Pendugaan Tingkat Bahaya Erosi di Daerah Aliran Sungai Besitang Provinsi Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA
Arief, A.2001. Hutan dan Kehutanan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB. Bogor.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi Kedua. Bogor : Serial Pustaka
IPB Press.
Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM Press.
Yogyakarta.
Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada
University. Yogyakarta.
A’Yunin, Q. 2008. Prediksi tingkat bahaya erosi dengan metode USLE di lereng
timur Gunung Sindoro. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Banuwa, I. S. 2013. Erosi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Candra, A. 2003. Identifikasi dan Pemetaan Lahan Kritis di Daerah Aliran Sungai
Ciliwung Hulu Kabupaten/Kota Bogor Dengan Menggunakan
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Jurusan Konservasi
Sumberdaya Hutan Institut Pertanian Bogor. Bogor
Chrisman, N.R. 2005. Communities of Scholars: Places of Leverage in the
History of Automated Cartography. Cartography and Geographic
Information Science 35 (4) 425 ‐ 433
Dariah, A., Subagyo, H., Tafakresnanto dan S. Marwan. 2004. Kepekaan tanah
terhadap erosi. Jurnal Akta Agrosia Vol.8, No.2.

ESRI. 1996. ArcView GIS : Installation Guide. Environmental System Research
Institute, Inc. California.
Hardjowigeno, 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pessindo. Jakarta
Irsan, M. 2011. Kajian kerawanan banjir di wilayah DAS Padang menggunakan
sistem informasi geografis. Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Jayusri. 2012. Analisa potensi erosi pada DAS Belawan menggunakan sistem
informasi geografis. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Kementerian Kehutanan. 2005. Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan
Konservasi Tanah DAS Besitang. Direktorat Jendeal Rehabilitasi Lahan
dan Perhutanan Sosial, Balai Pengelolaan DAS Wampu Sei Ular. Medan.
126p

Universitas Sumatera Utara

Kementerian Kehutanan. 2013. Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial tentang Pedoman Identifikasi
Karakteristik Daerah Aliran Sungai. Nomor : P.3/V-SET/2013. Jakarta.
Linsley, R. K., M. A. Kohler and L. H. Paulhus. 1996. Hidrology for Enginerss.
International Edition. Mc Graw Hill Book Company. New York.
Loebis, J., Soewarno, Suprihadi. B. 1993. Hidrologi Sungai. Yayasan Badan

Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
Manyiwa, T dan O. Dikinya. 2013. Using universal soil loss equation and soil
erodibility factor to assess soil erosion in Tshesebe village, north east
Botswana. African Journal of Agricultural Research Vol. b (30).pp. 41704178 hal 4173.
Martono. 2004. Pengaruh Intensitas Hujan dan Kemiringan Lereng terhadap Laju
Kehilangan Tanah pada Tanah Regosol Kelabu. Universitas Diponegoro.
Skripsi. Semarang.
Morgan, R.P.C. 1979. Soil Erosion. National College of Agricultural Engineering.
Bedfordshire, Longman. London and New York.
Muklis, 2007. Analisis Tanah Tanaman. USU-Press. Medan.
Prasetia, B. T. 2007. Hubungan Antara Populasi Penduduk dengan Deforestasi,
Penggunaan Lahan, Erosi, dan Penurunan Nutrisi Tanah. Skripsi. Bogor.
Rahayu S, Widodo RH, van Noordwijk M, Suryadi I dan Verbist B. 2009.
Monitoring air di daerah aliran sungai. Bogor, Indonesia. World
Agroforestry Centre - Southeast Asia Regional Office. 104 p
Rahim, S.E. 2006. Pengendalian Erosi Tanah dalam Rangka Pelestarian
Lingkungan Hidup. PT. Bumi Aksara. Jakarta
Rahmawaty, T. R. Villanueva, M. G. Carandang. 2011. Parcipatory Land Use
Allocation, Case Study in Besitang Watershed, Langkat, North Sumatra,
Indonesia. Lambert Academic Publishing. Jerman.

Rauf, A., K. S. Lubis, Jamilah. 2011. Dasar-dasar Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai. USU Press. Medan.
Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan. Lembaran Negara RI Tahun 1999. Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air. Lembaran Negara RI Tahun 2004, No. 4377. Sekretariat
Negara. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Rukmana. 2001. Teknik Pengelolaan Lahan Kering Berbukit dan Kritis. Kanisius.
Yogyakarta.
Sandra, David, Thomas. 1995. A Geographic Information System ToPredict
Soilerosion Potential In Rural Transportation Construction Project.
www.Mackblackwell.org. Arkansas.
Sasongko, Dj. 1991. Teknik Sumber Daya Air Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Saud, I. 2008. Prediksi sedimentasi Kali Mas Surabaya. Jurnal Aplikasi ISSN.
1907-753X Vol 4:1.
Sinukaban, N. 1986. Dasar-dasar Konservasi Tanah dan Perencanaan Pertanian

Konservasi. Jurusan tanah, Institut Pertanian. Bogor.
Sulistyaningrum, et al. Pengaruh karakteristik fisika-kimia tanah terhadap nilai
indeks erodibilitas tanah dan upaya konservasi lahan. Jurnal Sumberdaya
Alam dan Lingkungan.
Syofyan, A. 2010. Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Pada Berbagai Tipe
Penggunaan Lahan Di Sub Daerah Aliran Sungai Lau Biang (Kawasan
Hulu Das Wampu). Medan.
Tufaila, M. 2012. Analisis spasial tingkat bahaya erosi di daerah aliran sungai
(DAS) Moramo dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS).
Jurnal Agroteknos ISSN.2087-7706 Vol 2:3 hal 134-142
Utomo, W.H. 1989. Konservasi Tanah di Indonesia. Rajawali Press. Jakarta.
Wischmeier W.H., and D.D. Smith. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses:
Aguide to Conservation Planning. USDA Handbook No. 537. Washington
DC.

Universitas Sumatera Utara