Hubungan Diabetes Melitus Dengan Peningkatan Permeabilitas Pembuluh Darah Pada Tikus Diabetes Chapter III VI

BAB 3
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1. KerangkaTeori
Diabetes Melitus

Hiperglikemia

Resistensi Insulin

1.
2.
3.
4.
5.

Peningkatan resorpsi glukosa
Penurunan efek incretin
Sekresi insulin terganggu
Peningkatan sekresi glucagon
Peningkatan produksi glukosa

hepar
6. Kerusakan neurotransmiter
7. Penurunan absorpsi glukosa
8. Peningkatan resorpsi glukosa

Kadar peningkatan
Endothelin-1

Universitas Sumatera Utara

3.2. Kerangka Konsep
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan diabetes melitus
terhadap peningkatan pembuluh darah. Berdasarkan tujuan penelitian di ata, maka
kerangka konsepdalam penelitian adalah:

Variable Dependen

Variable Independen

Kadar Gula Darah

Diabetes Melitus

Kadar Endotelin1

3.3. Hipotesis
Hipotesisi penelitian ini mengacu pada perumusan masalah pengaruh diabetes
dalam permeabilitas pembuluh darah. Hipotesis menurut dalam penelitian ini
adalah
Ha: Adanya peningkatan permeabilitas pembuluh darah pada tikus diabetes
melitus setelah diinduksi aloksan.
Ho: Tidak ada peningkatan permeabilitas pembuluh darah pada tikus diabetes
mellitus setelah diinduksi aloksan.

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan studi experimental deskriptif dengan design cross
sectional.


4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini di mulai pada
bulan Agustus-Oktober 2016.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah tikus putih jantan Galur sprague dawley
berkisar 250-300 gram.

4.3.2 Sampel Penelitian
Sampel pada penelitaian adalah 32 tikus tikus putih jantan Galur sprague
dawley .

4.3.2.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi subjek penelitian adalah :
1. Tikus yang menderita diabetes militus

4.3.2.2 Besar Sampel

Sampel penelitian ditentukan menurut rumus Federer untuk uji eksperimental,
yaitu:
(t-1)(n-1) ≥ 15

Universitas Sumatera Utara

Dinama kelompok (t) adalah kelompok perlakuan dan (n) adalah jumlah sampel
per kelompok.
( t – 1 ) ( n – 1 ) ≥ 15
( 2 – 1 ) ( n – 1 ) ≥ 15
1 ( n – 1 ) ≥ 15
1 ( n – 1 ) ≥ 15
1 n – 1 ≥ 15
n ≥ 16
Dalam penelitain ini, tikus dibahagi dalam satu kelompok kontrol perlakuan
dan satu kelompok perlakuan, dan jumlah sampel per kelompok dalah 16 ekor
tikus, sehingga didapat jumlah sampel 32 ekor tikus.

4.4 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer, dimana

peneliti akan mengukur kadar gula darah dari tikus uji coba dan mengukur kadar
endothelin-1 dengan metode elisa.

4.5 Cara Kerja
Diabetes pada hewan diinduksi dengan menyuntikkan Aloksan. Bahan ini
akan berkembang dan akhirnya merosot Langerhans islets beta cells. Gejala akhir
kekurangan insulin jelas terlihat pada tikus yang menderita diabetes kimia oleh
Aloksan . Menggunakan 60mg / kg Aloksan dosis dapat memulai proses autoimun
yang menyebabkan kehancuran dari Langerhans islets beta cells dan 60mg / kg.
Hasil dosis Aloksane di toksisitas ke sel beta dengan munculnya diabetes klinis
dalam 2-4 hari14.
1. Menyiapkan ethical clearance yang diberikan oleh komisi etik penelitian
untuk riset yang melibatkan makhluk hidup.
2. Menyiapkan sampel penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu tikus
yang menderita diabetes militus yang disiapkan oleh di Laboratorium Biologi

Universitas Sumatera Utara

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.

3. Jumlah total tikus sebanyak 32 ekor dengan berat 250-300 gr disiapkan.16
ekor tikus menjadi kontrol dan 16 tikus akan dilakukan uji coba.
4. Tikus yang disuntik aloksan dibiarkan selama 2-4 hari untuk terjadinya
diabetic klinis. Pengukuran kadar gula darah dan kadar endothelin-1 dilakukan
5. Data kadar gula darah dikumpul dengan pegukuran menggunakan alat
pengukur gula darah dan mengukur kadar endothelin-1 dengan metode elisa.
6. Selanjutanya dilakukan analisis data yang telah dikumpulkan.

4.6 Defenisi Operasional
Variabel
Hubungan
diabetes
melitus
terhadap
peningkatan
permebilitas
pembuluh
darah

Defenisi

operasional
Peningkatan
permebilitas
pembuluh
darah
terhadap
Diabetes
melitus

Cara
Alat
Ukur
Ukur
Kadar Gula alat
Darah
pengu-

Hasil
Ukur
mg/dL


Nilai
Normal
saat
puasa
≥126
post
prandial