PENGUMPULAN MENJADI SATU KAS-KAS DARI BALAI-BALAI HARTA PENINGGALAN DAN BALAI-BALAI BUDEL DAN PENGATURAN PENGELOLAAN KAS-KAS ITU

  

PENGUMPULAN MENJADI SATU

KAS-KAS DARI BALAI-BALAI HARTA PENINGGALAN

DAN BALAI-BALAI BUDEL

DAN PENGATURAN PENGELOLAAN KAS-KAS ITU

  

(Vereeniging tot eene massa van de kassen der weeskamers en der

boedelkamers en regeling van het beheer dier kassen.)

(Ord. 19 Sept. 1897.) S. 1897-231

[Pada Ten Eerste (Kesatu) Staatsblad ini telah ditarik kembali: a.

  Pasal 27-33, 35-37,40, 41, 43, 44, 45 al. 1 dan 2, 46 majelis pengurus-pengurus harta peninggalan dalam S. 1828-46 ((pas. 1) yang dengan pasal 2 dniyatakan berlaku terhadap balai-balai budel lain; b.

  Pasal 13-17, 21, 22, 25-31, 31a, 32, 34 instruksi untuk balai- balai harta peninggalan di Indonesia dalam S. 1872--166; demikian pula semua hal yang bertentangan dengan ketentuan verordening yang selalu dibicarakan, seperti di bawah ini.]

  Pasal 1. g g

  (s.d.u. dg. S. 1911-586.) Uang-uang yang dalam pengelolaan balai

  harta peninggalan di Jakarta, dalam kedudukannya sebagai demikian

  or or

  dan sebagai yang ditugaskan dengan fungsi-fungsi majelis pengurus s. s. budel di sana semuanya, seperti halnya yang didalam pengelolaan balai harta peninggalan dan balai budel semuanya, merupakan satu kas

  lita lita dan satu administrasi pada masing-masing dari majelis-majelis itu. ga ga le le

  Pasal 2. Pendapatan balai harta peninggalan dan balai budel terdiri dari: w. w.

  a. upah pengelolaan yang ditentukan dengan undang-undang;

  b. leges, yang merupakan pembayaran-pembayaran untuk pekerjaan-

  ww ww

  pekerjaan tertentu dalam hal-hal, dan sampai jumlah yang ditentukan atau akan ditentukan tersendiri.

  Alinea kedua ditarik kembali dg. S. 1914-346. (Dipertahankan dg. Inv. Sw. 6-104 .) Pada waktu menghitung leges,

  jumlah dari apa yang terutang untuk itu, dan juga bea-bea meterai dan lain-lainnya, sekretaris dan wakil sekretaris berkewajiban untuk mencatatnya di balik semua surat-surat yang dikeluarkan oleh mereka secara tersendiri, dengan ancaman hukuman denda dari f. 5 sampai f. 25 untuk tiap surat yang dikeluarkan tanpa catatan demikian dan meskipun untuk itu telah diterima atau diminta leges.

  Pasal 3. Kas besar dari balai harta peninggalan dan balai budel dikelola oleh balai itu. Kas itu diperlengkapi dengan tiga buah kunci yang berlainan yang

  kunci-kuncinya disimpan, satu pada ketua dan satu pada masing-masing anggota yang tertua menurut pengangkatannya. Masing-masing penyimpan kunci bertanggungjawab secara pribadi untuk semua kekurangan dalam kas besar. Mereka harus bersama-sama ada pada setiap pembukaan dan penutupan dan sekali-kali tidak diperbolehkan memberikan kunci mereka kepada orang lain.

  Dalam hal sakit atau halangan lain yang sah, mereka dapat dan atas permintaan balai harus mengirimkan kunci mereka dengan disegel kepada balai dan sesudah itu balai secepatnya memeriksa nilai-nilai yang ada dalam kas besar, pendeknya sebelum dimasukkan beberapa uang dalam kas besar atau dibayarkan daripadanya. Dari pemeriksaan ini dibuat berita acara.

  Pasal 4. Dalam kas besar disimpan buku yang di dalamnya dicatat segala penerimaan dan pengeluaran. Pada waktu penutupan buku itu ditandatangani oleh semua penyimpan

  kunci dan oleh pemegang buku, yang setelah itu pemegang buku itu memasukkan pos-pos terakhir itu dalam buku kas besar kontra.

  Pasal 5. Kas kecil dikelola oleh sekretaris, yang bertanggung-jawab atas kekurangan-kekurangan yang kedapatan. Dalam setiap rapat sekretaris memperlihatkan keadaan kas itu. Balai kemudian menentukan dengan keputusan yang disertai alasan-

  alasan, berapa dari sisa itu harus dipindahkan ke kas besar dan dengan jumlah berapa sisa itu harus ditambah. Dalam hal apa pun dalam kas kecil tidak boleh ditinggalkan lebih

  g g dari f. 8.000,(delapan ribu gulden).

  Buku kas itu dapat atas perintah dari ketua, setiap kali dia

  or or

  menganggap perlu, dan harus tiap-tiap bulan, diverifikasi oleh s. s. sebuah panitia yang terdiri dari satu atau dua orang anggota yang dibantu oleh pemegang buku; sisanya harus dicatat. Bila rekening

  lita lita

  itu dianggap dalam keadaan beres, buku kasnya ditandatangani oleh

  ga ga panitia dan pemegang buku.

  Panitia melaporkan dalam rapat pertama Yang berikut tentang

  le le pendapatnya. w. w.

  Pasal 6. ww ww

  Semua pembayaran dilakukan oleh sekretatis, dibantu bila ada oleh kasir, atasperintah ketua berdasarkan keputusan-keputusan balai yang dalam hal itu harus disebutkan. Perintah-perintah itu oleh pemegang buku dibuat dalam rangkap dua dan didaftar untuk pembayarannya.

  Pasal 7. Penerimaan segala keuangan dilakukan juga oleh sekretaris, dan, bila

  ada, dibantu oleh kasir; kwitansi-kwitansi sebelumnya harus ditandatangani oleh pemegang buku untuk pendaftaran dan pencocokan.

  Pasal 7a.

  (S.d.t. dg. S.. 193,3-564.) Bila Gubernur Jenderal (kini: Presiden)

  mempergunakan wewenang yang diberikan kepadanya oleh pasal 415 alinea kedua, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, pengelolaan dan administrasi keuangan suatu balai harta peninggalan dan balai budel, yang fungsi-fungsinya diperintahkan kepada balai harta peninggalan dan balai budel lain, dilakukan oleh balai Yang disebutkan belakangan kantomya. (S. 1934-28.) Keuangan kedua majelis dalam hal itu merupakan satu kas dan satu admimstrasi.. Anggota majelis yang tersebut belakangan yang didelegasikan berkantor di tempat kedudukan balai harta peninggalan dan balai ww w. le ga lita s. or g ww w. le ga lita s. or g

  peninggalan dan balai budel lain, berwenang untuk menerima keuangan yang diperuntukkan bagi balai harta peninggalan dan balai budel, dan memberi tanda lunas untuk itu, dengan kewajiban untuk seketika memindah-bukukan kepada majelis, di mana anggota itu termasuk, bila setelah ditambahkan pada keuangan yang telah berada padanya, melampaui uang rekening seperti yang dimaksud dalam alinea berikut. Anggota yang didelegasikan berwenang untuk melakukan pembayaran- pembayaran dalam hal-hal yang mengharuskan tindakan cepat. Kepala dinas balai harta peninggalan untuk keperluan itu menetapkan jumlah yang tertinggi yang boleh dipunyai dalam rekening anggota yang didelegasikan itu. Anggota yang didelegasikan menyelenggarakan pembukuan tersendiri, di mana dia mencatat semua penerimaan dan pengeluaran hari demi hari, dan pada waktu-waktu tertentu melakukan perhitungan dan pertanggungjawaban balai harta peninggalan dan balai budel di mana anggota itu temmasuk di dalamnya.

  (s.d.u. dg. S. 1900-96; 1905-458; 1911-319.)

  (1) Tanah-tanah yang ada pada balai harta peninggalan dan balai budel yang dijaminkan tiap-tiap tiga tahun diteliti secara seksama, bila hipoteknya berjumlah lebih dari sepertiga dari nilai barangnya, dihitung dengan cara yang ditentukan dalam ayat ketiga, keempat, kelima dan keenam pasal 12, dalam hal lain, tiap-tiap lima tahun. (2) Rumah-rumah yang diikatkan secara tersendiri-sendiri setiap tahun diteliti secara cermat, bila hipoteknya berjumlah lebih dari separuh dari nilai rumah itu, dihitung dengan cara seperti yang dimaksud dalam ayat yang lain, tiap-tiap tiga tahun, bila hal itu berjumlah separuh atau kurang akan tetapi lebih dari sepertiga, dan tiap-tiap lima tahun, bila hal itu berjumlah sepertiga atau kurang. (3) Biaya-biaya yang timbul dari penelitian itu menjadi beban balai- balai harta peninggalan dan balai budel, kecuali bila diperjanjikan lain. (4) Penelitian itu dilakukan:

  a. di daerah di mana balai harta peninggalan dan balai budel itu berkedudukan, oleh suatu panitia yang terdiri dari dua orang yang diangkat olehnya dari antara anggota-anggotanya dalam rapat biasa yag terakhir bulan Juni; di mana panitia itu, bila balai menganggap perlu, dibantu oleh ahli yang ditunjuk dan disumpah oleh balai, yang memberi laporan tertulis tentang pendapat-pendapatnya kepada balai, di mana perlu disertai dengan usul-usul; b. di luar daerah, di mana balai harta peninggalan dan balai budel bertempat kedudukan, akan tetapi dalam resort mereka, oleh agen-agennya atau kuasanya, Yang dapat dibantu oleh ahli-ahli yang ditunjuk dan disumpah oleh kepala pemerintahan setempat dan memberi laporan tertulis tentang pendapat mereka; c. di luar resortnya atas permohonannya kepada balai harta peninggalan dan balai budel di dalam resort mana barang- barang itu terletak, oleh suatu panitia yang terdiri dari agen-agennya atau kuasa-kuasa balai itu, yang mengirimkan laporan tentang pendapat mereka kepada balai yang bersangkutan.

  (5) Laporan-laporan yang dimaksud dalam ayat yang lain dibuat dalam rangkap dua.

  Sebelum tanggal 1 Oktober dari tahun itu juga suatu ekspedisi dari laporan-laporan itu dikirimkan oleh balai-balai harta peninggalan dan balai budel, dengan disertai pandangan-pandangan mereka, kepada Menteri Kehakiman dengan perantaraan badan keuangan umum (algemene rekenkamer). (6) Menteri Kehakiman berwenang berdasarkan alasan-alasan khusus untuk memberikan kuasa untuk memeriksa harta-harta tetap yang dimaksud ayat (4) di hawah huruf b dan c pasal ini, ataupun untuk mengadakan pemeriksaan luar biasa terhadap tanah-tanah itu oleh suatu panitia yang terdiri dari dua anggota dari balai, yang ditunjuk sendiri oleh balai itu untuk hal itu. Ketentuan dalam ayat (4) alinea kedua di bawah huruf a berlaku terhadap panitia ini.

  Pasal 9. Buku-buku dari balai harta peninggalan dan balai budel

  diselenggarakan dalam rangkap dua menurut metoda yang disebut cara Italia, dan ditutup pada akhir bulan Desember tiap tahun. Satu perangkat buku itu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh badan keuangan umum, setelah berunding dengan Menteri Kehakiman,

  g g

  dikirimkan kepada majelis itu, untuk diperiksa di sana dan selanjutnya tetap disimpan. (S. 1895-239 jo. 1899-130.)

  or or

  Paling lambat tiap-tiap akhir bulan pada tiap-tiap balai harta s. s. peninggalan dan balai budel dibuat neraca percobaan dari buku besar, dan sebelum pertengahan bulan berikutnya dikirimkan kepada

  lita lita Menteri Kehakiman. ga ga Pasal 10. le le

  barang- barang berharga tersisa yang tidak terjual yang termasuk budel-budel yang dikelola oleh balai harta peninggalan dan balai

  (s.d. u. dg. S. 1930-222.) Semua alas hak beserta surat-surat dan w. w.

  ww ww

  budel, dicantumkan dalam daftar-daftar (register-register) secara teliti dan disimpan dalam almari besi yang dikunci dengan baik di kantor balai harta peninggalan dan balai budel ataupun dengan permufakatan dengan Menteri Kehakiman diserahkan kepada suatu bank untuk disimpan. Dalam hal yang tersebut terakhir, biaya-biaya penyimpanan menjadi beban Negara. Batu-batu mulia dan barang-barang berharga lain semacam itu disebutkan sejelas-jelasnya dengan mencantumkan tanda-tanda pengenalnya dan nilainya dan kemudian disegel; secarik kertas tulis tebal (perkament) yang memuat nama pemiliknya dilekatkan kepadanya dengan cara penyegelan. Sekretaris ditugaskan dengan pembuatan daftar-daftar (register- register) dan penyegelannya. Daftar-daftar itu ditandatanganinya bersama komisaris dari bulan itu. Penyegelan, pendaftaran dan pengemasan barang-barang berharga itu dilakukan dalam rapat lengkap, Kunci almari besi disimpan oleh ketua.

  Pasal 10a.

  (.s. d. t. dg. S. 1933-564 .) Tentang urusan-urusan yang disebut dalam pasal yang lalu berlaku pasal 7a.

  Pasal 11.

  (s. d. u. dg. S. 1902-240; 190.9-429; 1910-600; 1915-519.) Balai-

  balai harta peninggalan dan balai-balai budel tidak boleh menanamkan uang yang be rada dalam administrasinya dan termasuk berbagai budel secara tersendiri-sendiri, melainkan harus menganggapnya sebagai termasuk dari kumpulan atau satu kas atau disetorkan di dalamnya; menanamkannya atas namanya sendiri dengan salah satu cara yang ditentukan dalam pasal 391 KUHPerd., dengan pengertian, bahwa untuk penanaman juga dapat termasuk surat-surat Piutang atas tunjuk terhadap Indonesia, demikianjuga surat-surat piutang terhadap daerah-daerah atau bagian-bagian daerah yang di Indonesia mempunyai sumber keuangan sendiri. Uang-uang Yang tidak dapat ditanamkan dengan cara seperti yang dimaksud dalam alinea yang lalu dan tidak dibutuhkan segera, dapat dimasukkan seluruhnya atau sebagian dalam suatu atau beberapa bank yang ditunjuk oleh Menteri Kehakiman atau pada cabang-cabangnya. Mereka berkewajiban untuk memasukkan apa yang tersisa dari pendapatan anak didik mereka setelah dikurangi dengan pengeluaran- pengeluaran, ke dalam pokoknya, bila sisa keuntungannya melebihi seperempat bagian dari pendapatan biasa dari mereka yang dibawah umur. Tidak ada kewajiban untuk penanaman massal terhadap uang-uang yang

  g g

  telah ditanamkan pada waktu pengoperan oteh balai-balai harta peninggalan dan balai-balai budel yang kira-kira akan ada dalam

  or or

  pengelolaan balai-balai itu untuk waktu pendek - ataupun yang telah s. s. ditempatkan secara menguntungkan sehingga jelas akan merugikan untuk melepaskannya dan memasukkannya kepada pokoknya.

  lita lita

  Balai-balai harta peninggalan dan balai-balai budel menilai apakah

  ga ga salah satu keadaan demikian terjadi.

  Uang-uang yang ditanamkan secara massal adalah untuk rekening orang–

  le le orang yang didaftarkan bersama -sama. w. w.

  Uang-uang yang ditanamkan secara tersendiri sesuai dengan yang ditentukan dalam alinea keempat pasal 1 adalah untuk rekening para

  ww ww pemilik yang terdaftar.

  Pasal 12.

  (s.d.u.dg, S. 1900-96.)

  (1) Balai-balai harta peninggalan dan balai-balai budel dalam penanaman uang berkewajiban untuk tunduk kepada peraturan peraturan berikut:

  (2) Tidak ada uang ditanamkan pada:

  a. hak guna bangunan, baik bangunan-bangunan yang dimiliki perusahaan yang mengadakan kontrak ataupun tidak dengan pemerintah, atau yang digunakan untuk melakukan suatu usaha atau pekerjaan, maupun hanya digunakan sebagai tempat tinggal saja;

  b. etablisemen-etablisemen pertanian yang berada di tanah tanah partikelir, yang tanah-tanahnya bukan milik mereka yang mempunyai etablisemen-etablisemen itu. (3) Penentuan nilai barang-barang yang tidak dibebani dengan hipotek sama sekali diserahkan kepada kebijaksanaan balai-balai harta peninggalan dan balai-budel yang dalam hal itu bekerja dengan cara yang sangat berhati-hati. (4) Mereka dalam hal itu memperhatikan harga jual umum yang terakhir, nilai jual pada waktu mengajukan permohonan pinjaman, ketetapan verponding dan di mana perlu penaksiran dua orang

  (5) Dalam hal apa pun juga peminjaman itu tidak boleh berjumlah lebih dari dua pertiga bagian dari harga verponding, atau, bila harga penaksiran itu lebih rendah daripada harga verponding, tidak boleh lebih daripada dua pertiga harga penaksiran, dengan tidak mengurangi dengan penambahan dua pertiga bagian dari harga taksiran yang lebih tinggi oleh paling banyak dua orang ahli yang dditunjuk oleh balai-balai harta peninggalan dan balai budel , dari harga persil yang dapat diperoleh dalam ketetapan terakhir dalam verponding dengan penambahan pembangunan atau perbaikan-perbaikan yang penting pada bangunannya. (6) Atas barang-barang yang belum diadakan ketetapan dalam verponding, peminjaman itu tidak boleh berjumlah lebih dari dua pertiga dari harga yang ditaksir oleh paling banyak dua orang ahli y ang ditunjuk oleh balai harta peninggalan dan balai budel. (7) Dalam surat-surat utang untuk peminjaman-peminjaman itu diperjanjikan: a. bahwa jika tidak terjadi pelunasan jumlah pokok secara baik

  (di mana juga dimaksudkan pelunasan-pelunasan yang tercantum di bawah ini), atau tidak terjadi pelunasan bunga-bunga yang terutang secara baik, balai harta peninggalan dan balai budel mendapat kuasa yang tidak dapat ditarik kembali untuk

  g g

  mengusahakan penjualan secara umum persil yang terikat agar hasilnya dapat ditagih baik jumlah pokoknya, maupun bunga-

  or or

  b. bahwa bila dalam ketetapan baru dalam verponding temyata, bahwa jumlah uang yang dipinjam sebelum ketetapan itu ats

  bunganya dan biaya-biayanya; (KUHPerd. 1178.) s. s.

  lita lita

  suatu barang berjumlah lebih lebih besar daripada dua

  ga ga

  pertiga bagian dari nilai verponding yang baru, maka peminjam mengikatkan diri untuk melunasi kelebihan itu dalam

  le le

  jangka-jangka waktu yang sedemikian yang dianggap perlu oleh w. w. balai harta peninggalan dan balai budel untuk menjamin kepentingan-kepentingannya.

  ww ww

  c. bahwa bila dalam pemeriksaan berkala tentang persil yang terikat nilainya sejak disetujuinya peminjaman itu temyata telah merosot dalam ukuran yang mengkhawatirkan maka peminjam mengikatkan diri untuk melunasi bagian yang sedemikian, dalam jangka waktu yang dianggap perlu oleh balai harta peninggalan dan balai budel untuk menjamin kepentingan-kepentingannya;

  d. bahwa peminjaman uang mengikatkan diri untuk melunasi apa yang pada suatu penetapan temyata telah dipinjam lebih dari dua pertiga bagian dari nilai verpondingnya, dalam jangka- jangka waktu sedemikian seperti yang dianggap perlu oleh balai harta peninggalan.

  balai harta peninggalan dan balai budel untuk, demi kepentingan mereka yang didaftar mempersyaratkan bunga setinggi-tingginya dan persyaratan-persyaratan yang paling menguntungkan dan selalu dengan tegas mengadakan syarat, bahwa bunga-bunganya tanpa suatu peringatan harus dibayarkan di kantor balai harta peninggalan dan balai budel pada akhir Juni dan akhir Desember tiap-tiap tahun.tingannya.

  (s.d.u. dg. S. 1909-502.) Balai-balai harta peninggalan dan balai

  budel berkewajiban untuk menghentikan peminjaman-peminjaman terhadap perlu untuk mengadakan penuntutan hukum terhadap mereka untuk melunasi modal dan bunga-bunganya, kecuali bila untuk kepentingan mereka yang didaftar diangap perlu untuk memberi suatu penangguhan pembayaran.

  Pasal 14. Hanya kepada modal, yang oleh balai harta peninggalan dan balai

  budel untuk kepentingan warga-warganya yang didaftar ditanam dalam jumlah dua puluh lima gulden atau lebih, dikeluarkan bunga, dihitung atas dasar jumlah-jumlah bulat yaitu jumlah-jumlah perkalian dari sepuluh gulden.

  Alinea kedua ditarik kembali: S. 1914-346 .

  (s.d.u. dg. S. 1905-346.) Bunga itu mulai pada triwulan berikut

  dari triwulan uang-uang itu mulai ada dalam pengelolaan nyata dan berakhir mengenai modalmodal yang termasuk harta-harta peninggalan yang tak terkelola, pada hari terakhir triwulan yang mendahului pengumuman dalam Javasche Courant (Berita Negara) tentang pemberesan budel-budel itu oleh balai-balai harta peninggalan dan balai budel; mengenai modal-modal lain, pada hari terakhir triwulan yang mendahului pembayaran, dengan pengertian bahwa atas modal-modal dari anak-anak didik yang menjadi dewasa, bila penutupan rekening dapat diperhutangkan kepadanya, bunganya dibayarkan tidak lebih jauh

  g g

  daripada hari terakhir dari triwulan yang mendahului lampaunya jangka waktu satu tahun, setelah sebab pengelolaannya berhenti. (S.

  or or

  1905-347.) s. s.

  Pasal 15. lita lita

  (s. d. u. dg. S. 1924 -49.) Suku bunga atas uang-uang yang ditanam ga ga

  oleh balai harta peninggalan dan balai budel atas namanya sendiri dari tahun yang lampau, ditetapkan sebelum atau paling lambat pada

  le le

  akhir Juli dari tahun berikutnya oleh Presiden atas usul Menteri w. w. Kehakiman Untuk menentukan penetapan itu, tiap-tiap balai harta peninggalan

  ww ww

  dan balai budel mengirimkan dalam bulan Januari dari tiap-tiap tahun kepada Menteri Kehakiman suatu daftar yang memuat; a. Pertelaan modal-modal dan uang-uang yang diterima menurut masing-masing budelnya selama tahun yang lampau yang dikelolanya atau yang dimasukkan dalam pengelolaannya, yang menurut pasal yang lalu harus dikeluarkan bunga, beserta pula lama Pengelolaaanya itu, yang dinyatakan dalam triwulan-triwulan;

  b. suatu penjelasan jumlah keseluruhan dari bunga-bunga selama tahun pengelolaannya yang dihasilkan dengan uang-uang yang ditanam secara massal;

  c. suatu penjelasan jumlah keseluruhan dari biaya-biaya selama tahun pengelolaannya berkenaan dengan penanaman uang-uang itu secara massal. Pengeluaran-pengeluaran negara yang berupa biaya pegawai dan ruangan dan keperluan-keperluan kantor dan ruangan, tidak termasuk di dalamnya;

  d. suatu penjelasan kerugian-kerugian, bila hal ini diderita, dengan memberitahukan sebab-sebabnya mengapa kerugian-kerugian ini diderita. Dari daftar-daftar ini yang juga memperhatikan sisa yang dimaksud dalam alinea terakhir pasal 16, dibuat daftar umur secepatnya oleh Menteri Kehakiman, yang menunjukkan jumlah yang diberi bunga yang dalam tiap triwulan berada dalam pengelolaan, jumlah bunga yang dihasilkan selama satu tahun penuh, jumlah biaya-biaya, yang tidak menjadi beban bersama orang-orang yang didaftar. Yang dianggap sebagai kerugian ialah berkurangnya modal Yang ditanam, karena tidak dapat ditagih sepenuhnya modal-modal Yang ditanam dan karena suatu barang tetap Yang dibeli pada penjualannya kemudian menghasilkan kurang daripada biaya-biaya pembelian dan perbaikan-perbaikannya. Presiden memutuskan terhadap tahun mana kerugian-kerugian itu dibebankan, dengan memperhatikan asas, bahwa kerugian itu dibebankan pada tahun terjadinya penjualan barang Yang terikat itu sebagai tagihan utang atau teriadinya penjualan barang yang dibeli itu, kecuali bila ada harapan yang beralasan, bahwa penagihan itu dapat dilakukan pada orang yang berutang atau penjamin-penjaminnya.

  Apa yang pada penjualan kemudian dari suatu barang tetap yang dibeli menghasilkan lebih daripada biaya-biaya pembelian dan perbaikan- perbaikan, dikurangkan dari kerugian-kerugian yang telah diderita. Bila hasil melampaui kerugian-kerugian yang telah diderita dalam penjualan dari satu-tahun, atau dalam tahun itu tidak diderita kerugian-kerugian, maka jumlah dari bunga yang dipungut dalam tahun itu dinaikkan. Menteri Kehakiman menghitung dari data-data ini suku bunga yang dapat diberikan dan dengan memperlihatkan kumpulan daftar dan daftar-daftar dari berbagai balai harta peninggalan dan balai budel

  g g mengusulkan kepada Presiden un tuk menetapkan suku bunga.

  Tentang penetapan ini oleh Menteri Kehakiman diberitahukan kepada

  or or

  mereka yang berkepentingan bersamaan dengan pengumuman daftar s. s. gabungan dengan perantaraan surat kabar resmi.

  lita lita Pasal 16. ga ga

  Bila suku bunga itu telah ditetapkan, Menteri Kehakiman menghitung apakah ada restitusi, dan bila ada, berapa bagi tiap-tiap balai

  le le

  harta peninggalan dan balai budel haknya yang lebih daripada jumlah w. w. kotor bunga-bunga yang dipungut, dalam hal restitusi biaya-biaya bersama yang dibayar oleh balai untuk bagian bersama dari budel-

  ww ww

  budel yang dikelola olehnya, dalam jumlah murni dari jumlah bunga yang dipungut dari untuk jumlah kerugian-kerugian yang seharusnya dibebankan kepada keseluruhan, dan mengirimkan kepadanya untuk kelebihan jumlah ini suatu perintah pembayaran pada kas negara yang bersangkutan dengan penanganan di bawah judul "Rekening balai-balai harta peninggalan dan balai budel". Bila temyata, bahwa jumlah kotor dari bunga yang dipungut lebih besar daripada yang menjadi hak balai, maka oleh kepala departemen tersebut diperintahkan kepada penerima dari kas negara untuk menagih jumlah kelebihan itu. Di samping itu setelah mendapat kuasa dari pemerintah, diserahkan suatu perintah pembayaran untuk jumlah kerugian-kerugian yang diderita yang tidak boleh dibebankan kepada orang-orang yang didaftar. Bila jumlah bunga yang ditentukan lebih besar daripada bunga yang dibayarkan, sisanya ditempatkan sebagai laba pada perhitungan suku bunga untuk tahun berikutnya.

  (s. d. u. dg. S. 1902-240.) Para pemilik modal seperti yang

  dimaksud dalam alinea empat pasal 11, tidak ikut berbagi dalam bunga yang dipungut dari massa, akan tetapi menerima bunganya yang dihasilkan oleh modal mereka.

  Pasal 18. Dalam hal yang diminta oleh yang didaftar atau untuk kepentingan

  mereka dianggap tidak dapat dihindari, selama tahun pengelolaan sambil menunggu penetapan suku bunganya untuk tahun berikutnya, oleh balai harta peninggalan dan balai budel dapat dilakukan pembayaran sementara suatu jumlah tiga persen setahun tiap-tiap triwulan, tiap- tiap setengah tahun atau untuk satu tahun pengelolaan sekaligus, menurut kehendak mereka yang berkepentingan atau menurut pertimbangan balai. Perbedaan antara apa yang dibayarkan sementara kepada mereka yang didaftar dan apa yang setelah penentuan suku bunga temyata menjadi hak mereka, segera dibayarkan, bila perbedaan itu merupakan keuntungan baginya, dan bila merupakan kerugian baginya, diperhitungkan dengan bunga-bunga untuk tahun pengelolaan berikutnya atau bila hal ini tidak mungkin, ditagih darinya.

  Pasal 19.

  (s.d. u. dg. S. 1924-448.) Dari bunga-bunga yang menjadi hak mereka yang didaftar, dipotong upah pengelolaan yang menjadi hak balai.

  Balai harta peninggalan dan balai budel mengirimkan kepada Menteri Kehakiman suatu daftar mengenai upah-upah pengelolaan yang menjadi

  g g

  haknya dan uang leges yang telah dipungut untuk suatu tahun penanggalan, dalam triwulan pertama dari tahun yang berikut, dan

  or or

  suatu daftar mengenai upah-upah pengelolaan yang menjadi haknya dan s. s. uang leges yang telah dipungut untuk satu bulan penanggalan dalam dua bulan setelah akhir bulan itu.

  lita lita

  jumlah yang dicantumkan dalam daftar-daftar bulanan yang dimaksud

  ga ga dalam alinea yang lain, tiap-tiap bulan disetorkan ke kas Negara. le le Pasal 20. w. w.

  Bila dalam ordonansi ini disebut tentang balai harta peninggalan dan balai budel, dimaksudkan pula di dalamnya balai harta peninggalan di

  ww ww

  Jakarta, dalam kedudukannya sebagai demikian dan sebagai yang ditugaskan dengan fungsi fungsi balai budel di situ.