PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS DEEP DEALOGUE/ CRITICAL THINKING (DD/CT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII DI MTs AL-MUHAJIRIN ABUNG SURAKARTA KABUPATEN LAMPUNG UTARA - Raden Intan Repository

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS DEEP DEALOGUE/

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H / 2018 M

  

DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII

DI MTs AL-MUHAJIRIN ABUNG SURAKARTA

KABUPATEN LAMPUNG UTARA

  

Jurusan: Pendidikan Agama Islam

  Oleh:

  

SITI NUR AIDAH

NPM. 1411010208

Skripsi

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS DEEP DEALOGUE/

  

DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII

DI MTs AL-MUHAJIRIN ABUNG SURAKARTA

KABUPATEN LAMPUNG UTARA

  

Skripsi

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  Oleh:

  

SITI NUR AIDAH

NPM. 1411010208

Jurusan: Pendidikan Agama Islam

Pembimbing I : Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag

  Pembimbing II : Dr. Yuberti, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

  

1439 H / 2018 M

  

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS DEEP DIALOGUE /

CRITICAL THINKING (DD/CD) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA

  

DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII

DI MTS AL-MUHAJIRIN ABUNG SURAKARTA

KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Oleh

SITI NUR AIDAH

  Salah satu faktor rendahnya hasil belajar fiqih adalah kurang tertariknya peserta didik terhadap pembelajaran fiqih. Pada pembelajaran fiqih peserta didik kurang merespon dan berfikir kritis terhadap penyampaian materi pembelajaan. Sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman fiqih yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar peserta didik, untuk mengatasi hal tersebut peneliti memilih model pembelajaran Deep Dealogue / Critical Thinking (DD/CT) agar peserta didik terlibat langsung proses pembelajarannya. Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Deep Dealogue / Critical Thinking (DD/CT) terhadap hasil belajar peserta didik mata pelajaran fiqih di kelas VIII MTs Al-Muhajirin Abung Surakarta Lampung Utara.

  Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII MTs Al-Muhajirin. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan acak kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII sebagai

  b a

  kelas kontrol. Teknik pengumpulan data adalah tes. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dua sampel tidak berkorelasi.

  Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan perhitungan uji-t diperoleh t = 2.340, sedangkan nilai t = 1.997. oleh karena itu t >t maka H ditolak

  hitung tabel hitung tabel o

  dan H diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar

  i

  peserta didik yang menggunakan model pembelajaran deep dialogue and critical thinking (DD/CT.

  

Kata Kunci: Model pembelajaran Deep Dialogue and Critical Thinking (DD/CT),

Hasil Belajar Fiqih.

  

MOTTO

           

  Artinya “….Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S Ar-Rad :110)

  

    

  Artinya”……Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Q.S Al- Insyiroh:5)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, dan shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW maka dengan tulus ikhlas disertai perjuangan dengan jerih payah penulis, Alhamdulillah penulis telah selesaikan skripsi ini, yang kemudian skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta Bapak Amsin Nurhanuddin S.Pd dan Ibu Siti Fatimah yang telah memberiku segalanya untukku, kasih sayang serta do’a yang selalu menyertaiku. Karya ini serta do’a tulus kupersembahkan untuk kalian atas jasa, pengorbanan, keikhlasan membesarkan aku dengan tulus dan penuh kasih sayang. Terimakasih ibu dan bapakku tercinta, aku mencintai kalian karena Allah SWT.

2. Kakak tercinta Syahrur Rohman dan adik-adik tercinta Ibda Nurur Raihan dan

  Ainur Rifqi yang menanti contoh terbaik dariku dan seluruh keluargaku yang selalu menungguku mencapai keberhasilan pendidikan. Terimakasih untuk do’a dan dukungan yang telah diberikan.

  3. Sahabat-sahabat ku Rizqi Agna Sari, Resti Yustisia, Siti Rukoyah, Erna Septiana dan teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2014, terkhusus pada kelas D.

  4. Almamaterku (UIN Raden Intan Lampung) yang telah memberikan pengalaman yang sangat berharga untuk membuka pintu dunia kehidupan

  

RIWAYAT HIDUP

Siti Nur Aidah, lahir di desa Bandarsakti Kecamatan Abung Surakarta

  Kabupaten Lampung Utara 15 Mei 1996, yang merupakan anak kedua dari pasangan bapak Amsin Nurhanudiin dan Ibu Siti Fatimah.

  Jenjang pendidikan yang pernah dilalui penulis adalah RA AL-Islamiyah (lulus tahun 2002) MI AL-Islamiyah (lulus tahun 2008), MTs Al- Muhajirin (lulus tahun 2011)

  , MA Darul A’mal Metro (lulus tahun 2014), dan penulis melanjutkan kuliah pada prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah di IAIN Raden Intan lampung sejak tahun 2014 hingga sekarang. Selama menjadi siswa penulis aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler seperti PRAMUKA.

  Riwayat hidup penulis belum selesai sampai disini, penulis mohon do’anya agar senantiasa diberikan kemudahan baik hari ini dan masa yang akan datang untuk selalu memperbaiki diri bertambah lebih baik.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, segala puji syukur selalu terucap atas segala nikmat yang di berikan Allah SWT kepada kita, yaitu berupa nikmat iman, islam dan ihsan, sehingga saya (penulis) dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik walaupun di dalamnya masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.

  Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman yang penuh kegelapan menuju zaman terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang.

  Skripsi ini penulis susun sebagai tulisan ilmiah dan diajukan untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd) pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada yang terhormat : 1.

  Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung beserta stafnya yang telah banyak membantu dalam proses menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Dr. Imam Syafe’i, M. Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Bapak Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag selaku pembimbing I dan Ibunda Dr.

  Yuberti, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu serta mencurahkan fikirannya dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah beserta para karyawan yang telah membantu dan membina penulis selama belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung 5. Pimpinan perpustakaan baik pusat maupun Fakultas yang telah memberikan fasilitas buku-buku yang penulis gunakan selama penyusunan skripsi.

  6. Bapak M. Tauhid,S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs Al-Muhajirin beserta dewan guru dan para siswa yang telah membantu memberikan keterangan selama penulis mengadakan penelitian sehingga selesainya skripsi ini.

  7. Bapak Amsin Nurhanuddin, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Fiqih di MTs Al- Muhajirin yang menjadi mitra dalam penelitian ini, terimakasih atas bimbingannya selama penelitian ini berlangsung.

  8. Teman-teman mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2014 dan seluruh teman-teman mahasiswa 2014 , untuk segala do’a dan dukungan yang telah diberikan.

  9. Semua pihak dari dalam maupun dari luar yang telah memberikan dukungannya sehingga penulis bisa menyelsaikan karya tulis ini.

  Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga usaha dan jasa baik dari Bapak, Ibu, dan saudara/i sekalian menjadi amal ibadah dan diridhoi Allah SWT, dan mudah- mudahan Allah SWT akan membalasnya,

  Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin...

  Bandar Lampung, Mei 2018 Penulis,

  Siti Nur Aidah

  NPM. 1411010208

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 8 C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 8 D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 9 F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 11 1. Pengertian Model pembelajaran ............................................................ 11 2. Model Pembelajaran Deep Dealogue/Critical Thinking ...................... 14 a. Pengertian Deep Dialogue And Critical Thinking .......................... 14 b.

Perencanaan Pembelajaran Deep Dialogue And Critical

Thinking ........................................................................................... 16 c.

  d.

  Kelebihan Dan Kelemahan Deep Dialogue And Critical Thinking 19 e. Tujuan dan Sasaran Model Deep Dialogue And Critical Thinking 21 3. Hasil Belajar ......................................................................................... 22 4. Materi Pelajaran Fiqih ........................................................................... 28 B. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 33 C. Hipotesis ...................................................................................................... 34

  BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian........................................................................................ 36 B. Variabel Penelitian ...................................................................................... 37 1. Variabel Bebas (Independent) ............................................................... 37 2. Variabel Terikat (Dependent) .............................................................. 37 C. Populasi dan Sampel ................................................................................... 38 D. Teknik Pengambilan Sampel....................................................................... 38 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 39 1. Observasi ............................................................................................... 40 2. Test ........................................................................................................ 40 3. Wawancara (Interview) ......................................................................... 40 4. Dokumentasi ......................................................................................... 41 F. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 42 G. Uji Coba Instrumen ..................................................................................... 42 1. Uji Validitas ......................................................................................... 42 2. Uji Daya Beda Soal ............................................................................... 43 3. Uji Tingkat Kesungkaran ...................................................................... 45 4. Reliabilitas............................................................................................. 45 H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 47

  1. Uji Normalitas ......................................................................................... 47

  2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 49

  3. Uji Hipotesis............................................................................................ 50

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Uji Coba Instrumen ....................................................................... 52 1. Uji Validitas ........................................................................................ 52 2. Uji Tingkat Kesukaran ........................................................................ 53 3. Uji Daya Beda ..................................................................................... 54 4. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 55 B. Deskripsi Data Amatan ............................................................................... 56 C. Teknik Analisis Data ................................................................................... 57 1. Uji Normalitas ..................................................................................... 57 2. Uji Homogenitas ................................................................................. 58 D. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................................... 59 E. Pembahasan ................................................................................................. 60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................ 66 B. Saran ........................................................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Data Nilai Rata-rata Peserta Didik Bidang Studi Fiqih kelas VIII

  MTs Al-Muhajirin Bandarsakti Kec.Abung Surakarta Kab. Lampung Utara Tahun 2017/2018 ...............................................

  5 Tabel 2.1 : Perbandingan Nilai Angka dan huruf ................................................... 25

Tabel 3.1 : Distribusi Peserta Didik Kelas VIII MTs Al-Muhajirin

  Bandarsakti Kec.Abung Surakarta Kab.Lampung Utara ..................... 37 Tabel 3.2: Interpretasi Reliabilitas .......................................................................... 42 Tabel 3.3: Interpretasi Daya Pembeda .................................................................... 43 Tabel 3.4: Interpretasi Tingkat Kesukaran .............................................................. 44 Tabel 3.5: Interpretasi Tingkat Reliabilitas ............................................................. 45 Tabel 4.1: Hasil Uji Validitas Soal ......................................................................... 51 Tabel 4.2: Hasil Uji Daya Beda Butir Soal ............................................................. 52 Tabel 4.3: Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal ......................................................... 53 Tabel 4.4: Uji Validitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda ................................. 54 Tabel 4.5: Deskripsi Data Nilai hasil belajar fiqih .................................................. 55 Tabel 4.6: Hasil Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar .................................... 56 Tabel 4.7: Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ...................................................... 57

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 profil sekolah Lampiran 2 Daftar Nama Uji Instrumen Lampiran 3 Daftar Nama Dan Nilai Kelas Eksperimen Lampiran 4 Datar Nama Dan Nilai Kelas kontrol Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Tes Uji Coba Instrument Lampiran 6 Soal Uj iCoba Instrument Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba Instrument Lampiran 8 PerhitunganValidasi Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran Lampiran 10 Perhitungan Daya Beda Soal Lampiran 11PerhitunganReliabilitas Lampiran 12SilabusPembelajaran Lampiran 13RppPembelajaran Lampiran 14Soal Instrument Lampiran 15KunciJawabanSoalTes Instrument Lampiran 16Deskripsi Data Lampiran 17PerhitunganUjiNormalitasKelasEksperimen Lampiran 18PerhitunganUjiNormalitasKelas Control Lampiran 19AnalisisUjiHomogenitas Lampiran 20AnalisisUji T Lampiran 21Dokumentasi Lampiran 22LembarKeteranganValidasi Lampiran 23SuratPermohonanMengadakanPenelitian Lampiran 24SuratBalasanMengadakanPenelitian Lampiran 25KartuKonsultasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor terpenting yang harus dimiliki oleh makhluk

  sosial, karena pendidikan merupakan salah satu penunjang dalam kehidupan di zaman yang semakin canggih ini. Pendidikan merupakan sarana untuk menuju kepada pertumbuhan dan perkembangan bangsa, hal ini sesuai dengan semangat Undang- undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yaitu.

  “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga-warga yang

  1 demokratis serta bertanggung jawab”.

  Begitu pentingnya pendidikan bagi setiap manusia, Allah juga telah memperingatkan manusia agar mencari ilmu pengetahuan, sebagaimana dalam firman-Nya, dalam Q.S. At-Taubah Ayat 122:

1 Tim Penerbit Sinar Grafika, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,

  Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : Sinar Grafika, 2010), h.3

  2                

          Artinya : “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

  

mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk

memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan

kepada kaumnya apabila mereka telah kemJbali kepadanya, supaya mereka itu dapat

  2 menjaga dirinya”. (QS.At-Taubah : 122)

  Ayat di atas dapat diambil memberikan penjelasan bahwa sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk selalu melakukan proses belajar mengajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat disamping itu mendapat derajat yang tinggi dan diridhoi oleh Allah SWT.

  Pada dasarnya pendidikan harus dijadikan prioritas utama dalam pembangunan bangsa. Pentingnya pendidikan tersebut menyebabkan perlu adanya peningkatan mutu dalam pendidikan yang dilakukan secara menyeluruh, mencakup semua aspek pendidikan. Pembaharuan sangat diperlukan dalam proses pendidikan, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses pembaharuan dapat dilakukan dalam pembelajaran di sekolah meliputi model, metode, atau materi pelajaran. Mata

2 Departemen Agama RI, Al-

  Qur’an Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Terbaru (Surabaya : Mekar Surabaya, 2004), h.277.

  3 pelajaran Pendidikan Agama Islam salah satunya yang ada di Madrasah Tsanawiyah adalah fiqih.

  Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu bagian dari proses belajar mengajar mata pelajaran pendidikan agama islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, latihan, penggunaan pengamalan dan pembiasaan. Pelajaran Fiqih merupakan pendidikan agama islam yang menjadi ilmu real yang diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

  Berkaitan dengan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi

  

3

  agar terlaksana secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran tersebut berkaitan langsung dengan model pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Model pembelajaran diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di

3 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h. 3.

  4

  4

  kelas atau yang lain. Guru dianjurkan untuk memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

  Terdapat tiga tujuan dalam dunia pendidikan yang sangat dikenal dan diakui oleh para pendidikan yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif merupakan ranah psikologi peserta didik yang terpenting sebagai sumber sekaligus pengendali dari ranah afektif dan psikomotor. Ranah kognitif ini dapat dipelajari oleh peserta didik dengan guru, kemampuan ini lebih banyak mengajak peserta didik berpikir dengan memberi bahan atau materi pelajaran untuk bisa mereka pecahkan.

  Proses belajar yang dialami peserta didik merupakan proses perubahan tingkah laku yang dilakukan peserta didik sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, namun dalam perkembangan pembelajaran fiqih selama di sekolah guru memegang peranan utama dalam penyampaian materi di kelas. Berdasarkan wawancara pada guru bidang studi fiqih Amsin Nurahnuddin diketahui bahwa dalam proses pembelajaran di kelas masih sering menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu: ceramah, pemberian tugas. Peserta didik jarang menggunakan media dan peserta didik hanya menerima, mendengar, dan mencatat penjelasan yang disampaikan oleh pendidik. Kegiatan pembelajaran ini juga membuat peserta didik terlihat tidak dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran. Peserta didik selalu dituntut untuk mampu menjelaskan konsep yang telah diajarkan pendidik akan tetapi pendidik tidak membimbing peserta didik untuk mampu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan konsep tersebut. 4 Ibid., h. 144-145

  5 Hal ini menyebabkan perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran masih kurang. Kurangnya perhatian peserta didik terhadap materi pelajaran dalam proses pembelajaran menjadikan tingkat kemampuan berpikir kritis speserta didik masih rendah, dan peserta didik malu untuk bertanya apabila materi belum dipahami dan

  5

  malu untuk menyampaikan pendapat disaat pembelajaran berlangsung. Keadaan yang seperti ini memperlihatkan bahwa kemampuan berfikir peserta didik masih kurang. Padahal, berfikir kritis sangat dibutuhkan dalam pembelajaran fiqih karena untuk memahami konsep fiqih diperlukan prasyarat berfikir kritis dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dengan ilmu fiqih.

  Akibatnya, banyaknya peserta didik yang kurang menyukai pelajaran fiqih membuat mereka merasa tidak tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran yang mengakibatkan turunnya konsentrasi belajar. Sehingga, tingkat keberhasilan belajar pun masih sangat rendah.

  Dengan demikian, disajikan data hasil pra survei di MTs Al-Muhajirin Lampung Utara yang menunjukkan bahwa hasil belajar fiqih peserta didik masih rendah. Berikut ini data hasil nilai ulangan semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 peserta didik kelas VIII:

5 Amsin Nurahnuddin, Guru Fiqih MTs Al-Muhajirin Bandarsakti, Wawancara, tanggal 11 September 2017.

  6 Tabel 1.1

  34 3.

  Muhajirin Bandarsakti Kec.Abung Surakarta Kab.Lampung Utara Tahun 2017/2018

  97 Sumber: Legger Nilai Ulangan Semester Ganjil Peserta Didik Mts Al

  41

  56

  30 Jumlah

  13

  17

  VIII C

  14

  Data Nilai Rata-rata Peserta Didik Bidang Studi Fiqih kelas VIII MTs Al-Muhajirin Bandarsakti Kec.Abung Surakarta Kab.Lampung Utara Tahun 2017/2018

  20

  2 VIII B

  33

  14

  19

  1 VIII A

  Nilai

  No Kelas Kelas Jumlah peserta didik Nilai

  Berdasarkan data di atas terlihat bahwa dari 97 peserta didik, hanya ada 41 peserta didik atau 43% yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan ada 56 peserta didik atau 57% yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik masih kurang dari harapan.

  7 Dalam mengatasi masalah tersebut, salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan membuat variasi pembelajaran di kelas. Misalnya dengan menggunakan pendekatan, model atau metode pembelajaran yang berbeda dengan yang biasa dilakukan di sekolah tersebut yaitu pembelajaran konvensional yang kegiatan pembelajarannya masih di dominasi oleh peran pendidik. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan, model, atau metode pembelajaran yang tepat sehingga diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna, yang melibatkan keaktifan peserta didik sehingga dengan demikian peserta didik merasa pembelajaran fiqih menyenangkan.

  Berbagai macam model pembealjaran yang kita ketahui, salah satunya adalah model pembelajaran berbasis Deep Dealogue/Critical Thinking (DD/CT). Deep

  

Dealogue (dialog mendalam) dapat diartikan sebagai percakapan antara orang-orang

  (dialog) yang diwujudkan dalam hubungan interpersonal, saling ada ketrbukaan, jujur dan mengandalkan kebaikan. Sedangkan Critical Thinking (berfikir kritis) adalah kegiatan berfikir yang dilakukan dengn mengoprasikan potensi intelektual untuk menganalisis, membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat serta

  6 melaksanakan secara benar.

  Pembelajaran berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) yang mengakses paham konstruktivis dengan menekankan adanya dialog mendalam dan berpikir kritis. Anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (Mts) dapat dikategorikan sebagai anak usia remaja awal. Pada masa 6 Ngalimun, Strategi dan model pembelajaran (Banjarmasin : CV. Aswaja Pressindo, 2015),

  h. 98

  8 remaja awal atau masa puber adalah periode unik dan khusus yang ditandai dengan perubahan-perubahan perkembangan yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan. Dari suatu perubahan yang terjadi pada masa remaja ini membawa suatu konsekuensi mengenai metode dan materi tentang kegiatan pembelajaran.

  Berdasasarkan pemikiran di atas, diharapkan model pembelajaran berbasis

  

Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) bisa membantu pendidik untuk

  menjadikan pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Hal ini menjadi pertimbangan utama bagi penulis sehingga terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT)

  

Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII di MTs

Al- Muhajirin Abung Surakarta Kabupaten lampung Utara”.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah pada MTs Al- Muhajirin Bandarsakti Kelas VIII yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

  1. Model pembelajaran konvensional masih digunakan guru dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran.

2. Hasil belajar fiqih masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari table rata-rata hasil belajar dibawah KKM.

  9 3.

  Belum diterapkannya medel pembelajaran Deep Dealogue/Critical Thinking (DD/CT) dalam proses pembelajarannya.

C. Batasan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VIII semester ganjil di MTs Al-Muhajirin Bandarsakti tahun pelajaran 2017/2018.

  2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Deep Dialogue And Critical Thinking.

  3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh model Deep Dialogue And Critical Thinking terhadap hasil belajar peserta didik.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah serta pembatasan masalah yang telah dirumuskan di atas maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Deep Dialogue

  

And Critical Thinking terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII Mata Pelajaran

  fiqih di MTs Al-Muhajirin Abung surakarta tahun pelajaran 2017/2018 ? E.

   Tujuan Penelitian

  T ujuan penelitian ini adalah “untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Deep Dialogue And Critical Thinking terhadap hasil belajar peserta

  10 didik kelas VIII Mata Pelajaran fiqih di MTs Al-Muhajirin Bandarsakti Kecamatan Abung surakarta tahun pelajaran 2017/2018.

F. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Teoristik a.

  Memberikan pedoman jelas pada pendidik dan calon pendidik tentang model pembelajaran Deep Dealogue/Critical Thinking (DD/CT) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

  b.

  Sebagai pedoman untuk mengembangkan penelitian yang menggunakan model Deep Dealogue/Critical Thinking (DD/CT).

2. Manfaat Praktis

  a. Bagi peneliti, memberikan manfaat besar berupa pengalaman bekal untuk menjadi calon pendidik yang professional.

  b.

  Bagi pendidik, memberikan masukan dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Deep Dialogue And Critical

  Thinking sebagai bentuk pembelajaran fiqih untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih menarik.

  c.

  Bagi peserta didik, agar memiliki kemampuan berpikir kritis dalam memahami pelajaran fiqih.

  d.

  Bagi sekolah, mendapat gagasan baru serta menumbuhkan semangat untuk memajukan keilmuan yang kopetitif.

  11

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

  digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

  1 pembelajaran termasuk di dalamnya buku, film, komputer, dan kurikulum.

  Adapun Soekamto mengemukakan maksud dari model pembelajaran, yaitu Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

  2 pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

  Menurut Joyce dan well berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran,

  3

  dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Menurut Cucu Suhana Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati

  4 perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif. 1 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum (Jakarta: Kencana, 2014), h. 23 2 3 Ibid, h.24 Rusman, Model-model pembelajaran, mengembangkan profesionalisme Guru (Bandung:

  PT. Raja Grafindo persada,2013),h.133 4 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran (Bandung:PT. Refika aditama,2014), h. 37

  Dari pengertian model pembelajaran diatas maka penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang digunakan untuk menyusun kurikulum dan materi pelajaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas sehingga tercapainya tujuan yang diinginkan oleh guru. Model pembelajaran memiliki banyak jenis, sehingga untuk memilih model yang tepat perlu diperhatikan oleh guru untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

  Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu :

  1) Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai. 2) Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran. 3) Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa.

  5

4) Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis.

  Penggunaan model pembelajaran harus dipahami oleh guru karena guru memiliki peran yang sangat penting agar proses pembelajaran yang berlangung dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam proses belajar mengajar. Hal ini sangat penting untuk menciptakan pembelajaran bermakna terhadap peserta didik.

5 Rusman, Op. Cit, h. 133

a. Ciri-ciri Model Pembelajaran Model Pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1) Dalam model dapat yang dinamakan membentuk kelompok, dalam membentuk kelompok maka diciptakan suatu kelompok yang di dalamnya saling berinteraksi satu sama lain sehingga yang apat juga dikatakan berdemokratis.

  2) Pada model pembelajaran adanya suatu tujuan pendidikan tertentu yang menjadikan menghasilkan produk demi kemajuan proses pendidikan.

  3) Dapat menjadi gambaran atau terlihatnya dalam proses belajar mengajar sesuai atau tidaknya model yang digunakan dalam proses belajar tertentu.

  4) Model pembelajaran memiliki pedoman tertentu yang berguna untuk melihat keberhasilan dalam proses pembelajaran.

  5) Adanya suatu dampak atau gambaran terhadap model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran.

  6) Adanya persiapan seperti berupa desain mengajar dalam hal ini memilih salah satu terhadap model pembelajaran untuk diajarkan kepada peserta didik.

  Dari penjelasan-penjelasan di atas maka dapat disimpulkan dengan adanya model pembelajaran yang diterapkan atau diaplikasikan dalam proses belajar mengajar maka sedikit banyaknya ada suatu tujuan atau target yang ingin dicapai dari proses belajar mengajar, dimana guru termotivasi dan ingin membuktikan apakah ada kemajuan pola berpikir siswa dengan model pembelajaran yang dipakai, oleh sebab itu suatu model pembelajaran bukan hanya sekedar digunakan melainkan dapat dikatakan bahwa model pembelajaran adalah salah satu prioritas bagi guru yang diharapkan demi tercapainya proses belajar peserta didik menjadi yang lebih baik.

b. Manfaat Model Pembelajaran

  Dengan menggunakan model pembelajaran dalam mengajar maka baik guru maupun peserta didik memperoleh manfaat khususnya bila memakai model pembelajaran yang tepat guru memperoleh manfaat sebagai berikut:

1) Memudahkan guru dalam mengaplikasikan materi.

  2) Tidak lagi fokus terhadap model pembelajaran ceramah

  3) Menjadi motivasi dari guru terhadap murid untuk semangat menjalankan proses belajar mengajar.

2. Model Pembelajaran Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) a.

  Pengertian Deep Dialogue And Critical Thinking

  Deep Dialogue And Critical Thinking adalah sebuah filsafat yang

  digunakan sebagai pendekatan pembelajaran dengan mengutamakan adanya dialog mendalam dan berpikir kritis dalam proses pembelajaran di

  6 6 kelas. Deep dialogue (dialog mendalam) dapat diartikan sebagai Ngalimun, Op.Cit,h.99 percakapan antara orang-orang (dialog) yang diwujudkan dalam hubungan interpersonal, saling ada keterbukaan, jujur dan mengandalkan kebaikan.

  Sedangkan critical thinking (berpikir kritis) adalah kegiatan berpikir yang dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis, membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat serta

  7 melaksanakannya secara benar (Global Dialogue Institute).

  Menurut Kamdi, Deep Dialogue And Critical Thinking proses pembelajarannya dikonstruksikan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman melalui dialog secara mendalam dan berfikir kritis, tidak saja menekankan keaktifan peserta pada aspek fisik,tetapi juga aspek

  8

  intelektual, sosial, mental, emosional, dan spiritual. Selanjutnya Deep

  Dialogue And Critical Thinking menurut Swidler merupakan transformasi

  diri melalui pembukaan diri terhadap siapapun yang mempunyai pola pikir

  9

  berbeda. Adapun menurut Lau Deep Dialogue And Critical Thinking merupakan kemampuan untuk berpikir secara cermat dan wajar meliputi

  10 kemampuan untuk menyatukan, mencerminkan, dan pemikiran bebas.

  7 C. Asri Budiningsih,“Pengaruh Strategi Pembelajaran Deep Dialogue dan Kemampuan Awal Terhadap Pemahaman Materi Kuliah Belajar dan Pembelajaran ”. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, Vol. 3 No. 2 (september, 2010). 6 Ketut p. Ardhana, Pembelajaran Inovatif Berbasis Deep Dialogue/ Critical Thinking (DD/CT) ”.

  Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10 No. 1 (April 2006) h. 17. 9 Widarwati, Stategi dan Metode Pembelajaran Bernuansa Deep Dialogue And Critical Thinking (Malang : Bahan Ajar, 2006), h. 9. 10 Ibid, h. 11.

  Critical thinking dalam deep dialogue, merupakan metalitas dialog di

  mana akar critical thinking adalah dialog, sehingga dialog sebagai cara berpikir yang kritis dapat memperjelas cara berpikir itu sendiri. Deep

  Dialogue And Critical Thinking ini dapat membantu guru untuk

  menjadikan pembelajaran bermakna bagi peserta didik, karena dalam pendekatan ini pembelajaran sebanyak mungkin terpusat pada peserta didik. Jadi peserta didik dilatih untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, menemukan konsep, dan memecahkan permasalahan melalui dialog mendalam dan berpikir kritis dengan pendidik maupun sesama peserta didik.

  Beberapa prinsip yang harus dikembangkan dalam Deep Dialogue And

  Critical Thinking antara lain adanya komunikasi dua arah, prinsip saling

  memberi yang terbaik, menjalin hubungan kesederajatan dan keberadaban, serta empatisitas yang tinggi. Dengan demikian, Deep Dialogue And mengandung nilai-nilai demokrasi dan etis, sehingga

  Critical Thinking

  keduanya dapat dimiliki oleh siswa, selain pemahaman terhadap materi

  11 pembelajaran itu sendiri.

  Model pembelajaran Deep Dialogue And Critical Thinking adalah model pembelajaran yang mengkonsentrasikan kegiatan pembelajaran

11 Rahayu Puji Astuti,”Penerapan Pendekatan Deep Dialogue/Critical Tinking (DD/CT) Dalam

  

Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Jurnal Ilmiah Pengajaran Bahasa dan Sastra , Vol. 3 (Januari-Juni 2010) h. 35. untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman, melalui dialog secara mendalam dan berpikir kritis.

  b.

  Perencanaan pembelajaran Deep Dialogue And Critical Thinking

  (DD/CT)

  Penyusunan rancangan pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking dilakukan empat tahapan utama yaitu : 1) Mengembangkan komunitas (Comunity building) 2) Analisis isi (content analysis) 3) Analisis latar cultural (cultural setting analysis)

  12

Dokumen yang terkait

11 BAB II PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL DEEP DIALOGUE CRITICAL THINKING (DDCT) PADA MATA PELAJARAN FIQIH

0 1 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs - Raden Intan Repository

0 0 118

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK ANTARA METODE PEMBELAJARAN INKUIRI DAN DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SDN 1 SUKABUMI INDAH BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 103

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE BERBANTUAN MEDIA FLIP CHART TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PELAJARAN AKSARA LAMPUNG KELAS V MIN 9 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 125

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS V MIN 10 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

1 1 105

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS IV DI MIN 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 148

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PENENGAHAN LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 0 98

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs AL HIKMAH BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 99

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTs Al-HIKMAH BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 7 128

KOPETENSI PROPESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMP N 10 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 10