EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN umum perum
EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN
Husein Umar
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003
Tugas 01
Arti Evaluasi
Ada beberapa definisi tentang Evaluasi seperti yang dikemukakan para ahli dalam tulisan
yang mereka buat. Tayibnapis (2000) telah mengumpulkan pendapat-pendapat dari Tyler
(1950), Cronbach (1963), Stufflebeam (1971), Alkin (1969), Provus (1971) yang
mencetuskan Descrepancy Evaluation, dan Scriven (1967). Dari pendapat-pendapat mereka
yang saling melengkapi itu, evaluasi akan di definisikan sebagai :
“Suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu
telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standard tertentu untuk
mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana pendapat yang telah
dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh”.
Model evaluasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
A
= Faktor yang akan dievaluasi
AB = Apa yang diharapkan dari faktor A
BD = Rentetan mengenai harapan-harapan atas faktor A, Jika ada
AC = Fakta-fakta mengenai A
CE = Proses analisis data AC sehingga menghasilkan nilai E
DE = Adalah GAP yaitu besar perbedaan antara harapan (D) dan kenyataan (E)
F
= Suatu tolak ukur untuk menilai Gap
G
= Adalah evaluasi mengunnakan tolak ukur F
PROSEDUR EVALUASI
Proses suatu evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya sendiri. Walaupun
tidak selalu sama, tetapi yang lebih penting adalah bahwa prosesnya sejalan dengan fungsi
evaluasi itu sendiri. Berikut ini dipaparkan salah satu tahapan evaluasi yang sifatnya umum
dgunakan.
Menentukan apa yang akan dievaluasi. Banyak terdapat aspek-aspek yang kiranya
dapat dan perlu dievaluasi. Tetapi biasanya yang diprioritaskan untuk dievaluasi halhal yang menjadi key-success factors-nya.
Meracang (desain) kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilakukan, tentukan terlebih
dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang dibutuhkan, tahapan-tahapn kerja
apa saja yang dilalui, serta apa saja yang dihasilkan menjadi jelas.
Pengumpulan data. Berdasarkan desain yang telah disipakan, pengumpulan data
dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Pengolahan data dan analisis data. Setelah data terkumpul, data tersebut di oalah
untuk dikelompokan agar mudah dianalisi dengan menggunakan alat-alat analisis
yang sesuai, sehingga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya.
Pelaporan hasil evaluasi. Agar hasil evaluasi dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi di dokumentasikan.
Tindakan lanjut hasil evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari
manajemen.
STANDARD YANG DIGUNAKAN
Standard yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat dilihat dari tiga
aspek utama, yang menurut Committe On Standar For Educational Evaluation, yaitu :
Utility (manfaat). Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manjemen untuk
pengambilan keputusan atas program yang sedang berjalan.
Accuracy (akurat). Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat
kecepatan tinggi.
Feasibility
(layak).
Hendaknya
proses
evaluasi
yang dirancang
dapat
dilaksanakan secara layak. Untuk evaluasi program promosi, hendaknya
evaluator dapat melaksanakannya dengan baik dan benar, tidak hanya dari aspek
teknis, tetapi juga dari aspek legal dan etis.
Suatu evaluasi yang dapat mencapai standard di atas adalah evaluasi yang sifatnya ideal,
artinya tidak mudah untuk dilaksanakan. Cronbach mengatakan bahwa standard yang
digunakan untuk melakukan mungkin tidak sepenting konsekuensinya. Bahwa evaluasi yang
baik adalah yang memberikan dampak positif bagi perkembangan pelaksanaan suatu
program. Misalnya dalam evaluasi prestasi kerja karyawan.
APA YANG DIEVALUASI
Evaluasi dapat dilaksanakan pada berbagai bidang pekerjaan, termasuk diantaranya
dalam bidang organisasi.
Aspek yang dinilai dalam evaluasi kinerja
Kemampuan Teknis. Yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik
yang dilakukan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman serta pelatihan yang
diperoleh.
Kemampuan konseptual. Yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas
perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing kedalam bidang
operasional perusahaan secara menyeluruh.
Kemampuan Hubungan Interpersonal. Yaitu untuk bekerjasama dengan orang lain,
memotivasi karyawan dan melakukan negosisai.
Konsep Evalausi
Konsep evaluasi pada bisnis pendidikan perlu dipaparkan. Khususnya dalam proses
belajar-mengajar
1. Pernecanaan Pendidikan
Dalam perencanaan pendidikan ada aspek utama yang perlu mendapatkan perhati
antara lain, tahapan tujuan pendidikan dan apa saja yang perlu dilakukan dan
dihasilkan dalam proses pembelajaran.
a. Tahapan tinjauan pendidikan.
Sesuai dengan definisinya, salah satu komponen evaluasi adalah sesuatu yang
diharapkan yang akan dibandingkan dengan kenyataan.
Psikomotor (Psychomotor)
Afektif (Affective)
Kognitif (cognitive)
Tahapan Kognitif
Pada tahapan ini terdapt langkah-langkah sebagai berikut :
Tahapan Pengetahuan (Knowledge).
Tahapan Komprehensif.
Tahap mampu melakukan aplikasi
Tahap Mampu melakukan analisis
Tahap mampu melakukan evaluasi
Tahapan Afektif
Yaitu suatu tahap dimana hendaknya ia tertarik untuk melakukan adopsi & inovasi
Tahapan Psikomotor
Tahap pelaksanaan atas pengetahuan yang diterimanya.
2. Evaluasi
Seseorang hendaknya dapat di evaluasi , keyakinan peserta ajar dapat di evaluasi
untuk menrima inovasi yang mempunyai karakter dalam nilai tertentu , serta
keinginan besar untuk merealisasikan pengetahuan tersebut.
Husein Umar
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003
Tugas 01
Arti Evaluasi
Ada beberapa definisi tentang Evaluasi seperti yang dikemukakan para ahli dalam tulisan
yang mereka buat. Tayibnapis (2000) telah mengumpulkan pendapat-pendapat dari Tyler
(1950), Cronbach (1963), Stufflebeam (1971), Alkin (1969), Provus (1971) yang
mencetuskan Descrepancy Evaluation, dan Scriven (1967). Dari pendapat-pendapat mereka
yang saling melengkapi itu, evaluasi akan di definisikan sebagai :
“Suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu
telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standard tertentu untuk
mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana pendapat yang telah
dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh”.
Model evaluasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
A
= Faktor yang akan dievaluasi
AB = Apa yang diharapkan dari faktor A
BD = Rentetan mengenai harapan-harapan atas faktor A, Jika ada
AC = Fakta-fakta mengenai A
CE = Proses analisis data AC sehingga menghasilkan nilai E
DE = Adalah GAP yaitu besar perbedaan antara harapan (D) dan kenyataan (E)
F
= Suatu tolak ukur untuk menilai Gap
G
= Adalah evaluasi mengunnakan tolak ukur F
PROSEDUR EVALUASI
Proses suatu evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya sendiri. Walaupun
tidak selalu sama, tetapi yang lebih penting adalah bahwa prosesnya sejalan dengan fungsi
evaluasi itu sendiri. Berikut ini dipaparkan salah satu tahapan evaluasi yang sifatnya umum
dgunakan.
Menentukan apa yang akan dievaluasi. Banyak terdapat aspek-aspek yang kiranya
dapat dan perlu dievaluasi. Tetapi biasanya yang diprioritaskan untuk dievaluasi halhal yang menjadi key-success factors-nya.
Meracang (desain) kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilakukan, tentukan terlebih
dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang dibutuhkan, tahapan-tahapn kerja
apa saja yang dilalui, serta apa saja yang dihasilkan menjadi jelas.
Pengumpulan data. Berdasarkan desain yang telah disipakan, pengumpulan data
dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Pengolahan data dan analisis data. Setelah data terkumpul, data tersebut di oalah
untuk dikelompokan agar mudah dianalisi dengan menggunakan alat-alat analisis
yang sesuai, sehingga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya.
Pelaporan hasil evaluasi. Agar hasil evaluasi dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi di dokumentasikan.
Tindakan lanjut hasil evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari
manajemen.
STANDARD YANG DIGUNAKAN
Standard yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat dilihat dari tiga
aspek utama, yang menurut Committe On Standar For Educational Evaluation, yaitu :
Utility (manfaat). Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manjemen untuk
pengambilan keputusan atas program yang sedang berjalan.
Accuracy (akurat). Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat
kecepatan tinggi.
Feasibility
(layak).
Hendaknya
proses
evaluasi
yang dirancang
dapat
dilaksanakan secara layak. Untuk evaluasi program promosi, hendaknya
evaluator dapat melaksanakannya dengan baik dan benar, tidak hanya dari aspek
teknis, tetapi juga dari aspek legal dan etis.
Suatu evaluasi yang dapat mencapai standard di atas adalah evaluasi yang sifatnya ideal,
artinya tidak mudah untuk dilaksanakan. Cronbach mengatakan bahwa standard yang
digunakan untuk melakukan mungkin tidak sepenting konsekuensinya. Bahwa evaluasi yang
baik adalah yang memberikan dampak positif bagi perkembangan pelaksanaan suatu
program. Misalnya dalam evaluasi prestasi kerja karyawan.
APA YANG DIEVALUASI
Evaluasi dapat dilaksanakan pada berbagai bidang pekerjaan, termasuk diantaranya
dalam bidang organisasi.
Aspek yang dinilai dalam evaluasi kinerja
Kemampuan Teknis. Yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik
yang dilakukan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman serta pelatihan yang
diperoleh.
Kemampuan konseptual. Yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas
perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing kedalam bidang
operasional perusahaan secara menyeluruh.
Kemampuan Hubungan Interpersonal. Yaitu untuk bekerjasama dengan orang lain,
memotivasi karyawan dan melakukan negosisai.
Konsep Evalausi
Konsep evaluasi pada bisnis pendidikan perlu dipaparkan. Khususnya dalam proses
belajar-mengajar
1. Pernecanaan Pendidikan
Dalam perencanaan pendidikan ada aspek utama yang perlu mendapatkan perhati
antara lain, tahapan tujuan pendidikan dan apa saja yang perlu dilakukan dan
dihasilkan dalam proses pembelajaran.
a. Tahapan tinjauan pendidikan.
Sesuai dengan definisinya, salah satu komponen evaluasi adalah sesuatu yang
diharapkan yang akan dibandingkan dengan kenyataan.
Psikomotor (Psychomotor)
Afektif (Affective)
Kognitif (cognitive)
Tahapan Kognitif
Pada tahapan ini terdapt langkah-langkah sebagai berikut :
Tahapan Pengetahuan (Knowledge).
Tahapan Komprehensif.
Tahap mampu melakukan aplikasi
Tahap Mampu melakukan analisis
Tahap mampu melakukan evaluasi
Tahapan Afektif
Yaitu suatu tahap dimana hendaknya ia tertarik untuk melakukan adopsi & inovasi
Tahapan Psikomotor
Tahap pelaksanaan atas pengetahuan yang diterimanya.
2. Evaluasi
Seseorang hendaknya dapat di evaluasi , keyakinan peserta ajar dapat di evaluasi
untuk menrima inovasi yang mempunyai karakter dalam nilai tertentu , serta
keinginan besar untuk merealisasikan pengetahuan tersebut.