SKRIPSI PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN

  SKRIPSI PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN Oleh : KHASBULLAH NURWAHID PURWOREJO – JAWA TENGAH FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014

  SKRIPSI PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR DAN LEMAK KASAR PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN Oleh : KHASBULLAH NURWAHID PURWOREJO – JAWA TENGAH FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014

  PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR DAN LEMAK KASAR Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Oleh : KHASBULLAH NURWAHID NIM. 060810036P

  Menyetujui, Komisi Pembimbing

  Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua Ir. Muhammad Arief, M.Kes Dr. Widya Paramita L., drh. MP.

  NIP. 19600823 198601 1 001 NIP. 19691110 199703 2 001 Mengetahui

  Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

  Dekan, Prof. Dr. Hj. Sri Subekti B., S., DEA NIP. 19520517 197803 2 001 Setelah mempelajari dan menguji dengan sungguh

  • – sungguh, kami berpendapat bahwa Skripsi ini, baik ruang lingkup maupun kualitasnya dapat diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan.

  Tanggal Ujian : 18 Juli 2014 Menyetujui,

  Panitia Penguji, Ketua

  Agustono, Ir., M.Kes NIP. 19570630 198601 1 001

  Sekretaris Anggota Dr. Muhammad Anam Al-Arif., drh. Prayogo, S.Pi., M.Si.

  NIP. 19620926 198903 1 004 NIP. 19750522 200312 1 002 Anggota Anggota Ir. Muhammad Arief, M.Kes Dr. Widya Paramita L., drh. MP.

  NIP. 19600823 198601 1 001 NIP. 19691110 199703 2 001 Surabaya, Agustus 2014

  Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

  Dekan, Prof. Dr. Hj. Sri Subekti B., S., DEA NIP. 19520517 197803 2 001

  RINGKASAN KHASBULLAH NURWAHID. Pemberian Enzim Dengan Dosis Yang Berbeda Pada Pakan Komersial Terhadap Kandungan Bahan Kering, Protein Kasar, dan Lemak Kasar. Dosen Pembimbing Ir. Muhammad Arief, M. Kes. dan Dr. Widya Paramita L., drh. MP.

  Usaha budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan yang cukup, baik dalam jumlah dan kualitasnya untuk mendukung pertumbuhan yang maksimal. Faktor pakan menempati 60-70% dari total produksi dalam usaha budidaya ikan (Murhananto, 2002; Rasidi, 2002; Afrianto dan Liviawaty, 2005), sehingga perlu pengolahan yang efektif dan efisien. Kandungan gizi pakan komersial sudah ditentukan dan kebanyakan kurang, terutama kadar protein yang diperlukan ikan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan protein kasarnya adalah fermentasi. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia (Marks dkk, 2000).

  Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca dan pembudidaya ikan bahwa pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial berpengaruh terhadap kandungan bahan kering, protein kasar, dan lemak kasar. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Pendidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Analisis proksimat dilakukan di Departemen Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol (P0), pemberian Enzim 2,5% (P1), pemberian Enzim 5% (P2), pemberian Enzim 7,5% (P3) dengan masing-masing ulangan 5 kali. Parameter yang diamati adalah kandungan bahan kering, protein kasar, dan lemak kasar setelah fermentasi selama 5 jam. Data tentang kandungan bahan kering, protein kasar, dan lemak kasar yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan Analisis Varian untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Perbedaan antar perlakuan diuji menggunakan uji jarak berganda Duncan.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian enzim pada pakan komersial memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap peningkatan kandungan protein kasar. Perlakuan P1 dengan pemberian enzim 2,5% adalah perlakuan terbaik dengan rata-rata kandungan lemak kasar 11,2556%. Perlakuan P1 dengan pemberian enzim 2,5% adalah perlakuan terbaik dengan rata-rata kandungan bahan kering 91,1458%. Untuk meningkatkan kandungan protein kasar, bahan kering dan menurunkan lemak kasar pada pakan komersial dapat digunakan enzim dengan dosis 2,5%.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

  Alhamdulillah atas limpahan rahmat dan karunia Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemberian Enzim Dengan Dosis

  Yang Berbeda Pada Pakan Komersial Terhadap Kandungan Bahan Kering, Protein Kasar, dan Lemak Kasar.

  ” Laporan Hasil Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi S-1 Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya.

  Demikian laporan ini dibuat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan laporan di masa mendatang. Penulis berharap skripsi ini dapat memperkaya wawasan dan kazanah ilmu serta dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

  Surabaya, Juli 2014 Penulis

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

  Alhamdulillah atas limpahan rahmat dan karunia Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemberian Enzim Dengan Dosis

  Yang Berbeda Pada Pakan Komersial Terhadap Kandungan Bahan Kering, Protein Kasar, dan Lemak Kasar.

  ” Laporan Hasil Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi S-1 Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya.

  Demikian laporan ini dibuat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan laporan di masa mendatang. Penulis berharap skripsi ini dapat memperkaya wawasan dan kazanah ilmu serta dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

  Surabaya, Juli 2014 Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

  Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat, hidayah dan inayahNya sehingga penyusunan Skipsi ini dapat terselesaikan.

  2. Ibunda tercinta Supriyati S. Pd. dan Ayahanda Amir Syarifudin S. Pd. yang selalu memberikan doa, kasih sayang, perhatian, dukungan, dan pengorbanan yang tiada henti selama ini.

  3. Prof. Dr. Drh. Hj. Sri Subekti B. S. DEA, selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

  4. Bapak Ir. Muhammad Arief, M. Kes. dan Ibu Dr. Widya Paramita L., drh.

  MP. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan sejak penyusunan usulan hingga selesainya penyusunan Skripsi ini.

  5. Bapak Ir. Agustono, M.Kes., selaku Koordinator Pelaksana Skripsi.

  6. Bapak Ir. Agustono, M.Kes., Dr. Muhammad Anam Al-Arif., drh., MP., dan Prayogo, S.Pi., M.Si., selaku penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji serta memberikan masukan dan saran atas perbaikan laporan skripsi ini.

  7. Kakak dan adikku tersayang Ari Nurhayati A. Md., Ahmad Nurkhakim A.

  Md., dan Catur Muna Waroh yang telah memberikan dukungan moril, motivasi, perhatian dan kebersamaannya selama ini.

  8. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jendaral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, atas beasiswa yang diberikan.

  9. Wahid, Awal, Syam, Samsul, dan Ali serta teman-teman asrama dan kontrakan atas bantuan dan motivasinya.

  10. Teman-teman tim enzim Pramono, Dita, Nadia (inyet), dan Titi atas bantuan serta kerjasamanya selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.

  11. Teman- teman di Kassande’08, IKADH cabang Surabaya, dan CSS MORA UA.

12. Seluruh BP’08 atas kebersamaannya selama ini.

  13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan maupun penyelesaian Skripsi ini.

  DAFTAR ISI Halaman

  RINGKASAN ............................................................................................. iv SUMMARY ................................................................................................ v KATA PENGANTAR ................................................................................ vi UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................... vii DAFTAR ISI ............................................................................................... ix DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii I PENDAHULUAN ................................................................................

  1 1.1 Latar Belakang ..........................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah .....................................................................

  3 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................

  3 1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................

  3 II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................

  4 2.1 Pakan Ikan .................................................................................

  4 2.2 Fermentasi .................................................................................

  6 2.3 Enzim ........................................................................................

  7 2.3.1 Sejarah Enzim .................................................................

  7 2.3.2 Definisi Enzim ...............................................................

  8 2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim ......

  10 2.4 Bahan Kering ............................................................................

  11 2.5 Protein Kasar .............................................................................

  12 2.6 Lemak Kasar .............................................................................

  14 III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ..............................

  16 3.1 Konseptual Penelitian...............................................................

  16

  3.2 Hipotesis ....................................................................................

  19 IV METODE PENELITIAN ......................................................................

  20 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................

  20 4.2 Materi Penelitian .......................................................................

  20 4.2.1 Alat Penelitian .................................................................

  20 4.2.2 Bahan Penelitian ..............................................................

  20 4.3 Metode Penelitian......................................................................

  21 4.3.1. Rancangan Penelitian ...........................................................

  21 4.3.2. Prosedur Kerja ......................................................................

  22 4.3 Prosedur Kerja ...........................................................................

  22 4.4 Analisis Proksimat ....................................................................

  22 4.5 Parameter Penelitian..................................................................

  23 4.6 Analisis Data .............................................................................

  23 4.7 Diagram Alur Penelitian ...........................................................

  24 V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................

  25 5.1 Hasil Penelitian .........................................................................

  25 5.1.1 Protein Kasar ........................................................................

  25 5.1.2 Lemak Kasar .........................................................................

  26 5.1.3 Bahan Kering .......................................................................

  28 5.2 Pembahasan ...............................................................................

  29 5.2.1 Protein Kasar ........................................................................

  29 5.2.2 Lemak Kasar .........................................................................

  31 5.2.3 Bahan Kering ........................................................................

  32 VI SIMPULAN DAN SARAN .................................................................

  34 6.1 Simpulan...................................................................................

  34 6.2 Saran ........................................................................................

  34 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

  36 LAMPIRAN ................................................................................................

  39

  DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Denah Acak Peletakan Penelitian .........................................................

  22

  2. Rata-rata dan Standar Deviasi Persentase Kadar Protein Kasar yang Diberi

Enzim Berdasarkan Bahan Kering 100% ...................................................

  25

  3. Rata-rata dan Standar Deviasi Persentase Kadar Lemak Kasar pada pakan komersial yang Diberi Enzim Berdasarkan Bahan Kering 100% .........

  27

  4. Rata-rata dan Standar Deviasi Persentase Kadar Bahan Kering Setelah diberi Enzim ..........................................................................................

  28

  DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Skema Pembagian Unsur Pakan............................................................

  12 2. Bagan kerangka Konseptual Penelitian .................................................

  18 3. Diagram Alur Penelitian .......................................................................

  24

  4. Grafik Kandungan protein kasar berdasarkan bahan kering 100% pakan komersial yang diberi enzim .................................................................

  26

  5. Grafik Kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim setelah ditransformasi berdasarkan bahan kering 100% .......................

  28 6. Kandungan bahan kering yang diberi enzim setelah di tranformasi .....

  29

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman

  9. Analisis varian kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda....................................................................

  15. Hasil Analisis Proksimat Pakan Komersial yang Ditambahkan dengan Enzim ....................................................................................................

  57

  56 14. Gambar Penelitian .................................................................................

  55 13. Uji Jarak Berganda Duncan Kandungan Bahan Kering .......................

  12. Analisis varian kandungan bahan kering pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda. ........................................................

  54

  11. Hasil analisis proksimat kandungan Bahan Kering pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda. .............................................

  53

  51 10. Uji Jarak Berganda Duncan Kandungan Lemak Kasar.........................

  50

  1. Prinsip, Bahan, Alat dan Cara Kerja Analisis Analisis Protein Kasar Metode Marcam Steel ...........................................................................

  8. Hasil analisis proksimat kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda berdasarkan bahan kering 100%. ..

  49

  47 7. Uji Jarak Berganda Duncan Kandungan Protein Kasar ........................

  6. Analisis Varian Kandungan Protein Kasar Pakan Komersial Yang Diberi Enzim Dengan Dosis Yang Berbeda ( BK 100%) ................................

  46

  5. Hasil analisis proksimat kandungan protein kasar pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda berdasarkan bahan kering 100% ....

  45

  44 4. Hasil Analisis Proksimat Pakan Komersial .........................................

  42 3. Prinsip, Bahan, Alat dan Cara Kerja Analisis Bahan Kering ................

  39 2. Prinsip, Bahan, Alat dan Cara Kerja Analisis Lemak Kasar ................

  58

  I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pakan ikan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu budidaya perikanan, disamping faktor-faktor lain seperti benih, pengelolaan, dan pencegahan penyakit (Bambang, 2001). Pakan ikan diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan kelangsungan hidup ikan. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat untuk ikan peliharaan yang berasal dari berbagai macam bahan baku yang mempunyai kandungan gizi yang baik sesuai dengan kebutuhan ikan dan dalam pembuatannya sangat memperhatikan sifat dan ukuran ikan (Gusrina, 2008).

  Usaha budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan yang cukup, baik dalam jumlah dan kualitasnya untuk mendukung pertumbuhan yang maksimal. Faktor pakan menempati 60-70% dari total produksi dalam usaha budidaya ikan (Murhananto, 2002; Rasidi, 2002; Afrianto dan Liviawaty, 2005), sehingga perlu pengolahan yang efektif dan efisien. Beberapa syarat bahan yang baik untuk pakan adalah memenuhi kandungan gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) mudah diperoleh, mudah diolah dan bukan sebagai bahan pokok manusia (Murhananto, 2002).

  Pakan komersial adalah pakan yang sengaja dibuat dari beberapa jenis bahan baku dan di produksi secara masal oleh industri pakan untuk digunakan dalam kegiatan budidaya ikan. Mahalnya harga bahan baku pakan berprotein tinggi menyebabkan mahalnya harga pakan berprotein tinggi (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Kandungan gizi pakan komersial sudah ditentukan dan kebanyakan kurang, terutama kadar protein yang diperlukan ikan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan protein kasarnya adalah fermentasi dengan enzim. Fermentasi merupakan suatu proses yang terjadi karena adanya aktifitas mikroba dan menyebabkan perubahan sifat bahan organik. Mikroba akan memproduksi enzim yang dapat membantu proses perombakan komponen pakan berupa senyawa

  • – senyawa kompleks menjadi senyawa – senyawa sederhana (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

  Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia (Marks dkk, 2000). Keuntungan fermentasi adalah meningkatkan kandungan nutrien dan daya simpan pakan. Kandungan nutrien pada pakan meningkat karena proses fermentasi akan merombak senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah diserap oleh tubuh (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

  Menurut Setyono dkk, (2004) probiotik dengan dosis 4% pada jerami padi memberikan hasil yang terbaik selama tujuh hari. Berbeda dengan probiotik, enzim adalah hasil dari mikroba yang terdapat di probiotik sehingga penelitian tentang penggunaan enzim pada proses fermentasi dengan dosis yang berbeda perlu dilakukan untuk mengetahui dosis yang terbaik. Enzim yang digunakan pada penelitian ini adalah enzim kompleks yang di dalamnya terdapat enzim protease dan lipase. Enzim EP dosis 5 ml/kg, berdasarkan penelitian pendahuluan dapat meningkatkan kandungan protein kasar pakan dari 27,2373% menjadi 31,3745%, lemak kasar dari 7,6547% menjadi 5,5442% dan bahan kering dari 89,3651% menjadi 88,2868%.

  1.2 Rumusan Masalah

  1. Apakah pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial berpengaruh terhadap kandungan bahan kering?

  2. Apakah pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial berpengaruh terhadap kandungan protein kasar?

  3. Apakah pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial berpengaruh terhadap kandungan lemak kasar?

  1.3 Tujuan

  1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial terhadap kandungan bahan kering.

  2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial terhadap kandungan protein kasar.

  3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial terhadap kandungan lemak kasar.

  1.4 Manfaat

  Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi pada masyarakat, mahasiswa, dan pembudidaya ikan pada khususnya mengenai pengaruh dosis enzim yang berbeda pada pakan komersial terhadap kandungan bahan kering, protein kasar, dan lemak kasar, sehingga bermanfaat bagi semua pihak, khususnya terhadap bidang perikanan.

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pakan Ikan

  Faktor pakan menempati 60-70% dari total produksi dalam usaha budidaya ikan (Murhananto, 2002; Rasidi, 2002; Afrianto dan Liviawaty, 2005), sehingga perlu pengolahan yang efektif dan efisien. Beberapa syarat bahan yang baik untuk pakan adalah memenuhi kandungan gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) mudah diperoleh, mudah diolah dan bukan sebagai bahan pokok manusia (Murhananto, 2002).

  Pakan komersial adalah pakan yang sengaja dibuat dari beberapa jenis bahan baku dan di produksi secara masal oleh industri pakan untuk digunakan dalam kegiatan budidaya ikan (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Pakan buatan adalah campuran dari berbagai bahan pakan (biasa disebut bahan mentah), baik nabati maupun hewani yang diolah sedemikian rupa sehingga mudah dimakan dan sekaligus merupakan sumber nutrisi bagi ikan ( Djarijah, 1995).

  Mudjiman (2004) mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan, cara yang paling praktis adalah dengan menggunakan pakan buatan karena lebih mudah diperoleh dalam jumlah cukup, tepat waktu dan berkesinambungan, pakan lebih tahan lama, minimum selama satu musim pemeliharaan sehingga pencariannya tidak perlu setiap hari, kandungan gizi pakan dapat diatur oleh pabrik yang bersangkutan dan disesuaikan dengan kebutuhan ikan yang akan diberi makan, bentuk dan ukuran pakan buatan dapat diatur sesuai dengan ukuran ikan, daya tahan pakan dalam air dapat diatur dan disesuaikan sesuai dengan kebiasaan makan ikan, selain itu bau, rasa, dan warna dapat diatur sehingga lebih menarik ikan-ikan yang akan diberi makan.

  Menurut Khairuman dan Amri (2008) pakan yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya, kondisi pakan harus baik dan ukuran pakan disesuaikan dengan ukuran mulut ikan, pakan harus mudah dicerna dan dapat diserap oleh tubuh ikan. Pakan buatan biasanya diberikan pada kegiatan budidaya secara semi intensif dan intensif. Pakan buatan yang diberikan sebaiknya mengandung beberapa zat gizi yang diperlukan oleh tubuh diantaranya adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral (Sahwan, 2003).

  Pakan buatan disusun menurut kebutuhan ikan, maka dari itu formulasi dan bentuk pakan merupakan modifikasi pakan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenis dan tingkat pertumbuhan serta perkembangan ikan. Kandungan nutrisi yang diperlukan oleh ikan pada umumnya terdiri dari lima kelompok, yaitu : protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin (Agustono dkk., 2007). Menurut Afrianto dan Liviawaty (2005), secara garis besar, proses pembuatan pakan ikan meliputi tahapan kegiatan pengecilan ukuran partikel pakan, premixing, pencampuran, pencetakan, penjemuran, pengemasan dan penyimpanan. Proses-proses tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai nutrisional, memperbaiki nilai organoleptik, menekan biaya produksi, mempermudah konsumen dan memperpanjang umur simpan.

  Menurut Mudjiman (1999), pakan buatan terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain bentuk larutan emulsi, bentuk larutan suspensi, bentuk roti kukus, bentuk lembaran, bentuk remah dan tepung serta bentuk pellet. Sedangkan menurut Shafrudin (2003), bentuk pakan buatan untuk ikan ada yang tepung, pelet atau remah sedangkan sifat pakan buatan tersebut ada yang terapung atau tenggelam.

  Afrianto dan Liviaty (2005) mengemukakan, beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan pakan buatan adalah produksi ikan di kolam dapat ditingkatkan melalui padat penebaran tinggi dan waktu pemeliharaan yang relatif singkat, sedangkan bahan baku pakan dapat berupa limbah industri pertanian, perikanan, peternakan, dan makanan yang bernilai ekonomis rendah tetapi masih mengandung nutrisi yang cukup tinggi.

  Nilai gizi bahan baku pakan dapat diketahui melalui analisis di laboratorium. Namun, agar lebih praktis dapat menggunakan data komposisi bahan pakan. Meskipun angka dalam daftar tersebut tidak selalu tepat dengan bahan yang akan digunakan, namun cukup memadai untuk digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan komposisi bahan baku pakan ikan. (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

2.2 Fermentasi

  Agustono dkk. (2011) mengemukakan fermentasi adalah proses pengubahan bahan organik menjadi bentuk lain dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme yang banyak dipakai dalam proses fermentasi dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : bakteri, ragi (yeast), dan jamur (kapang /mould). Proses fermentasi lebih didominasi oleh kapang atau ragi. Kedua mikroba tersebut menghasilkan enzim yang berperan dalam perombakan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

  Keuntungan proses fermentasi adalah meningkatnya kandungan nutrisi dan daya simpan pakan. Kandungan nutrisi pakan meningkat karena proses fermentasi akan merombak senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah diserap oleh tubuh. Senyawa kompleks yang berupa karbohidrat, protein dan lemak akan dirubah menjadi glukosa asam amino, asam lemak dan gliserol (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Melalui proses fermentasi, bahan akan mengalami perubahan secara biologi dan kimiawi yang menguntungkan misalnya rasa, aroma, tekstur, kecernaan dan daya tahan penyimpanan (Ayuda, 2011).

2.3 Enzim

2.3.1 Sejarah Enzim

  Kata enzim berasal dari kata “en zyme” yang berarti dalam ragi (yeast), mulai dipakai semenjak tahun 1877. Sebelum itu telah dikenal diastase (1822, A. Payen dan J. Pesoz), pepsin (1836, T. Schwan) dan emulsion (J. V. Liebig dan F. Wohler 1837) yang masing-masing adalah senyawa organik yang dapat menghidrolisis pati, protein, dan glikosida (Martoharsono, 2006).

  Pada tahun 1866 Louis Pastuer mendapatkan bahwa cairan anggur bergula dapat mengalami perubahan menjadi alkohol dan CO oleh karena

  2

  adanya ragi yang tumbuh di dalamnya. Oleh karena itu Pasteur memastikan bahwa yang menyebabkan peristiwa “fermentasi”itu adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh ragi. Zat itu berhubungan erat dengan kehidupan jasad tersebut. Pasteur menyebutnya “organized ferment” untuk membedakannya dengan deastse, p epsin dan emulsion yang dinamakannya “unorganized

  ferment

  ” (Martoharsono, 2006). Ekstrasi enzim pertama kali dilakukan oleh Buchner pada tahun 1897, terhadap enzim sel ragi yang berfungsi dalam fermentasi alkohol (Wirahadikusumah, 2008). Enzim di kenal pertama kalinya sebagai protein oleh Sumner pada tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi urease dari „kara pedang‟ ( jack bean ) (Poedjiadi dan Supriyanti, 2009).

2.3.2 Definisi Enzim

  Enzim merupakan protein komplek yang diproduksi oleh sel hidup untuk membantu proses biokimiawi yang spesifik (Agustono dkk., 2011).

  Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Enzim berikatan dengan substrat dan mengarahkannya dengan tepat untuk bereaksi (Marks dkk, 2000).

  Enzim berfungsi sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi di dalam sel maupun di luar sel. Enzim tidak menciptakan reaksi baru. Enzim hanya menyebabkan suatu reaksi berlangsung lebih cepat. Tanpa daya katalitik enzim, reaksi pencernaan makanan akan berlangsung sangat lambat sehingga kehidupan tidak dapat berlangsung (Marks dkk, 2000). Suatu enzim dapat

  8

  11

  mempercepat suatu proses reaksi hingga 10 sampai 10 kali lebih cepat daripada tanpa katalis ( Poedjiadi dan Supriyanti, 2009 ).

  Enzim katalisator berikatan dengan reaktan, yang disebut substrat, mengubah reaktan menjadi produk, lalu melepaskan produk. Walaupun enzim dapat mengalami modifikasi selama urutan ini, pada akhir reaksi enzim kembali ke bentuk asalnya. Selain meningkatkan kecepatan reaksi, enzim mengadakan cara untuk mengatur kecepatan reaksi dalam jalur metabolik tubuh (Marks dkk, 2000).

  Secara garis besar ada tiga tahap kerja enzim pada substratnya, seperti ditunjukkan pada reaksi berikut : E + S

  ⇆ Kompleks ES ⇆ EP ⇆ E + P Keterangan :

  E = enzim S = substrat ES = enzim substrat EP = enzim produk

  P = produk Pertama, substrat melekat pada enzim dengan ikatan non kovalen membentuk kompleks enzim substrat. Kedua, enzim melakukan reaksi kimia pada substrat membentuk kompleks enzim-produk. Tahap ketiga, produk meninggalkan tapak aktif enzim dan enzim tersebut siap melakukan proses yang sama pada substrat yang baru ( Toha, 2005 ).

  Protease merupakan enzim proteolitik yang mengkatalisis pemutusan ikatan peptida pada protein ( Puspitasari, 2012). Protease ekstraseluler lebih dikenal dengan nama enzim proteolitik atau protease yang merupakan enzim yang dapat menghidrolisis protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana seperti peptida-peptida kecil dan asam amino, karena yang dipecah adalah rantai peptida, maka enzim tersebut dinamakan juga peptidase (Mubarik

  et al ., 2000). Lipase ialah enzim yang memecah ikatan ester pada lemak, sehingga terjadi asam lemak dan gliserol ( Poedjiadi dan Supriyanti, 2009 ).

  Kekurangan enzim akan mengganggu metabolisme dalam tubuh karena proses reaksi berjalan sangat lambat tanpa bantuan enzim.

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim

  Aktivitas enzim sangat terpengaruh oleh keadaan suhu dan pH. Masing- masing enzim dapat bekerja dengan efektif pada suhu dan pH tertentu dan aktivitasnya berkurang dalam keadaan dibawah atau diatas titik tersebut (Kimball, 1998).

  Laju reaksi yang dikatalisis oleh enzim dipengaruhi oleh :

  1. Suhu Suhu rendah yang mendekati titik beku biasanya tidak merusak enzim.

  Pada suhu dimana enzim masih aktif, kenaikan suhu sebanyak 10 C menyebabkan keaktifan menjadi 2 kali lebih besar sehingga akan meningkatkan laju reaksi sampai suatu titik yang melebihi hambatan energi untuk merusak interaksi nonkovalen yang mempertahankan struktur tiga dimensi enzim, yang kemudian akan menguraikan rantai polipeptida enzim dan akhirnya mengalami denaturasi, disertai hilangnya kemampuan katalitik enzim.

  Enzim akan bekerja dengan baik pada suhu optimum. Di dalam tubuh manusia enzim akan bekerja optimum pada suhu sekitar 37 C (Santoso, 2010).

  2. Konsentrasi ion hidrogen (pH) Karena terdapat komponen asam dan basa dalam protein penyusun enzim, aktivitas enzim sangat tergantung terhadap pH. Sebagian besar enzim intrasel memperlihatkan aktivitas optimal pada nilai pH antara 5 dan 9. Hubungan aktivitas dengan konsentrasi ion hidrogen mencerminkan keseimbangan antara denaturasi enzim pada pH tinggi atau rendah (Santoso, 2010).

  3. Konsentrasi substrat mempengaruhi laju reaksi Untuk suatu enzim tipikal, peningkatan konsentrasi substrat akan meningkatkan kecepatan awal, hingga tercapai nilai maksimal, jika peningkatan lebih lanjut, konsentrasi substrat tidak meningkatkan kecepatan awal, enzim dikatakan “jenuh” oleh substrat (Santoso, 2010).

  4. Konsentrasi enzim Kecepatan reaksi enzim berbanding lurus dengan konsentrasi enzim.

  Makin besar jumlah enzim makin cepat reaksinya. Konsentrasi enzim tidak mempengaruhi harga Keq (suatu rasio berbagai konstanta laju reaksi, dapat dihitung dari konsentrasi substrat dan produk pada keseimbangan (Santoso, 2010).

2.4 Bahan Kering

  Bahan kering dibagi menjadi 2 yaitu bahan kering sebagian dan bahan kering bebas air. Bahan kering sebagian adalah bahan yang tersisa atau tertinggal setelah kandungan air yang terdapat pada sampel bahan pakan dihilangkan atau diuapkan pemanasan 60 C (sinar matahari). Sedangkan bahan kering bebas air adalah bahan yang tersisa atau tertinggal setelah kandungan air yang terdapat pada sampel bahan pakan dihilangkan atau diuapkan seluruhnya pemanasan 105 C (Agustono dkk., 2011). Bahan kering terbagi atas zat organik ( protein, karbohidrat dan lemak) dan zat an organik. (Payne, 1993

  dalam Ayuda, 2011).

  Air Bahan Makanan Bahan Organik karbohidrat, lipida, protein, vitamin

  Bahan Kering Bahan Anorganik mineral (makro dan mikro)

  Gambar 1. Skema pembagian unsur pakan (Tillman dkk., 1998) Menurut Tillman et al (1991), bahwa bahan organik merupakan bahan yang hilang pada saat pembakaran. Nutrien yang terkandung dalam bahan organik merupakan penyusun bahan kering. Komposisi bahan organik terdiri dari lemak, protein kasar, serat kasar, dan BETN. Bahan kering mempunyai komposisi yang sama dengan bahan organik ditambah abu (Kamal, 1994).

  Kandungan bahan kering pada bahan pakan berfungsi dalam tahan lamanya penyimpanan suatu bahan pakan. Nilai kandungan bahan kering yang baik pada suatu bahan pakan adalah > 90%. Semakin tinggi nilai kandungan bahan kering pada suatu bahan pakan, maka semakin lama masa penyimpanan bahan pakan tersebut, sehingga kandungan nutrisi bahan pakan itu lebih stabil (Ensminger et al., 1990).

2.5 Protein Kasar

  Protein kasar bukan merupakan protein yang sesungguhnya tetapi berasal dari fraksi nitrogen yang berasal dari bahan analisis. ( McDOnald Et al, 1994). Protein adalah bahan organik dengan berat yang tinggi, tersusun dari sejumlah asam amino yang disatukan dalam ikatan peptid ( Handajani dan Widodo, 2010). Komposisi dasar protein antara lain karbon 51-55%, Hidrogen 6,5-7,3%, Nitrogen 15,5

  • – 18 %, Oksigen 21,5-23,5% Sulfur 0,5 – 2 %, Fosfor – 1,5 % (Anggorodi, 1994). Protein merupakan komponen utama pembentukan jaringan dan organ-organ tubuh ikan. Protein juga merupakan sumber energi utama bagi ikan (Gusrina,2008). Protein merupakan salah satu zat penting yang dibutuhkan ikan untuk mencapai pertumbuhan optimal (Moyle, 2001). Protein juga merupakan sumber energi yang utama bagi ikan (Halver, 1988)

  Protein merupakan nutrien yang sangat dibutuhkan oleh ikan untuk perbaikan jaringan tubuh yang rusak, pemeliharaan protein tubuh untuk pertumbuhan, materi untuk pembentukan enzim dan beberapa jenis hormon dan juga sebagai sumber energi ( NRC, 1993). Peranan utama protein di dalam tubuh adalah untuk membangun sel baru, memelihara sel-sel yang telah ada dan mengganti sel-sel yang telah rusak. Protein juga berperan sebagai sumber energi, apabila konsumsi makanan berenergi tinggi yaitu lemak dan karbohidrat tidak mencukupi. Peranan spesifik protein bagi tubuh yaitu sebagai pengatur metabolik (hormon), biokatalisator (enzim), sebagai pertahanan tubuh (antibodi), pembawa sifat turunan, pengangkut oksigen dalam darah (Sumardjo, 2009).

  Kekurangan protein akan menyebabkan ikan kehilangan bobot tubuhnya karena protein dari beberapa jaringan vital akan diambil kembali untuk memelihara fungsi jaringan yang lebih vital lagi dan untuk mengganti sel yang mati. Sebaliknya kelebihan protein pada pakan akan menyebabkan proporsi protein yang disimpan dalam jaringan hanya sedikit, sedang selebihnya akan diubah dan digunakan sebagai sumber energi. Hal ini disebabkan karena suplai protein berlebih membutuhkan lebih banyak energi untuk mendeaminasi asam amino sehingga akan mengurangi energi untuk pertumbuhan (NRC, 1993).

2.6 Lemak Kasar

  Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil, yaitu gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah jenis alkohol yang memiliki tiga jenis karbon, yang masing-masing mempunyai gugus hidroksil. Asam lemak memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon panjangnya. Fungsi utama lemak adalah sebagai cadangan energi. Satu gram cadangan lemak lemak memiliki kandungan energi dua kali lipat dibanding dengan satu gram polisakarida, seperti pati (Campbell, 2002).

  Menurut Mahyuddin (2008) lemak adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik. Kandungan lemak pakan yang dibutuhkan ikan antara 4 Lemak terdiri dari ester yang terdapat – 16 %.

  diantara satu molekul dari asam lemak berantai panjang yang tidak larut dalam air (Schmidth-Nielsen, 1994), tetapi dapat larut dalam pelarut non polar seperti etanol, eter, kloroform dan benzene (Almatsier, 2005).

  Lemak berperan sebagai sumber energi, memelihara bentuk dan fungsi jaringan, cadangan energi, keseimbangan serta daya apung tubuh ikan dalam air (Hariati,1989). Lemak berfungsi dalam proses metabolisme, osmoregulasi

  dan menjaga keseimbangan daya apung ikan dalam air serta untuk memelihara bentuk dan fungsi membran atau jaringan (Zonneveld et al., 1991). Apabila lemak dapat dengan efektif menyediakan energi untuk metabolisme, maka sebagian besar protein tidak digunakan sebagai sumber energi melainkan digunakan untuk pertumbuhan (NRC 1993).

  K ekurangan lemak menyebabkan penurunan pertumbuhan, penurunan

  efisiensi pakan serta pada beberapa kasus akan meningkatkan kematian ikan (Watanabe 1988). Namun, kadar lemak berlebih akan menurunkan konsumsi pakan dan pertumbuhan, degenerasi hati, menurunkan kualitas panen (NRC 1993).

III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Konseptual Penelitian

  Pakan merupakan aspek yang sangat penting dalam budidaya khususnya budidaya ikan dan pakan juga sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil produksi budidaya tersebut. Ketersediaan pakan yang murah dan ekonomis masih menjadi kendala sampai sekarang ini. Semakin tinggi nilai protein bahan baku utama pakan, maka semakin mahal harganya. Pakan merupakan salah satu komponen produksi yang membutuhkan 60-70% dari total biaya produksi.

  Ketersediaan pakan dengan kualitas yang baik serta kuantitas yang cukup merupakan hal yang penting pada budidaya ikan. Pakan diperlukan sebagai sumber energi yang berfungsi untuk proses metabolisme ikan sehingga dapat tumbuh dan berkembang. Nutrisi pada pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan maka laju optimal akan tercapai.

  Mahalnya harga pakan yang berkualitas membebani pembudidaya ikan. Sehingga perlu dilakukan terobosan untuk dapat membantu permasalahan tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan niai nutrisi pakan tersebut adalah dengan fermentasi pakan komersial. Fermentasi dengan menggunakan enzim pada pakan komersial diharapkan dapat meningkatkan protein kasar pada pakan, karena proses fermentasi akan merombak senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah diserap oleh tubuh. Setelah proses fermentasi kandungan bahan kering dan protein kasar akan naik tetapi kandungan lemak kasar dapat diturunkan. Berbeda dengan probiotik, enzim adalah hasil dari mikroba yang terdapat di probiotik sehingga penelitian tentang penggunaan enzim pada proses fermentasi dengan dosis yang berbeda perlu dilakukan untuk mengetahui dosis yang terbaik.

  Enzim yang digunakan pada penelitian ini adalah enzim kompleks yang di dalamnya terdapat enzim protease dan lipase. Karena itu penelitian pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kandungan bahan kering, protein kasar, dan lemak kasar. Berikut adalah bagan konsep penelitian : Pakan ikan kualitas rendah

  Upaya peningkatan kualitas nutrisi pakan Fermentasi pakan komersial dengan enzim

  Protein Lemak

  Protease Lipase

  Polipeptida Asam lemak dan gliserol

  Asam amino Meningkatkan nilai nutrisi pakan (protein dan bahan kering meningkat, lemak kasar menurun)

  Gambar 2. Bagan Kerangka Konseptual

3.2 Hipotesis

  1. Penggunaan enzim dengan dosis yang berbeda pada fermentasi pakan komersial berpengaruh terhadap kandungan bahan kering.

  2. Penggunaan enzim dengan dosis yang berbeda pada fermentasi pakan komersial berpengaruh terhadap peningkatan kandungan protein kasar.

  3. Penggunaan enzim dengan dosis yang berbeda pada fermentasi pakan komersial berpengaruh terhadap penurunan kandungan lemak kasar.

IV METODE PENELITIAN

  4.1 Tempat dan Waktu

  Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Pendidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Analisis proksimat dilakukan di Departemen Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2013.

  4.2 Materi Penelitian

  4.2.1 Alat Penelitian

  Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kantong plastik ukuran 1 kg, baki, timbangan digital, alat suntik ukuran 10 ml, gelas ukur, timbangan analitik, botol spray, sendok, dan kertas label. Alat yang digunakan untuk analisis protein kasar tercantum pada lampiran 1. Alat yang digunakan untuk analisis lemak kasar tercantum pada lampiran 2. Alat yang digunakan untuk analisis bahan kering tercantum pada lampiran 3.

  4.2.2 Bahan Penelitian

  Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan komersial atau pakan yang dijual di pasaran dan enzim EP. Pakan yang dipakai adalah pakan produksi PT MS dengan merk dagang LP-2. Komposisi pakan hasil analisis proksimat ada di lampiran 4. Enzim yang digunakan berupa produk yang sudah diproduksi masal dengan merk dagang EP yang diperoleh dari CV M. EP merupakan formula multi enzim yang di dalamnya terdapat 12 macam enzim, yaitu : enzim protease, enzim lipase, enzim amilase, enzim glukanase, enzim xilanase, enzim selulase, enzim pektinase, enzim fitase, enzim kitinase, enzim alinase, enzim L- asparaginase, enzim katalase. Bahan yang digunakan untuk analisis protein kasar tercantum pada lampiran 1. Bahan yang digunakan untuk analisis lemak kasar tercantum pada lampiran 2. Bahan yang digunakan untuk analisis Bahan kering tercantum pada lampiran 3.

4.3 Metode Penelitian

4.3.1 Rancangan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH FERMENTASI SINGKONG (Manihot utilissima) DENGAN Saccharomyces cerevisiae PADA DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR TEPUNG SINGKONG

0 5 2

PEMBERIAN PAKAN DENGAN KANDUNGAN PROTEIN YANG BERBEDA TERHADAP RASIO KONVERSI PAKAN, RETENSI ENERGI DAN RASIO EFISIENSI ENERGI LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)

0 6 1

PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP KONVERSI PAKAN DAN RETENSI PROTEIN PADA JUVENIL LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)

0 5 1

KANDUNGAN PROTEIN KASAR (PK), LEMAK KASAR (LK)DAN BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN (BETN)RUMPUT GAJAH (Pennisetum Purpureum) PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA

0 4 2

PENGARUH PEMBERIAN JENIS ISOLAT LIGNOLITIK DAN WAKTU INKUBASI YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PADA JERAMI PADI FERMENTASI

0 11 1

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI STARTER PADA SILASE RANSUM BERBASIS LIMBAH PERTANIAN TERHADAP PROTEIN KASAR, BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, DAN KADAR ABU

0 9 51

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI JENIS SUMBER KARBOHIDRAT PADA SILASE LIMBAH SAYURAN TERHADAP KADAR LEMAK KASAR, SERAT KASAR, PROTEIN KASAR DAN BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN

3 45 44

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKASHI YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum )

0 0 9

KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIFERMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TINGKAT CAIRAN RUMEN KERBAU YANG BERBEDA

0 0 11

KONVERSI PROTEIN KASAR DAN LEMAK KASAR PAKAN KOMPLIT TERHADAP TOTAL PROTEIN DAN LEMAK SUSU PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA

0 0 72