PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

  

PENGARUH KETERAMPILAN DAN PENGALAMAN PENGUSAHA

BATU BATA TERHADAP JUMLAH PRODUKSI PADA PABRIK BATU

BATA DI NAGARI ARIPAN KAB. SOLOK

1), 2) Arfimasri Dorris Yadewani

  1)

  Fekon Universitas Mahaputra Muhammad Yamin email :

2 Manajemen Informatika, AMIK Jayanusa, Jl. Damar No. 69E Padang

  email:

  Abstract

Research was conducted on employers Bricks in Nagari Aripan Solok regency. The aim of this study

was to determine how much influence the skills and experience of entrepreneurs for the amount of

production in a brick factory in Nagari Aripan Solok regency. The method used is the method of

purposive sampling techniques that are considered representative of the population. Of the population

taken samples of 72 people, the data collection methods used is by using interviews, observation and

documentation.

  

Based on regression analysis of variyng skills and work experience affect the amount of production in

1 2

a brick factory in Nagari Aripan Solok regency Y = 631.510 + 5,040X + 71,397X . T test conducted

found no skill take effect X 1 variable significantly to the amount of production with the variable value 2 work experience a significant effect on 1.224 < t table 1.667 and 0.225 insignificant value > α 0.05. X total production of 2,032 > t table 1.667 and 0.046 significant value < of α 0,05di brick factory Nagari

Aripan Solok regency. From the F test conducted find that the skills and work experience simultaneously

affect the amount of production is 9.019 F count> F table 3.120 and significant value of 0.000 <sig α

of 0.05.

  

From the analysis, it was found that the need to conduct entrepreneurial skills training for entrepreneurs

bricks to be more creative and alternative have jobs in order to increase the number of brick production.

Should be happy follow counseling to increase knowledge about the importance of skills.

  Keywords: Skills, Work Experience and Total Production.

  Abstrak

Penelitian ini dilakukan pada pengusaha Batu Bata di Nagari Aripan Kabupaten Solok. Tujuan diadakan

penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dan pengalaman pengusaha

terhadap jumlah produksi di pabrik batu bata di Nagari Aripan Kabupaten Solok. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode teknik Purposive sampling yang dianggap mewakili populasi. Dari

populasi tersebut diambil sampel sebanyak 72 orang, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018

  • 5,040X
  • 1 +71,397X 2 . Dari uji t yang dilakukan didapatkan variabel X 1 keterampilan tidak berpengaruh

    signifikan terhadap jumlah produksi dengan nilai variabel 1,224 < t tabel 1,994 dan nilai tidak signifikan

    0,225 > α 0,05. Variabel X 2 pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi 2,032 > t tabel

      Vol. 5 No. 1 Juli 2018

    Berdasarkan analisis regresi berganda dari variabel keterampilan dan pengalaman kerja berpengaruh

    terhadap jumlah produksi pada pabrik batu bata di Nagari Aripan Kabupaten Solok Y = 631,510

      1,994 dan nilai signifikan 0,046 < dari α 0,05 di pabrik batu bata Nagari Aripan Kab.Solok. Dari

    uji F yang dilakukan didapatkan bahwa keterampilan dan pengalaman kerja berpengaruh secara simultan

    terhadap jumlah produksi F hitung adalah 9,019 > F tabel 3,120 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < dari sig

    α 0,05.

    Dari hasil analisis, ditemukan bahwa perlu melakukan pelatihan keterampilan kewirausahaan untuk

    pengusaha batu bata agar dapat lebih kreatif dan memiliki alternatif pekerjaan agar dapat meningkatkan

    jumlah produksi batu bata. Hendaknya senang tiasa menggikuti penyuluhan-penyuluhan untuk

    meningkatkan wawasan mengenai pentingnya keterampilan.

      Kata Kunci : Keterampilan, Pengalaman Kerja dan Jumlah Produksi.

      PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

      Industri adalah suatu usaha yang mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi. Industri telah dijalankan dalam kehidupan manusia sejak lama, mulai dari industri kecil sampai industri besar, baik yang dikelola secara pribadi maupun bersama-sama. Pada dasarnya kehadiran Industri mampu menggerakan roda Perekonomian, sehingga menjadi usaha yang menjanjikan prospeknya dimasa depan. Seiring berkembangnya zaman dan Tekhnologi, berbagai Industri mulai banyak bermunculan, dan persaingan antar Industripun semakin ketat dan nyata dalam kehidupan ekonomi dunia. Mulai dari Industri kecil, Industri rumah tangga sampai industri yang sangat besar.

      Setiap perusahaan yang telah didirikan mempunyai harapan bahwa kelak dikemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari perusahaan tersebut. Dan ini juga tak lepas dari adanya laba yang dihasilkan suatu perusahaan yang diperoleh jika pendapatan yang diterima lebih bersar dari pengeluaran yang dilakukan untuk membiayai usaha tersebut. Sehingga perusahaan harus menggunakan dana yang ada (intern dan ekstern) untuk menghasilkan laba yang optimal. (Mursalini, Wahyu Indah, 2017) . Pada setiap perusahaan menghendaki adanya keuntungan yang maksimal, dalam mencapai hasil yang maksimal perusahaan itu diperlukan produktivitas yang tinggi. Dengan demikian kelangsungan perusahaan dapat terjamin dan dapat mengembangkan usaha –usahanya.

      Dalam mencapai produktivitas yang tinggi faktor manusia merupakan variabel yang sangat penting karena berhasil tidaknya suatu usaha, sebagian besar ditentukan oleh perilaku – perilaku manusia yang melaksanakan atau memegang pekerjaan. Mengingat begitu besarnya peran dan kedudukan sumber daya manusia sebagai pengusaha dalam kegiatan usaha perusahaan, maka diperlukan pengalaman kerja dan keterampilan kerja

      Vol. 5 No. 1 Juli 2018

      yang tinggi sehingga dapat dijaga mekanisme kerja yang baik.

      Pengalaman kerja berkaitan dengan kemampuan dan kecakapan pengusaha dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Pengalaman kerja tidak hanya ditinjau dari keterampilan, keahlian, dan pengalaman kerja dapat dilihat dari pengalaman seseorang yang telah bekerja atau lamanya bekerja pada suatu instansi. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki akan semakin terampil dia dalam menjalankan pekerjaannya. Untuk mengukur tingkat pengalaman yang ada dapat melihat dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki dan tingkat keterampilan yang telah dikuasai seorang pengusaha. Dengan pengalaman yang banyak maka penguasaan keterampilan semakin meningkat.

      Nagari Aripan merupakan suatu daerah di provinsi Sumatera Barat yang pada umumnya masyarakatnya bergerak di bidang industri. Hampir setiap warganya menjalankan bisnis home industry selain lahan yang luas dan struktur tanah yang mendukung untuk di jadikan bahan baku utama batu bata juga karena tingginya minat warga dalam berwirausaha.Minat merupakan modal awal dari dalam diri seseorang dalam memulai suatu kegiatan dari sebuah usaha yang umumnya bersifat jangka panjang(Yadewani & Reni, 2017). Maka dari itu untuk mendapatkan kualitas dan jumlah produksi perlu adanya keterampilan dan pengalaman dari para pengusaha.

      Dalam industri batu bata, pengusaha batu bata di aripan memiliki keterampilan pengalaman sendiri dalam mengolah batu bata sehingga dapat menambah jumlah produksi batu bata. Umumnya para pengusaha batu bata mengolah batu bata dengan cara menambahkan air pada bahan baku utama yaitu tanah. Keterampilan dan pengalaman yang dimiliki pengusaha batu bata aripan itu sendiri yaitu dalam segi keterampilan dan pengalaman, pengusaha batu bata aripan mempelajari pengolahan batu bata dengan menambahkan campuran srbuk gergaji agar batu bata yang di hasilkan memiliki kualitas yang sempurna. Maka dari itu dengan adanya keterampilan dan pengalaman kerja dapat meningkatkan produktivitas kerja pengusaha itu sendiri.

      Kajian Industri

      Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggungjawab atas usaha tersebut.

      6 konsep yang berkaitan dengan industri adalah sebagai berikut:

      1. Bahan mentah, adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan / atau yang di peroleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut.

      2. Bahan baku industri, adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri.

      3. Barang setengah jadi, adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap

      Vol. 5 No. 1 Juli 2018

      6. Pemilihan / Seleksi Batu Bata

      c. Interpersonal skill

      b. Technical skill

      Pada dasarnya keterampilan dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu: a. Basic literay skill

      3. Jenis-jenis keterampilan.

      2. Keterampilan yang dikuasai dimanfaatkan untuk merintis usaha.

      1. Meningkatnya keberhasilan yantg dimiliki warga.

      Menurut mulyadi (2006; 66) menyatakan bahwa ukuran keberhasilan program dari sudut pandang keterampilan bisa dilihat dari dua indicator:

      Indikator Keterampilan

      Selanjutnya keterampilan adalah kemampuan mengunakan pengetahuan, prilaku, dan bakat dalam melaksanakan tugas, keterampilan dapat dipelajari dan dikembangkan melaui pengalaman, pelatihan, dan praktek. (Amsyah, 2001)

      Keterampilan adalah kelebihan atau kecekapan yang dimiliki oleh sseorang untuk mampu menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu.

      Keterampilan

      4. Proses Pengeringan

      proses industri yang dapat dip roses lebih lanjut menjadi barang jadi.

      3. Mencetak

      2. Persiapan Pengolahan

      1. Penggalian bahan mentah

      Dalam pembuatan batu bata terdapat tahapan-tahapan sebagai berikut: Tahap dalam pembuatan batu bata:

      Industri batu bata secara tradisional adalah suatu jenis kegiatan industri kecil dan industri rumah tangga yang seluruh proses pembuatannya masih dilakukan secara manual.

      Proses Pembuatan Batu Bata Tradisional

      Industri batu bata merupakan industri yang memanfaatkan tanah sebagai bahan baku utama. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan industri batu bata yaitu suatu proses produksi yang di dalamnya terdapat perubahan bentuk dari benda yang berupa tanah liat menjadi bentuk lain (batu bata), sehingga lebih berdaya guna. Industri rumah tangga batu bata sebagai industri rumah tangga mempunyai ciri-ciri yaitu: 1) modal kecil, 2) usaha dimiliki pribadi, 3) menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana, 4) jumlah tenaga kerja relatif sedikit. Sedangkan sifat industri rumah tangga batu bata adalah bersifat tidak berbadan hukum.

      Kajian Industri Batu Bata

      6. Perekayasaan industri, adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perancangan dan pembutan mesin / peralatran pabrik lainnya.

      5. Rancangan bangunan industri, adalah dengan perencanaan pendirian industri / pabrik secara keseluruhan atau bagian- bagian lainnya.

      4. Barang jadi, adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagi alat produksi.

      d. Problem solving(Robbins, 2000) Beberapa kriteria keterampilan yang dapat dianalisis antara lain:

      Vol. 5 No. 1 Juli 2018

      1. Gerakannya mantap dan lancar Setiap karyawan yang berpengalaman akan melakukan gerakan yang mantap dalam bekerja.

      Pengaruh Keterampilan dan Pengalaman Terhadap jumlah Hasil Produksi

      2. Melalui pengalaman kerja yang dimiliki, kualitas teknis dan keterampilan karyawan semakin meningkat, maka karyawan tersebut dapat menyelesaikan tugas-tugas yang dikerjakan secara efektif dan efisien, sehingga meningkatkan kinerja karyawan.

      1. Pengalaman kerja dapat mempengaruhi terhadap kecermatan individu dalam memberikan suatu perspsi.

      Pengalaman kerja merupakan salah satu model utama selain tingkat pendidikan, apabila seseorang ingin memasuki dunia kerja.pengalaman kerja yang dimiliki oleh seseorang didalam dunia kerja kadang- kadang lebih dibutuhkan dari pada tingkat pendidikan yang tinggi. Maka dari itu pengalaman kerja sangat bermanfaat untuk:

      Manfaat Pengalaman Kerja

      5. Bekerja dengan tenang Seorang pegawai yang berpengalaman akan memiliki rasa pecaya diri yang cukup besar.(Asri, 2006)

      4. Dapat menduga akan timbulnya kesulitan sehingga lebih siap menghadapinya karna didukung oleh pengalaman kerja yang dimilikinya maka seorang karyawan yang berpengalaman dapat menduga akan adanya kesulitan dan siap

      3. Lebih cepat menanggapi tanda-tanda artinya tanda-tanda akan terjadi kecelakaan kerja

      2. Gerakannya berirama artinya terciptanya dari kebiasaan dalam melakukan pekerjaansahari-hari.

      Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengukur pengalaman kerja seseorang yakni:

      a. Keterampilan dalam berkomunikasi

      d. Penguasaan terhadap pekerjaan e. Penguasaan terhadap peralatan.(Foster, 2016)

      Indikator Pengalaman Kerja a. Lama waktu/ masa kerja b. Tingkat pengetahuan c. Keterampilan yang dimiliki.

      Pengukuran Pengalaman Kerja

      2. Pengalaman kerja yaitu seseorang yang memiliki pengalaman kerja akan memiliki keunggulan dalam beberapa haldiantaranya yaitu, mendeteksi, memahami kesalahan, mencari penyebab munculnya kesalahan.(Purnamasari Indri, 2005)

      1. Pengalaman kerja adalah pengalaman dalam perdagangan dan koperasi UMKM, indikator pengalaman kerja meliputi: menguasai pekerjaan dengan baik, frekuensi kepindahan tempat kerja tinggi.(Winardi, 2002)

      Pengalaman kerja menurut para ahli:

      Pengalaman Kerja

      c. Keterampilan dalam keuangan

      b. Keterampilan produksi

      1. Pengaruh Keterampilan Terhadap Hasil Produksi Tenaga kerja yang berkualitas merupakan modal yang sangat berharga bagi pertumbuhan ekonomi dan

    METODOLOGI PENELITIAN

      Keterampilan 71,397 35,136 ,306 2,032 ,046 Pengalaman Kerja 5.040 4.119 ,184 1,224 ,225 a. Dependent Variable: Jumlah produksi

      Y = Jumlah Produksi a = Konstanta β = Koefisien regresi

      2

      1

      2

      2 X

      1

      1 X

      Berdasarkan table 1 di atas, ada hubungan positif antara keterampilan kerja dan pengalaman kerja terhadap jumlah produksi, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y= a + b

      Sumber : Data diolah dengan SPSS Versi 22

      Std. Error Beta 1 (Constant) 631,510 45,708 13,816 ,000

      Coefficients Standa rdized Coeffi cients t Sig. B

      Tabel 1. Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized

      Model regresi adalah hubungan fungsional yang terjadi antara satu variabel dependen dengan variabel independen, agar dapat diketahui nilai dugaan rata-rata variabel dependen atas pengaruh variabel independen tersebut. Dalam penelitian ini digunakan model regresi linear berganda. Didapat analisis regresi berganda sebagai berikut :

      Analisis Regresi Linear Berganda

    • e Y = 631,510 + 71,397 X

      Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu jumlah populasi yang kurang dari 100,seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.(Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini yang akan dijadikan sampel adalah pengusaha dari setiap perusahaan dan hasil produksi dari 72 pabrik batu bata yang ada di nagari Aripan.

      72 Perusahaan Batu Bata yang telah berdiri minimal selama 5 tahun dan produksinya continue minimal selama 3 tahun di nagari Aripan dan Sampelnya adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini sampel yang di teliti adalah 72 perusahaan batu bata yang ada di nagari Aripan.

      Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha dari

      Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (fields research) yaitu penelitian yang langsung dilakukan kelapangan tempat dimana dilakukan penelitian. Penelitian perpustakaan (library research) yaitu menggunakan buku-buku referensi yang berkaitan dengan penelitian.

      merupakan faktor yang penting dalam suatu produksi sebuah perusahaan. Seorang tenaga kerja yang terampil akan menghasilkan hasil produksi yang berkualitas baik dan mampu meningkatkan produktifitas perusahaan secara baik. Hasil Produksi Pengalaman dari seorang pengusaha sangat dibutuhkan untuk mempertimbangkan perencanaan dan mengambilan keputusan yang tepat bagi pihak manajemen perusahaan dalam meningkatkan hasil produksi dan meminimal kemungkinan resiko yang terjadi.

    • b
    • 5,040X
    • e Keterangan :

      Vol. 5 No. 1 Juli 2018

      X1= Keterampilan produksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat X2= Pengalaman kerja pada tabel berikut ini :

      Tabel 2

      e = Standar Error

      Hasil Uji parsial a Coefficients

      Dari persamaan regresi linear Unstandardized Standardized

      Coefficients Coefficients

      berganda diatas maka dapat dianalisis Std.

      Model B Error Beta t Sig.

      sebagai berikut :

      1 (Constant) 631,510 45,708 13,816 ,000 Keterampilan 71,397 35,136 ,306 2,032 ,046 Pengalaman 5.040 4.119 ,184 1,224 ,225

      Nilai konstanta sebesar 631,510

      Kerja

      a. Dependent Variable: Jumlah produksi

      mengidentifikasi bahwa jika variabel

      Sumber : Data diolah dengan SPSS Versi 22

      independen keterampilan dan pengalaman kerja adalah nol maka Dari tabel 2 diatas dilihat bahwa jumlah produksi adalah konstanta pengaruh antara variabel independen yaitu sebesar 631,510. keterampilan dan pengalaman kerja secara b

      1 = 71,397

      parsial terhadap variabel dependen yaitu Koefisien regresi keterampilan sebesar jumlah produksi adalah sebagai berikut : 71,397 mengindikasikan bahwa setiap

      1. Pengujian Hipotesis I peningkatan keterampilan 1% akan Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengakibatkan peningkatan jumlah membandingkan nilai t hitung dan t tabel . produksi perusahaan sebesar 71,397.

      Hipotesis diterima jika t hitung > t tabel dan b

      2 = 5,040 tabel

      nilai sig < α 0,05. Nilai t pada α 0,05 Koefisien regresi pengalaman kerja adalah 1,994. Untuk variabel sebesar 5,040 mengindikasikan bahwa

      1 hitung

      Keterampilan (X ) nilai t adalah setiap kenaikan pengalaman kerja 1%

      tabel

      2,032 > t 1,994 dan nilai signifikan maka akan mengakibatkan kenaikan 0,04 6 < α 0,05. Jadi hipotesis yang telah jumlah produksi sebesar 5,040. dirumuskan sesuai dengan hasil penelitian sehingga H

      1 diterima. Hal ini Pengujian Hipotesis

      menunjukkan bahwa penelitian ini Pengujian terhadap hipotesis membuktikan keterampilan (X

      1 )

      dilakukan dengan cara uji signifikan berpengaruh signifikan terhadap jumlah (pengaruh nyata) variabel independen (X) produksi. terhadap variabel dependen (Y) baik secara

      2. Pengujian Hipotesis parsial maupun secara simultan dilakukan Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t (t-test) dan uji F (F-test). membandingkan nilai t hitung dan t tabel .

    1. Uji t ( Parsial)

      Hipotesis diterima jika t hitung > t tabel dan Pengujian secara parsial bertujuan

      tabel

      nilai sig < α 0,05. Nilai t pada α 0,05 untuk mengetahui bahwa variabel adalah 1,994 . Untuk variabel independen yaitu keterampilan dan pengalaman kerja (X

      2 ) nilai t hitung

      pengalaman kerja secara parsial

      tabel

      adalah 1,224 < t 1,994 dan nilai tidak mempunyai pengaruh yang signifikan signifikan 0,225 > dari α 0,05. Jadi terhadap variabel dependen yaitu jumlah hipotesis yang telah dirumuskan sesuai

      Vol. 5 No. 1 Juli 2018

    2. Uji F (F-Test)

      Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R

      3 diterima.

      3. Uji Koefisien Determinasi (R

      2 )

      Koefisien determinasi (R

      2

      ) berguna untuk mengukur seberapa besar peranan variabel independen yaitu keterampilan dan menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen yaitu jumlah produksi. Nilai determinasi ditentukan dengan R

      Square. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

      pada tabel dibawah ini : Tabel 4.

      Square Adjusted R Square Std. Error of the

      produksi. Jadi hipotesis yang dirumuskan

      Estimate

      1 ,455 a ,207 ,184 103,360

      a. Predictors: (Constant), pengalaman pengusaha, keterampilan

      b. Dependent Variable: jumlah produksi Sumber : Data diolah dengan SPSS Versi 22

      Berdasarkan tabel 4 di atas pengujian dengan program SPSS Versi 22 dapat nilai (R) sebesar 0,445. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan dan pengalaman kerja memiliki hubungan yang erat dengan jumlah produksi.

      Berdasarkan tabel diatas diperoleh R Square sebesar 0,207 atau sebesar 20,7%. Hal ini mengindikasikan bahwa kontribusi variabel keterampilan dan pengalaman

      kerja adalah sebesar 20,7%. Sedangkan

      sisanya sebesar 79,3% dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain diluar model yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti kemauan, mempunyai modal, ketersediaan lahan, dan kemampuan fisik.

      sesuai dengan hasil penelitian sehingga H

      Vol. 5 No. 1 Juli 2018

      dengan hasil penelitian sehingga H

      a. Dependent Variable: jumlah produksi

      2

      ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini membuktikan pengalaman kerja (X

      2 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi.

      independen yaitu keterampilan dan pengalaman kerja secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu jumlah produksi dapat dilihat dari hasil uji F. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.

      Hasil Uji Simultan ANOVA a Model Sum of

      Squares Df Mean Square F Sig.

      1 Regression 192708,486 2 96354,243 9,019 ,000 b Residual 737152,625 69 10683,371 Total 929861,111

      71

      b. Predictors: (Constant), pengalaman kerja, keterampilan Sumber :Data diolah dengan SPSS Versi 22

      keterampilan dan pengalaman kerja secara

      Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F

      tabel

      . Hipotesis diterima jika F

      hitung

      > F

      tabel

      dan nilai sig < α 0,05. Nilai F

      tabel

      pada signifikan 0,05 dan nilai F tabel 3,130 dari uji ANOVA (Analysis of Varians) atau uji F di atas, menunjukkan bahwa F hitung adalah 9,019 > F tabel 3,130 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < dari sig α 0,05. Dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa

      simultan atau secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap jumlah

      Vol. 5 No. 1 Juli 2018 SIMPULAN

      4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama berpengaruh terhadap jumlah produksi. Hal ini ditunjukkan dengan menggunakan uji F dengan F hitung adalah 9,019 > F tabel 3,130 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < dari sig α 0,05. Hal ini juga dapat dilihat dengan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,207 atau sebesar 20,7%, dan sisanya sebesar 79,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

      Prenhellindo.

      Robbins. (2000). Human Resources Managemen . JAkarta: PT.

      Purnamasari Indri, D. (2005). Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Hubungan Partisipasi dengan Efektifitas Sistem Informasi. Riset AKuntansi Keuangan .

      Pertumbuhan Penjualan dan Laba Usaha Kerupuk di Kecamatan Solok Sumbar. Polibisnis, 9(2), 46 –54.

      Jakarta: PPM. Mursalini, Wahyu Indah, I. N. (2017).

      Yogyakarta: BPFE. Foster, B. (2016). Pembinaan Untuk Peningkatan Kinerja Karyawan .

      Asri, M. (2006). Pengelolaan Karywan.

      Informasi . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

      Amsyah, Z. (2001). Manajemen Sistim

      α 0,05.

      Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

      3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi pada pabrik batu bata yang diteliti. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t yang memiliki t hitung adalah sebesar 1,224 < t tabel 1,994 dan nilai signifikan 0,225 > dari

      α 0,05.

      2. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah produksi pada pabrik batu bata yang diteliti. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t dengan t hitung adalah sebesar 2,032 > t tabel 1,994 dan nilai signifikan 0,046 <

      Koefisien regresi pengalaman kerja sebesar 5,040 mengindikasikan bahwa setiap kenaikan pengalaman kerja 1% maka akan mengakibatkan kenaikan jumlah produksi sebesar 5,040.

      2 = 5,040

      Koefisien regresi keterampilan sebesar 71,397 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan keterampilan 1% akan mengakibatkan peningkatan jumlah produksi perusahaan sebesar 71,397. b

      1 = 71,397

      Nilai konstanta sebesar 631,510 mengidentifikasi bahwa jika variabel independen keterampilan dan pengalaman kerja adalah nol maka jumlah produksi adalah konstanta sebesar 631,510. b

      1. Berdasarkan hasil temuan penelitian maka diperoleh persamaan regresi berganda adalah Y = 631,510 + 71,397 a= 631,510

    DAFTAR PUSTAKA

      Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pengaruh E-Commerce Terhadap Kuantitatif Kualitatif Dan R&D .

      Minat Berwirausaha (Studi Kasus : Bandung: Alfabeta. AMIK Jayanusa PAdang. Sistem,

      Winardi. (2002). Motivasi dan Rekayasa Kasus, Studi Jayanusa,

      Pemotivasian dalam Manajemen . Amik , 1(1), 64

    • –69. Retrieved from Jakarta: Raja Grafindo Persada. http://jurnal.iaii.or.id Yadewani, D., & Reni, W. (2017).

      Vol. 5 No. 1 Juli 2018

Dokumen yang terkait

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI Rosita Dinny Permata Sari, Tri Susilowati STIKES ‘Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang: Nyeri Punggung Bawah adalah nyeri yang

2 2 10

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO Enny Yuliaswati STIKES ‘Aisyiyah Surakarta e-mail: qis_yuliaswatiyahoo.co.id ABSTRAK Latar belakang: Data WHO menunjukan 25 kematian maternal disebabkan oleh perdarahan

0 0 10

Kata kunci : prosedur, akademis, sistem informasi, Java I. PENDAHULUAN - SISTEM INFORMASI AKADEMIK SMP ANGKASA LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

1 1 8

Latar Belakang - STUDI TERHADAP MINAT BELAJAR EKONOMI DI SMA NEGERI 2 BATU (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS). Oleh: DWI YANUARINDAH PUTRI – JURNAL JP3

0 0 11

PENDAHULUAN a. Latar Belakang - View of PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, ETIKA, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDITOR INTERNAL PADA BANK KONVENSIONAL DI KOTA TANGERANG

0 0 11

PENDAHULUAN a. Latar Belakang - View of INTERNET POSTIF DENGAN METODE WEB FILTERING LAYER 7 PADA JARINGAN WIRELESS (STUDY CASE HOTSPOT RT4 CIPEUTEUY BARU SUMEDANG)

0 0 14

A. PENDAHULUAN - View of TM PENGARUH FRAKSI VOLUME SERBUK GENTING TERHADAP PERUBAHAN KEKUATAN LENTUR DAN KEKUATAN IMPAK PADA KOMPOSIT POLYESTER RESIN.

0 0 7

BAB 1 PENDAHULUAN - BAB1

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN - PSI-bab I-akhir

0 0 18

Kata Kunci : Hubungan Pemberian Insenstif, Insenstif perspektif Islam PENDAHULUAN - INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PUSTAKAWAN PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DAN TINJAUANNYA MENURUT ISLAM

0 1 20