LAPORAN PRAKTIKUM V KELOMPOK 1 LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DIGITAL

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Laporan

  

PERENCANAAN

JARINGAN TELEPON

Disusun oleh :

  

Kelompok I

Nama Stambuk

  LENY ULFA M. 033 21 0001 NURSYAMSU ABUBAKAR 033 21 0002 DEWAN SANTOSO 033 21 0065 ANDI TENRI RAWE 033 21 0077

  

JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2005

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

LEMBAR PENGESAHAN

  Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa:

NAMA STAMBUK

  LENY ULFA M. 033 21 0001 NURSYAMSU ABUBAKAR 033 21 0002 DEWAN SANTOSO 033 21 0065

  A. TENRI RAWE 033 21 0077 Benar telah melaksanakan praktikum V pada Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Digital Universitas Muslim Indonesia Makassar. Laporan

  

Perencanaan Jaringan Telepon ini telah diperiksa oleh koordinator asisten

  praktikum V. Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Digital Universitas Muslim Indonesia.

  Makassar, Desember 2004 Disetujui oleh Diperiksa Oleh

  Koordinator Asisten Asisten

   (HADI ISMANTO, ST) (ABDUL AZIZ, ST)

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum wr. Wb.

  Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat dan hidayahNyalah sehingga laporan praktikum V ini dapat diselesaikan.

  Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam penyusunan laporan “Perencanaan Jaringan Telepon” ini, utamanya para asisten yang telah banyak membantu dan membimbing guna terselesaikannya laporan praktikum V ini.

  Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari rekan-rekan sekalian sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua. Wassalam

  Penyusun

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

DAFTAR ISI

  Halaman Halaman Sampul ................................................................................ Kata Pengantar ................................................................................. Daftar Isi ..............................................................................................

  BAB I. Pendahuluan I.1. Latar belakang masalah ........................................... I.2. Tujuan Percobaan .................................................... BAB II. Tinjauan Pustaka II.1. Teori Dasar ............................................................... BAB III. Metode Pelaksanaan Praktikum III.1. Prosedur Percobaan ................................................. BAB IV. Hasil Praktikum Dan Analisa Data IV.1. Analisa Data ............................................................. BAB V. Penutup V.1. Kesimpulan ............................................................... V.2. Saran ........................................................................ V.3. Ayat yang berhubungan Dengan Percobaan ...........

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Perluasan jaringan telepon Sentral Telepon Otomat (STO) merupakan upaya untuk yang menuntut adanya perencanaan yang matang sehingga keberadaan oleh masyarakat pengguna telepon dirasakan tepat waktu dan tepat guna. Pertimbangan-pertimbangan yang antara lain adalah adanya skala prioritas dalam sistem pemerataan pembangunan mengakibatkan sediaan sarana telekomunikasi khususnya telepon belum memadai.

  Pesatnya perkembangan pembangunan baik di kota-kota besar maupun di kota-kota kecil khususnya dibidang ekonomi, sosial, budaya didukung dengan berubahnya pola pikir masyarakat itu sendiri menyebabkan adanya kebutuhan yang mendesak dalam hal penyampaian informasi yang cepat dan hadal untuk mengimbangi laju perkembangan pembangunan itu sendiri. Sarana yang dianggap paling cepat dan tepat dalam kebutuhan komunikasi dan informasi adalah telepon.

  Dalam memenuhi kebutuhan sarana telekomunikasi nasional pada masa-masa yang akan datang diperlukan suatu peninjauan jangka panjang supaya pembangunan telekomunikasi, dimana pembangunan jaringan termasuk didalamnya dapat dituntun kearah perencanaan yang tepat.

  Peninjauan ini harus dilihat dari tujuan pembangunan nasional secara global

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  sehingga pembangunan telekomunikasi yang merupakan salah satu bagian dari pembangunan tersebut dapat berkembang dan saling mendukung dengan segala sektor pembangunan lainnya.

  Perkembangan kebutuhan jaringan telekomunikasi itu, perlu diamati dan didata secara terus menerus. Dalam mengamati perkembangan tersebut perlu pula diperhatikan kemungkinan untuk membangun dan merentangkan jaringan pada tempat-tempat yang potensial dimasa yang akan datang.

  Sehingga penyediaan telekomunikasi perlu bergerak cepat dalam mencermati segala perkembangan yang akan terjadi pada beberapa tahun yang akan datang dengan menyusun perencanaan jauh-jauh sebelumnya.

2.1 Tujuan Percobaan

  Mengingat perkembangan telekomunikasi dewasa ini, maka merasa perlu mahasiswa teknik elektro mengetahui lebih jauh tentang Perencanaan Jaringan Telekomunikasi.

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Teori Dasar II.1.1 Pengertian Dasar Jaringan Telekomunikasi Jaringan telepon adalah segala peralatan yang diperlukan untuk

  membentuk hubungan pembicaraan dari sebuah pesawat telepon ke pesawat telepon lainnya dimanapun berada. Jadi jaringan telepon meliputi saluran penghubung dari sentral, yang mempunyai dua fungsi pokok yaitu: a.

  Switching (penyambung) b. Transmission (penyaluran) Switching berfungsi untuk melaksanakan proses penyambungan

  antara pesawat telepon apabila ada permintaan (panggilan) dari setiap pelanggan. Karena fungsi untuk memproses penyambungan dan pemutus hubungan antara dua pesawat terminal (pelanggan) maka istilah “switching” ini seringkali disebut juga dengan istilah “exchange” atau “sentral”.

  Saluran transmisi berfungsi untuk menyalurkan getaran listrik (gelombang elektromagnetis), cahaya dari suatu tempat ke tempat yang lain, baik fisik maupun non fisik.

  Ditinjau dari batas daerah pelayanan maka jaringan telepon dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu :

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  • tingkat paling rendah atau satu sentral induk yang berada pada batas area yang sama (lokal).

  Jaringan lokal adalah jaringan pada daerah pelayanan sentral

  Jaringan interlokal adalah jaringan pada batas pelayanan

  • sentral yang luas yang membawahi beberapa sentral lokal atau sentral induk, biasanya dibatasi oleh batas geografis.

  Jaringan internasional adalah jaringan yang berada pada

  • pelayanan yang terbesar, dan merupkan sentral pelayanan yang paling tinggi dan merupakan hubungan antara negara.

II.1.2. Struktur Jaringan Lokal

  Jaringan kabel lokal adalah jaringan kabel yang menghubungkan antara sentral dengan pesawat pelanggan. Berdasarkan cara pencantuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan, jaringan kabel lokal dibagi 3 bagian yaitu:

  1. Jaringan Catu Langsung Pada daerah catu langsung pesawat pelanggan dicatu dari kotak pembagi/Distribusi Point (KP/DP) terdekat yang langsung dihubungkan dengan Rangka Pembagi Utama (RPU) tanpa melalui Rumah Kabel (RK). Jadi jaringan ini, semua pasangan urat kabel dari KP tersambung secara tetap ke RPU. untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.1.

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

Gambar 2.1 jaringan catu langsung

  Keuntungan dari jaringan catu langsung ini adalah: Biaya rendah (tidak menggunakan RK)

  • Admistrasi kabel lebih sederhana
  • Titik rawan gangguan lebih kecil.
  • Kerugian dari jaringan catu langsung ini adalah: Tidak fleksibel karena tidak mempunyai titik jamper.
  • Sulit melokalisir gangguan
  • perhitungan demand telepon harus benar-benar akurat.
  • 2. Jaringan Catu Tidak Langsung Jaringan catu tidak langsung
  • primer sehingga cadangan kabel sekunder digunakan bila terjadi gangguan.

  Jaringan kabel dapat bebas disambungkan dengan urat kabel

  Mudah melokalisir gangguan.

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  • dari sentral telepon.

  Dapat mencatu pelanggan yang letaknya menyebar dan jauh

  Kerugian dari pada penggunaan catu tidak langsung ini adalah: Biaya besar karena menggunakan RK.

  • Sumber tegangan lebih banyak.
  • Kadang-kadang sukar menentukan lokasi RK yang aman.
  • 3. Jaringan Catu Kombinasi.

  Jaringan catu kombinasi adalah jaringan kabel lokal dimana pesawat dicatu melalui dua cara yakni sebagian dengan catu langsung dan sebagian lagi dicatu tidak langsung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3

Gambar 2.3 jaringan kabel local catu kombinasi

  Keterangan gambar: = Kotak pembagi (KP/DP) = Rumah kabel = RPU = Sentral

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  jaringan catu kombinasi ini digunakan hampir pada semua kotak sedang dan besar, karena letak sentral telepon biasanya dipusat kota (pusat kepadatan penduduk) sedangkan lokasi pelanggan banyak juga berada jauh dari letak sentral telepon tersebut.

2.3 Teori Peramalan Kebutuhan Telepon (Demand Forecasting)

  Dalam suatu perencanaan pembangunan telekomunikasi, efisiensi serta aktifitas system tersebut ditentukan oleh cara mekanisme yang terjadi antara kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan. Untuk memenuhi kedua besaran ini, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan satu dengna yang lainnya dengan tingkat pengaruh yang berbeda-beda antara tempat yang satu dengan yang lainnya.

  Faktor-faktor yang mempengaruhinya:

  1. Unsur makro (umum), yang meliputi perekonomian (semakin tinggi tingkat perekonomian, semakin besar kebutuhan telekomunikasi), kependudukan (kepadatan, penyebaran, pertumbuhan penduduk tiap tahun) dan pentaripan (ongkos langganan, uang pulsa).

  2. Unsur Mikro (khusus), yang meliputi satuan sambungan yang ada (kapasitas sentral), permintaan sambungan (daftar tunggu), perluasan daerah perkotaan, luas dan letak serta keadaan lingkungan (tanah dataran rendah dan tinggi, bebas banjir dan rawan banjir daerah sudah ditatadan belum ditata).

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  Secara umum besarnya kebutuhan telekomunikasi dapat dirumuskan sebagai berikut: Q = F (X,N,Pd)

  Dimana: Q = kebutuhan (telepon) X = total pendapatan (income) P = penduduk N = total penduduk d = Faktor-faktor lain yang mempengaruhi

  Dengan adanya unsur pertimbangan yang turut menunjang serta variable-variabel tersebut, dalam melaksanakan peramalan kebutuhan telepon tersebut digunakan dua metode yaitu: 1.

  Pendekatan Makro (Macroscopic Approach) Pendekatan makro adalah suatu peramalan secara garis besar untuk unit-unit yang besar berdasarkan sosio ekonomi. Faktor- faktor yang berpengaruh dalam hal ini adalah hubungan antara kepadatan telepon per 100 orang penduduk (telepo density) dengan jumlah pendapatan daerah (PDRB = Product Domistic Regional Bruto) atau jumlah pendapatan Nasional (GNP) perkapita.

  Pendekatan makro digunakan dua metode, yaitu :

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  a. Metode Deret Waktu (Ekstrapolasi) Yaitu suatu metode yang berdasarkan pada asumsi bahwa kecendrungan yang terdapat pada suatu priode terakhir dapat dipakai sebagai dasar untuk peramalan pada waktu yang akan datang, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  t

  Y = a . b Log Y = log a + t log b Dimana :

  Y = kepadatan telepon per 100 orang penduduk a dan b = konstanta. t = waktu untuk menentukan harga konstanta, diperlukan perbandingan grafik pertambahan penduduk dan pertumbuhan PDRB selama jangka waktu yang sama. Dimana akan ditemukan segmen grafik yang memiliki kemiringan yang sama atau menggunakan metode alternatif pengambilan titik acuan.

  Sehubungan dengan itu, maka pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan PDRB perkapita harus dihitung berdasarkan rumus:

  n

  Un = Uo ( 1 + r ) Dimana: Un = jumlah penduduk/besar GDP pada tahun ke-n Uo = jumlah penduduk/besar GDP mula-mula. r = angka pertumbuhan penduduk/PDRB pertahun.

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  b. Metode Ekonomi Makro (Makroeconomic Methode) Yaitu suatu metode yang memperhatikan korelasi anatara jumlah penduduk dengan indeks ekonomi dalam menentukan kepadatan telepon. Bentuk persamaan:

  Y = (D/P) x 100 Dimana: Y = kepadatan telepon per 100 orang penduduk.

  D = jumlah permintaan kebutuhan telepon P = jumlah penduduk.

  Jika diperhatikan indeks pertumbuhan PDRB dugunakan persamaan sebagai berikut: Log Y = a + b log x

  Dimana: Y = kepadatan telepon per 100 orang penduduk a dan b = konstanta x = PDRB perkapita 2. Pendekatan Mikro (Microscopic Approach) Pendekatan secara mikro adalah peramalan kebutuhan telepon yang didasarkan pada rencena perkembangan kota, penggunaan

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  tanah, sifat-sifat daerah dan jenis lingkungan. Metode yang digunakan adalah Overall Survey.

  Secara matematik dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Do = ( Sdo x Fpo )

  Σ

  Dan demand tahun ke-n:

  2n

  Dn = Sdo . Fpo (1+Fpo)

  Σ

  Dimana: Dn = demand tahun ke-n Sd = sumber demand Fp = faktor penetrasi P = pertambahan (kenaikan PDRB pertahun) Do = demand tahun ke-0 n = tahun ke-n

  1. Pelaksana Survey Dalam survey ini, dilakukan perhitungan dan klasifikasi bangunan yang dikelompokkan sebagai berikut: a. Bangunan perumahan (R1,R2,R3 dan R4)

  b. Bangunan perkantoran (K1,K2 dan K3)

  c. Bangunan pertokoan (T1,T2 dan T3)

  d. Bangunan industri (I1 dan I2)

  e. Pelayanan umum (Pu1,Pu2 dan Pu3)

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  2. Faktor penetrasi Faktor penetrasi adalah perbandingan antara jumlah demand dengan jumlah sumber demand, secara matematis:

  Fp =

  Σ

  D /

  

Σ

  SD Dimana:

  Fp = Faktor penetrasi

  Σ

  D = Jumlah demand

  Σ

  SD = Jumlah sumber demand Atau faktor penetrasi ke-n, sebagai berikut:

  Fpn = Fpo (1 + p)

  

n

  Damana: Fpn = faktor penetrasi tahun ke-n Fpo = faktor penetrasi tahun ke-0 P = pertumbuhan (kenaikan PDRB pertahun)

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  

BAB III

METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM 3.1 . Prosedur Percobaan

  1. Mengamati/mensurvei lokasi.

  2. Membuat denah lokasi.

  3. Mengklasifkasi bangunan yang ada di lokasi.

  4. Membuat denah jaringan kabel.

  5. Merancang denah jaringan kabel yang baru.

  6. Mengikuti petunjuk asisten.

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

BAB IV HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN IV.1. Analisa Data

  1. Gambar denah lokasi

  2. Gambar klasifikasi tipe rumah

  3. Gambar denah jaringan kabel telepon

  4. Gambar perancangan denah baru jaringan kabel telepon

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan

   Perencenaan yang kami buat untuk jaringan telepon belum mencukupi kebutuhan pelanggan khususnya pada perumahan wesabbe, karena masih ada rumah yang tidak dilalui jaringan telepon tersebut.  Dengan perencanaan terlebih dahulu maka kita dapat menghitung pembiayaan yang akan diperlukan dalam membuat suatu jaringan telepon.  Unsur makro dan unsur mikro sangat berpengaruh dalam perencanaan jaringan telepon, oleh sebab itu sebelum merencanakan suatu jaringan telepon harus mengetahui terlebih dahulu unsur makro dan unsur mikro yang ada pada lokasi.

V.2. Saran-Saran

  • Kami berharap agar laboratorium elektronika supaya lebih meningkatkan kapasitasnya sebagai tempat praktek, tempat membuktikan teori-teori yang telah diterima dibangku kuliah.
  • Alat-alat pada laboratorium sebaiknya dilengkapi, dan alat-alat yang rusak agar sebaiknya diperbaiki atau diganti.

   LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL V.3. Ayat Al-qur’an yang Berhubungan Dengan Percobaan.

  Al-qur’an surat THAAHAA ayat 28.

  Artinya: “Supaya mereka mengerti perkataanku”.

  Hubungan Ayat dengan percobaan dimana pada percobaan menjelaskan perencanaan jaringan telepon, dimana telepon sebagai sarana dalam melakukan komunikasi dengan pecakapan supaya informasi yang disampaikan dapat lebih dimengerti, begitu pula ayat diatas menjelaskan supaya Musa diberi kekuatan agar Fir’aun dan pengikutnya dapat mengerti perkataan nabi Musa AS.