Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemukus (Piper cubeba L. f.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Kesetaraannya Dibandingkan Kloramfenikol - Ubaya Repository
ANTffiAKTERI MINYAK ATSIRI BUAH KEMUKUS (Piper cubeba LJ.)
TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN
KESETARAANNYA DIBANDINGKAN KLORAMFENIKOL
Isna Romadhona Leksonowati, 2007
Pembimbing : (I) Sajekti Palupi, (II) Poppy Hartatie
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang daya antibakteri minyak atsiri buah kemukus
(Piper cubeba Lf.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan
kesetaraannya dibandingkan kloramfenikol. Minyak atsiri diperoleh dengan
metode destilasi uap dan air. Daya antibakteri dilakukan dengan metode difusi
agar menggunakan cylinder cup. Daya antibakteri diukur berdasarkan diameter
daerah hambatan pertumbuhan bakteri. Adapun kesetaraan dari minyak atsiri
untuk larutan uji Mt, M2, M3, Mt, dan Ms terhadap pertumbuhan Staphylococcus
aureus dengan pembanding kloramfenikol secara berturut-turut adalah sebagai
berikut : 7,01 bpj; 8,47 bpj; 9,07 bpj; 9,43 bpj dan 9,79 bpj. Untuk mengetahui
komponen penyusun minyak atsiri yang terdapat dalam minyak kubeba basil
destilasi buah kemukus dilakukan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan
Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KG-MS). Noda yang terbentuk dari basil
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) terdapat 3 noda dengan warna noda yang
terbentuk pada lempeng KLT adalah: kuning, merah muda dan biro-violet. Harga
Rfyang dapat dihitung dari noda-noda tersebut secara berurutan yakni: 0,37; 0,50;
dan 0,62 em. Adapun basil dari kromatografi gas-spektrometri massa yaitu 38
puncak komponen penyusun minyak atsiri kubeba dan terdapat 3 puncak tertinggi
pada RT 11.66; 12.95; dan 13.43 secara berurutan yakni beta-Kubebena, Epibisikosesquifelandrena, dan Naftalena. Dari ketiga puncak tersebut dapat dilihat
persen area terbesar dari komponen penyusun minyak atsiri buah kemukus yaitu
senyawa Naftalena dengan persen area sebesar 17.41 %.
Kata lrunci: Antibakteri, Kloramfenikol, Piper cubeba Lf., Staphylococcus
aureus,
IV
TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN
KESETARAANNYA DIBANDINGKAN KLORAMFENIKOL
Isna Romadhona Leksonowati, 2007
Pembimbing : (I) Sajekti Palupi, (II) Poppy Hartatie
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang daya antibakteri minyak atsiri buah kemukus
(Piper cubeba Lf.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan
kesetaraannya dibandingkan kloramfenikol. Minyak atsiri diperoleh dengan
metode destilasi uap dan air. Daya antibakteri dilakukan dengan metode difusi
agar menggunakan cylinder cup. Daya antibakteri diukur berdasarkan diameter
daerah hambatan pertumbuhan bakteri. Adapun kesetaraan dari minyak atsiri
untuk larutan uji Mt, M2, M3, Mt, dan Ms terhadap pertumbuhan Staphylococcus
aureus dengan pembanding kloramfenikol secara berturut-turut adalah sebagai
berikut : 7,01 bpj; 8,47 bpj; 9,07 bpj; 9,43 bpj dan 9,79 bpj. Untuk mengetahui
komponen penyusun minyak atsiri yang terdapat dalam minyak kubeba basil
destilasi buah kemukus dilakukan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan
Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KG-MS). Noda yang terbentuk dari basil
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) terdapat 3 noda dengan warna noda yang
terbentuk pada lempeng KLT adalah: kuning, merah muda dan biro-violet. Harga
Rfyang dapat dihitung dari noda-noda tersebut secara berurutan yakni: 0,37; 0,50;
dan 0,62 em. Adapun basil dari kromatografi gas-spektrometri massa yaitu 38
puncak komponen penyusun minyak atsiri kubeba dan terdapat 3 puncak tertinggi
pada RT 11.66; 12.95; dan 13.43 secara berurutan yakni beta-Kubebena, Epibisikosesquifelandrena, dan Naftalena. Dari ketiga puncak tersebut dapat dilihat
persen area terbesar dari komponen penyusun minyak atsiri buah kemukus yaitu
senyawa Naftalena dengan persen area sebesar 17.41 %.
Kata lrunci: Antibakteri, Kloramfenikol, Piper cubeba Lf., Staphylococcus
aureus,
IV