STRUKTUR NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI SERTA IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Dae

  

STRUKTUR NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI

SERTA IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN

SASTRA DI SMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:

Apri Wulandari

  

021224044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

  

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Karya kecil ini, aku persembahkan untuk:Ayah dan bundaku yang tiada henti membimbingku dalam segala hal.

   Adikku tersayang.

  MOTO Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.

  (Amsal 16:9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Apri Wulandari NIM : 021224044

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Struktur Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari Serta

  Implementasinya Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA“

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 20 April 2008 Yang menyatakan (Apri Wulandari)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagimana layaknya dalam karya ilmiah.

  Yogyakarta, 5 April 2008 Penulis

  Apri Wulandari

  

ABSTRAK

Wulandari, Apri. 2008. Struktur Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari serta

Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA . Skripsi.FKIP.

  PBSID. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji struktur novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari

serta implementasinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA. Ada tiga tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yakni: (a) mendeskripsikan struktur novel

Bekisar Merah karya Ahmad Tohari yang terdiri dari tokoh, alur, latar, tema, dan

amanat, (b) mendeskripsikan hubungan antarunsur tokoh, alur, latar, tema, dan

amanat dalam novel Bekisar Merah, (c) mendeskripsikan implementasi aspek tokoh

dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari dengan pembelajaran sastra di

SMA.

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena wujud data dari

penelitian ini berupa kata-kata bukan angka-angka. Sumber data penelitian ini adalah

uraian pernyataan seluruh peristiwa yang terdapat dalam novel Bekisar Merah karya

Ahmad Tohari. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah tokoh, alur, latar, tema,

dan amanat dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari.

  Penelitian ini menggunakan teori deskripsi. Berdasarkan analisis data, peneliti

menemukan 13 tokoh yang berperan dalam kisahan novel Bekisar Merah. Alur yang

terdapat dalam novel ini adalah alur lurus. Disimpulkan demikian karena

penggambaran peristiwa yang terjadi secara berurutan dan diselingi sorot balik. Sorot

balik berfungsi untuk memperjelas keterkaitan antara kejadian yang satu dengan yang

lain. Ada dua jenis latar yang terdapat dalam novel Bekisar Merah ini, yaitu latar fisik

dan latar sosial. Latar fisik menceritakan mangenai latar pedesaan, Desa Karangsoga

yang berupa perbukitan dan sungai, selain itu juga menceritakan keadaan kota Jakarta

dengan rumah-rumah yang megah. Latar sosial menggambarkan keadaan adem ayem

Desa Karangsoga dengan kesemrawutan kehidupan di kota Jakarta. Tema dalam

novel Bekisar Merah mendeskripsikan mengenai seorang perempuan bernama Lasi

yang bergumul dengan nasib buruknya. Setelah dikhiananti oleh Darsa suaminya,

Lasi dibawa nasibnya kepada seorang kaya yang bernama Handarbeni. Namun, dalam

kehidupannya Lasi hanya dijadikan bekisar atau hiasan bagi Handarbeni. Amanat

yang terdapat dalam novel ini dapat dijadikan pedoman bagi siswa. Sebagai manusia,

hendaknya selalu pasrah, menyerahkan segala permasalahan hidup pada Tuhan tidak

hanya menggunakan emosi.

  Berdasarkan analisis unsur-unsur intrinsik maka dapat disimpulkan adanya

hubungan antar unsur intrinsik di dalam novel Bekisar Merah. Unsur-unsur alur,

tema, latar, dan amanat diciptakan oleh karakter tokoh. Kisah novel Bekisar Merah

dan srtuktur penceritaan timbul karena masalah dan gagasan karater tokohnya.

  Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan peninjauan

aspek psikologi, aspek bahasa, serta aspek latar belakang budaya siswa dapat

  

terkandung di dalam novel Bekisar Merah dapat dipergunakan sebagai bahan

pembelajaran sastra di SMA terutama untuk kelas XI semester I. Hal ini dibuktikan

dengan kesesuaian unsur intrinsik novel Bekisar Merah dengan kurikulum, standar

kompetensi untuk siswa kelas XI semester I, yaitu memahami berbagai hikayat, novel

Indonesia/ novel terjemahan. Kompetensi dasar yaitu, manganalisis unsur-unsur

intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan.

  

ABSTRACT

Wulandari, Apri. 2008. A novel structure of Ahmad Tohari’s Bekisar Merah

and its implementation on literature study in Senior High School.

  Skripsi. FKIP. PBSD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

  This research examines the novel structure of Ahmad Tohari’s Bekisar

  

Merah and its implementation as a literature teaching Material in Senior High

  Schools. The three purposes of this research are: (a) describing the novel structure of Ahmad Tohari’s Bekisar Merah, including the character’s inter elements, plot, background, theme, and message, (b) describing the relation between the characters’ interelements, plot, background, theme, and message in the novel

  , (c) describing the aspect of the characters’ implementation in

  Bekisar Merah Ahmad Tohari’s Bekisar Merah with the literature study in Senior High Schools.

  Since the data of this research is in words form, not numbers, this research applies a qualitative research. The data source of this research is statement description from the whole events characters, plot, background, theme, and message in Ahmad Tohari’s Bekisar Merah.

  This research applies descriptive theory. Based on the data analysis, the researcher finds thirteen characters who have a role in the novel Bekisar Merah. The plot of the novel is a straight plot because the event descriptions happen chronologically and punctuated by the flash back. The function of flash back here is to clarify the relation between one event with another. There are two backgrounds. The physical background describes the village background, Desa Karangsoga, which is a range of hills and rivers area. It is also condition of peaceful / Desa Karangsoga and cheotic Jakarta. The theme of the novel Bekisar

  

Merah describes about a woman, Lasi, who struggle with her Misfortune. After

  she has been betrayed by her husband, Darsa, her destiny brings her to a rich man, Handarbeni. However, Handarbeni only makes Lasi a bekisar, cross between domestic chicken and jungle fowl, or decoration for his life. The message of this novel can be a guidance for students. Human should entrust the whole life problems to God. Human should not use only emotion to solve the problems.

  Base on the intrinsic elements analysis, it can be concluded that there are relations among the intrinsic elements in the novel Bekisar Merah. The elements of plot, theme, background, and message are created by the character’s characteristic. The story of Bekisar Merah and the narration structure occur because of the problems and the concepts of the characters’ characteristic.

  According to Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) and Survey on psychological aspect, linguistic aspect, and the students’ cultural background aspect, it can be summarized that the result of intrinsic elements analysis and educational value in the novel Bekisar Merah can be used as literature teaching material in the Senior High School, especially for students on class XI, semester I. It is proved by the concord between intrinsic elements of the novel Bekisar Merah understanding various tales, Indonesian novels or translated novels. The basic competence is to analyze the intrinsic and extrinsic elements of both Indonesian and translated novels.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  

Struktur Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari serta Implementasinya

sebagai Bahan Pembelajaran di SMA. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk

  memenuhi syarat mencapai gelar sarjana strata satu di Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tersusun berkat bantuan, dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini, yakni:

  1. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum. selaku dosen pembimbing dan Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah yang selalu sabar, serta meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penulisan skripsi ini.

  2. Para Dosen PBSID, MKDK, MKU yang telah membekali penulis dengan segala ilmu selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.

  3. Sekertariat PBSID yang selalu sabar melayani segala urusan akademik.

  4. Bapak Subiyanto, S. Pd. dan Ibu Sri Yani, S. Pd. yang selalu memberikan doa, nasehat, kasih dan dukungan material maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Adikku Rosita Cahayani Sabatiana yang selalu memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Mujaretenjapa yang memberikan semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi.

  7. Sahabat baikku Haris, Pipin, Bang Moko, Robet, Ucil, Cicil, Anik, Retno, Elis, Anof, Eta, Idha, Nunik, Erna, Vivie, Rintis, Anton, Deni, Pak Semy, Bambang, Mas Ari, dan Helmy. Terima kasih atas persahabatan kita selama ini.

  8. Semua mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk kalian semua.

  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan dukungan dan perhatian hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna. Namun, semoga penelitian ini berguna bagi pembaca dan menjadi inspirasi penelitian untuk penelitian sejenis.

  Penulis Apri Wulandari

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................... iv MOTO ................................................................................................ v LEMBAR PUBLIKASI ..................................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. vii ABSTRAK.......................................................................................... viii ABSTRACK ........................................................................................ x KATA PENGANTAR........................................................................ xii DAFTAR ISI ...................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ...................................................................

  1 A. Latar Belakang.......................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian .................................................................

  5 F. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................

  5 G. Batasan Istilah........................................................................

  5 H. Sistematika Penyajian ............................................................

  7 BAB II LANDASAN TEORI.............................................................

  8

  B. Landasan Teori.......................................................................

  9 1. Struktur .............................................................................

  9 2. Sastra.................................................................................

  9 3. Novel.................................................................................

  10 4. Tokoh................................................................................

  10 5. Alur...................................................................................

  12 6. Latar (setting) ....................................................................

  14 7. Tema .................................................................................

  15 8. Amanat..............................................................................

  16 9. Implementasi Pembelajaran Struktur Novel di SMA ..........

  16 a. Standar Kompetensi ..................................................

  18 b. Silabus ......................................................................

  20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................

  23 A. Jenis Penelitian ......................................................................

  23 B. Subjek Penelitian....................................................................

  23 C. Sumber Data ..........................................................................

  24 D. Metode...................................................................................

  24 E. Teknik Pengumpulan Data......................................................

  24 BAB IV ANALISIS STRUKTUR NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI .....................................................

  26 A. Tokoh-tokoh...........................................................................

  26 1. Tokoh................................................................................

  26 2.Analisis Tokoh ...................................................................

  26

  a. Tokoh Lasi................................................................

  26 b. Tokoh Darsa .............................................................

  28 c. Tokoh Eyang Mus.....................................................

  29 d. Tokoh Mbok Wiryaji ................................................

  30 e. Tokoh Bunek ............................................................

  31 f. Tokoh Bu Lanting .....................................................

  32 g. Tokoh Wiryaji ..........................................................

  33 h. Tokoh Kanjat ............................................................

  34 i. Tokoh Handarbeni .....................................................

  35 j.Tokoh Pak Tir.............................................................

  35 k Bu Koneng.................................................................

  36 l. Tokoh Pardi ...............................................................

  37 m. Tokoh Sapon............................................................

  38 3. Klasifikasi Tokoh ..............................................................

  38 a. Tokoh Sentral............................................................

  38 1) Protagonis .....................................................

  38 2) Antagonis......................................................

  45 3) Wirawan .......................................................

  47 4) Antiwirawan .................................................

  47 b. Tokoh Tambahan ......................................................

  48 4. Kesimpulan Sementara tentang Tokoh-tokoh.....................

  50 B. Alur ………..........................................................................

  52 1. Paparan ..........................................................................

  52

  2. Rangsangan .......................................................................

  53 3. Gawatan ..........................................................................

  54 4. Tikaian ..........................................................................

  54 5. Rumitan ..........................................................................

  54 6 Klimaks ..........................................................................

  55 7 Leraian ..........................................................................

  56 8 Selesaian ..........................................................................

  57 C. Latar ………..........................................................................

  58 1. Latar Fisik .........................................................................

  59 2. Latar Sosial .......................................................................

  66 D. Tema………...........................................................................

  67 E. Amanat…… ..........................................................................

  70 1. Amanat yang Tersurat........................................................

  70 2. Amanat yang Tersirat ........................................................

  70 F. Hubungan antarunsur alur, tokoh, tema, dan amanat dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari ............................

  71 BAB V IMPLEMENTASI NOVEL BEKISAR MERAH

  KARYA AHMAD TOHARI DALAM PEMBELAJARAN

SASTRA DI SMA...................................................................

  73 A. Novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari Ditinjau dari Segi Bahasa……… .......................................................................

  75 B. Novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari Ditinjau dari Segi Psikologi……........................................................................

  77

  C. Novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari Ditinjau dari Segi Latar Belakang Budaya Siswa ...............................................

  78 D. Novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari Ditinjau dari Sebagai Bahan Pembelajaran di SMA....................................

  79 BAB VI PENUTUP............................................................................

  83 A. Kesimpulan ..........................................................................

  83 B. Implikasi…. ..........................................................................

  86 C. Saran……… ..........................................................................

  86 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................

  88 LAMPIRAN .......................................................................................

  90 BIODATA ..........................................................................................

  94

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

  pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo dan Saini, 1986:3), sedangkan sastra juga merupakan bagian dari hasil seni yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Melalui pengarangnya, dapatlah diungkapkan esensi atau inti kehidupan yang dilukiskan secara imaginatif. Dengan kata lain, sastra menyajikan suatu bentuk kehidupan yang dialami manusia disertai pesan-pesan dan nasihat.

  Sastra berfungsi menghibur dan juga bermanfaat bagi pembacanya. Menghibur dengan cara menyajikan keindahan, memberikan makna terhadap hidup. Sastra bermanfaat bagi banyak orang karena dapat menjadi sara untuk menyampaikan pesan, sesuatu yang baik maupun yang buruk. Jika pengajaran sastra dilakukan secara tepat, maka sastra dapat memberikan sumbangan pertimbangan untuk memecahkan masalah yang nyata dalam kehidupan.

  Analisis struktur karya satra ada dua unsur yang dibicarakan, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Dalam penelitian ini hanya dibahas mengenai unsur intrinsiknya saja.

  Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra. Unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang sebuah novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan antarberbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Atau, sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud, untuk menyebut sebagian saja, misalnya, peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 2007: 23).

  Novel merupakan karya sastra, karena mencakup pengalaman manusia pemikiran dan dorongan hati. Penulis novel mengungkapkan suatu pengalaman perjalanan hidup kepada pembaca. Lubis (1981 : 15) mengatakan bahwa novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, penokohan, latar, dan pusat pengisahan.

  Novel Bekisar Merah adalah salah satu karya Ahmad Tohari yang saya senangi, berdasarkan kandungan cerita novel itu menarik untuk ditelaah. Pesan yang disampaikan pengarang berguna untuk kehidupan kita sehari-hari. Novel ini juga merupakan ungkapan jiwa pengarang mengenai pengalaman hidup kedesaannya.

  Melalui novel Bekisar Merah kita dapat mengembangkan kepribadian kita dangan mengaca pada kehidupan tokoh-tokohnya. Selain itu, kita dapat mengapresiasikan diri kita dengan menjadikan novel Bekisar Merah sebagai acuannya. Hal ini sesuai dengan tujuan pengajaran sastra menurut permen 22 tetang standar isi.

  Menurut permen nomor 22 tahun 2006, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

  Mata Pelajaran Sastra Indonesia di SMA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Memahami dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

  b. Mengekspresikan dirinya dalam medium sastra.

  c. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Depdiknas, 2006:735).

  Sesuai uraian di atas, topik penelitian ini adalah analisis struktur novel yang berupa tokoh, alur, latar, tema, dan amanat novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari. Hal ini telah sesuai dengan tujuan umum pembelajaran sastra di SMA menurut permen nomor 22 tahun 2006 yaitu adalah siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa (Depdiknas,2006:261). Selain itu, peneliti belum menemukan penelitian mengenai unsur intrinsik novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari.

  Bahan kajian penelitian ini adalah novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari. Novel ini bercerita mengenai kehidupan Lasi, perempuan cantik yang desa di pedalaman. Dia bersuamikan Darsa, seorang penyadap nira kelapa. Dalam lika-liku perjalanan hidupnya, Lasi terbawa arus sejarah hidupnya sendiri dan berlabuh dalam kemewahan kota yang mejadikan dia menjadi bekisar di rumah Pak Han, seorang suami tua yang lemah. Konflik dalam novel ini mengungkapakan bagaimana keputusan yang harus dipilih Lasi yaitu tetap menjadi bekisar di kota dengan segala kemakmuran atau kembali ke desa, dunianya yang sudah lantak.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan alasan yang dikemukakan penulis di atas, maka penulis menyusun tiga pertanyaan penelitian sebagai berikut:

  1. Bagaimana unsur tokoh, alur, latar, tema, dan amanat dalam novel Bekisar

  Merah karya Ahmad Tohari?

  2. Bagaimana hubungan antar unsur tokoh, alur, latar, tema, dan amanat dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari?

  3. Bagaimana implementasi hasil analisis unsur tokoh novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari dengan pembelajaran sastra di SMA?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Mendeskripsikan struktur novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari yang terdiri dari tokoh, alur, latar, tema, dan amanat .

  2. Mendeskripsikan hubungan antar unsur tokoh, alur, latar, tema, dan amanat dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari.

  3. Mendeskripsikan implementasi aspek tokoh dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari dengan pembelajaran sastra di SMA.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif bahan pembelajaran sastra di SMA.

  2. Menambah referensi peneliti selanjutnya mengingat pendidikan terus berkembang sesuai dengan pengetahuan dan teknologi.

  E. Ruang Lingkup Penelitian

  Ruang lingkup penelitian ini adalah penganalisisan tokoh, alur, latar, tema, dan amanat pada novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari. Penelitian dilakukan objektif berdasarkan teks karya saja, hal-hal di luar teks tidak dipakai dalam proses penelitian.

  F. Batasan Istilah

  1. Struktur Struktur dalam penelitian ini khusus mengenai struktur karya sastra yang dapat diartikan sebagai susunan, penegasan dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi komponennya yang secara bersama membentuk kebulatan yang indah (Abrams via Nurgiyantoro, 2007:36).

  2. Sastra Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo dan Saini, 1986:3).

  3. Novel Novel adalah cerita bentuk prosa dalam ukuran yang luas yang berarti cerita dengan alur kompleks, suasana beragam dan latar cerita yang bervariasi

  (Sumardjo, 1984:29).

  4. Tokoh Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita (Sudjiman, 1991:16).

  5. Alur Dalam cerita rekaan, berbagai peristiwa disajikan dalam urutan tertentu.

  Peristiwa yang diurutkan untuk membangun tulang punggung cerita, yaitu alur (Sudjiman, 1991:29).

  6. Latar Segala keterangan, petunjuk pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra disebut latar

  (Sudjiman,1991:30).

  7. Tema Menurut Sudjiman (1991:50), tema adalah gagasan, ide, pikiran utama yang mendasari karya sastra.

  8. Amanat Menurut Sudjiman (1991:57), amanat adalah suatu ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.

  9. Implementasi : Pelaksanaan (Depdikbud, 2006:441).

G. Sistematika Penyajian

  Sistematika penyajian dalam penelitian ini terdiri dari enam bab. Bab I dalam penelitian ini berisi pendahuluan. Pada bab ini dipaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Selain itu, dipaparkan pula rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruangl lingkup penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.

  Bab II penelitian ini berisi landasan teori. Pada bab ini dipaparkan mengenai penelitian yang relevan dan landasan teori yang menjelaskan dasar- dasar teori dalam penelitian ini, yang meliputi: sruktur, sastra, novel, tokoh, alur, latar, tema, amanat, implementasi pembelajaran struktur novel di SMA.

  Bab III berisi metodologi penelitian. Pada bab ini dipaparkan mengenai subjek penelitin, data dan sumber data, metode, dan teknik pengumpulan data. Bab IV berisi analisis struktur novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari. Analisis meliputi tokoh, alur, latar, tema dan amanat dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari. Bab V berisi implementasi novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari dalam pembelajaran sastra di SMA. Implementasi menggunakan tiga aspek yaitu, bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya siswa.

  Bab VI berisi penutup. Pada bab ini dipaparkan mengenai kesimpulan hasil penelitian mengenai analisis struktur novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari, implikasinya, dan saran yang diberikan bagi pembaca, pembelajaran sastra, dan peneliti lain.

BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penulis menemukan tiga penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Fransisca (2004) dengan judul Tema dan Amanat Cerita Rakyat dari Cina dan Implementasinya dalam Pembelajaran

  

sastra di Sekolah Dasar. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan

  tema dan amanat Cerita Rakyat dari Cina serta implementasinya sebagai bahan pembelajaran sastra di Sekolah Dasar. Hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa tema Cerita Rakyat dari Cina merupakan tema biasa, sedangkan amanat yang akan disampaikan adalah mengajak siswa para siswa untuk meniru hal-hal baik yang dilakukan para tokoh.

  Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2004) dengan judul Tema,

  

Tokoh, Alur, dan Latar dalam cerpen Wanita yang Menolak Lelaki karya Sartono

Kusumaningrat serta Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMU .

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur tema, tokoh, alur, dan latar yang terdapat dalam cerpen Wanita yang Menolak Lelaki karya Sartono Kusumaningrat.

  Ketiga, penelitian Suharyadi (2006) berjudul Tokoh, Alur, dan Tema

  

Cerita Pendek Guru Tarno Karangan Purwadmadi Admadipurwa dan

Pembelajaran di SMA Kelas X Berdasarkan Kurikulum 2004 . penelitian ini

  bertujuan memaparkan unsur-unsur intrinsik dalam cerita pendek Guru Tarno karangan Purwadmadi Admadipura sebagai bahan pembelajaran di SMA kelas X berdasarkan kurikulum 2004.

B. Landasan Teori

  1. Struktur

  Pradopo (1990:118), mengemukakan struktur ialah bangunan unsur-unsur yang bersistem dan antara unsur tersebut terjadi hubungan timbal balik yang menentukan artinya. Sedangkan menurut Nurgiyantoro (2007: 36), struktur karya sastra yang dapat diartikan sebagai susunan, penegasan dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi komponennya yang secara bersama membentuk kebulatan yang indah

  2. Sastra

  Semi (1988:8) menyatakan bahwa sastra suatu bentuk kreatif manusia dan kehidupan dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo dan Saini, 1986:3).

  Bahasa sastra adalah bahasa khusus yang merupakan hasil susunan sastrawannya. Fungsi bahasa dalam sastra bukan hanya memberitahukan tetapi memberikan gambaran, sehingga arti yang terkandung dalam bahasa lebih kaya (Sumardjo, 1984:8).

  Menurut Sudjiman (1991:14), ketika kita membaca sastra dan menghayatinya, untuk sementara waktu kita masuk ke dalam dunia fiksi. Secara fisik kita pasif, tetapi dengan tuntunan si pencerita atau si pembuat sastra imajinasi kita aktif sekali mengikuti peristiwa-peristiwa dalam sastra tersebut. Serasa kita terlibat didalamnya. Pengalaman emosional seperti ini di sebut pengalaman literer.

  3. Novel

  Kata novel berasal dari bahasa latin novelus yang diturunkan pula pada kata novies yang berarti baru. Dikatakan baru karena apabila dibandingkan dengan jenis sastra lain seperti puisi dan drama maka jenis novel ini muncul di kemudian (Tarigan, 1986:164). Sedangkan dalam arti luas, novel adalah cerita bentuk prosa dalam ukuran yang luas yang berarti cerita dengan alur kompleks, suasana beragam dan latar cerita yang bervariasi (Sumardjo, 1991:29).

  Menurut Lubis (1981: 15) novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, penokohan, latar/setting, dan pusat pengisahan.

  4. Tokoh

  Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa cerita (Sudjiman, 1991:16). Menurut Henry Guntur Tarigan (1986: 149) seorang tokoh adalah suatu “Complex of potensialities of

  action”

  bagi sejumlah gerak yang berbeda-beda, tetapi tentu saja tidak untuk semua jenis gerak, hanya bagi janis-jenis yang pada akhirnya dapat dianggap bersesuaian satu sama lain.

  Menurut Sudjiman (1991:17-20) berdasarkan fungsi tokoh di dalam cerita dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Yang termasuk tokoh sentral adalah protagonis atau tokoh utama, antagonis atau tokoh lawan, wirawan, dan antiwirawan dengan penjelasan sebagai berikut: a. Protagonis

  Protagonis selalu menjadi pusat sorotan dalam kisahan. Adapun kriteria tokoh utama adalah (1) Dilihat dari intensitas keterlibatan tokoh dalam cerita, (2) Dilihat dari hubungan dengan tokoh lain atau hubungan antar tokoh. Tokoh utama berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, sedangkan tokoh-tokoh itu tidak semua berhubungan satu dengan yang lain, (3) Dilihat dari judul cerita sering kali juga mengungkapkan siapa yang dimaksud sebagai tokoh utama.

  b. Antagonis atau tokoh lawan Antagonis merupakan penentang protagonis. Dalam cerita pertentangan antara protagonis dan antagonis dapat dilihat jelas.

  Protagonis mewakili pihak yang baik atau terpuji, sedangkan antagonis mewakili pihak yang jahat.

  c. Wirawan Wirawan pada umumnya mempunyai keagungan pikiran dan budi luhur yang tercermin dalam maksud dan tindakan mulia. Tokoh ini penting di dalam cerita, dan karena pentingnya cenderung menggeser kedudukan tokoh utama. d. Antiwirawan Antiwirawan adalah tokoh yang tidak memiliki nilai-nilai tokoh utama. Tokoh ini termasuk tokoh durjana, yaitu tokoh yang berwatak jahat, biang keladi, atau penghasut. Adapun yang termasuk tokoh bawahan adalah tokoh andalan. Tokoh andalan adalah tokoh yang menjadi kepercayaan protagonis. Tokoh ini dimanfaatkan pengarang untuk memberi gambaran lebih terperinci tentang tokoh utama.

  Tokoh-tokoh akan meyakinkan apabila pengarang melengkapi diri dengan pengetahuan yang luas mengenai sifat manusia dan adat kebiasaan dalam kelompok mayarakat. Pengetahuan akan hal tersebut, dalam cerita digunakan sebagai latar. Selain itu, dalam konflik antar tokoh hendaknya menggunakan urutan kisah yang jelas, yang disebut dengan alur. Amanat atau pesan yang akan disampaikan oleh pengarang dapat pula disampaikan melalui tokoh-tokoh cerita.

  Dalam penelitian ini akan membahas mengenai tokoh protagonis, antagonis, wirawan, dan antiwirawan novel Bekisar Merah.

5. Alur

  Alur merupakan rangkaian peristiwa yang disusun secara logis dan kronologis, saling berkait dan yang diakibatkan atau dialami oleh pelaku (Luxemburg,1984:149). Dalam sebuah cerita rekaan, alur merupakan urutan peristiwa yang merupakan tulang punggung cerita ( Sudjiman, 1991:29).

  Sudjiman (1991:30) menggambarkan struktur umum alur sebagai berikut:

  1. paparan Awal 2. rangsangan

  3. gawatan 4. tikaian

  Tengahan 5. rumitan 6. klimaks 7. leraian

  Akhir 8. selesaian

  1. Paparan adalah penyampaian informasi/ keterangan mengenai tokoh dan latar kepada pembaca, tentu saja bukan informasi selengkapnya, melainkan keterangan sekedarnya untuk mempermudah pembaca mengikuti kisahan selanjutnya.

  2. Rangsangan adalah peristiwa yang mengawali timbulnya gawatan. Dalam bagian ini muncul tokoh atau berita yang merusak kelarasan peristiwa.

  3. Gawatan adalah peristiwa yang mengawali adanya timbulnya tikaian.

  Bagian ini, suasana cerita semakin tegang. Pembaca dipancing agar ingin tahu kelanjutan ceritanya.

  4. Tikaian adalah perselisihan yang timbul karena adanya dua kekuatan yang bertentangan.

  5. Rumitan adalah pertentangan dari gejala mula tikaian menuju klimaks cerita.

  6. Klimaks adalah rumitan yang mencapai puncak kehebatannya.

  7. Leraian adalah perkembangan peristiwa ke arah selesaian.

  8. Selesaian bukan penyelesaian masalah yang dihadapi tokoh, namun selesaian adalah bagian akhir atau penutup cerita.

  Alur dengan unsur cerita lain tidak bisa dipisahkan. Alur dalam cerita berjalan dengan melibatkan tokoh-tokoh di dalamnya.

6. Latar

  Latar disebut sebagai landas tumpu, yang menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa- peristiwa yang diceritakan (Abrams via Nurgiantoro, 2007:216). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra disebut latar (Sudjiman, 1991:30). Fungsi dari latar adalah untuk memberikan informasi tentang situasi yang meliputi ruang dan tempat peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1991:46).

  Hudson via Sudjiman (1991:44) membedakan latar menjadi dua yaitu latar sosial dan latar fisik atau material. Latar sosial adalah latar yang menggambarkan kehidupan sosial masyarakat. Contohnya, adat kebiasaan, cara hidup, dan bahasa di dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan latar fisik atau material adalah tempat yang berwujud fisiknya, yaitu bangunan.

  Dalam sebuah cerita, latar berfungsi memberikan informasi tentang situasi ruang dan tempat suatu peristiwa. Selain itu, sebagai proyeksi kedaan batin tokoh.

  Mengenai hubungan latar dengan unsur cerita lain, latar sangatlah erat hubungannya. Dalam suatu cerita, latar dibutuhkan untuk menentukan tokoh tertentu, sebaliknya tokoh cerita membutuhkan latar tertentu pula. Hubungan latar terlihat erat pula dengan alur. Alur semakin hidup ketika didukung dengan suasana dan tempat tertentu.

7. Tema

  Menurut Sudjiman (1991:50), tema adalah gagasan, ide, pikiran utama yang mendasari karya sastra. Tema itu kadang-kadang didukung oleh pelukisan latar, di dalam karya sastra yang tersirat dalam lakuan tokoh, atau di dalam penokohan. Tema bahkan dapat menjadi faktor yang mengikat peristiwa-peristiwa di dalam suatu alur. Ada kalanya gagasan itu begitu dominan sehingga menjadi kekuatan yang mempersatukan berbagai unsur yang bersama-sama membangun karya sastra, dan menjadi motif tindakan tokoh.

  Tema, dengan demikian, dapat dipandang sebagai dasar cerita, gagasan dasar umum, sebuah karya novel. Gagasan dasar umum inilah yang dipergunakan untuk mengembangkan cerita (Nurgiyantoro, 2007:70).

  Bouton via Sudjiman (1991:58) menjelaskan bahwa tidak ada novel tanpa tema karena tak mungkin menulis tidak dengan sesuatu. Yang dapat kita temukan di dalam sebuah novel adalah suatu pilihan di antara aspek-aspek kehidupan untuk diperhatikan. Tentang apa yang menarik dalam hidup ini, tentu di antara para pengarang ada perbedaan pendapat. Akan tetapi di dalam hidup atau kesusastraan kita dapat belajar banyak tentang hidup ini dengan menemukan apa yang oleh orang lain di anggap penting.

  8. Amanat

  Menurut Sudjiman (1991:57), amanat adalah suatu ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Jika ajaran moral itu disiratkan di dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir disebut amanat implisit sedangkan jika pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, dan larangan berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu disebut amanat eksplisit.

  Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang lewat karyanya kepada pembaca. Dalam sastra lama kebanyakan amanat yang disampaikan tersebut biasanya tersurat, sedangkan dalam karya sastra modern pesan yang disampaikan biasanya dikemukakan secara tersirat (Rahmanto, 1988:10).

  9. Implementasi pembelajaran novel di SMA

  Tujuan umum sastra menurut permen nomor 22 tahun 2006 adalah memungkinkan manusia mampu menjadikan dirinya sebagai manusia yang utuh, mandiri, berperilaku halus, bertoleransi dengan sesamanya, dan menghargai orang lain sesuai dengan harkat dan martabatnya. Oleh karena itu, pembelajaran sastra Indonesia diarahkan kepada pembentukan peserta didik yang berpribadi luhur, memiliki pengetahuan kesastraan, dan bersikap positif dan apresiatif terhadap sastra Indonesia.