LADITA PUTRI S (21020112110139) BAB VI

Auditorium Universitas Diponegoro | 2016

BAB 6
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AUDITORIUM
6.1.

Program Dasar Perencanaan
6.1.1. Program Ruang

No

Ruang

1
2
3
4
5
6

Auditorium

Stage
Orchestra Pit
Panggung Paduan Suara
Platform perekaman
Sound and lighting control room

7
8
9

Lobby Penampil
Ruang Latihan
Ruang Ganti Single
Ruang Ganti Communal
Lounge
Loading Dock
Ruang VIP
Ruang meeting
Ruang Panitia
Ruang penyimpanan alat musik

Gudang

10
11
12
13
14
15
16

Jumlah Unit
Kelompok Kegiatan Utama
1
1
1
1
1
2

Luas (m2)


Total (m2)

1706,8
210
28,55
12
1,5
7,5
Jumlah
Sirkulasi 50%
54,72
210
15
45
78,4
8,16
29,8
25,11
15

27,35
30
Jumlah
Sirkulasi 30%
Total

1706,8
210
27,35
12
1,5
15
1973,85
986,925
54,72
210
45
315
78,4
16,32

119,2
50,22
60
27,35
30
1006,21
301,863
4269

1
4

2400
1,7
Jumlah
Sirkulasi 20%
Total

2400
6,81

2406,81
961,362
3368

1
1
10
1

420
32,8
2,25
88,3
Jumlah
Sirkulasi 30%
Total

420
32,8
22,5

88,3
563,6
169,08
733

1
1
4
4
1
1
1
1

30
30
15
4
20
20

3
48

30
30
60
16
20
20
3
48

1
1
3
7
1
2
4
2

4
1
1

Kelompok Kegiatan Publik
17
18

Foyer
Ticket Box

19
20
21
22

Coffee Shop
Marchandise Shop
ATM Center
Kantin


23
24
25
26
27
28
29
30

Chiller
Genset
AHU
Trafo & Panel
Pompa
BBM
Lift
Musholla

Kelompok Kegiatan Penunjang


Kelompok Kegiatan Servis

93 | T A - 1 3 6

Auditorium Universitas Diponegoro | 2016
31
32
33
34
35
36

Tempat Wudhu
Lavatory pria
Lavatory wanita
Ruang janitor
Ruang kontrol keamanan
Pos Security

36
37
38
39
40
41

Parkir mobil pengunjung
Parkir mobil penyelenggara / pemain
Parkir motor pengunjung
Parkir motor penyelenggara / pemain
Parkir Bus
Parkir mobil besar

2

3

4
1
2

3
6
3
Jumlah
Sirkulasi 30%
Total

6
70,6
230,1
12
6
6
557,7
167,31
725

400
100
900
300
7
3

12,5
12,5
1,5
1,5
47,5
47,5
Jumlah
Sirkulasi 100%
Total

5000
1250
1350
450
332,5
142,5
8525
8525
17.050

Kelompok Kegiatan Parkir

Table 1 Program Ruang
(Sumber : Analisa, 2016)

6.1.2. Daya Dukung Lahan
Dengan luas lahan 25.330m2 dan peraturan KDB 0.4 maka memiliki KDB seluas
10.132m2. Luas bangunan yang diperoleh dari analisa program ruang adalah 9.095
m2. Berikut analisa optimasi lahan seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 0.1 Peta Optimasi Lahan Auditorium Undip berdasarkan rujukan masterplan Undip dan peraturan setempat
(Sumber : Peta Cad Undip, 2016)

94 | T A - 1 3 6

Auditorium Universitas Diponegoro | 2016

KET:
Lahan Auditorium
GSB

Gambar 0.2 Lahan Auditorium
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)

6.2. Program Dasar Perancangan
6.2.1. Aspek Kinerja
Sistem pencahayaan
Memanfaatkan terang langit sebagai pencahayaan alami serta lampu sebagai
pencahayaan buatan.
Sistem penghawaan
Menerapkan sistem penghawaan alami dengan adanya cross ventilation, dan
penghawaan buatan dengan pemakaian AC VRV, AC Sentral, exhaust fan, blower.
Sistem jaringan air bersih dan kotor
Bersumber dari PDAM dengan sistem down feed karena melayani bangunan
bertingkat. Sedangkan distribusi air pemadam kebakaran menggunakan up feed
sistem.
Sistem jaringan listrik
Suplai utama berasal dari PLN , didukung oleh suplai cadangan yang berasal dari
genset.
Sistem pembuangan sampah
Sampah pada tiap-tiap tempat sampah dalam ruangan dikumpulkan sambil
dipisahkan menurut jenisnya. Kemudian ditampung Dari bak induk tersebut sampah
diangkut oleh mobil pengangkut sampah menuju TPA milik Universitas Diponegoro.
Sistem pemadam kebakaran
Meliputi unit detector (smoke dan flame detector) dan unit proteksi (hydrant box,
sprinkle, fire extinguisher, hydrant pilar, pintu darurat, dan tangga darurat).
Sistem komunikasi
Telepon dengan PABX sebagai pengendali komunikasi keluar masuk, faksimili, serta
internet, hotspot area pada zona tertentu, Interkom/ HT untuk penggunaan

95 | T A - 1 3 6

Auditorium Universitas Diponegoro | 2016
individual 2 arah, Jaringan antar komputer (Local Area Nerwork), sistem komunikasi
data berupa pertukaran informasi antar komputer secara internal.
Sistem penangkal petir
Auditorium Universitas Diponegoro direncanakan menggunakan sistem franklin
sebagai sistem penangkal petir.
Sistem keamanan
Sistem keamanan menggunakan CCTV yang dipasang di setiap sudut ruang yang
membutuhkan pengawasan khusus.
Sistem audiovisual
Memanfaatkan penggunaan public address, microphone dan speaker, kondensor,
film projector, OHP, SIS dan audio high fidelity.
Sistem akustik
Mengatur peletakkan ruang pertunjukan agar tidak dekat dengan sumber kebisingan,
dan menggunakan material peredam suara yang dipasang pada lantai, dinding, dan
langit-langit.
Sistem Transportasi
Memanfaatkan tangga sebagai transportasi darurat, escalator pada main lobby lantai
dasar menuju lantai dua, dan lift untuk pencapaian difabilitas.
6.2.2. Aspek Teknis
Sistem struktur atap yang digunakan adalah struktur bentang lebar, selain itu
penggunaan struktur bangunan menggunakan struktur beton dengan dinding curtain
wall maupun dinding massif. Pondasi yang digunakan adalah tiang pancang.
6.2.3. Aspek Visual Arsitektural
 Pengolahan Tapak

Gambar 0.3 Pengolahan Tapak
(Sumber : Analisa, 2016)

96 | T A - 1 3 6

Auditorium Universitas Diponegoro | 2016

Secara garis besar pengelompokkan fungsi bangunan akan terbagi menjadi 3 yaitu
fungsi utama dimana bangunan merupakan sarana untuk melakukan segala aktifitas civitas
akademika seperti wisuda, seminar, pertunjukkan, fungsi penunjang dimana dapat
mengakomodasi para masyarakat luar untuk dapat menggunakan fasilitas penunjang serta
fungsi servis yang dapat mendukung seluruh aktifitas di dalam auditorium tersebut.
Pada pengolahan tapak tersebut penempatan fungsi utama di kelilingi oleh fungsi
penunjang serta fungsi servis, diharapkan agar fungsi utama terhindar dari kebisingan
sehingga tidak mengganggu akustik bangunan Auditorium Universitas Diponegoro.
 Aksesibilitas
Pencapaian pada tapak dilakukan dengan 3 pelaku yaitu pejalan kaki,
kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Karena letaknya yang berada dipinggir
jalan menjadikan tapak ini cukup aksesibel. Untuk kendaraan pribadi dipecah lagi
menjadi 3 kategori yaitu kendaraan pengunjung, kendaraan pemain dan
penyelenggara acara, serta kendaraan servis. Untuk pintu masuk utama terletak
di selatan tapak yang terakses langsung dengan jalan raya, karena terdapat dua
akses jalan pada tapak, maka untuk jalur masuk dan keluar dibedakan agar tidak
terjadinya penumpukan aksesibilitas. Setelah pintu masuk site, akan ada
pembagian jalur dropoff dan parkir untuk pengunjung, pemain dan
penyelenggara. Mengingat kapasitas parkir yang cukup besar maka akan ada
penambahan basement maupun gedung parkir. Bagi pengunjung aka nada akses
langsung dari basement menuju foyer.
Selain itu masalah kemacetan juga menjadi pertimbangan karena padatnya
jalan Prof.Sudarto, maka bangunan harus dapat mensiasatinya dengan cara
membedakan jalur masuk dan keluar, lalu jalur keluar akan memiliki track
panjang yang dapat membantu penguraian kemacetan.


Penataan Massa dan Ruang
Didalam bangunan Auditorium Universitas Diponegoro terdapat massa utama
yaitu kegiatan pertunjukan. Letaknya akan berada pada bagian tengah tapak agar
dapat mengurangi kebisingan. Pada bagian foyer akan memanfaatkan
pencahayaan alami dari atap sehingga dapat mengurangi pemakaian energi
listrik disaat siang hari. Pada bagian ruang utama akan dibagi menjadi tiga bagian
yang dapat disatukan menggunakan movable wall installation. Selain itu
penggunaan bleacher seating hydraulic juga sangat diperlukan untuk meciptakan
ruang yang lebih fleksibel.

97 | T A - 1 3 6

Auditorium Universitas Diponegoro | 2016

Gambar 0.4 Music and Congress Center
(Sumber : van, 2012)

Gambar 0.6 Bleacher Seating Hydraulic
(Sumber : Appleton, 2008)



Gambar 0.5 Movable Wall
(Sumber : www.google.com, 2016)

Gambar 0.7 Movable Wall & Bleacher Seating
(Sumber : www.google.com , 2016)

Struktur dan Material
Ruang auditorium membutuhkan sebuah ruang tanpa hambatan dalam
penggunaannya, maka struktur yang dapat menyokong atap dengan bentang
yang lebar diperlukan dalam pengkonsepan struktur. Bangunan akan ditopang
dengan core ataupun kolom beton, struktur ini kemudian dikombinasikan
dengan material alami serta material kedap suara sehingga terdapat struktur
utama dan struktur pendukung untuk menyiasati kebisingan ruang serta tidak
merusak lingkungan. Struktur pondasi menggunakan tiang pancang/ bor pile
dengan beberapa dilatasi untuk pemisahan struktur bangunan. Fasad bangunan
akan menggunakan curtain wall maupun dinding massif.

98 | T A - 1 3 6