Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Yang Kadaluarsa Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Pangkalan Berandan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap daerah mempunyai hak dan kewajiban untuk mengurus dan
mengatur sendiri urusan pemerintahannya untuk meningkatkan penyelenggaraan
dan pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah,

maka

penyelenggaraan

pemerintahan

daerah

dilakukan


dengan

memberikan kewenangan yang seluas-luasnya, disertai dengan pemberian hak dan
kewajiban

menyelenggarakan

otonomi

daerah

dalam

kesatuan

sistem

penyelenggaraan pemerintahan negara.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan terpenting yang
digunakan untuk membiayai kegiatan daerah dan pembangunan daerah. Oleh

karena itu pelaksanaan dan pengelolaannya harus dilakukan dengan baik. Dalam
hal ini dibutuhkan berbagai kebijakan yang lebih komprehensif, efektif dan efisien
guna mencapai tujuan daerah yang maksimal.
Salah satu objek dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah
pajak atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan
bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan
di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau
peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi

Universitas Sumatera Utara

tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk
alat-alat besar yang besar dan bergerak.
Kendaraan Bermotor merupakan objek pajak yang memberikan kontribusi
cukup besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kebutuhan masyarakat dalam
menjalankan rutinitasnya menjadikan kendaraan bermotor pilihan sarana
transportasinya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat mampu
membeli kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil.
Dalam melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),

besarnya jumlah pajak yang terhutang ditetapkan oleh fiskus sebagai pemungut
pajak kendaraan bermotor sedangkan wajib pajak mempunyai kewajiban
menyetor besarnya jumlah pajak yang terhutang. Sistem ini disebut official
assessment. Dari sistem ini terlihat bahwa fiskus mempunyai peranan dan
tanggung jawab dalam pelaksanakan ketentuan perundang-undangan pajak
daerah.
Piutang pajak bagi negara merupakan utang bagi wajib pajak. Piutang
pajak yang berhasil ditagih atau dicairkan melalui penagihan, adapula piutang
pajak yang bahkan sampai batas akhir penagihan tidak dapat ditagih lagi. Oleh
karena itu piutang pajak yang tidak efektif untuk ditagih kembali mengakibatkan
terjadinya kadaluarsa ketetapan penagihan itu maka fiskus mengusulkan adanya
penghapusan piutang pajak tersebut untuk dapat dihapuskan.
Tata cara penghapusan denda piutang pajak daerah di atur dengan
Undang-Undang No 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Kepala Daerah dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif
berupa bunga, denda, dan kenaikan pajak yang terutang menurut peraturan
perundang-undangan perpajakan daerah.

Universitas Sumatera Utara


Masyarakat mempunyai andil besar dalam upaya meningkatkan besarnya
penerimaan pajak daerah. Masyarakat di Indonesia masih enggan membayar pajak
sehingga target penerimaan pajak di Indonesia masih lebih rendah dari negara
lain. Keengganan masyarakat untuk membayar pajak dilatarbelakangi oleh
kesulitan dan ketidaktahuan mengenai perpajakan, kesadaran akan kepentingan
bersama yang sangat kecil, banyaknya korupsi dan penyalahgunaan pajak, tidak
ditunjukkannya kontraprestasi dari pembayaran pajak. Oleh karena itu diperlukan
metode baru untuk meningkatkan penerimaan daerah dari sektor pajak.
Pengelolaan pemungutan dan pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor
dilakukan pada satu kantor yang melibatkan beberapa unsur yang terkait dalam
pengelolaannya.

Pemungutan

Pajak

Kendaraan

Bermotor


(PKB)

yang

dilaksanakan pada satu kantor ini dikenal dengan istilah SAMSAT ( Sistem
Administrasi Manunggal Satu Atap ), dimana SAMSAT merupakan sistem
kerjasama secara terpadu antara POLRI yang mempunyai fungsi penerbitan Surat
Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas
Pendapatan Daerah (DISPENDA) yang mempunyai fungsi menetapkan besarnya
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBN-KB), dan PT Jasa Raharja yang berfungsi mengelola Sumbangan Wajib
Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).
Salah satu untuk mengenal lebih mendalam mengenai objek masalah
tersebut tidak hanya dengan kajian teoritis tetapi juga mengacu pada praktik kerja
lapangan yang nyata. Dalam hal ini kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu
Atap (SAMSAT ) adalah sarana untuk memberikan pengalaman yang praktis di
lapangan yang secara langsung berhubungan dengan objek penelitian yang akan
diteliti.

Universitas Sumatera Utara


Hal inilah yang menjadi dasar bagi penulis untuk mengetahui dan
membahas tentang pajak kendaraan bermotor yang lebih mengarah ke
penghapusan denda piutang yang kadaluarsa dengan mengambil judul tentang
“TATA

CARA

KENDARAAN
KANTOR

PENGHAPUSAN

BERMOTOR

SISTEM

(PKB)

ADMINISTRASI


DENDA
YANG

PIUTANG

PAJAK

KADALUARSA

PADA

MANUNGGAL

SATU

ATAP

(SAMSAT) PANGKALAN BERANDAN”.


B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam menyususn laporan
tugas akhir ini adalah :
1.1

Untuk mengetahui tata cara penghapusan denda piutang
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Kantor Sistem
Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Pangkalan
Berandan.

1.2

Untuk mengetahui penentuan objek dan subjek wajib pajak
serta persyaratan administrasi denda pajak kendaraan
bermotor.

1.3

Untuk mengetahui sanksi-sanksi yang dapat dikenakan bagi

wajib pajak kendaraan bermotor yang tidak memenuhi
kewajiban perpajakannya.

Universitas Sumatera Utara

2. Manfaat
2.1 Bagi Mahasiswa
a. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari ke
dalam masalah yang timbul selama melaksanakan
penelitian pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal
Satu Atap (SAMSAT) Pangkalan Berandan
b. Untuk meningkatkan serta menambah wawasan di bidang
perpajakan khususnya tentang pajak kendaraan bermotor.
c.

Mahasiswa

dapat

memperoleh


kesempatan

dan

pengalaman mengenai keterampilan dan kegiatan bekerja
sama pada suatu instansi di Pemerintah dalam hal ini
SAMSAT Pangkalan Berandan
2.2 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
a. Meningkatkan hubungan kerjasama antara Program Studi
Diploma III Administrasi Perpajakan dengan Kantor
SAMSAT Pangkalan Berandan.
b. Mempromosikan sumber daya manusia yang ahli di
bidang perpajakan di lingkungan Program Studi Diploma
III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
c. Membuka interaksi antara dosen dengan instansi
Pemerintah.
d.


Guna
wawasan

meningkatkan
serta

profesionalisme,

menetapkan

memperluas

pengetahuan

dan

Universitas Sumatera Utara

keterampilan

mahasiswa

dalam

menerapkan

ilmu

khususnya di bidang perpajakan daerah.
2.3 Bagi Kantor SAMSAT Pangkalan Berandan
a. Meningkatkan kerja sama yang baik antara pihak
Universitas dengan Instansi Pemerintah khususnya
SAMSAT Pangkalan Berandan.
b. Membantu SAMSAT Pangkalan Berandan dalam hal
mensosialisasikan
Bermotor

terhadap

pentingnya

Pajak

pembangunan

Kendaraan

daerah

kepada

masyarakat.
c. Dengan dilaksanakannya penelitian bagi mahasiswa
dituntut sumbangsihnya terhadap instansi, baik berupa
saran ataupun kritik yang bersifat membangun yang
menjadi sumber masukan untuk meningkatkan kinerja di
lingkungan instansi tersebut.

C. Uraian Teoritis
1. Definisi Pajak
Menurut pendapat Prof. Dr. Rochmat. Soemitro, S.H, pajak adalah
iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang
langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran
umum. (Mardiasmo 2011:1)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada pasal 1 angka 1
disebutkan pengertian pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciriciri yang melekat pada pengertian pajak, adalah sebagai berikut :
a.

Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang serta aturan
pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan.

b.

Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya
kontraprestasi individual oleh pemerintah.

c.

Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.

d.

Pajak

diperuntukkan

bagi

pengeluaran-pengeluaran

pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih tedapat
surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment.
2. Fungsi Pajak
Pajak dalam suatu negara mempunyai fungsi. Fungsi pajak menurut
Waluyo dalam buku Perpajakan Indonesia (2013:6) terdiri dari :
a.

Fungsi Penerimaan (Budgeter)
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan
bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.

Universitas Sumatera Utara

b.

Fungsi Mengatur (Reguler)
Pajak

berfungsi

sebagai

alat

untuk

mengatur

atau

melaksanakan kebijakan di bidang social dan ekonomi.
3. Wajib Pajak
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, Tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 2, pengertian
wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, yang meliputi pembayaran
pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak
dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan.
4. Jenis Pajak
Pajak yang dipungut pemerintah dari rakyat terdiri dari beberapa
jenis yang pembagiannya dapat ditinjau dari berbagai segi. Menurut
lembaga pemungutnya, pajak dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :
a.

Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah
pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga
Negara, contoh Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Penghasilan (PPh)

b.

Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah
daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga
daerah menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, bahwa pajak
daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang
pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung
yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan

Universitas Sumatera Utara

peraturan

perundang-undangan

yang

berlaku

yang

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pembangunan daerah.
6. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak atas kepemilikan
dan atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor adalah
semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua
jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau
peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya
energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang
bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang besar dan bergerak.

D. Ruang Lingkup
Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam penulisan laporan tugas akhir
ini, yaitu :
1. Prosedur tata cara penghapusan denda piutang Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) yang kadaluarsa.
2. Penentuan objek dan subjek wajib pajak serta cara penghitungan Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB).
3. Persyaratan administrasi untuk membayar pajak yang wajib oleh wajib
pajak kendaraan bermotor bagi warga yang memiliki dan atau
menuasai kendaraan bermotor.
4. Sanksi-sanksi terhadap wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban
perpajakannya.
5. Data penerimaan pajak kendaraan bermotor selama 5 tahun terakhir.

Universitas Sumatera Utara

E. Metode
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi
sesuai dengan metode yang digunakan adalah :
1.

Tahap Persiapan
Penulis melakukan berbagai persiapan dimulai dari penentuan tempat
Penelitian Tugas Akhir dan mencari bahan untuk pembuatan proposal.

2.

Studi Literatur
Penulis

mencari

data

dan

informasi

dengan

membaca

landasan teori, menelaah buku-buku literatur, peraturan perundangundangan di bidang perpajakan daerah, majalah, surat kabar, maupun
bahan tertulis yang ada hubungannya dengan laporan penelitian tugas
akhir.

3. Observasi Lapangan
Penulis

melakukan

observasi

lapangan

pada

Kantor

Sistem

Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Pangkalan Berandan
dalam observasi ini penulis memberikan surat untuk melaksanakan
Penelitian Tugas Akhir dan melakukan pengamatan terhadap data
yang akan diminta pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu
Atap (SAMSAT) Pangkalan Berandan.

4. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data yaitu:
a. Data primer yaitu data-data yang diperoleh dari pihak-pihak
yang terkait dengan cara melakukan wawancara dengan pegawai

Universitas Sumatera Utara

yang dianggap mampu memberikan data dan informasi sesuai
dengan penulisan laporan tugas akhir.
b. Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari referensi
ilmiah yang mendukung laporan penelitian tugas akhir.

5. Analisis dan Evaluasi Data
Penulis menganalisa dan mengevaluasi permasalahan yang dihadapai
dan mencari solusi atau jalan keluar untuk memecahkan masalah
tersebut.

F. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data yaitu :
1. Daftar Observasi
Melakukan kegiatan pengamatan langsung atas kegiatan yang
dilakukan di Kantor SAMSAT Pangkalan Berandan yang tujuannya
adalah untuk mendapatkan gambaran dari sumber data yang
diperlukan.
2. Daftar Wawancara
Melakukan kegiatan wawancara langsung yang melibatkan pegawai
Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT)
Pangkalan Berandan baik secara lisan maupun tulisan.
3. Daftar Dokumentasi
Dengan

menggunakan

dokumen-dokumen

resmi

mengenai

penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) atau arsip-arsip yang
dianggap sah sebagai bukti otentik.

Universitas Sumatera Utara

G. Sistematika Penulisan
Adapun yang menjadi sistematika penulisan laporan Tugas Akhir, yaitu :

BAB I

: PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dan

manfaat penulisan, uraian teoritis, ruang lingkup, metode pengumpulan data, serta
bentuk sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB II

: GAMBARAN UMUM KANTOR SAMSAT

Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat berdirinya Kantor Dinas
Pendapatan Daerah, struktur organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi serta
gambaran petugas / pegawai instansi.

BAB III

: GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK

Dalam bab ini diuraikan mengenai ketentuan, objek dan subjek pajak,
dasar pengenaan, tarif,

cara perhitungan, dan persyaratan administrasi pajak

kendaraan bermot.

BAB IV

: ANALISIS DAN EVALUASI

Dalam bab ini diuraikan tata cara penghapusan denda piutang pajak
kendaraan bermotor yang kadaluarsa pada kantor Sistem Administrasi Manunggal
Satu Atap (SAMSAT) Pangkalan Berandan dan penganalisaan terhadap data yang
didapat serta mengevaluasi data tersebut.

Universitas Sumatera Utara

BAB V

: KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran - saran penulis sehubungan
dengan uraian - uraian pada bab - bab sebelumya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor Yang Kadaluarsa Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan

15 162 69

Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

0 43 65

Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor Yang Kadaluarsa Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan

9 108 87

Implementasi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Dalam Pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Pada Kantor SAMSAT UPT Rantauprapat)

3 71 128

Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Yang Kadaluarsa Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Pangkalan Berandan

0 0 6

Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Yang Kadaluarsa Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Pangkalan Berandan

0 1 1

Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Yang Kadaluarsa Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Pangkalan Berandan

0 2 11

Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Yang Kadaluarsa Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Pangkalan Berandan Chapter III V

0 0 36

Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Yang Kadaluarsa Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Pangkalan Berandan

0 1 1

Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Yang Kadaluarsa Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Pangkalan Berandan Appendix

0 1 9