Strategi Komunikasi Organisasi Dalam Membangun Semangat Kerja Tenaga Pengajar (Studi Pada Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia) - Repositori UIN Alauddin Makassar
Strategi Komunikasi Organisasi Dalam Membangun Semangat Kerja Tenaga
Pengajar
(Studi Pada Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar Oleh
Juansha Yudystira
NIM. 50700109027
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing penulisan skripsi saudara Juansha Yudystira, NIM.50700109027, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan
mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul, “ Strategi Komunikasi
Organisasi Dalam Membangun Semangat Kerja Tenaga Pengajar (Studi pada Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia) ” memandang bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.
Demikianlah persetujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.
Samata, November 2013 Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hasaruddin, M.Ag Muliadi, S.Ag, M.Sos.I NIP. 19710909 200003 1 003 NIP. 19730828 199803 1 001
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di kemudian hari terbukti ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh batal demi hukum.
Samata, November 2013 Penyusun,
Juansha Yudystira NIM. 50700109027
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul, “ Strategi Komunikasi Organisasi Dalam Membangun Semangat Kerja Tenaga Pengajar (Studi pada Lembaga Bimbingan Belajar PT.Gadjahmada Indonesia) ” yang disusun oleh Juansha Yudystira, NIM. 50700109027, Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari ....... tanggal ...... M, bertepatan dengan ................. H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi.
Samata, ........................ 2013 M ..........................
H
DEWAN PENGUJI:
Ketua : (........................................) Sekretaris : (........................................) Munaqisy I : (........................................) Munaqisy II : (........................................) Pembimbing I : (........................................) Pembimbing II : (........................................)
Diketahui oleh: Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Dr. Hj. Muliaty Amin, M.Ag.
NIP. 19540915 198703 2 001
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas kenikmatan yang diberikan oleh Allah SAW, yang atas berkah dan rahmat-Nyalah sehingga sampai saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk mendapatkan nikmat menjadi Khalifah di dunia ini. Salawat serta Taslim juga tidak lupa dihantarkan kepada Baginda Besar Rasulullah SAW, sang komunikator sejati yang telah membawa kaumnya dari alam kegelapan menuju ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
Dalam pembuatan skripsi ini, Penulis sadar masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan sumbang saran dan kritikan untuk menyempurnakan skripsi ini menjadi lebih baik dari sebelumnya melalui berbagai pihak. Baik itu dari bimbingan dosen-dosen, maupun rekan-rekan mahasiswa.
Karena itu penulis dengan rendah hati menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT, M.S. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
2. Ibu Dr. Hj. Muliaty Amin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.
3. Dr. Hasaruddin, M.Ag. selaku Pembimbing I yang senantiasa memberikan arahan pada waktu penulis masih merampungkan Skripsi.
4. Muliadi, S.Ag, M.Sos.I. selaku Pembimbing II yang dengan sabarnya dan tidak bosan-bosannya membantu penulis saat konsultasi.
5. Ramsiah Tasruddin, S. Ag., M. Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, serta ibu Dra. Audah Mannan, M. Ag., selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Komunikasi.
6. Ibunda Astril Afrini. M, yang telah memberikan kepercayaan, dorongan, kasih sayangnya kepada penulis dalam segala bentuk bantuan moril dan materiil.
7. Seluruh dosen-dosen maupun staf-staf di Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan pelajaran berharga kepada penulis.
8. Ir. Muh. Yusuf Ismail selaku Direktur LBB Gadjahmada yang selalu member motivasi-motivasi.
9. Para kepala bidang studi dan para pengajar LBB Gadjahmada yang selalu memberi dorongan kepada penulis.
10. Seluruh Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gowa khususnya Rayon Dakwah dan Komunikasi yang telah mengajarkan Penulis arti sebuah proses dalam pencarian jati diri.
11. Seluruh informan yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab beberapa pertanyaan penulis dalam penelitian skripsi ini.
12. Seluruh teman-teman KKN UIN Alauddin Angkatan 48 Kabupaten Gowa Kecamatan Bajeng Barat Kelurahan Borimatangkasa.
13. Ilmu Komunikasi Angkatan 2010,2011, dan 2012 yang tak sempat Penulis sebutkan namanya satu persatu
14. Seluruh sahabatku dan senior Ilo, Cagu, Tayo, Hairil, Anwar, Imma, Rini, Mirna, Qori, Hendra, Herman, Dadang, Rini, Sarni, Syahrul, Konjo, Adam dan Adnan, Faat, kak Fadli, kak Abel, kak Rusdi, kak Sunardi yang telah memberi bantuan yang sangat berarti dalam proses penyelesaian studi.
Akhir kata, besar harapan penulis agar kiranya skripsi ini menjadi berguna bagi kita semua dan dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari- hari.
Wassalamu’alaikum W r. Wb
Makassar, November 2013 Juansha Yudystira
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... iii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v DAFTAR ISI.................................................................................................... viii DAFTAR TABEL............................................................................................ xi ABSTRAK ....................................................................................................... xii BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 5
C. Defenisi Oprasional............................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................. 7 BAB
II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Pengertian Strategi ............................................................ 9
B. Pengertian Komunikasi Organisasi .................................... 13
C. Saluran Komunikasi Organisasi ......................................... 19
D. Peningkatan Semangat Kerja ............................................. 23 BAB
III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................. 29
B. Metode Pendekatan ........................................................... 30
C. Metode Penentuan Informan ............................................. 30
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 30
E. Teknik Analisis Data ......................................................... 32
F. Instrumen Penelitian.......................................................... 33
G. Waktu dan Tempat ............................................................ 33 BAB
IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan............................................ 34
B. Strategi Komunikasi Organisasi Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia....................................
44 C. Penyebab Meningkatnya Semangat Kerja pada Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia .................
53 BAB
V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................ 60
B. Saran .................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 Jumlah Tenaga Pengajar LBB Gadjahmad a…………………… 40
ABSTRAK
Nama : Juansha Yudystira NIM : 50700109027 Fak./Jur : Dakwah dan Komunikasi/Ilmu Komunikasi Judul Skripsi : Strategi Komunikasi Organisasi Dalam Membangun Semangat Kerja Tenaga Pengajar (Studi Pada Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia)Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Organisasi Dalam Membangun Semangat Kerja Tenaga Pengajar (Studi Pada Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai strategi komunikasi organisasi serta penyebab meningkatnya semangat kerja para pengajar pada Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif
Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Berkomunikasi dengan baik dalam sebuah perusahaan tidaklah mudah. Perusahaan yang tujuan dasarnya adalah mencari profit, sangatlah penting memerhatikan strategi- strategi komunikasi guna mencapai tujuan. Strategi komunikasi organisasi dibutuhkan dalam pencapaian tujuan pada perusahaan Lembaga Bimbingan Belajar PT. gadjahmada Indonesia dimana perusahaan tersebut dalam melaksanakan atau menerapkan strategi komunikasinya lebih menekankan penyebaran pesan. Dimana pesan merupakan produk dari komunikasi organisasi dan strategi selanjutnya yaitu bagaimana sebuah perusahaan lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia menempatkan para pengajarnya sesuai dengan pembagian kerja sehingga dapat membangun semangat kerja mereka dengan tidak melupakan pemberian lingkungan yang nyaman, gaji atau upah dan motivasi-motivasi kepada para pengajarnya sehingga para pengajarnya memiliki sikap saling memiliki terhadap perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi dan ketatnya persaingan saat ini menjadi sebuah tantangan yang wajib dihadapi setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang industri ataupun jasa untuk mempertahankan eksistensi dan kehidupannya. Perusahaan yang kalah dalam persaingan adalah perusahaan yang lamban dalam merespon situasi pasar dan keadaan intern perusahaan, sehingga hasil pelayanan menurun. Hal ini akan memicu menurunnya penilaian publik, baik internal maupun eksternal yang bisa saja berakibat pada gulung tikarnya sebuah perusahaan.
Perusahaan yang menjadi titik sentralnya adalah pemberian jasa tersebut kemungkinan besar bermuara dari sumberdaya manusia yang mana memiliki andil penting sebagai divisi pemberi layanan. Dengan kata lain, meningkatnya pelayanan (service) tergantung pada sumber daya manusianya, dari itu seyogyanya dalam peningkatan layanan, perusahaan memberikan fokus khusus pada sumberdaya manusia (karyawan) termasuk aspek-aspek yang berkenaan dengannya.
Pemeliharaan komunikasi yang baik antara karyawan dan pimpinan melalui persamaan dan penyetaraan mutu dan misi bersama menjadi media yang tepat dan akan menciptakan iklim yang kondusif dalam lingkungan kerja (perusahaan) sehingga pada akhirnya terjalin hubungan baik antara karyawan dan pimpinan, serta mampu memicu timbulnya rasa sense of belonging pada perusahaan dalam diri karyawan. Selain itu, dalam pertukaran informasi dari karyawan dan pimpinan, harapan karyawan dan kemauan pimpinan melebur menjadi satu untuk menciptakan persamaan persepsi, visi, dan misi perusahaan.
Bentuk keterlibatan karyawan baik kegiatan formal maupun kegiatan nonformal (gathering) merupakan sebuah aspek dalam peningkatan mutu kehidupan berkarya. Berbagai teknik dipergunakan pada intinya berkisar pada peningkatan partisipasi karyawan dalam keputusan yang menyangkut pekerjaan mereka dan hubungannya dengan perusahaan. Dengan demikian, bukan hanya rasa tanggung jawab karyawan yang ditingkatkan akan tetapi yang sesungguhnya diharapkan terjadi adalah timbulnya rasa memiliki perusahaan. Sudah barang tentu adanya rasa memiliki akan berakibat pada keberhasilan perusahaan. Karena para anggota organisasi akan berusaha menghindari perilaku yang disfungsional
1 dan dengan demikian bekerja dengan lebih produktif.
Dengan adanya rasa memiliki perusahaan, karyawan tidak akan lagi bekerja sesuai dengan perintah atau berdasarkan gaji melainkan berdasarkan kemauan sendiri dan panggilan hati nurani untuk menjaga stabilitas perusahaan yang menaunginya, dengan meningkatkan hasil pelayanan perusahaan. Pertemuan memenuhi kebutuhan inti manusia. George Kelly, John Dewey, Martin Buber, dan komentator-komentator lain tentang kondisi manusia, telah mengamati bahwa 1
http//www.Gudangmakalah.blogspot.com/2009/08/skripsi-strategi-motivasi-dalam.html (11 mei 2013). pertemuan tatap muka bisa menjaga persatuan dunia realitas manusia. Bersama- sama orang membangun bahasa, sistem nilai dan kode tingkah laku yang
mendefinisikan ‘dunia’ dengan kata lain, pertemuan memberikan kesempatan
bagi pembentukan struktur kolektif. Struktur kolektif bermanfaat untuk menyatukan nilai-nilai dan tujuan-tujuan individu dengan orang lain yang ada
2 dalam lingkup perusahaan.
Beberapa pertemuan sengaja didesain sebagai acara informal semisal perayaan hari besar agama, nasional, bahkan manajemen membuat acara spesial seperti ulang tahun perusahaan. Semua staf dan karyawan berkumpul, hal ini bertujuan untuk menjalin hubungan dan komunikasi antar keduanya.
Perusahaan adalah suatu organisasi yang terdiri dari suatu kumpulan atau sistem individu-individu yang pada umumnya berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui hierarki kepangkatan dan pembagian kerja. Dan dalam sebuah organisasi baik yang berskala kecil atau berskala besar yang menjadi titik temu semua persoalan adalah komunikasi. Dimana komunikasi tidak selayaknya dalam sebuah perusahaan bersifat satu arah yaitu dari atasan kebawahan melainkan juga sepatutnya bersifat dua arah dan saling timbal balik agar apa yang diinginkan semua pihak dapat terwujud dengan baik.
Komunikasi dalam organisasi khususnya mempunyai hubungan dengan satu atau lebih dimensi-dimensi struktur organisasi (misalnya peranan, status, 2
http//www.Gudangmakalah.blogspot.com/2009/08/skripsi-strategi-motivasi-dalam.html (11 mei 2013). kompleksitas teknologi, pola-pola otoritas, dan sebagainya). Komunikasi dengan luar organisasi (external communication) adalah pertukaran pesan (message) antara organisasi atau masuknya arus informasi dari luar lingkungan kedalam
3 organisasi.
Setiap langkah dalam manajemen dan pengoperasian suatu organisasi sangat tergantung pada komunikasi. Misalnya peningkatan aktivitas, penyelesaian konflik, dan memperbaiki semangat kerja dalam hal ini.
Komunikasi menyediakan alat-alat untuk mengambil keputusan, melaksanakan keputusan menerima umpan balik dan mengoreksi tujuan serta prosedur organisasi. Apabila komunikasi berhenti maka aktivias organisasi akan berhenti. Dengan demikian, tinggallah kegiatan-kegiatan individu yang tidak terorganisir dengan baik.
Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia merupakan lembaga bimbingan belajar yang tersebar dibeberapa titik di Makassar. hal ini dipicu oleh semakin tingginya minat dan kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia untuk dijadikan sebagai tempat bimbingan belajar. Karena alasan itu Lembaga Bimbingan Belajar PT.
Gadjahmada meningkatkan kualitas dalam pemberian jasa termasuk dalam perekrutan tenaga pengajar. Tenaga pengajar hanya berasal dari universitas- universitas negeri diMakassar (UNHAS, UNM, UIN), tidak terdapat universitas 3 Tommy Suprapto, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Peran Manajemen Dalam Komunikasi swasta dan para pengajarnya murni hasil bimbingan dan hasil binaan sendiri, sehingga tidak pernah ada staf pengajar Lembaga Bimbingan Belajar PT.
Gajdahmada Indonesia yang pernah mengajar dibimbingan lain. Namun, hal tersebut tidak menjamin meningkatnya semangat kerja. Terbukti terdapat beberapa tenaga pengajar yang baru lalu kemudian berhenti, namun masih banyak tenaga pengajar yang masih setia terhadap perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang diatas, maka peneliti membuat fokus penelitian :
1. Bagaimana strategi komunikasi organisasi pada Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia?
2. Apa yang menyebabkan meningkatnya semangat kerja para pengajar pada Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia? C. Defenisi Oprasional
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam mengiterpretasikan judul yang diajukan, terlebih dahulu penulis mengemukakan kata-kata kunci yang terdapat dalam judul : 1) Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.
2) Komunikasi adalah pertukaran pesan baik verbal maupun nonverbal antara pengirim dan penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.
3) Organisasi adalah tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali guna mencapai tujuan bersama. 4) Semangat kerja adalah sikap individu untuk bekerjasama dengan disiplin dan rasa tanggung jawab terhadap kegiatannya.
5) Pengajar adalah orang yang bekerja untuk membuat orang lain mengerti, atau paham akan sesuatu.
Berdasarkan kata-kata kunci diatas definisi oprasional sangat dibutuhkan
agar tidak terjadi kekeliruan penafsiran pembaca terhadap variabel-variabel atau
kata-kata dan istilah-isltilah yang terkandung dalam judul. Strategi merupakan
perencanaan (planning) dan manajemen (management)yang diterapkan pada
lembaga bimbingan belajar PT. Gadjahmada Indonesia untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Komunikasi organisasi merupakan pertukaran pesan baik verbal
maupun nonverbal antara pimpinan perusahaan dan pengajar, pengajar dan
pimpinan perusahaan atau antara para pengajar yang berada pada lembaga
bimbingan belajar PT. Gadjahmada Indonedia guna mencapai tujuan bersama.
Semangat kerja merupakan sikap para pengajar untuk bekerjasama dengan
disiplin dan rasa tanggung jawab terhadap setiap kegiatannya. Pengajar
merupakan orang-orang yang bekerja pada lembaga bimbingan belajar PT.
Gadjahmada Indonesia.Secara sederhana defenisi oprasional dapat disimpulkan bahwa strategi
komunikasi organisasi merupakan perencanaan matang yang diterapkan pada
lembaga bimbingan PT. Gadjahmada Indonesia baik menggunakan pesan verbal
maupun nonverbal antara pimpinan perusahaan sebagai posisi puncak dan
pengajar sebagai pemberi jasa, pengajar dan pimpinan maupun antara para tenaga
kerja dalam meningkatkan semangat kerja guna mencapai tujuan bersama.D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui gambaran mengenai strategi komunikasi organisasi yang digunakan dalam meningkatkan semangat kerja.
2. Untuk mengetahui penyebab meningkatnya semangat kerja para pengajar pada Lembaga Bimbingan Belajar PT. Gadjahmada Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Diharapkan dapat berguna serta dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai pengembangan pengetahuan tentang komunikasi organisasi dikalangan akademisi, serta diharapkan mampu menjadi referensi
bagi penelitian selanjutnya. Serta menjadi tambahan acuan penerapan
komunikasi organisasi di LBB PT. Gadjahmada Indonesia.2. Secara Praktis Untuk dijadikan acuan atau sebagai sumbangan pemikiran yang
diharapkan dapat berguna dalam menunjang keberhasilan peningkatan
semangat kerja. Dan juga sebagai bahan pertimbangan akan pentingnya
strategi komunikasi organisasi dalam persaingan global saat ini, sehingga
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan baik dan
sesuai tujuan.3. Secara akademis
Penelitian ini diharapkan mampu memperluas dan memperkaya pengetahuan mengenai ilmu komunikasi dan penelitian kualitatif dalam bidang komunikasi khususnya komunikasi organisasi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Strategi Setiap perusahaan pada dasarnya memiliki strategi-strategi tersendiri
dalam memajukan perusahaannya mulai dari strategi yang sederhana sampai pada
strategi-strategi brilian.Aktivitas strategi pada setiap lembaga atau organisasi yang pada
umumnya berkaitan dengan usaha mengembangkan suatu tim kerja sama atau
kelompok orang dalam satu kesatuan dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Karena itu setiap bentuk kerjasama sekelompok orang untuk
mencapai tujuan, tentu memerlukan strategi. Strategi menurut kamus besar bahasa
Indonesia adalah taktik untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam
mencapai suatu maksud. Jadi strategi adalah rangkaian keputusan dan tindakan
untuk mencapai suatu maksud dalam pencapaian tujuan organisasi.Menurut Siagian dalam bukunya manajemen strategi, bahwa strategi
adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh
manajemen puncak dan implementasi oleh seluruh jajaran atau organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Menurut Philip Kotler strategi
adalah wujud rencana yang terarah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sedangkan menurut Basu Swasta strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan. Strategi juga didefinisikan sebagai suatu proses yang
1
menentukan arah yang perlu dituju oleh organisasi untuk memenuhi misinya.
Fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam strategi, yaitu suatu proses dari tindakan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan ( Planning) Perencanaan yang mencakup penetapan tujuan dan standar, penentuan dan prosedur, pembuatan rencana serta ramalan (prediksi) yang diperkirakan akan terjadi. Perencanaan merupakan proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya.
Lewat perencanaan, seorang manajer mengidentifikasikan hasil kerja yang
2 diinginkan serta mengidentifikasi cara-cara untuk mencapainya.
Hampir setiap perusahaan memiliki perencanaan. Perencanaan tersebut terkait dengan tujuan dasar yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan
3 rencana kegiatan tertentu.
1 http//www.Gudangmakalah.blogspot.com/2009/08/skripsi-strategi-motivasi-dalam.html (11 mei 2013). 2 Tommy Suprapto, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Peran Manajemen Dalam Komunikasi (Yogyakarta: CAPS, 2011), h. 131. 3 Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta: Kencana,
Perusahaan yang tidak menjalankan perencanaan sangat mungkin
mengalami ketidak berhasilan dalam pencapaian tujuan. Karena bagian-
bagian dari perusahaan tersebut bekerja secara sendiri-sendiri tanpa ada
arahan yang jelas.2. Pengorganisasian ( organizing)
Pengorganisasian merupakan proses pemberian tugas, pengalokasian
sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinasi kepada setiap
individu dan kelompok untuk menetapkan rencana. Fungsi pengorganisasian
disini meliputi pemberian tugas yang terpisah kepada masing-masing pihak,
membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan jalur suatu wewenang/
tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta mengkoordinasikan kerja setiap
karyawan didalam suatu tim kerja yang solid dan terorganisasi.Dalam proses pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan
sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat bedasarkan
suatu kerangka kerja organisasi tertentu. Kerangka kerja organisasi tersebut
disebut sebagai desain organisasi. Bentuk spesifik dari kerangka kerja
organisasi dinamakan dengan struktur organisasi. Struktur organisasi pada
dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi
sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan
sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja
4 tersebut dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan.
Pengorganisasian merupakan kelanjutan dari fungsi perencanaan
dimana tujuan perusahaan ditetapkan dan sumber daya perusahaan diarahkan
untuk mencapai tujuan.3. Penyusunan staff ( staffing) Fungsi ini meliputi penentuan dan persyaratan personel yang
dipekerjakan, menarik dan memilih calon karyawan, menetukan job
discripsion dan persyaratan teknis suatu pekerjaan, penilaian dan pelatihan
termasuk pengembangan kualitas dan kuantitas karyawan sebagai acuan untuk
penyusunan setiap fungsi dalam manajemen organisasi.4. Pengarahan ( leading) Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat pada
karyawan supaya bekerja giat serta membimbing mereka melaksanakan
rencana dalam mencapai tujuan. Fungsi pengarahan meliputi membuat orang
lain melakukan pekerjaan, mendorong dan memotivasi bawahan, serta
menciptakan iklim atau suasana pekerjaan yang kondusif, khususnya dalam
metode komunikasi dari atas kebawah dan sebaliknya, diharapkan timbulnya
saling pengertian dan kepercayaan yang baik. Menumbuh kembangkan
disiplin kerja dan sense of belonging pada setiap keryawannya serta jajaran
4 manajemen (public internal).Ibid ., h. 153
5. Pengawasan ( controlling)
Fungsi terakhir ini mencakup, persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan/ organisasi dalam upaya pencapaian tujuan kepuasan bersama, produktivitas dan terciptanya citra yang positif. Dalam hubungan ini, fungsi pengawasan merupakan pengukuran kinerja, membandingkan antara hasil yang sesungguhnya dengan rencana serta mengambil tindakan pembentulan
5 yang diperlukan.
Strategi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh lembaga/ organisasi bersangkutan. Strategi yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan/ lembaga atau organisasi, karyawan dan masyarakat.
B. Pengertian Komunikasi Organisasi
Kehidupan manusia didunia ini tidak dapat dilepaskan dari aktivitas
komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan
kehidupan sosial manusia dan atau masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat
terlihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia, yaitu sejak dari bangun
tidur di pagi hari sampai dengan manusia beranjak tidur pada malam hari.
Beberapa jam waktu yang digunakan untuk mengobrol, membaca koran,
mendengarkan siaran radio, menonton acara televisi, menggunakan komputer,
belajar dan sebagainya. 5Menurut hasil penelitian yang menyatakan bahwa persentase waktu yang
digunakan dalam proses komunikasi adalah sangat besar, berkisar antara 75%
sampai 90% dari jumlah waktu kegiatan. Waktu yang digunakan dalam proses
komunikasi tersebut 5% digunakan untuk menulis, 10% untuk membaca, 35%
6 untuk berbicara, dan 50% untuk mendengar.
Hal tersebut membuktikan betapa vitalnya komunikasi dalam tatanan
kehidupan sosial manusia. Dengan kata lain, komunikasi telah menjadi ‘jantung’
dari kehidupan kita. Komunikasi telah menjadi bagian dari kegiatan kita sehari-
hari. Jarang disadari bahwa pada prinsipnya tidak seorang pun dapat melepaskan
dirinya dari aktivitas komunikasi.Pada dasarnya proses komunikasi dapat diartikan sebagai ‘transfer
informasi’ atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan
kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses komunikasi tersebut
bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua
pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi,
komunikator mengirim pesan/ informasi kepada komunikan sebagai sarana
komunikasi.Menurut Harold Laswell komunikasi adalah proses yang menggambarkan
7
siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Menurut
Louis Forsdale yang merupakan ahli komunikasi dan pendidikan mengatakan
6 7 Ibid ., h. 1-2.
bahwa komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan
tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan
8
diubah. Sedangkan menurut Brent D. Ruben komunikasi adalah suatu proses
melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi
dan dalam masyarakat menciptakan, mengirim, dan menggunakan informasi
9 untuk mengkoordinasikan lingkungannya dan orang lain.
Pengetahuan dasar tentang komunikasi saja belumlah memadai untuk
dapat memahami komunikasi organisasi dengan baik. Tanpa pengetahuan dasar
organisasi sukarlah mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi dalam suatu
organisasi, termasuk proses komunikasi yang ada didalamnya. Schein
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan
fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan
bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur,
tujuan, saling berhubungan dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi
10 manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut.
Menurut Kochler organisasi adalah sistem hubungan yang terstuktur yang
mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan, Wright mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem
8 9 Ibid ., h. 2. 10 Ibid ., h. 3.
Ibid ., h. 23. terbuka dari aktivitas yang dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk
11 mencapai suatu tujuan bersama.
Pada dasarnya organisasi merupakan suatu sistem mengkoordinasi aktivitas dan tujuan bersama atau tujuan umum. Organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut semestinya dan tidak mengganggu bagian lain. Tanpa koordinasi sulitlah organisasi berfungsi dengan baik.
Setelah kita mengetahui sedikit dasar tentang komunikasi dan organisasi kita dapat memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi.
Komunikasi organisasi dapat didefenisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan- hubungan hierarki antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
12 lingkungan. Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks.
Katz dan Khan mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus
informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi.
Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Sedangkan, Goldhaber mengatakan bahwa komunikasi 11 12 Ibid ., h. 24.
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
13 Tujuan komunikasi organisasi antara lain untuk memberikan informasi baik kepada pihak luar maupun pihak dalam, memanfaatkan umpan balik dalam rangka proses pengendalian menajemen, mendapat pengaruh, alat untuk memecahkan persoalan, untuk pengambilan keputusan, mempermudah perubahan-perubahan yang akan dilakukan, mempermudah pembentukan kelompok-kelompok kerja serta dapat dijadikan untuk menjaga pintu keluar- masuk dengan pihak-pihak luar organisasi.
14 Dimensi-dimensi komunikasi dalam kehidupan organisasi :
1. Komunikasi internal Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi. Komunikasi internal ini bisa berwujud komunikasi antar pribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi ini bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder.
2. Komunikasi eksternal Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Pada organisasi besar, 13 Arni Muhammad, op. cit., h. 65-66. 14 Husein Umar, Riset Sumber Daya manusia Dalam Organisasi (Jakarta: Gramedia Pustaka, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat daripada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah 15 terbatas pada hal-hap yang dianggap sangat penting saja.
Komunikasi organisasi cenderung menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal:
1. Komunikasi verbal Yang dimaksud dengan komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan. Komunikasi verbal merupakan karakteristik khusus manusia. Tidak ada makhluk lain yang dapat menyampaikan
16 bermacam-macam arti melalui kata-kata.
Allah berfirman dalam Q.S Ibrahim/14 : 4.
Artinya: “ Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah 15 menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi 16 Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap (Jakarta: Grasindo, 2011), h. 6-7. petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah
17 Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. ” Dengan adanya komunikasi verbal memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan strategi dan tingkah laku untuk mencapai tujuan.
2. Komunikasi nonverbal Komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal karena keduanya itu saling bekerja sama dalam proses komunikasi. Dengan adanya komunikasi nonverbal dapat memberkan penekanan, pengulangan, melengkapi dan mengganti komunikasi verbal, sehingga lebih mudah ditafsirkan maksudnya.
Yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vokal dan bukan kata-kata,
18 kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan.
Meskipun komunikasi verbal dan nonverbal berbeda dalam banyak hal namun kedua bentuk komunikasi itu sering bekerjasama dan saling melengkapi.
C. Saluran Komunikasi Organisasi Dalam sebuah komunikasi organisasi kita tentu berbicara tentang
bagaimana komunikasi itu dapat tersalurkan. Berikut saluran komunikasi
organisasi: 17 18 Departemen Agama RI, Al-qur'an dan Terjemahannya (Jakarta: Intermasa, 1993), h.1. Komunikasi kebawah Komunikasi kebawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa
informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang
19 berotoritas lebih rendah.
Kebanyakan komunikasi kebawah digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan yang berkenan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan. Pesan
tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah,
pertanyaan dan kebijaksanaan umum.Ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan
kepada bawahan: (1) informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan,
(2) informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, (3)
informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi, (4) informasi
mengenai kinerja pegawai, dan (5) informasi untuk mengembangkan rasa
20 kepemilikan tugas (sense of mission).
2. Komunikasi keatas Yang dimaksud dengan komunikasi keatas adalah pesan yang
mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkatan yang lebih rendah
21 kepada tingkatan yang lebih tinggi.
19 20 R. Wayne Pace dan Don F. Faules, op. cit., h. 184. 21 Ibid., h. 185.
Setiap bawahan dapat mempunyai alasan yang baik meminta informasi
atau memberi informasi kepada seseorang yang otoritasnya lebih tinggi dari
pada dia. Suatu permohonan atau komentar yang diarahkan kepada individu
yang otoritasnya lebih besar, lebih tinggi, atau lebih luas merupakan esensi
komunikasi keatas.Tujuan dari komunikasi keatas adalah untuk memberikan balikan,
memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai
efek pada penyempurnaanmoral dan sikap karyawan, tipe pesan berupa
22 integrasi dan pembaruan.
3. Komunikasi horizontal Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang-orang
yang sama tingkatan otoritasanya di dalam organisasi. Pesan yang mengalir
23 menurut fungsi dalam organisasi diarahkan secara horizontal.
Komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi diantara
rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja itu meliputi
individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yag sama dalam
organisasi.Komunikasi horizontal memiliki tujuan yaitu:
a) Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja 22
b) Berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan
23 Ibid., h. 117.c) Untuk memecahkan masalah
d) Untuk memperoleh pemahaman bersama
e) Untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi perbedaan f) Untuk menumbuhkan dukungan antarpersonal.
24
4. Komunikasi diagonal Komunikasi diagonal merupakan aliran komunikasi dari orang-orang
yang memiliki hierarki yang berbeda dan tidak memiliki hubungan
kewenangan secara langsung.25 Dalam komunikasi organisasi tentulah kita berbicara tentang informasi
yang berpindah. Saluran-saluran tersebut memegang peranan penting dalam
penyampain informasi. Namun yang tidak kalah penting, jaringan komunikasi
formal dan komunikasi informal memberikan andil yang cukup besar dalam
penyampaian informasi.