S BIO 1002469 Chapter3
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 22 Bandung yang beralamat di Jalan Rajamantri Kulon No. 7A, Bandung, pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas X di SMA Negeri 22 Bandung, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-7, hanya satu kelas sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling, karena sekolah tidak memungkinkan mengambil acak setiap siswa dan dibuat kelompok baru sehingga pengambilan sampel diambil acak secara kelompok kelas yang sudah ada.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design. Metode penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding (Arikunto, 2013).
(2)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre-test and post-test design. Pada penelitian ini terdapat tes awal sebelum dilakukan pembelajaran berbasis proyek dan tes akhir setelah dilakukan pembelajaran berbasis proyek. Perbedaan (gain) antara pretest dan posttest diasumsikan merupakan efek dari diterapkannya pembelajaran berbasis proyek.
V1 X1 V2
Keterangan: V1 : Pre-test V2 : Post-test
X1 : Pembelajaran berbasis proyek
E. Definisi Operasional
1. Kemampuan literasi sains
Kemampuan literasi sains dalam penelitian ini diperoleh dari perhitungan skor pre-test dan post-test dalam bentuk multiple choice berdasarkan pada indikator kompetensi yang sudah ditentukan oleh PISA 2006, yaitu mengindentifikasi pertanyaan ilmiah, menjelaskan fenomena ilmiah, dan menggunakan bukti-bukti ilmiah, serta dari penilaian sikap siswa terhadap sains berdasarkan PISA 2006 dalam angket dengan menggunakan skala Likert-4.
2. Pembelajaran berbasis proyek
Pembelajaran berbasis proyek dalam penelitian ini menggunakan sintaks dari The George Lucas Educational Foundation, 2005. Siswa diberi tugas proyek dengan melakukan eksperimen mengenai dampak pencemaran air terhadap kehidupan organisme air dan menghasilkan produk berupa
(3)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
himbauan atau ajakan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan bisa berupa gambar, komik, atau karikatur yang dapat dipulikasikan dan laporan kegiatan proyek. Proyek dinilai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai produk.
F. Teknik Pengambilan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan empat instrumen. Instrumen pertama yaitu pre-test dan post-test untuk mengukur kemampuan literasi sains siswa berdasarkan pada indikator kompetensi PISA 2006, dimana pre-test dilakukan sebelum pembelajaran berbasis proyek dilakukan, sedangkan post-test dilakukan setelah pembelajaran berbasis proyek dilakukan. Kedua, terdapat kuesioner atau angket skala sikap siswa terhadap sains yang dilakukan sebelum dan setelah pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan. Instrumen ketiga yaitu angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek setelah pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan, dan instrumen keempat yaitu lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran berbasis proyek yang diambil selama pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.
G. Instrumen Penelitian
1. Tes Kemampuan Literasi Sains
Kemampuan literasi sains siswa diukur dengan menggunakan alat ukur tes berupa tes multiple choice berdasarkan pada indikator kompetensi PISA 2006, yang meliputi identifikasi pertanyaan ilmiah, penjelasan
(4)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti-bukti ilmiah. Kisi-kisi instrumen literasi sains disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Aspek Kompetensi Literasi Sains Indikator
Umum Indikator Khusus
Jumlah Soal Identifikasi
permasalahan/pe rtanyaan ilmiah
1. Mengenali permasalahan/pertanyaan yang dapat
diselidiki secara ilmiah 2
2. Mengidentifikasi kata-kata kunci untuk memperoleh
informasi ilmiah 2
3. Mengenal ciri khas kunci penyelidikan ilmiah 2
Menjelaskan fenomena secara ilmiah
1. Mengaplikasikan pengetahuan sains dalam situasi yang
diberikan 2
2. Mendeskripsikan atau menafsirkan fenomena secara
ilmiah dan memprediksi perubahan 2
3. Mengidentifikasi deskripsi, eksplanasi, dan prediksi yang
tepat 2
Menggunakan bukti ilmiah
1. Menafsirkan bukti ilmiah dan menarik kesimpulan 2
2. Mengidentifikasi asumsi, bukti, dan alasan dibalik
kesimpulan 2
3. Merefleksikan implikasi sosial dari perkembangan sains
dan teknologi 2
Jumlah Soal 18
(Sumber: OECD, 2006) Berikut adalah rincian analisis pokok uji pada tiap butir soal multiple choice untuk pencapaian literasi sains siswa:
(5)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suatu skala dikatakan mempunyai kesahihan atau validitas, apabila skala tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Nasution, 2003). Suatu soal memiliki validitas yang tinggi jika skor pada soal memiliki kesejajaran dengan skor total (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini untuk mengetahui validitas soal dilakukan dengan menggunakan program ANATES. Nilai validitas yang telah diketahui selanjutnya diinterpretasikan mengenai besarnya koefisien korelasi menggunakan kriteria validitas pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kriteria Indeks Validitas Butir Soal Indeks Validitas Keterangan
0.80-1.00 Sangat Tinggi
0.60-0.80 Tinggi
0.40-0.60 Cukup
0.20-0.40 Rendah
0.00-0.20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2010)
Berikut disajikan data rekapitulasi validitas butir soal hasil uji instrumen soal kemampuan literasi sains pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Rekapitulasi Validitas Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen
Kriteria No.Soal Jumlah Soal %
Sangat Tinggi - 0 0
Tinggi 8, 9, 2 11
Cukup 6, 11, 12, 16, 17 5 28
Rendah 1, 4, 5, 7, 10, 13, 18 7 39
Sangat Rendah 2, 3, 14, 15 4 22
Jumlah 18 100
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran soal, artinya jika kepada siswa-siswa diberikan tes yang serupa pada waktu yang berbeda, maka setiap siswa akan tetap
(6)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berada dalam urutan yang sama dalam kelompok (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini untuk mengetahui reliabilitas soal dilakukan dengan menggunakan program ANATES. Selanjutnya, dilakukan interpretasi nilai reliabilitas berdasarkan kriteria reliabilitas pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Reliabilitas Indeks Validitas Keterangan
0.80-1.00 Sangat Tinggi
0.60-0.80 Tinggi
0.40-0.60 Cukup
0.20-0.40 Rendah
0.00-0.20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2010)
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen yang diuji cobakan dengan menggunakan ANATES menunjukkan nilai 0,64. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut termasuk ke dalam kategori tinggi.
c. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan yang rendah (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini untuk mengetahui daya pembeda soal dilakukan melalui bantuan program ANATES. Selanjutnya, besarnya nilai tingkat daya pembeda diinterpretasi berdasarkan kriteria daya pembeda pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Keterangan
0.00-0.20 Jelek
0.21-0.40 Cukup
0.41-0.70 Baik
0.71-1.00 Baik Sekali
(7)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arikunto, 2010)
Data rekapitulasi daya pembeda hasil uji instrumen soal kemampuan literasi sains disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Rekapitulasi Daya Pembeda Hasil Uji Coba Instrumen Kriteria No.Soal Jumlah Soal
Jelek 2, 3, 4, 5, 10, 15 6
Cukup 6, 7, 8, 12, 14, 18 6
Baik 1, 9, 11, 13, 16, 17 6
Baik Sekali - 0
Soal dibuang - 0
Jumlah 18
d. Uji Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui sukar atau mudahnya suatu butir soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar (Arikunto, 2010). Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sukar dapat membuat siswa putus asa dalam mengerjakannya. Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dilakukan melalui bantuan program ANATES. Selanjutnya, diinterpretasi mengenai besarnya nilai tingkat kesukaran soal menggunakan kriteria tingkat kesukaran pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Rentang Klasifikasi
0.00-0.30 Sukar
0.31-0.70 Sedang
0.71-1.00 Mudah
(8)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut ini merupakan data rekapitulasi tingkat kesukaran hasil uji coba instrumen disajikan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Hasil Uji Coba Instrumen
Kriteria No.Soal Jumlah
Soal %
Sukar 2 1 6
Sedang 5, 13, 14, 17 4 22
Mudah 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 18 13 72
Jumlah 18 100
Rekapitulasi hasil analisis butir soal yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran, kualitas pengecoh, dan kesimpulan hasil seleksi item soal disajikan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Rekapitulasi hasil analisis butir soal multiple choice literasi sains No
Daya Pembeda
Taraf
Kesukaran Kualitas Pengecoh Validitas Kesim. Reliabilitas
D Int P Int A B C D Vi Int r Int
1 0,50 BK 73,33 MD SBR BR BR 0,315 RD REVISI
0,6 4
Ting gi 2 0,13 JL 26,67 SK BK SB BK 0,043 SR REVISI
3 0,13 JL 73,33 MD BK BR SBR 0,054 SR REVISI 4 0,13 JL 93,33 MD BR BK BK 0,270 RD REVISI 5 0,13 JL 56,67 SD SB SB BK 0,228 RD REVISI 6 0,25 CK 93,33 MD BR BK BK 0,501 CK TERIMA 7 0,25 CK 86,67 MD BK BK BR 0,311 RD REVISI 8 0,38 CK 90,00 MD SB BR BR 0,601 TG TERIMA 9 0,50 BK 86,67 MD BK BK BK 0,693 TG TERIMA 10 0,13 JL 96,67 MD BR SBR BR 0,308 RD REVISI 11 0,63 BK 76,67 MD SB BR KR 0,574 CK TERIMA 12 0,38 CK 90,00 MD BR SB BR 0,505 CK TERIMA 13 0,50 BK 60,00 SD BK BR KR 0,353 RD REVISI 14 0,25 CK 66,67 SD BR BR SB 0,133 SR REVISI 15 0,13 JL 86,67 MD SBR BK BR 0,184 SR REVISI 16 0,50 BK 76,67 MD SB SB SB 0,438 CK TERIMA 17 0,50 BK 70,00 SD SB KR KR 0,488 CK TERIMA 18 0,38 CK 80,00 MD SB SB SB 0,361 RD REVISI
Keterangan: Int=(Interpretasi); Daya Pembeda (JL=Jelek; CK=Cukup; BK=Baik); Taraf Kesukaran (MD=Mudah; SD=Sedang; SK=Sukar); Kualitas Pengecoh (SBR=Sangat Buruk; BR=Buruk; KR=Kurang; BK=Baik; SB=Sangat Baik); Validitas (SR=Sangat Rendah; RD=Rendah; CK=Cukup; TG=Tinggi). Nilai batas signifikasi koefisien korelasi adalah 0,349.
(9)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Angket Sikap Siswa terhadap Sains
Sikap siswa terhadap sains merupakan salah satu aspek domain yang diukur dalam mengukur kemampuan literasi sains. Sikap siswa terhadap sains di sini diukur menggunakan instrumen berupa angket skala sikap dimana indikator yang digunakan berdasarkan pada PISA 2006 dan menggunakan skala Likert-4, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Kisi-kisi angket sikap siswa terhadap sains disajikan pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Kisi-Kisi Angket Sikap Siswa terhadap Sains Indikator
Umum Indikator Khusus
No Soal Dukungan
terhadap inkuiri ilmiah
Mengakui pentingnya perbedaan perspektif dan argumentasi ilmiah 1,2
Mendukung penggunaan informasi faktual dan eksplanasi rasional 3,4
Menunjukkan pemahaman bahwa proses yang logis dan cermat diperlukan dalam mengambil kesimpulan
5,6
Keyakinan diri sebagai pembelajar sains
Keyakinan dalam menangani persoalan ilmiah secara efektif 7,8
Keyakinan dalam menangani kesulitan dalam menyelesaikan masalah
9,10
Keyakinan dalam menunjukkan kemampuan ilmiah yang tinggi 11,12
Ketertarikan terhadap sains
Menunjukkan keingintahuan tentang sains, isu-isu sains dan mempraktikan sains
13,14 Menunjukkan keinginan untuk memperoleh tambahan pengetahuan
dan keahlian ilmiah, menggunakan beragam sumber dan metode ilmiah
15,16
Menunjukkan keinginan untuk mencari informasi dan memiliki
keterkaitan terus-menerus terhadap sains, termasuk
mengambangkan karir yang berkaitan dengan sains
17,18 Tanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan
Menunjukkan rasa bertanggung jawab personal untuk memelihara lingkungan
19,20 Menunjukkan perhatian terhadap konsekuensi aktivitas manusia
terhadap lingkungan
21,22 Menunjukkan keinginan untuk mengambil bagian dalam aktivitas
pemeliharaan sumber daya alam
23,24 (Sumber: OECD, 2007)
(10)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11 berikut menyajikan rekapitulasi hasil analisis butir soal sikap siswa terhadap sains yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran, dan kesimpulan hasil seleksi item soal.
Tabel 3.11 Rekapitulasi hasil analisis butir soal sikap siswa terhadap sains
No Validitas Reliabilitas Kesimpulan
Vi Interpretasi r Interpretasi
1 0,213 Rendah
0,679 Tinggi
Revisi
2 0,022 Sangat rendah Revisi
3 0,214 Rendah Revisi
4 0,510 Cukup Diterima
5 0,289 Rendah Revisi
6 -0,040 Dibuang Diganti
7 0,375 Rendah Revisi
8 0,267 Rendah Revisi
9 0,328 Rendah Revisi
10 0,566 Cukup Diterima
11 0,295 Rendah Revisi
12 0,508 Cukup Diterima
13 0,041 Sangat Rendah Revisi
14 0,438 Cukup Diterima
15 0,610 Tinggi Diterima
16 0,340 Rendah Diterima
17 0,661 Tinggi Diterima
18 0,529 Cukup Diterima
19 0,329 Rendah Diterima
20 0,535 Cukup Diterima
21 0,420 Cukup Diterima
22 0,202 Rendah Revisi
23 0,487 Cukup Diterima
24 -0,004 Dibuang Diganti
3. Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek
Siswa diberikan angket untuk melihat tanggapan siswa mengenai model pembelajaran berbasis proyek yang telah diberikan. Dengan demikian, diharapkan dapat menginterpretasikan respon siswa mengenai
(11)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam submateri pencemaran air ini. Kisi-kisi angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek disajikan pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran Berbasis Proyek
No Indikator Pernyataan No
soal Sifat Pernyataan 1 Mengetahui respon siswa terhadap kemampuan literasi sains melalui model Project Based Learning
Pembelajaran dengan model Project Based
Learning membuat saya dapat
mengidentifikasi masalah secara ilmiah
1 Positif
Pembelajaran dengan model Project Based
Learning membuat saya dapat
mendeskripsikan fenomena secara ilmiah
2 Positif
Pembelajaran dengan model Project Based
Learning membuat saya dapat
mengaplikasikan pengetahuan sains dalam kehidupan nyata
3 Positif
Pembelajaran dengan model Project Based
Learning tidak membuat saya lebih tertarik akan kajian sains karena penyusunan proyek yang rumit
4 Negatif
Pembelajaran dengan model Project Based
Learning membuat saya pesimis dalam menangani permasalahan lingkungan
5 Negatif
Pembelajaran dengan model Project Based
Learning tidak mendorong saya untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam sains
6 Negatif
2 Mengetahui respon siswa tentang pembelajaran pencemaran air melalui Project Based Learning
Saya dapat memahami konsep pencemaran
air dengan model Project Based Learning
7 Positif
Dengan model Project Based Learning
membuat saya lebih sukar untuk memahami materi pencemaran air
8 Negatif
3 Mengetahui respon siswa tentang aktivitas pembelajaran dengan model
Aktivitas dalam kelompok membuat saya aktif untuk saling bertanya dan
menyampaikan pendapat atau gagasan
9 Positif
Peran guru membantu saya ketika mendapat kesulitan dalam pengerjaan proyek,
sehingga saya menjadi lebih aktif
(12)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek tidak memberi kesempatan kepada saya untuk mengeksplor pengetahuan
11 Negatif
Pembelajaran berbasis proyek tidak membuat saya aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung
12 Negatif
Tabel 3.12 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Lanjutan)
No Indikator Pernyataan No
soal
Sifat Pernyataan
4
Mengetahui respon siswa tentang pelaksanaan pembelajaran biologi dengan penerapan model Project Based Learning
Saya dapat menggali informasi dari proyek yang dikerjakan dengan mudah
13 Positif
Waktu yang diberikan oleh guru efektif untuk mengerjakan proyek
14 Positif
Pembelajaran berbasis proyek menyita waktu saya untuk belajar di kelas
15 Negatif
Saya tidak menyukai kegiatan pembelajaran biologi dengan model Project Based Learning karena menyulitkan
16 Negatif
Jumlah Pernyataan Positif : 8 Jumlah Pernyataan Negatif : 8
4. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek
Keterlaksanaan sintaks pembelajaran berbasis proyek diobservasi menggunakan lembar observasi checklist ya atau tidak. Jika ya diberi skor 1 (satu), jika tidak diberi skor 0 (nol). Tabel 3.13 berikut menyajikan kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran berbasis proyek.
Tabel 3.13 Kisi-Kisi Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek
(13)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sintaks Deskripsi
Start with the essential question
Melalui pertanyaan pengarah dari guru, siswa menjawab pertanyaan pengarah dalam menemukan suatu permasalahan untuk melaksanakan proyek pencemaran air
Design a plan for the project
Siswa merumuskan masalah berdasarkan pertanyaan esensial yang sudah dijawab
Siswa mengidentifikasi variabel terikat, variabel bebas, dan variabel terkendali berdasarkan rancangan percobaan yang akan dilaksanakan
Siswa menentukan alat dan bahan rancangan percobaan yang akan dilaksanakan
Create a schedule Siswa membuat jadwal pelaksanaan proyek dengan jelas Melalui bimbingan guru, siswa membuat rencana cadangan yang berhubungan dengan proyek dan permasalahan yang ada Siswa membuat penjelasan mengenai pemilihan rancangan proyek yang akan dilaksanakan
Tabel 3.13 Kisi-Kisi Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek (Lanjutan)
Sintaks Deskripsi
Monitor the student and the progress of the project
Guru melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek yang dilakukan siswa
Guru melakukan bimbingan di setiap tahapan proyek yang dilakukan siswa
Assess the outcome Guru melakukan penilaian terhadap ketercapaian kompetensi dasar yang sudah ditetapkan
Guru melakukan umpan balik mengenai tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik
Evaluate the
experience
Siswa mengkomunikasikan hasil mini risetnya dan menjelaskan upaya pencegahan pencemaran air
Siswa memberikan kesan-kesan selama pelaksanaan proyek
H. Analisis Data
1. Pengolahan Data Tes Multiple Choice Literasi Sains
Pengolahan data pre-test dan post-test kompetensi dalam literasi sains (mengidentifikasi isu-isu ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan
(14)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan bukti ilmiah) yang masih berupa skor mentah diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus berikut ini (Arikunto, 2010):
2. Pengolahan Data Angket Sikap Siswa Terhadap Sains
Analisis angket sikap siswa terhadap sains menggunakan skala Likert-4. Tabel 3.14 berikut menunjukkan skor yang diberikan pada tiap tipe jawaban, sesuai orientasi jawaban yang diharapkan.
Tabel 3.14 Cara Pemberian Skor Sikap Siswa terhadap Sains Jawaban Responden Soal berorientasi
jawaban positif
Soal berorientasi jawaban negatif
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
Selanjutnya angket sikap siswa terhadap sains ini dilakukan perhitungan persentase dengan rumus (Arikunto, 2010):
Persentase yang didapat kemudian diinterpretasikan berdasarkan kategori yang tertera pada Tabel 3.15 berikut ini.
Tabel 3.15 Kategori Persentase Sikap Siswa Terhadap Sains Persentase Kategori
86 – 100 % Sangat Baik
75 – 85 % Baik
60 – 74 % Cukup
55 – 59 % Kurang
(15)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya dilakukan beberapa uji statistik untuk data tes multiple choice dan angket sikap siswa terhadap sains seperti berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Arikunto, 2010). Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 20.0.
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan melalui uji t jika data berdistribusi normal dan uji ’ jika data berdistribusi tidak normal (Sudjana, 2001) secara manual. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini
α , 5. Terima H0 jika t < t1 - α dan tolak H0 jika t mempunyai harga-harga lain. Jika data berdistrbusi tidak normal, kriteria penolakan H0 ketika ’ ≥
, artinya model pembelajaran berbasis proyek
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan literasi sains siswa. Sedangkan jika H0 diterima, artinya model pembelajaran berbasis proyek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan literasi sains siswa.
Selain beberapa perhitungan di atas, dilakukan pula perhitungan Normalizied gain, yaitu melihat peningkatan yang terjadi antara nilai pretest dengan nilai posttest (Hake, 1999):
(16)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kategorisasi perolehan skor N-gain dapat dilihat pada Tabel 3.16 di bawah ini:
Tabel 3.16 Kategori Gain Ternormalisasi (N-gain) Gain ternormalisasi (g) Kategori
≥ ,7 Tinggi
0,30 < g < 0,70 Sedang
0,1 < g < 0,30 Rendah
≤ , Sangat Rendah
(Hake, 1999)
3. Pengolahan Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek
Angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek menggunakan skala Likert-4. Tabel 3.17 menunjukkan skor yang diberikan pada tiap tipe jawaban, sesuai orientasi jawaban yang diharapkan.
Tabel 3.17 Cara Pemberian Skor Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek
Jawaban Responden Soal berorientasi jawaban positif
Soal berorientasi jawaban negatif
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
Selanjutnya dilakukan perhitungan persentase dengan rumus (Arikunto, 2010):
Persentase yang didapat kemudian diinterpretasikan berdasarkan kategori yang tertera pada Tabel 3.18 berikut ini.
(17)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.18 Kategori Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek
Persentase Kategori
86 – 100 % Sangat Baik
75 – 85 % Baik
60 – 74 % Cukup
55 – 59 % Kurang
≤ 54 % Kurang Sekali
(Purwanto, 2009)
4. Keterlaksanaan Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Keterlaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dikembangkan berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer. Setiap indikator pada masing-masing tahap pembelajaran yang terlaksana diberikan skor satu, dan jika tidak muncul diberikan skor nol. Kemudian dihitung persentasi skor yang diperoleh dengan rumus berikut:
Selanjutnya menentukan kategori keterlaksanaan model pembelajaran bedasarkan Tabel 3.19.
Tabel 3.19 Kategori Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek Rentang Indeks Kategori
85-100 Sangat Baik
70-85 Baik
55-70 Cukup
40-55 Kurang
0-40 Sangat Kurang
(Rupilu, 2012)
I. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan studi literatur dan menggali informasi mengenai penelitian yang sejenis, yaitu pembelajaran berbasis proyek, dan literasi sains.
(18)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Penyusunan proposal penelitian, seminar proposal, dan revisi proposal penelitian.
c. Penyusunan instrumen penelitian berupa tes literasi sains, sikap siswa terhadap sains, keterlaksanaan pembelajaran berbasis proyek, dan lembar tanggapan siswa terhadap pebelajaran.
d. Penentuan lokasi penelitisn dan sampel penelitian yang dapat mendukung ketercapaian tujuan penelitian.
e. Melakukan pertimbangan (judgement) instrumen kepada dosen pembimbing dan dosen ahli.
f. Melakukan uji coba instrumen tes literasi sains dan sikap siswa terhadap sains kepada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung.
g. Analisis butir soal instrumen, kemudian dilakukan revisi. 2. Tahap Penelitian
a. Pelaksanaan pretest di kelas eksperimen.
b. Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek (project based-learning) di kelas eksperimen.
c. Pelaksanaan post-test di kelas eksperimen. d. Pengumpulan data.
3. Tahap Pengolahan Data dan Penarikan Kesimpulan
a. Penilaian tes literasi sains dan sikap siswa terhadap sains berdasarkan pedoman penilaian yang berlaku.
b. Interpretasi keterlaksanaan pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek.
c. Pembahasan data hasil penelitian. d. Penarikan kesimpulan.
(19)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian
Studi Pendahuluan (kajian literatur mengenai literasi sains, pembelajaran berbasis proyek, pencemaran dan
pelestarian lingkungan hidup)
Penyusunan dan Seminar Proposal
Perbaikan Proposal
Survey ke lokasi penelitian
Penyusunan RPP dan instrumen penelitian
Judgement instrumen Uji Instrumen
Revisi Instrumen
KBM (pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek) Pengumpulan data
Pengolahan dan Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
Pembuatan Laporan Tahap I
Persiapan
Tahap II Pelaksanaan
Tahap III Pengolahan data
Tahap IV Pelaporan
(1)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan bukti ilmiah) yang masih berupa skor mentah diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus berikut ini (Arikunto, 2010):
2. Pengolahan Data Angket Sikap Siswa Terhadap Sains
Analisis angket sikap siswa terhadap sains menggunakan skala Likert-4. Tabel 3.14 berikut menunjukkan skor yang diberikan pada tiap tipe jawaban, sesuai orientasi jawaban yang diharapkan.
Tabel 3.14 Cara Pemberian Skor Sikap Siswa terhadap Sains
Jawaban Responden Soal berorientasi
jawaban positif
Soal berorientasi jawaban negatif
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
Selanjutnya angket sikap siswa terhadap sains ini dilakukan perhitungan persentase dengan rumus (Arikunto, 2010):
Persentase yang didapat kemudian diinterpretasikan berdasarkan kategori yang tertera pada Tabel 3.15 berikut ini.
Tabel 3.15 Kategori Persentase Sikap Siswa Terhadap Sains
Persentase Kategori
86 – 100 % Sangat Baik
75 – 85 % Baik
60 – 74 % Cukup
55 – 59 % Kurang
(2)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya dilakukan beberapa uji statistik untuk data tes multiple
choice dan angket sikap siswa terhadap sains seperti berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Arikunto, 2010). Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 20.0.
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan melalui uji t jika data berdistribusi normal dan uji ’ jika data berdistribusi tidak normal (Sudjana, 2001) secara manual. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini α , 5. Terima H0 jika t < t1 - α dan tolak H0 jika t mempunyai harga-harga lain. Jika data berdistrbusi tidak normal, kriteria penolakan H0 ketika ’ ≥
, artinya model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan literasi sains siswa. Sedangkan jika H0 diterima, artinya model pembelajaran berbasis proyek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan literasi sains siswa.
Selain beberapa perhitungan di atas, dilakukan pula perhitungan
Normalizied gain, yaitu melihat peningkatan yang terjadi antara nilai
pretest dengan nilai posttest (Hake, 1999):
(3)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kategorisasi perolehan skor N-gain dapat dilihat pada Tabel 3.16 di bawah ini:
Tabel 3.16 Kategori Gain Ternormalisasi (N-gain)
Gain ternormalisasi (g) Kategori
≥ ,7 Tinggi
0,30 < g < 0,70 Sedang
0,1 < g < 0,30 Rendah
≤ , Sangat Rendah
(Hake, 1999)
3. Pengolahan Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek
Angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek menggunakan skala Likert-4. Tabel 3.17 menunjukkan skor yang diberikan pada tiap tipe jawaban, sesuai orientasi jawaban yang diharapkan.
Tabel 3.17 Cara Pemberian Skor Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek
Jawaban Responden Soal berorientasi
jawaban positif
Soal berorientasi jawaban negatif
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
Selanjutnya dilakukan perhitungan persentase dengan rumus (Arikunto, 2010):
Persentase yang didapat kemudian diinterpretasikan berdasarkan kategori yang tertera pada Tabel 3.18 berikut ini.
(4)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.18 Kategori Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek
Persentase Kategori
86 – 100 % Sangat Baik
75 – 85 % Baik
60 – 74 % Cukup
55 – 59 % Kurang
≤ 54 % Kurang Sekali
(Purwanto, 2009)
4. Keterlaksanaan Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Keterlaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dikembangkan berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer. Setiap indikator pada masing-masing tahap pembelajaran yang terlaksana diberikan skor satu, dan jika tidak muncul diberikan skor nol. Kemudian dihitung persentasi skor yang diperoleh dengan rumus berikut:
Selanjutnya menentukan kategori keterlaksanaan model pembelajaran bedasarkan Tabel 3.19.
Tabel 3.19 Kategori Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek
Rentang Indeks Kategori
85-100 Sangat Baik
70-85 Baik
55-70 Cukup
40-55 Kurang
0-40 Sangat Kurang
(Rupilu, 2012)
I. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan studi literatur dan menggali informasi mengenai penelitian yang sejenis, yaitu pembelajaran berbasis proyek, dan literasi sains.
(5)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Penyusunan proposal penelitian, seminar proposal, dan revisi proposal penelitian.
c. Penyusunan instrumen penelitian berupa tes literasi sains, sikap siswa terhadap sains, keterlaksanaan pembelajaran berbasis proyek, dan lembar tanggapan siswa terhadap pebelajaran.
d. Penentuan lokasi penelitisn dan sampel penelitian yang dapat mendukung ketercapaian tujuan penelitian.
e. Melakukan pertimbangan (judgement) instrumen kepada dosen pembimbing dan dosen ahli.
f. Melakukan uji coba instrumen tes literasi sains dan sikap siswa terhadap sains kepada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung.
g. Analisis butir soal instrumen, kemudian dilakukan revisi. 2. Tahap Penelitian
a. Pelaksanaan pretest di kelas eksperimen.
b. Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek (project based-learning) di kelas eksperimen.
c. Pelaksanaan post-test di kelas eksperimen. d. Pengumpulan data.
3. Tahap Pengolahan Data dan Penarikan Kesimpulan
a. Penilaian tes literasi sains dan sikap siswa terhadap sains berdasarkan pedoman penilaian yang berlaku.
b. Interpretasi keterlaksanaan pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek.
c. Pembahasan data hasil penelitian. d. Penarikan kesimpulan.
(6)
Inayatul Farida, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X pada submateri pencemaran air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian
Studi Pendahuluan (kajian literatur mengenai literasi sains, pembelajaran berbasis proyek, pencemaran dan
pelestarian lingkungan hidup)
Penyusunan dan Seminar Proposal
Perbaikan Proposal
Survey ke lokasi penelitian
Penyusunan RPP dan instrumen penelitian
Judgement instrumen
Uji Instrumen
Revisi Instrumen
KBM (pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek) Pengumpulan data
Pengolahan dan Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
Pembuatan Laporan Tahap I
Persiapan
Tahap II Pelaksanaan
Tahap III Pengolahan data
Tahap IV Pelaporan