TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI IKAN CUPANG DENGAN SISTEM TARIK BENANG (Studi di Desa Pulau Panggung Kec.Semende Darat Laut Kab. Muara Enim) - Raden Intan Repository

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL

BELI IKAN CUPANG DENGAN SISTEM

TARIK BENANG

(Studi di Desa Pulau Panggung Kec.Semende Darat Laut

Kab. Muara Enim)

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

  Dalam Ilmu Syariah (Muamalah) Oleh:

  

RAMA DONA LAILA

NPM: 1421030058

Jurusan: Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

FAKULTAS SYARIAH

  

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H /2018 M

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL

BELI IKAN CUPANG DENGAN SISTEM

TARIK BENANG

(Studi di Desa Pulau Panggung Kec.Semende Darat Laut

Kab. Muara Enim)

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

  Dalam Ilmu Syariah (Muamalah) Oleh:

RAMA DONA LAILA

  

NPM: 1421030058

Jurusan: Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Pembimbing I : Drs. H. Chaidir Nasution, M.H.

Pembimbing II : Eti Karini, S.H., M.H. FAKULTAS SYARIAH

  

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H /2018 M

  

ABSTRAK

  Jual beli yang terjadi di desa Pulau Panggung kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim ini berbeda dengan jual beli pada umumnya karena sistem yang digunakan dalam jual beli menggunakan sistem tarik benang, disekian banyak benang hanya sebagian yang terikat dengan plastik yang berisi ikan cupang, sehingga membuat pembeli harus memilih- milih dahulu sebelum menarik benang tersebut. Setiap penarikan benang harus membayar terlebih dahulu, pembeli yang beruntung maka akan menarik benang yang terikat dengan plastik berisi ikan dan pembeli yang tidak beruntung hanya akan menarik benang saja tanpa ada ikan. Pembeli yang hanya mencabut benang (tidak mendapat ikan) akan penasaran sehingga ingin mencoba terus-menerus sampai berhasil menarik benang yang terhubung dengan plastik yang berisi ikan. Jual beli seperti ini dapat dikatakan sebagai jual beli yang tidak ada kejelasan dalam mendapatkan ikan, karena pembeli hanya bisa berspekulasi atau mengandalkan untung untungan saja. Benang yang di tariknya belum tentu benang yang terhubung dengan plastik yang berisi ikan. Masalah tersebut telah berlangsung lama dan di anggap biasa oleh masyarakat di Desa Pulau Panggung kec.Semende Darat Laut kab.Muara Enim, maka penulis menganggap masalah ini sangat penting sekali untuk di bahas agar menambah pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjerumus ke dosa.

  Penelitian ini mengangkat rumusan permasalahan yaitu (1) Bagaimana praktik jual beli ikan dengan sistem tarik benang di desa Pulau Panggung kec.Semende Darat Laut Kab.Muara Enim? (2) Bagaimana tinjauan hukum islam terhadap praktik jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang tersebut ?.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik dan status hukum Islam tentang jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan utuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara penomena yang diselidiki. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Semua data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan berfikir deduktif dan induktif.

  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang di Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim adalah praktik jual beli dengan menarik benang yang dipilih pembeli. Jika pembeli bernasib baik benang yang ditarik hasil pilihannya terhubung dengan plastik yang di dalamnya terdapat ikan cupang, tapi jika sebaliknya maka pembeli hanya akan menarik benang saja tanpa ada plastik berisi ikan cupang ( pembeli dirugikan). Pelaksanaan jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang ini tidak sah, karena mengandung unsur

  

gharar yang dilarang dalam hukum Islam dan dapat merugikan

pihak salah satu pihak.

  

MOTTO

                       

     

  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta yang ada di antara kamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan atas dasar suka sama suka di antara kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah SWT Maha Penyayang kepadamu

  ” (Q.S

  1 An-nisa:29)

  1 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, (Jakart

  

PERSEMBAHAN

  Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, semoga kita senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya. Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Yang tercinta, Ayahanda Alikhan dan Ibunda Rokayah yang telah melahirkan ku, membesarkanku, membimbing dan yang senantiasa selalu berdo‟a, tabah dan sabar demi kesuksesanku. Walaupun jauh dimata namun lantunan do‟anya mampu kurasakan. Ku lihat getar-getar bibir serta air mata tulus yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup ini. Terima kasih atas kasih sayang dan perjuangan sepanjang hidupku.

2. Saudara- saudara ku Kak Angga Gutama Rizki, Ayukku

  Reni Dara Riski dan Adikku Mey Azzahra yang telah memberikan dukungan dan semangat tanpa henti, serta Keponakanku Azzalfa Talita Amanda atas senyumannya.

  3. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung yang telah memberiku banyak pengalaman yang akan selalu aku kenang.

RIWAYAT HIDUP

  Rama Dona Laila dilahirkan di Desa Segamit, pada tanggal 17 Januari 1996. Anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Alikhan dan Ibu Rokayah. Penulis mulai menempuh pendidikan formal tingkat dasar dimulai di SDN 3 Pulau Panggung pada tahun 2002 dan selesai pada tahun 2008, kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Semende Darat Laut pada tahun 2008 dan selesai pada tahun 2011, kemudian melanjutkan sekolah di SMAN 1 Semende Darat Laut pada tahun 2011 dan selesai pada tahun 2014. Pada tahun 2014 melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung pada Fakultas Syari‟ah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah).

  Bandar Lampung, Januari 2018

  Penulis, Rama Dona Laila

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Ikan Cupang Dengan Sistem Tarik Benang”. Karya Ilmiah ini disusun guna melengkapi serta memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Syari‟ah Jurusan Muamalah di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  Do‟a keselamatan dan kesejahteraan mudah-mudahan terus berlimpah atas Muhammad SAW. Yang mana tanpa lelah berdakwah mengajak manusia untuk kembali keajalan yang lurus dan mengajarkan kepada manusia pentingnya ilmu pengetahuan untuk membangun peradaban. Terima kasih ucapkan kepada pihak-pihak dibawah ini yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

1. Prof. Dr. Moh. Mukri, M.Ag selaku rektor UIN

  Raden Intan Lampung 2. Dr. Alamsyah, S.Ag. M.Ag. selaku Dekan Fakultas

  Syariah UIN Raden Intan Lampung 3. Drs. H. Chaidir Nasution, M.H. dan Eti Karini,

  S.H.,M.H. Selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II yang dengan penuh kesabaran keteladanan telah berkenan meluangkan waktu dan memberikan pemikirannya serta nasehatnya untuk membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. H. A. Khumaidi Ja‟far, S.Ag, M.H selaku ketua jurusan muamalah dan Khoiruddin, M.S.I, selaku sekretaris jurusan mumalah Fakultas Syari‟ah UIN Raden Intan Lampung.

  5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari‟ah yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta agama kepada saya selama menempuh perkuliahan dikampus.

  6. Sahabat- sahabatku Yuliana, Wiwik Setiawati, Annisa Apriani, Revi Liansari, Vivi Mulia Setiyana, Diana Novita Sari yang selalu berjuang bersama- sama dan yang selalu memberikan semangat yang luar biasa dalam penyelesaian skripsi ini.

  7. Sahabat sekaligus saudara seperjuangan di kosan Fatiyah, Dian, Arum, Rona, Mila, Indri, Ersa, Diska terima kasih atas kebersamaannya dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

  8. Aparatus Desa yang telah membantu dan bekerjasama atas dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Sahabat seperjuanganku Jurusan Muamalah angkatan 2014 kelas B yang telah memberikan semangat serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Almamater UIN Raden Intan Lampung beserta staf dan karyawan yang memberikan pelayanannya dengan baik.

  Semoga semua amal dan kebaikannya yang telah diperbuat akan mendapat imbalan yang lebih baik lagi dari Allah SWT. Saya sadar dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, karena disebabkan keterbatasan kemampuan ilmu yang dikuasai, untuk itu kritik dan saran yang dapat menyempurnakan karya ilmiah ini. Mudah-mudahan hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para pembaca pada umumnya. Amin ya Robbal „alamin.

  Bandar Lampung, Januari 2018 Penulis

  Rama Dona Laila

  DAFTAR ISI JUDUL ................................................................................. i

ABSTRAK ........................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iv

PENGESAHAN ................................................................. v

MOTTO ............................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................... vii

RIWAYAT HIDUP ............................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................... xiii

  BAB 1 PENDAHULUAN A. Penegasan Judul .................................................. 1 B. Alasan Memilih Judul .......................................... 3 C. Latar Belakang Masalah ...................................... 4 D. Rumusan Masalah ............................................... 5 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................... 5 F. Metode Penelitian ................................................ 6 BAB II JUAL BELI DALAM ISLAM A. Pengertian dan Dasar Hukum Jual Beli ............. 11 B. Rukun dan Syarat Jual Beli ................................ 22 C. Macam Jual Beli ................................................. 28 D. Akad Jual Beli ................................................... 31 E. Jual Beli Yang di Larang .................................... 35 BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Sejarah Desa Pulau Panggung Kec. Semende Darat Laut ........................................................... 41 B. Struktur Organisasi Desa Pulau Panggung Kec.Semende Darat Laut .................................... 42 C. Profil Desa Pulau Panggung Kec.Semende Darat Laut ........................................................... 44 1. Kondisi Geografis ........................................ 44 2. Kondisi Demografis .................................... 45

  3. Kondisi Sosial Ekonomi ............................... 48 4.

  Kondisi Sosial ............................................. 54 D. Praktik Jual Beli Ikan Cupang dengan Sistem

  Tarik Benang di Desa Pulau Panggung Kec.Semende Darat Laut .................................... 61

  BAB 1V ANALISA DATA A. Praktik Jual Beli Ikan Cupang dengan Sistem Tarik Benang di Desa Pulau Panggung Kec.Semende Darat Laut .................................... 65 B. Hukum Islam Tentang Praktik Jual Beli Ikan Cupang dengan Sistem Tarik Benang di Desa Pulau Panggung Kec.Semende Darat Laut......... 73 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................ 75 B. Saran .................................................................. 75 DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 77 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1: Perincian Penduduk Menurut Lulusan Pendidikan Umum di Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim ............................................................ 46

  Tabel 2: Perincian Penduduk Menurut Lulusan Pendidikan Umum di Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim ............................................................ 47

  Tabel 3: Perincian Penduduk Menurut Tingkat Ekonomi di Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim ....................... 53

  Tabel 4: Perincian Penduduk Menurut Suku Bangsa di Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim ....................... 55

  Tabel 5: Perincian Bangunan Peribadatan Umat Islam Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim ....................... 60

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk memfokuskan pemahaman agar tidak lepas dari

  pembahasan yang dimaksud dan menghindari penafsiran yang berbeda atau bahkan salah dikalangan pembaca maka perlu adanya penjelasan dengan memberi arti beberapa istilah yang terkandung di dalam judul skripsi ini. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Ikan Cupang Dengan Sistem Tarik Benang”

  Adapun beberapa istilah yang terdapat dalam judul dan perlu untuk diuraikan adalah sebagai berikut:

1. Tinjauan

  Pengertian tinjauan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat (sesudah menyelidiki, mempelajari, dsb). Sedangkan kata tinjauan berasal dari k ata dasar ”tinjau” yang berarti: a.

  Melihat sesuatu yang jauh dari tempat yang ketinggian b.

  Melihat-lihat (menengok, memeriksa, mengamati, dsb) c.

  Mengintai d.

  Melihat(memeriksa) e. Mempelajari dengan cermat, memeriksa (untuk memahami)

  1 f. 1 Menduga (hati, perasaan, pikiran,dsb) Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

2. Hukum Islam

  Menurut Hasby Ash-Shiddieqy Hukum Islam adalah:

  تاجاح يلع ةعيرشلا قيبطتل ءاهقفلا تلاوامح عوممج عمتلمجا

  Artinya: “Koleksi daya upaya ahli hukum untuk menetapkan syariat Islam sesuai dengan kebutuhan

  2 masyarakat”.

  Hukum Islam Menurut Guru besar Universitas Indonesia Haliman, ialah nama yang biasa diberikan kepada dasar-dasar dan hukum-hukum yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad yang diwajibkan kepada umat Islam untuk mematuhinya sebaik-baiknya, baik dalam hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama manusia lainnya adalah syari‟at yang dalam

  3 bahasa Indonesia lazim disebut syari‟ah Islam.

3. Jual Beli

  Perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti al-

  bai‟,al-tijarah dan al-mubadalah, jual beli

  terdiri dari dua kata yaitu jual dan beli, sebenarnya antara kata jual dan beli memiliki arti yang satu sama lainnya bertolak belakang. Kata jual menunjukan bahwa adanya perbuatan menjual sedangkan beli adalah perbuatan membeli. Dengan demikian kata jual beli menunjukan adanya dua perbuatan dalam satu peristiwa yaitu satu pihak menjual dan pihak lain membeli, maka

  4 2 dalam hal ini terjadilah hukum jual beli.

  Hasby Ash-Shidieqy, Falsafah Hukum Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), h. 44 3 Amnawaty, Wati Rahmi Ria, Hukum dan Hukum Islam, ( Bandar Lampung : Universitas Lampung, 2008 ), h. 7 4 Rachmat Syafe‟I, Ilmu Ushul Fiqih, cetakan ke 5 (Jakarta:

4. Sistem Tarik Benang

  Yaitu sistem jual beli dengan mengunakan benang sebagai alat untuk menghubungkan ke plastik yang berisi ikan dan sebagai daya tarik yang dibuat penjual untuk menarik pembeli membeli ikan cupang tersebut.

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik pengertian bahwa yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah bagaimana tinjauan Hukum Islam tentang jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang yang di lakukan di Desa Pulau Panggung Kec. Semende Darat Laut Kab. Muara Enim B.

   Alasan Memilih Judul

  Alasan penulis memilih judul

  “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Ikan Cupang Dengan Sistem Tarik Benang” ini yaitu: 1.

  Secara objektif, sering terjadi praktik jual beli ikan cupang dengan menggunakan sistem tarik benang yang di dalam nya terdapat unsur ketidak pastian, spekulasi (gharar) sehingga penelitian ini dianggap perlu guna menganalisisnya dari sudut pandang hukum Islam. Penulis memilih lokasi penelitian di Desa Pulau Panggung Kec. Semende Darat Laut Kab. Muara enim Karena Desa ini merupakan tempat penulis berdomisili sehingga memudahkan penulis untuk melakukan penelitian selain itu penulis akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai desa tersebut.

  2. Secara subjektif, penelitian merupakan permasalahan yang berkaitan dengan jurusan Muamalah fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, tempat penulis menimba ilmu dan memperdalam pengetahuan, dimana kajian tentang jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang merupakan kajian dalam bidang Muamalah yaitu dengan ditinjau dari Hukum Islamnya.

C. Latar Belakang

  Dewasa ini banyak bermunculan praktik jual beli yang tidak mengedepankan Hukum Islam karena ketidak tahuan pelaku. Dalam pandangan Islam jual beli merupakan sarana untuk beribadah kepada Allah dan merupakan Fardu kifayah, oleh karena itu jual beli tidak boleh lepas dari peran Syariah. Islam melarang setiap aktivitas jual beli yang mengandung unsur gharar (ketidak jelasan), maisir (judi) , paksaan, dan mafsada. Islam tidak mengenal dikotomi antara kegiatan duniawi dan ukhrawi, setiap aktivitas dunia senantiasa berkaitan erat dengan aktivitas akhirat sehingga harus berada dalam bingkai ajaran Islam. Jual beli juga merupakan aktifitas sehari-hari setiap orang untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya. Dan setiap orang yan terjun dalam kegiatan jual beli harus mengetahui hukum jual beli agar jual beli tersebut tidak ada yang dirugikan, dan sesuai dengan Syariat islam. Walaupun Islam mendorong umatnya untuk berdagang bukan berarti dapat di lakukan sesuka dan sekehendak manusia seperti lepas kendali.

  Sistem jual beli yang terjadi di desa Pulau Panggung kecamatan Semende Darat Laut kabupaten Muara Enim ini berbeda dengan jual beli pada umumnya karena sistem yang digunakan dalam jual beli menggunakan sistem tarik benang, dalam praktik nya objek jual beli adalah ikan cupang yang dimasukkan ke plastik yang berisi air dan diberi benang sebagai pengikat, benang yang di gunakan lebih banyak dari jumlah plastik, dari sekian banyak benang hanya sebagian yang terikat dengan plastik yang berisi ikan cupang, sehingga membuat pembeli harus memilih-milih dahulu sebelum menarik benang tersebut, sistem jual beli seperti ini mengandung unsur ketidak pastian (gharar).

  Masalah tersebut telah berlangsung lama dan dianggap biasa oleh masyarakat di Desa Pulau Panggung Kec.Semende Darat Laut Kab.Muara Enim, maka penulis menganggap masalah ini sangat penting sekali untuk di bahas agar menambah pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjerumus ke dalam dosa, dan kepada pelaku-pelaku jual beli nya sesuai dengan syariat Islam.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1.

  Bagaimana Praktik Jual Beli Ikan Cupang Dengan Sistem Tarik Benang di desa Pulau Panggung kec. SDL Kab. Muara Enim? 2. Bagaiman Tinjauan Hukum Islam Tentang Praktik Jual

  Beli Ikan Cupang Dengan Sistem Tarik Benang tersebut? E.

   Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a.

  Untuk Mengetahui Praktik Jual Beli Ikan Cupang Dengan Sistem Tarik Benang b. Untuk mengetahui status hukum nya menurut Islam

  Tentang Jual Beli Ikan Cupang Dengan Sistem Tarik Benang tersebut.

2. Kegunaan Penelitian

  Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: a.

  Secara teoritis, bagi masyarakat penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman mengenai Tinjauan hukum Islam tentang jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang yang dapat dijadikan pedoman dalam melakukan praktik jual beli dalam masyarakat dan untuk memberikan sumbangsih secara spesifik mengenai teori-teori yang berkenaan dengan jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang dalam Hukum Islam. Selain itu diharapkan dapat memperkaya khazanah pemikiran keislaman pada umumnya civitas akademik Fakultas Syari‟ah Jurusan Muamalah pada khususnya serta menambah wawasan bagi penulis dengan harapan menjadi stimulus bagi penelitian selanjutnya sehingga proses pengkajian akan terus berlangsung dan akan memperoleh hasil yang maksimal.

  b.

  Secara praktis, penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu syarat memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar S.H pada Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung.

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

  Penelitian Lapangan (field Research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan dilingkungan masyarakat tertentu, baik dilembaga-lembaga organisasi masyarakat (social)

  5

  , Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan berkunjung langsung ke Desa Pulau Panggung sebagai tempat yang dijadikan penelitian.

2. Sifat Penelitian

  Deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti suatu objek yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis dan objektif mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, ciri-ciri, serta hubungan di antara unsur-unsur yang ada dan fenomena tertentu.

6 Dalam penelitian ini akan dideskripsikan

  tentang bagaimana praktik dari jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang ditinjau dari hukum islam.

  Deskriptif Analitis adalah metode pengumpulan fakta melalui interprestasi yang tepat, metode penelitian 5 Suryabrata Sumardi, metode penelitian, Cet. Ke II, ( Jakarta : PT

  Raja Grafindo Persada 1998 ), hal. 22 6 Kaelan M.S.,Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat,

  ini ditujuan untuk mempelajari permasalahan yang timbul dalam masyarakat dalam situasi tertentu, termasuk di dalamnya hubungan masyarakat, kegiatan, sikat, opini, serta proses yang tengah berlangsung dan pengaruhnya terhadap fenomena tertentu dalam masyarakat.

3. Data dan Sumber Data

  Fokus penelitian ini lebih pada persoalan penentuan hukum dari jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang. Oleh karena itu sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Data Primer

  Data primer adalah data yang diperoleh

  7

  langsung dari sumber pertama. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari tempat yang menjadi objek penelitian (penjual dan pembeli ikan cupang dengan sistem tarik benang di Desa Pulau Panggung, kecamatan Semende Darat Laut, kabupaten Muara Enim. Dalam penelitian ini sumber pertama yaitu penjual ikan cupang dengan sistem tarik benang yang bernama bapak Sumarkan dan pak Amir. Serta pembeli yaitu Agung, Dion, Bayu, Erik, Adam, Ade, Kevin, Riskan, Sabri dan Apin.

  b. Data Sekunder

  Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya :

  8

  lewat orang lain, atau lewat dokumen. Data sekunder yang diperoleh peneliti dari buku-buku yang membicarakan topik yang berhubungan langsung 7 maupun tidak langsung dengan judul dan pokok

  Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode dan Penelitian Hukum , (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003), hal.30 8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D,

  bahasan kajian ini akan tetapi mempunyai relevansi dengan permasalahan yang akan dikaji.

4. Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini, pengumpulan data akan menggunakan beberapa metode, yaitu :

  a. Wawancara

  Wawancara adalah metode pengumpulan data melalui proses Tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh pihak yang

  9

  diwawancarai. Wawancara dilakukan guna menggali informasi secara langsung kepada pihak penjual dan pembeli dan masyarakat sekitar tempat kejadian yang mengetahui kejadian tersebut. Wawancara dilakukan langsung dengan bapak Sumarkan dan pak Amir selaku penjual. Serta pembeli yaitu Agung, Dion, Bayu, Erik, Adam, Ade, Kevin, Riskan, Sabri dan Apin.

  b. Observasi

  Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan sistematik terhadap suatu gejala yang tampak

  10

  pada objek penelitian. Observasi sebagai alat untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengukur tingkahlaku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung di lapangan. Proses ini berlngsung dengan melalui pengamatan meliputi: melihat, merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian. 9 Abbdurahmad Fathoni, Metode Penelitian & Taknik Penyusunan

  Skripsi , (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 105 10 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam persfektik

c. Dokumentasi

  Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variable yang berupa catatan, buku transkip, surat kabar, prasasti, notulen rapat, leger, agenda dan

  11

  sebagainya. Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari data otentik yang bersifat dokumentasi baik data itu berupa catatan harian, memori atau catatan penting lainnya. Dokumentasi resmi seperti surat keputusan dan surat-surat resmi lainnya, data ini bisa dikumpulkan dengan cara memfotocopy atau difoto menggunakan alat foto atau kamera tangan.

5. Pengolahan Data

  Data yang telah di kumpulkan melalui kegiatan pengumpulan data kemudian diproses melalui pengolahan data dengan menggunakan beberapa metode, yaitu : a.

  Editing, adalah memeriksa kelengkapan data. Teknik ini dilakukan untuk meneliti kembali data-data yang telah

  • – diperoleh , apakah masih terdapat kekurangan kekurangan serta apakah data tersebut sudah sesuai

  12 dengan permasalahan yang akan di bahas.

  b.

  Sistematizing, yaitu adalah menempatkan data menurut kerangka sistematika bahasan berdasarkan urutan

  13

  masalah. Menyusun dan mensistematika data tentang proses jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang di Desa Pulau Panggung Kec. Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim.

  c.

  Analizing, yaitu tahapan analisis dan perumusan aturan 11 jual beli dalam syariat islam, terhadap praktik jual beli

  Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 206 12 Soeratno, Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis,

  (Yogyakarta: UUP AMP YKPM, 1995) hlm. 127 13 Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum ikan cupang dengan sistem tarik benang di Desa Pulau Panggung Kec. Semende Darat Laut Kab. Muara Enim.

6. Analisa Data

  Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data dan mengambil kesimpulan dari data yang telah terkumpul. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kajian penelitian, yaitu praktik jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang menurut tinjauan Hukum Islam yang akan dikaji menggunakan metode deskriptif analitis yaitu metode pengumpulan fakta melalui interprestasi yang tepat, metode penelitian ini ditujuan untuk mempelajari permasalahan yang timbul dalam masyarakat dalam situasi tertentu, termasuk di dalamnya hubungan masyarakat, kegiatan, sikat, opini, serta proses yang tengah berlangsung dan pengaruhnya terhadap fenomena tertentu dalam masyarakat. Maksudnya adalah bahwa analisa ini bertujuan untuk mengetahui jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang. Tujuannya dapat dilihat dari sudut hukum islam, yaitu agar dapat memberikan kontribusi keilmuan serta memberikan pemahaman mengenai jual beli ikan cupang dengan sistem tarik benang dalam tinjauan hukum Islam.

  Dalam menganalisa, penulis menggunakan pendekatan berpikir deduktif dan induktif, berpikir deduktif adalah cara analisis dari kesimpulan umum yang diuraikan menjadi contoh-contoh kongkrit atau fakta-fakta untuk menjelaskan kesimpulan tersebut. Metode deduktif digunakan dalam sebuah penelitian berangkat dari sebuah teori yang kemudian di buktikan dengan dalam pencarian fakta. Sedangkan berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.

BAB II JUAL BELI DALAM ISLAM A. Pengertian dan Dasar Hukum Jual Beli 1. Pengertian Jual Beli Jual beli dalam bahasa Arab berasal dari kata

  عيبلاdalam yang artinya menjual, mengganti dan menukar (sesuatu dengan sesuatu yang lain). Kata

  عيبلا dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yaitu kata:

  ءارشلاdengan demikian kata

  14 عيبلاberarti jual dan sekaligus berarti kata “beli”.

  Jual beli menurut pengertian Lughowiyah:

  ِءْيَّشلاِب ِءْيَّشلا ُةَلَ باَقُم

  15

  “Pertukarkan sesuatu dengan sesuatu (yang lain)” Menurut Ibnu Qadamah perdagangan adalah pertukaran harta dengan harta untuk menjadikan miliknya. Imam al-Nawawi menyatakan bahwa jual beli pemilikan harta benda dengan secara tukar menukar yang sesuai dengan ketentuan syariah. Pendapat lain di kemukakan oleh Al-Hasani, ia mengemukan pendapat mazhab Hanafiyah, jual beli adalah pertukaran harta (mal) dengan harta melalui sistem yang menggunakan cara tertentu. Sistem pertukaran harta dengan harta dalam konteks harta yang memiliki manfaat serta terdapat kecenderungan manusia untuk

  14 Syaifullah, Etika Jual Beli Dalam Islam (Palu: IAIN Palu, Desember 2014, Vol. 11, No.2, Desember 2014) h. 373 15 Rachmat Syafe‟i, Ilmu Ushul Fiqih, cetakan ke 5 (Jakarta: Pustaka menggunakannya. Yang di maksud dengan cara tertentu

  16 adalah menggunakan ungkapan (Shighah ijab kabul).

  Menurut istilah (Terminologi) yang dimaksud dengan jual beli sebagai berikut:

  1.

  يِعْرَش ٍنْذِإِب ٍةَضَواَعُِبِ ٍةَيِلاَم ٍْيَْع ُكْيِلَْتَ Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan mendapatkan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan .

  2.

  ِبَس ىَلَع ٍلاَم ُةَلَداَبُم ىَلَع ٍضَوِعِب ٍكْلِم ُلْقَ ن ْوَا ىِضاَرَّ تلا ِلْي ِوْيِف ِنْوُذْأَمْلا ِوْجَو Pemilikan harta benda dengan jalan tukar menukar yang sesuai dengan aturan syara

  ‟ 3.

  ُلُداَبَ ت َدْيِفُيِل ِلاَمْلاِب ِلاَمْلا ِةَلَداَبُم ِساَسَأ ىَلَع ُمْوُقَ ي ٌدْقَع ْلِمْلا ِماَوَّدلا ىَلَع ِتاَّيِك Penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak milik

  17 dengan cara yang diperbolehkaan .

  4. Akad yang tegak atas dasar penukaran harta dengan

  18

  harta maka jadilah penukaran hak milik 5. Definisi lain dikemukan oleh ulama-ulama sepeti ulama Malikyah, Syafi‟iyah, dan Hanabilah, menurut 16 mereka jual beli adalah:

  Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah (Klasik Kontemporer) (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), h. 75 17 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunah, alih bahasa oleh Kamaludin A.

  

Marzuki, Terjemahan Fiqih Sunah, Jilid 1V (Band ung: Al Ma‟arif, 1987) h.

126 18 Hasbi Ash Shiddiqi, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Hadits,

  اًكْيِلَْتََو اًكْيِلَْتَ ِلاَمْلاِب ِلاَمْلا ُلَداَبُم Saling menukar harta dengan harta dalam bentuk

  19 pemindahan milik dan kepemilikan .

  6. Jual beli menurut ulama Malikyah ada dua macam yaitu jual beli yaang bersifat umum dan jual beli yang bersifat khusus.

  Jual beli dalam arti umum adalah suatu perikatan tukar menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan dan kenikmatan, dalam arti benda yang ditukarkan adalah dzat (berbentuk), dia berfungsi sebagai objek penjualan. Jadi bukan manfaatnya. Sedangkan jual beli dalam arti khusus adalah ikatan tukar menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan dan bukan pula kelezatan yang mempunyai daya tarik, penukarannya bukan emas atau perak, bendanya dapat direalisir dan ada seketika (tidak ditangguhkan), tidak merupakan utang baik barang itu ada di hadapan si pembeli maupun tidak, barang yang

  20 sudah di ketahui sifat-sifat nya atau sudah diketahui.

  Berdasarkan definisi di atas dapat di pahami bahwa inti jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanji an atau ketentuan yang telah dibenarkan syara‟

  21

  dan di sepakati‟.

  Sesuai dengan kesepakatan hukum maksudnya ialah memenuhi persyaratan-persyaratan, rukun-rukun, dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jual beli sehingga bila syarat dan rukunnya tidak terpenuhi berarti 19 tidak sesuai dengan kehendak syara‟. Benda dapat

  Nasroen Haroen, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2009) h. 112 20 21 Sayyid Sabiq, Op.Cit, h. 120-121

  mencakup pengertian barang dan uang, sedangkan sifat benda tersebut harus dapat dinilai, yakni benda-benda yang berharga dan dapat dibenarkan penggunaannya menurut syara‟. Benda itu ada kalanya bergerak (dapat dipindahkan), ada kalanya tetap (tidak dapat dipindahkan), ada yang dapat dibagi-bagi, ada kala nya tidak dapat dibagi-bagi, ada harta yang perumpamaannya (mitsli) dan tak ada yang menyerupai (qimi) dan yang lainnya. Pengguaan harta tersebut dibolehkan sepanjang

  22

  tidak di larang syara‟.

  Benda-benda seperti alkohol, babi, dan barang terlarang lainnya haram diperjual belikan sehingga jual beli sehingga jual beli tersebut di pandang batal dan jika dijadikan harga penukar, maka jual beli tersebut dianggap Fasid.

  Jual beli menurut ulama Malikiyah ada dua macam, yaitu jual beli yang umum dan jual beli yang khusus. Jual beli dalam arti umum ialah suatu perikatan tukar menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan dan kenikmatan. Perikatan adalah akad yang mengikat kedua belah pihak. Tukar menukar yaitu salah satu pihak menyerahkan ganti penukaran atas sesuatu yang ditukarkan oleh pihak lain, dan suatu yang bukan manfaat ialah bahwa benda yang ditukarkan adalah suatu zat (berbentuk), berfungsi sebagai objek penjualan, jadi

  23 bukan manfaatnya atau hasilnya.

  Jual beli dalam arti khusus ialah ikatan tukar menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan dan bukan pula kelezatan yang mempunyai daya tarik, penukarannya bukan emas ataupun perak, bendanya dapat direalisir dan ada seketika (tidak ditangguhkan), 22 tidak merupakan utang baik barang itu ada dihadapan si Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah(Jakarta: Rajawali Pers,2010) h.

  68 23 pembeli maupun tidak, barang yang sudah diketahui

  24 sifat-sifatnya atau sudah diketahui terlebih dahulu.

  Dengan demikian yang dimaksud dengan jual beli adalah tukar menukar suatu barang dengan barang yang lainnya atau memindahkan hak milik dengan suatu ganti yang dilakukan oleh dua orang atau lebih atas dasar suka sama suka antara keduanya. Secara garis besar prinsip- prinsip hukum Islam yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan aktifitas muamalah, adalah sebagai berikut:

  1. Pada dasar nya segala bentuk muamalah adalah mubah, kecuali yang ditentukan lain oleh Al-quran dan sunah Rasul.

2. Muamalah dilakukan atas dasar suka rela, tanpa mengandung unsur paksaan.

  3. Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari mudarat dalam hidup masyarakat.

  4. Muamalah dilaksanakan dengan memelihara keadilan, menghindarkan dari unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan.

  Secara garis besar prinsip-prinsip hukum Islam yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan aktifitas muamalah, menurut Ahmad Azhar Basyir adalah sebagai berikut:

  Prinsip pertama, mengandung maksud bahwa

  hukum Islam memberikan kebebasan pada setiap orang yang melaksanakan akad muamalah dengan ketentuan atau syarat-syarat apa saja sesuai yang diinginkan, asalkan dalam batas-batas tidak bertentangan dengan ketentuan dan nilai agama. Jual beli ikan cupang dengan sitem tarik benang diperbolehkan dalam segi objeknya, 24 karena objek jual beli ini bermanfaat oleh manusia dan dapat dimanfaatkan.

  Prinsip kedua, memperingatkan agar kebebasan

  kehendak pihak-pihak yang bersangkutan selalu diperhatikan. Pelanggaran terhadap kebebasan kehendak seperti adanya unsur paksaan ataupun unsur penipuan, berakibat tidak dibenarkannya suatu bentuk akad muamalah. Antara kedua belah pihak yaitu penjual dan pembelisama-sama rela dalam melaksanakan transaksi jual beli tersebut.

  Prinsip ketiga, memperingatkan bahwa suatu

  bentuk akad muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindarkan dari madharat dalam hidup masyarakat, dengan akibat bahwa segala bentuk muamalah yang merusak kehidupan masyarakat tidak boleh. Dalam hal ini kedua belah pihak, yaitu penjual dan pembeli sama- sama mendapatkan manfaat, pembeli mendapatkan ikan cupang apabila beruntung dan penjual mendapatkan uang. menegaskan bahwa dalam

  Prinsip keempat,

  melaksanakan hubungan muamalah harus ditegakkan berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, tanpa mengandung unsur gharar dan jelas dalam praktiknya. Praktik dilapangan tidak mengedepankan prinsip keadilan karena pada sistem tarik benang ini mengandung unsur ketidakpastian (gharar) hal ini tentu akan berdampak pada kerugian disalah satu pihak.

2. Dasar Hukum Jual Beli

  Jual beli disyariatkan dalam Al-Quran dan Sunnah perkataan, serta Sunnah perbuatan ketetapan Rasulullah SAW. Jual beli sudah dikenal masyarakat sejak dahulu yaitu sejak zaman para Nabi. Sejak saat itulah jual beli dijadikan kebiasaan atau tradisi oleh masyarakat hingga saat ini. Adapun dasar hukum disyariatkannya jual beli dalam Islam yaitu:

a. Al-Quran

  Jual beli adalah suatu perkara yang telah dikenal masyarakat sejak zaman dahulu yaitu sejak zaman para Nabi hingga saat ini. Dan Allah mensyariatkan jual beli ini sebagai pemberian keluangan dan keleluasaan dari- Nya untuk hamba-hamba-Nya itu dalam surat Al- Baqarah ayat 275 yang berbunyi:

  ... … اَبِّرلا َمَّرَحَو َعْيَ بْلا ُوَّللا َّلَحَأَو

  Artinya

  :“…dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba‟…”. (Q.S Al-Baqarah 25 : 275) .

  Maksud dari potongan ayat ini yaitu Allah menghalalkan jual beli karena jual beli adalah suatu transaksi yang melibatkan pihak penjual dan pembeli untuk berakad, sehingga kedua belah pihak tersebut saling mendapat manfaat dari apa yang mereka transaksikan dan dalam jual beli terdapat rukun dan syarat yang harus dipenuhi sehingga dalam jual beli tidak boleh ada sesuatu yang dilarang oleh syara‟ seperti halnya riba, karena jual beli berbeda dengan riba. Dijelaskan pula dalam Q.S An-nisa : 29

  ْنَأ َّلاِإ ِلِطاَبْلاِب ْمُكَنْ يَ ب ْمُكَلاَوْمَأ اوُلُكْأَت َلا اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّ يَأ اَي ۚ ۚ َّنِإ ْمُكَسُفْ نَأ اوُلُ تْقَ ت َلاَو ْمُكْنِم ٍضاَرَ ت ْنَع ًةَراَِتِ َنوُكَت

  اًميِحَر ْمُكِب َناَك َوَّللا

  Artinya: Hai orang-orang yang beriman, 25 janganlah kamu saling memakan harta yang ada di

  Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahan (Semarang:

  

antara kamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan atas dasar suka sama suka di antara

kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu,

sesungguhnya Allah SWT Maha Penyayang kepadamu

  26 (Q.S An-nisa:29) .

  Kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memperbolehkan kepada manusia untuk melakukan transaksi jual beli demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi tentu saja transaksi jual beli itu harus sesuai dengan koridor atau ketentuan yang telah Allah SWT berikan.

  Surat An-nisa ayat di atas menjelaskan bahwa jual beli haruslah di lakukan dengan jalan yang sesuai dengan syara‟ dan yang terpenting adanya kerelaan antara keduanya tanpa ada suatu paksaan.

  Berdasarkan kandungan ayat Allah di atas dapat di jelaskan bahwa jual beli diperbolehkan dan secara tegas Allah mengharamkan riba, dan dalam jual beli dianjurkan adanya saksi atas transaksi yang terjadi serta jual beli tersebut atas dasar kerelaan bukan atas dasar paksaan dari pihak lain.

Dokumen yang terkait

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG RESIKO JUAL BELI SISTEM DROPSHIPPING (Studi di Desa Waringinsari Barat, Kec. Sukoharjo, Kab. Pringsewu) SKRIPSI - Raden Intan Repository

1 1 73

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI BUMBU DAPUR DENGAN CARA COMOT (Studi di Pasar Tugu Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 89

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SEPEDA MOTOR DENGAN CARA DITANGGUHKAN (Studi Pada Masyarakat Desa Pringkumpul Kabupaten Pringsewu) - Raden Intan Repository

0 0 89

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI POHON KARET DENGAN SISTEM TANGGUH (Studi Kasus di Desa Tunggal Warga Kec. Banjar Agung Kab. Tulang Bawang) - Raden Intan Repository

0 2 91

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI IKAN DENGAN CARA MEMANCING (Studi Di Pemancingan Flobamora Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 102

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG POTONGAN TIMBANGAN DALAM SISTEM JUAL BELI GETAH KARET (Studi Kasus di Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang) - Raden Intan Repository

0 1 114

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PELAKSANAAN JUAL BELI BENIH PADI SIAP TANAM DENGAN CARA KEPAL (Studi Kasus di Desa Krawangsari Kecamatan Natar) - Raden Intan Repository

0 0 77

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN POTONGAN DALAM JUAL BELI KOPI (Studi Kasus Desa Jagaraga Kecamatan Sukau Kab. Lampung Barat) SKRIPSI - Raden Intan Repository

0 0 95

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TEMPE DENGAN BAHAN DASAR CAMPURAN (Studi Pada Pasar Tradisional Sukarame Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 3 92

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI NOMOR URUT ARISAN (Studi di RT 024 Kelurahan Bumi Waras Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 85