Perangkat Pelatihan Mempersiapkan Akreditas SMA - Guru Pembaharu

MEMAHAMI AKREDITASI
2017

DISAMPAIKAN OLEH:
RAHMAT

LANDASAN YURIDIS
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 60
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
PP 19 tahun 2005 Pasal 86
PerMenDikBud Tahun 2016 Nomor 20, 21 , 22, 23 dan 24
PerMenDikBud Tahun 2016 Nomor 20, 21 , 22, 23 dan 24

Peraturan Menteri Agama Nomor 90 tahun 2013
RPJMN 2015-2019
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016

KOMPONEN SETIAP STANDAR PADA
PERANGKAT AKREDITASI 2017
(1) Standar Isi;

(2) Standar Proses;
(3) Standar Kompetensi
Lulusan;
(4) Standar Pendidik Dan
Tenaga
Kependidikan;
(5) Standar Sarana Dan
Prasarana;
(6) Standar Pengelolaan;
(7) Standar Pembiayaan dan
(8) Standar Penilaian

STANDAR ISI
at
Tingk nsi
t
e e
Komp

sikap spiritual,

sikap sosial,
pengetahuan
dan
ketrampilan.

Ru
lin ang
ma gkup
ter
i

 Kompetensi sikap spritual
 Kompetensi sikap sosial
 Kompetensi Pengetahuan
 Kompetensi Keterampilan
 Tingkat kompetensi dan
ruang lingkup materi
setiap jenjang
 KTSP dan Pengembangan
Kurikulum

 Struktur Kurikulum

Konstruk Pada Standar Proses
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21

Ciri Abad 21

Model Pembelajaran

Informasi

Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu

Komputasi

Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]


Otomasi

Pembelajaran diarahkan untuk melatih
berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]

Komunikasi

Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah

(tersedia dimana saja, kapan saja)

(lebih cepat memakai mesin)

(menjangkau segala pekerjaan rutin)

(dari mana saja, ke mana saja)


5

STANDAR PROSES





















Pengembangan Silabus
Pengembangan RPP
Beban belajar
Rasio siswa/rombongan belajar
Buku yang digunakan guru dan siswa
Pelaksanaan pembelajaran: Pendahuluan
Model Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Sumber belajar
Pendekatan Pembelajaran
Kegiatan penutup pembelajaran
Penilaian otentik
Pengawasan proses pembelajaran
Supervisi
Pemantauan

Tindaklanjut hasil supervisi
Lapotran supervisi
Tindak lanjut hasil Pengawasan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
(Dimensi Sikap)
SD/MI/SDLB

SMP/MTs/SMPLB

SMA/MA/SMALB

SMK/MAK

Memiliki perilaku
yang
mencerminkan
sikap:
1. beriman dan
bertakwa

kepada
Tuhan YME,
2. berkarakter,
jujur, dan
peduli,
3. bertanggungj
awab
4. pembelajar
sejati
sepanjang
hayat, dan
5. sehat
jasmani dan
rohani sesuai
dengan
perkembanga
n anak di
lingkungan
keluarga,
sekolah,

masyarakat
dan

Memiliki perilaku
yang
mencerminkan
sikap:
1. beriman dan
bertakwa
kepada Tuhan
YME,
2. berkarakter,
jujur, dan
peduli,
3. bertanggungja
wab,
4. pembelajar
sejati
sepanjang
hayat, dan

5. sehat jasmani
dan rohani
sesuai dengan
perkembanga
n anak di
lingkungan
keluarga,
sekolah,
masyarakat
dan
lingkungan

Memiliki perilaku
yang mencerminkan
sikap:
1. beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur,
dan peduli,

3.
bertanggungjawa
b,
4. pembelajar sejati
sepanjang hayat,
dan
5. sehat jasmani dan
rohani sesuai
dengan
perkembangan
anak di
lingkungan
keluarga, sekolah,
masyarakat dan
lingkungan alam
sekitar, bangsa,
negara, kawasan
regional, dan
internasional.

Berperilaku yang
mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME
2. Jujur, disiplin, empati dan
pembelajar sejati
sepanjang hayat
3. Bangga dan cinta tanah air,
bangga pada profesinya,
dan berbudaya nasional.
4. Memelihara kesehatan
jasmani, rohani, dan
lingkungan.
5. Berpikir kritis, kreatif,
beretika kerja,
bekerjasama,
berkomunikasi, dan
bertanggungjawab pada
pekerjaan sendiri dan dapat
diberi
tanggungjawabmembimbin
g orang lain sesuai bidang
dan lingkup kerja dalam
konteks diri

STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN

 Sikap spiritual :beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
sesuai perkembangan siswa
 Sikap sosial: karakter jujur dn bertanggung jawab, peduli,
gotong royong dan demokratis, percaya diri, dan
nasionalisme
 Sikap pembelajar sejati sepanjang hayat (gerakan
pengembangan literasi)
 Sehat Jasmani dan Rohan.
 Pengetahuan: FAKTA, KONSEP, PRINSIP dan PROSEDUR.
 Keterampilan berfikir kreatif, produktif, dan kritis.
 Keterampilan bertindak, mandiri, kolaboratif dan
komunikatif melalui pendekatan ilmiah

(DIMENSI PENGETAHUAN)
S TANDAR KOMPETE NSI LU LUS AN

Dunia (Peradaban) Global

Meta-kognitif

Negara

Peserta
Didik

Sat
Pendidikan

Keluarga

Sosial-Ekonomi-Budaya

Prosedural
Konseptual
Faktual

SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK/MAK

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
(Dimensi Pengetahuan)
SD/MI/SDLB

Memiliki
pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural, dan
metakognitif pada
tingkat dasar
berkenaan dengan:
1. ilmu
pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan
pengetahuan di atas
dalam konteks diri
sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat
dan lingkungan
alam sekitar,
bangsa, dan negara.

SMP/MTs/SMPLB

SMA/MA/SMALB

SMK/MAK

Memiliki
pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural, dan
metakognitif pada
tingkat teknis dan
spesifik sederhana
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.

Memiliki pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural, dan
metakognitif pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berkenaan
dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora.

Mampu mengaitkan
pengetahuan di atas
dalam konteks diri
sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam
sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan
regional.

Dalam konteks pengembangan
Mampu mengaitkan
potensi diri sebagai bagian dari
pengetahuan di atas
keluarga, sekolah, dunia kerja,
dalam konteks diri
warga masyarakat lokal, nasional,
sendiri, keluarga, sekolah, regional, dan internasional.
masyarakat dan
lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, serta
kawasan regional
dan internasional.

Berfikir secara faktual, konseptual,
operasional dasar, prinsip, dan
metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
(Dimensi Keterampilan)
SD/MI/SDLB

Memiliki
keterampilan
berpikir dan
bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif,
dan
6. komunikatif
melalui
pendekatan
ilmiah sesuai
dengan tahap
perkembangan
anak yang
relevan dengan
tugas yang
diberikan

SMP/MTs/SMPLB

SMA/MA/SMALB

Memiliki
keterampilan
berpikir dan
bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif

Memiliki keterampilan
berpikir dan
bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif

melalui pendekatan
melalui
ilmiah sebagai
pendekatan ilmiah pengembangan dari
sesuai dengan
yang dipelajari di
yang dipelajari di satuan pendidikan
satuan pendidikan dan sumber lain
dan sumber lain
secara mandiri
secara mandiri

SMK/MAK (PMK 3 TAHUN)

Bertindak produktif, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif
dalam:
melaksanakan tugas dengan
menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan
masalah sederhana sesuai
dengan bidang kerja, dan
menampilkan kinerja mandiri
dengan pengawasan langsung
atasan berdasarkan kuantitas
dan kualitas terukur sesuai
standar kompetensi kerja, dan
dapat diberi tugas
membimbing orang lain.

NILAI-NILAI KARAKTER: INTEGRASI PADA INSTRUMEN SKL

Olah Hati
(Etika)
Olah Raga
(Kinestetik)

Olah Pikir
(Calistung)

Olah Karsa
(Estetika)

Aspek Pendidikan Karakter
Ki Hajar Dewantara

Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat
Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai
Prestasi
Bersahabat/Komuni
katif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
Sumber: Pusat Kurikulum
Departemen Pendidikan
Nasional, 2010

Religius

Integritas

NilaiNilai
Utam
a

Gotong
Royong

Nasionalis

Mandiri

Gerakan Nasional Revolusi
Mental (GNRM, 2014) dan
kearifan lokal

5

STANDAR PENDIDIK/TENAGA
KEPENDIDIKAN

1

2

3

• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 13 Tahun 2007
Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.

• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru

• Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2008 Tentang Standar
Tenaga Administrasi
Sekolah/Madrasah. ... Dst

 Kualifikasi Akademik
 Kesesuaian mata pelajaran/latar
belakang pendidikan
 Kompetensi guru dan guru BK:
Pedagogik, professional, kepribadian
dan sosial
 Persyaratan Kepala Sekolah.
 Kompetensi manajerial, kewirausahaan,
supervisi pembelajaran.
 Kualifikasi dan kompetensi Kepala TAS
dan TAS
 Kualifikasi dan kompetensi Kepala
Perpustakaan dan tenaga perpustakaan.
 Tenaga laboran
 Tenaga Layanan khusus

STANDAR SARANA
PRASARANA
 Luas lahan, luas lantai bangunan,
 Persyaratan keselamatan,
persyaratan kesehatan, instalasi
listrik.
 Pemeliharaan berkala
 Prasarana lengkap
 Ruang kelas
 Ruang perpustakaan
 Ruang Laboratorium, Ruang
Komputer
 Ruang pimpinan, Ruang guru
 Ruang TAS, Tempat Beribadah
 Ruang Konseling, Ruang UKS, Ruang
OSIS
 Jamban, Gudang, Tempat bermain/
berolahrahga/berkesenian,
keterampialn, upacara

1

2

3

• Peraturan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2008 Tentang Perpustakaan
Sekolah/Madrasah

• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 33 Tahun
2008 Tentang Standar Sarana/Prasaran
SLB

• Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor
40Tahun 2008 Tentang Standar
Sarana/Prasarana SMK ... dst

STANDAR PENGELOLAAN



Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2007
Tentang Standar Pengelolaan
oleh Satuan Pendidikan Dasar
Menengah

Visi,misi, tujuan yang jelas
Menerapkan RKJM dan RKT

 Pedoman pengelolaan
 Struktur Organisasi
 Melaksanakan kegiatan kesiswaan
 Melaksanakan proses peminata (untuk
SMA)
 Pengelolaan Kurikulum, KTSP
 Pendayagunaan pendidik dan Tendik,
 Penilaian kinerja
 Pengelolaan pembiayaan
 Peran serta masyarakat
 Evaluasi Diri Sekolah
 Kepemimpinan Sekolah
 Kepemimpinan Pembelajaran
 Pengelolan SIM

STANDAR PEMBIAYAAN

Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia
Nomor 69 Tahun 2009
Tentang Standar biaya non
operasionalia satuan
pendidikan

 Memiliki Rencana Kerja dan Anggaran
untuk Biaya investasi
 Memiliki rencana Kerja dan Anggaran
untuk biaya operasi
 Dokumen investasi sarana dan prasarana
 Biaya pengembangan Pendidik dan Tendik
 Menyampaikan biaya operasional
 Merealisasikan rencana belanja ATK
 Merealisasikan rencana belanja anggaran
pengadaan bahan alat habis pakai.
 Merealisasikan biaya pemeliharaan
 Biaya pengadaan daya dan jasa
 Biaya Transfortasi dan perjalana Dinas dan
konsumsi.
 Membelanjakan dana untuk kegiatan
pembinaan kesiswaan
 Sumbangan Pendidikan dari masyarakat.
 Pembukuan Keuangan

STANDAR PENILAIAN
 Pelaksanaan prinsip penilaian
 Menentukan KKM
Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian
pada Pendidikan Dasar
Menengah

 Melaksanakan penilaian hasilbelajar
 Penggunaan hasil penilaian kompetensi
pengetahuan.
 Penggunaan hasil penilaian sikap
 Melaksanakan penilaian
pengetahuan
 Melaksanakan penilaian
keterampilan
 Melaksanakan penilaian

kompetesi
kompetensi
sikap.

 Penggunaan penilaian kompetensi
pengetahuan.
 Melaksanakan kompetensi sikap
 Melaksanakan penilaian
pengetahuan.
 Melaksanakan penilaian
keterampilan.

kompetensi
kompetemsi



Bobot Butir
Instrumen Akreditasi
SMA/MA
Bobot butir pernyataan terendah adalah 1, dan bobot butir
pernyataan tertinggi adalah 4. Definisi operasional bobot
butir
adalah sebagai berikut.
Bobot 1 adalah bobot minimal untuk mendukung fungsi
butir dalam proses pembelajaran agar dapat
berlangsung.
 Bobot 2 adalah bobot yang mendukung fungsi butir
tersebut dalam proses pembelajaran yang layak.
 Bobot 3 adalah bobot yang mendukung fungsi butir
tersebut dalam proses pembelajaran yang baik.
 Bobot 4 adalah bobot maksimal yang mendukung fungsi
butir tsb dalam proses pembelajaran yang sangat baik.


CONTOH BOBOT BUTIR 4
VI. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Instrumen Akreditasi [Bobot butir 4]

CONTOH BOBOT BUTIR 3
VI. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Instrumen Akreditasi [Bobot butir 3]

CONTOH BOBOT BUTIR 2
VI. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Instrumen Akreditasi [Bobot butir 2]

Bobot
Bobot Komponen
Komponen Instrumen
Instrumen Akreditasi
Akreditasi SMA/MA
SMA/MA

LANGKAH-LANGKAH PENSKORAN
Hasil Akreditasi SMA/MA
1. Menghitung skor tertimbang perolehan untuk setiap
komponen akreditasi, mulai dari standar isi sampai
dengan standar penilaian pendidikan.
2. Menentukan nilai komponen akreditasi untuk masingmasing standar.
3. Menentukan nilai komponen akreditasi skala ratusan (0100).
4. Menentukan nilai akhir akreditasi sekolah/madrasah.
Penentuan Nilai Akhir Akreditasi harus dituliskan
dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
 Jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
 Jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1;
dan
 Jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
5. Menentukan peringkat akreditasi sekolah/madrasah.

Bobot Butir dan Jumlah Bobot Butir
Standar isi, proses, dan SKL
1. Standar Isi

2. Standar Proses

3. Standar Kompetensi Lulusan

Skor Butir dan Jumlah Skor Tertimbang
Maksimum
Instrumen Akreditasi SMA/MA
1. Setiap butir pernyataan memiliki lima opsi jawaban tertutup yaitu “A”,
“B”, “C”, “D”, atau “E”
2.

Skor butir pernyataan yang dijawab A = 4 ; B = 3 ; C = 2 ; D = 1 ; atau
E = 0.

3. Jadi untuk setiap pernyataan, skor butir maks = 4 ; dan skor butir min =
0.

Ket: * Jumlah Skor Tertimbang Maks = Skor Butir Maks x Jumlah Bobot Butir

CONTOH :

Perhitungan Skor Tertimbang Perolehan (1)
(1)
Sebagai contoh jawaban butir pernyataan instrumen Akreditasi
SMA/MA
Standar Isi seperti ditunjukkan pada tabel berikut
1. Standar Isi

CONTOH :

Penentuan Nilai Akhir Akreditasi SMA/MA

Ket: * Nilai Komponen Akreditasi =

Jumlah S kor Terti mbang Perolehan
Jumlah Skor Terti mbang Maksimum

x Bobot Komponen

Nilai Akhir Akreditasi = Jumlah nilai komponen akreditasi dari komponen 1 sampai 8
= 7,91 + 10,97 + 12,26 + 13,57 + 12,27 + 9,09 + 8,52 + 8,64
= 83,23
= 83
(dibulatkan)

CONTOH:
Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
(0 – 100)
Nilai Akreditasi Komponen Skala Ratusan (0 – 100) merupakan nilai
persentase capaian untuk setiap komponen akreditasi.

Kriteria Status Akreditasi

Sekolah/Madrasah dinyatakan “terakreditasi”, jika
memenuhi seluruh kriteria berikut:
a. Memperoleh nilai akhir akreditasi sekurangkurangnya 71;
b. Memperoleh Nilai Komponen Standar Sarana dan
Prasarana tidak kurang dari 61; dan
c. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50.
Sekolah/madrasah dinyatakan “Tidak Terakreditasi” (TT)
jika sekolah/madrasah tidak memenuhi kriteria di atas.

PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
Sekolah/Madrasah memperoleh peringkat akreditasi
sebagai berikut.

1. Peringkat akreditasi A (Unggul), jika Sekolah/Madrasah
memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 91
sampai dengan 100 (91 < NA < 100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik), jika Sekolah/Madrasah
memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 81 sampai
dengan 90 (81 < NA < 90).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika Sekolah/Madrasah
memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 71 sampai
dengan 80 (71 < NA < 80).

Tidak Terakreditasi
Sekolah/madrasah yang tidak terakreditasi adalah yang mendapat nilai
akhir:
a. 61 sampai dengan 70 (61 < NA < 70) dengan peringkat akreditasi D
(Kurang).
b. 0 sampai dengan 60 (0 < NA < 60) dengan peringkat akreditasi E
(Sangat Kurang).

Nilai Akhir dan Peringkat
Akreditasi

Berdasarkan contoh di atas
a. Nilai Akhir Hasil Akreditasi = 83
b. Nilai komponen sarana prasarana tidak kurang dari 61
c. Nilai dari delapan komponen akreditasi seluruhnya mendapatkan skor di
atas 50

Dengan demikian, sekolah/madrasah tersebut
dinyatakan
Terakreditasi dengan peringkat B (Baik).

Contoh Sekolah Tidak Terakreditasi

a. Nilai akhir = 69
b. Nilai Komponen akreditasi pada standar Sarana dan Prasarana
tidak kurang dari 61
c. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50
d. Berperingkat D (Kurang) dan Tidak Terakreditasi

Contoh Sekolah Tidak Terakreditasi

a. Nilai akhir = 72
b. Nilai Komponen akreditasi pada standar Sarana dan Prasarana
kurang dari 61
c. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50
d. Tidak Terakreditasi

PERSYARATAN AKREDITASI
SEKOLAH/MADRASAH
1. Memiliki Surat Keputusan Pendirian/Operasional
Sekolah/Madrasah;
2. Memiliki peserta didik pada semua tingkatan kelas;
3. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan;
4. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan;
5. Melaksanakan kurikulum yang berlaku; dan
6. Telah menamatkan peserta didik. 

TANGGUNGJAWAB DAN WEWENANG
SEKOLAH
a. Menghadiri sosialisasi pelaksanaan akreditasi yang dilaksanakan oleh
BAP-S/M.
b. Mencetak perangkat akreditasi sesuai keperluan.
c. Membuat surat pernyataan kesediaan mengikuti pelaksanaan
akreditasi.
d. Mengirimkan surat pernyataan kesediaan mengikuti akreditasi yang
dilampiri dengan dokumen persyaratan.
e. Menyiapkan pelaksanaan akreditasi dengan sebaik-baiknya.

TANGGUNGJAWAB DAN WEWENANG
KEPALA SEKOLAH
a. Membentuk tim akreditasi sekolah/madrasah.
b. Mempelajari perangkat akreditasi secara keseluruhan.
c. Melakukan pengisian instrumen akreditasi dan instrumen
pengumpulan data dan informasi pendukung
d. Mengirimkan hasil isian Instrumen Akreditasi kepada BAP-S/M.

Terima kasih