Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Cost of Bank Loans Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftra di BEI Periode 2006-2010

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dalam meningkatkan modal jangka panjangnya, perusahaan
membutuhkan salah satu komponen yang sangat penting di dalam
perusahaannya berupa hutang jangka panjang.Bank sebagai penyedia
pinjaman

dalam

perekonomian,

dapat

dijadikan

sebagai

sumber


hutang.Hutang jangka panjang dapat diperoleh, salah satunya melalui
pinjaman bank.
Dalam hal ini default risk dapat dijadikan sebagai bentuk penilaian
besar kecilnya biaya pinjaman yang diberikan. Default risk disini adalah
probabilitas perusahaan yang tidak mampu atau dengan sengaja tidak
memenuhi kewajiban utangnya. Default risk dapat menimbulkan kerugian
yang sangat besar, sehingga menjadi salah satu faktor utama memburuknya
kondisi banyak bank. Oleh karena itu, dalam melakukan transaksi
perjanjian pinjaman, bank membutuhkan suatu perlindungan berupa biaya
pinjaman, perjanjian pinjaman, jaminan, pembatasan utang, dan lain-lain
(Chu dkk, 2009).
Cost of loan merupakan salah bentuk perlindungan terhadap
pinjaman bank yang menjadi banyak perhatian. Cost of loan adalah biaya
yang diberikan oleh bank kepada perusahaan atau debitor atas pinjaman

1

yang diberikan. Cost of loan dapat dihitung berdasarkan besarnya suku
bunga pinjaman (Francis dkk, 2005).
Default risk memberikan pengaruh terhadap besarnya cost of loan

dari sebuah perusahaan. Semakin kecil default risk suatu perusahaan, maka
semakin kecil pula cost of loan yang dibebankan. Hal ini dikarenakan
adanya kepercayaan yang lebih tinggi yang diberikan oleh bank akan
kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya. Dengan meningkatkan
efektifitas tindakan monitoring yang ada di dalam perusahaan, merupakan
salah satu cara mencegah terjadinya default risk yang rendah.
Saat ini tingkat suku bunga pinjaman yang diberikan oleh bankbank di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Tingkat
suku bunga yang tinggi tersebut, dikarenakan banyaknya pemilik
perusahaan peminjam atau debitor yang lari keluar negeri membawa dana
pinjaman dan tidak memenuhi kewajiban utangnya. Hal ini menandakan
bahwa tingkat kepercayaan bank yang rendah kepada pelaku pasar di
Indonesia.
Tingkat kepercayaan bank yang rendah kepada pelaku pasar di
Indonesia sepertinya memiliki hubungan yang positif dengan peringkat
GCG Indonesia yang.Sebuah survey yang dilakukan McKinsey & Co
menunjukkan bahwa corporate governance menjadi perhatian utama para
investor menyamai kinerja financial dan potensi pertumbuhan, khususnya
bagi pasar-pasar yang sedang berkembang (emerging markets). Menurut
pandangan investor terhadap kualitas GCG di Asia, Indonesia menduduki


2

peringkat terendah, jauh tertinggal dari negara Asia lainnya seperti Jepang,
Taiwan, Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia. Selain itu, survey lain
yang juga dilakukan oleh World Bank pada tahun 2007 menempatkan
Indonesia pada urutan 135 negara dari 175 negara.
Secara teoritis, praktik good corporate governance dapat
meningkatkan nilai (valuation) perusahaan dengan meningkatkan kinerja
keuangan mereka, mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan
dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan
umumnya corporate governance dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Corporate governance merupakan salah satu cara tindakan
monitoring yang bertujuan menyelaraskan berbagai kepentingan sehingga
dapat meminimalkan default risk dalam perusahaan. Menurut Chu, dkk
(2009), corporate governance memiliki peran sebagai moderator dalam
hubungan antara kesehatan keuangan perusahaan dengan default risk.
Penelitian
menunjukkan

yang


bahwa

dilakukan
penerapan

Bhojraj
good

dan

corporate

Sengupta

(2003)

governanceakan

mengurangi default risk, dengan cara mengurangi biaya keagenan, yaitu

dengan memonitor kerja manajer dan mengurangi asimetri informasi antara
perusahaan dan kreditor. Biaya-biaya keagenan adalah biaya-biaya yang
ditanggung oleh pemegang saham untuk mencegah atau meminimalkan
masalah-masalah keagenan dan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang
saham (Jensen dan Meckling, 1976).

3

Penerapan good corporate governance di dalam sebuah perusahaan
mempengaruhi sebuah investor dan kreditor dalam mempengaruhi
keputusan investasinya (Piot dan Monsierra, 2007). Dimana hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negative antara kualitas good
corporate governance terhadap cost of debt.
Mekanisme corporate governance terdiri dari dua bagian yaitu
mekanisme

internal

dan


eksternal

(Barnhart

dan

Rosentein,

1998).Mekanisme internal meliputi adanya struktur dewan direksi,
kepemilikan manajerial dan kompensasi eksekutif.Sedangkan mekanisme
eksternal meliputi kepemilikan institusional, jumlah komite audit dan
dewan komisaris independen. Menurut Veronica dan Bachtiar (2004),
mekanisme corporategovernance antara lain diwujudkan dengan adanya
dewan direksi, komite audit, kualitas audit dan kepemilikan institusional.
Adanya

penelitian-penelitian

yang


menghubungkan

antara

corporate governance dengan biaya utang (misalnya Chu dkk, 2009; Piot
dan Missonier Piera, 2007), memberikan bukti bahwa, pada umumnya
perusahaan

dengan

mekanisme

corporate

governance

yang

kuat


mengeluarkan biaya pinjaman yang lebih rendah.
Belum efektifnya aktivitas tata kelola di banyak perusahaan di
Indonesia menjadikan penelitian mengenai good corporate governance
masih sangat menarik untuk diteliti.Dalam penelitian ini pengukuran good
corporate governance diproksikan ke dalam tiga hal, yaitu proporsi
kepemilikan institusional, jumlah komite audit, dan proporsi dewan

4

komisaris.Pinjaman yang diperoleh dari bank merupakan fokus dari
penelitian ini, karena bank memiliki peranan yang berbeda dari investor
atau kreditor lainnya. Dimana aktivitas bank diatur dan diawasi dengan
peraturan-peraturan yang dibuat oleh regulator khusus. Dalam hal ini, Bank
sentral merupakan regulator yang dimaksud.
Adanya pendapat dari Diamond (1984) yang mengatakan bahwa
bank memiliki lebih banyak keuntungan daripada pihak lain dalam
memproduksi dan mentransfer informasi.Selain itu, bank juga menyediakan
kegiatan pemantauan yang lebih dekat daripada pemegang obligasi.Akibat
dari pandangan ini adalah bahwa pinjaman bank berbeda dari utang publik,
karena bank lebih banyak mengetahui tentang prospek perusahaan daripada

investor lain. Hal ini dapat memberikan bukti bahwa pengungkapan
pinjaman bank memberikan lebih banyak informasi daripada pengungkapan
pinjaman publik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini
mengambil judul “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance
terhadap Cost of Bank Loans pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI”. Penelitian ini akan meneliti mengenai cost of
bankloans pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

5

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
perumusan masalah yang dibuat oleh peneliti adalah :
1. Apakah proporsi kepemilikan institusional berpengaruh terhadap cost of
bank loans?
2.


Apakah jumlah komite audit berpengaruh terhadap cost of bank loans?

3. Apakah proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap
cost of bank loans?

1.3.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk :
1. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh proporsi kepemilikan
institusional terhadap cost of bank loans pada perusahaan.
2. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh jumlah komite audit terhadap
cost of bank loans pada perusahaan.
3. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh proporsi dewan independen
komisaris terhadap cost of bank loans pada perusahaan.

6

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi peneliti
Diharapkan mampu menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih
dalam mengenai pengaruh good corporate governance terhadap cost of
bank loan.
2. Bagi para akademis
Dapat digunakan sebagai bahan acuan dan landasan bagi pihak-pihak
yang melakukan penelitian dengan tema yang sama di masa yang akan
datang, serta sebagai penambah khasanah baca bagi mahasiswa.
3. Bagi perusahaan
Menyampaikan bahwa penerapan good corporate governance sangat
penting, dimana dapat mengurangi risiko gagal bayar perusahaan
4. Bagi calon investor dan kreditor
Memberikan referensi terhadap para investor dan kreditor, dalam hal
ini dikhususkan pada bank yang termasuk dalam kriteria pemberi
pinjaman.

7

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Cost of Bank Loans Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftra di BEI Periode 2006-2010

4 94 95

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP BIAYA MODAL(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE TAHUN 2010-2014)

4 23 76

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2012).

0 2 17

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI, periode 2010-2012).

0 2 19

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA.

1 15 36

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Cost of Bank Loans Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftra di BEI Periode 2006-2010

0 0 13

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Cost of Bank Loans Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftra di BEI Periode 2006-2010

0 0 2

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Cost of Bank Loans Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftra di BEI Periode 2006-2010

0 0 24

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Cost of Bank Loans Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftra di BEI Periode 2006-2010

0 0 2

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Cost of Bank Loans Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftra di BEI Periode 2006-2010

0 0 10