MAKALAH TES PENERIMAAN ASISTEN LABORATOR

MAKALAH TES PENERIMAAN ASISTEN
LABORATORIUM PERANGKAT KERAS
“JARINGAN DASAR”

PERANGKAT JARINGAN,IP ADDRESS dan MEDIA
TRANSMISI
Nama

: Rinto Irawan

NPM

: 59414447

Kelas

: 2IA07

Jurusan

: Teknik Informatika


Fakultas

: Teknologi Industri

UNIVERSITAS GUNADARMA
2016

1. PERANGKAT JARINGAN
Perangkat Jaringan Adalah perangkat yang digunakan sebagai pemecah jaringan,
Berikut Contoh Perangkat Jaringan :
1. Hub

Gambar 1. Hub
Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan komputer, Hub
sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer sehingga jika Hub mengalami
kerusakan maka seluruh jaringan komputer akan terputus dan terganggu.
Hub berfungsi sebagai peragkat keras penerima sinyal dari sebuah komputer dan
merupakan titik pusat yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut.
Hub juga berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung.

Berdasarkan fungsinya Hub dibedakan menjadi 2 macam yakni:
1. Hub pasif merupakan hub yang berfungsi sebagai pemmisah atau pembagi jaringan,
akan tetapi tidak melakukan penguatan sinyal sehingga hub ini tidak membutuhkan
tenaga listrik tambahan.
2. Hub Aktif berfungsi sebagai penghubung jalur secara fisik dan penguat sinyal dalam
jaringan, Akan tetapi Hub aktif membutuhkan tenaga listrik tambahan untuk bisa
bekerja.
2. Repeater

Gambar 2. Repeater
Repeater adalah Perangkat yang dapat menerima sinyal kemudian memperkuat sinyal
dan mengirim kembali sinyal ke tempat lain yang menjangkau area lebih jauh .
Fungsi Repeater adalah meneruskan dan memaksimalkan signal. Dalam fungsi ini,
repeater bekerja dengan cara menangkap, mengelola, memperbesar, dan meneruskan signal
ke berbagai perangkat jaringan yang ada di sekitar alat ini.

3. Bridge
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah.
Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau
tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada

masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan
melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan
sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan
ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari
satu segmen.

Gambar 3. Bridge
4. Switch
Switch, cara kerja switch sama seperti Hub, tetapi switch memiliki sejumlah port
sehingga switch disebut multi port bridge, namun switch mempunyai collision domain yang
sangat mempercepat pengiriman data pada jaringan .

Gambar 4. Switch
5 .Router
Router adalah Peralatan jaringan yang menghubungkan satu jaringan ke jaringan lain,
Router Lebih cerdas dibandingkan Bridge, Karna Router bisa memutuskan rute terbaik yang
akan ditempuh oleh paket data .

Gambar 5. Router


6. Modem
Modem adalah dengan kata lain Modulator & Demodulator. Fungsi Modulator adalah
Bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa untuk dikirim Fungsi
Demodulator adalah Bagian yang memisahkan sinyal informasi .

Gambar 6. Modem
7. NIC (Network Interface Card)
NIC adalah Peralatan jaringan yang langsung terhubung dengan komputer dan didesain
agar komputer dalam jaringan dapat berkomunikasi, NIC menghasilkan BIT-BIT yang
sebenarnya .

8. Wireless Adapter
Wireless Adapter adalah merupakan interface end user ke jaringan wireless biasa
disebut PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) .

Gambar 8. Wireless Adapter

2. IP ADDRESS
Pengertian IP Address (Internet Protocol Address) adalah suatu identitas numerik
yang dilabelkan kepada suatu alat seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam

suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi. IP
address memiliki dua fungsi, yakni:
 Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan. Fungsi ini diilustrasikan
seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. dalam
jaringan komputer berlaku hal yang sama.
 Sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang
menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP
address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat
sampai ke komputer yang dituju.
IP address menggunakan bilangan 32 bit. Sistem ini dikenal dengan nama Internet
Protocol version 4 atau IPv4. Saat ini IPv4 masih digunakan meskipun sudah ada IPv6 yang
diperkenalkan pada tahun 1995. Hal ini dikarenakan tingginya pertumbuhan jumlah komputer
yang terkoneksi ke internet. Maka dibutuhkan alamat yang lebih banyak yang mampu
mengidentifikasi banyak anggota jaringan.
a. PENGKELASAN IP
Untuk mengatur alamat masing-masing komputer pada suatu jaringan, digunakanlah
IP Address. IP Address adalah suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan komputer
untuk dapat diidentifikasi oleh komputer yang lain. Dengan demikian masing-masing
komputer dapat melakukan proses tukar-menukar data / informasi, mengakses internet, atau
mengakses ke suatu jaringan komputer dengan menggunakan protokol TCP/IP. IP Address

digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu mesin (komputer).
IP Address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian.
Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit, yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 sampai
255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet.
Bentuk IP Address adalah sebagai berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Setiap tanda simbol “x” dapat kita gantikan oleh angka 0 dan 1, misal :
11000000.10101000.00000000.00000001
Notasi IP Address dengan bilangan biner seperti di atas tidak mudah kita baca dan
hapalkan. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam membaca dan mengingat suatu alamat
IP dalam jaringan, IP Address sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal yang masing-masing
dipisahkan oleh sebuah titik.
Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet (8 bit) IP Address, misalnya:
11000000.10101000.00000000.00000001
192 . 168 . 0 . 1

IP Address dapat dipisahkan menjadi dua bagian :
 Host ID
Host ID berfungsi untuk mengidentifikasi host dalam suatu jaringan.
 Network ID.

Network ID berfungsi untuk mengidentifikasikan suatu jaringan dari jaringan yang lain.
Hal ini berarti seluruh host yang tersambung di dalam jaringan yang sama memiliki network
ID yang sama pula. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network ID
atau network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network
dan host tidak tetap (konstan), tergantung pada kelas network yang kita gunakan.
Terdapat beberapa kelas IP Address yang digunakan dalam TCP/IP dalam suatu
jaringan yaitu:
IP address class
Class A
Class B
Class C
Class D
Class E

IP address range (first decimal
value)
1-126 (00000001-01111110)
128-191 (10000000-10111111)
192-223 (11000000-11011111)
224-239 (11100000-11101111)

240-255 (11110000-11111111)

 KELAS A
Pada jaringan IP Address kelas A, bit pertama dari IP address tersebut adalah 0. Bit
pertama dan 7 bit berikutnya (8 bit per¬tama) merupakan network ID, sedangkan 24 bit
terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address
dengan jangkauan dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.
Pada kelas A: 8 oktet pertama adalah alamat networknya,sedangkan sisanya 24bits
merupakan alamat untuk host yang bias digunakan.
 KELAS B
Pada jaringan IP Address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah 10. Dua bit ini dan bit
berikutnya (16 bit pertama) merupakan network ID. Sedangkan 16 bit terakhir merupakan
host ID.
 KELAS C
Pada jaringan IP Address kelas C, 3 bit pertama dari IP Address adalah 110. Tiga bit ini dan
21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan network ID. Sedangkan 8 bit terakhir
merupakan host ID.
 KELAS D
Pada jaringan IP Address kelas D, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 0.
Sedangkan bit sisanya digunakan untuk grup host pada jaringan dengan range IP antara

224.0.0.0 – 239.255.255.255. IP Address Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu
pemakaian aplikasi secara bersama-sama oleh sejumlah komputer. Multicasting berfungsi
untuk mengirimkan informasi pada nomor host register. Host-host dikelompokkan dengan

meregistrasi atau mendaftarkan dirinya kepada router lokal dengan menggunakan alamat
multicast dari range alamat IP Address kelas D. Salah satu penggunaan multicast address
pada internet saat ini adalah aplikasi real time video conference yang melibatkan lebih dari
dua host (multipoint) dengan menggunakan Mbone (Multicast Backbone).
 KELAS E
Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 1. IP
address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0 – 254.255.255.255. IP Address kelas E
merupakan kelas IP address eksperimen yang dipersiapkan untuk peng¬gunaan IP Address di
masa yang akan datang.
b. PRIVATE DAN IP PUBLIC
Berdasarkan jenisnya IP address dibedakan menjadi 2 macam:
 IP Private
IP Private adalah suatu IP address yang digunakan oleh suatu organisasi yang
diperuntukkan untuk jaringan lokal. Sehingga organisasi lain dari luar organisasi tersebut
tidak dapat melakukan komunikasi dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya
adalah pada jaringan intranet.

Sedangkan Range IP Private adalah sebagai berikut :
Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255
 IP Public
IP Public adalah suatu IP address yang digunakan pada jaringan lokal oleh suatu
organisasi dan organisasi lain dari luar organisasi tersebut dapat melakukan komunikasi
langsung dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan internet.
Sedangkan range dari IP Public : range IP address yang tidak termasuk dalam IP Private.
c. IPV6 (IP VERSI 6)
Perkembangan jaringan dan internet yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini
membuat Internet Protocol (IP) yang sering digunakan dalam jaringan dengan TCP/IP
menjadi ketinggalan. Khususnya, karena sekarang ini telah terdapat berbagai aplikasi pada
internet yang membutuhkan kapasitas IP jaringan yang sangat besar dan dengan jumlah yang
sangat banyak. Aplikasi-aplikasi tersebut di antaranya email, multimedia menggunakan
internet, remote access, FTP (File Transfer Protocol), dan lain sebagainya. Aplikasi ini
membutuhkan supply layanan jaringan yang lebih cepat dan fungsi keamanan menjadi faktor
terpenting di dalamnya.
Kebutuhan akan fungsi keamanan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh IPV4, karena
pada IP ini memiliki keterbatasan, yaitu hanya mempunyai panjang address sampai dengan

32 bit saja. Dengan demikian, diciptakanlah suatu IP untuk mengatasi keterbatasan resource
Internet Protocol yang telah mulai berkurang serta memiliki fungsi keamanan yang handal
(relia¬bility). IP tersebut adalah IPV6 (IP Versi 6), atau disebut juga dengan IPNG (IP Next

Generation). IPV6 merupakan pengembangan dari IP terdahulu yaitu IPV4. Pada IP ini
terdapat 2 pengalamatan dengan panjang address sebesar 128 bit.
Penggunaan dan pengaturan IPV4 pada jaringan dewasa ini mulai mengalami berbagai
masalah dan kendala. Di mulai dari masalah pengalokasian IP address yang akan habis
digunakan karena banyaknya host yang terhubung atau terkoneksi dengan internet, mengingat
panjang addressnya yang hanya 32 bit serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan
komunikasi yang aman.
IPV6 mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi karena berada pada level
Network Layer, sehingga dapat mencakup semua level aplikasi. Hal tersebut berbeda dengan
IPV4 yang bekerja pada level aplikasi. Oleh sebab itu, IPV6 mendukung penyusunan address
secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan
kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPV4.
d. Alamat IP versi 4
(sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang
digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4.
Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host
komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut
didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga
nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung
dari
nol
sehingga
nilai
nilai
host
yang
dapat
ditampung
adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota
tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah
192.168.0.3.Daftar isi
e. Subnet Mask
Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet
mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah
jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan
paket data melalui sebuah Router. Dengan demikian, diperlukan address mask untuk
menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut.
Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask.
Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups
dari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID
dari porsi IP address.
Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya adalah:
10101010.11001011.01011101.00000101
Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah:
11111111.11111111.00000000.00000000
Bisa juga ditulis dalam notasi desimal:
255.255.0.0

3. MEDIA TRANSMISI
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi
(data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat
inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara
pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti
telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data.
Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah
telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam
pengiriman datanya.
Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media atau
media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided
transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan
sistem gelombang.
A. Media Transmisi Guided
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twistedpair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang
melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan
coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam
bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam
bentuk cahaya.
a. Twisted-Pair Cable
Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan
unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Kabel twisted-pair terdiri atas dua
pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain
sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap
jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti,
sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
 Shielded Twisted-Pair (STP)

Gambar Shielded Twisted-Pair (STP)

Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP
yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik
dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris

memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah
jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal
dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena
itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan
kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan
pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawatkawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih
jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater)





Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
Media dan ukuran konektor: medium
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

 Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:






Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat
digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz
Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.

Gambar Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap
pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi
yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya
STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang
diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal
ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena
UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga
mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.





Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran: kecil
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga
harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek
interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu,
pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang
efektif dan cukup diandalkan.
b. Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

Gambar Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang
menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan
beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan
repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel
STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan
coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh
lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal.
Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah,
kampus, maupun perusahaan.





Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran konektor: medium
Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk
thick-coaxial

Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti
ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat
instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan
di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai
backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi
yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah
banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.

c. Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik)

Gambar Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik)

Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisitransmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal,
tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan
kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik
pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk
mengantarkan ribuan panggilan telepon.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
 Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits

per second;
 Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar;
 Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh”

atau “diperkuat”;
 Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-

perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di
sekelilingnya.
 Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.

Tipe-tipe kabel fiber optic:
 Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter

8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
 Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi
(range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu
membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
 Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa
familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.

2. Media Transmisi Unguided
Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor
fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave,
wireless mobile dan lain sebagainya. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan
(transmiter dan receiver). Ada dua jenis transmisi, Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana
pancaran terfokus pada satu sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke
segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena.
Jaringan Nirkabel atau dikenal dengan nama Wireless , merupakan salah satu media transmisi
yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim
melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik tersebut.
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan
menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium
(biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium
sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
1. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’. Ukuran diameternya
biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis
pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian
tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk
mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung
gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.

2. Gelombang Mikro Satelit
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal
sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi
(uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain
(downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi, yang
disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya
dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
 Distribusi siaran televisi
 Transmisi telepon jarak jauh
 Jaringan bisnis swasta

3. Radio Broadcast
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya
dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
 Distribusi siaran televisi
 Transmisi telepon jarak jauh
 Jaringan bisnis swasta

4. Infra Merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang
modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui
pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting
antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat
melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang
ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi.

PENUTUP
 Kesimpulan
Saya akan menyimpulkan kembali tentang makalah ini. Perangkat Jaringan dibagi
menjadi beberapa 8 yaitu HUB , Repeater, Switch, Router, NIC, Wireless Adapter, Modem,
Bridge.TCP/IP adalah (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah gabungan
dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai
sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari
satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman
data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang
protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite), sedangkan Pengertian IP Address
(Internet Protocol Address) adalah suatu identitas numerik yang dilabelkan kepada suatu alat
seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang
menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi. Media transmisi adalah media yang
menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data
terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan
berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Sekian dari penulis yang diketahui

tentang makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://fraizageraldi97.blogspot.co.id/2013/10/media-transmisi.html
2. http://atariqb.blogspot.co.id/2014/05/macam-macam-perangkat-jaringandan.html
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_dasar
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP
5. http://pengertiandefinisi.com/pengertian-repeater-dan-fungsinya/