Modul 4 MPO (Desain Produk) 2017

Product Design (Desain Produk)
Silvana Maulidah, SP, MP
Imaniar Ilmi Pariasa, SP., MP., MB.A.
Lab of Management Production and Operation of Agribusiness
Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
Email: [email protected]

POKOK BAHASAN:
1. Konsep seleksi, rancangan / desain dan pengembangan produk
2. Siklus Hidup dan strategi Produk
3. Desain Produk
4. Penerapan Pohon Keputusan (Decission Tree) untuk Desain Keputusan

1. KONSEP SELEKSI, RANCANGAN / DESAIN DAN
PENGEMBANGAN PRODUK

Dasar keberadaan organisasi/ perusahaan adalah barang dan jasa
yang disediakan untuk masyarakat. Meskipun produk seringkali
dikaitkan dengan barang berwujud, namun perusahaan jasa juga
menganggap tawaran mereka sebagai produk, sehingga strategi
produk sangatlah penting dalam kesuksesan perusahaan. Oleh sebab

itu banyak perusahaan berfokus hanya pada beberapa produk tertentu
dan kemudian berkonsentrasi pada pengembangan produk tersebut
atau dengan kata lain perusahaan berfokus pada keunggulan
kompetitif yang mereka miliki. Pilihan strategi produk akan mendukung
keunggulan kompetitif perusahaan.
Seleksi atau keputusan produk (Product decision) bertujuan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan strategi produk yang
memenuhi permintaan pasar dengan keunggulan kompetitif. Stretegi
produk sebagai satu dari 10 keputusan dalam manajemen operasi,
dapat difokuskan pada pengembangan keunggulan kompetitif melalui
diferensiasi, biaya yang rendah, cepat tanggap atau kombinasinya.
Keputusan produk sangat penting bagi strategi perusahaan serta
memiliki dampak besar bagi keseluruhan fungsi operasi dan sistem
produksi keseluruhan.
Decision theory merupakan dasar seleksi produk, yaitu
pendekatan umum yang digunakan untuk pengambilan keputusan
terkait dengan hasil/ keluaran dari berbagai alternatif yang sering
diragukan. Hal ini membantu manajer operasi untuk mengambil
keputusan proses, kapasitas, lokasi, persediaan ataupun bidang
fungsional lainnya yang memiliki masa depan yang tidak pasti. Proses

decision theory meliputi :

4
Manajemen Produksi dan Operasi Dalam Perusahaan Agribisnis

Seleksi

MODUL

Brawijaya University

DESAIN PRODUK

2017

a. Membuat daftar alternatif yang memungkinkan/ layak
b. Membuat daftar kejadian/peristiwa yang berdampak pada hasil (outcome) dari pilihan
tetapi tidak berada di bawah kendali manajer, seperti peristiwa kebetulan/
kejadiantidak terduga, kondisi alam, kondisi negara, strategi kompetitor lain dan
pengalaman.

c. Menghitung hasil untuk setiap alternatif dalam setiap pengambilan keputusan.
Biasanya, hasilnya dapat berupa total laba atau total biaya.
d. Memperkirakan kemungkinan dari setiap peristiwa, menggunakan data terakhir, opini
eksekutif, atau peramalan lainnya
e. Menentukan hasil seleksi berdasarkan aturan pengambilan keputusan/ pengevaluasian
alternatif, seperti memilih alternatif bedasar biaya terendah. Aturan tersebut dipilih
tergantung pada jumlah informasi yang dimiliki manajer terhadap probabilitas setiap
peristiwa dan sikap manajer terhadap risiko.
Rancangan/ Desain
Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha menciptakan
sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Diperlukan
suau rancangan atau desain untuk mewujudkan benda tersebut. Hal itu tidak dilakukan
oleh masyrakat tradisional pada masa lalu atau dapat dikatakan bahwa tidak ada kegiatan
penggambaran ataupun pemodelan sebelum kegiatan suatu benda dilakukan. Pada saat
sekarang, pada masyarakat industri khususnya, kegiatan merancang dan pembuatan
benda merupakan kegiatan yang terpisah. Proses pembuatan tidak akan berjalan baik
sebelum kegiatan perancangan diselesaikan karena hasil perancangan akan menentukan
deskripsi dari benda yang akan dibuat.
Semua organisasi/perusahaan mempunyai maksud dan tujuan. Perusahaan membuat
dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu dengan selalu

menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang
dibutuhkan dan diinginkan para konsumen. Menghasilkan produk sesuai dengan yang
dibutuhkan manusia adalah hal yang ingin dicapai dari proses perancangan. Salah satu
caranya adalah dengan merancang dengan berorientasi terhadap keinginan dan kebutuhan
pelanggan.
Kegiatan perancangan/ desain sangat memudahkan proses pembuatan produk,
sehingga kegiatan perancangan menjadi penting dan mutlak dilakukan sebelum proses
produksi suatu benda. Keinginan setiap manusia tersebut dibuat dalam perancangan
produk melalui pengembangan secara komputer dan analisa teknik, yang dapat diproses
secara teratur, penentuan waktu untuk mengkomsumsikannya, dan termasuk dalam
memasarkannya. Perancangan produk berarti sudah termasuk didalamnya setiap aspek
teknikal dari produk, mulai dari pertukaran atau penggantian komponen dalam
pembuatan, perakitan, pelayanan sampai pada kekurangannya.
Kata desain bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai
kata kerja “desain” memiliki arti proses untuk membuat atau menciptakan obyek baru.
Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses
kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau bentuk nyata. Proses desain
pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek
lainnya, yang biasanya datanya didapat dari hasil riset, pemikiran, maupun dari desain
yang sudah ada sebelumnya. Dengan demikian proses desain adalah sebuah proses kreasi

untuk mewujudkan obyek baru dengan tanpa menghilangkan fungsi serta elemen estetis
dalam proses penciptaanya.
Page 2 of 10

Brawijaya University

DESAIN PRODUK

2017

Pengembangan Produk
Salah satu fungsi manajerial terpenting dalam semua jenis organisasi itu adalah
menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan
produk-produk atau jasa-jasa yang dirancang secara tepat, atau ”keluaran-keluaran” yang
dapat memuaskan keinginan para konsumen. Manajer bertanggungjawab untuk selalu
menemukan produk-produk dan jasa- jasa menarik yang mungkin ditawarkan oleh
organisasi. Selain itu manajer operasi harus membangun sebuah sistem pengembangan
produk yang memiliki kemampuan untuk melahirkan, merancang, dan memproduksi produk
yang membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing.
Mengingat sebagaian besar produk memiliki siklus hidup yang terbatas dan bahkan

dapat diprediksikan, maka perusahaan harus terus menerus mencari produk baru untuk
didesain, dikembangkan dan dibawa ke pasar. Di saat produk berjalan melintasi siklus
hidupnya (perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan), pilihan yang harus
diambil oleh manajer operasi berubah-ubah. Baik produk yang diproduksi maupun jasa
mempunyai teknik yang bervariasi untuk membantu menjalankan aktivitas ini secara
efektif dan efisien. Banyak perusahaan yang membuat departemen tersendiri untuk
bagian penelitian dan pengembangan produk mulai merancang (desain) produk,
dilanjutkan departemen produksi yang memproduksi secara masal produk tersebut.
Pemilihan produk, pendefinisian, dan perancangan sering terjadi ratusan kali bagi
masing-masing produk yang sukses secara finansial. Perusahaan yang telah memiliki
nama besar setidaknya memerlukan ratusan ide untuk menghasilkan satu produk yang
dapat dipasarkan. Manajer operasi dan organisasinya belajar untuk mengakomodasi
banyak ide-ide produk baru sembari mempertahankan aktifitas produksi yang telah
mereka jalankan. Selain itu manajer operasi dan organisasi juga harus membangun
budaya menerima resiko dan menoleransi kegagalan.

2. SIKLUS HIDUP DAN STRATEGI PRODUK
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut bisa

meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, komputer, TV, buku teks), jasa (restoran,
penginapan, transportasi), orang atau pribadi (Artis, seperti Madonna, Tom Hanks, John
Travolta), tempat (Pantai Kuta, Danau Toba), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia,
Pramuka, PBB), dan ide/gagasan (iklan, Keluarga Berencana). Jadi, produk bisa berupa
manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. Sebuah produk
harus dapat mendefinisikan atau menyatakan dirinya dalam konsep, teknologi, dan
kemasan. Manajer operasi harus selalu mengingat bahwa berlangsungnya proses kreatif
memiliki pengaruh yang penting bagi produksi. Manajer operasi yang baik menuntut adanya
komunikasi yang kuat antara pelanggan, produk, proses, dan pemasok yang menghasilkan
tingkat keberhasilan yang tinggi untuk produk barunya.
Siklus Hidup Produk (Product life cycle) adalah siklus hidup suatu produk/ organisasi
dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya. PLC (Product life Cycle) atau siklus
hidup produk merupakan konsep penting dalam berproduksi yang memberikan pemahaman
tentang dinamika suatu produk yang kompetitif. Setiap hasil identifikasi tahap siklus hidup
produk yang berbeda, tantangan dan strategi yang harus dilakukan juga berbeda
tergantung pada tahap suatu produk berada. Perusahaan dapat memformulasikan rencana
pemasaran dengan lebih baik dan efektif sesuai kondisi produk dan kompetitor sejenis.
Page 3 of 10

Brawijaya University


DESAIN PRODUK

2017

Sepanjang umur suatu produk, perusahaan biasanya memformulasikan kembali
strategi pemasarannya beberapa kali. Tidak hanya karena kondisi ekonomi ataupun startegi
baru dari pesaing yang berubah, namun produk juga bergantung dari minat dan persyaratan
pembeli. Kosekuensinya, perusahaan harus merencanakan strategi pengganti yang tepat
untuk tiap tahap dalam siklus hidup produk tersebut. Beberapa penyebab produk memiliki
siklus hidup adalah:
a. Produk memiliki umur terbatas
b. Penjualan produk melewati tahap-tahap yang berbeda, dengan tantangan yang berbeda
bagi penjual.
c. Laba naik turun pada tahap yang berbeda dalam siklus hidup produk
d. Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian dan personil
yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidup produk.
Durasi lamanya tahapan siklus hidup produk berbeda-beda, dapat saja berusia
beberapa jam, hari, minggu, bulan tahun, atau decade. Kehidupan produk terbagi menjadi
empat fase/tahap, sebagai berikut:


Gambar 1. Siklus Hidup Produk (Penjualan, Biaya dan Arus kas)
Sumber: Jay Heizer, Barry Render. 2013. Manajemen Operasi

a. Fase perkenalan: Suatu periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk
diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini belum ada laba karena banyaknya biaya untuk
memperkenalkan produk seperti biaya riset, pengembangan produk, proses modifikasi
dan perbaikan serta pengembangan pemasok.
b. Fase pertumbuhan: Suatu periode penerimaan pasar yang cepat & peningkatan laba
yang mengesankan. Kondisi dan desain produk mulai stabil dan diperlukan peramalan
permintaan dan perkiraan kebutuhan kapasitas yang efektif.
c. Fase kemapanan/ kematangan : Suatu periode produk mencapai kematangan, pesaing
telah banyak muncul. Produksi dengan volume tinggi dan beragam inovasi sangat
diperlukan. Penjualan produk telah mencapai penerimaan sebagian besar pembeli
potensial. Laba stabil atau menurun karena peningkatan pengeluaran pemasaran untuk
Page 4 of 10

Brawijaya University

DESAIN PRODUK


2017

mempertahankan produk dalam persaingan.
d. Fase kemunduran/ penurunan : Periode saat penjualan menunjukkan arah menurun
dan laba menipis. Menandakan dimana tiap tahap awal dan berakhir bersifat Arbitrer.
Biasanya tahap-tahap ini ditandai dimana kecepatan pertumbuhan penjualan atau
penurunannya menjadi nyata. Produk yang sekarat biasanya adalah produk-produk
yang lemah yang membutuhkan investasi sumberdaya dan keahlian manajerial.
Kontribusi didefinisikan sebagai selisih antara biaya langsung dan harga jual.

3. DESAIN PRODUK
Strategi produk yang efektif membutuhkan rangkaian pemilihan, pendesainan dan
pendefnisian sebuah produk dan kemudian ditranformasikan produk tersebut dalam proses
produksi. Hanya ketika strategi ini dijalankan dengan efektif maka fungsi produksi dapat
berkontribusi dengan maksimal pada perusahaan. Seorang manajer operasional harus
memiliki kemampuan dalam membangun sistem desain dan pengembangan produk yang
memiliki keunggulan kompetitif.
Desain atau perancangan produk adalah menterjemahkan persyaratan permintaan ke
dalam bentuk yang sesuai untuk produksi dan pelanggan karena sebuah produk adalah

barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan, keinginan
dan permintaan dari konsumen. Hal ini mencakup desain ulang produk yang sudah ada
untuk kemudahan produksi, perubahan spesifikasi, atau desain produk yang benar-benar
baru. Berdasarkan definisi tersebut, maka ruang lingkup desain produk mencakup kegiatan
riset dan pengembangan (R&D, baca: Research and development). Fungsi desain produk
adalah terletak antara fungsi pemasaran dan operasi.
Kegiatan desain produk harus memperhatikan setiap elemen-elemen keunggulan
produk. Produk tidak hanya obyek fisik tetapi merupakan seperangkat manfaat atau nilai
yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, baik secara fungsional maupun manfaat
secara psikologis maupun sosial. Elemen-elemen keunggulan produk dapat meliputi:
kualitas, keistimewaan, desain, gaya, keanekaragaman, bentuk, merek, kemasan, ukuran,
pelayanan, jaminan dan pengembalian.
Pengembangan produk (product development) pada dasarnya adalah upaya
perusahaan untuk senantiasa menciptakan produk baru, memperbaiki atau memodifikasi
produk lama agar dapat memenuhi tuntutan pasar dan selera pelanggan. Pengembangan
produk tidak dapat dipisahkan dari konsep PLC. Produk yang baik harus dapat melalui
tahapan perancangan, produksi, penetrasi pasar dan kemudian melewati tahap siklus daur
hidup produk, mulai dari fase perkenalan, pertumbuhan, kematangan, lalu penurunan dan
akhirnya mati untuk digantikan oleh produk baru sebagai hasil pengembangan yang lebih
dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
Banyak produk yang berhasil melewati tahapan siklus hidup produk, bahkan memiliki
waktu kematangan yang cukup lama. Tapi banyak pula produk yang tidak berhasil, bahkan
mati pada saat perkenalan pasar. Ada beberapa faktor dalam desain dan pengembangan
produk yang perlu diperhatikan, diantaranya:
a. Kebutuhan Konsumen. Pelanggan memiliki pengaruh yang besar atas bagaimana cara
produk dirancang dan dikembangkan. Alasan produk dirancang adalah harus mampu
memenuhi kebutuhan pelanggan potensial yang dibidik.
b. Segmentasi Pasar. Pasar/konsumen perlu dibedakan, salah satunya mengingat
perbedaan dalam selera konsumen. Semakin kompleks konsumen dalam stratanya
maka akan semakin banyak jenis produk yang diperlukan dalam melayani segmentasi
konsumen itu.
c. Teknologi. Teknologi berperan dalam dalam desain produk untuk menghasilkan produk
Page 5 of 10

Brawijaya University

DESAIN PRODUK

2017

yang diminati. Perkembangan teknologi mengharuskan produsen untuk mampu
menciptakan produk yang berkualitas.
d. Kondisi Lokal. Dalam desain produk perlu dipertimbangkan budaya lokal masyarakat
/konsumen sehingga produk kita bisa dimanfaatkan dengan baik dan tidak
menyusahkan.
Pengembangan produk dalam era sekarang dituntut cepat mengingat teknologi yang
terus berkembang serta tuntutan persaingan yang tinggi. Namun pada prinsipnya
tantangan dalam pengembangan produk ialah:
a. Makin terbatasnya gagasan-gagasan tentang produk baru mengingat cepatnya
perkembangan pasar.
b. Pasar yang semakin terkotak dikarenakan semakin tajamnya tingkat persaingan.
c. Hambatan sosial dan peraturan pemerintah
d. Biaya pengembangan produk yang tinggi.
e. Usia produk yang singkat mengingat pesaing biasanya akan memproduk serupa jika
produk kita sukses di pasar.
Sebuah strategi produk yang efektif harus mampu menghubungkan keputusan produk
dengan arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi
(manajemen). Sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembanngkan produk,
memahami perubahan yang terus terjadi di pasar, mempunyai potensi yang diperlukan, dan
juga sumber daya. Sistem pengembangan produk tidak hanya menentukan keberhasilan
produk, tetapi juga masa depan perusahaan (Heizer dan Render, 2009).
Berikut ini adalah tahapan desain dan pengembangan produk:
a. Pencarian ide atau gagasan, yang berasal dari banyak sumber, bisa berasal dari
pelanggan, pasar atau teknologi pada R & D (Researc and Development) Departement.
b. Seleksi produk, kegiatan ini bermula dari pertanyaan, ”apakah perusahaan mampu
melaksanakan ide?” sampai dengan, ”apa sajakah persyaratan dari pelanggan agar ide
tersebut bisa memenangkan pesanan dari pelanggan”.
c. Desain produk pendahuluan, bersamaan dengan desain proses pendahuluan, yang
meliputi:
d. Spesifikasi fungsional, bagaimana produk akan berfungsi.
e. Spesifikasi produk, bagaimana produk akan dibuat
f. Pengujian/peninjauan desain, tahapan ini merupakan kegiatan trial error untuk
menemukan formula yang terbaik antara produk dan proses.
g. Desain produk akhir, bersamaan dengan desain proses akhir, tahap ini dilakukan setelah
ada respon positif dari pelanggan/pasar.
h. Perkenalan/pengujian Pasar, berhubungan dengan pertanyaan ”apakah spesifikasi
produk ini merupakan cara terbaik untuk memenuhi keinginan pelanggan dan pasar?.
i. Evaluasi, tahap ini dilakukan dengan pertanyaan dasar, ”berhasil kah?”
j. Jika jawabannya ”tidak”, maka tahapan harus kembali ke awal.
k. Jika jawabannya ”Ya”, maka lanjut ke produksi produk baru dengan melakukan
perencanaan kapasitas, produksi dan schedule.
l. Produksi produk baru, sesuai dengan tahapan di atas.
Setelah proses desain dan pengembangan produk, produk yang siap diluncurkan akan
memasuki pengenalan produk baru. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan oleh manajer
operasional dalam pengenalan produk baru yaitu:
a. Menarik-pasar (Market Pull).
Menurut pandangan ini “anda harus membuat apa yang dapat dijual”. Dalam hal ini
produk baru ditentukan oleh pasar dengan sedikit perhatian terhadap keberadaan
teknologi dan proses operasi. Kebutuhan pelanggan merupakan dasar utama untuk
pengenalan produk baru.
Page 6 of 10

Brawijaya University

DESAIN PRODUK

2017

b. Mendorong-teknologi (Technology-Push)
Pendekatan ini menyarankan bahwa “anda harus menjual apa yang anda dapat buat”
dengan demikian produk baru diperoleh dari teknologi produksi, dengan sedikt
perhatian terhdap pasar. Ini merupakan pekerjaan pemasaran untuk menciptakan pasar
dan menjual produk yang dibuat.
c. Antarfungsional (Interfunctional in nature)
Dalam pandangan ini, pengenalan produk baru adalah bersifat antarfungsional dan
membutuhkan kerjasama diantara pemasaran, operasi, teknik dan fungsi lainnya.
Proses pengembagan produk baru tidak dilakukan dengan menarik pasar ataupun
mendorong-teknologi tetapi ditentukan oleh usaha antar fungsi yang terkoordinasi.

4. PENERAPAN POHON KEPUTUSAN (DECISSION TREE) UNTUK
DESAIN KEPUTUSAN
Pohon
keputusan
merupakan
model
skematik
yang
digunakan
untuk
pembuatan/pengambilan keputusan dengan menunjukkan peluang konsekuensi yang ada
pada setiap alternatif yang tersedia. Metode pohon keputusan ini juga diartikan sebagai
pendekatan umum yang digunakan untuk menganalisis berbagai tingkatan keputusan
proses dan rantai pasokan, seperti perencanaan produk, analisis proses, kapasitas proses
dan lokasi. Hal ini terutama berharga untuk mengevaluasi alternatif kapasitas ekspansi yang
berbeda ketika permintaan tidak pasti dan berdampak pada keputusan.
Pohon keputusan dapat juga digunakan pada desain produk/keputusan produk baru
dan masalah manajemen lain yang memiliki unsur ketidakpastian. Pohon keputusan
biasanya membantu ketika manajer atau suatu perusahaan memiliki sejumlah keputusan
dan berbagai hasil yang mengarah pada pada kegiatan selanjutnya. Sesuai dengan
namanya, model ini menggambarkan berbagai pilihan alternatif layaknya sebuah pohon, di
mulai dari Square nodes sebagai titik awal/ awal pohon/ decision node yang
merepresentasikan poin keputusan dan cabang/ brancehes/ event node yang
merepresentasikan berbagai alternatif termasuk alternatif tidak melakukan apapun.
Probabilitas setiap peluang peristiwa, P (E), ditunjukkan di atas masing-masing cabang.
Probabilitas untuk semua cabang simpul kesempatan harus berjumlah 1,0. Sedangkan
Payoff merupakan hasil untuk setiap kemungkinan kombinasi peristiwa dalam alternatif
yang ditampilkan pada akhir setiap kombinasi dan seringkali menunjukkan nilai dari laba
bersih.
Prosedur pembuatan pohon keputusan digambarkan dari kiri ke kanan, atau dari titik
awal pohon ke akhir pohon. Akan tetapi untuk memutuskan alternatif mana yang paling baik
untuk digunakan, berdasarkan nilai expected payoff setiap alternatif dihutung dari arah
kanan ke kiri dengan tahapan sebagai berikut:
a. Membuat titik awal keputusan
b. Mengambarkan berbagai alternatif keputusan pada cabang model, termasuk alternatif
“tidak melakukan apapun”
c. Menuliskan informasi nilai probabilitas pada setiap alternatif
d. Menghitung payoff dari setiap alternatif dan peristiwa berdasarkan selisih antara
perkiraan pendapatan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.
e. Menghitung EMV/ expected payoff/ nilai uang yang diharapkan pada setiap cabang
berdasar penjumlahan nilai probabilitas yang telah dikalikan dengan nilai payoff
f. Mengambil keputusan berdasarkan nilai EMV/ expected payoff yang paling
menguntungkan perusahaan

Page 7 of 10

Brawijaya University

DESAIN PRODUK

2017

Gambar 2. Model Pohon Keputusan
Sumber: Krajewski Lee, Ritzman L.P, and Malhotra M.K. 2013. Operations Management

Contoh : Penggunaan pohon keputusan dalam desain produk
Sebuah perusahaan akan membuat sebuah produk baru dan memiliki dua alternatif
desain dengan ramalan siklus hidup atas produksinya mencapai 100.000 unit. Alternatif
desain A memiliki probabilitas 0,9 untuk menghasilkan 59 produk yang baik setiap 100 unit
dan probabilitas 0,1 untuk menghasilkan 64 produk baik per 100 unit. Biaya desain
alternatif A sebesar $1.000.000. sedangkan alternatif B memiliki probabilitas 0,8 untuk
menghasilkan 64 produk yang baik setiap 100 unit dan probabilitas 0,2 untuk menghasilkan
59 produk baik per 100 unit. Biaya desain alternatif B sebesar $1.350.000.
Biaya produksi produk/unit yang baik atau tidak sebesar $75. Unit yang baik akan
dijual dengan nilai $150 sedangkan unit yang tidak baik akan dihancurkan dan tidak
memiliki nilai residu. Pada kasus ini biaya disposal diabaikan.
a. Gambarkan terlebih dahulu model pohon keputusan dengan informasi yang lengkap
pada setiap alternatif.
b. Hitung nilai EMV atau payoff setiap alternatif
EMV Desain A = (0,9) ($350.000) + (0,1) ($1.100.000) = $425.000
EMV Desain A = (0,8) ($750.000) + (0,2) ($0)
= $600.000
c. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai EMV atau payoff tertinggi yaitu Alternatif
desain B senilai $600.000

Page 8 of 10

Brawijaya University

DESAIN PRODUK

2017

Gambar 3. Contoh Soal Pohon Keputusan
Sumber: Jay Heizer, Barry Render. 2013. Manajemen Operasi

REFERENSI
Agus Ahyari, 1986. Manajemen Produksi. Perencanaan Sistem Produksi. Buku 1 dan 2.
BPFE Yogjakarta
Eddy Herjanto,1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Grasindo. Jakarta
Jay Heizer, Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Jay Heizer, Barry Render. 2013. Manajemen Operasi. Edisi 11. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.
Krajewski Lee, Ritzman L.P, and Malhotra M.K. 2013. Operations Management. Pearson
Education Limited. England
Manahan P. Tambubolon. Manajemen Operasional. 2004. Ghalia Indonesia.
Pangestu Subagyo,2000. Manajemen Operasi. BPFE. Yogyakarta
Pudjo sugito & Sumartono. Manajemen Operasional. 2004. Bayumedia. Malang
T.Hani Handoko.1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogjakarta
Zulian Yamit, 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisia. Fakultas Ekonomi UII.
Yogyakarta.

Page 9 of 10

Brawijaya University

DESAIN PRODUK

2017

PROPAGASI
Latihan dan Diskusi
1. Carilah dan jelaskan mengenai teori keputusan berdasarkan referensi lain
(cantumkan sumber referensi)
2. Gambar dan jelaskan mengenai daur hidup produk serta strategi yang harus
dilakukan dalam setiap tahapan daur hidup produk. Berikan contohnya pada
produk agribisnis. (cantumkan referensi)
3. Selesaikan soal berikut menggunakan pohon keputusan.
Sebagai contoh dalam sebuah perusahaan jasa desain pertamanan
berkesempatan untuk memproduksi dan memasarkan teknologi vertical garden.
Akan tetapi perusahaan menghadapi pilihan antara membeli software design
landscape atau merekrut dan melatih tenaga ahli baru. Biaya pembelian software
adalah US$ 1000 sedangkan biaya merekrut dan melatih tenaga ahli baru hanya
US$ 700. Akan tetapi biaya tenaga kerja dan operasional dalam pembuatan
setiap desain taman menjadi US$ 50 jika membeli software tersebut dan US$ 60
jika tidak membeli. Probablititas permintaan tertinggi mencapai 0,7 dan
permintaan terendah 0,3 pada masing-masing alternatif keputusan. Sebanyak
100 desain telah dibuat diawal dan permintaan desain tertinggi sebanyak 100
unit dan terendah sebanyak 50 unit desain dengan harga jual setiap desain US$
100.

Page 10 of 10