Perencanaan Struktur Baja Pada Bangunan Refinery Dan Fraksinasi Delapan Lantai

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan

industri pengolahan kelapa sawit

yang

pesat

di

Indonesia khususnya sumatera utara ahkir ahkir ini memicu pertumbuhan dan
pembangunan pabrik refinery (pemurnian) dan Fraksinasi (pemisahan) kelapa
sawit, dimana pabrik refinery dan fraksinasi tersebut mendorong para
perencana bangunan untuk membuat bangunan pabrik tingkat tinggi yang
tahan gempa. Dimana berdasarkan geografis, Indonesia terletak di antara dua
lempeng


dunia yang

aktif,

yaitu

Eurasia

dan

Australia.

Hal

ini

mengkibatkan Indonesia merupakan daerah rawan gempa. Akhir – akhir ini
gempa yang mengguncang pulau sumatera terjadi dalam skala besar, tahun
2004 gempa Aceh (26 desember. Skala 9.2) yang disertai Tsunami, dan gempa
padang (30 September 2009, Skala 7.6) yang masih sering terjadi hingga saat

ini, sehingga mengakibatkan kerusakan pada bangunan tingkat tinggi yang
cukup parah.
Kondisi itu menyadarkan kita, bahwa Indonesia merupakan daerah
rawan terjadinya gempa. Untuk mengurangi resiko bencana yang terjadi
diperlukan konstruksi bangunan tahan gempa. Hal ini pula yang menuntut
seorang perencana agar membuat perencanaan struktur bangunan tingkat tinggi
agar dapat menahan gaya yang diakibatkan oleh gempa bumi tersebut.
Struktur yang kuat biasanya memiliki dimensi yang besar tetapi tidak
ekonomis jika diterapkan pada bangunan bertingkat tinggi. Perhitungan

Universitas Sumatera Utara

dimensi biasanya didasarkan pada kolom atau balok struktur yang menanggung
beban paling besar. Untuk mendapatkan dimensi penampang yang optimal,
maka besar gaya-gaya yang bekerja pada struktur perlu diketahui analisa balok
maupun kolom.
Dengan adanya pengaruh beban-beban yang bekerja, maka kapasitas
momen akan dideformasikan merata ke seluruh elemen. Apabila struktur lentur
maka pembebanan pada balok perlu diperhitungkan deformasi momennya.
Tugas akhir ini merupakan studi untuk merencanakan bangunan tingkat

tinggi dengan struktur baja. Dimana bangunan tingkat tinggi tersebut harus
mampu bertahan terhadap gaya gempa dan gaya grafitasi yang terjadi.

1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang dapat dirumuskan suatu permasalahan, sebagai berikut:
1.

Bagaimana merencanakan dimensi gording terhadap momen akibat gaya
grafitasi dan angin?

2.

Bagaimana merencanakan tebal floor deck terhadap momen akibat gaya
grafitasi?

3.

Bagaimana merencanakan dimensi balok anak terhadap momen akibat
gaya grafitasi?


4.

Bagaimana merencanakan tangga terhadap momen akibat gaya grafitasi?

5.

Bagaimana merencanakan lantai dengan checkered mild steel?

6.

Bagaimana merencanakan dimensi kolom dan dimensi balok pada sistem
rangka pemikul momen akibat gaya gravitasi dan gaya gempa?


Universitas Sumatera Utara

7.

Bagaimana pemodelan dan menganalisa struktur dengan menggunakan
program bantu ETABS 2015?


1.3 Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah:
1.

Merencanakan dimensi gording terhadap momen akibat gaya grafitasi dan
angin

2.

Merencanakan tebal floor deck terhadap momen akibat gaya grafitasi

3.

Merencanakan dimensi balok anak terhadap momen akibat gaya grafitasi

4.

Merencanakan tangga terhadap momen akibat gaya grafitasi


5.

Merencanakan lantai dengan checkered mild steel

6.

Merencanakan dimensi kolom dan dimensi balok pada sistem rangka
pemikul momen akibat gaya gravitasi dan gaya gempa

7.

Memodelan dan menganalisa struktur dengan menggunakan program bantu
ETABS 2015

1.4 Mamfaat Penelitian
Tugas akhir ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang
perencanaan struktur baja pada bangunan yang berfungsi sebagai pabrik dengan
SNI-03-1729-2015 dan SNI-03-1726-2012

1.5 Pembatasan masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi ruang lingkupnya agar tidak
terlalu luas. Pembatasan masalah meliputi :


Universitas Sumatera Utara

a.

Gaya yang bekerja pada struktur utama adalah gaya gravitasi dan gempa.

b.

Tekanan angin pada atap dihitung antara kecepatan angin maximum atau
tekanan minimum

c.

Jumlah Lantai 8 tingkat

d.


Fungsi bangunan adalah sebagai pabrik

e.

Mesin mempunyai struktur dan pondasi sendiri

f.

Gedung terletak di medan, dan digunakan respons spectrum kota medan
pada SNI-03-1726-2012 pada jenis tanah keras.

g.

Tidak meninjau struktur bawah

h.

Mengunakan pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung
(SKBI-1.3.5.3-1987) sebagai acuan beban gravitasi dan beban angin


1.6 Sistematika Penulisan
BAB I

Pendahuluan
Bab ini mencakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian,
pembatasan masalah, mekanisme percobaan, metodologi penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II

Dasar teori
Pada bab ini berisikan tentang dasar-dasar teori yang berkaitan tentang
penelitian.

BAB III Metode perencanaan
Pada bab ini berisikan tentang data spesifikasi dan perencanaan, mutu
baja yang digunakan , mutu beton yang di gunakan , spefisikasi teknis
yang di gunakan dan metode perencanaan



Universitas Sumatera Utara

BAB IV Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini membahas tentang hasil dari perencanaan struktur
sekunde,, perencanaan sistem rangka utama, shear conector, sambungan
dan gambar teknik
BAB V

Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh
dan saran-saran mengenai penelitian yang dilakukan.


Universitas Sumatera Utara