BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN UNTUK SMA KELAS XII PERS

BAHAN AJAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN

UNTUK SMA KELAS XII

PERS

MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM
MASYARAKAT DEMOKRATIS
Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peranan
serta pekermbangan pers di Indonesia
Menganalisis pers yang bebas dan bertanggung
jawab sesuai kode etik jurnalistik dalam
masyarakat demokratis di Indonesia.
Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak
penyalahgunaan media massa dalam masyarkat
demokratis di Indonesia

Pengertian Pers



Secara Etimologis, Kata pers (Belanda), Press (Inggris), atau
Presse (Prancis), berasal dari bahasa Latin, pressare dari
kata premere, yang berarti tekan atau cetak.



Definisi terminologisnya ialah Media massa cetak. Dalam
bahasa Belanda ialah gedrukten, atau drukpers, dalam
bahasa Inggrisnya printed media atau printing press atau
press.



Oemar Seno Adji, pers dalam arti sempit mengandung
penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita
dengan jalan kata tertulis. Pers dalam arti luas adalah
semua media (mass communications) yang memancarkan
pikiran dan perasaan seseorang, baik dengan kata-kata
tertulis maupun kata lisan.


Pengertian Pers (lanjutan)


L. Taufik, Pers terbagi dua yaitu Pers dalam arti
sempit : surat kabar, koran, majalah, tabloid, dan
bulletin-bulletin kantor berita. Jadi, pers terbatas
pada media tercetak. Pers dalam arti luas mencakup
semua media massa, termasuk radio, televisi, film,
dan internet.



Weiner, pengertian pers sebagai wartawan media
atau media cetak, publisitas, peliputan berita, mesin
cetak, naik cetak.



Alex Sour, pengertian pers sebagai media cetak yang
mengandung penyiaran fakta, pikiran, ataupun

gagasan dengan kata-kata tertulis.

Pengertian Pers (lanjutan)


Menurut Ilmu Komunikasi, pers memiliki arti :
1. Usaha percetakan atau penerbitan
2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita
3. Penyiaran berita melalui surat kabar,
majalah, radio, dan televisi
4. Orang-orang yang bergerak dalam
penyiaran berita
5. Media penyiaran berita yakni surat kabar,
majalah, radio, dan televisi.

Pengertian Pers (lanjutan)


UU No. 40/1999 Pasal 1 (a), Pers adalah lembaga
sosial dan wahana komunikasi massa yang

melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi baik
dalam bentuk tulisan, suara, dan gambar, serta
data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya
dengan menggunakan media cetak, media
elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.

Pengertian Pers (lanjutan)


Kesimpulan : Pers adalah segala usaha dari alat-alat
komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan
anggota masyarakat akan hiburan, keinginan,
peristiwa, dan berita yang terjadi dalam wujud
surat kabar, majalah, bulletin atau media cetak lain
atau diusahakan melalui radio, televisi, film, dan
sebagainya. Jadi dalam hal ini adalah semua media
komunikasi, yaitu media cetak, media audio, media
audio visual, dan media elektronik.


Pungsi Pers
UU No. 40/1999 pasal 3 :


Pers nasional mempunyai fungsi sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan, dan
kontrol sosial



Pers dapat berfungsi sebagai lembaga
ekonomi

Pers berfungsi sebagai media
Informasi (Information)

Memberikan berbagai informasi yang penting dan
bermakna bagi masyarakat untuk kehidupannya
(berbagai bidang, aspek atau dimensi). Contoh

Informasi tentang kebijakan, program dan peraturan
negara kepada masyarakat agar cepat diketahui. Pers
juga menjadi sarana informasi antarindividu atau
kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Pers berfungsi sebagai
media Pendidikan
(Education)
Pers memuat atau menyajikan tulisan-tulisan yang
mengandung pengetahuan sehingga masyarakat
bertambah pengetahuan dan wawasannya.
Tegasnya, pers mendidik masyarakat untuk lebih
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan.

Pers berfungsi sebagai
media hiburan
(Recreation)
Pers hendaknya dapat menyuguhkan berita yang
menyegarkan, humor atau jenaka yang mengandung

daya imajinasi yang positif, karena ini merupakan
kebutuhan dasar manusia (basic human needs).
Misalnya, isi koran atau majalah yang bersifat
hiburan dapat berbentuk cerpen, cerbung, cerber,
TTS, karikatur dan lain sebagainya.

Pers berfungsi sebagai media kontrol
sosial (Social control)

Kontrol masyarakat terhadap jalannya roda
pemerintahan, istilah kontrol sosial terkandung makna
demokratic atau open management yang di dalamnya
terdapat unsur-unsur :
Keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan (social participation)
Pertanggungjawaban pemerintah terhdp rakyat (social
responsibility)
Dukungan rakyat terhadap pemerintah (sosial support)
Kontrol masyarakat terhadap tindakan pemerintah (social
control)


Pers berfungsi sebagai
Lembaga Ekonomi


Suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers memiliki bahan
baku informasi yang diolah sehingga menghasilkan produk berita
yang diminati oleh masyarakat dengan nilai jual yang tinggi. Pers
dapat memanfaatkan alam sekitarnya sebagai nilai jual, sehingga
diperoleh keuntungan yang maksimal dari hasil produksinya.



Pers sebagai lembaga ekonomi menyediakan jasa sosialnya untuk
kepentingan masyarakat yang membutuhkan dengan tujuan
memperoleh citra positif dan nilai jual atas program-program
kerjanya. Misalnya, meliputi kegiatan bakti sosial, acara open
house, atau kegiatan lainnya. Ditambah lagi bidang penjualan
kolom advertising, kolom artikel atau kolom berita lainnya.

Hak-hak Pers menurut UU No.40/1999 pasal 4




Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga
negara



Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran,
pembredelan, atau pelanggaran penyiaran.



Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional
mempunyai hak mencari, memperoleh, dan
menyampaikan gagasan dan informasi.



Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di

depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak.

Kewajiban Pers menurut UU No.40/1999 pasal 5



Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa
dan opini dengan menghormati norma-norma agama
dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga
tak bersalah.



Pers wajib melayani hak jawab



Pers wajib melayani hak koreksi

Peranan Pers menurut UU No.40/1999 pasal 6

Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui
Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong
terwujudnya supremasi hukum, dan HAM, serta
menghormati kebhinnekaan
Mengembangkan pendapat umum berdasarkan
informasi yang tepat, akurat dan benar
Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan
umum
Memperjuangkan keadilan dan kebenaran

Pers berperan sebagai Agen Pembangunan (?)


Pers merupakan media atau sarana untuk
mensosialisasikan berbagai program
pembangunan



Dengan sosialisasi tersebut akan menimbulkan
kesadaran pada diri warga masyarakat untuk
terlibat atau berpartisifasi dalam pembangunan
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Asas dan misi Pers


Asas Pers : Kemerdekaan pers adalah
salah satu wujud kedaulatan rakayat
yang berasaskan prinsif-prinsif
demokrasi, keadilan, dan supremasi
hukum.



Misi Pers : Ikut mencerdaskan
masyarakat, menegakkan keadilan dan
memberantas kebatilan.

Konsep Demokrasi
menurut Andi Mustari Pide (Pakar Negarawan)


Secara etimologis, kata demos berarti rakyat, dan
cratein atau kratos berarti kekuasaan. Jadi
demokrasi artinya rakyat yang berkuasa
(government of rule by the people).



Demokrasi dalam arti formal yaitu demokrasi
sebagai suatu sistem pemerintahan atau sistem
politik dengan kedaulatan rakyat dilaksnakan oleh
para wakil rakyat dalam lembaga perwakilan
rakyat.



Demokrasi dalam arti material disebut sebagai
demokrasi yang asasnya dipengaruhi oleh kultur
dan historis atau sejarah suatu bangsa.

Masyarakat Demokratis (?)
Masyarakat yang ….
menyelesaikan konflik secara damai;
tidak menggunakan kekerasan atau paksaan;
perubahan secara damai;
pergantian kekuasaan secara konstitusional;
menghargai adanya keanekaragaman;
menegakkan keadilan;
menjunjung tinggi adanya kebebasan yang
dimiliki anggota masyarakatnya

Unsur Pokok
Dalam Demokrasi

Partisifasi rakyat dalam pemerintahan
Jaminan Hak Asasi Manusia atau hak
dasar warga negara

Negara dikatakan demokrasi
(Miriam Budiardjo


Pemerintah atau eksekutif



Parlemen atau Badan Perwakilan Rakyat sebagai
badan legislatif



Badan-badan peradilan sebagai lembaga yudikatif



Partai-partai Politik



Pemilihan Umum (Pemilu)



Pers atau media massa yang bebas dan bertanggung
jawab

Pilar Demokrasi (Mahfud MD)

Lembaga legislatif atau parlemen sebagai tempat
wakil rakyat
Lembaga eksekutif sebagai penyelenggara
pemerintahan negara dalam arti sempit
Lembaga Yudikatif sebagai tempat memberi
putusan hukum dan keadilan dalam pelaksanaan
undang-undang
Adanya pers sebagai alat kontrol masyarakat

Tujuan dari pelaksanaan fungsi kontrol Pers (1)
Menjaga agar UU yang telah dibuat oleh wakil rakyat
dijalankan dengan baik oleh semua pihak
Melindungi Hak-hak asasi manusia dari tindakan
kesewenangan oleh siapa pun
Melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat
Menjaga agar jalannya pemerintahan sesuai aturan
Mewujudkan agar perencanaan negara sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingan masyarakat dan bangsa.
Menjaga agar penggunaan budget negara sesuai sasaran

Tujuan dari pelaksanaan
fungsi kontrol Pers (2)
Menjaga agar aparat pemerintah menjalan tugas dengan
baik dan mengabdi kepada rakyat
Ikut mewujudkan administrasi negara sesuai dengan
aturan
Melakukan koreksi agar pemerintah menempatkan pejabat
sesuai dengan kualitas dan aspirasi rakyat
Membantu tegaknya rule of law (pemerintah berdasarkan
hukum)
Mendukung pemerintahan dalam menjalankan open
management
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara
menyeluruh, dll.

Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers
di
di Indonesia
Indonesia (1)
(1)

Pers Nasional adalah pers yang diusahakan oleh
orang-orang Indonesia terutama orang-orang
pergerakan dan diperuntukkan bagi orang
Indonesia. Pers ini bertujuan memperjuangkan hakhak bangsa Indonesia di masa penjajahan. Dari
pers Nasional inilah yang selanjutnya berkembang
sebagai Pers Indonesia.

Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers
di
di Indonesia
Indonesia (2)
(2)

Pers Nasional atau Pers Indonesia dimulai
sejak masa :
 Pergerakan
 Demokrasi Liberal
 Demokrasi Terpimpin
 Orde Baru
 Alam Reformasi

Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers
di
di Indonesia
Indonesia (3)
(3)
Pers Masa Pergerakan :


Masa bangsa Indonesia berada di bawah penjajahan
Belanda sampai saat masuknya Jepang.



Pers masa ini tidak dapat dipisahkan dari kebangkitan
nasional bangsa Indonesia melawan penjajahan (munculnya
pergerakan modern Budi Utomo, 20 Mei 1908).



Pers saat ini berfungsi sebagai alat perjuangan. Pers
menyuarakan kepedihan, penderitaan, dan merupakan
refleksi dari isi hati bangsa terjajah.



Pers mejadi pendorong bangsa Indonesia dalam perjuangan
memperbaiki nasib dan kedudukan bangsa.

Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (4)
(4)
Contoh Harian yang terbit pada masa pergerakan :


Harian Sedio Tomo sebagai kelanjutan dari harian Budi Utomo
(Yogyakarta), Harian Darmo Kondo (Solo oleh Sudaryo
Cokrosisworo), Harian Utusan Hindia (Surabaya, HOS.
Cokroaminoto), Fadjar Asia (Jakarta, Haji Agus Salim),
Majalah mingguan Pikiran Rakyat (Bandung, Ir. Soekarno),
Majalah berkala Daulat Rakyat (Moh.Hatta dan Sutan Syahrir).



Catatan : karena sifat dan isi pergerakan adalah anti penjajahan
maka dapat tekanan dari pemerintahan Hindia Belanda, caranya
dengan memberangus dan menutup usaha penerbitan pers
pergerakan. Saat inilah berdiri pula Kantor berita Nasional
Antara (13 Desember 1937).

Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (5)
(5)
Pers Masa Penjajahan Jepang :


Pada masa ini pers nasional mengalami kemunduran besar,
dibawah tekanan penderitaan dan pengekangan kebebasan lebih
dari zaman Belanda karena dijadikan alat pemerintah Jepang
dan pro Jepang.



Harian yang muncul saat itu : Asia Raya (Jakarta), Sinar Bary
(Semarang), Suara Asia (Surabaya), dan Tjahaya (Bandung).



Keuntungan yang didapat dari insan pers Indonesia yang bekerja
pada penerbitan Jepang : Pengalaman menggunakan alat-alat
dan fasilitas, Bahasa Indonesia makin sering dan luas digunakan
dalam pemberitaan, membuat rakyat menjadi lebih kritis dalam
berpikir.

Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (6)
(6)
Pers Masa Revolusi Fisik (1945-1949) :
Pers berperan sebagai alat mempertahankan kemerdekaan
dan patriotisme nasional.
Saat ini pers ada dua : (1). Pers Nica (Belanda) yaitu pers
yang diterbitkan dan diusahakan oleh tentara sekutu dan
Belanda. (2). Pers Republik : pers yang dioterbitkan oleh
orang Indonesia.
Pers Republik menyuarakan semangat mempertahankan
kemerdekaan dan menentang usaha pendudukan sekutu.
Sebaliknya Pers NICA berusaha mempengaruhi rakyat
Indonesia agar menerima Belanda berkuasa lagi di Indonesia.
Pada masa ini lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
dan Serikat Pengusaha Surat Kabar (SPS).

Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers
di
di Indonesia
Indonesia (7)
(7)
Pers Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) :
Pers berperan sebagai pranata sosial masyarakat
demokrasi yang bebas sesuai dengan sistem
liberal yang diterapkan sesuai UUDS 1950.
Fungsi Pers masa ini : sebagai perjuangan
kelompok partai atau aliran politik

Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (8)
(8)
Pers Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) :
Dikeluarkannya dekrit Presiden (Ir. Soekarno), 5 Juli 1959 :
kembali ke UUD 1945 dan Manifesto Politik yang menterjemahkan Pancasila sebagai Nasakom, menciptakan dominasi PKI dan
komunisme sebagai ideologi perjuangan.
Realitanya, prinsif demokrasi (atas dasar sila ke-4) telah terjadi
penyimpangan, konsentrasi kekuasaan di tangan satu orang
(diktator otoriter).
Pers nasional saat itu menganut konsep pers otoriter yang
merupakan terompet penguasa dan bertugas mengagungagungkan pribadi presiden dan mengindokrinasikan manifesto
Politik (Manipol) serta menggerakkan aksi-aksi massa yang
revolusioner dan ketetapan pemerintah lainnya. Tegasnya : Pers
sebagai alat propaganda politik Ideologi Nasakom.

Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (9)
(9)
Pers Masa Orde Baru (1966-1998) :
Lahirnya UU No. 11/1966 tgl. 12 Desember 1966 tentang Pers.
Pers sebagai pranata sosial yang melembaga di bawah ideologi
Pancasila dan UUD 1945. Kemudian diubah dengan UU No. 21
tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pers. Dalam UU
ini mengakui dan menjamin hak kebebasan pers WNI,
menghapus SIT, tetapi memberlakukan SIUPP.
Pers : media vital komunikasi pembangunan, orde baru yang
mulanya bersikap terbuka dan mendukung pers, berbalik
menekan kebebasan pers (tidak sejalan dengan kepentingan
pemerintah/terlalu berani mengkritik pemerintah) dibreidel
atau dicabut SIUPP. Contoh yang dialami majalah Tempo.

Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (10)
(10)
Pers Masa Reformasi (1998 sampai saat ini) :
Ditandai dengan keluarnya UU Nomor 40/1999
tentang Pers.
Pers Nasional kembali menikmati kebebasan pers
sesuai alam reformasi, keterbukaan, dan demokrasi
yang diperjuangkan rakayat Indonesia.
Pemerintah sangat mempermudah izin penerbitan
Pers, akibatnya banyak sekali penerbitan pers (korankoran, majalah atau tabloid baru bermunculan).

Kode Etik Jurnalistik
Kode : sistem pengaturan-pengaturan (system of rules).
Etik : norma perilaku.Perbuatan dikategorikan etis

apabila perbuatan tsb. Sesuai dengan aturan-aturan yang
menuntun perilaku baik manusia, sebaliknya yang tidak
etis apabila segala aturan tingkah laku yang ada dilanggar
atau tidak diindahkan.

Jurnalistik : profesi dalam kegiatan tulis menulis berita
atau kewartawanan.

Kode Etik Jurnalistik : sejumlah aturan dasar yang
mengikat seluruh profesi kewartawanan dalam
menjalankan tugas dan perannya sebagai wartawan.

Kode Etik Jurnalistik
Ada tiga faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya
menurut M. Alwi Dahlan, Ph.D
1.

Etik Institusional yaitu sistem aturan, peraturan,
kebijaksanaan yang dikembangkan oleh institusi.

2.

Etik Personal : sistem nilai dan moralitas perorangan
yang merupakan hati nurani wartawan, didasarkan
pada keyakinan pribadi yang menimbang tindakan
yang hendak dilakukan.

3.

Etik Profesional : menentukan cara pemberian yang
paling tepat sehingga informasi itu mudah diterima
oleh khalayak, dalam proporsi yang wajar.

Ciri dari suatu Kode Etik

Kode etik dibuat dan disusun oleh organisasi
profesi ybs. Sesuai dengan aturan organisasi dan
bukan dari pihak luar.
Sanksi bagi yang melanggar kode etik bukan
pidana, melainkan bersifat moral atau mengikat
secara moral pada anggota kelompok tersebut.
Daya jangkau suatu kode etik hanya berlaku
pada anggota organisasi yang memiliki kode etik
tersebut bukan pada organisasi lain.

Aturan main (rules of
the game) Pers Nasional

Landasan Idiil : Falsapah Pancasila (Pembukaan
UUD 1945)
Landasan Konstitusional : UUD 1945
Landasan Yuridis : UU Pers (UU No. 40/1999)
Landasan Profesional : Kode Etik Jurnalistik
Landasan Etis : Tata Nilai yang berlaku dalam
masyarakat

Kebebasan Pers
(Kemerdekaan Pers)


Kebebasan Pers adalah kebebasan mengemukakan
pendapat, baik secara tulisan maupun lisan melalui
pers, seperti harian, majalah, bulletin dan sebagainya.
Kebebasan pers merupakan manifestasi dari freedom
of speech (kebebasan berbicara)



Kebebasan pers diberbagai negara mempunyai
pengertian yang berbeda-beda tergantung pada :
filsafat negaranya, pola pertumbuhan politiknya, hakikat
manusianya, masyarakat dan negaranya, hubungan
antara rakyat dan negara, hakikat pengetahuan, serta
kebenaran dan moral.

Ciri Kebebasan Pers
Indonesia
Pers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang sehat
Pers sebagai penyebar informasi yang objektif
Pers sebagai penyalur aspirasi rakyat, meluaskan
komunikasi dan partisifasi masyarakat
Pers yang melakukan kontrol sosial yang konstruktif
Terdapat interaksi positif antara pers, pemerintah
dan masyarkat.

Prinsif
Prinsif pertanggungjawaban
pertanggungjawaban Pers
Pers Nasional
Nasional
(UU
(UU No.
No. 40/1999
40/1999 pasal
pasal 5)
5)
Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa
dan opini dengan menghormati norma-norma agama
dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak
bersalah.
Pers wajib melayani hak jawab, yaitu hak seseorang
atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan
atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta
yang merugikan nama baiknya.
Pers wajib melayani hak koreksi, yaitu hak setiap orang
untuk mengkoreksi atau membertulkan kekeliruan
informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang
dirinya maupun orang lain.

Menurut S. Tasrif, diakui dan dijaminnya
Kebebasan Pers dalam suatu negara bila
memenuhi tiga syarat sbb :


Tidak ada kewajiban menurut hukum untuk meminta surat
izin terbit bagi suatu penerbitan pers kepada pemerintah.



Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah
untuk melakukan penyensoran sebelumnya terhadap berita
atau karangan yang akan dimuat dalam suatu penerbitan
pers.



Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah
untuk melakukan penerbitan pers, baik untuk selamalamanya maupun untuk jangka waktu tertentu.

Teori
Teori Pers
Pers dalam
dalam hubungannya
hubungannya dengan
dengan Negara
Negara (1)
(1)

1.

Teori Libertarian : hubungan antara pers dengan
pemerintah bersifat bebas, bahkan pers mempunyai
fungsi mengawasi pemerintah.

2.

Teori Social Responsibility (pertanggungjawaban sosial)
: pers harus menerima dan memenuhi kewajiban
tertentu kepada masyarakat dan bertanggung jawab
kepada masyarakat.

3.

Teori otoritarian : pemerintah mengawasi pers melalui
surat izin terbit (SIT), sensor, dan pemberangusan.

Teori
Teori Pers
Pers dalam
dalam hubungannya
hubungannya dengan
dengan Negara
Negara (2)
(2)

4.

Teori media pembangunan (totalitarian) : pers harus
menerima pengawasan dari pemerintah dan
menjalankan tugas pembangunan nasional.

5.

Teori Media demokratik partisipan : tetap
menghendaki kebebasan pers, namun menentang
adanya komersialisasi dan monopolitik pers oleh
swasta sehingga perlu dikembangkan media
partisifasi dan interaktif yang berukuran kecil.

Bentuk-bentuk penyalahgunaan
kebebasasn Pers (1)
Penyiaran berita yang tidak memenuhi kode etik
jurnalistik. Contoh kesalahn penyebutan nama
tersangka dan kurang jelasnya suatu gambar atau
peristiwa.
Peradilan oleh pers (trial by pers) : pemberitaan yang
terus menerus pada satu pihak, sedangkan pihak lain
yang terlibat tidak diberitakan akan menghasilkan
berita yang tidak seimbang. Seseorang merasa diadili
oleh pers karena pemberitaan yang tidak seimbang
tersebut.

Bentuk-bentuk penyalahgunaan
kebebasasn Pers (2)
Membentuk opini yang menyesatkan : Tulisan yang
dimuat oleh pers kadang dapat menciptakan opini yang
sebaliknya dari seseorang. Opini ini tercipta justru
menyesatkan karena tidak benar dan tidak berdasarkan
fakta.
Tulisan-tulisan bernada fitnah dan provokasi : tulisan
yang dimuat amat vulgar, dapat memicu keterlibatan
pihak lain dan memancing emosi.
Berita bohong : berita yang tidak kuat sumbernya dapat
menciptakan berita yang tidak benar.

Penyakit Pers (syamsul Mu’arif)



Pornografi



Character assasination (pembunuhan karakter)



Berita palsu



Provokasi dan iklan yang menyesatkan



Wartawan yang tidak profesional (biasa
mendapat julukan wartawan bodreks)

Mengapa pemerintah harus berupaya dalam
mengendalikan kebebasan pers ?… (1)


Agar kebebasan pers yang dimiliki tidak
disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan
yang tidak sejalan/sesuai dengan fungsi, peran dan
tanggung jawab pers.



Agar masyarakat memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya untuk meningkatkan perolehan,
pengelolaan serta pemanfaatan informasi untuk
kehidupan sehari-hari.

Mengapa pemerintah harus berupaya dalam
mengendalikan kebebasan pers ?… (2)


Agar insan pers dapat bertanggung jawab
untuk memberikan timbal balik yang positif
kepada pemerintah, khususnya untuk
membantu terlaksananya program-program
pemerintah



Mendorong terwujudnya masyarakat yang
demokratis, cerdas, partisifatif, dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan
bangsanya.

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam
mengendalikan kebebasan pers (1)
1.

Membuat perangkat hukum atau aturan-aturan
dasar tentang kehidupan pers (UUNo. 40/1999);

2.

Memberikan pembinaan kepada pers agar lebih
maju dan berkembang serta lebih
mengoptimalkan kinerja dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara;

3.

Memprakarsai mekanisme dialog antara
kompenen pemerintah, pers, dan masyarakat
untuk lebih meningkatkan hubungan fungsional
antara ketiganya;

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam
mengendalikan kebebasan pers (2)
4. Membantu pers dalam penerbitan buku-buku
tentang pers, sebagai bahan bacaan bagi kalangan
pers, pejabat pemerintah serta masyarakat umum;
5. Menghormati pelaksanaan kode etik jurnalistik,
maupun pelaksanaan sanksi yang diberikan kepada
pelanggarnya;
6. Bersama-sama dalam upaya memberantas
pengayakit pers;
7. Menyelenggarakan kegiatan seminar dalam usaha
mengembangkan konsepsi, nilai-nilai dan
mekanisme.

Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan
kebebasan pers atau media Massa (1) :
Menyulut konfliks dalam kehidupan masyarakat,
karena pemberitaan pers yang tidak objektif
Merugikan kepentingan masyarakat, bangsa, dan
negara
Terhambatnya pembangunan nasional karena
pers merupakan salah satu pilar (the fourth
pillar) dalam pembangunan nasional.

Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan
kebebasan pers atau media Massa (2) :
Munculnya sikap apriorisme atau selalu
berpandangan negatif (jelek) kepada pihakpihak tertentu karena pemberitaan pers yang
selalu menyudutkan (mendeskriditkan) pihakpihak tertentu.
Menimbulkan pendekatan yang tidak kunjung
selesai antara pihak-pihak tertentu, akhirnya
akan berujung pada perbuatan-perbuatan
merusak satu sama lainnya.

Hubungan yang bersifat mitra (partnership),
interaktif positif dan dinamis (interaksi konstruktif)
antara pihak Pers (wartawan), masyarakat dan
pemerintah
Pers (wartawan)

Masyarakat

Pemerintah

Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang
timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers
atau media massa.

Pihak Wartawan :
 Kejujuran dalam mengulas suatu kejadian
 Dukungan nilai-nilai autentik
 Kesedian untuk bertanggung jawab
 Memiliki kemandirian moral
 Memiliki keberanian moral
 Memiliki kerendahan hati
 Sikap kritis dan realistis

Untuk meminimalisir atau mencegah dampak
yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan
pers atau media massa.

Pihak Masyarakat :


Turut memberikan saran atau masukan kepada
pers tentang berbagai hal



Memberikan informasi atau keterangan kepada
pers yang sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.



Turut memanfaatkan pers dengan sebaik-baiknya
agar perkembangan pers berjalan secara baik.

Untuk meminimalisir atau mencegah dampak
yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan
pers atau media massa.

Pihak Pemerintah :


Menegakkan hukum dan peraturan tentang
pers dengan setegas-tegasnya.



Tidak turut campur terlalu dalam karena akan
menggerogoti kebebasan pers itu sendiri.



Memberikan kesempatan kepada para investor
untuk membangun basis industri pers.

Berjiwa
BerjiwaPancasila
Pancasila
Bertakwa
Bertakwapada
pada
TYME
TYME

Taatkepada
kepada
Taat
UUD1945
1945
UUD
Kepribadian
Kepribadian
Wartawan
WartawanIndonesia
Indonesia
Berjuanguntuk
untuk
Berjuang
emansipasibangsa
bangsa
emansipasi

Bersifatkesatria
kesatria
Bersifat
Menjunjung
Menjunjungtinggi
tinggi
HAM
HAM

Pengertian
Pengertian Berita
Berita
1.

Dean M. Lele Spencer : berita merupakan suatu
kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik
perhatian sebagaian pembaca.

2.

Eric C. Hepwood : berita adalaj laporan pertama dari
kejadian penting dan dapat menarik perhatian umum.

3.

Dja’far H. Assegaf : berita adalah laporan tentang fakta
atau ide yang terbaru dan dipilih oleh staf redaksi suatu
harian untuk disiarkan yang kemudian dapat menarik
perhatian pembaca, karena luar biasa, karena penting,
atau karena mencakup segi human interes seperti
humor, emosi, dan ketegangan.

Pengertian
Pengertian Berita
Berita
4.

Willard C. Bleyer : berita adalah sesuatu yang terasa
(baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat
dalam surat kabar.

5.

Amak Syarifufudin : berita adalah suatu laporan
kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang
menarik perhatian publik massa media.

6.

William S. Maulsby : berita adalah suatu penuturan
secara benar, tidak memihak dari fakta yang
mempunyai arti penting, dan kejadian baru terjadi
sehingga dapat menarik perhatian pembaca suarat
kabar yang memuat berita tersebut.

Pengertian
Pengertian Berita
Berita

7.

JB. Wahyudi : berita adalah laporan tentang
peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting
dan menarik sebagian khalayak, masih baru, dan
dipublikasikan secara luar melalui media. Suatu
peristiwa tidak akan menjadi berita bila tidak
dipublikasikan melalui media massa secara periodik.

8.

Mitchel V. Charnley : berita adalah laporan tercepat
mengenai fakta atau opini yang mengandung hal-hal
yang menarik minat, penting, atau kedua-duanya
bagi sejumlah orang.

Unsur-unsur
Unsur-unsur Berita
Berita

1.

Cepat : aktual atau ketapatan waktu

2.

Nyata (faktual) : informasi tentang sebuah fakta

3.

Penting : menyangkut kepentingan orang banyak

4.

Menarik : mengundang orang untuk membaca

5.

Fakta disusun menjadi laporan dan dipublikasikan
melalui media massa.

Metode
Metode (cara)
(cara) atau
atau
teknik
teknik mencari
mencari Berita
Berita

1.

Sistem Beat (beat system) : seorang wartawan mencari
berita dengan cara mendatangi sumber berita (tempat
tertentu) secara teratur.

2.

Sistem meneruskan (follow up system) :
mengembangkan berita yang sudah ada, dengan cara
melengkapi, mempertajam, atau menekankan hal-hal
khusus dari berita tersebut.

Metode
Metode (cara)
(cara) atau
atau
teknik
teknik mencari
mencari Berita
Berita

3.

Sistem penugasan (Assignment) : Penugasan oleh
seorang pimpinan mencari berita di suatu
daerah (luar daerah) karena di anggap penting
dengan konsekwensi dana.

4.

Sistem wawancara (Interview) : Hampir setiap
kegiatan wartawan melakukan wawancara, baik
sebagai kelengkapan data maupun khusus untuk
mencari berita utama.

Metode
Metode (cara)
(cara) atau
atau
teknik
teknik mencari
mencari Berita
Berita

5. Sistem menulis sendiri (inventing) : berdasarkan
fakta dan data yang ada, wartawan menulis
sendiri berita yang akan diterbitkan dan
menanggung resiko apa yang ditulisnya. Sistem
ini, diperlukan feeling atau naluri yang tinggi,
keberanian menghadapi aparat hukum, tanggung
jawab, dan harus dapat mengontrol keadaan.

Hal penting cara mencari berita menurut
pedoman wartawan :
o

Memiliki rasa ingin tahu

o

Tinggalkan kantor

o

Bicara dengan banyak orang dari berbagai
latar belakang

o

Baca koran Anda sendiri

o

Jangan segan-segan meniru ide-ide dari surat
kabar lain

o

Baca pernyataan-pernyataan resmi, miskipun
membosankan

Hal penting cara mencari berita menurut
pedoman wartawan :
o

Perhatiakan televisi dan dengarkan radio

o

Siapkan map peristiwa mendatang (catatan
jadwal/agenda acara yang bisa menjadi berita)

o

Kunjungilah pasar dan pameran

o

Berbicara dan berdiskusi dengan semua reporter

o

Gunakan waktu berkeliling kota, berbaur dengan
masyarakat dan jangan asingkan diri Anda.

o

Sekali-kali pergilah menyendiri dan berpikir untuk
menemukan ide pencarian atau pembuatan berita.

Manfaat Media
Massa
Media
Mediamassa
massa
Media
MediaCetak
Cetak

Media
MediaElektro
Elektro

surat
suratkabar,
kabar,
tabloid,Majalah
tabloid,Majalah
buletin/famflet
buletin/famflet

TV,
TV,radio,
radio,
film,
film,internet,
internet,
dll.
dll.

Fungsi
Fungsikhusus
khusus

informasi
informasi

Fungsi
FungsiUmum
Umum
Informasi,
Informasi,
mendidik,
mendidik,
menghibur
menghiburdan
dan
kontrol
kontrolsosial
sosial

Fungsi
FungsiKhusus
Khusus

hiburan
hiburan

Konsep
Konsep fakta,
fakta, data
data
dan
dan informasi
informasi

Fakta : kenyataan atau peristiwa yang sebenarnya
terjadi (potret dari peristiwa).

Data : gambaran fakta yang belum diubah,
dimanifulasi (masih mentah dan belum diubah)

Informasi : hasil pengolahan data yang dapat
memberikan arti atau manfaat.

Hubungan
Hubungan fakta,
fakta,
data
data dan
dan informasi
informasi

FAKTA
FAKTA

DATA
DATA

INFORMASI
INFORMASI

Pengolahan
Pengolahan Data
Data
Alat Pengolahan data :
 Otak (Utama)
 Manual
Elektrik
 Mekanik
 Elektronik

Syarat
Syarat berita
berita yang
yang
layak
layak dimuat
dimuat media
media

Benar terjadi (ada fakta)

Menarik

Aktual (ketepatan waktu)

Akurat dan jelas

Lengkap

Tersusun baik

Apa adanya (Objektif)

ada standar rumus
penulisan : 5W+1H

Berimbang

Standar
Standar rumus
rumus
penulisan
penulisan berita
berita

5W + 1H

What

= apa yang terjadi

Where = di mana hal itu terjadi
When = kapan peristiwa itu terjadi
Who

= siapa yang terlibat/terlihat

Why

= mengapa hal itu terjadi (LB)

How

= bagaimana proses terjadinya

Sifat
Sifat Berita
Berita
Mengarahkan
pembaca, pendengar
(pemirsa) mengikuti alur penulis.
Menumbuhkan atau membangkitkan
semangat
motivasi juang
Memberi penerangan
dan contoh-contoh.

llustrasi

Sumber
Sumber Berita
Berita

PERISTIWA

Kumpulan
dari berbagai
berita

MANUSIA
 Observasi
 Wawancara
 Konferensi Pers

Opinion
Opinion news
news
Straight
Straight news
news
Jenis
Jenis Berita
Berita

Interpretative
Interpretative
news
news

Depth
Depth news
news
Investigations
Investigations
news
news

Straight
Straight news
news

Berita langsung
apa adanya, ditulis
secara singkat dan
lugas. Sebagian
besar halaman
depan surat kabar
berisi jenis berita
ini.

Depth
Depth news
news

Berita mendalam
dikembangkan
dengan
pendalaman halhal yang ada di
bawah suatu
permukaan.

Investigations
Investigations
news
news

Berita yang
dikembangkan
berdasarkan
penelitian atau
penyelididkan
dari berbagai
sumber.

Interpretative
Interpretative
news
news

Berita yang
dikembangkan
dengan
pendapat atau
penilaian
penulisnya atau
reporter

Opinion
Opinion news
news

Berita mengenai
pendapat seseorang
(para cendikiawan,
tokoh, ahli, atau
pejabat mengenai
suatu hal, peristiwa,
kondisi
poleksosbudhankam,
dll.

Pemakaian ide, pendapat atau kata-kata seseorang menjadi
fakta dalam lingkup jurnalistik lazim disebut fact in idea.

Bagian-bagian
Bagian-bagian yang
yang
membentuk
membentuk sebuah
sebuah
berita
berita

 Judul Berita



Tempat
terjadinya berita
(Date Line)

 Tubuh Berita

 Teras Berita

 Judul Berita

Kepala berita (headline), gunanya
untuk memperkenalkan isi berita yang
akan ditulis. Judul ini hendaknya
mencerminkan isi berita dan ditulis
dengan huruf besar serta tepal seupaya
menarik perhatian.



Tempat terjadinya
berita (Date Line)

Ini merupakan
keterangan sebagai
petunjuk tentang tempat
kejadian (nama kota) dan
penyusunan berita.

 Teras Berita

Biasanya dinamakan LEAD,
yaitu alenia pertama dari
sebuah berita yang
merupakan inti terpenting
dari keseluruhan isi berita
yang akan disajikan.

 Tubuh Berita

Berisikan paparan masalah,
penjelasan-penjelasan lebih
lanjut dari teras berita,
diuraikan lebih terperinci
mengenai isi berita.

Bentuk Berita
Piramida
Piramida

Teknis penulisan berita
yang diawali dari
masalah kurang
penting menuju yang
paling penting.

Piramida
Piramida Terbalik
Terbalik

Berita yang masuk
kategori singkat dan
ditulis mulai dari hal
yang sangat penting.

Cara yang dapat ditempuh dalam menghadapi
perusahaan pers yang merugikan masyarakat :
1.

Mengikuti prosedur hak jawab dan hak koreksi
yang disediakan oleh undang-undang.

2.

Melayangkan somasi, mengadu ke kepolisian
dan menuntut perusahan pers yang menyiarkan
berita tidak benar tersebut ke pengadilan.

3.

Mendatangi kantor redaksi perusahaan pers
dengan melakukan unjuk rasa, ancaman dan
pemukulan terhadap wartawan media yang
menulis berita tsb.

Komunikasi
Media Tradisional
Alat komunikasi yang
memakai teknologi
sederhana yang masih
dipertahankan, seperti
media bunyi (kentongan,
beduk terompet dll), media
gerak/isyarat (asap api,
kibaran bendera), Media
lisan berupa seni (wayang,
ludruk, ketoprak, dongeng
dan sebagainya)

Media Modern
Media komunikasi yang
menggunakan perangkat
teknologi modern, seperti
radio, TV, handphone, video,
internet, film, koran, majalah,
teater, sinetron dan lain-lain.
Proses pengoperan lambanglambang yang mengandung arti
antar individu.

Komunikasi
Media Tradisional

Media Modern

 Dimanfaatkan oleh manusia sebagai sarana
berkomunikasi dengan orang lain atau masyarakat.
Membantu kehidupan masyarakat dalam rangka ikut
mencerdaskan, menegakkan keadilan dan memberantas
kebatilan.
 Mengetahui dan membeli suatu produk karena ada
iklan di media; tahu ada lowongan kerja di koran;
mencari alamat teman melalui surat pembaca; dapat
berkirim artikel, puisi, foto/gambar di media dan bila
dimuat akan dalam honorarium.

Hal-hal
Hal-hal lain
lain yang
yang
perlu
perlu diketahui
diketahui
UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran
Berita eksklusif : berita yang jarang terjadi.
Menyunting berita : mengawinkan satu data dan data yang
lainnya sehingga membentuk kalimat yang terangkai dan
membuahkan berita.Orangnya disebut Editor atau redaktur.
Dead Line : batas akhir wartawan mengirim berita.
Jurnalistik : IP yang mempelajari bagaimna cara/teknik
mencari bahan berita hingga menyusunnya menjadi
berita/laporan yang menarik di dalam media massa cetak
maupun elektronik.