HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DENGAN BRAND LOYALTY PADA PRODUK ATTACK, RINSO, DAN SO KLIN

  

HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE

DENGAN BRAND LOYALTY PADA PRODUK ATTACK,

RINSO, DAN SO KLIN

  

Studi Kasus pada Masyarakat Pringwulung, Desa Condongcatur, Kec. Depok,

Kab. Sleman, Yogyakarta

SKRIPSI

  

Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

  

Disusun oleh:

Vincelia Diyah Novita

052214171

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURASAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE

DENGAN BRAND LOYALTY PADA PRODUK ATTACK,

RINSO, DAN SO KLIN

  

Studi Kasus pada Masyarakat Pringwulung, Desa Condongcatur, Kec. Depok,

Kab. Sleman, Yogyakarta

SKRIPSI

  

Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

  

Disusun oleh:

Vincelia Diyah Novita

052214171

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURASAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Orang yang berjalan maju dengan menangis

sambil menabur benih

pasti pulang dengan sorak-sorai sambil

membawa berkas-berkasnya

  

(mazmur 126:6)

“Jika kamu berhasrat untuk meraih keberhasilan, jangan

hanya memandang ke tangga tetapi belajarlah untuk menaiki

tangga tersebut”

  

Menjadi diri sendiri di dalam dunia yang terus menerus mencoba

mengubahmu menjadi orang lain adalah sebuah prestasi terbesar

(Ralph Waldo Emerson)

  Semua karena cinta, kupersembahkan karya kecil ini untuk mereka yang aku cintai : Yesus kruistus sumber kekuatan dan penghiburku Bunda Maria pelindungku Orang tuaku, anugerah terindah dalam hidupku Kakakku Evan dan Agnes tersayang Adikku Candra tersayang Sahabat-sahabatku yang selalu memberi kecerian dalam hidupku Dan untuk almamaterku

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DENGAN

BRAND LOYALTY PADA PRODUK ATTACK, RINSO DAN SO KLIN

Studi kasus pada masyarakat Pringwulung, Desa Condongcatur, Kec. Depok, Kab.

  

Sleman, Yogyakarta

Vincelia Diyah Novita

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2010

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara: 1)brand

image dengan brand loyalty 2)brand attitude dengan brand loyalty dan 3)brand

image dan brand attitude dengan brand loyalty. Penelitian ini merupakan studi kasus

pada masyarakat Pringwulung Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dari penelitian ini

adalah masyarakat Pringwulung Yogyakarta yang memakai sabun cuci merek Attack,

Rinso, So Klin. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang

digunakan adalah Purposive dan Convenience Sampling. Uji validitas menggunakan

Teknik Korelasi Pearson’s Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data untuk mengetahui profil responden

menggunakan Teknik Presentase, sedangkan untuk pengujian hipotesis pertama dan

kedua menggunakan korelasi Product moment dan yang ketiga menggunakan korelasi

berganda. Hasil analisis data menunjukan bahwa : 1. Untuk Attack, a) terdapat

hubungan positif sangat kuat antara brand image dengan brand loyalty, b) terdapat

hubungan positif sedang antara brand attitude dengan brand loyalty, c) terdapat

hubungan positif sangat kuat antara brand image dan brand attitude dengan brand

loyalty . 2. Untuk Rinso, a) terdapat hubungan positif kuat antara brand image dengan

brand loyalty , b) terdapat hubungan positif rendah antara brand attitude dengan

brand loyalty , c) terdapat hubungan positif sangat kuat antara brand image dan brand

attitude dengan brand loyalty. 3) Untuk So Klin, a) terdapat hubungan positif kuat

antara brand image dengan brand loyalty, b) terdapat hubungan positif rendah antara

brand attitude dengan brand loyalty, c) terdapat hubungan positif sangat kuat antara

brand image dan brand attitude dengan brand loyalty

  

ABSTRACT

An Analysis on Relationships Between Brand Image, Brand Attitude and Brand

Loyalty of Detergents Attack, Rinso and So Klin

  

A Case Study on Pringwulung Society in Condongcatur, Depok, Sleman Yogyakarta

Vincelia Diyah Novita

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2010

The purposes of this study are to analyse the relationships betwen 1) brand

image and brand loyalty 2) brand attitude and brand loyalty 3) brand image and brand

attitude with brand loyalty. This research is a case study on Pringwulung society in

Yogyakarta. Data were collected by disseminating a questionnaire to the respondents.

Population of this research is the society of Pringwulung Yogyakarta who has used

detergents Attack, Rinso and So Klin. The samples are 100 respondent. The sampling

technique used was purposive convenience sampling. The validiy was tested using

correlation technique person’s Product Moment and the Reliability was tested using

Cronbach’s alpha. Data analysis to determine profil of respondents was percentage

analysis Product Moment has relation was used to test the hypothesis. The results of

data analysis show that: 1) For Attack: a) there is a very strong positive relationship

between brand image and brand loyalty, b) there is medium positive relationship

between brand attitude and brand loyalty, and c) there is a very strong relationship

between brand image and brand attitude with brand loyalty. 2) For Rinso: a) there is a

strong positive relationship between brand image and brand loyalty, b) there is

medium positive relationship between brand attitude and brand loyalty, and c) there is

a very strong relationship between brand image and brand attitude with brand loyalty.

3) For So Klin: a) there is a strong positive relationship between brand image and

brand loyalty, b) there is medium positive relationship between brand attitude and

brand loyalty, and c) there is a very strong relationship between brand image and

brand attitude with brand loyalty

viii

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala

berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “ Hubungan Antara Brand Image, Brand Attitude dengan Brand Loyalty

pada Produk Attack, Rinso, dan So Klin “ yang diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan

dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui

kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

  3. Bapak V. Mardi Widyatmono, S.E M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma

  4. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dosen Pembimbing I yang telah begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingannya, masukan dan kritik yang sangat berharga, dengan

penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  

5. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing II yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan yang sangat teliti, memberikan kritik, saran dan masukan serta nasehat yang sangat berarti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  

6. Lucia Kurniawati,S.Pd.MSM selaku dosen tamu dalam ujian sarjana saya

yang berlangsung tanggal 27 mei 2010 menjadi tanggal bersejarah dalam hidup saya.

  

7. Segenap dosen dan staff pengajar Fakultas Ekonomi Program Studi

Manajemen, Karyawan Humas, BAA, Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya.

  

8. Bapak dan Ibu tercinta, yang dengan sabar dan penuh cinta mendidik,

membimbing dan membesarkanku, yang telah menjadi sumber kekuatan dan semangat dalam setiap langkahku. Terima kasih atas dukungan, semangat serta doa yang tidak ternilai harganya.

  

9. Mas Evan dan kakak iparku mbak Maya, Terima kasih atas segala bantuan

baik moril maupun materil, doa, dukungan, semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  

10. Mba Agnes dan adekku Candra, kalian yang selalu menjadi motivasi dan

semangat buatku.

  

11. Keluarga Besarku di Lampung, Terima kasih atas dukungan, semangat serta

doa yang tidak ternilai harganya.

  

12. Seseorang yang selalu di hatiku, Terima kasih karna telah menjadi motivasi

bagiku dan memberi warna dalam perjalanan hidupku.

  

13. Bundz, uLin, Aci, Wisnu, Anggi toax, Peter, Obeth, Epras dan Mas Uun peko

makasih atas warna warni persahabatan dan kebersamaan gang ijo selama ini.

  All of you are my best friend

  

14. Buat sahabatku Timur, Anon makasih banyak atas persahabatan kita selama

ini, selalu mau dengerin curhatanku dan yang selalu mendukungku. Dono yang selalu membantuku..

  

15. Buat sahabat-sahabatku yang tinggal di Greenland Tine, Ichul, Eva, makasih

atas semua kebersamaan kita selama ini

  

16. Mace, Betox wiwit, agung , Febri’ 04, Aci, Deta ndutz, Putra, Kocek, Ade, bg

Ferro’04 serta semua teman-teman manajemen 05, terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan dan kebersamaan selama ini.

  

17. Teman-teman KKP angkatan XVII Desa Rorongan pundong Bantul: Febri,

Vanie, Arum dan Anton, makasih atas kebersamaan dan pengalaman- pengalaman baru yang kita alami.

  

18. Teman-teman dikost Arimbi 5: mb aie, niken, mb neko, ti2, kak wen, winda,

mb mita adalah sesuatu yang indah pada saat kita tertawa bersama

  19. Temen-teman sekber JC Oevang Oeraay yang selalu mendukungku .

  20. Buat mas Item, makasih atas bantuannya selama ini.

  

21. Teman-temanku bg Yuli yang dengan sabar membimbing dan membantuku,

Puji, bg Toy.

  22. Yogya-Ku, tempat dimana aku belajar mandiri, belajar menjadi dewasa dan belajar arti penting sebuah proses perjalanan hidup. Banyak hal yang aku dapat di sini.

  23. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu n Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam

penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari

berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca.

  Yogyakarta, 27 Mei 2010 penulis Vincelia Diyah Novita

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................................................... v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................................... vii

ABSTRACT.................................................................................................................... viii KATA PENGANTAR.................................................................................................... ix DAFTAR ISI................................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xv

  BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1 B. Rumusan Masalah..........................................................................................4 C. Batasan Masalah ............................................................................................4 D. Tujuan Penelitian ...........................................................................................5 E. Manfaat Penelitian .........................................................................................5 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................6 A. Pengertian Merek ...........................................................................................6 B. Pengertian Ekuitas Merek ..............................................................................9 C. Pengertian Sikap ............................................................................................12 D. Pengertian Perilaku Konsumen......................................................................13 E. Pengertian Brand Loyalty ..............................................................................16 F. Kerangka Pemikiran Teoritis .........................................................................19 BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................................22 A. Jenis Penelitian...............................................................................................22 B. Lokasi Penelitian............................................................................................22 C. Waktu Penelitian............................................................................................22

  E. Variabel Penelitian.........................................................................................23

  F. Definisi Operasional ......................................................................................25

  G. Populasi dan Sampel ......................................................................................27

  H. Teknik Sampling............................................................................................28

  I. Jenis Data dan Sumber Data ..........................................................................29 J. Teknik Pengukuran Data................................................................................29 K. Metode Pengumpulan Data............................................................................30 L. Teknik Pengujian Instrumen ..........................................................................30 M. Teknik Analisis Data......................................................................................32

  

BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK ..................................................................38

A. Latar Belakang Perusahaan Kao ..........................................................................38 B. Latar Belakang Perusahaan PT Unilever Indonesia terbuka................................41 C. Latar Belakang Perusahaan Wings Corporation ..................................................44

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .....................................................47

A. Diskripsi data Responden ..............................................................................47 B. Pengujian Instrumen ......................................................................................50 C. Analisis Data dan Hasil Pengujian Hipotesis................................................53 D. Pembahasan....................................................................................................65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................70

A. Kesimpulan ....................................................................................................70 B. Saran Penelitian .............................................................................................70 C. Implikasi pada Penelitian Selanjutnya ...........................................................71

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................73

LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

  

II.1 Pedoman Intresprestasi Koefisien Korelasi................................................. 35

  

V.1 Frekuensi Responden berdasarkan merek yang digunakan......................... 47

  

V.2 Karakteristik Responden berdasarkan Umur .............................................. 47

  

V.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 48

  

V.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan ..................................... 48

  

V.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Penggunaan .......................... 49

  

V.6 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ........................................ 49

  

V.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen........................................................... 51

  

V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Deterjen Attack ...................... 52

  

V.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Deterjen Rinso ....................... 52

  

V.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Deterjen So Klin .................... 53

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih

  

dewasa ini menuntut setiap pelaku bisnis untuk bersikap proaktif dan

profesional dalam menjalankan bisnis mereka. Kemajuan teknologi tersebut

mengakibatkan semakin kompleksnya jenis kebutuhan hidup manusia dan

pelaku bisnis yang mempunyai modal berlomba-lomba untuk memproduksi

barang-barang kebutuhan dan memegang peranan penting dalam kehidupan

manusia.

  Saat ini banyak produk yang ditawarkan kepada konsumen baik itu di pasar tradisional, supermarket maupun toko-toko yang dekat dengan

lingkungan kita, sehingga para produsen dibuat pusing dikarenakan banyak

dari pelanggan-pelanggan yang beralih ke produk lain yang ditawarkan oleh

kompetitor dengan harga yang lebih murah. Hal tersebut merupakan tantangan

bagi masing-masing perusahan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaannya maupun dalam mengembangkan daerah pemasarannya.

Sebenarnya ini tidak akan terjadi jika para produsen mampu menciptakan

pelanggan yang loyal terhadap suatu merek. Pada umumnya, sebagian besar

konsumen tak ingin disibukkan oleh banyaknya informasi mengenai

karakteristik fisik suatu produk, hal ini disebabkan karena pelanggan tidak

menginginkan membeli karakteristik produk tersebut melainkan

  

menginginkan keuntungan yang diperoleh dari produk tersebut. Satu-satunya

atribut yang sulit ditiru adalah merek yang kuat. Merek bukan hanya simbol,

gambar atau tanda yang tidak berarti. Merek merupakan identitas sebuah

produk yang dapat dijadikan sebagai alat apakah produk itu baik dan

berkualitas. Konsumen melihat sebuah merek sebagai bagian yang penting

dalam sebuah produk, dan merek dapat menjadi sebuah nilai tambah dalam

produk tersebut (Kotler, 2004:349) karena itu merek merupakan suatu asset

yang penting bagi perusahaan.

  Pada era persaingan saat ini, arti sebuah brand menjadi sangat

penting. Selain sebagai pembeda dan identitas sebuah produk di tengah-tengah

lautan produk sejenis, sebuah brand mempunyai makna psikologis dan

simbolis yang istimewa di mata konsumen sehingga suatu merek sangat

penting bahkan pemberian merek merupakan suatu keharusan (Kotler,

2000:23). Pemberian merek penting bagi konsumen karena memudahkan para

konsumen dalam menentukan pilihan atas produk yang dibelinya dan

meyakinkan mutu serta memuaskan kebutuhan status tertentu (Boyd, Walker,

Lerreche, 2000:40). Apabila pelanggan di hadapkan pada pilihan seperti nama,

harga, serta berbagai atribut produk lainnya, ia akan cenderung memilih nama

merek terlebih dahulu setelah itu baru memikirkan harga. Perusahaan atau

produk yang memiliki merek yamg kuat cenderung lebih mudah memenuhi

kebutuhan dan keinginan sesuai dengan persepsi pelanggan (Rangkuti, 2002).

  Untuk mencapai loyalitas pelanggan terhadap suatu merek, perusahaan

  

mempengaruhi loyalitas merek tersebut, di antaranya adalah faktor yang

berupa brand image dan brand attitude. Citra merek (brand image) di

definisikan sebagai suatu kesan yang di miliki oleh pelanggan maupun publik

terhadap suatu merek sebagai suatu refleksi atas evaluasi merek yang

bersangkutan, sedangkan sikap terhadap merek (brand attitude) didefinisikan

sebagai evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek sebagai reaksi

konsumen terhadap objek, asosiasi merek, dan hasilnya dapat berupa perasaan menyukai atau tidak menyukai terhadap suatu merek Keller (dalam Sitinjak 2003:38). Jika pelanggan merasakan citra yang bagus maka akan mendorong mereka melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk dengan merek

tertentu, meningkatkan pembelian bahkan menimbulkan keinginan untuk

merekomendasikan merek tersebut terhadap orang lain. Disamping itu apabila sikap merek baik maka akan menciptakan perasaan puas sehingga konsumen akan terus melakukan pembelian. Loyalitas merek adalah kondisi dimana

konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai

komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya

dimasa mendatang Momen dan Minor (dalam Junaidi dan

Dharmmesta,2002:92).

  Penelitian ini dilakukan pada produk deterjen Attack, Rinso, dan So

Klin karena ketiga produk tersebut di anggap paling menarik perhatian

konsumen dengan melalui media masa seperti melalui televisi, koran, majalah , baliho dll sehingga ketiga merek tersebut paling melekat di hati konsumen

  

dan banyak diminati oleh para konsumen dengan berbagai kalangan masing-

masing.

  Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang: Hubungan Antara Brand Image, Brand Attitude dengan Brand Loyalty dari produk Attack, Rinso dan So Klin.

B. Rumusan Masalah

  

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang dapat

dirumuskan dalam pnelitian ini adalah sebagai berikut :

  

1. Apakah ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty?

  2. Apakah ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty? 3.

  Apakah ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude dengan brand loyalty?

C. Pembatasan Masalah 1.

  Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah brand Image, brand attitude dan brand loyalty.

2. Merek produk deterjen yang akan diteliti adalah merek Attack, Rinso, dan So klin.

D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara antara brand image dengan brand loyalty.

  2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty.

  3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude dengan brand loyalty.

E. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan oleh perusahaan dan bermanfaat untuk kemajuan dan perkembangan industri deterjen.

  2. Bagi Universitas Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan tambahan wancana ilmiah bagi lingkungan Universitas Sanata Dharma sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam penulisan karya ilmiah.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk mendalami dan menerapkan teori yang sudah diterima di bangku kuliah.

BAB II LANDASAN TEORI A. Merek

1. Pengertian Brand (merek) Pemberian merek telah menjadi masalah penting dalam strategi produk.

  Para pemasar menyadari bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian paling penting dalam pemasaran. Nama merek yang kuat akan mendapatkan kesetian konsumen yang kuat pula. Branding merupakan keharusan dalam era persaingan sekarang ini di mana konsumen menghadapi banyak pilihan dan kualitas produk yang tersedia sudah sulit dibedakan. Suatu brand bisa menjadi semacam a contract of trust antara produsen dan konsumen karena ia menjamin konsistensi nilai yang disampaikan kepada konsumen.

  Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara atau bunyi yang mensimbolisasikan produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut.

  Menurut Kotler (2003 : 460) : “Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksud untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing”. Menurut Aaker (dalam Rangkuti, 2002 : 36) : “Merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual tertentu, serta membedakannya dari banrang atau jasa yang dihasilkan oleh para pesaing”.

  Dapat disimpulkan bahwa merek memang bukan sekedar nama, istilah, tanda, ataupun symbol saja, namun lebih dari itu bahwa merek merupakan sebuah janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan gambaran, semangat, dan pelayanan pada konsumen.

2. Citra Merek (Brand Image)

  Citra merek mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, hal tersebut dikarenakan citra merek yang baik akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian terhadap merek tersebut.

  Menurut Howard (dalam Wahyu, 2007:233) citra merek merupakan gambaran total dari pikiran pelanggan atau pelanggan sasaran terhadap produk atau merek. Sedangkan menurut Aaker (dalam Sijintak 2005:172) menyatakan bahwa citra merek adalah sekumpulan asosiasi yang memiliki arti bagi konsumen.

  Menurut Dewi (2009 :54) Brand image adalah semua asosiasi tentang suatu brand yang dimiliki oleh konsumen. Asosiasi ini bisa diukur dalam tiga dimensi, yaitu kekuatan (strength), kelebihan (favorability), dan keunikan (uniqueness) brand tersebut dibandingkan brand pesaing.

  Citra merek juga dapat didefinisikan sebagai perangkat keyakinan, itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Membangun citra yang kuat membutuhkan kreatifitas dan kerja keras. Citra tidak bisa dibangun seketika atau melalui satu media saja. Citra ini harus disampaikan dengan : a. Lambang merupakan citra yang kuat, memiliki satu atau lebih lambang yang dikenali perusahaan atau merek, logo, perusahaan dan merek harus dirancang supaya mudah dikenali.

  b. Media cetak atau Audio Visual adalah media yang dipilih untuk menyampaikan kepribadian perusahaan atau merek. Iklan harus menyampaikan suatu cerita, perasaan, tingkat unjuk kerja sesuatu yang unik. Pesan ini harus diulangi dalam publikasi lain seperti laporan tahunan, brosur, katalog, kertas surat, dan kartu nama. Perusahaan harus memberikan citra yang sama pula.

  c.

  Suasana, yaitu tempat perusahaan membuat atau memberikan produk dan jasanya serta pembentuk citra yang kuat juga.

  d.

  Acara, di mana perusahaan dapat membangun identitas melalui acara yang didukungnya.

3. Sikap terhadap merek (Brand Attitude)

  Sikap merek sering berperan sebagai dasar untuk bertindak dan

berprilaku terhadap merek yang dipilih (brand choise), pada umumnya

tergantung kepada atribut dan manfaat dari merek.

  

Sikap merek merupakan efek hasil evaluasi dari suatu objek dan sikap merek

dapat memprediksi intensitas pembelian.

  Menurut Dewi (2009:54) brand attitude melingkupi pendapatan dan

evaluasi konsumen terhadap suatu brand dalam hal kualitas, kredibilitas,

kelayakan untuk masuk dalam pertimbangan konsumen, dan keunikan.

mempunyai dua dimensi, yaitu kognitif dan afektif.

  Brand attitude

Pengukuran dimensi kognitif bias mencakup kualitas, kredibilitas,

superioritas, kinerja yang seperti diharapkan, dan lain-lain. Pada sisi yang

lain, dimensi afektif brand attitude mencakup berbagai perasaan yang

ditimbulkan oleh suatu brand.

  Menurut Keller (dalam Sitinjak 2003:38), sikap merek sebagai

evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek sebagai reaksi konsumen

terhadap objek, asosiasi merek, dan hasilnya dapat berupa perasaan

menyukai atau tidak menyukai terhadap suatu merek. Sikap merek atau

sikap terhadap merek adalah evaluasi keseluruhan konsumen terhadap

merek, dalam model ekuitas merek ditemukan bahwa peningkatan pangsa

pasar terjadi ketika sikap terhadap merek semakin positif. Simon dan Ruth

(dalam Sitinjak 2005:173) mencatat bahwa sikap terhadap merek tertentu

dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri.

B. Ekuitas Merek (Brand Equity)

  Ekuitas merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan merek dan menghasilkan nilai lebih bagi konsumen yang berlaku pada produk, penjualan maupun perusahaan. Beberapa definisi ekuitas merek secara formal sebagai berikut: a.

  Aaker (dalam Rangkuti, 2002:39) Ekuitas merek adalah sekumpulan dari modal (pasiva) yang berhubungan dengan nama merek dan simbol yang bisa menambah atau mengurangi nilai yang disediakan oleh barang atau jasa kepada perusahaan atau konsumen perusahaan tersebut.

  b.

  Kotler (2008 : 224) Ekuitas Merek adalah pengaruh diferensial positif bahwa jika pelanggan mengenal nama merek, pelanggan akan merespon produk dan jasa.

  c. Menurut Aaker (dalam Durianto, 2001:4) adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait Brand Equity dengan suatu merek, nama, simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk dan jasa baik pada perusahaan maupun pelanggan.

  d.

  

Sedangkan menurut Aaker (dalam Wijaya dan Puspitasari, 2006 : 38)

Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan. Santoso dan Tjiptono (2001:235) mengelompokan ekuitas merek ke dalam empat kategori, yaitu:

1. Brand Awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat

  

yang tidak pasti terhadap pengenalan suatu merek sampai dengan

perasaan yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya dalam

kelas produk yang bersangkutan. Rentang ini dapat dibagi menjadi

empat (Aaker dalam Wijaya dan Puspitasari, 2006:34), yaitu a. Unaware of brand (tidak menyadari merek) Merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran

merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.

  b. Brand recognition (pengenalan merek) Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.

  c.

  Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek) Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk.

  d. Top of mind (puncak pikiran) Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan

puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek

  2. Brand Associations adalah kemampuan konsumen untuk mengasosiasikan suatu merek dengan atribut tertentu dari produk.

  Brand associations adalah akibat dari brand awareness dimana merek yang telah diketahui oleh pelanggan terhadap merek. Oleh karena itu, brand awareness dan brand associations dapat disatukan dalam satu dimensi pengukuran (Yoo, et al. Dalam Romi Setiawan dan Adi Zakaria Afiff, 2007).

  3. Perceived Quality adalah persepsi konsumen terhadap kualitas atribut produk.

  4. Brand Loyalty adalah sejauh mana seorang konsumen setia terhadap suatu merek, dan seberapa kemungkinan ia akan berpindah ke merek yang lain.

C. Sikap 1. Pengertian sikap

  Seseorang mempunyai sikap dalam memberikan penilaian terhadap objek atau produk yang dihadapinya. Sikap itu memberi gambaran yang baik atau tidak, perasaan emosional, kecenderungan berbuat dan bertahan selama waktu tertentu terhadap satu objek.

  Menurut Kotler (2002:200) : Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.

  Sedangkan menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:135) Sikap adalah perasaan positif atau negatif tentang objek yang mempengaruhi seseorang untuk berprilakudalam cara tertentu terhadap objek itu.

  Karakteristik sikap dibagi menjadi beberapa bagian :

  a. Sikap mempunyai tujuan b.

  Sikap memiliki arah, tingkat, dan intensitas

  c. Sikap mempunyai struktur

  d. Sikap dapat dipelajari Sikap dipercaya sebagai salah satu faktor kritikal dalam memprediksi perilaku. Sikap dapat mempengaruhi dan membentuk preferensi konsumen terhadap suatu merek tertentu.

D. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

  Pengertian perilaku konsumen menurut Sunarto (2006:3) adalah sebagai

  “ Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide.

  Sedangkan menurut Amirullah (2002 : 3) yaitu : “Perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsikan dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan tersebut”.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

  Perilaku konsumen dalam pembentukannya dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal (Kotler, 2008:172-176). Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen:

  a. Motivasi Motivasi didefinisikan menjadi tiga komponen utama, yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan yang merupakan segi utama dan motivasi timbul dari seseorang apabila ia merasa ada kekurangan dalam dirinya. Menurut Kotler (2008:172) : Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengerahkan seseorang mencari kepuasan. b.

  Sikap Sikap menurut Kotler (2008:176) adalah mengambarkan evaluasi perasaan dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.

  c. Pengamatan dan Persepsi Pengamatan adalah suatu proses yang mana manusia menyadari dan menginterprestasikan aspek lingkungannya. Hasil dari pengamatan individu terhadap suatu produk akan membentuk pandangan atau persepsi tertentu terhadap produk tersebut.

  d. Belajar Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat adanya pengalaman. Hasil belajar itu memberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan dan yang mempunyai tujuan tertentu.

  e. Kepribadian Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Kepribadian mencakup kebiasan-kebiasaan sikap dan ciri-ciri, sifat, watak dan lainnya yang menentukan perbedaan perilaku dari tiap individu.

  Adapun faktor eksternal meliputi : 1) Kebudayaan Yaitu penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang paling dasar perilaku manusia di pelajari secara luas.

  2) Kelas Sosial Yaitu pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang di mana anggotanya berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. 3) Kelompok Sosial Yaitu perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil 4) Keluarga Yaitu organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah di teliti secara ekstensif.

E. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

  Loyalitas merek secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang terhadap suatu merek produk barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen adalah salah satu faktor terpenting dalam menentukan kesuksesan suatu produk tersebut dan keberlangsungan perusahaan, tanpa adanya loyalitas konsumen dalam pemilihan suatu produk, maka keunggulan kompetitif yang dimiliki seperti tidak pernah ada dan tidak akan sukses.

  Menurut Ford (dalam Widjaja et al, 2007:91) loyalitas merek dapat

dilihat dari seberapa sering orang membeli merek itu dibandingkan dengan

merek lainnya.

  Sedangkan menutut Mowen dan Minor (dalam Junaidi dan Dharmmesta,

2002:92) loyalitas merek adalah kondisi dimana konsumen mempunyai sikap

positif terhadap sebuah merek tersebut, dan bermaksud meneruskan

pembeliannya dimasa mendatang.

  Boulding (dalam Junaidi dan Dharmmesta, 2002:92) mengemukakan

bahwa terjadinya loyalitas merek pada konsumen disebabkan oleh adanya

pengaruh kepuasan/ketidakpuasan dengan merek tersebut yang terakumulasi

menerus di samping adanya persepsi tentang kualitas produk. Loyalitas dapat

didefinisikan berdasarkan perilaku membeli. Pelanggan yang loyal (Griffin,

2003:31) Pelanggan yang loyal adalah orang yang :

  1. Melakukan pembelian berulang secara teratur

  2. Membeli antara lain produk dan jasa 3.

  Merekomendasikan kepada orang lain 4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

  

Loyalitas merek adalah pelanggan yang puas akan nilai-nilai yang ditawarkan

pemasar sehingga mereka mau melakukan pembelian ulang terhadap suatu

merek tertentu.

  Tingkatan loyalitas pelanggan terhadap suatu merek, Susanto (dalam Widjaja et al. 200:127 yaitu : b. Tingkat kedua adalah para pembeli yang puas dengan produk atau setidaknya tidak mengalami kepuasan, tipe ini biasa disebut sebagai pembeli kebiasaan (habitual buyer).

  c.

  Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun mereka memikul biaya peralihan (switching cost) serta biaya berupa waktu, uang atau resiko kinerja berkenaan dengan tindakan beralih merek, kelompok ini biasa disebut pelanggan yang loyal terhadap biaya peralihan, pada tingkatan ini sering disebut dengan switching cost buyer.

  d.

  Tingkat keempat adalah mereka yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut (likes the brand), preferensinya mungkin dilandasi oleh suatu asosiasi seperti symbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan atau persepsi kualitas yang tinggi.

  e. Tingkat teratas adalah pelanggan yang setia (comitted buyer), mereka mempunyai kebanggaan menjadi pengguna suatu merek, merek tersebut sangat penting bagi mereka, baik dari segi fungsinya maupun sebagai ekspresi diri mereka.

F. Kerangka Pemikiran Teoritis

  Kerangka pemikiran teoritis adalah model konseptual yang disesuaikan atau dibentuk sesuai dengan kebutuhan penelitian ( Simamora, 2004:36).

  Brand Loyalty Kerangka pemikiran teoritis yang baik adalah menjelaskan secara

terperinci pemikiran tentang hubungan antar konsep yang diduga ada dalam

penelitian, seperti gambar berikut:

   

  II.1 Gambar Kerangka Pemikiran teoritis Kerangka pemikiran teoritis ini menjelaskan berbagai variabel yang berhubungan dengan brand loyalty dijelaskan sebagai berikut : 1.

  Brand Image Adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu.

Dokumen yang terkait

PENGARUH BRAND SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST DAN BRAND PENGARUH BRAND SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST DAN BRAND AFFECT SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY DAN BRAND RISK DALAM PEMBELIAN PRODUK DENGAN MEREK TERKENAL.

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH BRAND SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST DAN BRAND AFFECT SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY DAN BRAND RISK DALAM PEMBELIAN PRODUK DENGAN MEREK TERKENAL.

0 3 14

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN PENGARUH BRAND SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST DAN BRAND AFFECT SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY DAN BRAND RISK DALAM PEMBELIAN PRODUK DENGAN MEREK TERKENAL.

2 6 21

PENUTUP PENGARUH BRAND SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST DAN BRAND AFFECT SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY DAN BRAND RISK DALAM PEMBELIAN PRODUK DENGAN MEREK TERKENAL.

0 2 43

PENGARUH BRAND IDENTITY TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI BRAND IMAGE DAN BRAND TRUST YAMAHA.

0 0 107

BRAND EXPERIENCE, BRAND COMMITMENT, DAN BRAND LOYALTY PENGGUNA APPLE IPHONE DI SURABAYA

0 1 8

PENGARUH BRAND IMAGE, INOVASI PRODUK DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PRODUK TV POLYTRON (STUDI KASUS PADA TOKO MAJU JAYA PASAR SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA)

0 0 20

PENGARUH BRAND IMAGE DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PRODUK MEREK FINNA DI WILAYAH SIDOARJO

0 0 13

PERAN BRAND TRUST DALAM MEMEDIASI BRAND EXPERIENCE, BRAND PERSONALITY DAN BRAND COMMUNITY TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PRODUK ORIFLAME - Unissula Repository

0 0 8

ANALISIS eWOM, BRAND IMAGE, BRAND TRUST DAN MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE DI SURABAYA

0 1 8