S IKOR 1203248 Chapter 1

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Banyak orang yang beranggapan kesehatan itu mahal, namun nyatanya
adalah tidak. Sehat dapat dilakukan dari diri kita sendiri seperti dengan memulai
dengan pola hidup yang baik serta diimbangi dengan berolahraga secara teratur.
Olahraga merupakan kegiatan yang digemari khususnya oleh remaja pria. Remaja
pria lebih gemar berolahraga karena selain sebagai wadah untuk mengekspresikan
diri, olahraga juga dapat dijadikan tempat untuk memperoleh gengsi dalam
pergaulan. Diungkapkan oleh oleh Septian (2014, hlm. 2) dalam Sutresna yang
dukutip (dalam Rusli Lautan bahwa Nixon dan Steven menyatakan :
Olahraga sebagai prantara sosial mengandung potensi untuk menjalankan
bebrapa fungsi, yaitu a). fungsi sosio-sosial, b). fungsi sosialisasi, c). fungsi
integrative, dan d). fungsi mobilitas sosial. Fungsi-fungsi tersebut diatas
dapat dikatakan sebagai fungsi instrumental olahraga.
Aktivitas jasmani yang dipilih untuk mencapai kompetisi pendidikan
jasmani adalah melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang dipilih dan
disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai kebutuhannya, kapabilitas, dan
karakter peserta didik. Menurut Nuh M. (2013, hlm. 1) “Aktivitas jasmani yang

wajar, aktivitas jasmani rekreasi dan aktivitas jasmani untuk olahraga atau
prestasi. Kegiatan yang dipilih dipusatkan pada aktivitas jasmani yang dapat
mengaktifkan otot besar, gerak dasar dan garakan fisik pada permainan dan
olahraga”. Untuk menjadikan badan menjadi sehat banyak katagori olahraga yang
dapat dipilih sesuai kebutuhan yang diinginkan. Berdasarkan aktivitas olahraga,
olahraga berkaitan dengan perasaan nyaman dan bugar, serta keharmonisan
kepribadian seseorang. Artinya berolahraga secara teratur memiliki pengaruh
tertentu terhadap kondisi psikis seseorang, yang tentunya juga berpengaruh
terhadap kualitas kepribadiannya. Olahraga dapat dilakukan oleh siapa saja tidak
mengenal jenis kelamin, usia, ras, bahkan terhadap orang-orang disabilitaas.
Disabilitas memiki banyak pengertian dari berbagai sudut pandang. Adapun
menurut World Health Organizer (1980) dalam (dalam Hevey, 1993, hlm. 426)
disabilitas adalah suatu ketidak mampuan melaksanakan suatu aktivitas atau
Ryanwar Iqbal, 2016
Perbandingan Keterampilan Sosial dalam Keterlibatan Olahraga Atlet dan Non Atlet
Disabilitas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2


kegiatan tertentu sebagai mana layaknya orang normal yang disebabkan kondisi
impsirmen, yakni kehilangan atau ketidak normalan baik psikologis, fisiologis,
maupun kelainan stuktur, atau fungsi anatomi. Meskipun demikian, definisi
disabilitas tidak hanya dilihat dari kacamata kesehatan. Disabilitas juga
mengandung muatan moral dan kontruksi sosial. Disabilitas dalam melakukan
kegiatan orang-orang ini terbatas dengan kekurangan yang dimilikinya, terutama
dalam melakukan kegiatan olahraga.
Olahraga sangatlah penting bagi setiap orang karena banyak manfaat yang
dirasa saat kita melakukan kegiatan olahraga. Diluar sana masih banyak orang
disabilitas yang tidak mau melakukan olahraga dengan berbagai macam alasan,
berdasarkan pengalaman penulis yang mewawancari beberapa warga yang
mengalami cacat fisik terutama untuk katagori tunadaksa, mereka tidak ingin
melakukan kegiatan olahraga karena merasa malu dengan kondisi yang dialami.
Namun apabila kita melihat dilapangan banyak orang-orang dasabilitas
yang malakukan kegiatan olahraga terutama untuk atlet disabilita dan meraka
cenderung berani mengungkapkan pendapat kepada rekan satu tim, pelatih dan
orang-orang di sekitar. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengamati dan
mengangkat judul tentang “Perbandingan Keterampilan Sosial Dalam Keterlibatan
Olahraga Antara Atlet dan Non Atlet Disabiltias”.
B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran keterampilan sosial atlet disabilitas?
2. Bagaimanakah gambaran keterampilan sosial non atlet disabilitas?
3. Apakah terdapat perbedaan antara keterampilan sosial atlet dan non atlet
disabilitas?

C. Tujuan Penelitian
Berlandaskan pada latar belakang dan rumusan masalah, oleh karenanya
peneliti bertujuan:
1. Untuk mengetahui rata-rata keterampilan sosial atlet disabilitas.
Ryanwar Iqbal, 2016
Perbandingan Keterampilan Sosial dalam Keterlibatan Olahraga Atlet dan Non Atlet
Disabilitas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

2. Untuk mengetahui rata-rata keterampilan sosial non atlet disabilitas.
3. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial atlet dan non atlet

disabilitas.

D. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat memberikan kontribusi bagi
pembaca untuk menjadi rujukan bahwa keterampilan sosial bukan saja penting
bagi orang normal, namun bagi orang-orang yang memiliki kekurangan fisik
maupun mental. Adapun manfaat yang diharapkan muncul oleh penulis dengan
adanya penelitian ini yakni sebagai berikut:
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
bagi:
a. Para disabilitas, untuk mengetahui pentingnya berolahraga serta manfaat
olahraga terutama dalam aspek keterampilan sosial.
b. Keluarga terdekat orang disabilitas, untuk memberikan pemahaman
mengenai manfaat olahraga dalam suatu kesejahteraan orang disabilitas.
c. Pembaca, untuk memberikan wawasan yang lebih luas lagi mengenai
olahraga serta manfaatnya olahraga yang sesunguhnya.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini sebagai upaya meningkatkan kualitas
orang-orang disabilitas agar dapat berprestasi dengan kemampuan yang
dimilikinya.


E. Stuktur Organisasi Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam
penyusunannya. Adapun urutan dari masing-masing bab akan penulis jelaskan
sebagai berikut:
1. Pada BAB I tentang pendahuluan akan dipaparkan mengenai: latar
belakang yang didalamnya menjelaskan bahwa penelitian ini harus
dilakukan, sehingga tertarik untuk membandingkan keterampilan sosial
dalam keteribatan olahraga atlet dan non atlet disabilitas. Dari
permasalahan tersebut ditentukan beberapa rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sruktur organisasi.
Ryanwar Iqbal, 2016
Perbandingan Keterampilan Sosial dalam Keterlibatan Olahraga Atlet dan Non Atlet
Disabilitas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

2. Pada BAB II tentang kajian teori akan dipaparkan mengenai: pengertaian
olahraga, pengertian keterampialn sosial, setra pengertian disabilitas.
3. Pada BAB III tentang metode penelitian akan dipaparkan mengenai

komponen yang tedapat dalam metode kuantitatif diantaranya: desain
penelitian Causal Comparative dengan dua kelompok sempel, popuaosi
orang disabilitas, instumen, prosedur penelitian, anailsis data.
4. Pada BAB IV tentang pengolahan dan analisis data akan dipaparkan
mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan tentang
pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan
tentang perbandingan keterampilan sosial atlet dan non atlet disabilitas
dalam keterlibatan olahraga.
5. Pada BAB V tentang kesimpulan dan saran akan dipaparkan mengenai
kesimpulan dari hasil penelitian.

Ryanwar Iqbal, 2016
Perbandingan Keterampilan Sosial dalam Keterlibatan Olahraga Atlet dan Non Atlet
Disabilitas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu