T BK 1303021 Chapter1
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang
penelitian yang menjadi titik tolak penelitian, identifikasi, tujuan penelitian,
manfaat dan signifikansi penelitian serta sistematika penulisan.
A. Latar Belakang Penelitian
Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan
ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. Keluarga
juga merupakan sebuah rumah bagi seorang anak untuk mendapatkan kasih
sayang dan perhatian yang sudah menjadi haknya ketika anak lahir ke dunia
Di zaman yang sudah berkembang ini seseorang yang mengamati anakanak dalam setiap harinya akan menemukan bahwa masing-masing anak memiliki
keunikan dan keistimewaan tersendiri, mulai dari pikiran, sikap dan tingkah
lakunya yang membuat memberi perhatian lebih, khususnya para orang tua. Bagi
anak-anak masa kanak-kanak adalah waktu untuk mengamati semua yang ada
disekelilingnya, untuk belajar, mengalami, dan tumbuh. Mereka bermain,
bergembira, berfantasi, mengeksplorasi, dan percaya bahwa dunia adalah tempat
yang aman, tentram dan bersahabat.
Perubahan perilaku anak tidak akan menjadi masalah bagi orang tua
apabila anak tidak menunjukkan tanda penyimpangan. Akan tetapi, apabila anak
telah menunjukkan tanda yang menyimpang dan mengarah ke hal negatif akan
membuat cemas bagi sebagian orang tua yang dapat merugikan masa depannya.
Sebagai orang tua tidak dituntut untuk membentuk anak-anak maupun untuk
mengubah seperti yang mereka inginkan.
Cara orang tua mendidik anak disebut sebagai pola asuh, setiap orang tua
berusaha menggunakan cara yang paling baik menurut mereka dalam mendidik
anak. Untuk mencari pola yang terbaik maka hendaklah orang tua mempersiapkan
diri dengan beragam pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
mendidik anak. Orang tua diharapkan dapat memilih pola asuh yang tepat dan
ideal bagi anak, yang bertujuan untuk mengoptimalkan perkembangan anak dan
paling utama pola asuh yang diterapkan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai
yang baik pada anak, sehingga dapat mencegah dan menghindari segala bentuk
dan perilaku menyimpang pada anak di kemudian hari, karena anak merupakan
sebuah ujian yang diberikan Allah kepada umat manusia ,
Allah SWT telah menurunkan kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman
hidup manusia sampai akhir zaman. Keberadaan Al-Qur’an tak terbatas oleh
ruang dan waktu. Ketidakterbatasannya inilah menjadi suatu kunci kemukjizatan
Al-Qur’an. Sisi kemukjizatan Al-Qur’an juga terlihat pada ayat-ayat yang
berhubungan dengan pendidikan. Pendidikan sebagai upaya untuk memanusiakan
manusia, secara universal “terlukis” jelas dalam isi kandungan Al-Qur’an.
Kandungan nilai-nilai pendidikan ini hanya dapat diketahui oleh sebagian dari
manusia yang memiliki kemampuan yang memadai.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung nilai-nilai pendidikan tersebut
adalah tertera dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 13 - 19. Di dalam ayat-ayat
tersebut mengisahkan tentang seorang ayah dengan putranya dalam memberikan
pelajaran berbentuk bimbingan. QS. Luqman Ayat 13-19, sebagai berikut :
ِ ال لُْق َما ُن ِِبْنِ ِه َو ُه َو يَِعظُهُ يَا بُنَي َِ تُ ْش ِر ْك بِالل ِه إِن ال
ْم
َ ََوإِ ْذ ق
ٌ ش ْر َك لَظُل
ِ
ِْ َوَوصْي نَا١٣يم
سا َن بَِوالِ َديْ ِه َح َملَْتهُ أُمهُ َو ْهنًا َعلَى َو ْه ٍن
ٌ َعظ
َ ْاْن
ِ وفِصالُهُ فِي َعامي ِن أ
ِ ك إِلَي الْم
َوإِ ْن١٤ ص ُير
َ َْن ا ْش ُك ْر لِي َولَِوالِ َدي
َْ
َ َ
َ
ِ ِ ِ َ َاك علَى أَ ْن تُ ْش ِر َك بِي ما لَيس ل
ْم فَََ تُ ِط ْع ُه َما
َ َ اه َد
َ َج
ٌ ك به عل
َ ْ َ
ِ و
ِ
ِ ِ
اب إِلَي ثُم إِلَي
َ َيل َم ْن أَن
َ َ
َ صاحْب ُه َما في الدنْ يَا َم ْع ُروفًا َواتب ْع َسب
ال
َ ك ِمثْ َق
ُ َ يَا بُنَي إِن َها إِ ْن ت١٥َم ْرِج ُع ُك ْم فَأُنَبِئُ ُك ْم بِ َما ُكْنتُ ْم تَ ْع َملُو َن
ِ حب ٍة ِمن َخرَد ٍل فَتَ ُكن فِي ص ْخرةٍ أَو فِي السماو
ِ ات أ َْو فِي ْاْ َْر
ض
ْ َ َ
ْ
ْ ْ َ
ََ
ِ يأ
يَا بُنَي أَقِ ِم الص ََةَ َوأْ ُم ْر١٦ يف َخبِ ٌير
ٌ ْت بِ َها اللهُ إِن اللهَ لَ ِط
َ
ِ
ك ِم ْن َع ْزِم
َ ِك إِن ذَل
َ ََصاب
ْ بِال َْم ْع ُروف َوانْهَ َع ِن ال ُْمْن َك ِر َو
َ اصبِ ْر َعلَى َما أ
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
ِ لناس َوَِ تَ ْم
ِ ِص ِع ْر َخد َك ل
ِ ش فِي ْاْ َْر
ض َم َر ًحا إِن
ْاْ ُُموِر
َ ُ َوَِ ت١٧
ِ واق١٨ال فَ ُخوٍر
ٍ َاللهَ َِ يُ ِحب ُكل ُم ْخت
ض
ُ ك َوا ْغ
َ ِْص ْد فِي َم ْشي
ْ ض
َ
ِ
ِ ْ ْك إِن أَنْ َكر ْا
١٩
ْح ِمي ِر
َ ِص ْوت
ُ ص ْو
َ م ْن
َ ََص َوات ل
َ ت ال
َ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu
ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar".Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan. (Lukman berkata): "Hai anakku,
sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan
berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya
Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah
salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah
kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan
dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara
ialah suara keledai.
Ada beberapa kitab tafsir yang memberi penafsiran Al-Qur’an surat
Luqman ayat 13-19. Diantaranya Sayid Quthb (2004 hlm. 164), menafsirkan
bahwa pengarahan Luqman terhadap anaknya dengan nasihat tersebut
mengandung hikmah kebijaksanaan. Nasihat tidak mengandung tuduhan, akan
tetapi mengandung persoalan ketauhidan.
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Kebijaksanaan orang tua (ayah) terhadap anaknya menjadi sebuah
keteladanan ketika seorang anak telah dewasa. Persoalan ketauhidan adalah hal
yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak sebelum mengetahui hal
perkara lainnya. Sebagai orang tua wajib menanamkan nilai ketauhidan (keesaan)
Allah dengan benar kepada anaknya. Muhammad Ghazali (2005 hlm. 385),
menjelaskan pesan (wasiat) diteruskan berkenaan dengan sikap kepada kedua
orang tua, karena kedua orang tua merupakan jalan bagi keberadaan manusia.
Seorang anak sejatinya membalas budi baik orang tua yang telah melahirkan dan
mengasuhnya hingga beranjak dewasa. Meskipun kasih sayang orang tua tak
sanggup dibalas dengan apapun, dan juga tidak pernah menyakiti hati keduanya
meskipun hanya dengan ungkapan kata “ah”.
Hasby Ash-Shiddieqy (2000 hlm. 207), menafsirkan kedudukan (fungsi)
ayah adalah memberi pelajaran kepada anak-anaknya dan menunjukinya kepada
kebenaran serta menjauhkan dari kebinasaan. Seorang ayah bertanggung jawab
dalam kehidupan anaknya. M. Quraish Shihab (2002 hlm. 127), menekankan
tentang metode pendidikan yang penuh kasih sayang orang tua kepada anaknya,
bukan dengan membentak. Agaknya hal tersebut kurang diperhatikan oleh orang
tua pada zaman sekarang.
Luqman adalah seorang manusia pilihan yang namanya dikisahkan dalam
al-Qur’an. Banyak pendapat mengenai asal usul Luqmanul Hakim. IbnuKatsir
mengatakan bahwa nama panjangnya Luqman bin Unaqo’ bin Sadun. Asal usul
Luqman, sebagian ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas menyatakan Luqman
adalah seorang tukang kayu dari Habsyi. Riwayat lain menyebutkan ia bertubuh
pendek dan berhidung mancung dari Nubah, dan ada yang berpendapat berasal
dari Sudan. Sebagian lagi berpendapat Luqman seorang hakim pada zaman nabi
Dawud.
Metode Luqmanul Hakim dengan anaknyadinisbatkan oleh ulama ilmu
jiwa modern dengan “metode pendidikan dengan nasehat”. Metode tersebut dia
atas harus diiringi dengan metode “pendidikan dengan teladan”. Keteladanan
yang baik merupakan satu-satunya sarana untuk mewujudkan tujuan nasehat yang
dimaksud. Jika seandainya Luqman tidak mempunyai teladan yang baik, maka
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
nasehat tidak akan membekas kepada anaknya dalam jangka waktu yang lama.
Hendaknya orang tua menjadi teladan (uswah) dalam kehidupan anaknya.
Hidupkan nilai-nilai agama pada diri, keluarga dan lingkungan tempat si anak
dibesarkan. Jangan hanya menyuruh anak untuk shalat, sedangkan orangtuanya
asik dengan pekerjaan. Bahkan tak jarang orang tua secara tidak sengaja telah
mengajarkan kebohongan kepada anaknya.
Luqman memberi pelajaran awal secara khusus kepada anaknya mengenai
ketauhidan. Ketauhidan memiliki nilai lebih dan merupakan dasar dalam segala
keilmuan. Semestinya pula pada pendidikan modern sekarang. Konsep tauhid
mendapat perhatian besar oleh pelaku pendidikan. Nilai-nilai ketauhidan harus
diajarkan sejak kecil dengan berbagai cara dan disesuaikan dengan tingkatan usia
seorang anak dan dilaksanakan secara sistematis serta kontinyu, maka akan
menjadi bekal paling berharga bagi seorang anak dalam kehidupan dunianya.
Panggilan Luqman kepada anaknya, “hai anakku”, mencirikan ungkapan
yang indah dan tulus dari seorang ayah kepada si buah hatinya. Sebagaimana pula
telah dianjurkan dalam syariat agama Islam yang menjadikan kewajiban bagi
orang tua untuk memberi nama (panggilan) yang indah kepada anaknya. Nama
juga merupakan sebuah do’a yang akan terus melekat pada diri seorang manusia.
Luqman menasehati anaknya agar tidak mempersekutukan Allah, karena
merupakan kezaliman (dosa) yang besar. Mempersekutukan Allah disini memiliki
artian yang sangat sensitif. Terkadang tanpa disadari, kemusyrikan telah ada
dalam lingkungan keluarga. Konon lagi pada era teknologi yang semakin canggih.
Esensi dari kemusyrikan kian gencar merongrong umat Islam. Tanpa ampun,
segenap Muslim dari berbagai jenjang usia terlena dalam buaian indah yang
terbungkus dengan kenikmatan semu.
Oleh karena itu, hendaknya orang tua dapat mendidik anaknya sesuai
dengan konsep pendidikan keislaman. Menilik fenomena yang terjadi, terutama
dunia anak-anak saat ini, sungguh sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak,
tindak kekerasan yang meningkat, ketidakjujuran yang membudaya, perilaku tidak
sopan terhadap orang tua maupun guru, tidak adanya rasa tanggung jawab, dan
lain sebagainya. Padahal, generasi muda adalah 100% penentu masa depan suatu
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
bangsa. bagaimana jadinya bangsa ini, jika akhlak dan moral generasi mudanya
bobrok?Di era globalisasi seperti saat ini, teknologi, informasi akan sangat mudah
diakses kapan dan dimana saja. Siapa pula anaknya yang tidak difasilitasi HP misalnya- oleh orang tuanya? Itulah salah satu faktor pendukung bagi
menurunnya nilai-nilai moral anak-anak, selain fasilitas-fasilitas yang lain
Dari hasil penelitian, lebih dari 4000 aborsi dilakukan setiap hari oleh
anak remaja, 40% pemakai narkoba adalah anak-anak usia 14 – 20 tahun. 6241
anak telah akrab dengan pornografi diantaranya 58% dalam bentuk komik, 26%
game, 14% situs porno, 12% film.Hal yang mesti diketahui oleh para orang tua
adalah anak-anak terancam oleh krisis idola dan krisis teladan. Mereka bingung,
mereka tidak tahu siapa yang harus diidolakan, siapa yang dapat mereka teladani
dalam menapaki kehidupan mereka yang hanya sementara ini? Tak heran semua
fenomena tadi lekat pada diri mereka, karena anak adalah peniru yang unggul,
siapapun yang mereka senangi pasti akan mereka ikuti.
Berdasarkan hasil wawancara dan studi pendahuluan diperoleh bahwa
ternyata kebanyakan orang tua kurang memiliki kemampuan dalam mengasuh
anak, tidak adanya unsur penanaman nilai religiusitas kepada anak sehingga anakanaknya melakukan kenakalan remaja. Mengingat sangat pentingnya sebuah
proses bimbingan bagi terciptanya kondisi lingkungan yang harmonis, diperlukan
usaha serius untuk menanamkan nilai-nilai ajaran agama tersebut secara intensif.
Bimbingan berfungsi sebagai panduan bagi manusia agar mampu memilih dan
menentukan suatu perbuatan dan selanjutnya menetapkan mana yang baik dan
mana yang buruk. Penulis berpendapat bahwa surat Luqman ayat 13 ini jika
dilanjutkan sampai dengan ayat 19, memiliki kandungan tentang nilai-nilai
bimbingan yang sangat dalam. Diantara kandungan ayat tersebut manusia
terhindar dari perbuatan syirik, menjunjung akhlak mulia, dan selalu berhati-hati
dalam setiap tindakan. Ayat tersebut sangat penting untuk digali lebih mendalam
untuk dijadikan rujukan dan pedoman bagi setiap manusia dalam rangka
meningkatkan dan menguatkan pengetahuan mendidik dan membimbing anak
dalam keluarga serta pembinaan diri yang optimal.
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti bermaksud mengkaji
keefektifan program bimbingan islami berbasis Al-Qur’an kandungan Surat
Luqman ayat 13-19 untuk mengembangkan pola asuh demokratis orangtua.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Menurut Zuharini (2004 hlm. 177) terdapat tiga macam pusat
pendidikanyaitu keluarga, sekolah dan masyarakat yang satu sama lainsaling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan pendidikan.Pusatpendidikan yang ada
dikeluarga merupakan lingkungan sosialyang secara langsung mempengaruhi
individu.
Keluarga
lebihdekat
hubungannya
dengan anak dibandingkan
denganmasyarakat luas. Keluarga adalah unit sosial terkecil yangmemberikan
fondasi primer bagi perkembangan anak, jugamemberikan pengaruh yang
menentukan bagi pembentukanwatak dan kepribadian anak. Maka baik buruknya
keluarga,
dapatmemberikan
dampak
yang
positif
atau
negatif
pada
pertumbuhananak menuju kepada kedewasaannya (Kartono, 1989 hlm. 166).
Selain itu, keluarga juga diharapkan dapat mencetak anakagar mempunyai
kepribadian
yang
nantinya
dapat
dikembangkandalam
sebuah
lembaga
pendidikan. Sehingga wewenanglembaga-lembaga tersebut tidak diperkenankan
untuk
mengubahapa
yang
telah
dimilikinya,
tetapi
cukup
denganmengkombinasikan antara pendidikan keluarga denganpendidikan lembaga
lainnya (formal, informal dan non-formal).
Namun demikian, orang tua perlu bekerjasama dengan pusatpendidikan.
Tujuannya untuk tetap memantau setiapperkembangan pendidikan anak dan tidak
melepastanggungjawab orang tua sebagai pendidik.
Orang tua adalah pembina pribadi yang utama dan pertamadalam hidup
anak (Darajat, 1996 hlm. 56). Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidupmereka
merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsungsedang sendirinya akan
masuk ke dalam pribadi anak yangsedang tumbuh diantaranya yaitu kepribadian
orang tua, sikap,dan cara hidup mereka. Sikap anak terhadap pendidikan
disekolah sangat dipengaruhi oleh sikap orang tuanya terhadapagama dan guru
agama khususnya. Jadi, orang tua sebagaipendidik mempunyai tanggung jawab
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
yang besar terhadappendidikan anaknya baik yang berkenaan dengan iman,
moral,mental, jasmani maupun rohani.
Orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan anakkarena ia adalah
darah dagingnya, selain itu anak juga merupakanamanah yang dititipkan oleh
Allah SWT kepada mereka.Tanggung jawab orang tua untuk mengasuhdan
mendidik anak akan mendorong orang tua untukmenggunakan pola asuh yang
terbaik dan sesuai dengankebutuhan anak, karena keadaan dan kemampuan anak
ikutmenentukan jenis dan macam pendidikan yang diperlukannya.
Pada pola pengasuhan, terdapat orang tua yang keras dalammemberikan
peraturan-peraturan
kepada
anak,
terdapat
juga
orang
tua
yang
sukabermusyawarah dengan anak, bahkan ada yang memberikankebebasan
kepada anak dalam tindakannya. Setiap orang tuamenginginkan yang terbaik
untuk anaknya, hanya saja cara yangdigunakan antara satu orang tua dengan orang
tua lain mungkinberbeda.
Bentuk pola asuh demokratis orang tua salah satunyaadalah pola asuh
yang mengedepankan musyawarah antara anakdan orang tuanya. Orang tua yang
tidak selalu memaksakankehendak mereka terhadap anak akan tetapi juga
tidakmembiarkan anak tanpa adanya kontrol. Setiap saran danpendapat selalu
dipertimbangkan sebagai pencerminan inisiatifdan kreativitas dalam mewujudkan
kepentingan bersama.Didalamnya terdapat pola komunikasi yang saling
berhubunganantara orang tua dan anak sehingga anak menjadi merasa
lebihdihargai dengan dibatasi adanya peraturan-peraturan yangmengikatnya.
Orang tua perlu memahami dan mengenal dunia anak mereka untuk
mengembangkan
pola
asuh
yang
demokratis. Pola
asuh
demokratis
memungkinkan orangtua dan anak saling menyesuaikan diri dengan berbagai
keadaan dirinya. Pola asuh demokratis memprioritaskan kepentingan anak, tetapi
tidak ragu dalam mengendalikan mereka.
Orang tua seperti ini bersikap rasional dan selalu mendasari tindakannya
pada pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak. Mereka tidak berharap lebih pada kemampuan yang dimiliki anak. Orang
tua demokratis juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih. Mereka
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
juga membebaskan anak dalam memutuskan suatu tindakan. Apabila hendak
menasehati, orangtua demokratis selalu melakukannya dengan pendekatan yang
hangat.
Pola asuh demokratis mengharuskan orangtua memberi alasan logis pada
tiap aturan yang diberikan, jadi tidak asal suruh. Pola asuh demokratis
memungkinkan anak bebas tapi tetap bisa bertanggungjawab.Dengan kebebasan
yang ada, pola asuh demokratis memungkinkan anak dan orangtua berekspresi
terkait keadaan di sekelilingnya. Sehingga, orangtua harus memperhatikan dengan
tepat kapan ekspresi dan mood anak berubah. Perubahan mood akan menentukan
cara berkomunikasi antar orangtua dan anak, sehingga menjadi lebih efektif.
Didalam keluarga terjadi pertumbuhan dan perkembangananak semasa ia
dididik oleh kedua orang tuanya. Salah satunyaadalah berkembangnya kecerdasan
emosional yang pentingdikembangkan sejak anak masih usia dini. Pola asuh
yangdigunakan orang tua sangat mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan
si anak. Peran orang tua sangat diharapkan karenaorang tualah lebih besar
pengaruhnya dalam pembentukan emosianak. Hendaknya orang tua mampu
membimbing anak agar anakmampu mengelola emosinya sendiri dan menjadi
mandiri.
Berdasarkan identifikasi yang telah dipaparkan,
maka penelitian
memfokuskan terhadap peningkatan profil pola asuh demokratis orang tua. Secara
rinci dapat dijelaskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana profil pola asuh demokratis orang tua di Majelis Taklim Al-Furqon
Tasikmalaya?
2. Bagaimana bentuk rancangan intervensi melalui program bimbingan islami
untuk mengembangkan pola asuh demokratis orang tua?
3. Apakah program bimbingan islami efektif untukmengembangkanpola asuh
demokratis orangtua?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian yakni sebagai berikut:
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
1. Untuk memahamiprofil pola asuh orang tua terhadap anak di Majelis Taklim
Al-Furqon Tasikmalaya.
2. Untuk mendeskripsikan bentuk rancangan intervensi melalui program
bimbingan islami untuk mengembangkanpola asuh demokratis orang tua
terhadap anak.
3. Untuk
mendeskripsikan
kefektifan
programbimbingan
islami
untuk
mengembangkan pola asuh demokratis orang tua terhadap anak.
D. Manfaat penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian diharapkan menjadi khasanah bimbingan dan konseling
dengan pendekatan nilai nilai agama islam atau pendekatan Qur’ani dan bidang
bimbingan keluarga.
2. Secara Praksis
a. Bagi Orangtua
Penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran pada orangtua
tentang pola asuh orang tua terhadap anaknya dan dapat menerapkan
pola asuh demokratis.
b. Bagi Konselor Keluarga/Konselor Sekolah
Penelitian diharapkan dapat membantu dan memperkaya wawasan
pengetahuan dalam menerapkan bimbingan dan konseling pada
keluarga yang memiliki permasalahan tentang pola asuh.
c. Bagi Pemerhati Keluarga
Penelitian diharapkan dapat membantu dalam menerapkan layanan
bimbingan keluarga melalui pendekatan Qur’ani.
E. Struktur Organisasi Tesis
Tesis ini terdiri dari lima bagian, yang terdiri dari sebagai berikut.
Bab I: Pendahuluan: Bab ini berisi latar belakang permasalahan,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
Bab II: Tinjauan Pustaka: Bab ini berisi dasar-dasar teori yang digunakan
untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Teori yang digunakan merupakan
teori yang terkait dengan self esteem, remaja, modifikasi kognitif perilaku, serta
penerapan modifikasi kognitif perilaku dengan teknik restrukturisasi kognitif dan
visualisasi untuk meningkatkan self esteem peserta didik.
Bab III: Metode Penelitian: Bab ini berisi gambaran mengenai metode
penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan intervensi. Bab ini terdiri dari
penjelasan mengenai desain penelitian, partisipan, Populasi dan sampel, instrumen
penelitian, prosedur penelitian dan analisis data.
Bab IV: Temuan dan Pembahasan: Bab ini menyampaikan dua hal utama,
yakni (1) temuan
dengan
penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data
berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan
permasalahan penelitian, dan (2) pembahasan temuan penelitian untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
Bab V: Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi: Bab ini berisi simpulan,
implikasi,
dan rekomendasi,
yang
menyajikan penafsiran dan pemaknaan
peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal
penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut. Ada dua alternatif
cara penulisan simpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara
uraian padat.
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang
penelitian yang menjadi titik tolak penelitian, identifikasi, tujuan penelitian,
manfaat dan signifikansi penelitian serta sistematika penulisan.
A. Latar Belakang Penelitian
Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan
ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. Keluarga
juga merupakan sebuah rumah bagi seorang anak untuk mendapatkan kasih
sayang dan perhatian yang sudah menjadi haknya ketika anak lahir ke dunia
Di zaman yang sudah berkembang ini seseorang yang mengamati anakanak dalam setiap harinya akan menemukan bahwa masing-masing anak memiliki
keunikan dan keistimewaan tersendiri, mulai dari pikiran, sikap dan tingkah
lakunya yang membuat memberi perhatian lebih, khususnya para orang tua. Bagi
anak-anak masa kanak-kanak adalah waktu untuk mengamati semua yang ada
disekelilingnya, untuk belajar, mengalami, dan tumbuh. Mereka bermain,
bergembira, berfantasi, mengeksplorasi, dan percaya bahwa dunia adalah tempat
yang aman, tentram dan bersahabat.
Perubahan perilaku anak tidak akan menjadi masalah bagi orang tua
apabila anak tidak menunjukkan tanda penyimpangan. Akan tetapi, apabila anak
telah menunjukkan tanda yang menyimpang dan mengarah ke hal negatif akan
membuat cemas bagi sebagian orang tua yang dapat merugikan masa depannya.
Sebagai orang tua tidak dituntut untuk membentuk anak-anak maupun untuk
mengubah seperti yang mereka inginkan.
Cara orang tua mendidik anak disebut sebagai pola asuh, setiap orang tua
berusaha menggunakan cara yang paling baik menurut mereka dalam mendidik
anak. Untuk mencari pola yang terbaik maka hendaklah orang tua mempersiapkan
diri dengan beragam pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
mendidik anak. Orang tua diharapkan dapat memilih pola asuh yang tepat dan
ideal bagi anak, yang bertujuan untuk mengoptimalkan perkembangan anak dan
paling utama pola asuh yang diterapkan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai
yang baik pada anak, sehingga dapat mencegah dan menghindari segala bentuk
dan perilaku menyimpang pada anak di kemudian hari, karena anak merupakan
sebuah ujian yang diberikan Allah kepada umat manusia ,
Allah SWT telah menurunkan kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman
hidup manusia sampai akhir zaman. Keberadaan Al-Qur’an tak terbatas oleh
ruang dan waktu. Ketidakterbatasannya inilah menjadi suatu kunci kemukjizatan
Al-Qur’an. Sisi kemukjizatan Al-Qur’an juga terlihat pada ayat-ayat yang
berhubungan dengan pendidikan. Pendidikan sebagai upaya untuk memanusiakan
manusia, secara universal “terlukis” jelas dalam isi kandungan Al-Qur’an.
Kandungan nilai-nilai pendidikan ini hanya dapat diketahui oleh sebagian dari
manusia yang memiliki kemampuan yang memadai.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung nilai-nilai pendidikan tersebut
adalah tertera dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 13 - 19. Di dalam ayat-ayat
tersebut mengisahkan tentang seorang ayah dengan putranya dalam memberikan
pelajaran berbentuk bimbingan. QS. Luqman Ayat 13-19, sebagai berikut :
ِ ال لُْق َما ُن ِِبْنِ ِه َو ُه َو يَِعظُهُ يَا بُنَي َِ تُ ْش ِر ْك بِالل ِه إِن ال
ْم
َ ََوإِ ْذ ق
ٌ ش ْر َك لَظُل
ِ
ِْ َوَوصْي نَا١٣يم
سا َن بَِوالِ َديْ ِه َح َملَْتهُ أُمهُ َو ْهنًا َعلَى َو ْه ٍن
ٌ َعظ
َ ْاْن
ِ وفِصالُهُ فِي َعامي ِن أ
ِ ك إِلَي الْم
َوإِ ْن١٤ ص ُير
َ َْن ا ْش ُك ْر لِي َولَِوالِ َدي
َْ
َ َ
َ
ِ ِ ِ َ َاك علَى أَ ْن تُ ْش ِر َك بِي ما لَيس ل
ْم فَََ تُ ِط ْع ُه َما
َ َ اه َد
َ َج
ٌ ك به عل
َ ْ َ
ِ و
ِ
ِ ِ
اب إِلَي ثُم إِلَي
َ َيل َم ْن أَن
َ َ
َ صاحْب ُه َما في الدنْ يَا َم ْع ُروفًا َواتب ْع َسب
ال
َ ك ِمثْ َق
ُ َ يَا بُنَي إِن َها إِ ْن ت١٥َم ْرِج ُع ُك ْم فَأُنَبِئُ ُك ْم بِ َما ُكْنتُ ْم تَ ْع َملُو َن
ِ حب ٍة ِمن َخرَد ٍل فَتَ ُكن فِي ص ْخرةٍ أَو فِي السماو
ِ ات أ َْو فِي ْاْ َْر
ض
ْ َ َ
ْ
ْ ْ َ
ََ
ِ يأ
يَا بُنَي أَقِ ِم الص ََةَ َوأْ ُم ْر١٦ يف َخبِ ٌير
ٌ ْت بِ َها اللهُ إِن اللهَ لَ ِط
َ
ِ
ك ِم ْن َع ْزِم
َ ِك إِن ذَل
َ ََصاب
ْ بِال َْم ْع ُروف َوانْهَ َع ِن ال ُْمْن َك ِر َو
َ اصبِ ْر َعلَى َما أ
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
ِ لناس َوَِ تَ ْم
ِ ِص ِع ْر َخد َك ل
ِ ش فِي ْاْ َْر
ض َم َر ًحا إِن
ْاْ ُُموِر
َ ُ َوَِ ت١٧
ِ واق١٨ال فَ ُخوٍر
ٍ َاللهَ َِ يُ ِحب ُكل ُم ْخت
ض
ُ ك َوا ْغ
َ ِْص ْد فِي َم ْشي
ْ ض
َ
ِ
ِ ْ ْك إِن أَنْ َكر ْا
١٩
ْح ِمي ِر
َ ِص ْوت
ُ ص ْو
َ م ْن
َ ََص َوات ل
َ ت ال
َ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu
ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar".Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan. (Lukman berkata): "Hai anakku,
sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan
berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya
Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah
salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah
kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan
dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara
ialah suara keledai.
Ada beberapa kitab tafsir yang memberi penafsiran Al-Qur’an surat
Luqman ayat 13-19. Diantaranya Sayid Quthb (2004 hlm. 164), menafsirkan
bahwa pengarahan Luqman terhadap anaknya dengan nasihat tersebut
mengandung hikmah kebijaksanaan. Nasihat tidak mengandung tuduhan, akan
tetapi mengandung persoalan ketauhidan.
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Kebijaksanaan orang tua (ayah) terhadap anaknya menjadi sebuah
keteladanan ketika seorang anak telah dewasa. Persoalan ketauhidan adalah hal
yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak sebelum mengetahui hal
perkara lainnya. Sebagai orang tua wajib menanamkan nilai ketauhidan (keesaan)
Allah dengan benar kepada anaknya. Muhammad Ghazali (2005 hlm. 385),
menjelaskan pesan (wasiat) diteruskan berkenaan dengan sikap kepada kedua
orang tua, karena kedua orang tua merupakan jalan bagi keberadaan manusia.
Seorang anak sejatinya membalas budi baik orang tua yang telah melahirkan dan
mengasuhnya hingga beranjak dewasa. Meskipun kasih sayang orang tua tak
sanggup dibalas dengan apapun, dan juga tidak pernah menyakiti hati keduanya
meskipun hanya dengan ungkapan kata “ah”.
Hasby Ash-Shiddieqy (2000 hlm. 207), menafsirkan kedudukan (fungsi)
ayah adalah memberi pelajaran kepada anak-anaknya dan menunjukinya kepada
kebenaran serta menjauhkan dari kebinasaan. Seorang ayah bertanggung jawab
dalam kehidupan anaknya. M. Quraish Shihab (2002 hlm. 127), menekankan
tentang metode pendidikan yang penuh kasih sayang orang tua kepada anaknya,
bukan dengan membentak. Agaknya hal tersebut kurang diperhatikan oleh orang
tua pada zaman sekarang.
Luqman adalah seorang manusia pilihan yang namanya dikisahkan dalam
al-Qur’an. Banyak pendapat mengenai asal usul Luqmanul Hakim. IbnuKatsir
mengatakan bahwa nama panjangnya Luqman bin Unaqo’ bin Sadun. Asal usul
Luqman, sebagian ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas menyatakan Luqman
adalah seorang tukang kayu dari Habsyi. Riwayat lain menyebutkan ia bertubuh
pendek dan berhidung mancung dari Nubah, dan ada yang berpendapat berasal
dari Sudan. Sebagian lagi berpendapat Luqman seorang hakim pada zaman nabi
Dawud.
Metode Luqmanul Hakim dengan anaknyadinisbatkan oleh ulama ilmu
jiwa modern dengan “metode pendidikan dengan nasehat”. Metode tersebut dia
atas harus diiringi dengan metode “pendidikan dengan teladan”. Keteladanan
yang baik merupakan satu-satunya sarana untuk mewujudkan tujuan nasehat yang
dimaksud. Jika seandainya Luqman tidak mempunyai teladan yang baik, maka
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
nasehat tidak akan membekas kepada anaknya dalam jangka waktu yang lama.
Hendaknya orang tua menjadi teladan (uswah) dalam kehidupan anaknya.
Hidupkan nilai-nilai agama pada diri, keluarga dan lingkungan tempat si anak
dibesarkan. Jangan hanya menyuruh anak untuk shalat, sedangkan orangtuanya
asik dengan pekerjaan. Bahkan tak jarang orang tua secara tidak sengaja telah
mengajarkan kebohongan kepada anaknya.
Luqman memberi pelajaran awal secara khusus kepada anaknya mengenai
ketauhidan. Ketauhidan memiliki nilai lebih dan merupakan dasar dalam segala
keilmuan. Semestinya pula pada pendidikan modern sekarang. Konsep tauhid
mendapat perhatian besar oleh pelaku pendidikan. Nilai-nilai ketauhidan harus
diajarkan sejak kecil dengan berbagai cara dan disesuaikan dengan tingkatan usia
seorang anak dan dilaksanakan secara sistematis serta kontinyu, maka akan
menjadi bekal paling berharga bagi seorang anak dalam kehidupan dunianya.
Panggilan Luqman kepada anaknya, “hai anakku”, mencirikan ungkapan
yang indah dan tulus dari seorang ayah kepada si buah hatinya. Sebagaimana pula
telah dianjurkan dalam syariat agama Islam yang menjadikan kewajiban bagi
orang tua untuk memberi nama (panggilan) yang indah kepada anaknya. Nama
juga merupakan sebuah do’a yang akan terus melekat pada diri seorang manusia.
Luqman menasehati anaknya agar tidak mempersekutukan Allah, karena
merupakan kezaliman (dosa) yang besar. Mempersekutukan Allah disini memiliki
artian yang sangat sensitif. Terkadang tanpa disadari, kemusyrikan telah ada
dalam lingkungan keluarga. Konon lagi pada era teknologi yang semakin canggih.
Esensi dari kemusyrikan kian gencar merongrong umat Islam. Tanpa ampun,
segenap Muslim dari berbagai jenjang usia terlena dalam buaian indah yang
terbungkus dengan kenikmatan semu.
Oleh karena itu, hendaknya orang tua dapat mendidik anaknya sesuai
dengan konsep pendidikan keislaman. Menilik fenomena yang terjadi, terutama
dunia anak-anak saat ini, sungguh sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak,
tindak kekerasan yang meningkat, ketidakjujuran yang membudaya, perilaku tidak
sopan terhadap orang tua maupun guru, tidak adanya rasa tanggung jawab, dan
lain sebagainya. Padahal, generasi muda adalah 100% penentu masa depan suatu
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
bangsa. bagaimana jadinya bangsa ini, jika akhlak dan moral generasi mudanya
bobrok?Di era globalisasi seperti saat ini, teknologi, informasi akan sangat mudah
diakses kapan dan dimana saja. Siapa pula anaknya yang tidak difasilitasi HP misalnya- oleh orang tuanya? Itulah salah satu faktor pendukung bagi
menurunnya nilai-nilai moral anak-anak, selain fasilitas-fasilitas yang lain
Dari hasil penelitian, lebih dari 4000 aborsi dilakukan setiap hari oleh
anak remaja, 40% pemakai narkoba adalah anak-anak usia 14 – 20 tahun. 6241
anak telah akrab dengan pornografi diantaranya 58% dalam bentuk komik, 26%
game, 14% situs porno, 12% film.Hal yang mesti diketahui oleh para orang tua
adalah anak-anak terancam oleh krisis idola dan krisis teladan. Mereka bingung,
mereka tidak tahu siapa yang harus diidolakan, siapa yang dapat mereka teladani
dalam menapaki kehidupan mereka yang hanya sementara ini? Tak heran semua
fenomena tadi lekat pada diri mereka, karena anak adalah peniru yang unggul,
siapapun yang mereka senangi pasti akan mereka ikuti.
Berdasarkan hasil wawancara dan studi pendahuluan diperoleh bahwa
ternyata kebanyakan orang tua kurang memiliki kemampuan dalam mengasuh
anak, tidak adanya unsur penanaman nilai religiusitas kepada anak sehingga anakanaknya melakukan kenakalan remaja. Mengingat sangat pentingnya sebuah
proses bimbingan bagi terciptanya kondisi lingkungan yang harmonis, diperlukan
usaha serius untuk menanamkan nilai-nilai ajaran agama tersebut secara intensif.
Bimbingan berfungsi sebagai panduan bagi manusia agar mampu memilih dan
menentukan suatu perbuatan dan selanjutnya menetapkan mana yang baik dan
mana yang buruk. Penulis berpendapat bahwa surat Luqman ayat 13 ini jika
dilanjutkan sampai dengan ayat 19, memiliki kandungan tentang nilai-nilai
bimbingan yang sangat dalam. Diantara kandungan ayat tersebut manusia
terhindar dari perbuatan syirik, menjunjung akhlak mulia, dan selalu berhati-hati
dalam setiap tindakan. Ayat tersebut sangat penting untuk digali lebih mendalam
untuk dijadikan rujukan dan pedoman bagi setiap manusia dalam rangka
meningkatkan dan menguatkan pengetahuan mendidik dan membimbing anak
dalam keluarga serta pembinaan diri yang optimal.
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti bermaksud mengkaji
keefektifan program bimbingan islami berbasis Al-Qur’an kandungan Surat
Luqman ayat 13-19 untuk mengembangkan pola asuh demokratis orangtua.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Menurut Zuharini (2004 hlm. 177) terdapat tiga macam pusat
pendidikanyaitu keluarga, sekolah dan masyarakat yang satu sama lainsaling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan pendidikan.Pusatpendidikan yang ada
dikeluarga merupakan lingkungan sosialyang secara langsung mempengaruhi
individu.
Keluarga
lebihdekat
hubungannya
dengan anak dibandingkan
denganmasyarakat luas. Keluarga adalah unit sosial terkecil yangmemberikan
fondasi primer bagi perkembangan anak, jugamemberikan pengaruh yang
menentukan bagi pembentukanwatak dan kepribadian anak. Maka baik buruknya
keluarga,
dapatmemberikan
dampak
yang
positif
atau
negatif
pada
pertumbuhananak menuju kepada kedewasaannya (Kartono, 1989 hlm. 166).
Selain itu, keluarga juga diharapkan dapat mencetak anakagar mempunyai
kepribadian
yang
nantinya
dapat
dikembangkandalam
sebuah
lembaga
pendidikan. Sehingga wewenanglembaga-lembaga tersebut tidak diperkenankan
untuk
mengubahapa
yang
telah
dimilikinya,
tetapi
cukup
denganmengkombinasikan antara pendidikan keluarga denganpendidikan lembaga
lainnya (formal, informal dan non-formal).
Namun demikian, orang tua perlu bekerjasama dengan pusatpendidikan.
Tujuannya untuk tetap memantau setiapperkembangan pendidikan anak dan tidak
melepastanggungjawab orang tua sebagai pendidik.
Orang tua adalah pembina pribadi yang utama dan pertamadalam hidup
anak (Darajat, 1996 hlm. 56). Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidupmereka
merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsungsedang sendirinya akan
masuk ke dalam pribadi anak yangsedang tumbuh diantaranya yaitu kepribadian
orang tua, sikap,dan cara hidup mereka. Sikap anak terhadap pendidikan
disekolah sangat dipengaruhi oleh sikap orang tuanya terhadapagama dan guru
agama khususnya. Jadi, orang tua sebagaipendidik mempunyai tanggung jawab
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
yang besar terhadappendidikan anaknya baik yang berkenaan dengan iman,
moral,mental, jasmani maupun rohani.
Orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan anakkarena ia adalah
darah dagingnya, selain itu anak juga merupakanamanah yang dititipkan oleh
Allah SWT kepada mereka.Tanggung jawab orang tua untuk mengasuhdan
mendidik anak akan mendorong orang tua untukmenggunakan pola asuh yang
terbaik dan sesuai dengankebutuhan anak, karena keadaan dan kemampuan anak
ikutmenentukan jenis dan macam pendidikan yang diperlukannya.
Pada pola pengasuhan, terdapat orang tua yang keras dalammemberikan
peraturan-peraturan
kepada
anak,
terdapat
juga
orang
tua
yang
sukabermusyawarah dengan anak, bahkan ada yang memberikankebebasan
kepada anak dalam tindakannya. Setiap orang tuamenginginkan yang terbaik
untuk anaknya, hanya saja cara yangdigunakan antara satu orang tua dengan orang
tua lain mungkinberbeda.
Bentuk pola asuh demokratis orang tua salah satunyaadalah pola asuh
yang mengedepankan musyawarah antara anakdan orang tuanya. Orang tua yang
tidak selalu memaksakankehendak mereka terhadap anak akan tetapi juga
tidakmembiarkan anak tanpa adanya kontrol. Setiap saran danpendapat selalu
dipertimbangkan sebagai pencerminan inisiatifdan kreativitas dalam mewujudkan
kepentingan bersama.Didalamnya terdapat pola komunikasi yang saling
berhubunganantara orang tua dan anak sehingga anak menjadi merasa
lebihdihargai dengan dibatasi adanya peraturan-peraturan yangmengikatnya.
Orang tua perlu memahami dan mengenal dunia anak mereka untuk
mengembangkan
pola
asuh
yang
demokratis. Pola
asuh
demokratis
memungkinkan orangtua dan anak saling menyesuaikan diri dengan berbagai
keadaan dirinya. Pola asuh demokratis memprioritaskan kepentingan anak, tetapi
tidak ragu dalam mengendalikan mereka.
Orang tua seperti ini bersikap rasional dan selalu mendasari tindakannya
pada pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak. Mereka tidak berharap lebih pada kemampuan yang dimiliki anak. Orang
tua demokratis juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih. Mereka
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
juga membebaskan anak dalam memutuskan suatu tindakan. Apabila hendak
menasehati, orangtua demokratis selalu melakukannya dengan pendekatan yang
hangat.
Pola asuh demokratis mengharuskan orangtua memberi alasan logis pada
tiap aturan yang diberikan, jadi tidak asal suruh. Pola asuh demokratis
memungkinkan anak bebas tapi tetap bisa bertanggungjawab.Dengan kebebasan
yang ada, pola asuh demokratis memungkinkan anak dan orangtua berekspresi
terkait keadaan di sekelilingnya. Sehingga, orangtua harus memperhatikan dengan
tepat kapan ekspresi dan mood anak berubah. Perubahan mood akan menentukan
cara berkomunikasi antar orangtua dan anak, sehingga menjadi lebih efektif.
Didalam keluarga terjadi pertumbuhan dan perkembangananak semasa ia
dididik oleh kedua orang tuanya. Salah satunyaadalah berkembangnya kecerdasan
emosional yang pentingdikembangkan sejak anak masih usia dini. Pola asuh
yangdigunakan orang tua sangat mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan
si anak. Peran orang tua sangat diharapkan karenaorang tualah lebih besar
pengaruhnya dalam pembentukan emosianak. Hendaknya orang tua mampu
membimbing anak agar anakmampu mengelola emosinya sendiri dan menjadi
mandiri.
Berdasarkan identifikasi yang telah dipaparkan,
maka penelitian
memfokuskan terhadap peningkatan profil pola asuh demokratis orang tua. Secara
rinci dapat dijelaskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana profil pola asuh demokratis orang tua di Majelis Taklim Al-Furqon
Tasikmalaya?
2. Bagaimana bentuk rancangan intervensi melalui program bimbingan islami
untuk mengembangkan pola asuh demokratis orang tua?
3. Apakah program bimbingan islami efektif untukmengembangkanpola asuh
demokratis orangtua?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian yakni sebagai berikut:
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
1. Untuk memahamiprofil pola asuh orang tua terhadap anak di Majelis Taklim
Al-Furqon Tasikmalaya.
2. Untuk mendeskripsikan bentuk rancangan intervensi melalui program
bimbingan islami untuk mengembangkanpola asuh demokratis orang tua
terhadap anak.
3. Untuk
mendeskripsikan
kefektifan
programbimbingan
islami
untuk
mengembangkan pola asuh demokratis orang tua terhadap anak.
D. Manfaat penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian diharapkan menjadi khasanah bimbingan dan konseling
dengan pendekatan nilai nilai agama islam atau pendekatan Qur’ani dan bidang
bimbingan keluarga.
2. Secara Praksis
a. Bagi Orangtua
Penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran pada orangtua
tentang pola asuh orang tua terhadap anaknya dan dapat menerapkan
pola asuh demokratis.
b. Bagi Konselor Keluarga/Konselor Sekolah
Penelitian diharapkan dapat membantu dan memperkaya wawasan
pengetahuan dalam menerapkan bimbingan dan konseling pada
keluarga yang memiliki permasalahan tentang pola asuh.
c. Bagi Pemerhati Keluarga
Penelitian diharapkan dapat membantu dalam menerapkan layanan
bimbingan keluarga melalui pendekatan Qur’ani.
E. Struktur Organisasi Tesis
Tesis ini terdiri dari lima bagian, yang terdiri dari sebagai berikut.
Bab I: Pendahuluan: Bab ini berisi latar belakang permasalahan,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
Bab II: Tinjauan Pustaka: Bab ini berisi dasar-dasar teori yang digunakan
untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Teori yang digunakan merupakan
teori yang terkait dengan self esteem, remaja, modifikasi kognitif perilaku, serta
penerapan modifikasi kognitif perilaku dengan teknik restrukturisasi kognitif dan
visualisasi untuk meningkatkan self esteem peserta didik.
Bab III: Metode Penelitian: Bab ini berisi gambaran mengenai metode
penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan intervensi. Bab ini terdiri dari
penjelasan mengenai desain penelitian, partisipan, Populasi dan sampel, instrumen
penelitian, prosedur penelitian dan analisis data.
Bab IV: Temuan dan Pembahasan: Bab ini menyampaikan dua hal utama,
yakni (1) temuan
dengan
penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data
berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan
permasalahan penelitian, dan (2) pembahasan temuan penelitian untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
Bab V: Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi: Bab ini berisi simpulan,
implikasi,
dan rekomendasi,
yang
menyajikan penafsiran dan pemaknaan
peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal
penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut. Ada dua alternatif
cara penulisan simpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara
uraian padat.
OLIH BINTASWIDI, 2016
EFEKTIVITAS PROGRAM BIMBINGAN ISLAMI BERBASIS KANDUNGAN SURATLUQMAN AYAT 13-19
UNTUK MENGEMBANGKAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu