MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA
MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA
MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS
Elan Satriawan Ketua Pokja, TNP2K Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
1
• Berbagai indikator kemiskinan seperti P0, P1, ataupun P2
mengalami penurunan- Dua concern: pelambatan penurunan dan variasi antar- wilayah
- Penjelasannya beberapa faktor: sebab natural, situasi makro, efektifitas kebijakan.
- Upaya penanggulangan kemiskinan perlu sinergi antar pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat/sektor swasta.
- Pensasaran program diperlukan untuk memastikan efisiensi anggaran dan efektifitas program
1 LATAR BELAKANG
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
KERANGKA MATERI
1.Situasi Terkini Kemiskinan di Indonesia
2.Pendekatan Penentuan Rumah Tangga (Keluarga/Individu) Prioritas
3.Pendekatan Penentuan Wilayah Prioritas
4.Kesimpulan dan rekomendasi
1 Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015 SITUASI TERKINI KEMISKINAN DI INDONESIA
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
- 2 .0
- 1 .0
- 0 .5
- 0.76
- 0.69
16.66
23.43
Ju ml ah Pe n d u d u k M isk in (Ju ta Oran
Jumlah Penduduk Miskin (Juta)
19.14
60 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
50
40
30
20
10
18.41
18.20
17.42
- 1.17
- 1.16
- 1.27
- 0.82
- 0.84
- 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
- Pertumbuhan ekonomi penting:
- Stabilitas harga perlu dijaga:
- Susenas
- Basis Data Terpadu/ PPLS merupakan
- Perhitungan kemiskinan yang digunakan adalah pendekatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
- Sebagai contoh Garis Kemiskinan tahun 2011 adalah 11,9% berarti seluruh Rumah Tangga pada desil 1 atau 10% adalah masuk kelompok Rumah Tangga sangat miskin dan miskin. Sementara sebagian desil 2 atau 20% masuk kedalam kelompok rumah tangga hampir miskin.
- Garis kemiskinan dihitung berdasarkan kebutuhan makanan dan bukan makanan.
- Dari perhitungan ini dapat didefinisikan penduduk sangat miskin (di bawah 0,8xGK), miskin (di bawah GK), dan hampir miskin (antara 1-1,2xGK).
- + + +
- Peserta Program Kementerian Sosial
- Pemerintah daerah dan masyarakat antusias berpartisipasi
- Pemutakhiran daftar awal menjadi kunci dalam peningkatan kualitas PBDT, terutama:
- Untuk keperluan perencanaan program
- Pengguna: pemerintah pusat maupun daerah
- Dapat diakses melalui website TNP2K
- Digunakan hanya untuk program-program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial
- Pengguna: kementerian/lembaga dan instansi pelaksana program, baik di pusat maupun daerah
- Dibutuhkan surat permohonan dari pengguna yang berisi deskripsi dan sasaran program + Pernyataan Integritas Penggunaan Data (untuk ikut menjaga integritas data)
- Untuk tujuan analisis atau perencanaan
- Pengguna: instansi pemerintah pusat dan daerah, lembaga penelitian, NGO, dll
- Dibutuhkan surat permohonan dari pengguna (+proposal penelitian bila untuk penelitian)
- –misalnya menyangkut tingkat kemiskinan, akses/transportasi, jumlah faskes/fasdik, dan lainnya
- Masyarakat miskin dapat terkonsentrasi dan merata tinggal dalam suatu wilayah tertentu kriteria pensasaran jumlah/persentase orang miskin atau pemegang KKS/KPS
Permasalahan kemiskinan sangat terkait dengan minimnya akses pada
layanan dasar dan infrastruktur kriteria dapat berupa ketersediaan layanan dasar/infrastruktur atau jarak untuk mencapainya- Pembangunan sektoral atau wilayah seringkali hanya mengutamakan pertimbangan ekonomi, mainstreaming dapat dilakukan untuk makin mendorong sinergi kebijakan/program untuk penanggulangan kemiskinan
13.33
g) Pe rsen tase P en d u d
34.96
32.53
31.02
30.02
29.89
29.13
28.59
Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sep-12
37.17
11.66
11.96
12.36
12.49
15.97
17.75
16.58
15.42
14.15
35.10
39.30
06
K E M
IS K
IN A N TE R U S M E N U R U N N A M U N M P E R LA M B A TA N
1.78
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
20
04
20
05
20
20
36.15
P eru b ahan Ti n gk a t K emiski n an , Tahu n 2004 -2014
37.34
38.39
37.87
38.74
47.97
11 Perubahan Titik Persen
07
20
10
20
09
20
08
20
Rap at Ke rja Te kn is T KPK T ah u n 2015
KEDALAMAN DAN KEPARAHAN KEMISKINAN TERUS MENURUN,
Distribusi Pengeluaran riil/Kapita, 2012
Orang (‘000) 1.2xGK: 23% di bawah GK: 12%
Tingkat Kedalaman dan Keparahan 12000 di bawah 1.5xGK: 38%
4.00 Kemiskinan
Di bawah
3.50
3.43 10000
3.13
3.00
3.01
2.99
2.89
2.78
2.77
8000
2.50
2.50
2.21
2.08
2.00 1.90 1.89
1.75
6000
1.50
1.00
1.00
4000
0.79 0.85 0.78 0.76 0.84 0.76
0.68
0.50 0.58 0.55 0.49 0.48
0.44
2000
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Pengeluaran per kapita/bulan (Rp 000)
MEREKA YANG RENTAN MUDAH KELUAR MASUK KEMISKINAN
60
55,6% 44,4% 73,9% 14,6% 7,4% 4,1%
Sumber: Susenas dan perhitungan Bank Dunia
Miskin Baru (Tidak Miskin di 2009) Miskin Sebelumnya (Sudah Miskin di 2009)
%
Miskin di 2010
80 100
20
40
20
Frekuensi RT Mengalami Kemiskinan di 2008-10 Pengelompokan Rumah Tangga Miskin di 2010
Tidak Pernah Miskin Miskin Satu Kali Miskin Dua Kali Miskin Tiga Kali
%
Frekuensi Pernah Miskin 2008-10
80 100
60
40
PELAYANAN INFRASTRUKTUR DASAR MASIH RENDAH (KECUALI: LISTRIK)
120
Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Layak, Sanitasi Layak dan Sumber penarangan Listrik (%), 1993 - 2013
96.46
100
94.15
90.62
86.30
80
67.73
66.86
55.53
60
60.91
47.79
38.03
37.51
40
44.19
35.03
32.72
20
21.93
1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum Layak Persentase Rumah Tangga menurut Sanitasi Layak Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan dari Listrik
PENTINGNYA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
7 STABILITAS HARGA
6
6.49
6.35
6.27
6.23
6.01
5 5.74 5.69 5.50
5.07
5.03
4
4.63
3 ketika ekonomi tumbuh, kemiskinan
2
1 turun
Pertumbuhan Ekonomi (%)
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
20 %
15 ),
11 Y o
Y
9
8
10 7.26 6.96 6.61 khususnya komoditas yang
4 (Maret
8
5
7
7 an
5.74 n dikonsumsi oleh kelompok miskin u
4.41
3.97
3 ah T i agar daya beli mereka tidak tergerus as fl In
Poverty Basket CPI Namun, sebagian populasi tetap akan rentan terhadap kemiskinan. Oleh sebab itu, penting untuk mengembangkan program perlindungan sosial yang disasarkan kepada kelompok atau wilayah yang paling membutuhkan BDT DAN PENSASARAN PROGRAM BERBASIS RUMAH
TANGGA/KELUARGA/INDIVIDU
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Perbedaan
Data Kemiskinan Agregat (SUSENAS)
dan Basis Data Terpadu (BDT)
digunakan untuk mendapatkan angka/tingkat kemiskinan proporsi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dalam total penduduk.
data mikro yang diperoleh melalui sensus untuk memperoleh data berdasarkan nama dan alamat dari 40% penduduk dengan status kesejahteraan terendah dan bukanlah basis data kemiskinan .
Agregat (Susenas) Basis Data Terpadu |
11 Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015 Efektivitas Penargetan Rumah Tangga/ Individu Prioritas Program Perlindungan Sosial Hanya sekitar penduduk
30% miskin yang menerima ketiga program perlindungan sosial tuan n
(Raskin, BLT, Jamkesmas) a b ma eneri p se ta n rse
Basis Data Terpadu akan e P meningkatkan efektivitas penargetan
Desil konsumsi rumah tangga Sumber: Susenas 2009
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Perbaikan Metode Pengumpulan Data PPLS 2011
Tujuan: menurunkan inclusion dan exclusion error
Pre-List Rumah Tangga (Berdasarkan peta kemiskinan yang berasal dari data Sensus Penduduk
2010)
Data individual dari
program lain
Konsultasi dengan Rumah
Tangga Miskin
Penyisiran
Daftar awal Rumah Tangga Disurvei pada
PPLS 2011 Penyusunan Daftar Awal Rumah Tangga
Menerima bantuan Tidak menerima bantuan
Miskin Tidak miskin |
13 Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Mekanisme
Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015
PPLS11 PPLS11 DAFTAR AWALDaftar RT sementara Forum Konsultasi Publik daftar rumah tangga sementara
DESA Distribusi daftar rumah tangga sementara
Daftar RT hasil konsultasi publik yang telah disahkan
Bupati/Walikota Daftar rumah tangga yang telah disahkan oleh Bupati/Walikota
Pengolahan dan perangkingan
DAFTAR FINAL Pendataan
Basis Data Terpadu Pengesahan oleh Bupati/
Walikota
PPLS11 PPLS11
Persiapan Daftar Awal PBDT 2015
25.2 Juta
PPLS 2011 RT
Perubahan Data PBI 346,449
— Penyusunan daftar rumah tangga
Jaminan Kesehatan Orang
sementara berdasarkan pemanfaatan dan
Form Rekap Pengganti
pemutakhiran data pelaksanaan program
559,527 Raskin
sampai dengan saat ini yang mencakup ±
RT (2012-2014)
28,1 Juta Rumah Tangga
1,052 DAFTAR Data MIS-PKH
— Kesetaraan informasi menjadi kriteria
ribu
PPLS11 AWAL (2007-2014) PPLS11
utama apakah data program dapat
RT
menjadi bagian dari daftar awal rumah
Form Rekap Pengganti 13,432 tangga
KPS RT
(2013)
— Daftar rumah tangga sementara merupakan input utama pelaksanaan
Orang Dengan 834,441
Kecacatan (ODK)* Orang forum konsultasi publik (FKP) untuk
menetapkan rumah tangga sasaran pendataan
112,254 Pemutakhiran Daerah
RT
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Peran Penting Forum Konsultasi Publik (FKP) Dalam Pemutakhiran BDT Mengakomodasi usulan masyarakat untuk
1 menyempurnakan ketepatan sasaran BDT Meningkatkan peran serta dan keterlibatan
2 pemerintah daerah Menyempurnakan ketepatan sasaran BDT
3 melalui peningkatan cakupan pendataan dan perangkingan
Konsultasi publik telah diuji oleh TNP2K dengan hasil:
Penjangkauan rumah tangga miskin yang belum terdaftar (Exclusion Error) Penandaan rumah tangga kaya yang terdaftar (Inclusion Error)
Kriteria tetap dan mudah dipahami dalam usulan penambahan (exclusion error):
“ usulan tambahan rumah tangga diprioritaskan kepada rumah tangga miskin yang memiliki anggota rumah tangga: keterbatasan fisik/mental; berpenyakit kronis; beban ketergantungan tinggi ”
Persentase Penduduk Dengan
Karakteristik Sosial Ekonomi yang Hampir Sama
60%Exclusion Error
BASIS DATA TERPADU
40% Mencakup 24,7 juta rumah tangga atau 96,7 juta jiwa tan
PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JKN
35% en
Mencakup 21,8 juta rumah tangga atau
86,4 juta jiwa
/R
PENERIMA KPS/KKS
iskin 25%
Mencakup 15,5 juta rumah tangga M atau 65,6 juta jiwa ir p m
Inclusion Error a H
GARIS KEMISKINAN (Sep 2014) 10,96%
Mencakup 5,5 juta rumah tangga atau 27,73 juta jiwa in k
8% is
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Mencakup M
3 juta rumah tangga |
18 Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015 Pemanfaatan Basis Data Terpadu Ditetapkan oleh K/L atau Pemerintah
Kriteria Kepesertaan Daerah penyelenggara Program
Program Perlindungan Sosial Basis Data Terpadu Untuk Kriteria diterapkan kepada
Program Perlindungan Sosial Basis Data Terpadu
Subsidi Program Daftar nama dan alamat individu/
Jamkesmas Siswa Keluarga Raskin keluarga/ rumah tangga SASARAN
Miskin Harapan masing-masing program
Program Perlindungan Sosial lainnya Dengan Sasaran Individu/Keluarga/Rumah Tangga
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
3 Jenis Data Basis Data Terpadu
Data Agregat/Distribusi tingkat Kecamatan Data Individu DENGAN Nama & Alamat
ht Data Individu TANPA Nama & Alamat
http://bdt.tnp2k.go.id/
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Rumah Tangga Mana yang Lebih Berhak Menerima Program? Secara kasat mata terlihat lebih berhak menerima KPS
Lebih berhak menerima KPS karena kondisi anggota keluarga lain tidak bekerja, memiliki jumlah tanggungan lebih banyak, dan kondisi pasangan tidak bekerja.
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Pengalaman Internasional Terkait Dengan Tingkat Akurasi Pentargetan Rumah Tangga Akurasi Pentargetan 40% penduduk dengan status sosial ekonomi terbawah di beberapa Negara
83% 75-85%
79.5% 80.9% 62.4%
SUF cash transfer RPS conditional PRAF Cash transfer Progresa conditional BLSM cash transfer (Chile) cash transfer (Honduras) cash transfer and KPS (Indonesia) Kartu Perlindungan (Nikaragua) (Mexico) Sosial - KPS
(Indonesia) Sumber: Coady et al. 2004 & TNP2K 2014
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Penargetan Prioritas Rumah Tangga Desil 1 di Indonesia
23 PEMANFAATAN DATA UNTUK PENSASARAN BERBASIS WILAYAH
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
PENAJAMAN UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1. Salah satu upaya untuk mempercepat penanggulangan
kemiskinan adalah dengan melakukan penargetan wilayah
prioritas pada kantong-kantong kemiskinan (Geographic
Targeting of Poverty Alleviation Programs)2. Penargetan wilayah kantong kemiskinan bukan hal baru dalam program penanggulangan kemiskinan: IDT dan PNPM.
3. Pensasaran wilayah mensasar program didasarkan atas karakteristik/kondisi suatu wilayah
4. Kriteria pemilihan kantong kemiskinan memperhatikan ciri multidimensi dari masalah kemiskinan Bukan hanya konsumsi/pengeluaran tetapi juga karakteristik wilayah seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, perumahan dan ketenagakerjaan.
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Mengapa Pensasaran Wilayah?
1. Kemiskinan yang terkonsentrasi
2. Mengatasi ketertinggalan, keterisolasian wilayah
3. Mainstreaming penanggulangan kemiskinan dalam pembangunan sektoral dan wilayah
4. Ketiadaan data pensasaran berbasis rumah tangga
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Penargetan Wilayah Prioritas Persentase Rumah Tangga Miskin yang Menggunakan Akses pada Air Bersih di Indonesia
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
29 KESIMPULAN
1. Program perlindungan sosial dilaksanakan untuk dua tujuan
utama: (i) melindungi masyarakat miskin dan rentan dari
guncangan, (ii) meningkatkan akses masyarakat miskin dan rentan pada layanan dasar.2. Pensasaran program yang akurat berdasarkan rumah tangga/keluarga dan wilayah diperlukan untuk efisiensi anggaran dan efektifitas program.
3. Basis Data Terpadu Bisa dan sumber data yang relevan dapat
dimanfatkan untuk (1) Mengidentifikasi sumber permasalahan kemiskinan, (2) Menentukan prioritas intervensi program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan, (3) Menentukan penerima manfaat (siapa, lokasi, dll), dan (4) Pengalokasian anggaran untuk program penanggulangan kemiskinan daerah