TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI POHON KARET DENGAN SISTEM TANGGUH (Studi Kasus di Desa Tunggal Warga Kec. Banjar Agung Kab. Tulang Bawang) - Raden Intan Repository

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI POHON KARET DENGAN SISTEM TANGGUH

  

(Studi Kasus di Desa Tunggal Warga Kec. Banjar Agung Kab. Tulang

Bawang)

Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Dalam Program Studi Muamalah

  

Oleh:

ARMAN SAIBANI

NPM : 1421030299

Program Studi : Mu’amalah

  

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H/ 2018 M

  ABSTRAK Jual beli pohon karet yang berlangsung di Desa Tunggal Warga telah di praktekan menurut kebiasaan yang sudah berlaku sejak lama di tengah masyarakat. Akan tetapi Islam mengatur umatnya tentang tata cara bertransaksi yang baik antar sesama. Semua pekerjaan yang dilakukan tidak boleh keluar dari jalur yang telah ditetapkan, sehingga masing-masing pihak tidak ada yang merasa dirugikan dan tidak ada yang merasa menyesal dikemudian hari.

  Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek jual beli pohon karet dengan sistem tangguh di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung dan bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap praktek jual beli pohon karet dengan sistem tangguh. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengungkap permasalahan mengenai Tinjauan Hukum Islambn Terhadap Praktek Jual Beli Pohon Karet Dengan Sistem Tangguh di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang.

  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach) yang di analisa dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sampel diambil dengan menggunakan total sampling yakni seluruh penjual dan pembeli pohon karet yang ditangguhkan agar permasalahan ini dapat dipaparkan dengan lenih jelas, instrumen penelitian yang digunakan adalah interview, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tiga langkah yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

  Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa praktek jual beli pohon karet dengan sistem tangguh yang terjadi di Desa Tunggal Warga, sudah menjadi tradisi dimana dalam transaksi jual beli pohon karet tersebut dimana dalam sering hanya menggunakan kwitansi pembelian bahkan ada yang hanya dengan lisan. Selain itu, terdapat unsur kerugian dari salah satu pihak dan tidak adanya kejelasan terhadap ukuran dan waktu penangguhan secara pasti. Ditambah lagi transaksi jual beli pohon karet dengan sistem tangguh tersebut sangat dimungkinkan adanya kerusakan atau kekurangan pada barang ataupun kerusakan yang terjadi disekitar penebangan pohon karet tersebut. dari segi ukuran atau takarannya pun hanya mengira-ngira dan menyamakan keseluruhan dengan satu harga meskipun besar ataupun kecil pohon karet tersebut. Menurut pandangan hukum Islam dapat dipahami bahwa, pelaksanaan jual-beli pohon karet dengan sistem tangguh yang terjadi di Desa Tunggal Warga tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli yang sah dalam Islam. Dalam hal kejelasan barangnya,dan dalam akad perjanjiannya. Oleh karena itu, praktek jual beli ini sudah seharusnya untuk di hindari menurut hukum Islam.

  

MOTTO

          

  Artinya “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (Q.S. Al-Baqarah (2) : 282).

  1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur;an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Karya Toha Putra, hlm. 153.

  

PERSEMBAHAN

  Karya tulis ini dipersembahkan pada seseorang yang selalu mendukung akan terselesaikannya karya ini, diantaranya :

  1. Kepada orang tuaku Bapak Pujiono dan Ibu Sumiarsih yang telah mendidik dan membesarkanku dengan do‟a dan kasih sayang beliau, serta dukungan moral, spiritual dan materi, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kakakku Lingga Roman S.E, dan kedua adikku Emiliana Putri dan

  Apriliana Ayu Elita yang selalu memberi semangat dan do‟a, serta selalu memberikan pertolongan dengan ikhlas sehinngga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

RIWAYAT HIDUP

  Nama lengkap Arman Saibani, dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1995 di Desa Tunggal Warga Tulang Bawang. Putra kedua dari empat bersaudara, buah perkawinan pasangan Bapak Pujiono dan Ibu Sumiarsih 1.

  SDN 01 Tunggal Warga, Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang, sejak tahun 2001-2007.

2. SMPN 02 Banjar Agung, Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang

  Bawang, sejak tahun 2007-2010 3. SMK HMPTI Banjar Agung, Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang

  Bawang, sejak tahun 2010-2013 4.

  IAIN Raden Intan Lampung, Fakultas Syari‟ah dengan mengambil program studi Mu‟amalah ( Hukum Ekonomi Syari‟ah), tahun 2014.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahi rabbil „alamiin

  Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat dan kelancaran, Engkaulah faktor utama dalam keberhasilan penulisan skripsi ini. Selanjutnya shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang merupakan uswatun hasanah atau suri tauladan bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.

  Dengan telah terselesaikannya skripsi ini yang berjudul “Tinjauan

  

Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Pohon Karet Dengan Sistem

Tangguh”. Proses penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dari

  semua pihak dengan berbagai bentuk kontribusi yang diberikan, baik secara moril ataupun materil. Dengan kerendahan dan ketulusan hati mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.

  Prof. Dr. H. Moh Mukri, M. Ag, selaku rektor UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di kampus tercinta ini.

  2. Dr. Alamsyah, S. Ag., M. Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, yang telah memberikan berbagai kebijakan untuk memanfaatkan segala fasilitas di Fakultas Syariah.

  3. Dr. H.A Khumedi Ja‟far,S.Ag., M.H., dan Khoiruddin, M.S.I selaku Ketua

  UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan arahan, serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

  4. Drs. H. Mohammad Rusfi, M.Ag. selaku Pembimbing I dan Hj. Nurnazli, S.H.,S.Ag., M.Ag. selaku Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran dan telah banyak memberikan arahan, bimbingan, serta memberikan masukan yang sangat berarti dan membangun atas penyelesaian skripsi ini.

  5. Seluruh dosen Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung dan Bapak dan Ibu sfaf karyawan perpustakaan syariah dan perpustakaan pusat UIN Raden Intan Lampung yang telah banyak memberikan pelajaran dan pengajaran sehingga dapat mencapai akhir perjalanan di kampus UIN Raden Intan Lampung.

  6. Pihak penjual dan pembeli pohon karet di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang yang telah bersedia menjadi narasumber dalam penelitian ini.

  7. Rekan-rekan Muamalah A T.A 2014 yang senantiasa mendukung penulisan skripsi ini.

  8. Sahabat seperjuangan sehingga penulis menjadi sarjana hukum, Ardiansyah Aristama, Luxe Herlianty, Yogi, M. Budi Pratama, Nazela dan tidak lupa Ropiq Rohmawati yang telah setia membimbing, menasehati, dan selalu memberikan semangat dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Almamater tercinta Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Raden Intan

  Lampung yang telah mendidik, mengajarkan dan mendewasakan dalam berfikir dan bertindak secara baik Semoga amal baik kalian mendapat balasan dari Allah SWT. Pada akhirnya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu diharapkan masukan baik berupa saran maupun kritik demi kelengkapan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin ya

  Robal‟ Alamin.

  Bandar Lampung, 04 September 2018 Penulis, Arman Saibani NPM.1421030299

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

ABSTRAK ........................................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ..................................................................................... 1 B. Alasan Memilih Judul ............................................................................ 3 C. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 4 D. Rumusan Masalah .................................................................................. 8 E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................................. 9 F. Metode Penelitian ................................................................................... 10 BAB II JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM A. Konsep Jual Beli Dalam Islam 1. Pengertian Jual Beli .................................................................... 18 2. Dasar Hukum ............................................................................. 20 3. Rukun dan Syarat Jual Beli ........................................................ 24 4. Macam-macam Jual Beli ............................................................ 31 B. Jual Beli Dengan Sistem Tangguh (Bai‟ bidhamani Ajil) 1. Pengertian Bai‟ bidhamani Ajil .................................................. 36

  3. Pendapat Ulama Tentang Bai‟ bidhamani Ajil ........................... 40 4.

  Prinsip-prinsip Jual Beli Bai‟ bidhamani Ajil ............................ 41

  BAB III PRAKTIK JUAL BELI POHON KARET A. Gambaran Umum Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang.

  1. Sejarah Desa ............................................................................... 47 2.

  Keadaan Demografi .................................................................... 51 B. Sistem Jual Beli di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung

  Kabupaten Tulang Bawang .............................................................. 56 C. Pelaksanaan Praktik Jual Beli Pohon Karet di Desa Tunggal Warga

  Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang .................... 58 D. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Sistem Tangguh Dalam Jual Beli

  Pohon Karet Tersebut ....................................................................... 61

  BAB IV ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Praktik Jual Beli Pohon Karet dengan Sistem Tangguh

  ........................................................................................................... 63 B. Tinjauan Hukum Islam Tentang Praktik Jual Beli Pohon Karet

  Dengan Sistem Tangguh di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang .................................................. 66

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 74 B. Saran ................................................................................................. 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum mengadakan pembahasan lebih lanjut tentang skripsi ini,

  terlebih dahulu akan di jelaskan pengertian judul guna mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas serta memudahkan dalam memahami skripsi ini, sebab judul merupakan kerangka dalam bertindak, apalagi dalam suatu penelitian ilmiah. Hal ini untuk mengindari penafsiran yang berbeda dikalangan pembaca. Maka perlu adanya suatu penjelasan dengan memberi arti beberapa istilah yang terkandung di dalam judul skripsi ini.

  Penelitian yang akan di laksanakan ini adalah yang berjudul:

  “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pohon Karet Dengan Sistem Tangguh (Studi Kasus Di Desa Tunggal Warga Kec.Banjar Agung Kab.Tulang Bawang)”. Untuk menghindari salah

  satu presepsi dan penafsiran terhadap judul yang di ajukan tersebut maka akan di uraian secara singkat istilah istilah yang terdapat dalam judul.

  Yaitu: 1.

  Tinjauan, ialah hasil meninjau, pandangan, pendapat (sesudah

  2 menyelidiki, mempelajari, dan sebagainya).

2. Hukum Islam

  Hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu 2 Allah dan sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan di yakini berlaku dan mengikat untuk umat yang beragama

  3

  islam. Dalam pengertian lain, Hukum Islam adalah sekumpulan ketetapan hukum kemaslahatan mengenai perbuatan hamba yang terkandung dalam sumber Al-

  Qur‟an dan Sunnah baik ketetapan yang

  4 secara langsung ataupun tidak langsung.

3. Praktik Jual Beli

  Praktik, adalah pelaksanaan pekerjaan, perbuatan menerapkan

  5 teori.

  Jual beli secara bahasa berasal dari kata “al-bai” yang berarti menjual,mengganti dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain.

  Lafal al- bai‟ terkadang di gunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata nasy- syira‟ (beli).Dengan demikian kata al-bai‟ berarti jual, tetapi

  6

  sekaligus juga berarti beli. Sedangkan menurut ulama Hanafiyah jual beli adalah pertukaran harta benda dengan harta cara khusus (yang

  7 dibolehkan).

  Praktik jual beli yang di maksud adalah praktik jual beli pohon karet yang terjadi di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang.

  3 4 Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h. 17.

  Bunyana Sholihin, Kaidah Hukum Islam dalam Tertib dan Fungsi Legislasi Hukum dan Perundang-undangan, Yogyakarta : Kreasi Total Media, 2016, h. 11. 5 6 Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit., h. 892.

4. Sistem Tangguh Sistem adalah susunan yang teratur dari pandanagan , teori dan asas.

  8 Sedangkan Tangguh adalah menunda (waktu). Jadi yang dimaksud

  dengan sistem tangguh adalah sesuatu dengan disegerakan penyerahan

  barang-barang yang dijual kepada pembeli dan ditangguhkan pembayarannya.

  Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat di tegaskan kembali bahwa yang di maksud dengan judul peneliti ini adalah suat kajian secara ilmiah atas aturan-aturan yang di tetapkan oleh Allah Swt yang ditunjukan untuk mengatur perbuatan manusia dengan manusia lainnya yang berkaitan dengan urusan dalam pergaulan sosial masyarakat, khususnya tentang sebuah peristiwa yang berkaitan dengan praktik jual beli pohon karet dengan pembayaran di tangguhkan yang terjadi di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang.

B. Alasan Memilih Judul

  Beberapa alasan yang mendasari dalam pemilihan judul penelitian ini, adalah sebagai berikut:

  1. Alasan Objektif; Mengingat persoalan muamalah selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan

  8 pengetahuan manusia, terutama dalam masalah transaksi jual beli pohon karet dengan pembayaran di tangguhkan.

  2. Alasan Subjektif; Penelitian tentang jual beli pohon karet dengan sistem pembayaran di tangguhkan merupakan permasalahan yang berkaitan dengan program studi di fakulatas Syari‟ah UIN Raden Intan Lampung yaitu program studi Muamalah, sehingga dapat mendukung proses penelitian yang dilakukan.

C. Latar Belakang Masalah

  Hubungan antara manusia atau dalam Islam disebut sebagai hubungan muamalah, merupakan kegiatan yang meliputi berbagai aspek yaitu politik, sosial, dan ekonomi. Dalam bidang ekonomi, aspek muamalah meliputi kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup, seperti jual beli, utang piutang, sewa menyewa dan berbagai usaha bersama.

  Dalam kegiatan bermu‟amalah, manusia telah diberi keleluasan untuk menjalankannya. Akan tetapi, keleluasaan itu bukan berarti semua cara dapat dikerjakan. Untuk menjamin keselarasan dan keharmonisan antara sesama dibutuhkan kaidah-kaidah yang mengaturnya sebagaimana firman Allah SWT, dalam surah an-

  Nisa‟ ayat 29 yang berbunyi:

                          

  Artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

  9 kepadamu. (QS. an-Nisa : 29).

  Islam menetapkan berbagai aturan kepada pemeluknya untuk mengadakan komunikasi dan interaksi antar sesama. Diantara aturan tersebut adalah transaksi jual beli dengan berbagai bentuk dan macamnya. Jual beli merupakan akad yang umum digunakan oleh masyarakat, karena dalam setiap pemenuhan kebutuhannya, masyarakat tidak bisa berpaling untuk meninggalkan akad ini. Untuk mendapatkan makanan dan minuman misalnya, terkadang ia tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan itu dengan sendirinya, tapi akan membutuhkan dan berhubungan dengan

  10 orang lain, sehingga kemungkinan terbesar akan terbentuk akad jual beli.

  Jual beli dalam bahasa Arab

  “ al-bai” yang berarti menjual, mengganti

  dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Lafal al- bai‟ terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata asy- 9 syira‟ (beli).Dengan

  Departemen Agama RI, Al-Qur;an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Karya Toha Putra, h. 153. 10

  11

  demikian kata al- bai‟ berarti jual, tetapi sekaligus juga berarti beli. Adapun pengertian jual beli secara istilah menurut Abu Luis Ma‟luf mengemukakan jual beli adalah menyerahkan barang (yang telah diberi harga) dan mengambil atau menerima hanya atas barang tersebut atau mengambil barang (yang diberi harga) dan menyerahkan uang atau barang

  12 itu, yang demikian itu adalah timbal balik.

  Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya zaman kearah yang lebih modern, maka transaksi jual beli juga berkembang menjadi beraneka ragam bentuk maupun caranya. Salah satunya seperti jual beli pohon karet dengan sistem Pembayaran ditangguhkan yang terjadi Desa Tunggal warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang. Pohon karet merupakan salah satu jenis pohon khas dari daerah tropis. Di mana pohon ini sangatlah familiar dan banyak terdapat didaerah-daerah Indonesia, termasuk di Lampung. Sebab, di pulau ini pohon karet banyak ditanam atau di budidayakan oleh masyarakat, baik secara individu ataupun kelompok. Bahkan di kawasan ini, pengelolaannya dilakukan secara serius.

  Secara umum usia tebang pohon karet adalah lebih kurang dari sepuluh tahun, namun ada sebagian besar sampai dua belas tahun atau lebih, tergantung dengan kondisi getah yang di hasilkan pohon karet tersebut masih kondusif atau tidak. 11

  Kayu karet merupakan salah satu jenis kayu tropis yang memiliki nilai komersial yang sangat baik dalam pasar komoditas. Sehingga membudidayakan tanaman karet bisa dikatakan sebagai sebuah investasi yang menjanjikan untuk hari ke depan. Hal tersebut di karenakan getah karet memiliki harga jual tinggi dan banyak orang menjual belikan getahnya karena dapat menguntungkan dan menjadi investasi kurang lebih delapan tahun,pohon karet yang di tebang biasanya hasil getahnya sudah tidak produktif lagi atau faktor usia yang mengakibatkan pohon karet sudah tidak menghasilkan getah dan akan di ganti dengan bibit pohon karet yang baru.

  Untuk memenuhi kelangsungan hidup maka banyak pemilik pohon karet di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang menjual pohon karet di tanahnya sendiri karena pohon karet tersebut sudah tidak menghasilkan getah lagi karena faktor usia karet yang sudah tua dan akan di tanam kembali dengan bibit yang baru. Dengan adanya praktik jual beli tersebut, para pemilik tanah (penjual pohon karet) tidak mempunyai kuasa terhadap tanah miliknya sebelum pohon karet tersebut ditebang oleh pembelinya, sedangkan waktu pembayaran nya di tangguhkan. Dan praktik tersebut sudah berjalan cukup lama kurang lebih sepuluh tahun bahkan boleh disebut sebagai tradisi. Praktik jual beli yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kaupaten Tulang Bawang masih terdapat indikasi yang merugikan penjual bila ditinjau dari perspektif hukum Islam, baik dari segi kejelasan akad, kondisi barang yang diperjualbelikan, maupun waktu pelaksanaan pembayaran dan penebangannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dianggap perlu untuk mengadakan penelitian dengan pembahasan yang lebih jelas mengenai bagaimana praktik jual beli pohon karet dengan sistem Tangguh di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang serta bagaimana praktik jual beli pohon karet tersebut menurut analisis fiqh muamalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan suatu penelitian dan pengamatan secara intensif terhadap praktik yang dijalankannya. Dengan tema judul penelitian:

  “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Pohon Karet dengan Sistem Tangguh (Studi di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang)”.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian yang di paparkan pada latar belakang masalah di atas , maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana praktik jual beli pohon karet dengan sistem tangguh di

  Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten tulang Bawang? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang praktik jual beli pohon karet dengan sistem tangguh di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan, yaitu sebagai berikut : a.

  Untuk mengetahui praktik jual beli pohon karet dengan Sistem Tangguh di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang.

  b.

  Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam tentang praktik jual beli pohon karet dengan Sistem Tangguh di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang.

2. Kegunaan penelitian

  Adapun kegunaan penelitian ini yaitu sebagai berikut : a.

  Secara praktis : dapat bermanfaat bagi masyarakat umum sehingga mampu menumbuhkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, dan juga dapat dijadikan landasan bagi umat Islam dalam acuan pelaksanaan kegiatan ekonomi perdagangan yang sesuai dengan syariat Islam, khususnya pada masyarakat di Desa Tunggal Warga b. Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang.

  c.

  Secara teoritis : Dapat memperkaya khazanah pemikiran Ke Islaman pada umumnya di Akademik

  Fakultas Syari‟ah Jurusan Mu‟amalah pada khususnya, selain itu diharapkan menjadi stimulus bagi penelitian selanjutnya sehingga proses pengkajian akan terus berlangsung dan akan memperoleh hasil yang maksimal.

F. Metode Penelitian

  Demi mencapai pengetahuan yang benar, maka diperlukan metode yang mampu mengantarkan peneliti mendapat data yang valid dan otentik, yaitu : 1.

  Jenis dan Sifat Penelitian a.

  Jenis Penelitian Menurut jenisnya, penelitian dalam skripsi ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research). Menurut Kartini Kartono, penelitian lapangan (fieldresearch) yaitu penelitian lapangan yang di

  13

  lakukan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dipahami bahwa penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dalam kancah kehidupan pada suatu objek. Dan penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang melaksanakan praktik jual beli pohon karet dengan Sistem Tngguh di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang, dan penelitian ini dilakukan dengan melihat hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

  Selain itu, jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan

  (Library Research). Penelitian kepustakaan (Library Research) adalah

  pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat di ruang perpustakaan. Jadi yang dimaksud 13 dengan penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu mengadakan penelitian dengan cara membaca, menelaah dan mencatat bahan dari berbagai literature yang berhubungan langsung dan yang mempunyai relevansi dengan permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian.

  b.

  Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Yang di maksud dengan metode deskriptif adalah “Suatu metode dalam meneliti suatu objek yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis dan objektif, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, cirri-ciri serta hubungan antara diantara unsur-unsur yang ada atau fenomena

14 Dalam penelitian ini akan digambarkan praktik jual beli tertentu”.

  pohon karet dengan Sistem Tangguh yang terjadi di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang sehingga akan diperoleh gambaran umum yang komprehensif tentang praktik jual beli tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan analitis sendiri, sebagaimana yang dikutip oleh Kaelan M.S dari Patton yaitu : “Suatu proses mengatur urutan data. Mengorganisasikannya ke suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar yang kemudian melakukan pemahaman,

  15 Dengan demikian maka dalam penafsiran dan iterprestasi data”.

  penelitian ini hanya melukiskan, memaparkan dan melaporkan suatu keadaan obyek tanpa menarik kesimpulan umum, kemudian pada 14 akhir pembahasan dilakukan suatu analisis kritis. 15 Ibid., h. 33.

  2. Jenis dan Sumber Data

  Jenis dan sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu sebagai berikut : a.

  Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil penelitian dilapangan dalam hal objek yang akan diteliti atau

  16 digambarkan sendiri oleh orang yang hadir pada waktu kejadian.

  Adapun data primer ini diperoleh masyarakat Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang.

  b.

  Data sekunder adalah kesaksian atau data yang tidak berkaitan langsung dengan sumbernya yang asli. Dengan demikian data sekunder adalah sebagai pelengkap dari data primer. Data sekunder ini penulis peroleh dari ruang perpustakaan dengan membaca, menelaah dan mencatat literatur-literatur atau karya-karya yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, baik itu berbentuk buku- buku, kitab-kitab, jurnal, kamus, dan sumber lainnya.

  3. Populasi a.

  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian

  17

  di tarik kesimpulannya. Menurut Nana Sudjana, populasi

16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi III,

  adalah “Sumber data yang artinya sifat atau karakteristik dari

  18 sekelompok subyek, gejala atau obyek”.

  Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa populasi adalah semua unit analisa yang akan diteliti sehingga dapat diambil kesimpulan secara umum, atau seluruh obyek yang akan menjadi focus penelitian. Populasi dalam penelitian adalah semua yang memiliki hubungan dengan praktik jual beli pohon karet dengan Sistem Tangguh di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang yaitu 12 orang, dimana 10 orang sebagai pemilik pohon dan 2 orang sebagai pembeli oleh sebab itu karena popoulasinya 12 orang, maka penelitian ini berupa penelitian populasi

4. Metode Pengumpulan Data

   Dalam pengumpulan data yang berasal dari sumbernya

  menggunakan metode kepustakaan (Library Research) dan metode lapangan. Metode kepustakaan yaitu pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat di ruang

  19

  perpustakaan. Dalam penelitian perpustakaan ini dilakukan dengan cara membaca, menelaah serta mempelajari berbagai bahan bacaan atau literature yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas baik berupa Al-

  Qur‟an, Al-Hadits, buku-buku karangan yang 18 berkaitan.

  Nana Sudjana, Pedoman Penyusunan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Jakarta: Rineka Kemudian di dalam penelitian lapangan ini digunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data yaitu : a.

  Lapangan 1)

  Metode Interview Interview menurut Mardalis adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan

  20 keterangan kepada si peneliti.

  Dalam penelitian ini menggunakan interview bebas terpimpin, artinya penginterview memberikan kebebasan kepada orang yang di interview untuk memberi tanggapan atau jawaban sendiri. Metode interview ini akan dipergunakan untuk memperoleh data tentang praktik jual beli pohon karet dengan penebangan di tangguhkan di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang.

  2) Metode Observasi

  Metode observasi menurut Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi yaitu “Pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek

  20

21 Sedangkan Sutrisno Hadi menjelaskan bahwa penelitian”.

  : “Sebagai metode ilmiah, observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis tentang

  22

  fenomena-fenomena yang diselidiki .”

  Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan. Peneliti berlaku sebagai pengamat dan tidak mengambil bagian kehidupan yang di observasi dengan tujuan agar dapat diperoleh keterangan secara objektif. Metode non partisipan ini dilaksankan dengan cara penelitian berada di lokasi penelitian, hanya pada saat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

  3) Kepustakaan (Library research)

  a). Metode Dokumentasi Metode dokumentasi menurut Koencara Ningrat metode dokumentasi adalah kumpulan data variable yang

  

23

  berbentuk tulisan. Kemudian menurut Suharsimi Arikunto adalah “ Mencari data mengenai hal-hal atau sesuatu yang berkaitan denga masalah variable yang berupa catatan,

21 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, h. 54.

  22 transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

  24

  rapat, buku langger.” Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa, yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah suatu cara di dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan melalui catatan tertulis. Metode ini peneliti gunakan untuk mendapat informasi data yang dibutuhkan yang berkaitan dalam penelitian ini, seperti sejarah, jumlah penduduk, sarana dan prasarana.

5. Metode Analisis Data

  Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif, yaitu dari data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis kemudian dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang dibahas. Adapun pengertian dari analisis data kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga perilakunya yang nyata, diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang

  25 utuh.

  Setelah analisis data selesai maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif, yaitu dengan menuturkan dan menggambarkan apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Dari hasil tersebut kemudian 24 ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan 25 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 23.

  yang diangkat dalam penelitian ini dengan menggunakan cara berfikir deduktif.

  Cara berfikir deduktif yaitu metode analisis data dengan cara bermula dari data yang bersifat umum kemudian dari data yang

  26 bersifat umum tersebut ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.

  Mretode ini digunakan dalam pengumpulan data dari berbagai literatur yang berkaitan dengan praktik jual beli pohon karet dengan Sistem Tangguh di Desa Tunggal Warga Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang dan kemudian selanjutnya di analisa dan di tarik suatu kesimpulan sehingga menjadi suatu keputusan yang bersifat khusus.

BAB II JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM A. Konsep Jual Beli dalam Islam 1. Pengertian Jual Beli Secara etimologi, jual beli al-mubadalah (saling tukar

  27

  menukar/barter). merupakan akad yang umum digunakan oleh masyarakat, karena pada dasarnya setiap pemenuhan kebutuhannya, masyarakat tidak bisa berpaling untuk meninggalkan akad ini untuk mendapatkan makanan dan minuman misalnya, terkadang ia tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan itu dengan sendirinya, tapi akan membutuhkan dan berhubungan dengan orang lain, sehingga kemungkinan besar akad menggunakan akad jual beli.

  Jual beli artinya menjual, mengganti dan menukar(sesuatu

  )ُعَيَ بْلَا(

  dengan sesuatu yang lain). Kata dalam bahasa arab terkadang di

  ُعَيَ بْلَا

  gunakan untuk pengertian lawannya yaitu kata (beli). Dengan

  ُءاَرّ ثلَا

  28

  demikian kata berarti jual sekaligus beli. Jual beli adalah

  ُعَيَ بْلَا

  pertukaran sesuatu dengan sesuatu (yang lain) dari

  ba‟i (jual beli)

  27 28 Mardani, Hukum Sistem Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2015, h. 167.

  29

  adalah al-tijarah yang berarti perdagangan. Jual beli adalah istilah yang sering di gunakan untuk menyebut dua sisi yaitu menjual dan membeli. Menurut Ulama Hanafiyah

  لاَِبِ صْوُصَْمَ وْج َو ىَلَع لاَم ُةَل َد اَبُم

  Jual beli adalah pertukaran harta benda dengan harta (yang lain)

  30 berdasarkan cara khusus yang di perbolehkan.

  Menurut Imam Nawawi

  لا اًكْيِلَْتَ َِبِ ل اَم ُةَلَ ب اَقُم

  Jual beli adalah pertukaran harta dengan harta (yang lain) untuk

  31 kepemilikan.

  Menurut Ibnu Qodamah

  اًكًلََتَ ِلَالم ْا ُةَل اًكْيِلَْتَ َو َد اَبُم

  Jual beli adalah pertukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan ada

  32 penggantinya dengan cara yang di perbolehkan.

  Beberapa pengertian di atas dapat di pahami bahwa jual beli secara terminologi atau istilah adalah suatu perjanjian tukar menukar benda 29 dengan benda, atau benda dengan uang, harta dengan harta dengan

  A Kumaidi Ja‟far, Hukum Perdata Islam di Indonesia (Bandar Lampung: Permatet Publishing, 2016), h. 102. 30 31 Ibid., h.103.

  jalan melepaskan atau merelakan hak milik dari yang satu kepada yang lain serta mempunyai nilai secara ridha di antara kedua belah pihak, yang satu menerimanya dengan sesuai perjanjian atau ketentuan yang dibenarkan

  

syara‟ dan di sepakati kedua belah pihak.

  Dibenarkan

  syara‟ dalam artian baik berupa proses atau objek yang

  di perjual belikan. Benda yang diperjual belikan harus dapat di serah terimakan dan merupakan milik sendiri dan bukan milik orang lain.

  Benda dapat mencakup pengertian barang dan uang, sedangkan sifat benda tersebut harus dapat dinilai, yakni benda-benda yang berharga

  33

  dan dapat dibenarkan penggunaanya menurut syara‟.

2. Dasar Hukum Jual Beli Dalam Islam

  Jual beli merupakan bagian dari mu‟amalah mempunyai dasar hukum yang jelas, baik daro Al- Qur‟an, Al-Sunnah dan telah menjadi Ijma‟ ulama dan kaum muslim. Bahkan jual beli bukan hanya sekedar mua‟amalah, akan tetapi menjadi salah satu media untuk melakukan

  34

  kagiatan untuk saling tolong menolong sesama manusia. Adapun yang menjadi dasar dari jual beli menurut Hukum Islam adalah sebagai berikut:

  33 a.

  Dalam Al-Qur‟an Al-

  Qur‟an menggariskan bahwa sebuah transaksi hanya sah apabila setiap pihak yang terlibat dalam transaksi memenuhi kewajiban

  35 yang berkaitan dengan konsekuensi sebuah transaksi.

  Dasar jual beli di dalam Al- Qur‟an Qs. Al-Baqarah ayat 275

                                                   

  Artinya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu

  36

  adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya .”

  35

  Qs. Al-Baqarah ayat 282 :

            

  Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,

  37 hendaklah kamu menuliskannya.

  .” Qs. An-nisa ayat 29:

                          

  Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya

  38 Allah adalah Maha Penyayang kepadamu

  .” b. Dasar Hukum dalam As-Sunnah

  Dasar Hukum yang berasalah dari Al-Sunnah antara lain adalah sebagai berikut: 1)

  Hadis Rasullah Saw. yang di riwayatkan Rifa‟ah bin Rafi‟ al- 37 Bazar dan Hakim

  • – َأ ِبْسَكْلا ُّي َأ ُلَضْفَأ ْوَأ ُبَيْط َلاَق : ْ بَم عْيَ ب ُّلُك َو ِه ِدَيِب ِلُج َّرلا َلَمَع " ر و ُر

  ملسو ويلع وّللا ُل وُس َر َلِئُس

  " .

  39 Artinya: “Rasullah Saw. bersabda ketika ditanya salah

  seorang sahabat mengenai pekerjaan yang paling baik: Rasullah ketika itu menjawab: pekerjaan yang dilakukan dengan tangan seseorang sendiri dan setiap jual beli yang diberkati(jual beli yang jujur tanpa diiringi kecurangan.” Rasullah Saw. Bersabda:

40 Artinya:

  ق نمإ : ملسو ويلع للها ل وس ر ل ا عيبلا ا ضارت نع .

  “Rasullah Saw. Bersabda: Sesungguhnya jual beli itu harus dengan dasar saling merelakan” c.

  Dasar hukum dalam ijma‟ Ulama‟ muslim sepakat (ijma‟) atas kebolehan akad jual beli. Ijma‟ ini memberikan hikmah bahwa kebutuhan manusia berhubungan dengan sesuatu yang ada dalam kepemilikan orang lain. Dan kepemilikan sesuatu itu tidak akan diberikan begitu saja, namun terdapat kompensasi yang harus diberikan. Dengan di syari‟atkannya jual beli merupakan salah satu cara untuk merealisasikan keinginan dan kebutuhan manusia, karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa hubungan dan bantuan orang lain.

39 Badruddin al-Aini al-Hanafi,

  „umdatul Qari Syarhu sahih al-Bukhari,(Digital library, al-Maktabah al-Syamillah al-isdar al-Sani, 2005), h. 289. 40 Demikian pula yang didefinisikan dalam buku fiqh muamalah karangan Rahmad Syafi‟I yang menyebutkan bahwa Ulama telah sepakat bahwa jual beli di perbolehkan dengan alas an bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa bantuan orang lain. Namun demikian bantuan atau barang milik orang lain yang dibutuhkannya itu harus diganti dengan barang

  41 yang lain yang sesuai.

Dokumen yang terkait

UPAYA KEPOLISIAN TERHADAP PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus di Polsek Banjar Agung KabupatenTulang Bawang)

0 0 13

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI TEBAS POHON DURIAN (Studi Kasus di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 116

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI PERHIASAN EMAS (Studi Kasus di Toko Emas Semar Jawa Klaten) - iainska repository

1 10 88

TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP DAMPAK PEMEKARAN DESA BAGI MASYARAKAT (Studi di Desa Sidomekar Kecamatan Gedung Aji Baru Kabupaten Tulang Bawang) - Raden Intan Repository

0 1 96

v MOTTO - TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP JUAL BELI BARANG TIRUAN SEPATU MEREK INTERNASIONAL ADIDAS (Studi Kasus Pada Toko Sepatu Feetland Bandar Lampung dan Toko Adidas Mall Boemi Kedaton Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 124

IMPLEMENTASI ZAKAT PROFESI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi pada SD Negeri 1 Tanjungan Desa Tanjungan Kec. PematangSawa Kab. Tanggamus) - Raden Intan Repository

0 1 84

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG RESIKO JUAL BELI SISTEM DROPSHIPPING (Studi di Desa Waringinsari Barat, Kec. Sukoharjo, Kab. Pringsewu) SKRIPSI - Raden Intan Repository

1 1 73

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI KARET DENGAN TAMBAHAN KADAR AIR (Study Kasus di Desa Tri Makmur Jaya Kec.Menggala Timur Kab.Tulang Bawang) - Raden Intan Repository

0 0 109

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI BUMBU DAPUR DENGAN CARA COMOT (Studi di Pasar Tugu Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 89

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SEPEDA MOTOR DENGAN CARA DITANGGUHKAN (Studi Pada Masyarakat Desa Pringkumpul Kabupaten Pringsewu) - Raden Intan Repository

0 0 89