MAKALAH TELAAH KURIKULUM MATEMATIKA. docx

MAKALAH TELAAH KURIKULUM
MATEMATIKA
Unknown 03:51 Add Comment
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor kemajuan bangsa ini berdiri, yang telah
menjadi sebuah keharusan bagi peningkatan kualitas kehidupan manusia. Pendidikan menjadi
pilar utama dalam membentuk kepribadian yang akan menjadi acuan dalam perkembangan
kehidupan. Dengan pendidikan pula peradaban dunia ini bisa dibentuk, berkembang.
Di era perkembangan yang kemajuannya berjalan secara cepat ini menuntut
pendidikan untuk bisa menghadapi dan mengontrolnya sehingga manusia tidak terjebak
dengan kencangnya arus kemajuan zaman. Hal ini membuat suatu bangsa untuk semakin
berusaha memajukan kualitas pendidikan yang ada di negaranya masing-masing, begitu pula
dengan Negara Singapura dan Indonesia. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami akan
membahas mengenai perbandingan kurikulum di singapura. Dengan kurikulum di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbandingan matematika SMP kelas VII kurikulum KTSP di Indonesia dengan
Kurikulum Singapura?
2. Bagaimana perbandingan matematika SMP kelas VII kurikulum 2013 di Indonesia dengan
Kurikulum Singapura?

3. Bagaimana perbandingan matematika SMP kelas VII kurikulum KTSP di Indonesia dengan
Kurikulum 2013?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui kurikulum pendidikan matematika di Singapura
2. Untuk mengetahui perbandingan kurikulum pendidikan matematika antara KTSP dan
kurikulum 2013
3. Agar mampu membandingkan kurikulum di Indonesia dengan di Singapura
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perbandingan Kurikulum KTSP Dengan Kurikulum Singapura Kelas VII
Pada tahun 1992 Singapura mulai menekankan pemecahan masalah di dalam
kurikulumnya. Pemecahan masalah mataematika dipusatkan dalam pembelajaran matematika

yang di dalamnya menyangkut kemahiran, kemampuan/keterampilan dalam menerapkan
konsep-konsep matematika dalam berbagai situasi masalah, seperti yang dijabarkan oleh
Kementrian Pendidikan Singapura, Mathematical problem solving is central to mathematics
learning. It involves the acqulsition and application of mathematics concepts and skill in a
wide range of situation. Including non-routine, open-ended and real-word problems (Clark,
2009).
Pemecahan masalah (problem solving) sebagai tujuan utama pengembangan

kurikulum pendidikan Singapura bergantung pada 5 (lima) komponen yang saling terkait.
Kelima komponen tersebut, yaitu konsep (concept), keterampilan (skills), proses (processes),
sikap (attitudes), serta metakognisi (metacognition) dan pemecahan masalah (problem
solving).
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah (problem solving) menjadi tujuan
utama dalam pembelajaran matematika di Singapura. Foong (2002) menyatakan bahwa
dalam kurikulum matematika di Singapura kini, kemampuan penyelesaian masalah
merupakan tujuan dari proses belajar mengajar matematika.
Semester 1
Silabus SMP Indonesia
Silabus SMP Singapura
Materi Pokok
Topics
SubTopics
BAB 1 Bilangan
1.
Numbers and

Operasi hitung pada


Numbers and the
Bulat

Dan bilangan bulat
Menaksir
Bilangan Pecahan 

Algebra
hasil

perkalian

dan

pembagian



bilangan


bulat
Kelipatan dan faktor
Perbandingan bilangan
bulat



Operasi

hitung

campuran




pada

bilangan bulat
Penggunaan operasi







four operations
Ratio, rate and
Proportion
Percentage
Speed
Algebraic
representation



formulae
Algebraic




manipulation
Functions

and



graphs
Solutions

of

hitung bilangan bulat

equations

untuk

inequalities


menyelesaikan

masalah
Bilangan pecahan

and

and

BAB

II



Perbandingan dalam




bentuk pecahan
Operasi
hitung



pecahan
Pembulatan dan bentuk

baku pecahan
Bentuk
2. Real Number

Bentuk aljabar dan

Aljabar


unsur-unsurnya
Operasi hitung pada





bentuk aljabar
Pecahan bentuk aljabar
Penggunaan aljabar
untuk



Angles,

triangles

and
Polygons
 Mensuration

menyelesaikan


masalah bentuk baku
BAB

III


pecahan
3.
Persamaan Linier Satu

Statistics

and  Data handling

Persamaan

Dan Variabel
Probability
Pertidaksamaan Linier

Pertidaksamaan 
satu Variabel



Satu Variabel
Penggunaan
Persamaan

dan

Pertidaksamaan Linier
dalam

menyelesaikan

masalah pertidaksa
Semester II
Silabus SMP Indonesia
Silabus SMP Singapura
Materi Pokok
Topics
Sub Topics
BAB IV Himpunan
1.
Numbers and
 Himpunan

Ratio,
rate
 Himpunan kosong dan Algebra
andProportion

Algebraic
himpunan semesta

Himpunan bagian dan
manipulation
hubungan




antar

himpunan
Operasi himpunan
Diagram venn
Menyelesaikan
masalah

dengan

menggunakan diagram



Functions

and



graphs
Solutions

of



equations
Set language and
Notation

venn
BAB V Garis dan
2.
Geometry and
 Garis

Congruence and

Perbandingan segmen Measurement
Sudut
Similarity

Pythagoras’
garis
 Sudut
theorem

Menggambarkan dan
 Mensuration
memberi nama sudut
 Hubungan antar sudut
 Melukis dan membagi
VI


SEGIEMPAT DAN
BAB

SEGITIGA



sudut
Segitiga
Jumlah

3.
Statistics
susut-sudut Probability

and



Data analysis
Probability

segitiga
Hubungan panjang sisi
dengan

besar

sudut



pada segitiga
Keliling dan





segitiga
Segiempat
Melukis segitiga
Melukis garis-garis



istimewa pada segitiga
Menyelesaikan

luas

masalah yang berkaitan
dengan segiempat
Dari tabel di atas kita dapat menelaah antara kurikulum KTSP di Indonesia dengan
kurikulum di Singapura, bahwa nampak perbedaan yang cukup mencolok antara kurikulum
ke dua negara dalam tingkat sekolah menengah.
Pada semester pertama, untuk bab 1 materi pokok yang diajarkan di Indonesia dan di
Singapura adalah sama yaitu bilangan. Tetapi untuk sub topiknya berbeda, di mana untuk sub
topik di kurikulum Indonesia adalah ........ sedangkan di singapura .......
Untuk bab 2 materi pokok yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan di Singapura,
di mana kalau di Indonesia diajarkan materi bentuk aljabar sedangkan di Singapura
diajarakan materi bilangan real. Untuk materi bilangan real pada kurikulum Singapura tidak
diajarkan pada kurikulum Indonesia yang KTSP

Untuk bab 3 materi pokok yang diajarkan adalah Persamaan dan Pertidaksamaan Satu
Variabel, sedangkan di kurikulum singapur materi pokok yang diajarkan adalah Aljabar dan
Ungkapan Nomor Pola. Untuk materi Persamaan Dan Pertidaksamaan di Singapur diajarkan
pada Bab 5, akan tetapi untuk sub materi yang diajarkan pada masing-masing kurikulum
berbeda.
Dimana pada kurikulum KTSP sub materi dari materi Pokok Persamaan Dan
Pertidaksamaan adalah Kalimat terbuka,Persamaan Linier Satu Variabel, Pertidaksamaan
Linier

Satu

Variabel,Penggunaan

Persamaan

dan

Pertidaksamaan

Linier

dalam

menyelesaikan masalah.
Sedangkan pada kurikulum Singapur sub materi dari materi Pokok Persamaan Dan
Pertidaksamaan adalah

sebagai berikut:

Persamaan, Persamaan Setara, Persamaan

Pemecahan ,Persamaan dengan pecahan Koefisien,Persamaan pecahan,ketidaksetaraan
Sederhana,ketidaksetaraan

Equivalent,Evaluasi

Formula,

Aljabar

Kata

Masalah.

Untuk Bab 4 materi pokok yang diajarkan adalah Aritmatika Sosial sedangkan di kurikulum
Singapur materi yang diajarkan adalah Linier Aljabar Ungkapan , Untuk materi Aritmatika
Sosial di Indonesia tidak ada di ajarkan pada kurikulum Singapur pada tingkat Secondary
School.
Untuk Bab 5 materi pokok yang diajarkan di kurikulum KTSP adalah Himpunan, sedangkan
di kurikulum Singapur materi pokok yang diajarkan adalah Persamaan Dan Pertidaksamaan,
materi pokok Himpunan tidak ada di pelajari di Secondalary School kelas 7 kurikulum
singapura.

Untuk Bab 6 Materi pokok yang diajarkan di kurikulum KTSP adalah Garis Dan Sudut,
Sedangkan di kurikulum Singapur adalah Rate , Rasio Dan Persentase, Materi pokok Garis
dan Sudut di kelas 7 singapur tidak dipelajari pada kurikulum singapur dan sebalik nya,
materi pokok Rate, Rasio, Dan Persentase di kurikulum Singapur, Tidak ada di pelajari di
kelas 7 kurikulum KTSP.
Untuk Bab 7 materi pokok yang di pelajari di kurikulum KTSP adalah Segitiga Dan Segi
Empat, Sedangkan di Kurikulum singapur materi pokoknya adalah Pendahuluan Untuk
Geometri, materi Segitiga Dan Segi Empat tidak ada diajarkan pada kelas 7 kurikulum

singapura, Dan sebaliknya, materi pokok Pendahuluan Untuk Geometri yang ada di dipelajari
di singapura tidak ada di pelajari di kelas 7 kurikulum KTSP Indonesia.
Materi-materi pokok yang diajarkan pada kelas 7 sesuai kurikulum KTSP dibatasi hanya
sampai bab 7 saja, sedangkan pada kurikulum Singapur materi-materi pokoknya sampai bab
12. Adapaun tambahan matri pokoknya adalah sebagai berikut:
Untuk bab 9 materi pokoknya adalah Area dan Perimeter
Untuk bab 10 materi pokoknya dalah Volume Dan Permukaan Area.
Untuk bab 11 materi pokoknya adalah Grafik Fungsi Linier.
Untuk bab 12 materi pokknya adalah Statistik.

Jadi dari hal ini dapat kita ambil suatu simpulan bahwa materi pokok matematika kelas 7
sesuai kurikulum Singapur lebih banyak 4 materi dari Materi pokok matematika Kurikulum
KTSP.
.

Di Singapura juga mengadakan Ujian Nasional bagi setiap siswa yang akan
melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya sama halnya dengan di Indonesia. Bedanya,
UN di Singapura tidak menentukan kelulusan karena menurut pemerintah Singapura, setiap
orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan pendidikan. Sedangkan jika Di Indonesia,
Ujian nasional adalah penentu kelulusan dengan menentukan nilai minimum. Jadi jika siswa
mendapatkan nilai dibawah nilai minimum maka mereka dinyatakan tidak lulus dan harus
mengikuti ujian ulang. Sebenarnya di Singapura juga menetapkan nilai minimum untuk setiap
pelajaran jika siswa mendapatkan nilai dibawah minimum mereka tetap lulus. Namun dalam
ijazah akan terdapat nilai merah jika tidak ingin nilai merah di ijazah meraka harus
mengulang satu tahun di kelas yang sama.
B. Perbandingan Kurikulum 2013 Dengan Kurikulum Singapura

Semester 1
Kurikulum 2013
Materi Pokok
BAB I
Bilangan





Silabus SMP Singapura
Topics
SubTopics
4.
Numbers and
Menemukan Konsep

Numbers and the

Algebra
Himpunan
Penyajian Himpunan
Konsep
Diagran
Semesta Dan Diagram




Venn
Kardinalitas Himpunan
Konsep Himpunan




Kosong
Relasi Himpunan
Operasi Himpunan






four operations
Ratio, rate and
Proportion
Percentage
Speed
Algebraic
representation



formulae
Algebraic



manipulation
Functions

and



graphs
Solutions

of

equations

BAB II
Himpunan

and

and





inequalities
5.
Geometry
and
Konsep Bilangan Bulat
 Angles, triangles and
Polygons
Operasi Bilangan Bulat Measurement
 Mensuration
Perkalian
Dan



Pembagian
Faktor
Faktorisasi

Prima,
Berkaitan

Dengan Kpk Dan Fpb
(1)


Faktor
Faktorisasi

Prima,
Berkaitan

Dengan Kpk Dan Fpb



(2)
Pola Bilangan Bulat
Menemukan Konsep




Bilangan Pecahan
Bilangan Rasional
6.
memahami kedudukan


BAB III
Garis dan Sudut

Statistics

Probability
garis dan sudut
memahami hubungan
antar sudut

and  Data handling

Semester II
Silabus SMP Indonesia
Silabus SMP Singapura
Materi Pokok
Topics
Sub Topics
4.
Numbers and

Memahami Jenis dan

Ratio,
rate
BAB IV
Algebra
andProportion
Segi empat dan Sifat Segi Empat

Memahami Keliling

Algebraic
segi tiga
dan Luas Segi Empat
manipulation

Memahami Jenis dan

Functions
and


Sifat Segitiga
Memahami



dan Luas Segitiga
Menaksir Luas Bangun

Keliling



graphs
Solutions



equations
Set language and

of

Datar Tidak Beraturan
Notation
5.
Geometry and
 Perbandingan

Congruence and

Jenis-Jenis Measurement
Similarity
 Pythagoras’ theorem
Perbandingan
BAB V

Skala
Sebagai
 Mensuration
Perbandingan dan
Perbandingan
Menemukan

Skala
BAB VI
Persamaan



6.
konsep

Statistics

Probability
dan Persamaan Linear Satu
Variabel
pertidaksamaan

Bantuk
Setara
Linier
Satu
(Ekuivalen) Persamaan
Variabel
Linear Satu Variabel

Menemukan Konsep
Pertidaksamaan

Harga Penjualan ,
Pembelian, Untung

BAB VII
Aritmetika Sosial




Dan Rugi
Nilai Suatu Barang
Diskon, Pajak,
Bruto, Tara, Dan




Netto
Bunga Tunggal
Menemukan
Konsep

BAB VIII
Transformasi



Translasi

(Pergeseran)
Menemukan

and



Data analysis
Probability

Konsep


Refleksi

(Pencerminan)
Memahami Dan
Menemukan
Konsep



Rotasii

(Perputaran)
Memahami Dan
Menemukan
Konsep

Dilatasi

(Perkalian)

BAB IX Statistika

BAB X Peluang



Memahami



Statistika
Memahami



Peluang Empirik
Konsep frekuensi
relatif



dan

titik

sampel
Komplemen
kejadian

Jadi dari tabel perbandingan materi pokok dan sub materi matematika kelas 7 pada
Kurikulum 2013 dan Kurikulum Singapur ini kita dapat menelaah bahwa banyak materimateri yang berbeda antara kedua kurikulum ini, meskipun ada beberapa materi pokok yang
sama. Meskipun demikian jika kita bandingkan, kurikulum 2013 ini jauh lebih mendekati
kurikulum singapur ketibang kurikulum KTSP sebelumnya, Hal ini bisa kita lihat dari
banyaknya jumlah materi-materi pokok serta kesamaan-kesamaan antara meteri pokoknya
yang

telah

di

tetapkan

pada

masing-masing

kurikulum

tersebut.

Disini dengan jelas bisa kita lihat bahwa materi pokok pada kurikulum 2013
berjumlah 10 materi pokok, yang artinya jauh lebih banyak dari materi kurikulum KTSP
yang hanya mempunyai 7 materi pokok saja, dan jika kita bandingkan dengan kurikulum
singapura yang mempunyai 12 materi pokok maka kurikulum 2013 lah yang lebih mendekati,
baik dari segi jumlah materi pokoknya maupun dari banyaknya kesamaan materi pokok
antara keduanya. Sudah barang tentu banyaknya materi akan mempengaruhi jam pelajaran
juga, semakin banyak materi maka akan semakin banyak pula jam pelajaran yang kita
butuhkan.

Pada perbandingan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum singapur ini, terdapat
beberapa perbedaan dan kesamaan antara materi-materi pokok dan sub-sub materinya,
diantaranya adalah sebagai berikut:
Untuk semester pertama, Pada bab 1, Materi pokok kurikulum 2013 adalah Bilangan
sedangkan pada kurikulum singapura adalah Bilangan dan Aljabar, pada prinsipnya kedua
materi pokok antara kedua kurikulum tersebut adalah sama karena keduanya adalah bilangan,
meskipun terdapat perbedaan antara sub materinya masing, dan juga pada kurikulum singapur
materi Aljabar pun telah di tetapkan pula pada bab awal ini.

C. Perbandingan Matematilka SMP Kelas VII Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013
Didalam

kurikulum

2013,

struktur

kurikulum

dijelaskan

sebagai

gambaran

konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran
dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar
untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum
juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Sedangkan dalam KTSP, struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.
Untuk perbandingan matematilka SMP kelas VII kurikulum KTSP dengan kurikulum
2013 kita dapat membandingkan dari segi materi yang diterima oleh peserta didik pada
kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013. Adapun materinya adalah sebagai berikut :

MATERI MATEMATIKA KELAS VII

KTSP
Topik
Sub Topik
Topik
BAB 1 Bilangan Bulat
Operasi hitung pada
Dan

Bilangan bilangan bulat

Menaksir
Pecahan
perkalian
pembagian



BAB I
hasil Bilangan
dan
bilangan

bulat
Kelipatan dan faktor
Perbandingan bilangan

Kurikulum 2013
Sub Topik

Konsep

Bilangan



Bulat
Operasi

Bilangan



Bulat
Perkalian



Pembagian
Faktor

Dengan Kpk Dan Fpb
Operasi

hitung

campuran pada bilangan


Prima,

Faktorisasi Berkaitan

bulat


Dan

bulat
Penggunaan

(1)


Faktor

Prima,

Faktorisasi Berkaitan
operasi

Dengan Kpk Dan Fpb

hitung bilangan bulat



(2)
Pola Bilangan Bulat
Menemukan Konsep



Bilangan Pecahan
Bilangan Rasional

untuk

menyelesaikan




masalah
Bilangan pecahan
Perbandingan dalam




bentuk pecahan
Operasi hitung pecahan
Pembulatan dan bentuk
baku pecahan



Bentuk aljabar dan
unsur-unsurnya
Operasi hitung pada


BAB II Operasi bentuk aljabar
BAB II
 Pecahan bentuk aljabar Himpunan
Hitung
Bentuk

Penggunaan aljabar
Aljabar
untuk
menyelesaikan



Menemukan Konsep




Himpunan
Penyajian Himpunan
Konsep Diagran
Semesta



Diagram Venn
Kardinalitas



Himpunan
Konsep Himpunan





Kosong
Relasi Himpunan
Operasi Himpunan
memahami

masalah bentuk baku
pecahan




Kalimat terbuka
Persamaan Linier Satu

Dan

Variabel
BAB III

Pertidaksamaan Linier BAB III
Persamaan
dan
Garis dan Sudut

Satu Variabel
Pertidaksamaan  Penggunaan Persamaan
Linier
Satu dan
Pertidaksamaan
Variabel

Linier


BAB IV
BAB IV
perbandingan dan dalam kegiatan ekonomi Segi empat
 Rabat (Diskon), Bruto,
Aritmatika Sosial
segi tiga
Tara, Neto

Bunga tabungan dan

BAB

sudut
memahami
hubungan antar sudut

dalam

menyelesaikan masalah
Aritmatika
Sosial





pajak
Perbandingan
Gambar berskala
Bentuk – bentuk



perbandingan
Memecahkan masalah
yang

kedudukan garis dan



Memahami Jenis dan

dan Sifat Segi Empat

Memahami Keliling


dan Luas Segi Empat
Memahami Jenis dan



Sifat Segitiga
Memahami Keliling



dan Luas Segitiga
Menaksir
Luas
Bangun Datar Tidak
Beraturan

melibatkan




konsep perbandingan
Himpunan
Himpunan kosong dan


V

himpunan semesta
Perbandingan
BAB V
Himpunan bagian dan Perbandingan dan

Skala
Sebagai
hubungan

Himpunan




antar Skala




Perbandingan
Jenis-Jenis

Perbandingan

himpunan
Operasi himpunan
Diagram venn
Menyelesaikan masalah
dengan

menggunakan

diagram venn

BAB VI
Garis dan Sudut







Garis

Menemukan
BAB
VI
Perbandingan segmen
Persamaan
dan Persamaan
garis
Satu Variabel
pertidaksamaan
Sudut

Bantuk
Menggambarkan dan Linier
Satu
(Ekuivalen)
Variabel
memberi nama sudut
Persamaan
Hubungan antar sudut

konsep
Linear
Setara
Linear



Melukis dan membagi
sudut





Segitiga
Jumlah



Satu Variabel
Menemukan Konsep



Pertidaksamaan
Harga Penjualan ,

susut-sudut

Pembelian,

segitiga
Hubungan panjang sisi




dengan besar sudut pada
BAB VII
BAB VII
Segitiga dan segi segitiga
Aritmetika Sosial

Keliling dan luas
empat

segitiga
 Segiempat
 Melukis segitiga

Melukis garis-garis


Untung

Dan Rugi
Nilai Suatu Barang
Diskon,
Pajak,
Bruto,

Tara,

Dan

Netto
Bunga Tunggal

istimewa pada segitiga
Menyelesaikan masalah
berkaitan

dengan

segiempat


Menemukan Konsep
Translasi

BAB VII
Transformasi



(Pergeseran)
Menemukan Konsep
Refleksi



(Pencerminan)
Memahami

Dan

Menemukan Konsep


Rotasii (Perputaran)
Memahami Dan
Menemukan Konsep
Dilatasi (Perkalian)



BAB IX Statistika
BAB X Peluang



Memahami Statistika
Memahami Peluang
Empirik
Konsep
relatif

frekuensi

dan

titik

sampel


Komplemen

kejadian
Dari table perbandingan di atas dapat kita telaah bahwa materi pada kurikulum 2013
lebih banyak ( 10 materi) dibandingkan dengan materi pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ( 7 materi ). Ada materi Bentuk dan operasi Aljabar pada KTSP yang tidak ada
pada kurikulum 2013. Dan pada kurikulum 2013 ada 3 materi baru yang muncul di kelas
VII, yaitu materi transformasi, peluang dan statistika. Untuk ketiga materi baru yang ada
pada kurikulum 2013 tidak diajarkann pada kurikulum KTSP kelas VII, tetapi materi ini baru
diajarkan di kelas IX.
Pada kurikulum 2013 dan KTSP untuk bab 1 materi pokok yang diajarkan sama yaitu
bilangan, namun terdapat beberapa perbedaan pada sub babnya saja, seperti pada kurikulum
2013 terlebih dahulu diajarkan konsep bilangan bulat, akan tetapi pada KTSP langsung ke
operasi hitung bilangan bulat, meskipun demikian konsep-konsep yang diajarkan pada kudua
kurikulum tersebut pada prinsipnya tetap sama,hanya saja pada kurikulum KTSP sub babnya
lebih di rinci, di mana sub materi yang diajarkan di KTSP ada 10 sub bab, hanya kurang dua
dari sub bab pada kurikulum 2013 yang memiliki 8 sub bab saja.
Untuk bab 2 materi pokok yang diajarkan pada kurikulum KTSP adalah Operasi Hitung
Bentuk Aljabar sedangkan pada kurikulum 2013 materi pokoknya adalah Himpunan,Operasi
Hitung Bentuk Aljabar yang ada di pelajari di KTSP tidak ada dipelajari dikurikulum 2013,
akan tetapi sebaliknya materi Himpunan yang ada di dipelajari di kurikulum 2013 terdapat
pula dalam kurikulum KTSP sebelumnya, akan tetapi materi pokok Himpunan di kurikulum
KTSP dipelajari pada bab 5.
Untuk bab 3 materi pokok yang di ajarkan pada kurikulum KTSP adalah Persamaan dan
Pertidaksamaan Linier Satu Variabel sedangkan pada kurikulum 2013 materi pokok yang di
ajarkan adalah Garis dan Sudut, materi pokok Persamaan dan Pertidaksamaan yang diajarkan
pada pada bab 2 KTSP ini di kurikulum 2013 hanya dapat kita jumpai di bab 6 nantinya. Dan
sebaliknya juga, materi pokok Garis dan Sudut yang di ajarkan pada bab 2 kurikulum 2013
ini, di kurikulum KTSP sebelumnya materi pokok Garis dan Sudut terdapat di bab 6 pula, ini
merupakan suatu hal yang menarik untuk kita ketahui apa sebetulnya alasan yang mendasar
dari pemerintah kita, sehingga membuat rotasi semacam ini pada materi pokok antara
kurikulum KTSP sebelumnya dengan kurikulum 2013 saat sekarang ini.
Untuk bab 4 materi pokok yang diajarkan pada kurikulum KTSP adalah Perbandingan
dan Aritmatika sosial, sedangkan pada kurikulum 2013 materi pokok yang diajarkan pada bab
ini adalah Segi empat dan Segi tiga, materi pokok Perbandingan dan Aritmatika sosial yang
dipelajari di bab 4 kurikulum KTSP dapat juga kita temukan di kurikulum 2013, akan tetapi

dikurikulum baru ini materi pokok tersebut telah di pecah menjadi dua bagian, bagian
pertama yaitu perbandingan di letakkan pada bab 5 dan bagian keduanya Aritmatika sosial
diletakkan pada bab 7.
Dan materi pokok Segi empat dan Segi tiga yang dipelajari pada bab 4 di kurikulum
2013 ini ada juga kita temukan pada kurikulum KTSP sebelumnya tepatnya pada bab 7 atau
bab terakhir.Meskipun materi pokok pada kedua kurikulum ini sama, tetapi dalam perincian
dan penguraian sub-sub materi antar keduanya sangat berbeda, baik dalam jumlahnya atau
pun dalam susunannya. Jumlah sub materi pada kurikulum KTSP dari materi pokok ini lebih
banyak 3 sub dari kurikulum 2013 yang hanya memiliki 5 sub saja dari materi pokok ini, dan
pada KTSP juga susunan sub materinya diawali dari pembahasan segi tiga, sedangkan pada
kurikulum 2013 ini di awali dari pembahasaan segi empat.
Untuk bab 5 materi pokok yang di ajarkan pada kurikulum KTSP sebelumnya adalah
Himpunan, sedangkan pada kurikulum 2013 ini adalah Perbandingan Skala, yaitu materi
pokok kurikulum KTSP yang digabung dengan Aritmatika Sosial sebelumnya.
Untuk materi himpunan pada kurikulum 2013 diajarkan pada bab 2 sedangkan pada
KTSP diajarakan pada bab 6. Sebaliknya, untuk bab 2 pada KTSP diajarkan materi hitung
bentuk aljabar, namun pada kurikulum 2013 untuk materi ini tidak diajarkan lagi.
Beban belajar selama satu minggu pada kurikulum 2013 mengalami penambahan jika
dibandingkan KTSP. Pada KTSP, beban belajar 32 jam dengan menambah maksimum empat
jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Sedangkan pada kurikulum 2013, beban
belajar menjadi 38 jam setiap minggu. Alokasi waktu satu jam pembelajaran baik dalam
kurikulum 2013 maupun KTSP adalah 40 menit.
Beberapa mata pelajaran yang bertambah jamnya yaitu Pendidikan Agama,
Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Sedangkan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Seni Budaya
dan Keterampilan termasuk ke dalam muatan lokal. Pengembangan diri terintegrasi pada
setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler di mana Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di
setiap tingkat pendidikan.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar,
guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang
berorientasi siswa aktif. Selain itu, bertambahnya jam belajar memungkinkan guru
melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

Beban belajar tingkat SMP/MTs pada kurikulum 2013 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
No
1
2
3

Komponen
Pendidikan Agama
Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
4
Matematika

VII
3
3
6

VIII
3
3
6
5

5

IX
3
3
6
5

5

Ilmu Pengetahuan Alam

5

5

5

6

Ilmu Pengetahuan Sosial

4

4

4

7

Bahasa Inggris

4

4

4

8

Seni Budaya (termasuk mulok)

3

3

3

9

Pend. Jasmani, OR & Kesehatan

3

3

3

10

(termasuk mulok)
Prakarya (termasuk mulok)

2

2

2

38

38

38

Jumlah

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak perbedaan antara
struktur kurikulum 2013 dengan KTSP di tingkat SMP. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
berbagai hal. Pertama, dari pengertian struktur kurikulum.Kurikulum 2013 tidak
menyebutkan adanya standar kompetensi mata pelajaran dan menggantinya dengan sebuatan
Kompetensi Inti. Kedua, jumlah mata pelajaran pada kurikulum 2013 lebih banyak
dibandingkan dengan KTSP. Ketiga, kurikulum 2013 menuntut pembelajaran dilakukan
dengan berbagai macam pendekatan yang terintegrasi dalam setiap mata pelajaran.Berbeda
dengan KTSP yang masih menggunakan pendekatan untuk masing-masing mata pelajaran.
Keempat, beban belajar yang dicantumkan pada kurikulum 2013 mengalami penambahan
dibanding KTSP. Dan yang kelima, pengembangan kurikulum 2013 mencakup silabus, buku
teks, dan buku pedoman guru, berbeda dengan KTSP yang hanya sampai pada kompetensi
dasar.
Itulah beberapa perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun kelihatannya
terdapat perbedaan yang cukup jauh antara kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya
terdapat kesamaan esensial antarakurikulum 2013 dan KTSP. Misalnya pendekatan ilmiah
(Saintific Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa
mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Namun masalah pendekatan sebenarnya
bukan masalah kurikulum tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi
pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan

pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa
menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.