Penjadwalan Distribusi Produk Dengan Menggunakan Metode Distribution Resources Planning (DRP) di PT. Pabrik Es Siantar Chapter III VII

BAB III
LANDASAN TEORI

3.1.

Konsep Dasar Peramalan 4
Peramalan merupakan bagian awal dari proses pengambilan suatu

keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa
sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu. Pada hakekatnya
peramalan

hanya

merupakan

suatu

perkiraan

(guess),


namun

dengan

menggunakan teknik-teknik tertentu, peramalan menjadi lebih dari sekedar
perkiraan. Peramalan dapat disebut sebagai perkiraan yang ilmiah (educated
guess). Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah
permintaan terhadap suatu produk dan juga merupakan langkah awal dari proses
perencanaan dan pengendalian produksi.

3.1.1. Metode Peramalan Kuantitatif (Statistical Method) 5
Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif ini dapat dibedakan atas dua
bagian, yaitu:
1. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan
antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang
merupakan deret waktu atau "time-series".
2. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan
antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang
4

5

Rosnani Ginting, 2007, Sistem Produksi, Yogyakarta : Graha Ilmu, h. 31
Ibid, h 43-44.

Universitas Sumatera Utara

mempengaruhinya, yang bukan waktu yang disebut metode korelasi atau sebab
akibat (causal method).
Prosedur umum yang digunakan dalam peramalan secara kuantitatif adalah:
1. Definisikan tujuan peramalan.
2. Pembuatan diagram pencar.
3. Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai.
4. Hitung parameter-parameter fungsi peramalan.
5. Hitung kesalahan setiap metode peramalan.
6. Pilih metode yang terbaik, yaitu yang memiliki kesalahan terkecil.
7. Lakukan verifikasi peramalan.

3.1.2. Metode Time Series 6
Metode Time Series adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis

serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan
beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola
dasarnya dapat diidentifikasi semata-mata atas dasar data historis dari serial itu.
Dengan metode deret waktu dapat ditunjukkan bagaimana permintaan terhadap
suatu produk tertentu bervariasi terhadap waktu. Sifat dari perubahan permintaan
dari tahun ke tahun dirumuskan untuk meramalkan penjualan pada masa yang
akan datang.

6

Ibid. h. 46.

Universitas Sumatera Utara

3.1.3. Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi 7
Metode

kecendrungan

dengan


regresi

merupakan

dasar

garis

kecendrungan untuk suatu persamaan, sehinggan dengan dasar persamaan tersebut
dapat diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. Untuk
peramalan jangka pendek dan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan
metode ini sangat baik.
Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa :
a. Konstan, dengan fungsi peramalan (Yt) :
Yt = a dimana,
�=

∑ ��



Yt

N

= Jumlah periode

dimana :

= nilai tambah

b. Linier, dengan fungsi peramalan :
Yt = a + bt
dimana :
� − ��
�=

� ∑ �� − ∑(�) ∑(�)
�=
� − ∑ � 2 − (∑ �)2

c. Kuadratis, dengan fungsi peramalan :
Yt = a + bt + ct2

dimana :

7

∑ � − � ∑ � − � ∑ �2
�=

� − ��
�=


Ibid, h. 55

Universitas Sumatera Utara

�=


�� − ��
�� − � 2
2

� = �� � 2 � − � � � 4

� = � � � � − � � ��

� = � �2 � � − � � �2 �

� = � �2 � �2 − � � �3

� = �(�)2 − � � � 2

d. Eksponensial, dengan fungsi peramalan :
Yt = aebt
dimana :
∑ ln � − � ∑ �

� ∑ ���� − ∑ � ∑ ���

ln � =
� ∑ � 2 − (∑ �)2
e. Siklis, dengan fungsi peramalan :
ln � =

dimana :

�� = � + ����

2��
2��
+ � cos



2��
2��
� � = �� + ����
+ � � cos



2��
2��
2��
2��
2��
2
� ����
= � � sin
+ ����
+ � � ���
���





2��
2��
2��

2��
2��
2
= � � ���
+ � � ���
+ � � ���
cos
� ����






3.2. Uji Statistik Peramalan 8

Dari hasil peramalan yang dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode yang berbeda maka akan dipilih metode mana yang terbaik. Untuk itu
perlu dilakukan uji distribusi F untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas
secara kesleuruhan terhadap variable tidak bebas. Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan Fhitung dengan Ftabel.
8

Ibid, h. 66

Universitas Sumatera Utara

Setelah didapat kesalahan (error) dari masing-masing metode peramalan,
maka akan dilakukan pengujian terhadap dua metode yang memiliki error yang
terkecil, guna mendapatkan metode peramalan yang lebih baik untuk digunakan.
Pengujian dilakukan dengan uji distribusi F. Jika diasumsikan bahwa metode “X”
adalah metode peramalan yang memiliki besar error yang paling kecil pertama,
dan metode “Y” adalah metode peramalan yang memiliki besar error yang paling
kecil kedua, maka langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1.

Tentukan pernyataan awal (H0) dan pernyataan alternatif (H1):
H0:

Metode “X” lebih baik daripada metode “Y”

H1 : Metode “X” tidak lebih baik daripada metode “Y”, atau Metode “Y”
lebih baik daripada metode “X”.
2.

Lakukan uji statistik, dengan rumus:
F=

S1 2
S2 2

Dimana:
S1 = besarnya error metode peramalan “X”
S2 = besarnya error metode peramalan “Y”
3.

Bandingkan hasil yang diperoleh dari langkah 2 dengan hasil yang diperoleh
dari tabel distribusi F dengan harga α (tingkat ketelitian) yang telah
ditetapkan.
Jika Fhitung< Ftabelmaka H0diterima (berarti metode paramalan dengan metode
“X” lebih baik digunakan), dan jika sebaliknya maka H0ditolak (berarti
metode “Y” lebih baik digunakan).

Universitas Sumatera Utara

Setelah didapatkan metode peramalan mana yang lebih baik, maka
dilakukanlah verifikasi terhadap metode peramalan yang terbaik tersebut.

3.3. Kriteria Performance Peramalan 9
Ketepatan yang kecil memberikan arti ketelitian peramalan tinggi,
kakuratan hasil peramalan tinggu, begitu pulak sebaliknya. Besar kesalahan suatu
peramalan dapat dihitung dengan metode Standard Error of Estimate (SEE).
2
∑�
�=1(� − �1)

��� =
�−�
dimana,

k = derajat kebebasan
Untuk data konstan, k =1

Untuk data linier, k = 2

Untuk data kuadratis, k = 3

Untuk data siklis, k= 3

Untuk data eksponensial, k =2
3.3.1

Proses Verifikasi
Proses verifikasi digunakan untuk melihat apakah metode peramalan yang

diperoleh telah representatif terhadap data. Proses verifikasi dilakukan dengan
menggunakan Moving Range Chart (MRC). Dari peta ini dapat terlihat apakah
sebaran berada di dalam batas kontrol ataupun sudah di luar kontrol.
Proses verifikasi dengan menggunakan

Moving Range Chart (MRC),

dapat digambarkan pada Gambar 3.1.

9

Ibid, 58-59

Universitas Sumatera Utara

UCL
A
2/3 UCL
B
1/3 UCL
C
CCL
C
2/3 LCL
B
2/3 LCL
A
LCL
Sumber : Rosnani Ginting, Sistem Produksi

Gambar 3.1. Moving Range Chart

Harga MR diperoleh dari:
N −1

MR =

∑ MR
t =2

t

n −1

Dimana : MRt = |(Y-Y’)t-1 – (Y-Y’)t|
atau :

MRt = et − et −1

Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan
berikut:
1. Aturan Satu Titik
Bila ada titik sebaran (Y-YF) berada di luar UCL dan LCL.
2. Aturan Tiga Titik
Bila ada tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang
mana dua diantaranya jatuh pada daerah A.

Universitas Sumatera Utara

3. Aturan Lima Titik
Bila ada lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang
mana empat diantaranya jatuh pada daerah B.
4. Aturan Delapan Titik
Bila ada delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, pada
daerah C.

3.4.

Model Economic Order Quantity
Model EOQ ini mencari ukuran pemesanan yang ekonomis dengan

meminimalkan total biaya. Ada dua macam biaya yang dipertimbangkan yaitu:
1. Biaya penyimpanan
Biaya penyimpanan per tahun merupakan perkalian antara rata-rata
persediaan per tahun dengan biaya simpan per unit per tahun. Jika rata-rata
persediaan per tahun =

Q
, dimana Q adalah ukuran pemesanan, dan biaya
2

simpan per unit per tahun adalah h, maka
Total biaya penyimpanan per tahun = h

Q
2

2. Biaya pemesanan dan pembelian
Biaya pembelian per tahun (annual purchase cost) merupakan total harga
yang dikeluarkan untuk membeli suatu barang, yaitu perkalian antara barang
per unit (C) dengan banyaknya barang yang dibeli sepanjang tahun yaitu
sebesar demand (D).
Total biaya per tahun = DC

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan total biaya pemesanan per tahun = A

D
Q

Sehingga:
Total biaya per tahun (TC) = biaya pembelian per tahun + biaya pemesanan
per tahun + biaya penyimpanan per tahun
TC = DC+ A

Q
D
+h
2
Q

Dengan perhitungan kalkulus melalui pengambilan turunan pertama dari
persamaan total biaya akan diperoleh rumusan ukuran pemesanan yang
optimum (Q*), yaitu :
TC = DC+ A

Q
D
+h
2
Q

Q* =

Dimana:
D = tingkat permintaan, unit per tahun
A = biaya per pemesanan
h

= biaya penyimpanan per unit per tahun

Q* = ukuran pesanan ekonomis
Pada model EOQ dengan titik pemesanan ulang (reorder point),
pemesanan harus dilakukan sebelum tingkat persediaan menjadi nol, yaitu
ketika persediaan mencapai titik pemesanan ulang (reorder point). Titik
pemesanan ulang dihitung dengan mengalikan tenggang waktu L dengan

Universitas Sumatera Utara

permintaan per hari. Jika kita mengasumsikan bahwa satu tahun terdiri dari
288 hari kerja, maka permintaan per hari adalah:
Jumlah pesanan ekonomis (Economic Order Quantity) , permintaan per hari
dibagi dengan jumlah hari pertahun. Rumus untuk titik pemesanan ulang, R,
adalah:
R = (jumlah rata-rata permintaan harian x lead time) + safety stock
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam model EOQ klasik adalah:
1. Rata-rata kebutuhan diketahui dan konstan.
2. Lamanya leadtime diketahui dan konstan.
3. Pesanan tiba sekaligus dan pada satu waktu sesuai ukuran pesanan.
4. Tidak terjadi kekurangan persediaan.
5. Strukur biaya tetap.
6. Terdapat tempat penyimpanan, kapasitas, dan biaya yang cukup untuk
mendatangkan sejumlah kuantitas pemesanan yang diinginkan.
3.5.

Safety Stock
Safety stock adalah persediaan pengaman yang digunakan untuk

memproteksi keadaan apabila penjualan melebihi apa yang diramalkan. Stok
pengaman dalam DRP digunakan untuk mengantisipasi ketidakpastian
permintaan relatif terhadap ramalan-ramalan yang dibuat. Ketidakpastian ini
paling mungkin terjadi apabila permintaan benar-benar independent pada
pusat-pusat distribusi yang secara langsung melayani pelanggan. Tingkat stok
pengaman secara keseluruhan dalam sistem distribusi seharusnya menjadi lebih
kecil untuk push system daripada pull system.

Universitas Sumatera Utara

Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah ketidakpastian permintaan
dan penawaran adalah mengkombinasikan data yang menunjukkan rata-rata
permintaan. Hal ini akan menghasilkan ukuran variasi yang lebih besar, namun
dapat diterapkan sebagai perhitungan dalam keadaan normal untuk menentukan
stok pengaman guna mencapai tingkat pelayanan yang diinginkan yaitu :
Safety Stock = s x Z

3.6.

Pengertian Distribusi 10
Kegiatan distribusi merupakan usaha perpindahan/pengiriman produk dari

akhir lini produksi kepada konsumen. Kegiatan distribusi yang terdapat pada
perusahaan meliputi transportasi pengangkutan, proteksi terhadap pengemasan,
pengendalian persediaan, pemilihan lokasi gudang dan pelayanan terhadap
pelanggan.
Sistem distribusi diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu:
1.

Sistem tarik (pull system)
Sistem tarik adalah sistem pengisian persediaan dimana setiap DC
menentukan kebutuhannya dan memesan dari CSF.

2.

Sitem dorong (push system)
Sistem dorong adalah sistem pengendaliaan persediaan dimana CSF
menentukan bagaimana mengalokasikan produk ke DC.

3.7.
10

Logika Distribution Resources Planning (DRP) 11

Fogarty, Donald. 1991. Production & Inventory Management, Ohio: South-Wester Publishing
Co.

Universitas Sumatera Utara

Distribution Resources Planning adalah sebuah proses manajemen yang
menentukan keperluan inventory stocking locations (ISLs) yang merupakan toko,
pusat distribusi, pusat distribusi regional, pusat distribusi manufaktur atau gudang
yang menyimpan produk yang akan dijual. Sumber kebutuhan supplier dapat
menjadi third party supplier, titik distribusi regional atau sebuah perusahaan
sehingga dapat diperkirakan bahwa kebutuhan supplier dapat sesuai dengan
permintaan.
DRP mempunyai input sebagai berikut :
1.

Peramalan stok berdasarkan inventory stocking locations (ISLs)

2.

Permintaan pelanggan baik untuk pemesanan sekarang dan masa depan

3.

Biaya penyimpanan berdasarkan inventory stocking locations (ISLs)

4.

Pemesanan produk yang akan dibeli atau yang diproduksi

5.

Logistik, manufaktur, dan lead time pembelian

6.

Jalur transportasi

7.

Prinsip safety stock berdasarkan inventory stocking locations (ISLs)

8.

Kuantitas normal minimum untuk produk yang dibeli, diproduksi dan
didistribusikan.
12

Sistem DRP dengan nyata menghasilkan dua output yaitu jadwal

distribusi untuk setiap DC, dan master schedule yang merupakan DRP display
untuk CSF. Disamping itu terdapat pegging informasi yang dapat melacak
kembali sumber dari permintaan kepada CSF dan Tranportation Planning Report.
DRP display (DRP Worksheet) memiliki 2 bagian penting yaitu:
11
12

Martin, Andre. 1995. DRP : Distribution Resources Planning, Canada : John Wiley & Sons, Inc.
Gaspersz, Vincent, 1998, Production Planning and Inventory Control, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Universitas Sumatera Utara

1.

Time Phased Information
Time phased information adalah informasi-informasi yang dikeluarkan
berdasarkan pada suatu time phased yang menunjukkan perkiraan keadaan
pada time phased tersebut. Informasi time phased meliputi:
a.

Demand forecast
Demand forecast merupakan permintaan akan suatu item atau produk
yang diramalkan.

b.

Schedule Receipt
Schedule receipt adalah jumlah item atau produk yang dijadwalkan untuk
dimasukkan dalam stok. Schedule receipt produk tidak harus dalam
perjalanan, tetapi dapat juga berupa order yang masih dalam pengemasan
dan pemuatan.

c.

Planned Order
Planned order adalah order yang belum dilepas dan masih dalam
perencanaan. Pada DC, planned order adalah jadwal untuk pengiriman
produk pada masa yang akan datang dari CSF.

d.

Project on –hand
Project on-hand balance adalah proyeksi jumlah persediaan yang ada
pada suatu time phased tertentu. Project on- hand balace merupakan
suatu perencanaan jumlah persediaan pada DC dan CSF yang dijadikan
gambaran persediaan yang ada pada masa yang akan datang. Sehingga
dengan project on- hand balance ini, setiap komponen sistem distribusi

Universitas Sumatera Utara

dapat mengetahui masing-masing dapat mengetahui inventory level
sistem tersebut.
2.

Description Information
Description

information

adalah

atribut-atribut

masukan

pada

awal

perencanaan. Description information ini berupa pengolahan data awal untuk
masukan sistem DRP. Description information meliputi:
a.

On-hand balance
On-hand balance adalah jumlah persediaan produk yang terdapat dalam
DC pada awal perencanaan. On-hand balance tidak termasuk pada
produk yang berada dalam transit dan produk rusak. Jadi produk yang
ada pada DC adalah jumlah produk yang tersedia untuk dikirimkan

b.

Safety stock
Safety stock adalah persediaan pengaman yang digunakan untuk
memproteksi keadaan apabila penjualan melebihi apa yang diramalkan.

c.

Lead time distribusi
Lead time distribusi adalah waktu yang dibutuhkan dari pelepasan order
sampai order diterima di DC. Lead time distribusi disusun dari dari
beberapa komponen yaitu pelepasan order, pemuatan barang, proses
transportasi, pembongkaran muatan di DC.

d.

Order Quantity

Universitas Sumatera Utara

Order quantity adalah jumlah produk yang ditentukan untuk dikirim.
Sedangkan pegging information adalah suatu cara untuk melacak
kembali sumber dari permintaan CSF untuk satu waktu tertentu. Pegging
information sangat berguna bilamana seluruh demand dari sebuah item
tidak dapat terpenuhi. Penggunaan pegging ini penting dilakukan untuk
menghemat

waktu

dalam

memperoleh

sumber

masalah

untuk

perencanaan distribusi bilamana demand melebihi supply. Dengan
bantuan pegging information, perencana dapat menghabiskan lebih
banyak waktu untuk pemecahan masalah daripada mencari dimana
terjadi kelebihan demand.
e.

In transit
In Transit adalah jumlah produk yang sudah dikirimkan pada periode
sebelumnya namun produk belum tiba (produk sedang dalam perjalanan).
Produk yang pada status in transit tidak dapat dikatakan projected on
hand dikarenakan produk belum sampai ke gudang distribution center.
Gambar Distribution Resources Planning Sheet dapat dilihat pada
Gambar 3.2.

Sumber : Andre J. Martin, Distribution Resource Planning

Gambar 3.2. DRP Worksheet

Universitas Sumatera Utara

3.8.

Langkah-langkah Perencanaan 13
Perencanaan DRP adalah proses yang hampir sama dengan MRP. Empat

langkah utama yang diterapkan pada proses MRP yaitu :
1. Netting
Netting adalah proses perhitungan kebutuhan bersih (net requirement).
Kebutuhan bersih adalah selisih antara kebutuhan kotor (gross requirement)
ramalan permintaan produk pada DC tersebut.
2. Lot Size
Lot sizing adalah proses untuk menentukan besarnya pesanan pada setiap item
berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan dari proses netting. Ada
beberapa prosedur untuk menentukan ukuran lot.

3. Offsetting
Offsetting bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana
pemesanan guna memenuhi kebutuhan bersih.
4. Exploding
Exploding adalah proses perhitungan kebutuhan kotor untuk item pada level
yang lebih tinggi. Dasar untuk menentukan kebutuhan item pada level
tergantung pada posisinya dan struktur distribusinya.

3.9.

13

Manajemen Distribusi Inventory 14

Rosnani, Ginting, 2007, Sistem Produksi, Yogyakarta:Graha Ilmu, h. 182-184

Universitas Sumatera Utara

Kunci yang paling tepat untuk menetapkan prinsip DRP adalah
kemampuan untuk mengubah. Seperti yang telah dijelaskan, bahwa secara umum
perkembangan industri sering berganti. Perubahan yang paling besar terjadi
apabila jumlah permintaan berbeda dengan jumlah peramalan. Hal tersebut bukan
merupakan

suatu

masalah

pada DRP

dikarenakan

sistem

DRP

tidak

merencanakan setiap item pada setiap Distribution Center (DC), namun DRP juga
merencanakan kembali secara kontinu. Pada sistem DRP, setiap item yang berada
pada DC direncanakan setidaknya sekali dalam seminggu.

14

Fogarty, Donald. 1991. Production & Inventory Management, Ohio: South-Wester Publishing
Co.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

4.1.Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Es Siantar yang berlokasi di Jalan Pematang, Kota
Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan pada bulan
Maret 2017.

4.2. Jenis Penelitian 15
Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan
menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan seseorang atau sekelompok orang
agar mendapat rekomendasi untuk berbagai keperluan.

4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diteliti adalah aktivitas distribusi produk minuman
sarsaparilla pada Central Supply Facility (CSF) yaitu DC Medan, DC Tanjung Balai dan DC
Padang Sidempuan..

4.4.

Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

15

Sukaria Sinulingga, Metode Penelitian, USU Press, Medan, 2015, hlm. 31.

Universitas Sumatera Utara

1. Variabel independen, yang merupakan variabel yang mempengaruhi dan
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Berikut ini adalah
variabel independen, yaitu :
a.

Informasi permintaan, yaitu jumlah produk yang telah diramalkan dengan
metode peramalan time series

b. Informasi jumlah persediaan, yang merupakan jumlah stok yang tersedia
pada periode sebelumnya yang mampu mempengaruhi jumlah produksi
perusahaan untuk periode berikutnya.
c.

Lead time pengiriman merupakan waktu yang dibutuhkan untuk
mendistribusikan produk dari Central Supply Facility ke setiap
Distribution Centre.

d.

Informasi biaya, yang didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan pada
kegiatan distribusi seperti biaya pemesanan, biaya pengiriman dan ongkos
simpan.

2. Variabel dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi variabel
akibat dari variabel independen, yaitu perencanaan kebutuhan distribusi.

4.5.

Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual dapat mempermudah peneliti dalam pengambilan

data dan pengolahan data. Kerangka konseptual menunjukkan hubungan logis
antara variabel-variabel yang telah diidentifikasi yang penting dan menjadi
fondasi dalam melaksanakan penelitian. Perencanaan kebutuhan distribusi

Universitas Sumatera Utara

menggunakan metode Distribution Resources Planning (DRP) dipengaruhi oleh
permintaan, jumlah persediaan, lead time dan order biaya distribusi.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual penelitian ini dapat
digambarkan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Informasi Jumlah Persediaan

Lead Time
Perencanaan Kebutuhan Distribusi
Informasi Biaya

Informasi Permintaan DC

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Universitas Sumatera Utara

4.6. Rancangan Penelitian

Langkah-langkah proses penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Mulai
Studi Pendahuluan
1. Kondisi dan Masalah pada Pabrik
2. Mekanisme distribusi
3. Informasi pendukung

Studi Literatur
1. Teori Buku
2. Jurnal Internet

Identifikasi Masalah Awal
Ketidaksesuaian antara jumlah produk yang
dipasok dengan jumlah permintaan produk pada
distribution centre.

Studi Literatur
Mengumpulkan literatur yang berhubungan
dengan pemecahan masalah

Pengumpulan Data
1. Jumlah permintaan produk
2. Jumlah project on hand
3. Lead time
4. Persediaan awal
5. Biaya (biaya pesan, biaya simpan)
6. Data Biaya

Pengolahan Data
1. Peramalan jumlah permintaan
2. Perhitungan jumlah order quantitiy
3. Perhitungan jumlah safety stock
4. Penentuan reorder point
5. Pembuatan DRP Worksheet

Analisis Pemecahan Masalah
-Analisis hasil peramalan permintaan
-Analisis order quantity, safety stock, reorder point
-Analisis DRP Worksheet

Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan
- Saran

Selesai

Gambar 4.2. Langkah-langkah Proses Penelitian

Universitas Sumatera Utara

4.7.

Pengumpulan Data

Penelitian yang dilakukan di PT. Pabrik Es Siantar membutuhkan
beberapa data tertentu. Data yang diperlukan dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Jumlah permintaan produk
2. Jumlah Project on hand
3. Lead time
4. Persediaan awal
5. Biaya (biaya pesan, biaya simpan,biaya bongkar muat dan biaya distribusi)

4.8.

Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah keseluruhan data yang dibutuhkan baik
data primer maupun data sekunder terkumpul. Langkah-langkah pengolahan data
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan peramalan terhadap jumlah permintaan untuk periode berikutnya
berdasarkan data historis permintaan Maret 2016 – Februari 2017. Hasil
peramalan ini digunakan untuk menentukan jumlah produksi dari lantai
produksi pada 12 periode ke depan.
2. Selanjutnya dilakukan penentuan order quantity untuk menentukan titik
pemesanan optimum.
3. Melakukan perhitungan safety stock untuk setiap Distribution Centre.

Universitas Sumatera Utara

4. Menghitung titik pemesanan kembali atau reorder point.
5. Perencanaan

kebutuhan

distribusi

menggunakan

metode

Distribution

Resources Planning yang ditampilkan pada Distribution Resources Planning
Worksheet.
Flow chart pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.3

MULAI

Peramalan

Peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah
permintaan untuk periode ke depan

Perhitungan Persediaan
Untuk mengetahui berapa kapasistas persediaan

Perhitungan Safety Stock
Untuk menentukan berapa safety stock yang
diperlukan

Perhitungan Order Quantity
Perhitungan jumlah produk yang harus dikirim
dalam sekali pemesanan

Pembuatan Worksheet DRP

SELESAI

Gambar 4.3.Flow Chart Pengolahan data

Universitas Sumatera Utara

4.9. Analisis Pemecahan Masalah

Analisis dilakukan terhadap hasil pengolahan data menggunakan metode
DRP.

4.10.

Kesimpulan dan Saran

Penarikan kesimpulan yang berisi hal-hal penting dalam penelitian
tersebut dan pemberian saran kepada perusahaan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1.

Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan untuk pengolahan data yaitu lead time

pemesanan produk, data persediaan awal, biaya pemesanan produk, biaya simpan
dan data jumlah permintaan produk.

5.1.1.

Lead Time Distribusi
Lead time distribusi mereupakan waktu yang dibutuhkan dalam

pelepasan order sampai order diterima di stock room pada distribution center.
Komponen-komponen yang termasuk dalam lead time pemesanan adalah:
1.

Waktu pelepasan order

2.

Waktu pemuatan barang (Loading)

3.

Proses transportasi

4.

Waktu bongkar (Unloading)
Lead time pada setiap distribution center dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Data Lead Time Distribusi
Distribution Center
Medan
Tj. Balai
Padang Sidempuan

Lead Time (hari)
1
1
2

Sumber: PT .Pabrik Es siantar

Universitas Sumatera Utara

5.1.2.

Status Persediaan Awal
Status persediaan awal merupakan persediaan awal yang tersedia pada

setiap distribution center pada awal perencanaan. Status persediaan pada masingmasing distribution center dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Data Status Persediaan Awal
No

Distribution Center

1
2
3

Medan
Tj. Balai
Padang Sidempuan

Jumlah Persediaan
(Krat)
2080
300
270

Sumber : PT. Pabrik Es siantar

5.1.3. Biaya Pemesanan Produk
Biaya pemesanan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
menunjang kegiatan pengiriman produk yang berupa biaya faktur, biaya telepon
dan biaya bongkar muat meliputi biaya bensin dan supir . Biaya pemesanan pada
masing-masing distribution center dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Data Biaya Pemesanan produk
Distribution
Center
Medan
Tj. Balai
Padang
Sidempuan

Biaya Faktur
(Rp/Order)
Rp 5.000
Rp 5.000
Rp 5.000

Biaya Telepon
(Rp/Order)
Rp 10.000
Rp 10.000
Rp 10.000

Biaya Bongkar
Muat
(Rp/Kirim)
Rp 600.000
Rp 750.000
Rp 850.000

Total Biaya
(Rp)
Rp 615.000
Rp 765.000
Rp 865.000

Sumber : PT. Pabrik Es Siantar

Universitas Sumatera Utara

5.1.4. Biaya Simpan Produk
Biaya simpan adalah semua pengeluaran yang timbul akibat penyimpanan
barang yang meliputi biaya memiliki inventori, biaya gudang, dan biaya
kerusakan dan penyusutan. Besarnya biaya simpan pada distribution center
ditetapkan sebesar 5% dari harga produk yaitu sebesar Rp. 4.900 per krat selama 1
tahun dimana harga produk per krat adalah Rp. 98.000.

5.1.5.

Data Jumlah Permintaan Produk
Data jumlah permintaan produk minuman Sarsaparilla ke setiap

distribution center pada periode Maret 2016 – Februari 2017 dapat dilihat pada
Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Data Jumlah Permintaan Produk Minuman Sarsaparilla Periode
Maret 2016 – Februari 2017
Periode

Medan

Tj.Balai

Mar-16
Apr-16
Mei-16
Jun-16
Jul-16
Agust-16
Sep-16
Okt-16
Nov-16
Des-16
Jan-17
Feb-17
Total

30700
27450
25200
28500
26800
32000
30240
30410
29800
31460
30120
29940
346020

2200
2100
1400
1850
1900
2100
2050
1920
2000
2210
2020
1970
41720

Padang
Sidempuan
1200
1150
1000
1200
1000
1100
1000
1150
1200
1340
960
1030
13330

Sumber : PT. Pabrik Es Siantar

Universitas Sumatera Utara

5.2.

Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan antara lain, Peramalan permintaan pada

masing-masing distribution center, perhitungan order quantity, safety stock dan
reorder point dan penjadwalan distribusi.

5.2.1.

Peramalan Permintaan pada Distribution Center
Peramalan permintaan dapat dilakukan dengan melihat trend permintaan

pada masing-masing Distribution Center.

5.2.1.1. Peramalan Permintaan pada Distribution Center Medan
Untuk meramalkan permintaan produk minuman Sarsaparilla pada setiap
DC dilakukan 7 langkah peramalan. Berikut adalah proses perhitungan peramalan
pada DC Medan. Langkah-langkah peramalan yang dilakukan adalah:
1.

Menetapkan tujuan peramalan
Tujuan peramalan adalah untuk meramalkan data jumlah permintaan produk
minuman Sarsaparilla untuk DC Medan pada 12 bulan yang akan datang.

2.

Membuat scatter diagram
Scatter diagram jumlah permintaan DC Medan dapat dilihat pada Gambar
5.1.

Universitas Sumatera Utara

Jumlah permintaan produk (krat)

Data Permintaan DC Medan
35000
30000
25000
20000
15000

Data Permintaan DC
Medan

10000
5000
0
Periode

Gambar 5.1. Scatter Diagram Jumlah Permintaan Minuman Sarsaparilla
pada DC Medan

3.

Memilih metode yang mendekati pola yang dianggap sesuai
Metode peramalan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Metode Kuadratis
b. Metode Siklis

4.

Menghitung parameter-parameter fungsi peramalan
Untuk memudahkan perhitungan, maka dimisalkan X sebagai variabel tahun
dan Y adalah variabel jumlah permintaan DC Medan.
a.

Metode Kuadratis
Fungsi peramalan : Y’ = a + bx + cx2
Perhitungan parameter peramalan jumlah permintaan pada DC Medan
dengan Metode Kuadratis dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.5. Perhitungan Parameter Peramalan Jumlah Permintaan pada DC
Medan dengan Metode Kuadratis
X

Y

1 30700
2 27450
3 25200
4 28500
5 26800
6 32000
7 30240
8 30410
9 29800
10 31460
11 30120
12 29940
78 352620

x2

x3

1
4
9
16
25
36
49
64
81
100
121
144
650

1
8
27
64
125
216
343
512
729
1000
1331
1728
6084

x4

x.Y

x2.Y

1
30700
30700
16
54900
109800
81
75600
226800
256 114000
456000
625 134000
670000
1296 192000 1152000
2401 211680 1481760
4096 243280 1946240
6561 268200 2413800
10000 314600 3146000
14641 331320 3644520
20736 359280 4311360
60710 2329560 19588980

Sumber : Pengolahan Data

α = ∑ X ∑ X 2 − n∑ X 3

= (78)(650)-(12)(6084)
= -22308

β = (∑ X ) − n∑ X 2
2

= (78)2 – (12)(650)
= -1716

γ = (∑ X 2 ) − n∑ X 4
2

= (650)2 – (12)(60710)
= -306020
δ = ∑ X ∑ Y − n∑ XY

= (78)( 352620) – (12)( 2329560)

Universitas Sumatera Utara

= -450360
θ = ∑ X 2 ∑ Y − n∑ X 2Y
= (650)( 352620) – (12)( 19588980)
= -5864760
γ .δ − θ .α
b=
γ .β − α 2
=

(−306020 )(−450360 )− (−5864760 )(−22308 )
(−306020 )(−1716 )− (−22308 )2

= 254.67
c=

θ − bα
γ

=

(1418 )− (254.67)(−22308 )
(−306020 )

= -0,63

a=

∑ y − b∑ X − c ∑ X

=

2

n
(352620 )− (254.67)(78)−(−0.63)(650)
12

= 27698.12

Fungsi Peramalannya adalah :
Y’ = 23698.12 + 254.27x – 0.63x2
b.

Metode Siklis
 2πX 
 2πX 
Fungsi peramalan : Y’ = a + b sin 
 + c cos 

 n 
 n 

Perhitungan parameter peramalan jumlah permintaan pada DC Medan
dengan Metode Siklis dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.6. Perhitungan Parameter Peramalan Jumlah Permintaan pada
DC Medan dengan Metode Siklis
X

Y

Sin
(2πx/n)

Cos
(2πx/n)

Y.sin
(2πx/n)

Y.cos
(2πx/n)

sin2
(2πx/n)

cos2
(2πx/n)

sin(2πx/n)
cos(2πx/n)

1

30700.00

0.50

0.87

15350.00

26586.98

0.25

0.75

0.43

2

27450.00

0.87

0.50

23772.40

13725.00

0.75

0.25

0.43

3

25200.00

1.00

0.00

25200.00

0.00

1.00

0.00

0.00

4

28500.00

0.87

-0.50

24681.72

-14250.00

0.75

0.25

-0.43

5

26800.00

0.50

-0.87

13400.00

-23209.48

0.25

0.75

-0.43

6

32000.00

0.00

-1.00

0.00

-32000.00

0.00

1.00

0.00

7

30240.00

-0.50

-0.87

-15120.00

-26188.61

0.25

0.75

0.43

8

30410.00

-0.87

-0.50

-26335.83

-15205.00

0.75

0.25

0.43

9

29800.00

-1.00

0.00

-29800.00

0.00

1.00

0.00

0.00

10

31460.00

-0.87

0.50

-27245.16

15730.00

0.75

0.25

-0.43

11

30120.00

-0.50

0.87

-15060.00

26084.69

0.25

0.75

-0.43

12

29940.00

0.00

1.00

0.00

29940.00

0.00

1.00

0.00

78

352620.00

0.00

0.00

-11156.87

1213.58

6.00

6.00

0.00

Sumber : Pengolahan Data

∑Y = na + b ∑  sin 2πnX  + c ∑  cos 2πnX 
352620
a

= 12(a) +b (0) +c (0)

= 29385


∑  Y sin

2πX
n

-11156.87
b

2πX 
 2πX

cos

 + c ∑  sin
n
n 



= -1859.48


∑  Y cos
-15,66
c

 2 2πX
 2πX 

 + b∑  sin
 = a ∑  sin
n
n 



= a(0) + b(6,00) + c(0)

2πX 
2πX 
2πX
2πX 



2 2πX 
cos

 + c ∑  cos
 + b∑  sin
 = a ∑  cos
n 
n
n 
n 
n 



= a(0) + b(0) + c(6,00)

= -202.26

Universitas Sumatera Utara

Fungsi Peramalannya adalah :
 2πX 
 2πX 
Y’ = 29385 – 1859.48 sin 
 - 202.26 cos 

 n 
 n 

5.

Menghitung setiap kesalahan setiap metode
Perhitungan kesalahan menggunakan metode SEE (Standard Error of
Estimation) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

∑ (Y − Y ')

2

SEE =

n− f

Dimana :
Y

= Data aktual

Y’ = Data peramalan
n

= Banyak data

f

= Derajat kebebasan

a. Metode Kuadratis
Fungsi peramalannya adalah Y’ = 23698.12 + 254.27x – 0.63x2
Contoh perhitungan Y’ untuk x =1 adalah
Y’ = 23698.12 + 254.27(1) – 0.63(1)2
= 27953.02
Adapun perhitungan SEE untuk metode kuadratis dapat dilihat pada Tabel
5.7.

Tabel 5.7. Perhitungan SEE pada Peramalan Jumlah Permintaan pada
DC Medan dengan Metode Kuadratis

Universitas Sumatera Utara

X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
78

Y
30700
27450
25200
28500
26800
32000
30240
30410
29800
31460
30120
29940
352620

Y'
27953.02
28209.18
28466.6
28725.28
28985.22
29246.42
29508.88
29772.6
30037.58
30303.82
30571.32
30840.08
352620

Y-Y'
2746.98
-759.18
-3266.6
-225.28
-2185.22
2753.58
731.12
637.4
-237.58
1156.18
-451.32
-900.08
0

(Y-Y')²
7545899.12
576354.27
10670675.56
50751.08
4775186.45
7582202.82
534536.45
406278.76
56444.26
1336752.19
203689.74
810144.01
34548914.71

Sumber : Pengolahan Data

∑ (Y − Y ')

2

SEE =

SEE = �

n− f

, dimana untuk kuadratis f = 3

34548914.71

12−3

SEE = 1959.28

b. Metode Siklis
Fungsi peramalannya adalah
 2πX 
 2πX 
Y’ = 29385 – 1859.48 sin 
 - 202.26 cos 

 n 
 n 

Contoh perhitungan Y’ untuk x =1 adalah

Universitas Sumatera Utara

 2πX 
 2πX 
Y’ = 29385 – 1859.48 sin 
 - 202.26 cos 

 n 
 n 
 2(180)(1) 
 2(180)(1) 
= 29385 – 1859.48 sin 
 - 202.26 cos 

12
12





= 28630.42
Adapun perhitungan SEE untuk metode kuadratis dapat dilihat pada Tabel
5.8.
Tabel 5.8. Perhitungan SEE pada Peramalan Jumlah Permintaan pada DC
Medan dengan Metode Siklis
X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
78

Y
30700
27450
25200
28500
26800
32000
30240
30410
29800
31460
30120
29940
352620

Y'
28630.42
27875.77
27525.52
27673.51
28280.1
29182.74
30139.58
30894.23
31244.48
31096.49
30489.9
29587.26
352620

Y-Y'
2069.58
-425.77
-2325.52
826.49
-1480.1
2817.26
100.42
-484.23
-1444.48
363.51
-369.9
352.74
0

(Y-Y')²
4283161.38
181280.09
5408043.27
683085.72
2190696.01
7936953.91
10084.18
234478.69
2086522.47
132139.52
136826.01
124425.51
23407696.75

Sumber : Pengolahan Data

∑ (Y − Y ')

2

SEE =

SEE = �

n− f

, dimana untuk siklis f = 3

23407696.75

12−3

SEE = 1612.72
6.

Menghitung pola peramalan yang terbaik dengan perhitungan distribusi f

Universitas Sumatera Utara

H0 = SEE Siklis ≤ SEE Kuadratis
H1 = SEE Siklis > SEE Kuadratis
α

= 0,05

Uji Statistik
F0,5;9;9

=�

��� ������

��� ���������

= 3,18

2

1959.28 2

� = �1612.72� = 1.2148

Oleh karena Fhitung (1.2148) ≤ F tabel (3,18), maka H0 diterima. Jadi hasil
pengujian menyatakan bahwa metode siklis lebih baik daripada metode
kuadratis. Adapun fungsi siklis adalah :
 2πX 
 2πX 
Y’ = 29385 – 1859.48 sin 
 - 202.26 cos 

 n 
 n 

7.

Verifikasi peramalan
Tujuan verifikasi dilakukan adalah untuk mengetahui fungsi yang telah
ditentukan dapat mewakili data yang akan diramalkan.
MRt = |(Y-Y’)t-1 – (Y-Y’)t|
Untuk x = 1, nilai MR = Untuk x = 2, nilai MR = -425.77 – 2069.58
= 2395.35
Perhitungan hasil verifikasi peramalan jumlah permintaan pada DC Medan
dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.9. Perhitungan Hasil Verifikasi Peramalan Jumlah Permintaan
pada DC Medan
X
1
2
3
4
5
6
7
8

Y
30700
27450
25200
28500
26800
32000
30240
30410

Y'
28630.42
27875.77
27525.52
27673.51
28280.1
29182.74
30139.58
30894.23

Y-Y'
2069.58
-425.77
-2325.52
826.49
-1480.1
2817.26
100.42
-484.23

MR
2495.35
1899.75
3152.01
2306.59
4297.36
2716.84
584.65

9
10
11
12
78

29800
31460
30120
29940
352620

31244.48
31096.49
30489.9
29587.26
352620

-1444.48
363.51
-369.9
352.74
0

960.25
1807.99
733.41
722.64
21676.84

Sumber : Pengolahan Data

MR =

BKA

∑ MR = 21676.84 = 1970.62
n −1

12 − 1

= 2,66 x MR = 2,66 x 1970.62 = 5241.85

1/3 BKA = 1/3 x 5241.85 = 1747.28
2/3 BKA = 2/3 x 5241.85 = 3494.57
BKB

= -2,66 x MR = -2,66 x 1970.62 = -5241.85

1/3 BKB = 1/3 x -5241.85 = -1747.28
2/3 BKB = 2/3 x -5241.85 = -3494.57
Gambar moving range peramalan jumlah permintaan DC Medan dapat dilihat
pada Gambar 5.2.

Universitas Sumatera Utara

Moving Range Peramalan
6000

jumlah Permintaan

4000

Y-Y'
BKA

2000

1/3 BKA
2/3 BKA

0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11 12

-2000

BKB
1/3 BKB
2/3 BKB

-4000
-6000

Gambar 5.2. Moving Range Chart Permintaan pada DC Medan

Gambar Moving Range Chart menunjukkan bahwa titik hasil peramalan
telah berada dalam batas sehingga peramalan dengan metode siklis cukup
memenuhi persyaratan dengan fungsi peramalan :
 2πX 
 2πX 
Y’ = 29385 – 1859.48 sin 
 - 202.26 cos 

 n 
 n 

Dilakukan perhitungan dengan cara yang sama untuk setiap DC.
Rekapitulasi fungsi peramalan permintaan setiap DC dapat dilihat pada pada
Tabel 5.10 :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.10. Rekapitulasi Fungsi Peramalan Permintaan setiap DC
Metode
yang
Digunakan

DC

Kuadratis

Fungsi Peramalan

SEE

Y’ = 23698.12 + 254.27x –

Metode
Terpilih

1958.75

0.63x2
Y’ = 29385 – 1859.48 sin

Medan
Siklis

 2πX 


 n 

-

202.26

cos

Siklis
1612.72

 2πX 


 n 

Kuadratis
Tj.Balai

3.62x2

227.34
Siklis

Y’ = 1976.67- 122.78 sin
Siklis

Kuadratis
Padang
Sidempuan

Y’ = 2013.87 – 35.89 x +

2��


+ 62.07 cos

2��


Y’ = 1138.52 –6.51x +
0,27x2

207.02

126.64
Siklis

Y’ = 1110.83 -33.41 sin
Siklis

Sumber : Pengolahan Data

2��


+23.05 cos

2��

122.82



Perhitungan hasil peramalan permintaan pada masing-masing DC periode
September 2016 (periode ke 13) :
a. DC Medan
Y’ = 29385 – 1859.48 sin

2(180)(13)
12

– 202.26 cos

2(180)(13)
12

= 28631 Krat

Universitas Sumatera Utara

DC Tanjung Balai
b. Y’ = 1976.67 – 122.78 sin

2(180)(13)
12

- 62.07 cos

2(180)(13)
12

= 1970 Krat
c. DC Padang Sidempuan
Y’ = 1110.83 - 33.41 sin

2(180)(13)
12

+ 23.05cos

2(180)(13)
12

= 1115 Krat
Hasil peramalan data permintaan selama 12 bulan ke depan pada setiap
DC dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Rekapitulasi Hasil Peramalan Permintaan Pada Setiap DC

Periode

Medan
(Krat)

Tj.Balai
(Krat)

Padang
Sidempuan
(Krat)

Mar-16

28631

1970

1115

Apr-16

27876

1902

1094

Mei-16

27526

1854

1078

Jun-16

27674

1840

1071

Jul-16

28281

1862

1075

Agust-16

29183

1915

1088

Sep-16

30140

1985

1108

Okt-16

30895

2052

1129

Nov-16

31245

2100

1145

Des-16

31097

2115

1152

Jan-17

30490

2092

1148

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.11. Rekapitulasi Hasil Peramalan Permintaan pada Setiap DC
(Lanjutan)
Periode

Medan
(Krat)

Tj.Balai
(Krat)

Padang
Sidempuan
(Krat)

Feb-17

29588

2039

1134

Total

352626

23726

13337

Sumber : Pengolahan Data

Permintaan rata-rata setiap bulan untuk DC Medan adalah :

x

=

i

n

=

28631 + 27876 + ... + 29588
12

= 29386 Krat

Permintaan rata-rata setiap hari untuk DC Medan adalah:

x

=

i

n

=

352626
271

= 1302 Krat
Standar deviasi permintaan DC Medan yaitu :

∑ (x − x )

2

σ=

n −1

Universitas Sumatera Utara

(28631 − 29386) 2 + (27876 − 29386) 2 + ... + (29588 − 29386) 2
=
12 − 1
= 1381.42
Rekapitulasi rata-rata permintaan dan standar deviasi untuk setiap DC dapat
dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12. Rekapitulasi Rata-rata Permintaan dan Standar Deviasi setiap
Distribution Center

DC
Medan
Tj.Balai
Padang
Sidempuan

Rata-rata
permintaan setiap
bulan (unit)
29386
1978
1112

Rata-rata
permintaan
setiap hari (unit)
1302
88
50

Standar
Deviasi (σ)
1381.42
101.61
29.98

Sumber : Pengolahan Data

5.2.2. Perhitungan Order Quantity, Safety Stock dan Reorder Point
Data yang dibutuhkan dalam perhitungan persediaan untuk DC Medan
adalah sebagai berikut:
1.

Permintaan dalam setahun (D)

= 352626 Krat

2.

Standar deviasi permintaan (S)

= 1381.42

3.

Leadtime (L)

= 1 hari

4.

Biaya pesan (A)

= Rp 615.000/kirim

5.

Harga produk (p)

= Rp 98.000 per Krat

6.

Biaya simpan (h)

= Rp 4900 per Krat

7.

Rata-rata permintaan harian

= 1302 Krat

Universitas Sumatera Utara

Perhitungan inventori optimal, tingkat pelayanan, dan biaya total dimulai
dengan menghitung ukuran pemesanan optimal (q), safety stock (ss) dan reorder
point (r), yaitu:
1.

Hitung ukuran pemesanan ekonomis (q):
q

2AD

=�

h

2 x 615000 x 352626

=�

4900

≈ 9409 Krat
2.

Hitung safety stock (ss):
ss = s x z
= 1381.42 x 1,65
≈ 2280 Krat

3.

Hitung reorder point (r)
r = (jumlah permintaan harian x lead time) + safety stock
= (1302 x 1) + 2280
= 3582 unit

Hal ini berarti order quantity pada DC Medan dalam sekali pemesanan sebanyak
9409 Krat, safety stock sebanyak 2280 Krat dan reorder point yaitu 3582 unit.
Rekapitulasi order quantity, reorder point dan safety stock untuk setiap DC dapat
dilihat pada Tabel 5.13.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.13. Rekapitulasi Jumlah Order Quantity, Reorder Point dan Safety
Stock untuk setiap DC
DC
Medan
Tj.Balai
Padang
Sidempuan

Order Quantity
(Krat)
9409
2722
2170

Safety Stock
(Krat)
2280
168
50

Reorder Point
(Krat)
3582
432
100

Sumber : Pengolahan Data

5.2.3.

Jumlah Permintaan setiap Minggu Distribution Center
Jumlah permintaan setiap minggu dari setiap distribution center

diperoleh dengan pembagian antara jumlah permintaan setiap distribution center
setiap bulan dengan jumlah minggu yang ada pada setiap bulan tersebut. Jumlah
permintaan setiap distribution center dapat dilihat pada tabel 5.14.
Tabel 5.14. Jumlah Permintaan Distribution Center setiap Minggu

Bulan

Jumlah
Minggu

Medan
(Krat)

Tj.Balai
(Krat)

Mar-16
Apr-16
Mei-16
Jun-16

4
5
4
4

Jul-16
Agust-16
Sep-16
Okt-16
Nov-16
Des-16
Jan-17
Feb-17
Total

5
4
4
5
4
5
4
4
52

7158
5576
6882
6919
5657
7296
7535
6179
7812
6220
7623
7397
82254

493
381
464
460
373
479
497
411
525
529
419
510
5541

Padang
Sidempuan
(Krat)
279
219
270
268
215
272
277
226
287
288
230
284
3115

Sumber : Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara

5.2.4.

Distribution Resources Planning Worksheet
Perencanaan DRP disusun untuk setiap DC dalam time bucket mingguan

sebab lead time masing-masing DC tidak melewati 1 bulan atau hanya dalam
mingguan.
Dalam distribution resources planning worsheet terdapat beberapa istilah
yang perlu diketahui yaitu :
1.

Reorder point adalah titik pemesanan kembali.

2.

On hand balance adalah jumlah persediaan awal produk yang ada pada
distribution center.

3.

Safety Stock adalah persediaan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan
terjadinya kekurangan produk.

4.

Lead time adalah waktu yang diperlukan dalam pelepasan order sampai order
diterima di stock room pada distribution center.

5.

Order quantity adalah jumlah produk yang dikirimkan ke untuk setiap kali
pemesanan

6.

Demands forecast adalah peramalan jumlah permintaan dari masing-masing
distribution center

7.

In transit adalah jumlah produk yang sedang dalam proses pendistribusian

8.

Projected on hand adalah persediaan yang ada dan siap digunakan.

9.

Planned shipments – Receipt Date adalah jadwal perencanaan penerimaan
produk yang dikirim.

10. Planned shipments – Ship Date adalah jadwal perencanaan pengiriman
produk

Universitas Sumatera Utara

Langkah-langkah pengisian Distribution Resources Planning Sheet untuk
Dsitribution Center Medan adalah :
1.

Reorder point = 3582 Krat (diperoleh dari tabel 5.13)

2.

On hand balance = 2080 Krat (diperoleh dari tabel 5.2)

3.

Lead time = 1 hari (diperoleh dari tabel 5.1)

4.

Order quantity = 9784 Krat (diperoleh dari tabel 5.13)

5.

Safety stock = 2280 Krat (diperoleh dari tabel 5.13)

6.

Projected on Hand (Past Due) = 2080 Krat (diperoleh dari On hand Balance)

7.

Demands forecast (1st Week) = 7158 Krat (diperoleh dari tabel 5.14)

8.

In transit (1st Week) = 0 unit

9.

Planned shipments – Ship Date = 9784 Krat (diperoleh dari Order Quantity)

10. Planned shipments – Receipt Date = 9784 Krat (diperoleh dari Order
Quantity)
11. Projected on hand (1st Week) = Projected on Hand (Past Due) + Order
quantity - Demands forecast (1st Week) = 2080 + 9784 – 7158 = 4706 Krat
12. Demands forecast (2nd Week) = 7158 Krat (diperoleh dari tabel 5.14)
13. Projected on hand (2nd Week) = Projected on hand (1st Week) - Demands
forecast (2nd Week) = 4706 – 7158 = -2452
14. Dilakukan hal yang sama dengan proses yang sama untuk 52 minggu ke
depan sehingga Distribution Resources Planning Worksheet terisi secara
keseluruhan.
Distribution Resources Planning Worksheet untuk DC Medan dapat dilihat
pada Tabel 5.15.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.15. Distribution Resources Planning Worksheet untuk Distribution Center Medan
Distribution Resources Planning Worksheet Medan
On Hand Balance : 3582 Krat

Lead Time : 1 days = 0 week

Safety Stock : 2280 Krat

Order Quantity : 9784 Krat

Distribution Center : Medan

Reorder point : 3582 Krat

Past Due

Demand Forecast

Week
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

7158

7 158

7 158

7 158

5 576

5 576

5 576

5 576

5 576

6 882

6 882

6 882

6 882

4 706

-2 452

-9 610

-16 768

-22 344

-27 920

-23 712

-29 288

-34 864

-41 746

-48 628

-55 510

-52 608

In Transit
Projected on Hand

2 080

9 784

9 784

9 784

9 784

9 784

Past Due

Week

Planned Shipment-Receipt Date
Planed Shipments - Ship Date

Demand Forecast

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

6 919

6 919

6 919

6 919

5 657

5 657

5 657

5 657

5 657

7 296

7 296

7 296

7 296

-59 527

-66 446

-73 365

-80 284

-85 941

-81 814

-87 471

-93 128

-98 785

-106 081

-113 377

-110 889

-118 185

In Transit
Projected on Hand

-52 608

Planned Shipment-Receipt Date

9 784

9 784

Planed Shipments - Ship Date

9 784

9 784

Past Due

Demand Forecast

Week
27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

7 535

7 535

7 535

7 535

6 179

6 179

6 179

6 179

6 179

7 812

7 812

7 812

7 812

-125 720

-133 255

-140 790

-138 541

-144 720

-150 899

-157 078

-163 257

-169 436

-167 464

-175 276

-183 088

-190 900

In Transit
Projected on Hand

-118 185

Planned Shipment-Receipt Date

9 784

9 784

Planed Shipments - Ship Date

9 784

9 784

Past Due

Demand Forecast

Week
40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

7 775

7 775

7 775

7 775

6 098

6 098

6 098

6 098

6 098

7 397

7 397

7 397

7 397

Universitas Sumatera Utara

In Transit
Projected on Hand

-190 900

-198 675

-206 450

-204 441

-212 216

-218 314

-224 412

-230 510

-236 608

-232 922

Planned Shipment-Receipt Date

9 784

9 784

Planed Shipments - Ship Date

9 784

9 784

-240 319

-247 716

-255 113

Universitas Sumatera Utara

-262 510

Langkah-langkah pengisian Distribution Resources Planning Sheet untuk
Dsitribution Center Tanjung Balai adalah :
1.

Reorder point = 256 Krat (diperoleh dari tabel 5.13)

2.

On hand balance = 300 krat (diperoleh dari tabel 5.2)

3.

Lead time = 1 hari (diperoleh dari tabel 5.1)

4.

Order quantity = 2441 Krat (diperoleh dari tabel 5.13)

5.

Safety stock = 168 Krat (diperoleh dari tabel 5.13)

6.

Projected on Hand (Past Due) = 300 Krat (diperoleh dari On hand Balance)

7.

Demands forecast (1st Week) = 493 Krat (diperoleh dari tabel 5.14)

8.

In transit (1st Week) = 0 unit

9.

Planned shipments – Ship Date = 2441 Krat (diperoleh dari Order Quantity)

10. Planned shipments – Receipt Date = 2441 Krat (diperoleh dari Order
Quantity)
11. Projected on hand (1st Week) = Projected on Hand (Past Due) + Order
quantity - Demands forecast (1st Week) = 300 + 2441 – 493 = 2248 Krat
12. Demands forecast (2nd Week) = 493 Krat (diperoleh dari tabel 5.14)
13. Projected on hand (2nd Week) = Projected on hand (1st Week) - Demands
forecast (2nd Week) = 2248 – 493 = 1775 Krat
14. Dilakukan hal yang sama dengan proses yang sama untuk 52 minggu ke
depan sehingga Distribution Resources Planning Worksheet terisi secara
keseluruhan.
Distribution Resources Planning Worksheet untuk DC Tj.Balai dapat dilihat
pada Tabel 5.16.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.16. Distribution Resources Planning Worksheet untuk Distribution Center Tj.Balai
Distribution Resources Planning Worksheet Tj. Balai
On Hand Balance : 300 Krat

Lead Time : 1 hari = 0 week

Safety Stock : 168 Krat

Order Quantity : 2441 Krat

Distribution Center : Tj.Balai

Reorder Point : 256 Krat

Past Due

Demand Forecast

Week
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

493

493

493

493

381

381

381

381

381

464

464

464

464

2 248

1 755

1 262

769

388

2 448

2 067

1 686

1 305

841

377

-87

1 890

In Transit
Projected on Hand

3

Planned Shipment-Receipt Date
Planed Shipments - Ship Date

107

2 441

2 441

2 441

2 441

Past Due

Demand Forecast

Week
14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

17

17

17

17

13

13

13

13

13

16

16

16

16

101

84

67

50

37

24

118

105

92

76

60

44

28

In Transit
Projected on Hand

118

Planned Shipment-Receipt Date

107

Planed Shipments - Ship Date

107
Past Due

Demand Forecast

Week
27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

497

497

497

497

411

411

411

411

411

525

525

525

525

654