SUSTAINED SILENT READING MODIFIKASI UNTU
SUSTAINED SILENT READING MODIFIKASI
UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MEMBACA DAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH
DASAR DI INDONESIA
Ayundha Nabilah
Universitas Pendidikan Indonesia
ayundhanabilah@student.upi.edu
ABSTRAK
Hasil survey PIRLS (Progress in International Reading Literacy) pada tahun 2011 menyatakan
bahwa Indonesia menempati urutan literasi membaca ke 42 dari 45 negara. Survey serupa yang dilakukan
EGRA (Early Grade Reading Assessment) tahun 2012 di 7 provinsi mitra USAID di Indonesia
menunjukkan bahwa 50% siswa kelas 3 sekolah dasar sudah dapat membaca, namun setengahnya hanya
dapat membaca tanpa memahami apa yang ia baca. Temuan ini merupakan sebuah dilema bagi
pembelajaran literasi di Indonesia karena data tersebut menunjukkan bahwa masalah kemampuan literasi
membaca siswa di Indonesia merupakan masalah kritis yang harus dicari solusinya. Literasi mempunyai
peran penting bagi masyarakat pada abad ke-21 sebagai salah satu cara untuk menghadapi tantangan yang
ada. Literasi membaca diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas,
komunikasi, dan kolaborasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi siswa Indonesia mempunyai literasi
membaca yang rendah adalah mereka tidak mempunyai motivasi dan minat membaca. Maka dibutuhkan
sebuah sistem pembiasaan yang dirancang untuk dapat menumbuhkan literasi membaca dan minat baca
siswa sekolah dasar.. Salah satu pembiasaan yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan SSR
(Sustained Silent Reading) Modifikasi. Penerapan SSR dapat dimulai dari sekolah dasar, karena pada
jenjang pendidikan ini siswa sedang mengembangkan kemampuan berbahasanya. SSR modifikasi
merupakan suatu pembiasaan dimana siswa membaca sebuah buku secara senyap dan berkelanjutan
selama satu minggu. Lalu diadakan diskusi dan pembuatan poster maupun reading log setiap satu minggu
sekali sebagai sebuah evaluasi dari SSR modifikasi.
Kata Kunci : Literasi Membaca, Minat Baca, Sekolah Dasar, Sustained Silent Reading, Indonesia
UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MEMBACA DAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH
DASAR DI INDONESIA
Ayundha Nabilah
Universitas Pendidikan Indonesia
ayundhanabilah@student.upi.edu
ABSTRAK
Hasil survey PIRLS (Progress in International Reading Literacy) pada tahun 2011 menyatakan
bahwa Indonesia menempati urutan literasi membaca ke 42 dari 45 negara. Survey serupa yang dilakukan
EGRA (Early Grade Reading Assessment) tahun 2012 di 7 provinsi mitra USAID di Indonesia
menunjukkan bahwa 50% siswa kelas 3 sekolah dasar sudah dapat membaca, namun setengahnya hanya
dapat membaca tanpa memahami apa yang ia baca. Temuan ini merupakan sebuah dilema bagi
pembelajaran literasi di Indonesia karena data tersebut menunjukkan bahwa masalah kemampuan literasi
membaca siswa di Indonesia merupakan masalah kritis yang harus dicari solusinya. Literasi mempunyai
peran penting bagi masyarakat pada abad ke-21 sebagai salah satu cara untuk menghadapi tantangan yang
ada. Literasi membaca diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas,
komunikasi, dan kolaborasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi siswa Indonesia mempunyai literasi
membaca yang rendah adalah mereka tidak mempunyai motivasi dan minat membaca. Maka dibutuhkan
sebuah sistem pembiasaan yang dirancang untuk dapat menumbuhkan literasi membaca dan minat baca
siswa sekolah dasar.. Salah satu pembiasaan yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan SSR
(Sustained Silent Reading) Modifikasi. Penerapan SSR dapat dimulai dari sekolah dasar, karena pada
jenjang pendidikan ini siswa sedang mengembangkan kemampuan berbahasanya. SSR modifikasi
merupakan suatu pembiasaan dimana siswa membaca sebuah buku secara senyap dan berkelanjutan
selama satu minggu. Lalu diadakan diskusi dan pembuatan poster maupun reading log setiap satu minggu
sekali sebagai sebuah evaluasi dari SSR modifikasi.
Kata Kunci : Literasi Membaca, Minat Baca, Sekolah Dasar, Sustained Silent Reading, Indonesia