Latar Belakang - STUDI TERHADAP MINAT BELAJAR EKONOMI DI SMA NEGERI 2 BATU (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS). Oleh: DWI YANUARINDAH PUTRI – JURNAL JP3

  

STUDI TERHADAP MINAT BELAJAR EKONOMI

DI SMA NEGERI 2 BATU

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS)

  Oleh: DWI YANUARINDAH PUTRI. Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Lumajang

  E-mail:

  

Abstract. The interest is a source of motivation that encourage people to do

something when someone is given the freedom to choose. Student interest in

economics lessons in the classroom is a tendency of students to always

remember and pay attention to the material being taught. Teaching and learning

activities will be easier to follow if a student has in him the encouragement of

interest in a particular subject as well as to the economic lesson. Informants or

respondents in this research are students of class XI IPS, researchers, and an

economics teacher in class XI. This research aims to determine the state of

student interest in economics lesson in class XI IPS in SMAN 2 Batu.

  

Conclusion, the learning process experienced by four students of class XI IPS

in SMAN 2 Batu still can not say either. The interest student 's in participating

in economic lesson lacking Keywords :

  Student interest in learning .

  PENDAHULUAN Latar Belakang

  Minat merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan prestasi belajar, dengan adanya minat dan tersedianya rangsangan yang ada diri siswa maka siswa akan mendapatkan kepuasan batin dengan hasil belajar yang baik yang telah mereka capai, sebaliknya suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai minat maka hasilnya akan kurang memuaskan.

  Minat mempunyai peranan dalam memudahkan terciptanya pemusatan perhatian, dan mencegah gangguan perhatian dari luar. Perhatian menurut Gazali (dalam Slameto 2003: 56) adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar.

  Fungsi minat belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran, mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Oleh sebab itu untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorong ia untuk terus belajar. (Hurlock, 1978: 114).

  Salah satu SMA di Kota Batu yaitu SMA Negeri 2 Batu menjadi objek penelitian oleh peneliti. Alasan peneliti memilih SMA Negeri 2 Batu menjadi objek penelitian adalah setelah peneliti mengikuti program praktek lapangan selama kurang lebih 3 bulan melihat bahwa minat siswa terhadap belajar dan kegiatan pembelajaran sangat rendah yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil dari nilai tugas dan nilai ulangan. Dari hasil belajar tersebut peneliti menemukan bahwa hasil yang diperoleh siswa kelas XI untuk mata pelajaran ekonomi tergolong sangat rendah. Dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditentukan masih begitu banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.

  Metode Penelitian

  Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bersifat induktif. Kehadiran peneliti pada penelitian ini adalah sebagai pengamat non-partisipan. Untuk sumber data diperoleh dari tiga sumber yaitu data primer, kepustakaan, dan data lapangan (dokumentasi).

  PEMBAHASAN

A. Proses Belajar yang dialami Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi

  Belajar bisa dikatakan saat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Belajar yang diungkapkan oleh Gagne, “Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku”. Menurut Gagne terdapat delapan tahapan dalam belajar. Namun dilihat dari keadaan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Batu dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa tidak mengalami secara sempurna atau baik dalam tahapan proses belajar yang diungkapkan oleh Gagne.

  Dilihat dari pengamatan yang telah dilakukan didapatkan jika melihat dari delapan tahap yang dikemukakan oleh Gagne. Siswa belum secara sempurna dalam melaksanakan tahapan-tahapan dalam proses belajar tersebut. Tahapan-tahapan tersebut dimulai sejak mereka hadir di dunia dari tahap pertama yaitu belajar signal dan berlangsung secara terus menerus selama proses pertumbuhan dan perkembangan hingga saat ini.. Dari pernyataan sebelumnya yang telah diungkapkan oleh peneliti terbukti bahwa siswa kurang bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Pola pikir siswa yang masih belum memahami mengapa mereka bersekolah. Tidak bisa mengikuti dan memberikan respon dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar. Kurang merasakan adanya manfaat dalam mengikuti proses pembalajaran bagi diri siswa. Siswa tidak mengetahui manfaat yang diperoleh yang bisa menjadi bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

  Dari data yang didapatkan mengenai hasil proses belajar siswa dari keempat kelas XI IPS menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Dimulai dari kelas XI IPS 1 menunjukkan bahwa hasil proses belajar keseluruhan siswanya cukup baik, lebih dari setengah jumlah siswa di kelas ini melakukan proses belajar dengan cukup baik. Dari penjelasan guru untuk kelas ini memang untuk siswanya memiliki pemikiran yang lebih aktif dibanding dengan kelas-kelas yang lain. Siswa akan selalu mencari dan menanyakan hal-hal yang menurut mereka masih belum sesuai dengan hasil Untuk kelas selanjutnya yaitu kelas XI IPS 2 menunjukkan mengenai hasil proses belajar keseluruhan siswanya sangat kurang. Dalam kegiatan sehari-hari untuk kelas ini memang terkenal dengan siswa-siswanya yang luar biasa ramainya. Tidak hanya satu guru saja namun hampir kesemuanya memberikan keluhan pada kelas ini. Dari keseluruhan siswanya yang masuk kelas ini menurut guru siswa mendapat bantuan nilai atau dengan kata lain kemampuan siswa yang kurang begitu baik juga terlihat pada proses belajarnya saat mengikuti kegiatan belajar mengajar kurang lebih hanya seperenam yang ikut partisipasi aktif dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Setelah dilihat dari data yang diperoleh bahwa seperenam siswa yang aktif tersebut merupakan siswa yang tergolong memperhatikan saat kegiatan belajar berlangsung.

  Selanjutnya untuk kelas XI IPS 3, untuk kelas ini hampir sama dengan kelas

  XI IPS 1, hampir setengah dari seluruh siswa memberikan aspirasinya saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk kelas terakhir dari kelas XI IPS yaitu kelas XI IPS 4. Untuk proses belajar pada kelas ini sangat berbeda jauh dengan kelas-kelas sebelumnya. Pada kelas ini kegiatan belajar mengajar tidak berjalan dengan baik. Kegiatan belajar dihentikan dikarenakan tidak ada siswa yang berpartisispasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar ekonomi di dalam kelas. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses belajar pada siswa di kelas ini tidak begitu baik. Mereka belum bisa memahami alasan yang tepat mengenai mengapa mereka harus mengikuti pelajaran ekonomi dan tingkat pemahaman mereka untuk materi ekonomi kurang. Informasi yang diperoleh dari responden pada kelas ini menginginkan guru untuk lebih aktif karena daya tangkap siswa untuk setiap materi berbeda-beda. Padahal untuk pendidikan saat ini siswa yang dituntut untuk lebih aktif dibandingkan gurunya, guru hanya berlaku sebagai fasilitator dan pembimbing. Hal tersebut membuktikan bahwa pola pikir siswa untuk bisa memahami dan membangun pengertian secara mandiri mengenai materi yang sedang disampaikan masih belum bisa dilakukan dengan baik.

B. Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

  Proses belajar mengajar akan mudah diikuti dengan baik apabila seorang siswa memiliki dorongan dari dalam dirinya yaitu minat terhadap mata pelajaran tertentu begitu juga terhadap mata pelajaran ekonomi. Hal tersebut ditunjukkan dengan sikap siswa dalam kegiatan belajar yang terbentuk menjadi dua sikap yaitu positif dan negatif. Untuk yang positif lebih cenderung mendekati atau mengikuti apa yang distimulus oleh guru, ini berarti siswa sudah memiliki minat sedangkan yang negatif siswa cenderung menjauhi stimulus dalam belajar.

  Minat belajar siswa di SMA Negeri 2 Batu pada mata pelajaran ekonomi umumnya disebabkan oleh adanya permasalahan sebagai berikut: a. Mata pelajaran ekonomi dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan.

  Pelajaran yang membosankan disini tertuju pada materi yang diajarkan. Menurut keterangan dari siswa atau informan, membosankan karena mereka menjelaskan bahwa materi yang diberikan terlalu banyak sehingga materi dan teori yang harus dibaca begitu banyak sedangkan materi yang diberikan terlalu sukar untuk dipahami. Kemudian dikarenakan penyampaian materi yang terlalu monoton membuat siswa kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Dari sekian banyaknya materi dengan keadaan siswa yang pada dasarnya memiliki daya tangkap yang rendah dan pola pikir terhadap mata pelajaran ekonomi kurang baik seharusnya guru memberikan sesuatu yang baru dalam hal penyampaian materi. Guru bisa menggunakan metode-metode yang bisa membangkitkan minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran ekonomi.

  b. Dibutuhkan perhatian agar bisa memahami materi yang diajarkan. Sehingga minat belajar siswa sangat berperan dalam hal ini. Dari penjelasan sebelumnya didapati bahwa dari awalnya ketertarikan siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran ekonomi tidak terlalu baik maka faktor perhatian ini sudah tentu menjadi masalah. Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang yang diarahkan pada suatu objek tertentu. Antara minat dan perhatian selalu berhubungan dalam praktik. Sesuatu hal yang menarik minat dapat menyebabkan adanya perhatian dan hal yang menyebabkan adanya perhatian kita terhadap sesuatu tentu disertai dengan minat. Dalam proses pembelajaran siswa perlu memusatkan perhatiannya terhadap materi yang sedang disampaikan oleh guru. Dengan adanya perhatian dalam setiap kegiatan yang dilakukan, maka hal tersebut akan bisa dikerjakan dengan baik dan hasilnya pun juga akan baik. Jika dalam belajar siswa memusatkan perhatiannya pada materi yang sedang disampaikan, maka siswa akan mendapatkan pengamatan yang lebih tajam, bahan/materi bisa dicerna lebih cepat, dan pembentukan pemahaman bisa terjadi dengan cepat dan tepat.

  Peneliti menemukan bahwa keadaan minat belajar siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar ekonomi sebagian menyatakan suka/berminat mengikuti pelajaran ekonomi namun sebaliknya mengatakan kurang menyukai pelajaran ekonomi karena beberapa alasan. Alasan yang dikemukakan berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan dan proses belajar yang tidak terlalu menarik siswa. Namun hal tersebut tidak menjamin bahwa siswa yang menyatakan suka dengan ekonomi akan menghasilkan nilai yang baik ketika diadakan ulangan harian. Dari data yang diperoleh berupa data nilai ulangan ekonomi siswa kelas XI, dapat terlihat bahwa terlalu banyak siswa yang tidak mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75.

  Dari kesemuanya siswa yang dipilih peneliti untuk menjadi responden mereka menjawab minat merupakan suatu kecenderungan, keinginan hati untuk melakukan sesuatu. Dari jawaban yang diberikan siswa sepertinya mengerti mengenai arti minat namun berbeda dalam persepsi dan mengaplikasikannya. Oleh karena itu, peneliti juga mencari informasi pada guru yang bersangkutan yaitu guru mata pelajaran ekonomi kelas XI. Guru memberikan penjelasan mengenai keadaan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar bahwa siswa akan menunjukkan rasa ingin tahu yang cukup tinggi ketika siswa menerima materi yang masih mereka anggap baru sehingga menimbulkan keingintahuan yang tinggi untuk memahami materi yang sedang diajarkan. Walaupun siswa memberikan respon yang baik ketika mendapatkan materi yang mereka anggap materi tersebut merupakan sesuatu hal yang baru tidak kemudian minat siswa juga dalam keadaan baik atau mencurahkan minatnya pada mata pelajaran ini, kurangnya motivasi siswa seperti yang telah diungkapkan oleh guru yang bersangkutan selalu menjadi masalah untuk bisa memusatkan perhatian siswa pada saat kegiatan belajar sedang berlangsung. Meskipun hal tersebut berbeda antara satu kelas dengan kelas yang lain, yaitu antara kelas XI IPS 1 hingga XI IPS 4. Namun faktor lain juga mempengaruhi yaitu dikemukakan juga oleh guru bahwa kemampuan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran tergolong rendah. Mereka harus benar-benar dituntun untuk bisa memahami terhadap materi yang sedang dibahas. Guru juga menjelaskan penyebab nilai yang dihasilkan oleh siswa bisa terlalu banyak yang tidak mencapai KKM. Faktor pertama kurang adanya motivasi dari diri siswa untuk rajin membaca dan mengerjakan latihan soal, yang kedua di saat membaca soal tidak dibaca secara keseluruhan/lengkap begitu juga dengan pilihan jawaban yang disajikan, sikap siswa yang menyepelekan, kemudian sikap siswa yang mudah menyerah tanpa berusaha untuk memecahkan masalah selalu ingin dimanjakan oleh guru, dan yang terakhir tidak adanya faktor pendukung seperti buku pegangan/paket untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, yang pada dasarnya siswa sudah tidak memiliki motivasi untuk membaca dan memecahkan masalah yang diberikan dilengkapi dengan tidak adanya buku pegangan membuat siswa semakin tidak peduli terhadap mata pelajaran ekonomi.

  Elizabeth Hurlock menjelaskan bahwa “An interest is a learned motive

  

which drives the individual to act in accordance with that interest. It is defined as

preoccupation with an activity when the individual is free to choose” minat adalah

  sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih.

  Teori yang dikemukakan oleh Hurlock bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang dalam kasus ini siswa untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan ketika mereka diberi kebebasan untuk memilih. Minat merupakan hasil dari pengalaman belajar, bukan hasil bawaan sejak lahir. Hurlock juga menekankan pentingnya minat, bahwa minat menjadi sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk belajar, minat juga mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi seseorang dan minat juga menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni seseorang. Peneliti mendukung dengan teori yang telah dikemukakan oleh Hurlock bahwa minat menjadi motivasi seorang siswa untuk mau mempelajari sesuatu dalam hal ini berpusat pada mata pelajaran ekonomi. Dengan adanya minat maka akan mempengaruhi besarnya keaktifan siswa dalam mengikuti setiap proses pembelajaran dan dengan adanya minat pula akan meningkatkan kesenangan siswa pada materi sehingga juga akan berpengaruh pada hasil belajar yang memuaskan.

  

C. Hal-hal yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Ekonomi

  Hal-hal yang mempengaruhi minat belajar siswa adalah terdapat tiga faktor, antara lain sebagai berikut: a. Hal-hal yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri 1). Siswa tidak mempunyai atau belum menemukan tujuan yang jelas dalam belajar mata pelajaran ekonomi. Apabila tujuan belajar telah diketahui secara jelas, maka siswa akan cenderung memberikan minat pada belajar sebab belajar merupakan suatu kebutuhan. Maka dari itu, besar kecilnya minat siswa dalam belajar tergantung pada tujuan belajar yang jelas dari siswa. Adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap mata pelajaran ekonomi. Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan itu mempunyai tujuan yang harus dicurahkan padanya. 2). Bermanfaat atau tidaknya suatu yang sedang siswa pelajari. Apabila siswa menganggap bahwa pelajaran yang sedang ia terima dirasa kurang bermanfaat bagi diri siswa maka siswa akan cenderung meremehkan pelajaran tersebut. terlalu menarik dan membosankan. Mereka menganggap bahwa mempelajari materi ekonomi itu hanyalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan demi lancarnya pendidikan yang sedang ditempuh. Siswa belum memahami betul mengenai manfaat yang mereka peroleh untuk kehidupannya di masa sekarang atau di masa yang akan datang. 3). Keadaan fisik atau kesehatan diri. Kesehatan sangat berpengaruh dalam belajar karena akan mempengaruhi atau menghambat siswa dalam belajar dan menjalankan tugas-tugasnya di dalam kelas. 4). Adanya masalah kejiwaan, misalnya gangguan emosional, rasa tidak senang, gangguan dalam proses berfikir. Kesemuanya tersebut akan mempengaruhi minat belajar siswa. Saat masalah ini muncul pada siswa maka ketertarikan siswa untuk mengikuti suatu poses pembelajaran akan terganggu. Seperti yang telah diamati oleh peneliti terdapat beberapa siswa yang mengalami masalah ini, jika ada sedikit hal yang menganggu atau membuat pikiran mereka gelisah maka di saat mereka menerima pelajaran mereka sering kurang memperhatikan, melamun, kurang adanya semangat, bahkan terkadang sikap mereka bisa tidak menghormati sang guru yang berada di depan kelas.

  b. Hal-hal yang bersumber pada lingkungan sekolah 1). Cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru, sangat menentukan minat siswa. Penyampaian materi dengan metode yang unik akan bisa meningkatkan minat siswa. Siswa menuturkan bahwa ekonomi itu terlalu banyak teori, mereka menyebut ekonomi terlalu banyak tulisan, tidak ada yang menarik, kemudian penyampaian materi dengan gaya mengajar klasikal membuat siswa kurang memberikan perhatian pada mata pelajaran ekonomi. Meskipun siswa menjelaskan proses pembelajaran yang diinginkan saat kegiatan belajar mengajar ekonomi berlangsung hanya sekedar guru dalam menyampaikan materi tidak berbelit-belit membuat mereka nyaman dan akan lebih memusatkan perhatian pada materi yang sedang disampaikan.

  Dari pengamatan yang telah dilakukan didapatkan bahwa guru memang tidak berbelit-belit dalam menyampaikan materi, guru juga sangat perlahan saat menyampaikan materi karena beliau memahami kondisi siswanya. Ternyata setelah diberikan penjelasan oleh siswa yang lain memang dari pembawaan guru yang terlalu ramah dalam menghadapi siswa membuat siswa meremehkan dan menganggap sepele pada mata pelajaran ekonomi.

  2). Suasana lingkungan sekolah. Iklim sekolah, iklim belajar, dan kelengkapan fasilitas belajar juga akan memberikan pengaruh pada konsentrasi siswa yang nantinya juga kan mempengaruhi minat belajar siswa. Iklim sekolah yaitu suasana keseluruhan di sekolah, hubungan antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa, dan seterusnya kemudian juga keadaan lingkungan bersih atau tidak, nyaman atau tidak, dan lain sebagainya akan menjadi hal yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Di SMA Negeri 2 Batu ini untuk iklim sekolah sudah bisa dikatakan baik tidak ada masalah hingga bisa mengganggu siswa dalam kegiatan belajar mengajarnya. Kemudian iklim belajar, untuk hal ini tergantung pada kelas masing-masing karena peneliti mengkhususkan hanya meneliti pada kelas XI IPS maka peneliti hanya memperhatikan lebih pada kelas

  XI IPS 1 hingga XI IPS 4. Secara keseluruhan iklim belajar siswa di dalam kelas kurang begitu baik. Dari penuturan guru didapatkan untuk semua bidang studi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung suasana kelas sama yaitu kelas ramai, apalagi untuk mata pelajaran ekonomi. Hal ini sulit untuk dikendalikan dimana kurang ada kerja sama dari siswanya untuk bisa mengubah iklim belajar agar bisa lebih kondusif. Guru juga merasa kesulitan apabila hanya dari pihak guru saja yang berusaha mengendalikan suasana kelas tanpa ada korporasi dari siswa sehingga membuat guru akhirnya mengendalikan dengan seadanya saja, seperti memberi tugas jika keadaan sudah mulai ramai dan guru hanya memperhatikan siswa yang masih fokus pada materi. Kemudian penjelasan dari siswa dengan penanganan dari guru yang terlalu simple membuat siswa kurang memperhatikan guru saat menerangkan. Siswa menginginkan sang guru untuk bisa lebih tegas dalam menghadapi siswa.

  c. Hal-hal yang bersumber pada lingkungan keluarga dan masyarakat 1). Permasalahan keluarga misal broken home. Hal ini jika siswa tidak menerima penanganan atau perhatian yang tepat akan sangat mempengaruhi keadaan siswa khususnya minatnya dalam belajar. Permasalahan dalam keluarga yang timbul akan bisa mempengaruhi siswa di sekolah, entah itu saat bergaul dengan teman atau saat mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas. Di saat siswa tidak bisa mengendalikan pikiran khususnya emosi saat ada permasalahan yang terjadi di rumah konsentrasi siswa jelas akan terganggu, mereka akan sering melamun dan tidak fokus karena permasalahan yang terjadi atau bahkan mereka akan berbuat kenakalan untuk melampiaskan emosi yang terjadi pada siswa saat terjadi permasalahan. Kurang adanya perhatian dari orang tua membuat siswa tidak ada motivasi untuk mengikuti pelajaran di sekolah. Hal ini pernah terjadi ketika guru menerangkan kemudian siswa tidak mendengarkan bahkan tidur di kelas kemudian saat guru menegur tidak mendapatkan tanggapan yang baik dari siswa, siswa malah membentak guru dan mengeluarkan kata yang seharusnya tidak dikatakan. Setelah melakukan pendekatan ternyata ia memiliki masalah dalam keluarganya, dari orang tua tidak ada yang memperhatikan, tidak ada dukungan bagi siswa, tidak pernah membantu siswa saat ia mengalami kesulitan belajar membuat siswa tidak sungguh-sungguh untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

  Dengan adanya permasalahan ini penanganan yang tepat dari guru sangat dibutuhkan agar siswa tidak terjerumus terlalu jauh dikarenakan masalah yang timbul dalam keluarganya. 2). Perhatian utama siswa dicurahkan pada kegiatan-kegiatan di luar sekolah. Pada saat ini di luar sekolah banyak hal-hal yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa, misal kegiatan olahraga atau bekerja. Di SMA Negeri 2 Batu ini banyak siswa yang berprestasi pada bidang di luar bidang akademik yaitu bidang olahraga antara lain: sepak bola, futsal, basket, dan lain sebagainya. Pihak sekolah mendukung siswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di luar sekolah. Siswa yang mengikuti kegiatan olahraga tersebut diberikan dispensasi oleh sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang positif namun siswa kadang lebih memusatkan perhatian pada kegiatan di luar sekolah. Dengan karakteristik siswa saat mengikuti kegiatan belajar kurang begitu baik kemudian apabila siswa tersebut mengikuti kegiatan di luar sekolah perhatian mereka jelas terbagi menjadi dua antara belajar dan kegiatan di luar sekolah, jelas hal ini akan bisa mempengaruhi minat belajar siswa apabila kegiatan belajar yang didapat siswa tidak lebih menarik dari kegiatan di luar sekolah yang mereka ikuti.

  Siswa akan lebih memusatkan perhatiannya pada suatu hal jika siswa mengetahui manfaat yang akan diperoleh dari bahan ajar yang disampaikan, dalam kasus ini terhadap mata pelajaran ekonomi. Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu. Dari bab III ditemukan bahwa minat belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor yang telah diungkapkan informan, antara lain menyangkut materi pelajaran yang disampaikan dan iklim belajar di dalam kelas. Sebagian besar dari mereka yang dipilih menjadi responden mengakui bahwa mereka pernah merasakan bosan / ketidaktertarikan saat mengikuti kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena materi-materi yang disampaikan terlalu rumit untuk bisa dipahami dan terlalu banyak teori siswa menyebut terlalu banyak tulisan dalam buku ekonomi. Alasan tersebut merupakan mayoritas yang telah dikemukakan oleh responden.

  Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa yaitu yang menyangkut pada diri siswa itu sendiri, yang berhubungan dengan lingkungan sekolah, kemudian yang ketiga yaitu berkaitan dengan faktor keluarga dan masyarakat. Untuk masalah ini faktor yang terjadi pada siswa mayoritas terdapat pada faktor pertama, yaitu yang bersangkutan dengan diri mereka sendiri siswa tidak mengetahui tujuan dalam mempelajari ekonomi dan menganggap kurang adanya manfaat selama mempelajari ekonomi, mengikuti kegiatan belajar mengajar hanya sekedar sebuah kewajiban yang harus diikuti. Meskipun dari masalah yang terjadi mayoritas penyebabnya bersumber pada diri siswa sendiri namun faktor lain juga mempengaruhi minat belajar siswa. Informasi ini diungkapkan oleh guru faktor lingkungan sekolah juga mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Faktor tersebut yaitu kurang maksimalnya iklim belajar dalam kelas dan juga kurang lengkapnya fasilitas pendukung seperti buku paket. Pembawaan dari siswa yang kurang suka membaca, kurang bersikap aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran yang menjadikan suasana belajar yang kurang mendukung, ditambah kurang lengkapnya fasilitas belajar yaitu buku membuat siswa semakin kurang tertarik untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar ekonomi dikarenakan siswa akan merasa tidak tertarik saat guru memberikan suatu permasalahan yang sulit diselesaikan oleh siswa disebabkan karena kurang aktifnya siswa untuk membaca, bertanya, dan melengkapi fasilitas belajarnya.

  Menurut Slameto bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggap penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar akan membawa kemajuan pada dirinya, ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

  Dari temuan penelitian yang diperoleh, dapat terlihat bahwa sebenarnya perasaan bosan atau tidak tertarik yang timbul sehingga akan mempengaruhi tingkat perhatian dan perasaan senang siswa pada saat mengikuti mata pelajaran ekonomi mengenai manfaat dari materi yang diberikan atau dipelajari. Mereka juga belum memahami tujuan sebenarnya dari belajar ekonomi. Siswa merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperleh dari belajar tidak ada kemajuan. Salah seorang responden mengakui bahwa ia mengikuti pelajaran ekonomi hanya karena itu sebuah kewajiban. Ia tidak memandang dari sudut tujuan dan manfaat dari belajar mata pelajaran ekonomi.

  Dari temuan penelitian dan teori yang ada peneliti setuju dengan teori yang telah dikemukakan oleh Slameto bahwa minat belajar siswa akan timbul ketika mereka benar-benar mengetahui tujuan dan manfaat dari belajar ekonomi. Jika terdapat siswa yang kurang berminat dalam belajar dapat diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupannya serta berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Maka dari itu peran guru dalam hal ini sangat penting untuk memberikan pemahaman pada siswa sebelum menyampaikan bahan ajar ekonomi atau sebelum memulai materi pelajaran.

  Selain faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu yang berasal dari diri siswa, lingkungan sekolah maupun dari lingkungan keluarga dan masyarakat, minat siswa dapat ditingkatkan dengan beberapa upaya yang telah dijelaskan di atas namun hal tersebut juga tidak lepas dari sikap serta gaya guru dalam kegiatan belajar mengajar guna meningkatkan minat siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Batu pada mata pelajaran ekonomi dan juga sikap dan pola pikir siswa untuk bisa berubah sehingga bisa menerima pelajaran ekonomi dengan baik tanpa ada keterpaksaan atau menganggap sekedar kewajiban.

  PENUTUP Kesimpulan

  1. Proses belajar yang dialami siswa dari keempat kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Batu masih belum bisa dikatakan baik. Dari data yang diperoleh siswa yang dikatakan mampu untuk bisa memahami dan mampu membangun konsep secara mandiri selama mengikuti kegiatan belajar mengajar jauh dari setengah dari keseluruhan siswa kelas XI IPS. Sehingga proses belajar siswa kelas XI dapat dikatakan belum sempurna dalam melewati tahapan-tahapan dari proses belajar.

  2. Minat belajar siswa kelas XI IPS tergolong rendah. Seringkali siswa bersikap tidak peduli pada guru dan materi yang sedang disampaikan. Kesadaran siswa akan tujuan mereka dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar belum sungguh- sungguh dimengerti. Ketidaktahuan tersebut yang membuat siswa kurang adanya perhatian dan tidak sepenuh hati. Seakan-akan siswa hanya sekolah untuk memenuhi keinginan orang tua dan menganggap mengikuti pembelajaran di dalam kelas hanyalah sebuah kewajiban tanpa memahami manfaat apa yang diperoleh saat mengikuti pelajaran.

  3. Minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran ekonomi sangat kurang. Disebabkan karena pembawaan guru yang santai, humoris, dan terlalu ramah membuat siswa menyepelekan guru. Siswa tidak mempedulikan apa yang disampaikan oleh guru di depan kelas. Ketidaksukaan/ketidaktertarikan siswa untuk mempelajari ekonomi yaitu disebabkan karena materi ekonomi yang terlalu banyak dan materi-materi tersebut sangat sulit untuk dipahami.

  4. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri

  2 Batu pada mata pelajaran ekonomi, antara lain: Pertama, timbul dari diri siswa itu sendiri yang belum mengetahui tujuan, manfaat, dan adakah hubungan untuk ke depannya jika mempelajari mata pelajaran ekonomi. Jika siswa masih belum memahami tujuan dan manfaat maka siswa akan cenderung meremehkan materi yang sedang diajarkan. Faktor selanjutnya terdapat pada lingkungan sekolah, kurang baiknya iklim belajar siswa dan tidak lengkapnya fasilitas pendukung membuat minat belajar siswa memudar karena siswa seringkali menghadapi kesulitan dalam memecahkan tugas yang diberikan oleh guru. Faktor ini juga tidak terlepas dari sikap siswa-siswa tersebut secara pribadi, tanpa adanya keinginan untuk merubah sikap dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemudian yang kedua yaitu timbul dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Permasalahan yang timbul dalam keluarga jelas akan mempengaruhi konsentrasi siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, emosi yang timbul sulit dikendalikan oleh siswa maka siswa jelas membutuhkan penanganan yang tepat khususnya dari guru saat di sekolah. Kemudian dalam lingkungan masyarakat dikarenakan di SMA Negeri 2 Batu khususnya siswa kelas XI IPS siswa banyak yang berprestasi pada bidang non-akademik, sehingga mereka harus sering meninggalkan kegiatan belajar mengajar, tanpa diimbangi dengan motivasi dari siswa dan kegiatan belajar yang menarik maka akan membuat minat siswa untuk fokus pada mata pelajaran akan berkurang.

  Saran 1. Bagi guru Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Batu.

  Guna meningkatkan minat belajar siswa guru sebaiknya bisa memberikan pemahaman kepada siswa mengenai tujuan dan manfaat dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi sebelum memulai menyampaikan bahan ajar. Bisa menjadi seorang guru yang disukai oleh siswa “guru favorit” dengan cara menyampaikan materi dengan metode pembelajaran yang lebih menarik minat siswa untuk lebih memperhatikan guru saat menerangkan di depan kelas, misal menghubungkan dengan fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan yang sering menjadi perbincangan dengan cara membuat metode diskusi atau debat. Guru mampu memahami apa yang dibutuhkan siswa dalam setiap materi yang diberikan.

  2. Bagi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Batu.

  Siswa seharusnya bisa mengubah sikap dan pola pikir terhadap mata pelajaran ekonomi. Tanpa adanya usaha dari diri siswa untuk berubah maka akan sangat sulit bisa memberikan hasil yang maksimal pada akhir proses pembelajaran. Siswa seharusnya bersikap pro-aktif atau lebih mandiri dalam menghadapi masalah yang diberikan. Bahkan siswa-guru seharusnya bisa saling melengkapi dalam setiap proses pembelajaran. Siswa bisa memberikan masukan kepada guru berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar dalam kelas, bgaimana sebaiknya sehingga siswa bisa belajar sesuai dengan keinginan namun tetap pada aturan yang ada sehingga perhatian dan perasaan senang akan selalu timbul saat mengikuti mata pelajaran ekonomi.

DAFTAR RUJUKAN

  Ali, Dr. Suparman, M.Si. 2009. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi Di SMA Al-Mas’udiyah Bandung.

  Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi Akuntansi: hlm. 69-84 (Online), dalam isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/31096984.pdf, diakses 15 Desember 2011.

  Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. PT Rineka Cipta: Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta: Jakarta. Djaali, Prof. Dr. H. 2011. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta. Djamarah, Drs. Syaiful Bahri, M.Ag. 2011. Psiklogi Belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta. diunduh pada tanggal 12 Januari 2012.

  Hurlock, Elizabeth B. 1950. Child Development. McGraw-Hill Book Company, Inc. Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak, Jilid 2. PT. Gelora Aksara Pratama, Erlangga: Jakarta.

  Moleong, L.J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rahman, Masykur Arif. 2011. Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan

Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Diva Press: Jogjakarta.

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Sumarno, Alim. M.Pd. Pengaruh Minat Baca dan Ketersediaan Sumber Belajar

  terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Ekonomi. (Online) dalam

   diunduh pada 6 Februari 2012. Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran (Edisi yang Disempurnakan). Grasindo: Jakarta.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI TEKNIK OBSERVATION VISITS DI SMPN 1 PUGER – JURNAL JP3

0 0 11

Peningkatan Aktivitas Belajar Sejarah Pokok Bahasan “Organisasi Gerakan Non Blok, Asean Dan Oki” Melalui Pendekatan Kontekstual Model Kooperatif – JURNAL JP3

0 0 14

PENYIMPANGAN PERILAKU SISWA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI DI SMP NEGERI 1 KEDUNGJAJANG LUMAJANG) Oleh: Husni Mahrus (SMP Negeri 1 Kedungjajang) – JURNAL JP3

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA KESEHATAN MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VIII-A SMPN 1 KEDUNGJAJANG. Oleh: Suhasan (SMPN 1 Kedungjajang Lumajang) – JURNAL JP3

0 0 7

METODE PENELITIAN - EVALUASI KINERJA GURU EKONOMI (STUDI KOMPARASI DI SEKOLAH KEMENDIKBUD DAN SEKOLAH KEMENAG) Oleh: RONI WIRANATA – JURNAL JP3

0 0 10

METODE PENELITIAN - PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION(GI) DI KELAS IX C SMP NEGERI 01 PASIRIAN Oleh: WIN SANTJOJO – JURNAL JP3

0 0 11

IMPROVING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING FOLKLORE. Oleh: SRI MULYATI PRIHATININGSIH – JURNAL JP3

0 0 7

KESENJANGAN INFORMASI PADA MASYARAKAT WILAYAH TERTINGGAL DAN FUNGSI PUSTAKAWAN. Oleh: KANTI RAHAYU. – JURNAL JP3

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Oleh: NURSYAMSU SUBAGYO – JURNAL JP3

0 2 11

PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS Oleh: TUTI SUMARNI – JURNAL JP3

0 0 12