Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
ISSN 2581 - 2270
PROSIDING HEFA
(HEALTH EVENTS FOR ALL)
PUBLIKASI HASIL RISET KESEHATAN UNTUK
DAYA SAING BANGSA
Kudus, 19 Agustus 2017
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cendekia Utama Kudus
Tahun 2017
PROSIDING HEFA (Health Events for All)
Publikasi Hasil Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
ISSN 2581 – 2270
Pengarah
Ketua STIKES Cendekia Utama Kudus
Penanggung Jawab
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
STIKES Cendekia Utama Kudus
Editors
Eko Prasetyo, S.KM, M.Kes
David Laksamana Caesar, S.KM, M.Kes
Ns. Sholihul Huda, S.Kep, M.N.S
Ns. Sri Hartini, S.Kep, M.Kes
Dessy Erliani Mugitasari, S.Farm, Apt
Sistem Informasi dan Teknologi
Susilo Restu Wahyuno, S.Kom
Sekertariat :
LPPM SIKES Cendekia Utama Kudus
Jl. Lingkar Raya Kudus – Pati Km. 5 Desa Jepang, Mejobo, Kudus
Telp (0291) 4248655, Fax (0291) 4248657
Email : lppm.stikescendekiautama@yahoo.com
www.stikescendekiautamakudus.ac.id
Prosiding Health Event of All merupakan Terbitan berkala ilmiah seminar hasilhasil
penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan setiap 1 tahun oleh LPPM
STIKES Cendekia Utama Kudus.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................... i
Dewan Redaksi ..................................................................................................... ii
Kata Pengantar Ketua LPPM ................................................................................. iii
Materi Keynote Speaker ........................................................................................ iv
Daftar Isi ................................................................................................................ xxiii
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) pada Tikus Diabetes Tipe II yang di Induksikan Fruktosa
96 Ayu Safitri Juniati Hubungan Tingkat Stres dengan Strategi Koping yang digunakan pada Santri Remaja di Pondok Pesantren Nurul Alimah Kudus
Analisis Faktor Sikap Ibu, Dukungan Keluarga,Tingkat Pengetahuan dan Jenis Pekerjaan Ibu dengan Imunisasi Dasar Lengkap
91 Ayu Citra Mayasari , Okky Rachmad Ngakili
80 Avis Sayyida Faza Studi Kualitatif Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Anak Rumah Sakit Islam Sunan Kudus
72 Asmadi Efektifitas Model Peer Educator Mantan Pengguna dan Bukan Pengguna Narkoba terhadap Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di Kabupaten Kuningan
62 Ardiana Nur Aflah Hubungan Spiritualitas dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien di Ruang ICU (Intensive Care Unit) RSUD Dr.Loekmono Hadi Kudus
Belief Models) di RSJ Menur Surabaya
FaktorFaktor yang Mempengaruhi MRS Ulang Pasien Berdasarkan Model Kepercayaan Kesehatan (Health
55 Antonius Catur Sukmono, Hery Anggrawati
Hubungan Pengetahuan Motivasi dan Sikap Kerja dengan Pelaksanaan Program 5R Unit Paper Mill 5/6/9 PT. Pura Barutama Kudus
49 Anisa Dewi Rosnasari, Ervi Rachma Dewi
44 Anna Merliana, Ricka Islamiyati
Penulis Judul Artikel Halaman
38 Andhita Tety Suharlina Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Nutrisi Masa Nifas di Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati
Hubungan Peran Orangtua dalam Mesntimulasi Perkembangan dengan Perkembangan Motorik Usia Prasekolah di TK Pertiwi Desa Kesambi Kab. Kudus
30 Ana Kurnia Dewi, Biyanti Dwi Winarsih
Partum
Gambaran Penerapan Pijat Oksitosin pada Ibu Post
24 Ambarwati, Eny Pujiati
Evaluasi Penerapan Job Safety Analysis (JSA) di Bagian Produksi Unit Paper Mill 7/8 Pt. Pura Barutama
14 Alviana Mirnayanti, Eko Prasetyo
Pengaruh Kunjungan Rumah pada Neonatus terhadap Penurunan Risiko Kematian Bayi di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
1 Ahmad Kholid, Siti Haryani, Tri Susilo
Hubungan Kepatuhan Diet dan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Afissa Rahma Ayunda, Dwi Priyantini
103
Depi Mahardika Studi Deskriptif Higiene Sanitasi Pondok Pesantren di Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
196 Erista Kumalasari Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Bedah di RSUD dr.
Relationship between Availability of Infrastructure Facilities with Implementing Health Care Program School Health Unit (UKS) in SMP Muhammadiyah 4 Gadung Surabaya
187 Eko Prasetyo, David Laksamana Caesar, Wahyu Yusianto
Evaluasi Kesehatan Kerja di Home Industri Pengolahan Roti
192 Eko Rindiyantoko, Ema Dwi Hastuti
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim yang Mengandung Ekstrak Buah Parijoto (Medinella
Speciosa)
Loekmono Hadi Kudus 203
Hubungan Antara Induksi Oksitosin dan Pemberian ASI terhadap Kejadian Ikhterus Neonatorum di RSU dr. Soewandi Surabaya
Farina Putri Pratama Gambaran Manajemen Laktasi Ibu di Desa Prambatan Lor Kaliwungu Kabupaten Kudus
211 Fergiawan Resnu Listyandoko
Gambaran Kecelakaan Kerja pada Pekerja di Pt. Pura Barutama Unit Offset Kudus
216 Hidayatus Sya’diyah, Seyla Ikhviana Cahyaningtyas
Efektifitas Puding Kelor terhadap Perubahan Berat Badan Balita Gizi Kurang pada Keluarga Nelayan di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Kecamatan Bulak Kenjeran Surabaya
221 Kushariyadi Terapi MModalitas Keperawatan Pijat Punggung sebagai Perawatan Daya Ingat (Registrasi) Lansia di
179 Dya Sustrami, Ninik Ambar Sari
171 Dwi Ernawati, Sri Anik R, Gema Tiarasari Meida
110 Desi Kartika Sari Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Fungsi
Gambaran Histopatologi Otot Polos Bronkus Mencit Asma yang di Intervensi Injeksi Aminophyllin
Kognitif pada Pasien Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Loekmono Hadi kudus
116 Dewi Astuti, Sri Hartini
Hubungan Pengetahuan Dan Status Imunisasi Dengan Tingkat Kejadian Campak Di Wilayah Puskesmas Kayen Kabupaten Pati
126 Dhian Satya Rachmawati
Terapi Oksigen Hiperbarik dalam Perubahan Kadar Glukosa Darah Pasien dengan Diabetes Mellitus di Lakesla Drs. Med. Rijadi r. S., Phys Surabaya
134 Dian Arsanti Palupi, Qorri Aina
142 Dina Rahayuningsih, Sholihul Huda
Pengaruh Pemberian Pijat Bayi terhadap Kualitas dan Kuantitas Tidur pada Bayi Usia 612 Bulan di Masyarakat Pesisir Surabaya
Hubungan Harga Diri dengan Kemampuan Interaksi Sosial Lanjut Usia di Posyandu Lansia Desa Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati
148 Dini Mei Widayanti, Aprillia Sasmita
Frekuensi Konsumsi Junk Food pada Pasien Ca Payudara di Ruang Bedah Rsal dr. Ramelan Surabaya
156 Diyah Arini, Siad Rizky Febrinendy
Efektifitas Jus Labu Siam (Sechium Edule) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol di Dusun Kates RW 07 Desa Rejotangan Tulungagung
162 Diyan Mutyah, Dia Anggraini E
Unit Pelaksana Teknis Panti Sosial Lanjut Usia 230
Kabupaten Jember Lela Nurlela, Sukma Ayu C.K., ,Sri May Utami
325 Nur Sholikhah, Risna Endah Budiati
306 Noor Ida Shilfia, Sri Wahyuningsih
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Status Gizi pada Balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus
313 Noor Khoirina Hubungan Riwayat Kontak Penderita Dengan
Kejadian Tuberkulosis Paru Anak Usia 114 Tahun Di Balai Kesehatan Masyarakat Pati
319 Nugroho Tri Laksono, Nisha Dharmayanti Rinarto
Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kejadian Nstemi Dan Stemi Pada Pasien Pjk Di Rsud Sidoarjo
Efektifitas Jenis Umpan dalam Keberhasilan Penangkapan Rattus Tanezumi Sebagai Reservoir Leptospirosis
Pengaruh Latihan Kegel terhadap Inkontinensia Urin pada Pasien Postpartum di Rsud Sidoarjo 299
334 Okta Viani Febrilian, Endra Pujiastuti
Uji Efektivitas Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla
speciosa blume) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada
Tikus Putih Wistar Yang Dibebani Sukrosa 341
Retno Fidyawati, Ari Susanti
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kepatuhan Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Di Rumkital dr. Ramelan Surabaya
Nofi Khuriyah Hubungan Antara Riwayat Penyakit Ispa Dan Diare Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus
294 Nita Kurniawati, Qori’ilaSa’idah
Hubungan Konsep Diri dengan Kualitas Hidup (Quality Of Life) pada Pasien Kanker Serviks di Poli Kandungan Rumkital dr. Ramelan Surabaya
254 Meiana Harfika , Wiwiek Liestyaningrum, Vivi Feranit
238 Listiana Trimuriani, Heriyanti Widyaningsih
Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kepuasan Pengguna Kontrasepsi Suntik di Desa Bulungcangkring Jekulo Kudus
248 M. Irfan Syaifulloh, Ina Ristian
Green Synthesis Nanopartikel Perak (Agnps)
Menggunakan Ekstrak Sambiloto (Andrographis
panniculata)
Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah (7 8 Tahun) di Daerah Pesisir dan Daerah Pegunungan
Efektivitas Sediaan Gel Dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinillaspeciosablume) Sebagai Handsanitizer Terhadap Jumlah Angka Bakteri
260 Merina Widyastuti, Sri Anik Rustini
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Pesisir tentang Pertolongan Korban Tenggelam di Kenjeran Surabaya
272 Muh. Zul Azhri R, Rifka Pahlevi
Pengaruh Aktivitas Fisik dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Hipertensi pada Penduduk Usia Dewasa Pertengahan di Daerah Pesisir RW 02 di Kelurahan Kedung Cowek Surabaya
280 Murtaqib, Nur Widayati
Pengaruh Pelatihan Terhadap Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Banjir Pada Siswa Di Pondok Pesantren Al Hasan I Dan Al Hasan Ii Panti Jember
288 Ninda Laraswati, Lilis Sugiarti
347 Ririn Megawati, David Analisis Higiene Perorangan pada Jasaboga Golongan 355 Laksamana Caesar A1 di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Rofiqi Yunas Studi Deskriptif Kejadian Hipertensi di Posyandu
Lansia Desa Piji Wilayah Kerja Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus
Vivin Khoirunisa, Ana Fadilah
Tidak Bekerja pada Anak di TK PGRI Slungkep 02 456
449 Zulfia Shaumi Perbedaan Pola Asuh Ibu yang Bekerja dan Ibu Yang
Pengaruh Terapi Bermain Flashcard terhadap Pengetahuan Gizi
442 Yulia Ayu Ariyani, Anita Dyah Listyarini
Hubungan Sanitasi Makanan dengan Status Gizi Anak Usia Toddler di Kelurahan Kenjeran Kecamatan Bulak Surabaya
Yuanita Putri Adi Malfarian, Nur Chabibah, Qori’lla Saidah
1 RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus 433
Perbedaan Memori Jangka Pendek pada Pasien Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik di Ruang Bougenville
427 Wiwit Ekhawati, Renny Wulan Apriliyasari
Terapi Bermain untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak Usia 36 Tahun yang Mengalami Hospitalisasi
419 Winda Widyastuti, Erna Sulistyawati
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Dokumentasi Keperawatan Dengan Sikap Perawat Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rsud Dr.Loekmono Hadi Kudus
Pada Lansia Di Desa Tenggeles Kudus 411
361 Rudianto, Annik Megawati
403 Umi Kholifah Hubungan Gaya Hidup Dengan Riwayat Hipertensi
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Rsud dr. Loekmonohadi Kudus
397 Susi Wijayanti , Emma Setiyo Wulan
Gambaran FaktorFaktor Penyebab Kecemasan Orang Tua terhadap Hospitalisasi Anak di Rsud dr. Loekmonohadi Kudus Tahun 2017
389 Siti Rofikoh, Sri Hindriyastuti
Studi Fenomenologi Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Pada Usia Dewasa Yang Menjalani Hemodialisa Di Wilayah Kerja Puskesmas Mejobo Kudus Tahun 2017
382 Sholihatun Ni’mah, Galia Wardha Alvita
Shofwatul Mawaddah Pengaruh Storytelling Video Terhadap Perilaku Gosok Gigi Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Mi Mu’awanah Muslimin Muslimat Samirejo Dawe Kabupaten Kudus Tahun 2017
Mental 375
rivalry pada Orang Tua yang Memiliki Anak Retardasi
369 Ruliana Rahmawati Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Sibling
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla eciosa blume) terhadap Penuruna Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih
Lampiran ............................................................................................................... 463
Pedoman Penulisan Artikel HEFA ......................................................................... 464
Ucapan Terimakasih dan Penghargaan ................................................................... 470
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA LAMBANGAN
KECAMATAN UNDAAN
KABUPATEN KUDUS
1
2 Noor Ida Shilfia , Sri Wahyuningsih 1,2
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Cendekia Utama Kudus Jl. Lingkar Raya Kudus –Pati KM.5 Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus
Telp. (0291) 4248655, 4248656 Fax. 4248657 shilfiaida@gmail.com, swahyuningsih@gmail.com
ABSTRACT
The status of nutrition is one of a risk factor the pain and death. A toddler included in the group
vulnerable or subject of nutrition. The village Lambangan Kecamatan Undaan Kabupaten
Kudus have the ranket highestabout the issue nutrition less and nutrition bad on the toddler.
District Undaan is knownas a rice paddy. But the wealth was not able to address the issueson
her people about the status of dietitians, especially onthe toddler. The purpose of this research
is to know the factors a factor in touch with the level of the status of nutrition infans in the
village Lambangan district Undaan district Kudus. The kind of research used is survey analitik.
And the design of research in use was Cross Sectional. The population in this study is the
mother who have toddlers age 1 – 5 years in the village Lambangan district Undaan district
Kudus as much as 158. Samples in the study number 103 mother who have toddler. Instrumens
research using questionnaires and the scale of dacin. While the test statistics using Kendalls
Tau. analysis result stated that there is a relationship with the level of the status of nutrition on
the toddler is (p value : 0,000 r: 0,812). There’s a relationshipwith the level of revenue family
status nutrition on the toddler is (p value : 0,000 r : 0,693). There’s is not a provision of clean
water with the level of the status of nutrition on the toddleris ( 0, 478 r : 0,064). Keyword : pattern Eat, Income Family, Clean Water, Nutrition Status
INTISARI
Status gizi merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kesehatan dan kematian. Desa lambangan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus mempunyai peringkat tertinggi tentang masalah gizi kurang dan gizi buruk pada balita. Kecamatan Undaan dikenal sebagai tempat yang kaya akan tanah persawahan untuk bercocok tanam. Namun kekayaan tersebut ternyata belum mampu mengatasi masalah pada penduduknya mengenai status gizi khusunya pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan tingkat status gizi balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Jenis penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita umur 1 – 5 tahun di Desa Lambangan Kecamatan Kabupaten Kudus. Sampel dalam penelitian berjumlah 103 ibu yang mempunyai balita. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan timbangan dacin. Sedangkan uji statistik menggunakan Kendalls Tau. hasil analisis menyatakan bahwa ada hubungan pola makan dengan tingkat status gizi pada balita yaitu ( p value : 0,000 r : 0,812). Ada hubungan pendapatan keluarga dengan tingkat status gizi balita yaitu ( p value : 0,000 r : 0,693). Tidak ada hubungan penyediaan air bersih dengan tingkat status gizi pada balita yaitu (pvalue : 0,478 r : 0,064).
Kata kunci : pola makan, Pendapatan keluarga, Penyediaan air bersih, Status gizi
LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan olah
semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat masayarakat yang setinggi tingginya. Status gizi dan kesehatan merupakan
salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas SDM. Arah kebijakan dan strategi
pembangunan kesehatan nasional 2015 – 2019 merupakan bagian dari rencana
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan ( RPJPK ) 2005 – 2025. Sasaran
pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh meningkatnya umur harapan hidup,
menurunya prevalensi gizi kurang pada balita ( Restra, 2015).Untuk meningkatkan umur harapan hidup pada sasaran pembangunan kesehatan,
perlu dilakukan beberapa upaya diantaranya adalah upaya kesehatan anak antara lain
diharapkan mampu menurunkan angka kematian anak. Dalam upaya penurunan angka
kematian anak dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kesehatan anak,
meningkatkan pola asuh terhadap anak agar tercipta balita sehat dan tumbuh kembang
yang optimal. Masalah gizi pada balita dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
penyebab langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung yaitu melalui asupan
zat gizi dan penyakit infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung adalah melalui
penyediaan air bersih, pengetahuan ibu, tingkat pendidikan, pola makan, budaya pada
daerah setempat, jarak kelahiran terlalu dekat dan pendapatan keluarga (Hanum 2010 ;
Supariasa 2002).Menurut Riskesdas pada PSG tahun 2015 presentase balita kekurangan gizi
sebesar 18,7% balita. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
presentase balita kekurangan gizi pada tahun 2014 yaitu sebesar 19,6%. Namun
prevalensi tahun 2015 masih tergolong tinggi dan belum memenuhi target MDGs, yang
(2) seharusnya kasus balita gizi kurang diturunkan sebesar 15,5% (Depkes RI, 2015).
Berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus tahun 2016 jumlah
balita yang ditimbang adalah sebanyak 86,23%. Dari jumlah balita yang ditimbang
balita yang naik berat badanya sebanyak 83,28%. Dan balita Bawah Garis Merah
(BGM) tahun 2016 sebanyak 1,15%. Kasus gizi buruk pada balita ditemukan sebanyak
0,79%. Jumlah gizi buruk pada tahun 2016 ini belum memenuhi target SPM yaitu
sebesar 0,15%. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Kudus menunjukan bahwa Kecamatan Undaan termasuk Kecamatan dengan rawan gizi.
Jumlah balita di Kecamatan Undaan sebanyak 3458 balita. Di Kecamatan Undaan, Desa
Lambangan merupakan desa yang jumlah balita di Bawah Garis Merah masih tinggi
yaitu sebanyak 8,8%. Angka tersebut masih jauh diatas target SPM yang seharusnya
kasus kekurangan gizi diturunkan sebesar 0,15% ( Dinkes Kudus dan Puskesmas
Undaan).METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan Cross
Sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas dan terikat dikumpulkan dalam
(6)
waktu bersamaan. ( Notoadmodjo, 2012). Dimana pada penelitian ini variabel
independen adalah pola makan, pendapatan keluarga, penyediaan air bersih. Dan
vaiabel depandennya adalah tingkat status gizi balita. Lokasi penelitian dilakukan di
Desa Lambangan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus pada bulan Juli. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita umur 1 – 5 tahun yaitu sejumlah
158. Adapun sampel penelitian ini adalah berjumlah 103. Instrumen dalam penelitian
adalah menggunakan kuesioner dan timbangan dacin. Serta uji statistik yang digunakan
adalah uji Kendalls Tau.HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pola Makan
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Berdasarkan Pola Makan di Desa Lambangan Kecamatan Undaan kabupaten Kudus
No Pola Status Gizi Balita P value
Makan Buruk Kurang Sedang Baik Lebih Jumlah f % f % f % f % f % f %
1 Buruk 1 1,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 100 0,000
2 Kurang 0 0,0 18 17,5 40 69,0 0 0,0 0 0,0 58 100
3 Baik 0 0,0 0 0,0 5 4,9 37 35,9 2 1,9 44 100 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa balita yang pola makannya buruk dan
kurang tidak ada yang mempunyai status gizi baik, balita yang pola makannya baik
status gizinya baik sebanyak 37,9%.Hasil analisis dengan menggunakan uji Kendalls Tau menunjukkan bahwa r =
0,812, p value 0,000 < 0,05 artinya Ho diterima dan Ha ditolak, berarti ada hubungan
pola makan dengan status gizi balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus. Hasil penelitian hubungan pola makan dengan tingkat status gizi
balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan Kabupeten Kudus diperoleh bahwa ada
37 responden yang mempunyai pola makan baik status gizi baik. Sedangkan yang
mempunyai pola makan buruk dan kurang tidak ada yang berstatus gizi baik. Pola
makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan atau
usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti
mempertahankan kesehatan status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan
penyakit. Pola makan seharihari merupakan pola makan seseorang yang berhubungan
dengan kebiasan makan setiap harinya Erni (2013).Menurut Prasetyawati (2012), bahwa kesehatan tubuh anak sangat erat kaitanya
dengan makanan yang dikonsumsi. Zat – zat yang terkandung dalam makanan yang
masuk ke dalam tubuh sangat mempengaruhi kesehatan. Upaya untuk mengatasi
masalah gizi yang sangat penting adalah dengan pengaturan pola makan. Pola makan
yang diterapkan dengan baik dan tepat sangat penting untuk membantu mengatasi
masalah gizi yang sangat penting bagi pertumbuhan balita. Pola makan yang sehat harus
disertai dengan asupan gizi yang baik agar dapat mencapai status gizi yang baik. Pola
makan yang baik harus diajarkan pada anak sejak dini agar anak terhindar dari status
gizi yang tidak baik.Pendapatan Keluarga
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Berdasarkan Pendapatan Keluarga DiDesa Lambangan Kecamatan Undaan kabupaten Kudus
No Pendapatan Status Gizi Balita P value
Keluarga Buruk Kurang Sedang Baik Lebih Jumlah f % f % f % f % f % f %
1 Kurang 1 1,0 12 11,7 43 41,7 0 0,0 0 0,0 56 100 0,000
2 Sedang 0 0,0 6 5,8 2 1,9 4 3,9 0 0,0 12 100
3 Baik 0 0,0 0 0,0 0 0,0 33 32,0 2 1,9 35 100 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa sampel yang pendapatan keluarganya kurang
tidak ada yang mempunyai status gizi baik. Sedangkan sampel yang pendapatan
keluarganya sedang mempunyai gizi kurang sebanyak 5,8%. Dan sampel yang
pendapatan keluarganya baik mempunyai status gizi baik sebanyak 32,0%.Hasil analisis dengan menggunakan Kendalls Tau menunjukkan bahwa r = 0,693,
p value = 0,000 < 0,05 artinya Ho diterima dan Ha ditolak, berarti ada hubungan
pendapatan keluarga dengan status gizi balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus.Hasil penelitian hubungan pendapatan keluarga dengan tingkat status
gizi balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus diperoleh bahwa
ada 33 responden yang pendapatanya baik status gizinya baik. Sedangkan yang
pendapatan keluarganya kurang tidak ada yang berstatus gizi baik. Pendapatan
seseorang identik dengan mutu sumber daya manusia sehingga seseorang yang
berpendidikan tinggi umumnya memiliki pendapatan yang relatif tinggi pula.
Pendapatan keluarga juga tergantung pada jenis pekerjaan suami dan anggota keluarga
lainya. Tingkat pendapatan merupakan faktor yang menentukan terhadap kualitas dan
kuantitas makanan yang dikonsumsi. Pendapatan yang rendah menyebabkan daya beli
rendah. Sehingga tidak mampu membeli pangan dalam jumlah yang diperlukan dan
pada akhirnya berakibat buruk terhadap status gizi balita. Menurut Mila Sri (2012),
pendapatan keluarga mempengaruhi ketersediaan pangan keluarga. Ketahanan pangan
yang tidak memadai pada keluarga dapat mengakibatkan gizi kurang. Oleh karena itu
setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota
keluarg termasuk balita. Sehingga balita akan terpenuhi asupan gizinya melalui pola
makan yang baik supaya status gizinya baik.Penyediaan Air Bersih
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Berdasarkan Penyediaan Air Bersih diDesa Lambangan Kecamatan Undaan kabupaten Kudus
No Penyediaan Status Gizi Balita P value
Air Bersih Buruk Kurang Sedang Baik Lebih Jumlah f % f % f % f % f % f %1 Tidak 0 0,0 2 1,9 4 3,9 3 2,9 0 0,0 9 100 Bermutu
2 Kurang 1 1,0 9 8,7 27 26,2 26 25,2 1 1,0 64 100 0,478 Bermutu
3 Bermutu 0 0,0 7 6,8 14 13,6 8 7,8 1 1,0 30 100
Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa sampel yang penyediaan air bersihnya
kurang bermutu mempunyai status gizi baik lebih banyak dibandingkan dengan yang
mempunyai penyediaan air bersih bermutu yaitu sebesar 25,2%.Hasil analisis dengan menggunakan Kendalls Tau menunjukkan bahwa r = 0,064,
p value = 0,478 > 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, berarti tidak ada hubungan
penyediaan air bersih dengan ststus gizi balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus.Hasil penelitian hubungan penyediaan air bersih dengan tingkat status gizi balita
di Desa Lambangan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus diperoleh bahwa ada 26
responden yang air bersihnya kurang bermutu tetapi status gizinya baik. Sedangkan
yang air bersihnya bermutu terdapat 8 balita yang berstatus gizi baik. Sumber air yang
dianggap baik jika menggunakan salah satu dari sumber yang terdiri dari air kemasan,
air isi ulang, PDAM, sumur bor atau pompa, sumur gali terlindung atau mata air. Air
memiliki resiko berupa adanya penyakit bawaan air. Dengan penyediaan air yang
kurang bermutu maka akan menjadi faktor pemicu balita sakit, seperti diare. Kejadian
sakit pada balita jika terjadi secara terus menerus maka akan mempengaruhi status gizi
balita tersebut. Menurut yennie (2013), beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi
balita secara langsung adalah dimana balita mengalami sakit akibat beberapa penyakit
infeksi salah satunya adalah diare. Terjadinya diare dapat dikarenakan melalui tidak
memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kurangnya sarana kebersihan
dll. Air memiliki resiko berupa berupa adanya penyakit bawaan air. Oleh karena itu
salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan penyediaan air bersih
harus memperhatikan pencegahan terhadap penyakit bawaan air. Dengan menyediakan
air bersih, resiko terjadinya gangguan penyakit infeksi lebih sedikit dan balita tidak
mengalami gangguan kesehatan yang akan mempengaruhi status gizinya.SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
1. Sebagian besar pola makan balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus adalah kurang yaitu sebanyak 56,3%.
2. Sebagian besar pendapatan keluarga di Desa Lambangan Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus adalah rendah yaitu sebanyak 54,4%.
3. Sebagian besar penyediaan air bersih di Desa Lambangan Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus adalah kurang bermutu yaitu sebesar 62,1%.
4. Sebagian besar status gizi balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus adalah sedang yaitu sebesar 43,7%.
5. Ada hubungan pola makan dengan status gizi balita di Desa Lambangan Kecamatan
Undaan kabupaten Kudus ( p value : 0,000, r : 0,812 ).
6. Ada hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi balita di Desa Lambangan
Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus ( p value : 0,000, r :0.693 ).
7. Tidak ada hubungan penyediaan air bersih dengan status gizi balita di Desa
Lambangan Kecamatan Undaan kabupaten Kudus ( p value : 0,478, r : 0,064 ).
Saran
1. Bagi pihak puskesmas Dengan adanya hasil penelitian tersebut diharapkan agar dari pihak puskesmas terutama petugas gizi supaya aktif memberikan penyuluhan di poyandu tentang gizi dan pengaturan pola makan untuk balita, agar ibu mendapat pengetahuan yang lebih tentang gizi dan pengaturan pola makan kepada balita. Karena diketahui sebagian besar pola makan balita adalah kurang.
2. Bagi para ibu Diharapkan kepada ibu untuk menambah pengetahuannya tentang gizi untuk anak balita dan dapat memberikan anjuran makanan yang tepat bagi balita. Dengan begitu status gizi balita akan menjadi baik. Karena diketahui status gizi balita sebagian besar adalah sedang. Serta dapat menyisihkan pendapatan untuk membeli makanan yang bergizi, terutama untuk anakanak.selain itu, yang perlu diperhatikan lagi adalah penyediaan air bersih yang bermutu. Karena secara tidak langsung, penggunaan air yang kurang baik akan mengakibatkan balita mengalami gangguan kesehatan dan jika berlangsung lama akan mempengaruhi status gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Kudus, 2016. Data Profil Kesehatan Kabupaten Kudus. Dinkes Kudus
Marimbi, Hanum, 2010. Tumbuh Kembang Anak, Status Gizi dan Imunisasi Dasar pada
Balita. Yogyakarta :Nuha Medika. Supariasa, I Dewa Nyoman dkk, 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit EGC.Depkes RI, 2015. Profil Kesehatan Indonesia.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatan
indonesia/profilkesehatanindonesia2015.pdfDinkes Kudus, 2016. Data Profil Kesehatan Kabupaten Kudus. Dinkes Kudus
Erni Perwani,2013. Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Anak Usia 1 – 5 Tahun
di Kebunan Taman Pemalang. Diakses pada tanggal 27 Mei 2017Presetyawati, 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Millenium Development
Goals ( MDGs). Yogyakarta : Aulia MedikaMila Sri Wati,2012.Faktor – Faktor yang Mempengarhi Status Gizi Balita di Rw
06Kelurahan Pancoran Mas Kecamatan Pancoran Mas Depok. Diakses pada tanggal 27 Mei 2017.
Restra Menkes, 2015.http://www.depkes.go.id/resuones/download/rakerkernas.
2015/reg.timur/kemenkes.pdf. Diakses pada tanggal 10 Maret 2017
Yennie Candra,2013. Hubungan Antara Keadaan Sanitasi Sarana Air Bersih dengan
Status Gizi Balita di Desa Denbantas Tabanan Tahun 2013. Diakses pada tanggal 27 Mei 2017
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL PEMAKALAH
SEMINAR KESEHATAN “HEALTH EVENTS FOR ALL”
LPPM STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
A. Ketentuan Artikel Artikel disusun sesuai format baku terdiri dari: Judul Artikel, Nama Penulis, Abstrak(bahasa inggris), Intisari(bahasa Indonesia), Latar Belakang, Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka.
Naskah maksimal 8 halaman, tulisan times new roman ukuran 12 font, ketikan 1 spasi , diketik dalam 1 kolom, jarak tepi 3 cm, dan ukuran kertas A4. Naskah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing diusahakan dicari padanannya dalam bahasa Indonesia baku, kecuali jika tidak ada, tetap dituliskan dalam bahasa aslinya dengan ditulis italic.
B. Format Penulisan Judul Naskah Judul ditulis secara jelas dan singkat dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan isi pokok/variabel, maksimum 20 kata. Judul diketik dengan huruf Book Antique, ukuran font 13, bold UPPERCASE, center, jarak 1 spasi.
Nama Penulis Meliputi nama lengkap penulis utama tanpa gelar dan anggota, disertai nama institusi/instansi, alamat institusi/instansi, kode pos, PO Box, dan email penulis.
Data Penulis diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 11, center, jarak 1spasi Abstrak dan Intisari Ditulis dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia, dibatasi 250300 kata dalam satu paragraf, bersifat utuh dan mandiri.Tidak boleh ada referensi. Abstrak terdiri dari: latar belakang, tujuan, metode, hasil analisa statistik, dan kesimpulan. Disertai kata kunci/keywords. Intisari dalam Bahasa Indonesia diketik dengan hurufTimes New Roman, ukuran font 11, jarak 1 spasi. Abstrak Bahasa Inggris diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 11, italic, jarak 1spasi.
Latar Belakang Berisi informasi secara sistematis/urut tentang: masalah penelitian, skala masalah,
kronologis masalah, dan konsep solusiyang disajikan secara ringkas dan jelas.
Metode Penelitian Berisi tentang: jenis penelitian, desain, populasi, jumlah sampel, teknik sampling, karakteristik responden, waktu dan tempat penelitian, instrumen yang digunakan, serta uji analisis statistik yang digunakan disajikan dengan jelas.
Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian hendaknya disajikan secara berkesinambungan dari mulai hasil penelitian utama hingga hasil penunjang yang dilangkapi dengan pembahasan.
Hasil dan pembahasan dapat dibuat dalam suatu bagian yang sama atau terpisah. Jika ada penemuan baru, hendaknya tegas dikemukakan dalam pembahasan. Nama tabel/diagram/gambar/skema, isi beserta keterangannya ditulis dalam bahasa Indonesia dan diberi nomor sesuai dengan urutan penyebutan teks. Satuan pengukuran yang digunakan dalam naskah hendaknya mengikuti sistem internasional yang berlaku.
Simpulan dan Saran Kesimpulan hasil penelitian dikemukakan secara jelas.Saran dicantumkan setelah kesimpulan yang disajikan secara teoritis dan secara praktis yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.
Ucapan Terima Kasih(apabila ada) Apabila penelitian ini disponsori oleh pihak penyandang dana tertentu, misalnya
hasil penelitian yang disponsori oleh KEMENRISTEK DIKTI, DINKES, dsb.
Daftar Pustaka Sumber pustaka yang dikutip meliputi: jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, dan sumber pustaka lain yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Sumber pustaka disusun berdasarkan sistem Harvard.Jumlah acuan minimal 10 pustaka (diutamakan sumber pustaka dari jurnal ilmiah yang uptodate 10 tahun sebelumnya). Nama pengarang diawali dengan nama belakang dan diikuti dengan singkatan nama di depannya. Tanda “&” dapat digunakan dalam menuliskan namanama pengarang, selama penggunaannya bersifat konsisten. Cantumkan semua penulis bila tidak lebih dari 6 orang. Bila lebih dari 6 orang, tulis nama 6 penulis pertama dan selanjutnya dkk. Daftar Pustaka diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 12, jarak 1 spasi.
C. Tata Cara Penulisan Naskah
Anak Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold UPPERCASE
Sub Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold, Italic Kutipan : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 10, italic Tabel : Setiap tabel harus diketik dengan spasi 1, font 11 atau disesuaikan. Nomor tabel diurutkan sesuai dengan urutan penyebutan dalam teks (penulisan nomor tidak memakai tanda baca titik “.”).Tabel diberi judul dan subjudul secara singkat.Judul tabel ditulis diatas tabel.Judul tabel ditulis dengan huruf Times New Roman dengan font 11, bold (awal kalimat huruf besar) dengan jarak 1 spasi, center.Antara judul tabel dan tabel diberi jarak 1 spasi.Bila terdapat keterangan tabel, ditulis dengan font 10, spasi 1, dengan jarak antara tabel dan keterangan tabel 1 spasi.Kolom didalam tabel tanpa garis vertical. Penjelasan semua singkatan tidak baku pada tabel ditempatkan pada catatan kaki.Gambar : Judul gambar diletakkan di bawah gambar. Gambar harus diberi nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam teks. Grafik maupun diagram dianggap sebagai gambar. Latar belakang grafik maupun diagram polos. Gambar ditampilkan dalam bentuk 2 dimensi. Judul gambar ditulis dengan huruf Times New Roman dengan font 11, bold (pada tulisan “gambar 1”), awal kalimat huruf besar, dengan jarak 1 spasi, center Bila terdapat keterangan gambar, dituliskan setelah judul gambar.
Rumus :ditulis menggunakan Mathematical Equation, diketik center
D. Teknis Pelaksanaan Seminar Pemakalah Pemakalah Seminar Kesehatan “Health Events for All” LPPM STIKES
Cendekia Utama Kudus dapat memilih pelaksanaan seminar dalam bentuk:
1. Oral Presentasi (format PPT maksimal 10 halaman) atau
2. Poster (sesuai ketentuan pembuatan/ penatakelolaan poster)
PENATAKELOLAAN POSTER
SEMINAR KESEHATAN “HEALTH EVENTS FOR ALL” 2017
Poster yang akan dicetak dan diseminarkan di Seminar Kesehatan “Health Events
for All” dibuat dengan memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut:
a. poster dalam bentuk cetak berjumlah 1 (satu) lembar ukuran tinggi x lebar adalah
70 cm x 70 cm dipasang secara vertikal;b. poster harus dapat terbaca dengan baik dalam jarak maksimum 7 kaki atau sekitar 2
meter; c. jumlah kata maksimum 250;d. pedoman tipografi: 1. teks ditulis rata kiri (left justified), kecuali ada pengaturan ruang antar kata); dan 2. diketik dengan jarak 1,2 spasi (line spacing).
e. subjudul ditulis dengan ukuran lebih besar daripada teks (dapat juga ditulis
dengan memberi garis bawah (underline) atau dengan menggunakan cetak tebal (bold);f. panjang kolom tidak boleh lebih dari 11 kata;
g. jenis huruf (font) tidak boleh lebih dari 2 jenis typeface;