Analisis Penerimaan Pengusaha Ukm Muslim Terhadap Institusi Perbankan Dikota Pematang Siantar Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini hanya mengkaji hal-hal yang menyangkut dengan pengusaha

Muslim dalam kaitannya dengan penerimaan lembaga keuangan syari’ah di Kota
Pematang Siantar. Penelitian ini pula bersifat eksploratif sehingga tidak
bermaksud untuk menguji hipotesis.
3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian
Sebagaimana judul penelitian ini yakni “Analisis Penerimaan Pengusaha

UKM Muslim Terhadap Institusi Perbankan di Kota Pematang Siantar”, maka
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penerimaan pengusaha UKM Muslim
ini akan dilakukan di Kota Pematang Siantar. Penelitian ini dilakukan di 4
kecamatan, 50% dari jumlah total 8 kecamatan yang ada di Kota Pematang
Siantar. Tempo waktu penelitian direncanakan 6 bulan.

3.3

Populasi dan Sampel Penelitian
A.

Populasi dimaksudkan sebagai sekumpulan orang atau objek yang
mempunyai kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk
masalah pokok dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini,
populasinya adalah seluruh pengusaha UKM Muslim di Kota
Pematang Siantar. Jumlah usaha UKM Muslim di Kota Pematang
Siantar tidak diketahui secara pasti karena tidak ada data dan lembaga
yang mencatatnya. Data pengusaha UKM yang diterbitkan oleh BPS

Universitas Sumatera Utara

Kota Pematang Siantar misalnya, tidak mendata pengusaha yang ada
di Kota Pematang Siantar berdasarkan agama.
B.

Sampel penelitian diambil disebabkan berbagai keterbatasan yang

dihadapi peneliti. Dalam penelitian ini, sampel kajian diambil
sebanyak 50 orang pengusaha UKM Muslim (Tabel 3.1) dengan cara
“eksidental” (Accidental sampling). Syarat-syarat untuk menjadi
sampel pada penelitian ini adalah:
1. Pengusaha beragama Islam
2. Memiliki usaha yang berdomisili di Kota Pematang Siantar
3. Memiliki jumlah tenaga kerja minimal 3 orang
4. Memiliki kekayaan bersih dan aset Rp. 50.000.000 paling banyak
atau lebih.

Dalam penelitian ini, tidak ada rumus tertentu untuk mendapatkan angka
50 ini, sebab jumlah pengusaha muslim juga tidak di ketahui. Angka ini
merupakan “judgement” peneliti saja dengan alasan antara lain :
1)

Menurut Roscoe dan Sugiyono (2004) ukuran sampel yang layak
dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 orang. Dengan
demikian jumlah sampel penelitian ini telah mencukupi dari jumlah
tersebut.


2)

Sampel sebanyak 50 orang dinilai cukup representatif untuk mewakili
keseluruhan pengusaha UKM Muslim di Kota Pematang Siantar.
Dengan jumlah sampel sebanyak 50 ini diyakini akan diperoleh data
dan informasi yang tepat dan objektif serta dapat memberikan

Universitas Sumatera Utara

gambaran yang sebenarnya tentang masalah atau fenomena yang
diteliti.
3)

Sekiranya sampelnya lebih banyak lagi maka peneliti diyakini akan
menghadapi berbagai kendala dan hambatan seperti keterbatasan
waktu.

Distribusi pengambilan sampel dari 4 kecamatan adalah sebagaimana
disimulasikan dalam tebel 3.1. Adapun alasan mengapa wilayah kecamatan ini
menjadi simulasi distirbusi pengambilan sampel karena letaknya yang berada

ditengah-tengah Kota Pematang Siantar sehingga akan ada banyak UKM yang
beroperasi dikecamatan ini, dan jarak antara satu kecamatan dengan kecamatan
lain pada tabel tersebut berdekatan. Karena wilayah pengambilan sampel
berdekatan ini memudahkan peneliti dalam mengambil sampel, maka target
jumlah hari di lapangan adalah 20 hari.

No
1
2
3
4

Tabel 3.1
Simulasi Distribusi Pengambilan Sampel
Prediksi Jumlah
Jumlah
Kecamatan
Hari Di
Jumlah Penduduk
Sampel

Lapangan
Siantar Sitalasari
15
2
27.799 Jiwa
Siantar Barat
15
2
45.291 Jiwa
Siantar Utara
10
2
46.613 Jiwa
Siantar Selatan

10

Jumlah
50
Sumber : Tabel ini di olah sendiri oleh penulis

3.4

2

17.150 Jiwa

8

137.453 Jiwa

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Sesuai

dengan

sifat

dan

kategori


penelitian

ini

yang

bersifat

eksploratif,maka data yang digunakan pada dasarnya adalah data primer. Data
primer ini diperoleh dengan cara memberikan kuisioner / angket kepada para

Universitas Sumatera Utara

pengusaha UKM Muslim yang berdomisili di 4 Kecamatan yang tertera pada tabel
3.1. Keseluruhan responden diminta mengisi angket yang bersifat campuran
antara angket langsung dan angket tidak langsung. Bentuk-bentuk pernyataan
yang diajukan pula merupakan kombinasi pernyataan pilihan berganda (multiple
choice), pernyataan dua pilihan (forced choice) dan beberapa pernyataan yang
bersifat terbuka (open question) yang kesemuanya disusun dengan teliti dan hatihati untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan. Selain itu, diketengahkan juga

pernyataan yang bersifat counter checking terhadap jawaban responden sehingga
kebenaran informasi yang diperoleh lebih akurat.
Agar penelitian ini lebih sempurna maka data-data primer yang diperoleh
dari 50 responden akan dipadukan dengan data-data sekunder yang diperoleh
dengan melakukan studi kepustakaan terhadap bahan-bahan publikasi resmi
seperti buku-buku, majalah, artikel, laporan dan lain-lain.
3.5

Metode Analisis Data
Penelitian ini lebih bersifat eksploratif sehingga tidak dimaksudkan untuk

menguji hipotesis. Data-data penelitian yang dihimpun selama 20 hari, diproses
menggunakan perangkat SPSS dan hasilnya diketengahkan dalam berbagai bentuk
antara lain:
3.5.1 Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi adalah salah satu bentuk penyajian data yang
dibuat untuk menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga dapat mudah
dipahami. Data yang dikerjakan dan dikumpulkan dalam penelitian ini berupa
data mentah yang masih acak dan beraturan. Maka dari itu data perlu disusun agar


Universitas Sumatera Utara

data dapat dideskripsikan dan memudahkan pembaca

untuk memahami dan

menilai data yang telah dikumpullkan dengan cara membuat distribusi frekuensi.
Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu
atau dalam sebuah daftar (Sanusi, 2013 : 116). Distribusi frekuensi dibuat dengan
mengelompokkan data-data yang telah dikumpulkan kemudian menyusunnya
dalam kelas-kelas tertentu.
3.5.2 Tabulasi Silang / Cross Tabulation
Tabulasi silang merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa
variabel yang berbeda kedalam suatu matriks. Analisis tabulasi ini meliputi dua
jalur tabulasi frekuensi. Analisis dan hasil dari tabulasi saling mudah di
interpretasikan dan mudah dipahami, biasanya variabel terikat (variabel dependen)
disusun pada garis row dan variabel bebas (variabel idenpenden) disusun pada
garis kolom. Penafsiran yang jelas memberikan ikatan yang lebih erat antara hasil
riset dengan tindakan yang harus diambil.
3.5.3 Gambar / Grafik

Grafik adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk
lukisan, baik lukisan garis, gambar, maupun lambang. Dalam penyajiannya,
semua data yang berbentuk angka disajikan melalui visualisasi lukisan garis,
gambar atau lambang tertentu.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum

4.1.1 Kota Pematang Siantar
Pematang Siantar atau yang biasa disingkat Siantar merupakan salah satu
kota di Provinsi Sumatera Utara terbesar kedua setelah Kota Medan. Kota
Pematang Siantar yang berjarak 128 km dari Kota Medan dan 50 km dari Parapat
sering menjadi tempat peristirahatan bagi para wisatawan yang ingin menuju ke
Danau Toba.
Secara geografis wilayah kota Pematang Siantar berada 3°01ʹ09ʹʹ -2°54ʹ40ʹʹ

Lintang Utara dan 99°6
ʹ23ʹʹ -99°1ʹ10ʹʹ dengan luas wilayah 79,97 Km2 dengan
batas-batas sebagai berikut:


Batas Utara



Batas Selatan : Kabupaten Simalungun



Batas Timur

: Kabupaten Simalungun

: Kabupaten Simalungun

4.2 Profil dan Dekripsi Responden
4.2.1 Profil Pengusaha
Jumlah pengusaha UKM Muslim di Kota Pematang Siantar belum
diketahui secara pasti. Berdasarkan data terkhir BPS Kota Pematang Siantar tahun
2002, jumlah penduduk kota Pematang Siantar berjumlah 242.124 jiwa yang
terdiri dari 119.986 laki-laki dan 122,138 perempuan. Dari jumlah penduduk ini
sebagian besar beragama islam. Pada penelitian ini, 50 orang profil pengusaha
UKM muslim yang menjadi responden dapat dilihat melalui data-data yang
disajikan berikut.

Universitas Sumatera Utara

1. Data Responden Berdasarkan jenis Kelamin
Data pengusaha UKM Muslim yang menjadi responden dapat dilihat pada
tabel 4.1 :
Tabel 4.1
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase

Laki-laki

38

76

Perempuan

12

24

Total

50

100

Sumber : Diolah dari data primer

Berdasarkan data hasil ouput SPSS21 (Tabel 4.1) di atas, diketahui bahwa
responden laki-laki berjumlah 38 orang atau 76% dari total responden. Jumlah ini
lebih banyak dari responden perempuan yang hanya berjumlah 12 orang atau 24%
dari total responden.
Dalam penelitian ini, memang lebih banyak ditemui pengusaha UKM
Muslim laki-laki daripada perempuan, namun perbedaan jumlah tersebut tidak
memberi pengaruh yang besar terhadap perekonomian. Hanya saja pola pikir
penduduk Kota Pematang Siantar yang menganggap menjadi pengusaha memiliki
resiko yang besar dan kecenderungan menganggap pekerjaan sebagai pegawai
negeri lebih aman, sehingga bagi laki-laki lebih berani mengambil resiko untuk
berbisnis daripada perempuan. Walaupun demikian, baik laki-laki maupun
perempuan memiliki peluang yang sama dalam kebebasan membuka usaha yang
sesuai dengan minat dan kemampuan yang mereka miliki.

Universitas Sumatera Utara

2. Data Responden Berdasarkan Umur
Dalam penelitian ini umur responden terbagi menjadi 4 kategori yaitu < 30,
30-40, 41-50, >50. Kondisi umur para pengusaha UKM Muslim jika di
crosstabkan dengan jeniss kelamin, maka datanya dapat terlihat seperti dalam
tabel 4.2 :
Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Umur
Jenis Kelamin

Total

50

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Laki-laki

3

27

5

3

38

Perempuan

2

3

6

1

12

Total

5

30

11

4

50

Sumber : Diolah dari data primer

Berdasarkan hasil output SPSS21 (Tabel 4.2) diketahui bahwa responden
laki-laki yang berusia kurang dari 30 tahun berjumlah 3 orang, sedangkan
responden perempuan yang berusia kurang dari 30 tahun berjumlah 2 orang,
sehingga total jumlah responden pada kategori ini 10% dari total responden.
Responden laki-laki dengan umur berkisar 30-40 tahun berjumlah 27 orang,
sedang untuk responden perempuan dengan kategori umur yang sama berjumlah 3
orang sehingga total responden pada katagori usia ini 60% dari total responden.
Untuk kategori responden umur 41-50 tahun, responden laki-laki berjumlah 5
orang dan responden perempuan 6 orang dengan total responden pada kategori ini
22% dari total responden. Sedang responden yang paling sedikit, yaitu hanya
berjumlah 4 orang, yang mana laki-laki berjumlah 3 orang dan perempuan hanya

Universitas Sumatera Utara

seorang saja atau 8 persen dari total responden adalah yang berumur lebih dari 50
tahun.
Data pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa pengusaha yang berusia 41-50
tahun dan berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yang memilih dan bertahan
untuk menjadi pengusaha daripada perempuan karena adanya minat pada usaha
yang sedang dijalaninya serta memiliki kemampuan dalam menghadapi resiko
sebagai pengusaha dan juga diyakini telah memiliki pengalaman yang cukup
dalam dunia usaha sehingga tetap bertahan sebagai pengusaha UKM. Begitupun
dengan responden dengan umur 30-40 tahun jumlah responden laki-laki juga lebih
banyak dari responden perempuan karena selain memiliki keberanian dalam
berusaha juga memiliki keyakinan yang optimis. Lain halnya dengan pengusaha
yang berusia kurang dari 30 tahun yang jumlahnya sedikit menunjukkan bahwa
penduduk di Kota Pematang Siantar dengan usia tersebut masih banyak yang
menjadi pekerja baik itu pegawai negeri sipil maupun bekerja di perusahaan orang
lain. Hal ini menunjukkan bahwa masih sedikit penduduk berusia kurang dari 30
tahun yang berani untuk membuka usaha sendiri dan lebih dominan penduduk
umur 30- 40 tahun untuk membuka usaha sendiri.
3. Data Responden Berdasarkan Pendidikan
Tiap-tiap responden pada penelitian ini memiliki jenjang pendidikan yang
berbeda-beda yang mempengaruhi kemajuan usaha mereka. Data responden
berdasarkan pendidikan yang pernah ditempuh dan tingkat umur pengusaha dapat
dilihat pada tabel 4.3:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Pendidikan dan Tingkat Umur
Umur
Pendidikan
Tamat
SD/Sederajat
Tamat
SMP/Sederajat
Tamat
SMA/Sederajat
Tamat D3
Tamatan S1
PascaSarjana
Total

50
Tahun

Total

1

0

1

0

2

1

2

1

0

4

2

9

8

1

20

0
1
0

2
17
0

0
0
1

1
2
0

3
20
1

5

30

11

4

50

Sumber : Diolah dari data primer

Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas, diketahui responden dengan tingkat
pendidikan tamat SMA/Sederajat dan S1 jumlahnya lebih besar dibanding
responden lainnya. Dengan jumlah tamatan SMA/Sederajat sebanyak 2 orang
yang berusia dibawah 30 tahun, 9 orang dengan usia berkisar 30 - 40 tahun, 8
orang berusia 41-50 tahun, dan 1 orang dengan usia di atas 50 tahun sehingga
total responden yang pendidikannya tamat SMA/Sederajat sebesar 40% dari total
responden keseluruhannya.
Sedangkan responden dengan tingkat pendidikan tamat S1 jumlahnya
sama besar dengan responden tamat SMA/Sederajat yang berjumlah 40%, dengan
jumlah responden 1 orang yang berusia dibawah 30 tahun, 17 orang dengan usia
berkisar 30 - 40 tahun, dan 2 orang dengan usia lebih dari 50 tahun.

Universitas Sumatera Utara

Hal ini menunjukkan baik responden dari tamat SMA/Sederajat maupun
S1 menyadari dan paham

menjadi pengusaha UKM Muslim akan dapat

menghasilkan uang yang lebih cepat daripada bekerja sebagai pegawai. Hal yang
sangat di sayangkan adalah responden dengan tamat SMA/Sederajat akan
mengalami gangguan terhadap perkembangan usaha. usahanya akan lambat
berkembang akibat dari keterbatasan ilmu yang dimiliki. Tentunya ilmu yang
dimiliki responden tamat SMA/Sederajat dengan tamat S1 berbeda, tapi hal ini
diatasi jika setiap responden terus mencari ilmu dan informasi untuk memajukan
usahanya yang sesuai dengan pasar.
Perlu diketahui pula bahwa responden yang tamat D3/Sederajat hanya
tedapat 3 orang dengan usia berkisar 30 – 40 tahun. Dan Responden yang tamat
Pascasarjana berjumlah 1 orang dengan usia berkisar 41 – 50 orang dengan
jenjang pendidikan tersebut telah memiliki ilmu yang cukup dan kemampuan
untuk menerima pendidikan dari pelatihan untuk pengusaha yang tinggi. Karena
itulah pengusaha dengan pendidikan yang lebih tinggi ini lebih matang dan
mampu bersaing pada pasar.
4. Data Responden Berdasarkan Lamanya Jadi Pengusaha.
Data responden berdasarkan lamanya para pengusaha UKM Muslim mulai
memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha beserta dengan tingkat kepuasan
terhadap usahanya disajikan dalam tabel 4.4 :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Lama Jadi Pengusaha dan Kepuasan

Lama Berusaha
3 Tahun
Total %
3-5 Tahun
Total%
6-8 Tahun
Total %
9-11 Tahun
Total %
12-14 Tahun
Total %
> 14 Tahun
Total %
Total
Total %

Belum
2
4.0%
5

Kepuasan Usaha
Puas
Sangat Puas

10%
4
8%
2
4.0%
3
6.0%
1
2.0%
17
34.0%

Total

1
2.0%
13

0
0%
1

3
6%
19

26%
8
16%
4
8.0%
1
2.0%
0
.0%
27
54.0%

2%
0
0%
2
4.0%
2
4.0%
1
2.0%
6
12.0%

38.0%
12
24%
8
16.0%
6
12.0%
2
4.0%
50
100.0%

Sumber : Diolah dari data primer

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa pengusaha UKM Muslim yang telah
menjadi pengusaha selama 3 – 5

tahun adalah responden terbanyak dengan

jumlah 19 orang dan yang puas dengan usahanya berjumlah 13 orang sedangkan
yang belum puas ada 5 orang dan yang sangat puas dengan usahanya ada 1 orang.
Kemudian diikuti oleh responden yang telah menjadi pengusaha selama 6 – 8
tahun dengan jumlah 12 orang, dan yang puas dengan usahanya sebanyak 8 orang
dan yang belum puas 4 orang. Sedang responden yang paling sedikit jumlahnya

Universitas Sumatera Utara

yaitu yang telah jadi pengusaha lebih dari 14 tahun hanya 2 orang, 1 responden
sangat puas dengan usahanya dan 1 responden tidak puas dengan usaha yang
dimilikinya.
Tabel 4.4 juga menunjukkan bahwa pengusaha yang memiliki usaha baru
berjalan kurang dari 3 tahun, 2 dari 3 responden yang diteliti merasa tidak puas,
hal ini dikarenakan semakin baru seorang responden menjadi pengusaha
kebanyakan dari mereka belum puas dengan usahanya karena baru saja memulai
bisnisnya, sehingga banyak keinginan dan harapan yang besar terhadap usahanya.
Ini adalah hal yang baik karena pengusaha tersebut cenderung akan melakukan
perubahan atau inovasi untuk memajukan usahanya dan bisa saja setelah melewati
tahun ke 3 berdirinya usaha itu, pengusaha akan merasa puas seperti halnya
responden yang telah menjalani usahanya 3 – 5 tahun yang diteliti dalam
penelitian ini.
5.

Data Responden Berdasarkan Suku
Penduduk yang ada di Kota Pematang Siantar terdiri dari berbagai suku.

Pada penelitian ini, pengusaha UKM Muslim yang menjadi responden
berdasarkan suku dapat dilihat pada tabel 4.5 :
Tabel 4.5
Data Responden Berdasarkan Suku
Suku
Batak (Toba, Mandailing, dll)
Jawa
Melayu
Aceh
Lain-Lain
Total

Frekuensi

Persentase

13
34
1
1
1
50

26
68
2
2
2
100

Sumber : Diolah dari data primer

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel 4.5, diketahui bahwa pengusaha UKM Muslim dari suku Jawa
merupakan responden terbanyak dengan jumlah 34 orang atau 68% dari total
responden. Disusul oleh responden bersuku batak (Toba, Mandailing, dll)
sebanyak 13 orang atau 26% dari total responden. Pengusaha bersuku Melayu
berjumlah 1 orang atau 2% dari total responden. Pengusaha bersuku Aceh 1 orang
atau 2% dari total responden. Adapun suku lain-lain pada tabel berjumlah 1 orang
atau 2% dari total responden, yaitu pengusaha yang berasal dari suku Tamil.
Pada data responden berdasarkan suku yang diperoleh dari tabel 4.5
Diketahui bahwa jumlah responden bersuku Jawa mendominasi dari keseluruhan
jumlah responden dari suku lain. Hal ini di sebabkan karena karakteristik orangorang suku Jawa adalah orang yang selalu berusaha, pekerja keras dan berani
untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan lewat
berusaha, sama halnya dengan suku Batak(Toba, Mandailing, dll) yang dikenal
juga sebagai pekerja keras.
Walaupun begitu, di Kota Pematang Siantar

tidak ada diskriminasi

berusaha berdasarkan suku dan etnis. Hal ini dibuktikan dari banyaknya
pengusaha yang berasal dari berbagai suku yang berbeda-beda. Artinya, Kota
Pematang Siantar adalah kota yang terbuka bagi semua suku atau etnis untuk
berusaha. Data responden berdasarkan suku dapat dilihat pada gambar 4.1 :

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1
Data Responden Berdasarkan suku
6. Data Responden Berdasarkan Pernah/Tidak Pernah Sekolah Agama
Pengusaha UKM Muslim di Kota Pematang Siantar yang menjadi
responden dilihat dari pernah/tidak pernah sekolah agama dan jenis kelamin
responden beserta gambar dapat dilihat berikut ini :
Tabel 4.6
Data Responden Berdasarkan Pernah/Tidak Pernah Sekolah Agama dan
Jenis Kelamin
Sekolah Agama
Pernah Sekolah
Agama
Tidak Pernah
Sekolah Agama
Total

Laki-Laki
2

Jenis Kelamin
Perempuan
2

Total
4

36

10

46

38

12

50

Sumber : Diolah dari data primer

Universitas Sumatera Utara

40

36

35
30
25
20

Pernah Sekolah Agama

15
10
10
5

2

Tidak Pernah Sekolah
Agama

2

0
Laki-Laki

Perempuan
Jenis Kelamin

Gambar 4.2
Data Responden Berdasarkan Pernah/Tidak Pernah Sekolah Agama
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.2 di atas, diketahui pengusaha UKM
Muslim yang menjadi responden pada penelitian ini dari 38 responden laki-laki, 2
orang mengaku pernah bersekolah agama dan 36 orang lainnya belum pernah.
Sedangkan dari 12 responden perempuan diketahui hanya 2 orang yang mengaku
pernah sekolah agama dan 10 orang lainnya belum pernah. Dan totalnya,
responden yang belum pernah sekolah agama jumlahnya 46 orang, lebih banyak
daripada responden yang pernah sekolah agama yang hanya berjumlah 4 orang.
Hal tersebut menunjukkan adanya kemungkinan besar para pengusaha tidak
memiliki pengetahuan dalam menjalankan usaha yang sesuai dengan syariat
Islam. Hal ini sangat disayangkan, karena sebagai pengusaha Muslim, Islam telah
menetapkan syariat atau aturan dalam setiap aspek kehidupan dan aktivitas kita
sehari-hari termasuk dalam berusaha dan kurangnya pengetahun akan ilmu agama

Universitas Sumatera Utara

akan memengaruhi pengusaha dalam menjalankan usahanya baik itu dalam
bertransaksi, membutuhkan pinjaman modal dari bank dengan perbedaan riba dan
bagi hasil, dan dalam menjalankan usaha kongsi yang adil dengan mitra usaha
beresiko memunculkan dosa bahkan haram.
4.2.2 Profil Perusahaan
Usaha yang dijalankan pengusaha UKM Muslim di kota Pematang Siantar
yang menjadi responden pada penelitian ini disajikan sebagai berikut :
1. Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan
Data responden berdasarkan kategori kepemilikan perusahaan dan di
crosstabkan dengan jumlah pegawai tetap yang dimiliki responden dapat dilihat
pada tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7
Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan dan Jumlah Karyawan
Kategori
Perusahaan
Milik Perorangan
Milik Keluarga
CV
Total

20
Orang
0
1
0
1

Total
27
21
2
50

Sumber : Diolah dari data primer

Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa perusahaan milik perorangan
mendominasi responden sebanyak 27 orang atau 54% dari total responden dengan
perusahaan yang memiliki jumlah kayawan yang kurang dari 5 sebanyak 5
perusahaan, perusahaan dengan jumlah karyawan 5-10 orang ada 9 perusahaan,
perusahaan dengan 10 – 15 orang karyawan ada 8 perusahaan, dan perusahaan
yang memiliki 16 – 20 orang karyawan ada 5 orang. Disusul oleh perusahaan

Universitas Sumatera Utara

milik keluarga atau kongsi sebanyak 21 orang atau 42% dari total responden
dengan perusahaan yang memiliki jumlah kayawan yang kurang dari 5 sebanyak 4
perusahaan, perusahaan dengan jumlah karyawan 5-10 orang ada 7 perusahaan,
perusahaan dengan 10 – 15 orang karyawan ada 4 perusahaan, dan perusahaan
yang memiliki 16 – 20 orang karyawan ada 5 perusahaan, dan perusahaan yang
memiliki jumlah karyawan yang lebih dari 20 orang sebanyak 1 perusahaan. Dan
responden terkecil adalah responden dengan perusahaan dalam bentuk CV yaitu
hanya 2 orang atau 4% dari total responden yang jumlah pegawainya 5 – 10
orang.
Dari data yang terdapat pada tabel 4.7, maka dapat disimpulkan pengusaha
UKM Muslim di Kota Pematang Siantar belum menyerap tenaga kerja yang
banyak yang menyebabkan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini
mungkin karena kemampuan pengusaha yang belum dapat melakukan manajemen
usaha dengan baik bagi pengusaha yang memiliki perusahaan milik sendiri dan
untuk perusahaan keluarga maupun kongsi lebih banyak memilih untuk
memanfaatkan anggota keluarga ataupun kenalan-kenalan sebagai pekerja lepas,
sehingga dipastikan penyerapan tenaga kerja pada masyarakat tidak maksimal.
Data responden berdasarkan kategori perusahaan dan pegawainya dapat dilihat
pada gambar 4.3:

Universitas Sumatera Utara

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

9
8
7
5

5 5
4

4

Milik Perorangan
Milik Keluarga

2

CV

1
0
20
Orang

Jumlah Karyawan

Gambar 4.3
Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan dan Jumlah Pegawai
2. Data Responden Berdasarkan Bidang Usaha
Terdapat begitu banyak bidang usaha yang ada di Kota Pematang Siantar.
Tetapi, bidang usaha dagang/restoran mendominasi usaha responden dengan 16
perusahaan atau 32,0% dari total responden perusahaan milik perorangan, 13
perusahaan atau 26% responden perusahaan milik keluarga (kongsi). Dan totalnya
ada 29 perusahaan atau 58% dari total responden bergerak di bidang usaha
dagang/restoran. Untuk bidang usaha lain-lain yaitu usaha 2 usaha papan bunga, 1
usaha Wedding Organizer, 2 usaha photostudio, 2 usaha percetakan, dan 2 usaha
doorsmeer mobil. Data responden berdasarkan bidang usaha yang dijalankan oleh
responden dapat dilihat pada tabel 4.8.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Dari data yang terdapat pada tabel 4.8, maka dapat disimpulkan lebih
banyak pengusaha UKM Muslim di Kota Pematang Siantar yang memilih
menjalankan usaha dagang atau restoran karena usaha ini adalah bentuk usaha
yang menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat, dan juga sebagai kota
tempat persinggahan wisatawan yang ingin berwisata ke Danau Toba usaha
dagang atau restoran merupakan suatu bentuk usaha yang menjanjikan sehingga
asumsinya usaha ini akan mudah diterima oleh masyarakat dan bertahan. Selain
itu juga, pada usaha dagang tidak memerlukan keahlian khusus oleh pengusaha
ataupun pegawainya. Untuk usaha restoran, pengusaha berasumsi bahwa setiap
masyarakat akan membutuhkan makanan dengan tingkat harga tertentu, sehingga
makanan akan selalu habis terjual bila dibisniskan.

3. Data Responden Berdasarkan Lama Perusahaan
Tingginya minat masyarakat di Kota Pematang Siantar dalam berwirausaha
membuat banyaknya UKM yang berdiri di kota tersebut. Tetapi pada kenyataan
yang ada hanya sedikit UKM yang mampu bertahan dan bersaing dengan yang
lain, pada tahun ke- 2 dan ke- 3 UKM tersebut berdiri, pengusaha mengalami
kerugian dan kebangkrutan yang membuat mereka terpaksa menutup UKMnya.
Pada tabel 4.9 berisikan tentang Data responden berdasarkan lama perusahaannya
berdiri, omset perusahaan yang didapat selama pertahun dan jumlah pegawai yang
bekerja di perusahaan responden

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.9
Data Responden Berdasarkan Lama Usaha, Omset dan Jumlah Karyawan
Omset (Rp)
350 Juta

Lama
Usaha