STRATEGI BERSAING AGROWISATA BHUMI MERAPI YOGYAKARTA - STIE Widya Wiwaha Repository
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
STRATEGI BERSAING AGROWISATA BHUMI MERAPI
YOGYAKARTA
SKRIPSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA
2017
Nama : Budi Purwo Nugroho Nomor Mahasiswa : 131114244 Jurusan : Manajemen STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
STRATEGI BERSAING AGROWISATA BHUMI MERAPI
YOGYAKARTA
SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata-1 Di Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta
Nama : Budi Purwo Nugroho Nomor Mahasiswa : 131114244 Jurusan : Manajemen
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA
2017 STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
STRATEGI BERSAING AGROWISATA BHUMI MERAPI
YOGYAKARTANama : Budi Purwo Nugroho Nomor Mahasiswa : 131114244 Jurusan : Manajemen Yogyakarta, 20 Februari 2017.
Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing
Ir. M. Awal Satrio Nugroho, M.M
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Budi Purwo Nugroho NIM : 131114244 Program Studi : Manajemen Judul Skripsi : Strategi Bersaing Agrowisata Bhumi Merapi Yogyakarta
Dengan ini saya menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila
Wiwaha
ternyata dikemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.
Plagiat Widya
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur paksaan.
Yogyakarta, 20 Februari 2017
STIE
Penulis
Jangan
Budi Purwo Nugroho
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim Dengan ketulusan dan kerendahan hati rasa syukur kepada Allah SWT
Yang Maha Pengasih dan Penyayang Karya ini ku persembahkan untuk:
Allah SWT
Sebagai penuntun dan penjaga hatiku, terima kasih telah melimpahkan Rahmat,
Wiwaha
Karunia, serta Hidayah-Mu kepadaku, karya ini adalah anugerah-Mu, Tetaplah Imanku Atas-Mu di Dunia hingga Akhirat
Nabi Muhammad SAW
PlagiatYang memberikan keteladanan yang sungguh mengagumkan
Widya
Almarhum Ayah
Terima kasih untuk semuanya, kau tetap inspirator dan motivatorku. Meskipun
STIE
kau tak ada di hari wisudaku, tapi aku yakin kau tersenyum melihatku di surga sana.
Jangan STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
Ibu
Wanita yang luar biasa. Terima kasih sudah menjadi bagian dari hidupku, menjadi wanita yang tak kenal lelah. Semoga bahagia selalu mengiringimu. Aku sangat mencintai kalian, Ayah dan Ibuku.
Adikku
Semoga kita bisa sama-sama menjadi orang yang sukses, yang bisa membanggakan Ayah dan ibu kita.
Suryanti Dwi Lutfia
Terima kasih atas semua dukungan dan cinta kasih selama ini. Terima kasih untuk kesetiaanmu menemaniku dalam menjalani studiku. Dan terima kasih sudah menjadi bagian teristimewaku dalam menjalani perjuanganku di daerah yang Istimewa ini.
Saudara-saudaraku
Semoga aku bisa bermanfaat untuk kalian. Terima kasih untuk do’a dan dukungannya.
Guru dan Dosenku
Yang telah memberikan ilmu dan pembelajaran untukku. Terimakasih, semoga Tuhan membalas semua jasa-jasa kalian. STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat Dan Almamaterku STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat MOTTO
“ Man Jadda Wajada ”
KATA PENGANTAR
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Strategi Bersaing Agrowisata Bhumi Merapi Yogyakarta”
. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta.
Skripsi ini dapat tersusun dengan baik tentunya berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak. Pada kesempatan baik ini, secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Allah SWT yang telah memberikan karunia, rezeki dan kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan pendidikan. Semoga semua ini menjadi jalan menuju ridho-Mu, amin.
2. Bapak Ir. M. Awal Satrio Nugroho, M.M selaku dosen pembimbing skripsi telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Moh. Mahsun yang sudah memberikan motivasi tentang pendidikan dan kehidupan kepada penulis.
4. Ibu Uswatun Chasanah selaku dosen Manajemen yang sudah memberikan motivasi dan arahan kepada penulis.
5. Bapak Ismet Hariawan, S.E,. S.H,. M.M yang sudah memberikan referensi buku-bukunya.
6. Bapak Drh. Wagimin Taruna selaku Direktur Utama Agrowisata Bhumi Merapi yang sudah meluangkan waktu dan memberikan informasi terkait tentang penelitian mengenai Agrowisata Bhumi Merapi.
7. Bapak Deni selaku Manajer Marketing Agrowisata Bhumi Merapi yang sudah meluangkan waktu dan memberikan informasi tentang Agrowisata Bhumi Merapi.
8. Kedua orang tuaku (Bapak Poniman dan Ibu Roena) dan keluarga yang senantiasa memberikan do’a, kasih sayang dan semangat bagi penulis.
Wiwaha
Terima kasih atas segala perjuangan, pengorbanan dan keikhlasan yang telah diberikan.
9. Mas Zico Maradona Nasution, S.T yang sudah menjadi motivator penulis dalam hal kuliah dan berwirausaha.
Plagiat Widya
10. Bapak Ismet Hariawan, S.E,. S.H,. M.M dan Ibu Linggar Prasasti, S.Sos yang telah membimbing penulis dari awal masuk perkuliahan sampai sekarang.
11. Suryanti Dwi Lutfia yang sudah setia dan menjadi motivator penulis
STIE dalam menjalani perkuliahan.
Jangan 12.
Mas Hendi, S.E, Pak Aji M.K, Mas Arif El-Rahma, Mas Radian STEI Hamfara, dan Mas Mastury STEI Hamfara yang sudah menjadi teman seperjuangan penulis di Organisasi Kemahasiswaan. Salam sukses untuk kita semua.
13. Teman-teman Manajemen Fc yang sudah menjadi sebuah tim futsal dalam masa perkulihan penulis. Semoga kita semua sukses.
14. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan do’a, semangat, dan dorongan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Terimakasih, hanya Allah SWT yang dapat membalas kebaikan kalian semua.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan yang dimiliki. Namun besar harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pembaca.
Wiwaha Yogyakarta, 20 Februari 2017.
Plagiat Widya
Budi Purwo Nugroho
STIE Jangan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................... ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv HALAMAN MOTO ................................................................................... vii
Plagiat
BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 1 Widya
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7
STIE
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
Jangan
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................. 8
BAB II Tinjauan Pustaka ............................................................................. 10
2.1 Pengertian Agrowisata ........................................................................... 10
STIE Widya Wiwaha
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 43
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 50
BAB IV Hasil dan Pembahasan .................................................................... 50
3.6 Pengujian Keabsahan Data ........................................................... 48
3.5 Analisis Data ................................................................................ 46
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 45
3.3 Unit Analisis ................................................................................ 44
3.2 Jenis Penelitian dan Sumber Data ................................................. 43
BAB III Metode Penelitian ........................................................................... 43
Jangan Plagiat
2.8 Kerangka Berfikir ........................................................................ 42
2.7 Penelitian Terdahulu .................................................................... 40
2.6 Pengertian Analisis SWOT-4K .................................................... 30
2.5 Pengertian Analisis SWOT-K ...................................................... 20
2.4 Pengertian Analisis SWOT .......................................................... 18
2.3 Definisi Strategi dan Manajemen Strategi .................................... 13
2.2 Definisi Strategi Bersaing ............................................................ 13
4.1.1 Sejarah Perusahaan ................................................................ 50
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
4.1.2 Wahana Agrowisata Bhumi Merapi ...................................... 52
4.1.3 Paket Wisata .......................................................................... 57
4.1.4 Fasilitas ................................................................................. 67
4.2 Struktur Organisasi ...................................................................... 69
4.3 Hasil Penelitian ............................................................................ 70
4.3.1 Faktor Eksternal dan Faktor Internal ...................................... 70
4.3.2 Total Nilai Tertimbang .......................................................... 78
4.3.3 Selisih Nilai Tertimbang ........................................................ 82
4.3.4 Posisi Dalam Matriks SWOT-4K .......................................... 83
BAB V Kesimpulan dan Saran ..................................................................... 89
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 89
5.2 Saran ............................................................................................ 90 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 92
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Total Nilai Tertimbang Agrowisata Bhumi Merapi ....................... 81 Tabel 2 Selisih Nilai Tertimbang Agrowisata Bhumi Merapi ..................... 83
Wiwaha Plagiat Widya
STIE Jangan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Matriks SWOT-K ........................................................................ 24 Gambar 2 Matriks SWOT-4K ..................................................................... 32 Gambar 3 Kerangka Berfikir ........................................................................ 42 Gambar 4 Kurikulum dan Tujuan ................................................................. 53 Gambar 5 Struktur Organisasi Agrowisata Bhumi Merapi ............................ 69 Gambar 6 Skema Matriks SWOT-K ............................................................. 77
Wiwaha
Gambar 7 Posisi Dalam Matriks SWOT-4K ................................................ 84
Plagiat Widya STIE Jangan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan pokok: memperoleh laba, meningkatkan harga saham, meninggikan volume penjualan, dan mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Seringkali dianggap bahwa tujuan yang disebut pertama merupakan yang terpenting bagi pemilik, setidaknya bagi perusahaan yang belum menjadi perusahaan publik. Jenis tujuan yang disebut kedua biasanya berlaku bagi perusahaan yang sudah menjadi perusahaan publik.
Wiwaha
Tujuan meningkatkan volume penjualan (market share) juga sering diutamakan karena dianggap bahwa besar kecilnya pangsa pasar yang dikuasai berpengaruh langsung pada laba yang dapat dicapai. Belakang ini tujuan keberlangsungan hidup juga mendapatkan perhatian. Ternyata tercapainya tujuan yang lain belum
Plagiat Widya
menjamin perusahaan dapat berusia panjang. Bisa saja perusahaan tiba-tiba sakit dan harus terpaksa keluar dari pasar, ketika sebelumnya seperti tidak terlihat tanda-tandanya.
Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah diterapkan, manajemen
STIE
perlu memperhatikan dua faktor pokok, yakni faktor ekternal yang tidak
Jangan
terkontrol oleh perusahaan dan faktor internal yang sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan. Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melingkupi operasi perusahaan yang dari padanya muncul peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bisnis. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environment) dan lingkungan bisnis makro (macro
environment ): ekonomi, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
Faktor internal meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen; dan budaya perusahaan (corporate culture). Dari penguasaan faktor internal perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki.
Dengan kata lain, perusahaan akan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan ketika kekuatan perusahaan melebihi kelemahan yang dimiliki. Oleh karena itu perusahaan tersebut mampu mengeksploitasi peluang bisnis yang ada
Wiwaha
dan mengeliminir ancaman bisnis yang mengitarinya. Dari sinilah bermula apa yang sering dikenal orang sebagai analisis TOWS (threats, opportunities,
weaknesses, strengths ) yang amat popular itu. Dengan demikian, secara
sederhana dapat dikatakan bahwa tercapai tidaknya tujuan perusahaan yang telah
Plagiat Widya
ditetapkan adalah fungsi dari lingkungan makro, lingkungan industri, manajemen fungsional dan budaya (karakter) perusahaan. Karakter ini merupakan wujud akhir dari keberhasilan perusahaan mengimplementasikan visi-misinya.
Banyaknya pelaku bisnis yang ada juga merupakan tingkatan tentang
STIE
tingginya tingkat persaingan yang terjadi, terutama tentang tingkat persaingan
Jangan
yang menjalankan bisnis yang sama. Pemilik perusahaan tentu harus pintar membentuk tim atau staff untuk bisa bersaing dalam persaingan tersebut, maka dari itu ada pembagian tentang bagian kerjanya. Katakan salah satunya adalah bagian untuk menghadapi persaingan, mereka harus dengan langkah yang tepat menerapkan strategi bersaing untuk menghadapi dunia persaingan bisnisnya atau perusahaannya agar semakin berkembang dan tidak kalah dalam dunia persaingan. Bagian strategi bersaing juga bukan hanya memikirkan bagaimana membuat perusahaan lebih dikenal masyarakat, tetapi juga harus mampu membaca peluang dan ancaman yang ada, terutama peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal. Menyiapkan strategi yang akan diterapkan dan menyiapkan strategi agar perusahaan mampu menghadapi persaingan. Strategi yang tepat akan membawa perusahaan pada masa yang keberlanjutannya, sedangkan sebaliknya jika strategi yang diterapkan kurang tepat maka perusahaan akan kalah bersaing dengan para pesaing yang ada. Industri bisnis yang ada di dunia ini sangat
Wiwaha
beragam, hampir semua industri bisnis memerlukan bagian strategi bersaing, dan salah satunya adalah industri pariwisata.
Pariwisata merupakan industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia, melibatkan 657 juta kunjungan wisata di tahun 1999 dengan US $ 455 Milyar
Plagiat Widya
penerimaan ke seluruh dunia. Pada tahun 2010 jumlah kunjungan antar negara ini meningkat mencapai 937 juta. Resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah menyatakan bahwa pariwisata as a basic and desireable human activity deserving the praise and encouragement of all people and government.
STIE
Data diatas menunjukkan potensi industri pariwisata dalam menunjang
Jangan
perekonomian negara. Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam, seni budaya, adat istiadat, memiliki modal besar bagi pembangunan industri pariwisata. Dengan modal besar yang dimiliki, industri pariwisata berpeluang besar menjadi andalan perekonomian nasional. Sektor pariwisata menyumbang devisa yang cukup besar bagi negara yang berasal dari pengeluaran yang dikeluarkan turis asing setiap berkunjung ke Indonesia. Semakin besar jumlah turis asing yang berkunjung ke Indonesia, maka semakin besar pula devisa yang diperoleh. Dibandingkan dengan komoditi ekspor lain, penerimaan devisa negara dari sektor pariwisata merupakan salah satu yang terbesar.
Banyak jenis pariwisata yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia, antara lain wisata bahari/tirta, wisata sejarah, wisata arkeologi, wisata budaya, wisata agama, wisata ziarah, wisata kesehatan, wisata wredha (orang tua), wisata remaja, wisata perkebunan/wisata agro, wisata nostalgia, wisata pendidikan/ilmiah, wisata petualangan, wisata alam, wisata dirgantara, wisata Wiwaha berburu, wisata belanja, dan wisata industri (Susanto, 2001). Sub sektor wisata agro atau agrowisata merupakan salah satu jenis pariwisata yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Di Indonesia, agrowisata atau agrotourism didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro
Plagiat Widya
(agribisnis) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian.
Melalui pengembangan agrowisata menonjolkan budaya lokal dalam
STIE memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil
melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi
Jangan
lokal (indigenous technology) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya.
Yogyakarta merupakan wilayah atau daerah yang berpotensi besar dalam hal pengembangan industri bisnis pariwisata, salah satu tempat tujuan para wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang gemar berwisata. Selain disebut sebagai kota pendidikan dan kota budaya. Yogyakarta juga merupakan kota wisata, hal tersebut bisa dibuktikan dengan terus meningkatkannya jumlah kunjungan wisatawan dari setiap tahunnya. Para pelaku bisnis terus mengembangkan bisnisnya disektor pariwisata, karena mereka melihat Yogyakarta adalah wilayah atau daerah yang menjanjikan untuk berbisnis terkhusus dalam hal bisnis pariwisatanya. Pengembangan tersebut bisa terlihat dari adanya pembangunan tempat-tempat wisata baru, dan juga pembenahan-
Wiwaha
pembenahan tempat wisata lama yang mulai di kembangkan kembali, dan salah satu tempat wisata yang ada di Yogyakarta yang belum lama ini muncul adalah Agrowisata Bhumi Merapi Yogyakarta.
Agrowisata Bhumi Merapi merupakan salah satu tempat wisata yang
Plagiat Widya
berada di daerah Yogyakarta. Terletak dijalan kaliurang km 20 di Dusun Sawungan, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Agrowisata Bhumi Merapi sebagian besar terdiri dari lahan pertanian, perkebunan dan peternakan
STIE dengan pemandangan alam berbatasan langsung dengan Kali Kuning. Agrowisata
Bhumi Merapi memiliki latar belakang pemandangan Gunung Merapi dan
Jangan
indahnya Kali Kuning, yang menjadikan tempat tersebut cocok untuk camping, outbond, fieldtrip, wisata alam, reuni, makrab atau untuk sekedar melepas lelah bersama keluarga. Di samping wisata agro dan alam, pengunjung Agrowisata Bhumi Merapi dapat mengunjungi situs sejarah berupa Goa Ponggolo. Goa
Ponggolo memiliki panjang kurang lebih 350 meter dengan aliran air yang deras sehingga sangat menarik untuk kegiatan rafting dan caving. Hal inilah yang menjadi keunikan tersendiri bagi Agrowisata Bhumi Merapi. Keunikan yang dimiliki Agrowisata Bhumi Merapi ini merupakan keunggulan produk yang harus dapat disampaikan kepada konsumen, agar konsumen tertarik untuk berkunjung ke Agrowisata Bhumi Merapi.
Tempat wisata Agrowisata Bhumi Merapi Yogyakarta ini termasuk tempat wisata yang baru, tetapi tingkat kunjungan dari para pengunjungnya bisa dikatakan selalu meningkat dari setiap waktunya. Tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi oleh para pengunjung, baik para wisatawan lokal maupun para Wiwaha wisatawan asing, baik para wisatawan yang berasal dari Yogyakarta maupun para wisatawan yang berasal dari luar Yogyakarta. Oleh sebab itu penulis disini merasa tertarik untuk meneliti strategi bersaing apa yang digunakan oleh Agrowisata Bhumi Merapi ini untuk menghadapi tingkat persaingan yang ada,
Plagiat Widya
terkhusus untuk wilayah atau daerah di Yogyakarta.
Dan berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengkajinya melalui kajian ilmiah atau penelitian dengan judul “STRATEGI
STIE BERSAING AGROWISATA BHUMI MERAPI YOGYAKARTA”.
Jangan
1.2 Rumusan Masalah
Sebagai objek wisata agro yang masih tergolong baru, Agrowisata Bhumi Merapi harus memiliki rumusan strategi yang tepat dalam memperkenalkan Agrowisata Bhumi Merapi beserta dengan keunggulan produknya. Hal ini dilakukan agar Agrowisata Bhumi Merapi mampu menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Untuk meraih peningkatan jumlah kunjungan, salah satu hal yang diperlukan adalah suatu rumusan strategi bersaing yang tepat.
Dalam proses pengembangannya, Agrowisata Bhumi Merapi menyajikan berbagai hal untuk pengunjungnya. Yaitu pengunjung bisa menikmati taman
Wiwaha
kelinci dan kambing perah, camping ground, outbond training, wisata goa ponggolo, taman reptil dan musang, taman hidroponik, dan wahana berkuda. Hal inilah yang menjadi keunikan tersendiri bagi Agrowisata Bhumi Merapi. Keunikan tersebut merupakan keunggulan produk yang harus dapat disampaikan
Plagiat
dengan baik kepada masyarakat sebagai calon konsumen dalam upaya untuk
Widya
menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Dalam hal inilah diperlukan strategi bersaing yang benar-benar efektif.
Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan masalah pokok penelitian
STIE
yaitu bagaimana strategi bersaing yang dilakukan oleh Agrowisata Bhumi Merapi
Jangan
Yogyakarta dalam membaca ancaman (threats), peluang (opportunities), kelemahan (weaknesses) dan kekuatan (strengths) yang ada? STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah penelitian yang sudah penulis jelaskan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas strategi bersaing yang diterapkan oleh Agrowisata Bhumi Merapi Yogyakarta dalam membaca ancaman (threats), peluang (opportunities), kelemahan (weaknesses) dan kekuatan (strengths) yang ada.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu: 1.
Sebagai bahan pembelajaran penulis terkait soal pembuatan karya ilmiah.
2. Untuk mendalami teori yang sudah didapatkan melalui perkuliahan dengan keadaan dilapangan.
3. Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen Agrowisata Bhumi Merapi dalam menyusun strategi bersaing yang efektif dilakukan.
4. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian mengenai strategi bersaing.
5. Sebagai bahan rekomendasi bagi penelitian lebih lanjut yang dilakukan di Agrowisata Bhumi Merapi.
6. Sebagai bahan pembelajaran yang lebih mendalam untuk penulis tentang membaca dan menyikapi cara menghadapi persaingan lewat strategi bersaing yang dilakukan dalam sebuah bisnis.
7. Untuk memenuhi tugas akhir dan bisa mendapatkan hasil yang diharapkan oleh penulis guna menyelesaikan pendidikan Strata-1 (S1) Jurusan Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta.
Wiwaha Plagiat Widya
STIE Jangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Agrowisata
Dalam pengertian sederhana, agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Dalam pengertian sederhana yang lain, agrotourism didefinisikan sebagai perpaduan antara pariwisata dan pertanian dimana pengunjung dapat mengunjungi kebun,
Wiwaha
peternakan, kilang anggur untuk membeli produk, menikmati pertunjukan, mengambil bagian dari aktivitas, makan suatu makanan atau melewatkan malam bersama di suatu areal perkebunan atau taman.
Di Indonesia, Agrowisata atau agrotourism didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai
Plagiat Widya
objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.
Tujuan agrowisata adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman
STIE
rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan,
Jangan
diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal
(indigenousknowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan
alaminya.Pengembangan agrowisata yang sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat di sekitarnya akan arti pentingnya kelestarian sumber daya lahan pertanian. Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini.
Dalam pengembangan agrowisata, ada beberapa manfaat yang dapat
Wiwaha
diperoleh. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata antara lain melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar lokasi wisata. Agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara
Plagiat Widya
langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada wilayah-wilayah yang
STIE
dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari pentingnya nilai
Jangan
kualitas lingkungan tersebut, masyarakat/petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya. STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi (eco-toursm), yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Oleh karena itu, pengelolaannya harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1.
Pengaturan dasar alaminya, yang meliputi kultur atau sejarah yang menarik, keunikan sumber daya biofisik alaminya, konservasi sumber daya alam ataupun kultur budaya masyarakat.
2. Nilai pendidikan, yaitu interpretasi yang baik untuk program pendidikan dari areal, termasuk lingkungan alaminya dan upaya konservasinya.
3. Partisipasi masyarakat dan pemanfaatannya. Masyarakat hendaknya melindungi/menjaga fasilitas atraksi yang digemari wisatawan, serta dapat berpartisipasi sebagai pemandu serta penyedia akomodasi dan makanan.
4. Dorongan meningkatkan upaya konservasi. Wisata ekologi biasanya tanggap dan berperan aktif dalam upaya melindungi area, seperti mengidentifikasi burung dan satwa liar, memperbaiki lingkungan, serta memberikan penghargaan/fasilitas kepada pihak yang membantu melindungi lingkungan.
2.2 Definisi Strategi Bersaing
Hariadi (2005), strategi bersaing perusahaan merupakan langkah-langkah strategi yang terencana maupun tidak terencana untuk dapat memiliki keunggulan bersaing sehingga dapat menarik perhatian konsumen, memperkuat posisi dalam pasar, dan bertahan terhadap tekanan persaingan. Keunggulan bersaing dalam pasar akan memudahkan perusahaan untuk meraih keuntungan lebih besar daripada pesaing dan memberikan kesempatan hidup lebih lama dalam persaingan. Strategi perusahaan dapat dijalankan secara ofensif atau defensif atau dilakukan bergantian sesuai dengan kondisi di lapangan.
Selanjutnya Hariadi membedakan antara strategi bersaing dan strategi
Wiwaha
bisnis, strategi bisnis tidak hanya semata berkaitan dengan bagaimana bersaing dengan lawan bisnis ataupun kekuatan-kekuatan dalam pasar, melainkan juga mencakup strategi dalam fungsi-fungsi yang dijalankan perusahaan, dan bagaimana respon manajemen terhadap perubahan kondisi industri yang
Plagiat Widya
menyangkut banyak hal (tidak semata-mata persaingan saja). Sementara itu, strategi bersaing hanya fokus pada rencana tindakan manajemen untuk bersaing dengan sukses dan memberikan nilai yang sangat bagus pada konsumen.
STIE
2.3 Definisi Strategi dan Manajemen Strategi Jangan
Chandler (1962) dalam Hunger dan Wheelen (2003), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Lebih lanjut Learned, Christensen, Andrews, dan Guth (1965) dalam Hunger dan Wheelen
(2003) bahwa strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.
Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977) strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.
Lebih lanjut Porter (1993), strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Menurut Andrews (1980), Hunger dan Wheelen (2003) menjelaskan strategi sebagai kekuatan motivasi untuk stakeholder, seperti
Wiwaha
stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.
Plagiat Widya
Menurut Tjiptono (2002) mengatakan istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratos = militer, dan og= memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini relevan dengan situasi zaman dulu yang sering diwarnai perang, di mana jendral dibutuhkan untuk memimpin
STIE suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.
Jangan
Menurut Umar (2005), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Lebih khusus dua pakar strategi, Hamel dan Prahalad (1995), yang mengangkat kompetensi inti sebagai hal yang penting. Mereka berdua mendefinisikan strategi yang terjemahannya seperti berikut ini:
”Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).
Perusahaan perlu kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.” Hunger dan Wheelen (2003) menjelaskan bahwa sebelum perusahaan
Wiwaha
dapat memulai perumusan strategi, manajemen harus mengamati lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi kesempatan dan ancaman yang mungkin terjadi.
Pengamatan lingkungan adalah pemantauan, pengevaluasian dan penyebaran informasi dari lingkungan eksternal kepada orang-orang kunci dalam perusahaan.
Plagiat Widya
Pengamatan lingkungan adalah alat manajemen untuk menghindari kejutan strategis dan memastikan kesehatan manajemen dalam jangka panjang. Penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara pengamatan lingkungan dengan laba. Dalam melakukan pengamatan lingkungan, manajer strategis pertama-tama harus
STIE
mengetahui berbagai variabel yang ada dalam lingkungan sosial dan lingkungan
Jangan kerja.
Menurut Pearce dan Robinson (1997) manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanakan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.
Mengimplementasikan pilihan strategik dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, SDM, struktur, teknologi, dan sistem imbalan. i.
h.
Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.
g.
Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi utama (grand strategy ) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki.
f.
e.
untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Ini terdiri dari sembilan tugas penting: a.
Menganalisis opsi perusahaan dengan menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan ekstern.
d.
Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing maupun faktor- faktor konstektual umum.
c.
Mengembangkan profit perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya.
b.
Merumuskan misi perusahaan meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi (philosophy) dan tujuan (goal).
Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan datang.
Pearce dan Robinson (1997) menjelaskan juga bahwa lingkungan ekstern perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor yang saling berkaitan yang memainkan peran penting dalam menentukan peluang, ancaman dan kendala yang dihadapi perusahaan. Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari luar, dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi suatu perusahaan tertentu seperti faktor ekonomi, sosial, politik, tehnologi dan ekologi. Faktor- faktor yang lebih langsung mempengaruhi prospek perusahaan bersumber pada lingkungan industrinya, meliputi hambatan masuk, persaingan diantara anggota industri, adanya produk dari faktorsubtitusi, serta daya tawar menawar pembeli dan pemasok. Lingkungan operasional terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan seperti posisi bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor dan pasar tenaga kerja.
David (2009) mendefinisikan manajemen strategis sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
Plagiat Widya Wiwaha
keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai
STIE keberhasilan organisasional.
Jangan
2.4 Pengertian Analisis SWOT
Lebih lanjut Pearce dan Robinson (1997) menambahkan bahwa salah satu bagian dari proses manajemen strategik adalah analisis faktor intern perusahaan yang menghasilkan profil perusahaan, mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan utama perusahaan. Kekuatan dan kelemahan ini dibandingkan dengan peluang dan ancaman ekstern sebagai landasan untuk menghasilkan alternatif- alternatif strategi suatu proses yang dinamakan analisis SWOT.
Yusanto dan Wijdajakusuma (2003), analisis SWOT merupakan salah satu instrumen internal dan eksternal perusahaan yang telah dikenal luas. Analisis ini bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5. Maksudnya, data yang ada
Wiwaha
diupayakan mencakup data perkembangan organisasi pada tiga tahun sebelum dilakukan analisis, apa yang akan diinginkan pada tahun dilakukannya analisis serta kecenderungan organisasi untuk lima tahun kedepan pasca analisis. Hal ini dimaksudkan agar strategi yang akan diambil memiliki dasar dan fakta yang
Plagiat Widya
dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Freddy (1997), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematif untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang
STIE
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
Jangan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategy planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini dinamakan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.
Metode analisa SWOT dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar, berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 (empat) sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:
Wiwaha
= Strengths, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
S organisasi atau program pada saat ini.
W = Weaknesses, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.Plagiat Widya
= Opportunities, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
O organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
= Threats, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
T
datangdari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa
STIE depan.
Jangan
2.5 Analisis SWOT Klasik (SWOT-K)
Sekalipun amat populer, sesungguhnya alat analisis TOWS (threats, ) bukan alat analisis yang pertama kali
opportunities, weaknesses, strengths
dikenal dalam MS dan atau strategi. Jika dilihat secara konseptual memang boleh jadi bisa dikatakan bahwa lahirnya TOWS bersamaan dengan lahirnya MS secara formal pada awal dasawarsa 1960-an, tepatnya pada tahun 1963 ketika McKinsey
Foundation for Management Research menyelenggarakan simposium tentang
di Harvard Business School (Porter dan Siggelkow, 1980). Business PolicyKetika itu ada pendapat yang menyatakan bahwa jika disederhanakan secara berlebihan MS pada dasarnya adalah analisis TOWS itu sendiri, setidaknya pada
Wiwaha
masa awal perkembangannya. Pada masa itu pokok bahasan dalam MS masih berkutat di sekitar datangnya peluang dan ancaman bisnis yang berasal dari lingkungan eksternal serta kekuatan dan kelemahan perusahaan yang dibangun oleh manajemen.
Plagiat Widya
Namun demikian, jika dilihat secara teknis sebagai salah satu alat bantu pengambilan keputusan dalam MS dan atau strategi, usia TOWS Klasik (TOWS- K) bahkan bisa dibilang masih muda. Alat analisis tersebut ditemukan sesudah alat analisis TOWS yang lain. Bahkan analisis TOWS-K sesungguhnya lebih
STIE
belakangan lahir disbanding misalnya matriks BCG (Boston Consulting Group)
Jangan
yang juga cukup dikenal. Analisis TOWS-K pertama kali diperkenalkan oleh Heinz Weihrich, profesor manajemen di University of San Fransisco pada tahun 1982 dalam artikelnya yang dimuat dalam jurnal Long Range Planning volume
15. Pada tahun-tahun sesudahnya Weihrich (1993) terus memperkenalkannya pada publik bahwa analisis TOWS-K tidak hanya bisa digunakan untuk organisasi bisnis, akan tetapi bisa diterapkan pada setiap sistem organisasi termasuk negara dan organisasi nirlaba.