Pengaruh Mendengarkan Musik Klasik Terhadap Tekanan Darah pada Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik USU Tahun Masuk 2012

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Musik adalah segala sesuatu yang memberikan efek menyenangkan,
keceriaan, dan mempunyai irama (ritme) melodi, timbre tertentu untuk membantu
tubuh dan pikiran saling bekerja sama (Fauzi,2006). Musik telah digunakan
banyak orang di dunia untuk banyak hal seperti tentara menggunakan musik untuk
mengkoordinasi gerakan dan meningkatkan kerja sama, atlet untuk meningkatkan
stamina dan motivasi, namun kebanyakan musik digunakan masyarakat umum
untuk hiburan atau kesenangan masing-masing individu (Monalisa et al, 2013).
Menurut Alan P. Merriam (1964:218), musik memiliki manfaat sebagai
hiburan, sarana komunikasi, persembahan simbolis atau ritual keagamaan. Dalam
dunia medis musik digunakan sebagai terapi, karena musik dapat meningkatkan
memulihkan dan memelihara kesehatan fisik, mental emosional, sosial, dan
spiritual (E. Sulistyorini, 2014). Musik sebagai terapi telah dikenal sejak abad ke4 Masehi dan terus dikembangkan hingga sekarang. Musik sebagai terapi sudah
sering dipakai, lewat walkman mini untuk bayi dalam inkubator, untuk
menenangkan pasien kesakitan di klinik gigi atau di ruang bersalin, dan pusatpusat rehabilitasi stroke. Bahkan pada penyakit tidak dapat disembuhkan seperti
Alzheimer, musik membantu kondisi mental pasien agar tidak makin mundur dan

menggali kembali ingatan-ingatan pasien (Intisari, 2005). Kemper dan Danhauer
(2005) menyatakan musik juga dapat memberikan efek bagi peningkatan
kesehatan mengurangi stres, dan mengurangi nyeri. Musik efektif untuk
menurunkan kecemasan dan meningkatkan perasaan positif pada pasien-pasien
medikal dan bedah. Pasien yang mendengarkan musik dua hari berturut-turut
sebelum melakukan operasi abdomen terbukti mengurangi rasa sakit dan stres
(Good et al., 1999).
Terapi musik adalah usaha untuk meningkatkan kualitas fisik dan
mentaldengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni,
timbre,bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa sehingga tercipta musik

Universitas Sumatera Utara

2

yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Campbell (2001) menjelaskan
bahwa musik dapat menyeimbangkan gelombang otak. Gelombang otak dapat
dimodifikasi oleh musik ataupun suara yang ditimbulkan sendiri. Kesadaran biasa
terdiri atas gelombang beta, yang bergetar dari 14 hingga 20 hertz. Gelombang
beta terjadi bila kita memusatkan perhatian pada kegiatan sehari‐hari di dunia luar

dan juga ketika kita mengalami perasaan negatif yang kuat. Ketenangan dan
kesadaran yang meningkat dicirikan oleh gelombang alfa, mulai 8 hingga 13
hertz. Periode‐periode puncak kreativitas, meditasi dan tidur dicirikan oleh
gelombang theta, dari 4 hingga 7 hertz. Tidur nyenyak, meditasi yang dalam, serta
keadaan tak sadar menghasilkan gelombang delta, yang berkisar dari 0,5 hingga 3
hertz. Semakin lambat gelombang otak, semakin santai, puas, dan damailah
perasaan.Efek relaksasi dari terapi musik dapat memperlebar dan melenturkan
pembuluh darah sehingga berfungsi memperlancar peredaran darah di seluruh
tubuh.
Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada konferensi tahunan ke-62
American Heart Association 2008, mengemukakan bahwa mendengarkan musik
klasik bisa menurunkan tekanan darah penderita hipertensi (Martha, 2012). Musik
klasik (Mozart) terbukti berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik
pada lansia dengan hipertensi (Rihiantoro et al,2008). Pemberian musik klasik
(Beethoven) terbukti menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik pada pasien
stroke yang disebabkan hipertensi di R.S. Pirngadi (Afniwati, et al., 2014)
Semua jenis musik sebenernya dapat digunakan sebagai terapi musik,
namun ajarannya adalah memilih lagu dengan tempo sekitar 70-80 ketukan/menit
yang bersifat rilek, karena apabila terlalu cepat maka secara tidak sadar stimulus
yang masuk akan membuat kita mengikuti irama tersebut sehingga keadaan

istirahat yang optimal tidak tercapai (Merrit, 2003). Dengan mendengarkan musik,
sistem limbik teraktivasi dan individu tersebut pun menjadi rileks dan tekanan
darah menurun. Selain itu pula alunan musik dapat menstimulasi tubuh untuk
memproduksi molekul yang disebut Nitric Oxide (NO) . Molekul ini bekerja pada
tonus pembuluh darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah (Nurrahmani,
2012:71).

Universitas Sumatera Utara

3

Musik mampu meringankan penderitaan pasien dari rasa sakit, karena
saraf untuk mendengarkan musik dan saraf perasa sakit itu sama sehingga pada
saat pasien mengalami rasa sakitnya dapat dialihkan dengan cara mendengarkan
musik (Marita , 2014).
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding
pembuluh, bergantung pada volume darah yang terkandung di dalam pembuluh
dan compliance, atau distensibilitas dinding pembuluh darah (seberapa mudah
pembuluh tersebut diregangkan) (Sherwood, 2002:373).
Faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah adalah usia, jenis

kelamin, obat-obatan, olahraga, ras, obesitas (Kozier et al, 2009). Menurut
Potter& Perry(2005), hal lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah adalah
stres.
Ketika sesorang mengalami stres maka tubuh akan memproduksi hormon
yang dapat meningkatkan tekanan darah, pengingkatan tekanan darah inilah yang
memicu terjadinya komplikasi hipertensi (Prasetyorini et al, 2012).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
darah sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg
(Brunner & Suddarth, 2002). Hipertensi yang tidak segera ditangani berdampak
pada munculnya penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung (Congestif Heart
Failure-CHF), gagal ginjal (end stage renal disease)dan penyakit pembuluh darah
perifer (Doengoes, 2000).
Mahasiswa pada dasarnya akan mengalami berbagai kendala dalam
menghadapi tuntutan yang harus dijalaninnya ketika menjadi seorang mahasiswa.
Tugas akhir sebagai salah satu tugas akademik yang wajib dikerjakan mahasiswa,
memungkinkan pula terjadinya masalah-masalah yang mengakibatkan stres
(Anonim, 2010 dalam Ardiansyah, 2014).

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti melakukan penelitian tentang
"Pengaruh mendengarkan musik klasik terhadap tekanan darah pada mahasiswa

jurusan teknik kimia fakultas teknik USU tahun masuk 2012".

Universitas Sumatera Utara

4

1.2.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah dalam uraian latar belakang masalah diatas dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh mendengarkan musik klasik terhadap tekanan darah pada
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik USU tahun masuk 2012?

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh mendengarkan musik klasik terhadap tekanan darah
pada mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik USU tahun masuk 2012

1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui


tekanan

darash

sistolik

dan

diastolik

pada

kelompokkontrol (tanpa mendengarkan musik klasik) sebelum
pemasangan earphone
2. Mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok
kontrol setelah pemasangan earphonetanpa mendengarkan musik
klasik
3. Mengetahui


tekanan

darah

sistolik

dan

diastolik

pada

kelompokintervensisebelummendengarkan musik klasik
4. Mengetahui

tekanan

darah

sistolik


dan

diastolik

pada

kelompokintervensi setelahmendengarkan musik klasik

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
1. Untuk mengetahui apakah mendengarkan musik klasikdapat
mempengaruhi tekanan darah
2.

Informasi dan referensi untuk penelitian sejenis

3. Menambah wawasan ilmu peneliti tentang musik dan pengaruhnya
terhadap tekanan darah


Universitas Sumatera Utara

5

4. Untuk memberi pengetahuan tentang pengaruh musik klasik
terhadap tekanan darah manusia

Universitas Sumatera Utara