analisis tingkat efesiensi PERUSAHAAN ASURANSI

Rudy Mulyanto
018967322

PERUSAHAAN ASURANSI



GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ASURANSI
KLASIFIKASI PERUSAHAAN ASURANSI
KEPUTUSAN SUMBER & ALOKASI DANA
SUMBER PENDAPATAN DAN BIAYA
KONDISI UMUM PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA



GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ASURANSI







Asuransi: perjanjian pertanggungan yang mengikat penanggung & tertanggung, dengan
ketentuan pihak penanggung menanggung kerugian yang diderita tertanggung jika suatu
kejadian yang merugikan terjadi dengan imbalan suatu premi.
Ada enam macam prinsip asuransi:
1.
Insurable interest (kepentingan yang dapat diasu-ransikan): bentuk/rupa
pertanggungan yang dijamin dalam suatu kontrak asuransi, yang dapat berupa benda,
harta, atau kejadian yang dapat menimbulkan hak & kewajiban keuangan secara hukum
2.
Utmost good faith (etikat baik): antara tertanggung & penanggung harus
memberikan informasi, baik yang material maupun immaterial yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan persetujuan kontrak asuransi.
3.
Indemnity (ganti rugi): pengembalian pada posisi keuangan tertanggung seperti
sebelum terjadinya kerugian.
4.
Proximate cause (penyebab yang terdekat): penyebab terjadinya suatu kerugian
yang dipertanggungkan harus jelas. Jika suatu kerugian disebabkan kejadian selain yang
disebutkan dalam kontrak, maka tidak akan diganti.

5.
Subrogation (subrogasi): hak penanggung yang te-lah memberikan ganti rugi
kepada tertangggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kerugian.
6.
6. Contribution (kontribusi): penanggung berhak mengajak penanggung2 lain
yang memiliki kepentingan untuk memikul kerugian sesuai dengan proporsi
pertanggungannya.
Konsep yang digunakan oleh perusahaan asuransi dalam beroperasi: hukum jumlah
besar (the law of large numbers):
Hukum jumlah besar: semakin besar jumlah eksposur yang diramalkan, akan semakin
cermat hasil peramalan yang diperoleh.
Peril: suatu kejadian yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Hazard: kondisi yang memperbesar munculnya peril.

Empat macam tipe hazard:
1. Hazard fisik: hazard yang muncul dari kondisi fisik.
2. Hazard moral: hazard yang bersumber dari sikap mental, pandangan hidup, &
kebiasaan orang ybs.
3. Hazard morale: hazard yang bersumber dari perasaan hati orang ybs. Yang umumnya
karena pengaruh dari suatu keadaan tertentu.

4. Hazard hukum: hazard yang bersumber dari pengabaian terhadap peraturan atau UU
yang berlaku.
Manajemen perusahaan asuransi: proses pengambilan keputusan keuangan pada
perusahaan asuransi untuk mencapai tujuan
Tujuan manajemen perusahaan asuransi: mendapatkan keuntungan &
memaksimumkan kekayaan para pemegang saham.
Arti penting manajemen perusahaan asuransi:
1. Ketidakpastian atau munculnya peril di masa mendatang semakin tinggi.
2. Persaingan yang semakin ketat antar perusahaan asuransi & dengan lembaga
keuangan lainnya.
3. Kesadaran masyarakat terhadap asuransi masih relatif rendah.


KLASIFIKASI PERUSAHAAN ASURANSI

Bisnis asuransi dapat dikelompokkan berdasar dua perspektif:
1. Dari segi fungsinya, & 2. Dari segi kepemilikannya.
Berdasarkan segi fungsinya, bisnis asuransi diklasifikasi menjadi:
1. Asuransi kerugian: usaha penanggungan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, &
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

2. Asuransi jiwa: usaha penanggungan risiko atas jiwa/meninggalnya seseorang yang
dipertanggung-kan.
3. Reasuransi: usaha penanggungan atas suatu pertanggungan atau sering disebut asuransi
atas asuransi.
Asuransi kerugian terkadang disebut dengan asuransi kekayaan-tanggung gugat (propertycasualty).
Asuransi kekayaan melibatkan penutupan asuransi yang berkaitan dengan kerugian kekayaan
riel & personal. Asuransi kewajiban adalah asuransi yang menawarkan perlindungan terhadap
eksposur kewajiban hukum.
Asuransi kerugian meliputi:
1. Asuransi kebakaran: kebakaran, peledakan, petir, kecelakaan kapal terbang.
2. Asuransi pengangkutan: marine hull policy, marine cargo policy, dan freight.
3. Asuransai aneka: asuransi di luar asuransi kebakaran & pengangkutan, seperti asuransi
kendaraan bermotor, kecelakaan diri, pencurian, dsb.

Asuransi jiwa meliputi:
1. Asuransi berjangka (term insurance),
2. Asuransi tabungan (endowment insurance),
3. Asuransi seumur hidup (whole life insurance),
4. Asuransi kontrak anuitas (annuity contrct insurance).
Reasuransi meliputi:

1. Reasuransi treaty:
2. Reasuransi fakultatif:
3. Reasuransi kombinasi:
Berdasar segi kepemilikannya, bisnis asuransi diklasifikasi menjadi:
1. Asuransi pemerintah: asuransi yang sahamnya sebagian besar atau seluruhnya dimiliki
pemerintah
2. Asuransi swasta nasional: asuransi yang seluruh sahamnya dimiliki oleh swasta nasional.
3. Asuransi asing: asuransi yang seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing.
4. Asuransi campuran: asuransi yang sahamnya dimiliki oleh swasta nasional & asing.
Pengklasifikasian yang banyak digunakan adalah yang berdasarkan segi fungsinya, sesuai
dengan UU No. 2 Tahun 1992, tentang Usaha Perasuransian.


KEPUTUSAN SUMBER & ALOKASI DANA

Dana perusahaan asuransi berasal dari berbagai macam sumber & dapat dilihat dari sisi pasiva
neraca:
1. Cadangan2 polis: item kewajiban untuk para insurer yang mencerminkan komitmen
pembayaran yang diharapkannya atas kontrak polis yang ada.
2. Dana premi & deposito: dana yang berasal pemegang polis & deposito dari nasabah.

3. Kewajiban lain: seperti peminjaman dari pihak lain & penerbitan obligasi.
4. Bisnis rekening terpisah: program anuitas yang disponsori oleh perusahaan asuransi jiwa
yang hasil atas polis tsb. Dikaitkan dengan aset2 dalam mana premi asuransi diinvestasikan.
5. Modal saham: setoran modal oleh para pemegang saham.
6. Laba ditahan: bagian keuntungan yang tidak dibagi kepada para pemegang saham.
Dana yang ada pada perusahaan asuransi dialokasi dalam berbagai macam aset:
1. Investasi jangka panjang: 1. Obligasi, 2. Saham preferen, 3. Saham biasa, 4. Pinjaman hipotek,
& 5. Real estate.
2. Pinjaman polis: pinjaman yang dibuat oleh perusahaan asuransi kepada para pemegang
polisnya yang menggunakan polis2-nya sebagai jaminan.
Dana yang ada pada perusahaan asuransi dialokasi dalam berbagai macam aset:
1. Investasi jangka panjang: 1. Obligasi, 2. Saham preferen, 3. Saham biasa, 4. Pinjaman hipotek,
& 5. Real estate.

2. Pinjaman polis: pinjaman yang dibuat oleh perusahaan asuransi kepada para pemegang
polisnya yang menggunakan polis2-nya sebagai jaminan
3. Kas & deposito,
4. Investasi jangka pendek,
5. Aset2 investasi lain,
6. Pendapatan investasi yang belum dibayar,

7. Aset2 rekening terpisah,
8. Aset2 lain.


SUMBER PENDAPATAN DAN BIAYA

Pendapatan perusahaan asuransi kebanyakan bersumber dari:
1. Hasil penjualan polis asuransi: berupa premi asuransi yang dibayar oleh para pemegang polis.
Premi ini bergantung pada jenis asuransi yang dijual.
2. Hasil/pengembalian atas investasi yang dilakukannya: baik investasi pada jangka panjang
maupun jangka pendek
3. Fee atas jasa yang dijual kepada pihak lain: misalnya fee sebagai konsultan, dsb.
Pengeluaran perusahaan asuransi kebanyakan digunakan untuk:
1. Membiayai klaim asuransi dari pemegang polis asuransi,
2. Biaya tenaga kerja,
3. Biaya operasional,
4. Bunga, pajak, dsb.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF KECUKUPAN MODAL ANTARA PERUSAHAAN PERBANKAN MILIK PEMERINTAH DENGAN PERUSAHAAN PERBANKAN MILIK SWASTA DI BURSA EFEK INDONESIA

1 48 18

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS DAN KATEGORI SEKTOR TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR YANG LISTED DI BEI

3 54 15

EVALUASI OPTIMALITAS MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN ALAS KAKI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 35 40

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN YANG TEPATGUNA MENINGKATKAN PANGSA PASAR PADA PERUSAHAAN ROLL KARET UD. SARI ARGO MANDIRI MALANG

6 98 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA ASURANSI JIWA PADA PT. BUMI ASIH JAYA DISTRIK JEMBER

0 37 87

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PELINTINGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK

0 17 55

ANALISIS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TAX PLANNING TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPH TERUTANG PADA PERUSAHAAN PT. IER (Studi Kasus Pada PT. IER)

16 148 78