Analisis Regresi Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Inflasi Tahun 2014-2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Secara umum, setiap Negara ingin mencapai tiga tujuan kebijakan ekonomi. Di
Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu :
1.

Pertumbuhan ekonomi yang cepat yang ditandai dengan pertumbuhan
pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

2.

Pemerataan pendapatan atau secara lebih luas adalah keadilan ekonomi.

3.

Kestabilan ekonomi yang ditandai oleh stabilitas harga dan rendahnya
Pengangguran.
Dilihat dari stabilitas ekonomi , Indonesia masih mengalami goncangan


yang hebat. Hal ini terlihat dengan tingginya tingkat inflasi. Terbukti bahwa
antara tahun 1990-1996 angka inflasi tidak pernah melebihi 8-9%, tapi pada tahun
1998 sudah mendekati angka 76%. Hal ini menggambarkan bahwa perekonomian
Indonesia kurang baik. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk
meningkat secara umum terhadap kelompok barang kebutuhan masyarakat dan
bersifat terus-menerus atau kontinu. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi, yaitu
kecenderungan dan daya beli uang sebagai alat tukar untuk menurun secara umum
terhadap barang kebutuhan masyarakat.

1
Universitas Sumatera Utara

Banyak faktor-faktor

yang mempengaruhi

laju inflasi termasuk di

dalamnya masalah keamanan , politik dan nilai mata uang suatu Negara. Fakorfaktor lain yang mempengaruhi laju inflasi adalah jumlah uang beredar dan suku

bunga bank.
Jumlah uang yang beredar adalah banyaknya uang kartal dan uang giral
serta uang kuasi yang beredar di masyarakat. Semakin banyak uang beredar
dimasyarakatmaka nilai tukar (daya beli) yang menjadi lemah dan harga-harga
barang pada umumnya akan naik. Dengan kata lain, semakin tinggi jumlah uang
beredar akan mengakibatkan semakin tinggi pula inflasi.
Tingkat suku bunga bank juga sangat berpengaruh terhadap inflasi. Jika
suku bunga bank rendah, masyarakat enggan menyimpan uang di bank dan
memilih untuk menggunakan uangnya dalam bentuk kegiatan ekonomi yang lain,
bahkan menarik kembali modal yang pernah disimpan dalam bank untuk tidak
menggunakan jasa bank untuk menyimpan modalnya. Akibatnya jumlah uang
yang beredar dimasyarakat akan tinggi.
Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa
inflasi yang tinggi akan berdampak pada aspek ekonomi di dalam masyarakat.
Pertama, inflasi yang tinggi menyebabkan pendapatan riil masyarakat turun dan
akhirnya menjadikan semua kalangan masyarakat, terutama masyarakat dengan
ekonomi rendah semakin terpuruk. Kedua, inflasi yang tidak stabil akan
menciptakan ketidakpastian (uncertainly) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil
keputusan yang ada akhirnya menurunkan pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh
para investor-investor baik dari dalam maupun dari luar negeri enggan dalam

menanamkan modalnya, akibatnya akan berkurangnya kesempatan kerja yang

2
Universitas Sumatera Utara

pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pengangguran. Berdasarkan uraian di
atas penulis mengambil judul penelitian “Analisis Regresi Berganda Terhadap
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Inflasi Tahun 2014-2015”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang di atas maka penulis
mengidentifikasikan masalah penelitian ini sebagai berikut;
1. Berapakah besar pengaruh jumlah uang beredar dan suku bunga bank terhadap
laju inflasi?
2. Bagaimanakah pengaruh jumlah uang baredar dan suku bunga bank terhadap
laju inflasi?

1.3 Batasan Masalah
Permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi di

Indonesia yaitu jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga bank di Indonesia
dan data yang diambil adalah data sekunder selama dua tahun yaitu mulai periode
Januari 2014 sampai Desember 2015. Dalam penelitian ini akan dibahas dua
faktor yang mempengaruhi laju inflasi yaitu jumlah uang beredar dan suku bunga
bank.

Analisis

kedua

faktor

tersebut

memungkinkan

kita

mengetahui


perkembangan perekonomian di Indonesia.

3
Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh jumlah uang beredar dan suku bunga
bank terhadap laju inflasi.
2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah uang beredar dan suku bunga bank
terhadap laju inflasi.

1.5 Metode Penelitian
a. Kepustakaan
Dalam penelitian ini penulis malakukan penelitian kepustakaan yaitu mencari data
dan rumus-rumus yang dipakai dari buku-buku, internet atau sumber terbit lainnya
yang bersifat teoritis dan relevan dengan penelitian.
b. Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Jumlah uang beredar, tingkat suku
bunga bank, sedangakan variabel terikatnya adalah laju inflasi.

c. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan data sekunder yang bersumber
dari buku laporan ekonomi Indonesia yang dapat dipercaya dari Kantor Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. Pengumpulan data untuk
keperluan penelitian dilakukan penulis dengan menggunakan data sekunder. Data
sekunder adalah data primer yang diperoleh oleh pihak lain yang umumnya
disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder yang digunakan
diperoleh dari Penelitian dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera

4
Universitas Sumatera Utara

Utara yang beralamat di Jln. Asrama No.179 Medan tepatnya di perpustakaan
BPS Medan pada bulan Maret 2017. Data yang telah dikumpulkan kemudian
dikumpulkan diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
d. Metode pengolahan Data
Data yang dikumpulkan diolah secara periodik dan dalam kurun waktu yang sama
yaitu antara Januari 2014 s/d Desember 2015.
Metode Pengolahan Data

Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda
untuk melihat persamaan regresi linier nya dan untuk mengetahui hubungan setiap
variabel digunakan analisis korelasi. Adapun langkah yang dilakukan dalam
pengolahan data adalah :

1.

Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas ( ) dan variabel
terikat ( ).

2.

Menentukan hubungan antara variabel bebas ( ) dengan variabel terikat
( ) sehingga didapat regresi

3.

atas

.


Uji regresi linier berganda, untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
bebas

secara bersama-bersama terhadap variabel terikat .

Secara umum model regresi linier berganda untuk populasi adalah sebagai
berikut:

5
Universitas Sumatera Utara

....(1.1)

di mana:
= suatu konstanta
= koefisien variable

atau parameter model


= variabel kesalahan atau eror

Model regresi linier berganda untuk populasi diatas dapat ditaksir
berdasarkan sebuah sampel acak yang berukuran n dengan model regresi
linier berganda untuk sampel, yaitu:

di mana:
Ŷ

̂
= variabel tak bebas (dependent variable) atau nilai estimasi
(taksiran) bagi variabel
= variabel bebas (independent variable)
= taksiran bagi parameter konstanta
= parameter koefisien regresi variabel bebas

4.

Uji koefisien determinasi, untuk mengetahui proporsi keragaman total
dalam variabel tak bebas

variabel-variabel bebas

yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh
yang ada didalam model persamaan regresi

linier berganda secara bersama-sama. Dihitung dengan rumus:


....(1.2)

6
Universitas Sumatera Utara

di mana:
= koefisien determinasi
= jumlah kuadrat regresi

5.

Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh

hubungan variabel-variabel bebas

tersebut terhadap variabel terikat .

Dihitung dengan rumus:

=





....(1.3)

Untuk hubungan empat variabel tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Koefisien korelasi antara

=

dan Y




b. Koefisien korelasi antara

=

....(1.4)

dan Y





....(1.5)

7
Universitas Sumatera Utara

c. Koefisien korelasi antara

=

dan Y





....(1.6)

6. Uji koefisien-koefisien regresi untuk menguji taraf nyata koefisienkoefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya.

1.6 Tinjauan Pustaka
Untuk mendukung penyelesaian penelitian ini, peniliti menggunakan teori-teori
sebagai berikut:
Menyatakan perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabkan oleh
berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk
mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain
diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan nilai
variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya. (Algifari,
2000) Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel kriterium
atau untuk mencari hubungan fungsional dua prediktor atau lebih dengan variabel
kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap
variabel kriteriumnya (Usman, Husaini, dan R. Purnomo Akbar,
1995).
Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel
bebas (variabel predictor) dan variabel tidak bebas (variabel respon). Variabel

8
Universitas Sumatera Utara

yang mudah didapat atau tersedia sering digolongkan dalam variabel bebas,
sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variabel
tidak bebas. Setelah mengetahui hubungan fungsional antara variabel-variabel
dimana persamaan regresinya telah ditentukan dan telah melakukan pengujian
maka persoalan berikutnya yang dirasakan perlu jika data hasil pengamatan terdiri
dari banyak variabel adalah seberapa kuat hubungan antara variabel-variabel itu.
Dengan kata lain perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel
tersebut (Sudjana, 2001).
Studi yang membahas derajat hubungan antara variabel-variabel tersebut
dikenal dengan nama analisis korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui
derajat hubungan, terutama data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi. Jika
kenaikan didalam suatu variabel diikuti dengan kenaikan di dalam variabel lain
maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai korelasi yang
positif. Tetapi jika kenaikan di dalam suatu variabel diikuti oleh penurunan di
dalam variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut mempunyai
korelasi yang negatif. Dan jika tidak ada perubahan pada variabel walaupun
variabel lainnya berubah maka dikatakan bahwa kedua variabel tersebut tidak
mempunyai hubungan (Iswardono, 1981).
Analisis regresi merupakan suatu teknik (technique) untuk membuat
persamaan garis lurus dan persamaan tersebut digunakan untuk menjelaskan
hubungan antar variabel.Persamaan regresi (regression equation) adalah suatu
persamaan matematis yang mendefenisikan hubungan antar dua variabel (Mason,
1996).

9
Universitas Sumatera Utara

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis, yang didalamnya
dikemukakan bab maupun subab, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, identifikasi
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka serta sistematika penulisan

BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang konsep dasar analisis regresi , persamaan
regresi, analisis korelasi dan uji koefisien regresi berganda.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT BPS SUMATERA UTARA
Pada bab ini berisi tentang sejarah instansi tempat penulis mengadakan
penelitian dan pengumpulan data.

BAB 4 : ANALISA DATA
Pada bab ini akan dibahas tentang cara penggunaan rumus dan metode
yang telah di tentukan dengan tinjauan pustaka.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

10
Universitas Sumatera Utara

Pada bab ini berisi tentang cara mengolah dan menganalisis data dengan
program SPSS.

BAB 6 : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari analisis data yang telah
dilakukan.

11
Universitas Sumatera Utara