larangan bos untuk gaji guru

Kenapa Dana BOS Dibatasi Untuk Honor Guru
Pemberlakuan larangan penggunaan dana BOS untuk
membayar honor guru yang berstatus hononorer yang sudah
sertifikasi (mengajar 24 jam) kecuali untuk kegiatan mengajar
diluar dari 24 jam wajib mengajarnya, salah satunya adalah
berdasarkan terjadinya beberapa temuan auditor (BPKP, BPK
dan Inspektorat Jenderal) di beberapa daerah. Pada tahun ini
audit juga akan dilakukan terhadap pembiayaan honor guru
yang sudah menerima sertifikasi.
Dasar yuridis yang mendasari salah satu temuan dan larangan
tersebut antara lain :
1. UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Pasal 46 ayat (1)
mengamanatkan bahwa "Pendanaan Pendidikan menjadi
tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah
daerah dan masyarakat.
2. UU Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 Pasal 15 :
ayat (2) : Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah
diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
ayat (3) : Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat diberikan gaji

berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja
bersama.
3. PP. No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,
pasal 38 ayat (1) Biaya personalia satuan pendidian, baik
formal maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh
masyarakat yang menjadi tanggung jawab penyelenggara
atau satuan pendidikan yang bersangkutan sekurangkurangnya mencakup :
a. gaji pokok
b. tunjangan yang melekat pada gaji
c. tunjangan fungsional bagi guru dan dosen
d. maslahat tambahan bagi guru dan dosen.

Pasal 38 ayat (2) Biaya personalia sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam perjanjian kerja antara
penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan
masyarakat dengan masing-masing pendidik/tenaga
kependidikan, atau kesepakatan kerja bersama antara
penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan
dengan keseluruhan pendidik/tenaga kependidikan.
4. Pemberian tunjangan profesi bagi guru yang sudah

sertifikasi adalah sebagai bentuk penghargaan atas
profesionalitasnya sebagaimana diatur dalam PMA Nomor
43 Tahun 2013, tunjangan tersebut diberikan bagi GBPNS
yang melaksanakan beban kerja guru paling sedikit 24 jam,
dengan kata lain atas profesionalitasnya mengajar minimal
24 jam selain gaji dari satuan pendidikan, diberikanlan
tunjangan profesi. Sehingga kepada guru honorer tidak
terima dana BOS lagi atas beban kerja yang 24 jam (tidak
boleh double accounting, hakikatnya dana BOS dan
Tunjangan Profesi adalah dana yang diberikan oleh negara
dengan ketentuan yang diatur oleh negara yang tidak boleh
dipergunakan untuk peruntukkan yang sama).
5. Bagi Guru honorer yang belum sertifikasi dapat menerima
dana BOS dan tidak terjadi double accounting. Kemudian
dari mana sumber pendanaan dari madrasah swasta untuk
pembayaran gaji honor guru yang sudah tersertifikasi ?
Pembiayaan tersebut bisa berasal dari dana hibah,
sumbangan dan pemasukan lain yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan per Undang-undangan (PP.48 Tahun
2008 tentang Pendanaan Pendidikan dan Permendikbud 60

Tahun 2011).
Lebih baik tidak diterima dari pada nantinya harus
mengembalikan.