T IPA 1101666 Chapter5
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis yang dilakukan dalam
penelitian, secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa calon
guru Biologi meningkat secara signifikan dalam melakukan performance
assessment melalui kegiatan pengembangan yang disertai pemberian feedback
pada perkuliahan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB). Perolehan feedback
berdasarkan pengalaman menguji coba task dan rubrik di sekolah berkontribusi
lebih baik dalam peningkatan tersebut. Secara khusus, rumusan simpulan dalam
penelitian ini sesuai dengan pertanyaan penelitian diuraikan sebagai berikut:
Perolehan rerata skor dalam penyusunan perangkat penilaian sebagai
luaran (output) mata kuliah PKM adalah sebesar 2,43. Temuan tersebut
mengindikasikan bahwa mahasiswa sudah memperoleh bekal pengetahuan yang
cukup tentang konsep performance assessment pada mata kuliah Asesmen
Pembelajaran Biologi, namun mahasiswa belum dapat menerapkan dan
menghubungkan antara konsep performance assessment dengan konten Biologi
yang lain untuk digunakan dalam merancang task dan rubrik yang sesuai dengan
target penilaiannya. Kualitas task dan rubrik mahasiswa ditemukan masih rendah.
Kegiatan pengembangan performance assessment dapat meningkatkan
penguasaan konsep performance assessment mahasiswa calon guru Biologi. Hasil
penelitian menunjukkan, terdapat perbedaan pencapaian penguasaan konsep
performance
assessment
yang
signifikan
pada
kelompok
eksperimen
dibandingkan dengan kontrol sesudah melaksanakan kegiatan pengembangan
melalui pemberian feedback. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan perolehan
Asymp. Sig. sebesar 0,018 pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).
Mahasiswa tidak hanya memerlukan penguasaan konsep performance
assessment untuk menyusun task dan rubrik yang tepat sasaran, tapi juga perlu
ditunjang dengan penguasaan terhadap konten Biologi. Performance assessment
115
Yuni Astuti, 2014
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Melakukan Performance
Assessment
Melalui Perkuliahan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
116
sesuai untuk diimplementasikan pada konsep Pengelompokan Makhluk Hidup,
Keanekaragaman Hayati, Struktur dan Fungsi Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan,
Sistem Gerak, Sistem Peredaran, Sistem Pencernaan, Pertumbuhan dan
Perkembangan, Metabolisme, Hereditas, dan Evolusi. Performance assessment
dalam bidang ilmu Biologi dapat diterapkan untuk menilai pengetahuan,
penalaran, dan sikap peserta didik. Namun, yang paling sesuai adalah untuk
menilai keterampilan dan produk. Penguasaan konten Biologi mahasiswa
kelompok eksperimen lebih baik dibanding dengan kelompok kontrol sesudah
mengikuti kegiatan pengembangan melalui pemberian feedback. Mahasiswa
masih lemah dalam perancangan task yang sesuai dengan prosedur kerja ilmiah
dan cenderung untuk mengabaikan prosedur keselamatan kerja peserta didik. Task
dan rubrik cenderung meniru LKS dan kurang mampu menyesuaikan tingkat
kesulitan dengan kemampuan peserta didik pada jenjang SMA. Mahasiswa juga
kurang memperhatikan konten Biologi dalam penyusunan task dan rubrik.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
secara signifikan dalam penyusunan perangkat penilaian pada kelompok
eksperimen dibandingkan dengan kontrol sesudah melaksanakan kegiatan
pengembangan melalui uji coba di sekolah, dengan perolehan Asymp. Sig. sebesar
0,010 pada α = 0,05. Sementara, Sig. (2-tailed) pada kemampuan penyusunan task
sebesar 0,011, yang diperoleh pada α = 0,05. Dengan demikian, terdapat
perbedaan secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan penyusunan task
antara kelompok eksperimen dengan kontrol. Namun, kemampuan penyusunan
rubrik tidak berbeda secara signifikan antara kedua kelompok sampel, dengan
perolehan Asymp. Sig. sebesar 0,122 pada α = 0,05.
Kemampuan calon guru Biologi dalam mengembangkan perangkat
penilaian
kinerja
pengembangan
cenderung
performance
meningkat
assessment
sesudah
melalui
mengikuti
pemberian
kegiatan
feedback.
Kemampuan tersebut mengalami peningkatan pesat pada siklus 3 kemudian
menurun pada siklus 4. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan
kemampuan dalam mengembangkan task pada aspek ke-2 (kesesuaian antara
tujuan pembelajaran dengan kriteria penilaian), ke-4 (tugas terintegrasi dengan
Yuni Astuti, 2014
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Melakukan Performance
Assessment
Melalui Perkuliahan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
117
pengetahuan dan keterampilan), ke-5 (kedekatan dengan kehidupan nyata
(authenticity)), ke-6 (waktu penyelesaian tugas), dan ke-7 (kejelasan petunjuk
pengerjaan); sedangkan kemampuan kelompok kontrol meningkat pada aspek ke7. Berbeda halnya dengan kemampuan mengembangkan rubrik, pada aspek ke-3
(kejelasan kriteria penilaian), peningkatan kemampuan kelompok eksperimen
dalam mengembangkan rubrik lebih rendah dibanding dengan kelompok kontrol.
hal ini menunjukkan bahwa feedback yang diperoleh melalui kajian teori
berdampak lebih baik. Kemampuan kelompok eksperimen meningkat pada aspek
ke-7 yaitu tentang akuntabilitas individual dalam kerja sama kelompok,
sedangkan kemampuan kelompok kontrol mengalami penurunan pada rubrik 4.
Mahasiswa
calon
guru
memberikan
tanggapan
positif
terhadap
pelaksanaan kegiatan pengembangan performance assessment. Kegiatan tersebut
memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa dalam pengembangan perangkat
performance assessment yang terintegrasi dengan konten Biologi, diantaranya
dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk berinteraksi secara langsung dengan penyelenggara sekolah.
Motivasi mahasiswa dalam mempelajari konsep penilaian, terutama tentang
performance assessment, semakin meningkat seiring dengan bertambahnya rasa
keingintahuan mahasiswa.
Kendala yang ditemui oleh mahasiswa calon guru Biologi dalam
menyusun, mengembangkan dan melaksanakan performance assessment terkait
dengan penentuan kriteria penting, penentuan dan perolehan izin untuk
pelaksanaan uji coba, serta penyesuaian waktu pelaksanaan uji coba dengan pihak
sekolah.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan dari penelitian yang dilakukan, peneliti
mengemukakan beberapa saran berikut.
1.
Saran untuk Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan Dosen
Yuni Astuti, 2014
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Melakukan Performance
Assessment
Melalui Perkuliahan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
118
a.
Mata kuliah yang bermuatan pedagogik sebaiknya diberikan tugas yang
bersifat nyata melalui tugas-tugas yang dikerjakan atau diujicobakan di
sekolah sehingga calon guru terbiasa dengan real-world situation.
b.
Dosen disarankan untuk menyampaikan kepada mahasiswa tentang
pentingnya peran indikator dalam penyusunan task dan rubrik sebelum
memberikan tugas performance assessment.
c.
Dosen sebaiknya memberikan tugas performance assessment melalui
pemberian feedback hingga empat siklus untuk mengidentifikasi konsistensi
kemampuan mahasiswa dalam penyusunan task dan rubrik. Namun, untuk
menghindari kejenuhan mahasiswa, disarankan untuk mengurangi jumlah
tahapan revisi dalam siklus 3.
2.
Saran untuk Guru
a.
Guru dapat melatih kemampuannya dalam mengembangkan task dan rubrik
penilaian melalui kolaborasi dengan LPTK.
b.
Guru perlu memberi kesempatan yang luas bagi mahasiswa calon guru
Biologi untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan yang terintegrasi dalam
pembelajaran di sekolah.
3.
Saran untuk peneliti lain
a.
Apabila peneliti lain hendak melakukan penelitian tentang pengembangan
task, rubrik, atau keduanya, sebaiknya telah melakukan koordinasi dengan
guru melalui mahasiswa sejak awal semester.
b.
Apabila peneliti lain hendak melakukan penelitian tentang pengembangan
task dan rubrik, atau keduanya dalam bidang ilmu Biologi, diharapkan dapat
mengungkap kelemahan dan kelebihan kemampuan mahasiswa dalam
mengintegrasikan konten Biologi dalam task dan rubrik secara lebiih
mandalam.
c.
Pemberian task yang disarankan hingga empat siklus untuk mengidentifikasi
konsistensi kemampuan mahasiswa dalam penyusunan task dan rubrik.
Yuni Astuti, 2014
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Melakukan Performance
Assessment
Melalui Perkuliahan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
119
Namun, jumlah task yang harus direvisi dalam siklus 3 sebaiknya dikurangi
untuk meminimalisir kejenuhan pada mahasiswa.
Yuni Astuti, 2014
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Melakukan Performance
Assessment
Melalui Perkuliahan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis yang dilakukan dalam
penelitian, secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa calon
guru Biologi meningkat secara signifikan dalam melakukan performance
assessment melalui kegiatan pengembangan yang disertai pemberian feedback
pada perkuliahan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB). Perolehan feedback
berdasarkan pengalaman menguji coba task dan rubrik di sekolah berkontribusi
lebih baik dalam peningkatan tersebut. Secara khusus, rumusan simpulan dalam
penelitian ini sesuai dengan pertanyaan penelitian diuraikan sebagai berikut:
Perolehan rerata skor dalam penyusunan perangkat penilaian sebagai
luaran (output) mata kuliah PKM adalah sebesar 2,43. Temuan tersebut
mengindikasikan bahwa mahasiswa sudah memperoleh bekal pengetahuan yang
cukup tentang konsep performance assessment pada mata kuliah Asesmen
Pembelajaran Biologi, namun mahasiswa belum dapat menerapkan dan
menghubungkan antara konsep performance assessment dengan konten Biologi
yang lain untuk digunakan dalam merancang task dan rubrik yang sesuai dengan
target penilaiannya. Kualitas task dan rubrik mahasiswa ditemukan masih rendah.
Kegiatan pengembangan performance assessment dapat meningkatkan
penguasaan konsep performance assessment mahasiswa calon guru Biologi. Hasil
penelitian menunjukkan, terdapat perbedaan pencapaian penguasaan konsep
performance
assessment
yang
signifikan
pada
kelompok
eksperimen
dibandingkan dengan kontrol sesudah melaksanakan kegiatan pengembangan
melalui pemberian feedback. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan perolehan
Asymp. Sig. sebesar 0,018 pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).
Mahasiswa tidak hanya memerlukan penguasaan konsep performance
assessment untuk menyusun task dan rubrik yang tepat sasaran, tapi juga perlu
ditunjang dengan penguasaan terhadap konten Biologi. Performance assessment
115
Yuni Astuti, 2014
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Melakukan Performance
Assessment
Melalui Perkuliahan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
116
sesuai untuk diimplementasikan pada konsep Pengelompokan Makhluk Hidup,
Keanekaragaman Hayati, Struktur dan Fungsi Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan,
Sistem Gerak, Sistem Peredaran, Sistem Pencernaan, Pertumbuhan dan
Perkembangan, Metabolisme, Hereditas, dan Evolusi. Performance assessment
dalam bidang ilmu Biologi dapat diterapkan untuk menilai pengetahuan,
penalaran, dan sikap peserta didik. Namun, yang paling sesuai adalah untuk
menilai keterampilan dan produk. Penguasaan konten Biologi mahasiswa
kelompok eksperimen lebih baik dibanding dengan kelompok kontrol sesudah
mengikuti kegiatan pengembangan melalui pemberian feedback. Mahasiswa
masih lemah dalam perancangan task yang sesuai dengan prosedur kerja ilmiah
dan cenderung untuk mengabaikan prosedur keselamatan kerja peserta didik. Task
dan rubrik cenderung meniru LKS dan kurang mampu menyesuaikan tingkat
kesulitan dengan kemampuan peserta didik pada jenjang SMA. Mahasiswa juga
kurang memperhatikan konten Biologi dalam penyusunan task dan rubrik.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
secara signifikan dalam penyusunan perangkat penilaian pada kelompok
eksperimen dibandingkan dengan kontrol sesudah melaksanakan kegiatan
pengembangan melalui uji coba di sekolah, dengan perolehan Asymp. Sig. sebesar
0,010 pada α = 0,05. Sementara, Sig. (2-tailed) pada kemampuan penyusunan task
sebesar 0,011, yang diperoleh pada α = 0,05. Dengan demikian, terdapat
perbedaan secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan penyusunan task
antara kelompok eksperimen dengan kontrol. Namun, kemampuan penyusunan
rubrik tidak berbeda secara signifikan antara kedua kelompok sampel, dengan
perolehan Asymp. Sig. sebesar 0,122 pada α = 0,05.
Kemampuan calon guru Biologi dalam mengembangkan perangkat
penilaian
kinerja
pengembangan
cenderung
performance
meningkat
assessment
sesudah
melalui
mengikuti
pemberian
kegiatan
feedback.
Kemampuan tersebut mengalami peningkatan pesat pada siklus 3 kemudian
menurun pada siklus 4. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan
kemampuan dalam mengembangkan task pada aspek ke-2 (kesesuaian antara
tujuan pembelajaran dengan kriteria penilaian), ke-4 (tugas terintegrasi dengan
Yuni Astuti, 2014
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Melakukan Performance
Assessment
Melalui Perkuliahan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
117
pengetahuan dan keterampilan), ke-5 (kedekatan dengan kehidupan nyata
(authenticity)), ke-6 (waktu penyelesaian tugas), dan ke-7 (kejelasan petunjuk
pengerjaan); sedangkan kemampuan kelompok kontrol meningkat pada aspek ke7. Berbeda halnya dengan kemampuan mengembangkan rubrik, pada aspek ke-3
(kejelasan kriteria penilaian), peningkatan kemampuan kelompok eksperimen
dalam mengembangkan rubrik lebih rendah dibanding dengan kelompok kontrol.
hal ini menunjukkan bahwa feedback yang diperoleh melalui kajian teori
berdampak lebih baik. Kemampuan kelompok eksperimen meningkat pada aspek
ke-7 yaitu tentang akuntabilitas individual dalam kerja sama kelompok,
sedangkan kemampuan kelompok kontrol mengalami penurunan pada rubrik 4.
Mahasiswa
calon
guru
memberikan
tanggapan
positif
terhadap
pelaksanaan kegiatan pengembangan performance assessment. Kegiatan tersebut
memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa dalam pengembangan perangkat
performance assessment yang terintegrasi dengan konten Biologi, diantaranya
dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk berinteraksi secara langsung dengan penyelenggara sekolah.
Motivasi mahasiswa dalam mempelajari konsep penilaian, terutama tentang
performance assessment, semakin meningkat seiring dengan bertambahnya rasa
keingintahuan mahasiswa.
Kendala yang ditemui oleh mahasiswa calon guru Biologi dalam
menyusun, mengembangkan dan melaksanakan performance assessment terkait
dengan penentuan kriteria penting, penentuan dan perolehan izin untuk
pelaksanaan uji coba, serta penyesuaian waktu pelaksanaan uji coba dengan pihak
sekolah.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan dari penelitian yang dilakukan, peneliti
mengemukakan beberapa saran berikut.
1.
Saran untuk Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan Dosen
Yuni Astuti, 2014
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Melakukan Performance
Assessment
Melalui Perkuliahan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
118
a.
Mata kuliah yang bermuatan pedagogik sebaiknya diberikan tugas yang
bersifat nyata melalui tugas-tugas yang dikerjakan atau diujicobakan di
sekolah sehingga calon guru terbiasa dengan real-world situation.
b.
Dosen disarankan untuk menyampaikan kepada mahasiswa tentang
pentingnya peran indikator dalam penyusunan task dan rubrik sebelum
memberikan tugas performance assessment.
c.
Dosen sebaiknya memberikan tugas performance assessment melalui
pemberian feedback hingga empat siklus untuk mengidentifikasi konsistensi
kemampuan mahasiswa dalam penyusunan task dan rubrik. Namun, untuk
menghindari kejenuhan mahasiswa, disarankan untuk mengurangi jumlah
tahapan revisi dalam siklus 3.
2.
Saran untuk Guru
a.
Guru dapat melatih kemampuannya dalam mengembangkan task dan rubrik
penilaian melalui kolaborasi dengan LPTK.
b.
Guru perlu memberi kesempatan yang luas bagi mahasiswa calon guru
Biologi untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan yang terintegrasi dalam
pembelajaran di sekolah.
3.
Saran untuk peneliti lain
a.
Apabila peneliti lain hendak melakukan penelitian tentang pengembangan
task, rubrik, atau keduanya, sebaiknya telah melakukan koordinasi dengan
guru melalui mahasiswa sejak awal semester.
b.
Apabila peneliti lain hendak melakukan penelitian tentang pengembangan
task dan rubrik, atau keduanya dalam bidang ilmu Biologi, diharapkan dapat
mengungkap kelemahan dan kelebihan kemampuan mahasiswa dalam
mengintegrasikan konten Biologi dalam task dan rubrik secara lebiih
mandalam.
c.
Pemberian task yang disarankan hingga empat siklus untuk mengidentifikasi
konsistensi kemampuan mahasiswa dalam penyusunan task dan rubrik.
Yuni Astuti, 2014
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Melakukan Performance
Assessment
Melalui Perkuliahan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
119
Namun, jumlah task yang harus direvisi dalam siklus 3 sebaiknya dikurangi
untuk meminimalisir kejenuhan pada mahasiswa.
Yuni Astuti, 2014
Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Melakukan Performance
Assessment
Melalui Perkuliahan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu