SKEMA SERTIFIKASI Inspektur Pswt Angkat

  O LSP-PPT MIGAS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

INSPEKTUR PESAWAT ANGKAT

  Skema Sertifikasi Kompetensi Inspektur Pesawat Angkat merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite Skema Sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 126 Tahun 2014 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil; Analisis dan Uji Teknis pada Jabatan Kerja Inspektur Pesawat Angkat. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi Tenaga kerja pada Jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Inspektur Pesawat Angkat dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi.

  

Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal

Oleh: oleh _________________ Ketua Komite Skema Ketua LSP Nomor Dokumen : SS-INSP-PA-3501-2017 Kode KBJI : Nomor Salinan : 01- SS-INSP-PA-3501-2017 Status Distribusi : Terkendali

  Tak terkendali

  1. Latar Belakang

  Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

  2. Ruang lingkup

  2.1. Bidang Inspektur Pesawat Angkat

  2.2. Lingkup penggunaan: Persyaratan dasar bagi tenaga teknik Inspektur Pesawat Angkat pada Inspeksi Pesawat Angkat yang mempunyai tugas utama Menentukan Keberterimaan / Kelayakan Pesawat Angkat Sesuai Persyaratan Standard Code dan atau Peraturan yang Berlaku agar Aman Dioperasikan. di sektor industri minyak dan gas bumi.

  3. Tujuan

  3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Pesawat Angkat pada lingkup operasi pesawat angkat sektor Industri Migas.

  3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Pesawat Angkat di dalam bisnis Inspeksi Pesawat Angkat

  3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Pesawat Angkat pada lembaga penilaian kesesuaian.

  3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Pesawat Angkat secara mandiri.

  4. Acuan Normatif

  Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu kepada:

  4.1. Undang-Undang Nomor 1 tahun1970 tentang Keselamatan Kerja;

  4.2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi;

  4.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

  4.4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

  4.5. Mijn Politie Reglement 1930 Staadsblad 1930 Nomor 341;

  4.6. Mijn Ordonnantie (Ordonansi Tambang) Tahun 1930 No. 38;

  4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP);

  4.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;

  4.9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

  4.10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;

  4.11. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 06P/0746/M.PE/1991 tentang Pemeriksaan Keselamatan Kerja Atas Instalasi, Peralatan dan Teknik Yang Dipergunakan Dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi;

  TINGKAT REVISI-0 LSP-

4.18. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

5. Kemasan / Paket Kompetensi

  Daftar Unit Kompetensi NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

  10. M.712035.010.01 Melakukan Pemeriksaan Sistem Kelistrikan

  9. M.712035.009.01 Melakukan Pemeriksaan Sistem Penggerak

  8. M.712035.008.01 Melakukan Pemeriksaan Bagian yang Berputar

  7. M.712035.007.01 Melakukan Pemeriksaan Tali Baja

  6. M.712035.006.01 Melakukan Pemeriksaan Alat Bantu Angkat (Lifting Gear)

  5. M.712035.005.01 Melakukan Pemeriksaan Kait Pemegang Beban (Hook)

  4. M.712035.004.01 Melakukan Pemeriksaan Struktur

  3. M.712035.003.01 Menerapkan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja

  2. M.712035.002.01 Melakukan Identifikasi Klasifikasi Pesawat Angkat

  1. M.712035.001.01 Melakukan Review Dokumen Teknis

  TINGKAT REVISI-0 LSP-

  4.12. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 03.P/123/M.PE/1986 dan atau Nomor 07.P/075/M.PE/1991 tentang Sertifikasi Tenaga Teknik Khusus Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi beserta aturan pelaksanaannya;

  b. Level : V (Lima)

  a. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Inspektur Pesawat Angkat

  4.19. Keputusan Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi Nomor Kep.01.K/60.05/DJM/2003, Tentang Lembaga Sertifikasi Personil Tenaga Teknik Khusus Minyak dan Gas Bumi.

  Nomor 126 Tahun 2014 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil; Analisis dan Uji Teknis pada Jabatan Kerja Inspektur Pesawat Angkat

  4.17. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.231A/MEN/X/2005 Tentang Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi dan Pembinaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP);

  4.16. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.211/MEN/2004 Tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi;

  4.15. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 111.K/70/MEEM/2003 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Kompetensi Kerja Tenaga Teknik Khusus Minyak dan Gas Bumi sebagai Standar Wajib di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi;

  8 Tahun 2012 tentang Tatacara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;

  4.14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Tansmigrasi Republik Indonesia Nomor

  5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

  4.13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor

  c. Rincian Unit Kompetensi :

  11. M.712035.011.01 Melakukan Pemeriksaan Indikator

  12. M.712035.012.01 Melakukan Pemeriksaan Tabel Beban (Load Chart)

  13. M.712035.013.01 Melakukan Pemeriksaan Boom

  14. M.712035.014.01 Melakukan Pemeriksaan Beban Pengimbang (Counter Weight)

  15. M.712035.015.01 Melakukan Pemeriksaan Peralatan Pengaman

  16. M.712035.016.01 Melakukan Pengujian Unjuk Kerja (Performance Test)

  17. M.712035.017.01 Membuat Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Pesawat Angkat

  18. M.712035.018.01 Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Pesawat Angkat

6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :

  6.1. Menyiapkan dokumen acuan

  6.2. Melakukan pemeriksaan desain dasar konstruksi pesawat angkat

  6.3. Melakukan verifikasi spesifikasi pesawat angkat

  6.4. Menyiapkan dokumen inspeksi

  6.5. Melakukan identifikasi jenis pesawat angkat

  6.6. Melakukan identifikasi kapasitas pesawat angkat

  6.7. Menerapkan prosedur keselamatan kerja di tempat kerja

  6.8. Melakukan identifikasi peralatan berbahaya, berisiko dan rawan kecelakaan

  6.9. Melakukan prosedur keadaan darurat

  6.10. Membuat laporan pelaksanaan keselamatan peralatan

  6.11. Melakukan persiapan pemeriksaan struktur

  6.12. Melakukan pemeriksaan struktur

  6.13. Melakukan persiapan pemeriksaan kait (hook)

  6.14. Melakukan pemeriksaan kait (hook)

  6.15. Melakukan persiapan pemeriksaan tali baja

  6.16. Melakukan pemeriksaan tali baja

  6.17. Melakukan persiapan pemeriksaan sistem penggerak

  6.18. Melakukan pemeriksaan sistem penggerak

  6.19. Melakukan persiapan pemeriksaan sistem kelistrikan

  6.20. Melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan

  6.21. Melakukan persiapan pemeriksaan indikator

  6.22. Melakukan pemeriksaan indikator

  6.23. Melakukan persiapan pemeriksaan tabel beban (load chart)

  6.24. Melakukan pemeriksaan tabel beban (load chart)

  6.25. Melakukan persiapan pemeriksaan boom

  6.26. Melakukan pemeriksaan boom

  6.27. Melakukan persiapan pemeriksaan beban pengimbang (counter weight)

  6.28. Melakukan pemeriksaan beban pengimbang (counter weight)

  6.29. Melakukan persiapan pemeriksaan peralatan pengaman

  6.30. Melakukan pemeriksaan peralatan pengaman

  6.31. Melakukan persiapan pengujian unjuk kerja (performance test)

  6.32. Melakukan pengujian uji fungsi (function test)

  6.33. Melakukan uji beban (load test)

  6.34. Membuat evaluasi hasil pemeriksaan

  6.35. Membuat rekomendasi hasil pemeriksaan

  6.36. Melakukan persiapan pembuatan laporan hasil pemeriksaan pesawat angkat

  6.37. Membuat laporan hasil pemeriksaan pesawat angkat TINGKAT REVISI-0 LSP-

  • – III Teknik
  • – III Teknik, Pengalaman kerja minimal 4 tahun di bidang jasa inspeksi pesawat angkat.

  9.2 Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

  12. Proses Sertifikasi

  11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 (enam) orang.

  11.3. Biaya pelaksanaan ujian sertifikasi di luar TUK Cepu sebesar Rp. 1.500.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

  11.2. Biaya sertifikasi Inspektur Pesawat sebesar Rp. 1.500.000,-

  11.1. Biaya ujian sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen ESDM.

  11. Biaya

  10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

  10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

  10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai sebagai Inspektur Pesawat Angkat dengan tetap menjaga kode etik profesi.

  10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Inspektur Pesawat Angkat

  9.3 Asesi yang tidak lulus sertifikasi bisa mengulang dengan mengumpulkan persyaratan seperti permohonan baru.

  9.1 Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

  TINGKAT REVISI-0 LSP-

  9. Hak Pemohon Sertifikasi

  8.2. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan fotocopy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan 8.3. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP “PPT Migas” maka untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi dari awal.

  8.1. Surat Keterangan Sehat yang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan (tidak buta warna), pendengaran baik, mobilitas/tidak cacat fisik)

  8. Persyaratan kompetensi

  c. NDT non Radiasi Level II

  b. Ijasah setingkat S-1 Teknik/lebih tinggi, Pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang jasa inspeksi pesawat angkat.

  a. Ijasah Minimal D

  7.2. Memiliki Pengalaman Kerja:

  b. Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 480 Jam Pelatihan (JP).

  a. Ijasah Minimal D

  7.1. Belum memiliki pengalaman kerja:

  7. Persyaratan dasar

  12.1 Persyaratan Pendaftaran Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Inspektur Pesawat Angkat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A) , Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya. Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

  12.2 Proses Asesmen

  12.2.1 Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan.

  12.2.2 Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat- lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi.

  12.2.3 Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02) yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

  12.2.4 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

  12.2.5 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, tertulis, lisan/ wawancara dan praktek.

  12.3 Proses Uji Kompetensi

  12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi LSP PPT Migas

  12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

  12.3.3 Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen(FR-ASC-01);

  12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

  12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

  12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC- 03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

  12.4 Keputusan Sertifikasi

  12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulis yang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.

  12.4.2 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh minimal 70 untuk setiap materi yang diujikan.

  12.4.3 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.

  12.4.4 LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten. TINGKAT REVISI-0 LSP-

13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat

  Sertifikat yang telah diperoleh dapat dicabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

  13.1 Pemegang sertifikat tidak mengisi dan mengirim kembali kepada LSP PPT Migas Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A) dan Formulir Pemutakhiran Pemegang Sertifikat Kompetensi ( Form No.: F. 9. 05. B ) ;

  13.2 Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;

  13.3 Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

  13.4 Masa berlaku sertifikat telah habis;

13.5 Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”.

  13.6 Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LS P “PPT MIGAS” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.: F. 9. 05. C);

  14. Survailen

  Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

  14.1 Evaluasi rekaman kegiatan ujian

  14.2 Evaluasi peserta (sampling)

  14.3 Monitoring, pelaporan dan sanksi

  14.4 Witness (bila diperlukan) 14.5 Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau re-sertifikasi.

  15. Sertifikasi Ulang

  15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir;

  15.2. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan dilakukan uji kompetensi lisan/wawancara, praktek.

  15.3. Bagi peserta yang memliki sertifikat kompetensi yang masa berlakunya telah berakhir diberi masa tenggang 2 bulan untuk sertifikasi ulang (resertifikasi)

  15.4. Bagi peserta yang masa berlaku sertifikatnya telah melampaui masa tenggang yang diijinkan maka harus mengikuti tahapan proses sertifikasi sebagaimana pemohon baru.

  15.5. Berkas persyaratan dikirim ke LSP PPT Migas satu minggu sebelum pelaksanaan sertifikasi

  16. Penggunaan Sertifikat

  Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

  17. Banding

  Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan/atau keluhan, apabila terbukti adanya keputusan LSP yang merugikan dan/atau ketidak sesuaian dengan skema sertifikasi.

  TINGKAT REVISI-0 LSP-

9. Diagram Alir

  

DIAGRAM ALIR

PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :

  (Mengisi Form F.9.01.A / Pemohon F.9.05.A / F.9.05.B / FR - APL-01

  (Calon Asesi) dan FR - APL- 02 ) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari :

  • Copy ijasah (dilegalisir) Pengalaman Kerja - Keterangan Sehat (dokter)
  • Sertifikasi Ulang

  Copy sertifikat pelatihan - Pas photo terbaru 3x4; 2 lbr

  • Copy sertifikat kompetensi - yang terakreditasi Membayar biaya sertifikasi - Survailen Penerbitan Sertifikat Kompetensi

  Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan

  Tidak Kompeten FR - APL- 02)

  Belum Kompeten Keputusan

Umpan Balik

Sertifikasi

  

(FR-ASC-02)

Rencana Asesmen

  FR-POA-01 Ya

Kaji Ulang Asesmen

  

(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :

  Asesmen &Rekomendasi - Uji Tulis

  • (FR-ASC-01 Pelaksanaan Uji Lisan/Wawancara
  • Asesmen & Rekomendasi) Uji Praktek/Simulasi

  TINGKAT REVISI-0 LSP-