7 Jurnal Rekayasa Mesin 2013 ISBN 978 979 8510 61 8
\r5N
t zzSs-]cs.c1
NETARThIE\T
Vol 13, No 1 (2013)
Journal of Mechanical Engineering
Table of Contents
Articles
TERHADAP
PENGARUH VARIASI KECEPATAN DAN KUAT ARUS
KEKERASAN. TEGANGAN TARIK. STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON
RENDAH DENGAN ELEKTRODA E6Oi3
Amrifan Saladin Mohruni, Billy Hizkya
Kembaren
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARI'H VARIASI UKURAN CETAKAN
LOGAM TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT
MEKANIK PRODUK COR ALUMINruM
Diah Kusuma Pratiwi, Nurhabibah Paramitha
PENGARUHVARIASISUHUDANWAKTUKONVERSIBIODIESELDARI
PDF
001-008
PDF
009-014
PDF
MINYAK JARAK TERI{ADAP KUANTITAS BIODIESEL YANG DIHASILKAN
Riman Sipahutar, Harry Lukman Lumban
Tobing
015-020
PERANCANGAN ULANG HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DENGAN PDF
SISTEM DUAL PRESSURE MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG SEBUAH
TURBIN GAS BERDAYA 160 MW
Firmansyah Burlian, Aden Ghafara
021-033
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PADUAN TIMAH AKI (IO%. 15%. 2O%. PDF
25%) PADA CORAN TEMBAGA PIPA AC (AIR CONDITIONER) BEKAS
TER}IADAP SIFAT MEKANIK
Helmy Alian, Ibrahim Ibrahim
035-0s3
PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI PERHITLINGAN BALOK KANTILEVER
PDF
STATIK TERTENTU DENGAN MENGGT]NAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC
6.0
Zainal Abidin, Budi Santoso
055-066
STUDI PERHITUNGAN ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE
DENGAN PROGRAM HEAT TRANSFER RESEARCH INC. ( HTRI )
lrwtn Bizzy, Rachmat Setiadi
PDF
l'{*)-:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.
IIilU]Uililffiilililil
067-076
URNAL REKAYASA MESIN
Hom6 > UScr > loumal lrlaoagcmcnt > Enrollment
Enrollment
U9ER
Section Editors
ls.ct'o" Edjto.r Fl Fhrt
""re
4C EE EI
EErIE!rlll9E9BSI
UyU
it. jcsrrdti
T;'l [;o"trl"s T;l T-------_l
XY
I
Fii;l
Al!
T{OTT FI
ALL EiqOLLEO U!ERs
t,l
tl
!
i=-
L]
fl
n
CATIOT{9
!rtl3"
. r,1.^.o.
!A!!E
!l:1!-!=
llasat
Prof. Or. Ir. HasBn Basri
l'r!a.bar: Ei al'
!.CEA8AE
Dr. Ir.
AIAIAEAU
Dr, Agung - l{ataram
'erd-i-:fbe-:
,!r.r .!_ml:: -l 11
ux!,t6ualj
Dr. Ir. Nukm.n Nukmln
lvlT
Hendri Chandrr
AE.E.SIIEI
Dr Diah Kusuma Prati,^i
E5AILU
l"1r
BSIeAtsUr8E
Dr. Ir. Riman Siprhutrr
Kap16wi
- Sahim
-ai,',i al'<
E
rsha
p;l.rr
l
]OURTAI COTTENT
I orEABLE
uSlgEgJ I EqII I
Lo
C6,
maka q maks = Ch (T
-
T".;)
h,,
- T",)
dimanaC=mcr.
Efektifitas suatu penukar kalor didifinisikan sebagai
rasio antara laju perpindahan kalor
sebenarnya
untuk suatu penukar kalor terhadap
iaju
mungkin.
Secara umum efektifitas dapat dinyatakan sebagai
berikut
perpindahan
kalor maksimum yang
q
E=qnoks
Sedangkan NTU (Number Of Transfer Units)
merupakan parameter yang tidak berdimensi yang
secara luas digunakan dalam analisis suatu penukar
kalor. Bilangan ini didefinisikan sebagai berikut :
Gambar 6: Diagram alir perancargan APK di
PT Pupuk Sriwijaya
2.
Diagram Alir Perancangan Alat Penukar
Kalor Menggunakan Program HTRI
Nru=#
Ti , T., P, m, di,",
di, t,
L, P,
Gambar 7: Diagram alir perancangar APK
menggunakan HTRI
72
Studi Perhitungan Alat Penukar Kalor Tipe Shell And Tube dengan Program
Heat Transfer Research Inc.( HTRI )
.I
.l.l
1.
54,55m2
PERIIITI'NGAN DAN A\ALISA
= 207.76w/nf
4.
PcrhitunganManual
a.=
persamaan
= 235
Qr=mr.&r-h:)
Sebagai berikut
'
-
u,
^
-
(\)
R''=dit'ct
lt
56A,910 t4l
oC
(,15-32
r
J/kg
)
_ 16,5610-3 m x7o,7Bk8/m2s
-r\e.h ____;;;_=;;E_
oC
= 0,098 x
= 98-000
Bede Temp€rstur Rata
(LMTD)
LMTD =
-
Ratr Logaritma
(Incropera : 1996)
-
6I'-rrAJ'
Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi
(h,)
Koefisien perpindahan kalor konveksi (h,)
dapat dicari dari persamaan Nusselt (Nu)
sebagai berikut :
"'ar.
=T6, - T"." = l20oC-450C=750C
AT2=T6."-T"., = 50oC-320C- tEoC
LMTD =
(";?
57
= 197,64
s7 oc
1,42?
Sehingga:
,s'l,u+
oC
= 39,94
Untuk tipe alat penukar kalor tipe
pas tube faldor koreksi (F)
I
:
I
(U)
Kalor
Koefisien perpindahan kalor menyeluruh
disain dapat diketahui dengan
h.='"t
' tl*
pas shetl dan I
Perpindahar
Koelisien
h
f,it = o.orr4 (Rqho8 - 1oo) P, ro4
Nu = 0,0214 (9.8000'8 - 100) 0,875604
Nu =
tn 4,a667
Menyeluruh Disain
q
A a LMTD
LMTD = Beda temp€ratur rata - rata logaritma
A = Luas permukaan perpindahan kalor ( m'? )
=NtxLxlxDo,t
=235 x 4,877 rn x3,14 x 0.019 m
-
438,15 tnmx 6,35 mm
Kalor
x 219 mm
25,4 mm
= 23988,713 mmz
= 0,0239888 m2
= 0,024 mz
Kecepatan Aliran Massa Air (G,)
(r"
^hc
'ds
_
= 68,56 m2
Jadi,
10,37
kgls
o,oz4 m2
= 432,08
a
A x LMTD
JURNAL REKAYASA MESIN Vol.
16,56r 10-3 m
Perhituogen Sisi.liell
- Luas Permukaan Perpindahan
Torat (&)
.!,-. ct. E
menggunakan
di mana :
q = Laju peepindahan kalor ( W )
, o,ozr-ln
= 360,40 w/m'?oC
:
'
103
Jadi,jenis aliran yang terjadi di dalam rure
adalah aliran turbulen karena Rq h >2300
AT1
u,=
_
3,6r kgls
-6ilii-
Bilangan Reynold
= 70,47 kgls
persamaan
m':
=70,71kglm2.s
-
_ 568,910 r,-r4.174.7 13 -
3.
m2
1
G,=a
=cp,(Q'AT
2,
.10''
Keceparan Aliran Massa Ammonia (Gr)
:
zrL . cp," . AT
4r,7A,7
21s1
= 0,05
Q, = 3,61I I kg/s.(1.736,s6- 1.s79,01) kJAg
= 568,910 w
diasumsikan bahwa kalor yang dilepaskan fluida
panas gas ammonia seluruhnya diserap oleh air
sehingga kita bisa mengetahui besamya laju aliran
massa air.
rir^
dL
N,;
:
O=ah=O"
Q":
oC
Luas Permukaan Perpindahan Kalor Tolal
(a')
Besamya perpidahan kalor dari fluida panas ke
berikut
oC
Perhitungan Sisi frrrs
-
Leju Perpindahan Kalor
fluida dingin dapat dihitung dengan
r 39,94
13
No. I Maret 2013
kg/m2.s
73
-
nA
Bilangan Reynold (R",.)
2
d.. 6"
I
di mana
z, e,e:,4, csz,ozff x
Pr---sr)
=
-
Tdor
,
h.r+rrg,osz
_ 1((i2S,1 r 0,86r2S.1)-.-- .-)
*-
k
| ,497 ,94
14,71 kPa
t.
f,i-rt , o,os
4
((12.7, ?1!!:t)- 142,11)
= 19,05 mm
*
-
_
l.
=
1996)
"
>2300 (Inffopera
Ch=mh.Cp.h
Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi
Koefisien perpindahan kalor konveksi (ho)
dapat dicari dari persamaan Nusselt (Nu)
sebagai berikut :
_;:
h.d-
= 3,61 kels . 2228,3 | /kgo(
= 8.046,6tW
-
280) P,
9.
roa
= 0,012(12.243,400.87 -280)
4,47 30.4
Nu = 72,55
Sehingga
:
h" =
Laju Perpindahan Kalor Makimum
( q-.*, )
=
62.,64m"c
=
= 2.526,59 W hn2.oC
Koelisien Perpindshan Kalor Menyeluruh
Bersih (U.)
10.
1-__1-_L
hL 2nlk ho
,-,!l?!.
"'6
--L'z8s'
360.10 2 z91a x a,a17
x tb,2 ---L
2526.59
.
Ua
ww- 2o7.7 6
;iTi
oc
. m"l^/
= 0.00141
P€trurunan Tekansn (AP)
- Sisi Tube:
a?'t.n
6p. = f
' z-9-diL p-O
74
Q"ktuat
Qmaks
x \OO
o/o
s6326ow
x 7oo o/n
= 708,101,68
W
=;;ffi;;7ffi
;t-6E
x 88 ) Watt
708.101,58 Watt
E:
tN /m? .oC
u(- ud
2e3,87
oC
Efektifitas Alat Petrukar Kalor ( e )
Fsktor Peogotoran (Rr)
Ue
( 120 - 32 )
laju
laju
perpindahan kalor maksimum yang mungkin
terjadi.
_1
=
oC
dangan membandingkan antam
perpindahan kalor aktual dengan
lhrsr
R''
)
Efektifitas suatu alat penukar kalor didapat
1
= 289,72
T",r
= ( 8.046,61
1a,05 10-3 m
,.
C." ( Tri -
= 8.046,61W /
.k
-+-'
^/.,
72ss
, xo
oC
C" dan C.1n = C1
Q.*,
:
.
/
Dari laju kapasitas kalor yang didapat, C">Ch maka
C."6
= 0,012 (&..0.87
oC
43.328,94 W /
2. Untuk perhitungan fluida panas di sisi ,.rre
:
(lr")
7.
:
0'63710-3lJ'
Jadi,jenis aliran yang tedadi di dalam rube adalah
=
m'1
C^=m-.C-^
= 10,37 ke/s . 4L78,7 l/kgoc
rO-". r +rz.O+z#
aliran turbulen karena R .
-.Nu
1
Untuk perhitungan fluida dingin di slrel/
= 12.243,40
-
/t38,15. ro_3
1o,os. 1o-3 x
Laju Kapasitas lftlor ( C )
Jadi,
rg,O+S
l
-
f. 6s'? . dir. (xp+ 1)
Aps =
zgPdeQs
_ O,2O t (432,Oa kg /rn2 s)2 , (22+ t) x
:
0.85
o.o27x(72,Zkg /m7 s) 2 x4,A77
9.a7 ml s2r76,36. 7o-3 m xo.5a39 kg lmz x
= 2.804,55 kg/m'] = 27,46 kPa
Sisi Shell :
d. = diameter hidrolik
_ 1(;Pr.
t
lt.
= 0.79 x 100 o/o
= 79 o/o
Number ofTransfer Unit ( NTU )
NTU
ul
= Cmtn
_20s,?aw flnz
ocz 68,s6 mz
a.046,61W/oC
= 7,75
Studi Perhitungan Alat Penukar Kalor Tipe Shell And Tube dengan Program
Heat Transfer Research Inc.( HTRI )
1.2
PerhitunganKomputerisasi
Dalam perhitungan menggunakan program I{TRI,
kita hanya memasukan data
-
data yang telah
diketahui seperti suhu, laju aliran masa salah satu
fluida, tekanan. serta asumsi asumsi perancangan
berdasarkan standar - standar dari TEMA , Perrys
hand book dar, ptstaka Kern,
1.
Proses memasukan data
Pada proses ini, kita hanya memasukan data
yang dibutuhkan oleh program trerdasarkan
asumsi perancangan. Beda halnya dengan
menggunakan perhitungan manual, tidak
semua data yang kita ketahui harus dimasukan
dalam proses perhitungan HTRI. Program
hanya memberikan tanda untuk data yang
harus dimasukan dan selebihnya program akan
memproses data secara otomatis. Seperti yang
terlihat pada gambar.
-jl l!lll-lr
Gambar 9: Hasil performansi desain APK
I
i.4.gi;;.{--rl
kf,
b*,
x,&a
Hr6 li:ii-' .d* f-+
/1-,r-/i-!drtr.ry
i,
;tr
Fi , ]i
- / in-.
ra-:-, rT:r:-rrf.
rf,
Cambar 8: Proses Nlcmasukkan data di sisi
"shcll dan tube"
2.
Hasil Proses Pengolahsn Data
Jika proses memasukan data sudah
selesai,
maka data akan diolah secara otomatis oleh
progr:rm
dan akan diketahui apakah
perencanaan berhasil
atau tidak.
Jika
perencanaan gagal, progmm akan memberikan
pesan eror dan perbaikan yang harus
Gambar l0: Konstruksi hasil desain APK
dilakukan dalam memasukan data. Jika
berhasil, program akan memberikan hasil
berupa tabel seperti yang terlihat pada gambar.
JURNAL REKAYASA MESN Vol.
13
No. I Maret 2013
75
43
4.3.1
Analisis Data Hasil Perhitungan
;
Tabel 1: Perba[dingan hasil perencanaan
manual
Laju
Temperatur VS Panjang Tube
Perhitngsn
Perhitungan
Manurl
HTRI
568.910 W
564.453 W
,
i
..5.=+E-j
a
I('i
perpindahan
kalor (q)
LMTD
Koefisien
39,94'C
205,71
Wm"C
tg
?o 0a
206w/m"C
Koefisien
Gambar
1
l:
Grafik aliran temperatur panjang
tube
perpindahan
kalor disain (U6)
4.3.2
293,87 W
krf'C
295,59 W/m'
NTU VS Efektivitas Terhadap
Cmin/Cmax
oc
perpindahan
kalor bersih (U")
Jumlah baffle
Penurunan
Tekanan
Faktor
t8
22
Shell
Tube
Shell
Tube
14,71
21,46
8,02
t7,05
kPa
kPa
kPa
kPa
0,00146 'C m'lW
pengotoran
0,00144
f
F
{
:ffiil;ffi;
'c
m'lvy'
,\-Iu
Dari perhitungan perencanaan dimensi APK dengan
HTRI ini, didapat faktor
pengotoran yang bemilai O.0Ol44 oc.m'?lw.
Sedangkan standar faktor pengotoran yang
menggunakan program
diizinkan dari TEMA untuk fluida ammonia vapor
adalah 0.00176 0C.m2,1Ir. Ha1 ini menunjukan
dimensi APK yang dirancang sudah memenuhi
Gambar 12: Grafik NTU efektivitas terhadap
nilai Cmin/Cmax
4.3.3
Diameter Luar Tube ( d". t ) VS Fakror
Pengotorar ( Rr)
syarat dari standar yang telah ditetapkan.
Perbandingan anlara perhitungan manual dan
komputerisasi dapat dilihat dari perbedaan laju
perpindahan kalor, LMTD, koefisien perpindahan
kalor menyeluruh disain dan bersih, jumlah baffle
dan faktor pergotoran. Perbedaan nilai perhitungan
ini diakibatkan perhitungan dengan menggunakan
program lebih akurat daripada menggunakan
perhitungan manual. Dalam melakukan
perhitungan, penulis menggunakan 2 angka
desimal.
.\
c ,*,
\
\
al
\-
!
i "*.
,!\
\
\
".,
-
\
\
*,.,,."
\
o'{E'.:or'r':b.
Gambar 13; Crafik diamater luar tube - fflktor
pengotoran
76
Studi Perhitungan Alat Penukar Kalor Tipe Shell And Tube dengan Program
Heat Transfer Research Inc.( HTRI )
5
5.1
KESI }I PI II,,\N DAN
SAR.\\
Diharapkan adanya penelitian
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan sebelumnya, dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut
l.
2.
minimal pada industri kimia dibutuhkan
diameter siel/ sebesar 438,15 mm dan diameter
tube sebesar 19.05 mm
Kualitas APK yang dibuat dapat dilihat da
nilai efelctivitas dan faktor pengotoran dari
APK yang direncanakan. Nilai efektivitas
perencatxlan ini bemilai 79 o/o dan faktor
pengotoran bemilai 0.00l4l oC m'?,{
gasket,flange, tie rod, dan bolt and nut.
6
[]
perbedaan perhitungan antara komputerisasi
A, "Heat
:
l. Sebelum melakukan
petencanaan
menggunakan program, sebaiknya perencilna
melakukan perhitungan manual terlebih dahulu
sebagai acuan dasar perencanaan
-
Transfer",
[4]
Terjemahan Ir. E Jasjfi, Msc, Jakarta,
Erlangga, l9E4
Incroper4 Frank P., dan Dewitt, David P.,
"Fundamental of Heat and Mass Transfer",
4'h Edition, John Wiley and Sons, United
States of America, 1996
Kem, Donald Q. "Process Heat Transfer",
McGraw-Hill Intemational, New York,
1965
Berikut beberapa saran untuk disampaikan
memakai persamaan
S'[,\KA
[5] Lienhard, John H, "Heat
Saran
adalah
Chengel, Yunus
PL
[2] Holman, J P. "Perpindahan Kalor"
[3]
perhitungan secara manual,
D.\FI'AII
McGraw-Hill, New York, 2007
sam4 terdapat
dan manual dalam melakukan perencaruuln
APK. Perbedaan ini dikarenakan ketelitian
perhitungan program lebih akuat daripada
5.2
lanjut
perencanaan peralatan pendukung seperti
:
Untuk memenuhi syarat faktor pengotoran (Rf)
3. Untuk kondisi fluida yang
lebih
dalam merencanakan APK dari segi pemilihan
material, dimensi nosel, cara pengelasan dan
dengan
persamaan dan kondisi
batas yang dipilih sesuai rancanagan.
JURNAL REKAYASA MESIN Vol.
13
No. I Maret 2013
Traansfef'.
Prentice-Hall Inc., New Jersey, 1987
[6] Perry, Robert H., dan Green, Don W,
"Perry's Chemical Engineers' Hand Book,
7'h Edition, McGraw-Hill, United states of
Amerika, 1997
[7] "Standards of The Tubular
Exchanger
Manufakturers Association", 9'h edition,
Tarr).town, New York 10591, 2007
77
t zzSs-]cs.c1
NETARThIE\T
Vol 13, No 1 (2013)
Journal of Mechanical Engineering
Table of Contents
Articles
TERHADAP
PENGARUH VARIASI KECEPATAN DAN KUAT ARUS
KEKERASAN. TEGANGAN TARIK. STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON
RENDAH DENGAN ELEKTRODA E6Oi3
Amrifan Saladin Mohruni, Billy Hizkya
Kembaren
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARI'H VARIASI UKURAN CETAKAN
LOGAM TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT
MEKANIK PRODUK COR ALUMINruM
Diah Kusuma Pratiwi, Nurhabibah Paramitha
PENGARUHVARIASISUHUDANWAKTUKONVERSIBIODIESELDARI
001-008
009-014
MINYAK JARAK TERI{ADAP KUANTITAS BIODIESEL YANG DIHASILKAN
Riman Sipahutar, Harry Lukman Lumban
Tobing
015-020
PERANCANGAN ULANG HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DENGAN PDF
SISTEM DUAL PRESSURE MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG SEBUAH
TURBIN GAS BERDAYA 160 MW
Firmansyah Burlian, Aden Ghafara
021-033
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PADUAN TIMAH AKI (IO%. 15%. 2O%. PDF
25%) PADA CORAN TEMBAGA PIPA AC (AIR CONDITIONER) BEKAS
TER}IADAP SIFAT MEKANIK
Helmy Alian, Ibrahim Ibrahim
035-0s3
PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI PERHITLINGAN BALOK KANTILEVER
STATIK TERTENTU DENGAN MENGGT]NAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC
6.0
Zainal Abidin, Budi Santoso
055-066
STUDI PERHITUNGAN ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE
DENGAN PROGRAM HEAT TRANSFER RESEARCH INC. ( HTRI )
lrwtn Bizzy, Rachmat Setiadi
l'{*)-:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.
IIilU]Uililffiilililil
067-076
URNAL REKAYASA MESIN
Hom6 > UScr > loumal lrlaoagcmcnt > Enrollment
Enrollment
U9ER
Section Editors
ls.ct'o" Edjto.r Fl Fhrt
""re
4C EE EI
EErIE!rlll9E9BSI
UyU
it. jcsrrdti
T;'l [;o"trl"s T;l T-------_l
XY
I
Fii;l
Al!
T{OTT FI
ALL EiqOLLEO U!ERs
t,l
tl
!
i=-
L]
fl
n
CATIOT{9
!rtl3"
. r,1.^.o.
!A!!E
!l:1!-!=
llasat
Prof. Or. Ir. HasBn Basri
l'r!a.bar: Ei al'
!.CEA8AE
Dr. Ir.
AIAIAEAU
Dr, Agung - l{ataram
'erd-i-:fbe-:
,!r.r .!_ml:: -l 11
ux!,t6ualj
Dr. Ir. Nukm.n Nukmln
lvlT
Hendri Chandrr
AE.E.SIIEI
Dr Diah Kusuma Prati,^i
E5AILU
l"1r
BSIeAtsUr8E
Dr. Ir. Riman Siprhutrr
Kap16wi
- Sahim
-ai,',i al'<
E
rsha
p;l.rr
l
]OURTAI COTTENT
I orEABLE
uSlgEgJ I EqII I
Lo
C6,
maka q maks = Ch (T
-
T".;)
h,,
- T",)
dimanaC=mcr.
Efektifitas suatu penukar kalor didifinisikan sebagai
rasio antara laju perpindahan kalor
sebenarnya
untuk suatu penukar kalor terhadap
iaju
mungkin.
Secara umum efektifitas dapat dinyatakan sebagai
berikut
perpindahan
kalor maksimum yang
q
E=qnoks
Sedangkan NTU (Number Of Transfer Units)
merupakan parameter yang tidak berdimensi yang
secara luas digunakan dalam analisis suatu penukar
kalor. Bilangan ini didefinisikan sebagai berikut :
Gambar 6: Diagram alir perancargan APK di
PT Pupuk Sriwijaya
2.
Diagram Alir Perancangan Alat Penukar
Kalor Menggunakan Program HTRI
Nru=#
Ti , T., P, m, di,",
di, t,
L, P,
Gambar 7: Diagram alir perancangar APK
menggunakan HTRI
72
Studi Perhitungan Alat Penukar Kalor Tipe Shell And Tube dengan Program
Heat Transfer Research Inc.( HTRI )
.I
.l.l
1.
54,55m2
PERIIITI'NGAN DAN A\ALISA
= 207.76w/nf
4.
PcrhitunganManual
a.=
persamaan
= 235
Qr=mr.&r-h:)
Sebagai berikut
'
-
u,
^
-
(\)
R''=dit'ct
lt
56A,910 t4l
oC
(,15-32
r
J/kg
)
_ 16,5610-3 m x7o,7Bk8/m2s
-r\e.h ____;;;_=;;E_
oC
= 0,098 x
= 98-000
Bede Temp€rstur Rata
(LMTD)
LMTD =
-
Ratr Logaritma
(Incropera : 1996)
-
6I'-rrAJ'
Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi
(h,)
Koefisien perpindahan kalor konveksi (h,)
dapat dicari dari persamaan Nusselt (Nu)
sebagai berikut :
"'ar.
=T6, - T"." = l20oC-450C=750C
AT2=T6."-T"., = 50oC-320C- tEoC
LMTD =
(";?
57
= 197,64
s7 oc
1,42?
Sehingga:
,s'l,u+
oC
= 39,94
Untuk tipe alat penukar kalor tipe
pas tube faldor koreksi (F)
I
:
I
(U)
Kalor
Koefisien perpindahan kalor menyeluruh
disain dapat diketahui dengan
h.='"t
' tl*
pas shetl dan I
Perpindahar
Koelisien
h
f,it = o.orr4 (Rqho8 - 1oo) P, ro4
Nu = 0,0214 (9.8000'8 - 100) 0,875604
Nu =
tn 4,a667
Menyeluruh Disain
q
A a LMTD
LMTD = Beda temp€ratur rata - rata logaritma
A = Luas permukaan perpindahan kalor ( m'? )
=NtxLxlxDo,t
=235 x 4,877 rn x3,14 x 0.019 m
-
438,15 tnmx 6,35 mm
Kalor
x 219 mm
25,4 mm
= 23988,713 mmz
= 0,0239888 m2
= 0,024 mz
Kecepatan Aliran Massa Air (G,)
(r"
^hc
'ds
_
= 68,56 m2
Jadi,
10,37
kgls
o,oz4 m2
= 432,08
a
A x LMTD
JURNAL REKAYASA MESIN Vol.
16,56r 10-3 m
Perhituogen Sisi.liell
- Luas Permukaan Perpindahan
Torat (&)
.!,-. ct. E
menggunakan
di mana :
q = Laju peepindahan kalor ( W )
, o,ozr-ln
= 360,40 w/m'?oC
:
'
103
Jadi,jenis aliran yang terjadi di dalam rure
adalah aliran turbulen karena Rq h >2300
AT1
u,=
_
3,6r kgls
-6ilii-
Bilangan Reynold
= 70,47 kgls
persamaan
m':
=70,71kglm2.s
-
_ 568,910 r,-r4.174.7 13 -
3.
m2
1
G,=a
=cp,(Q'AT
2,
.10''
Keceparan Aliran Massa Ammonia (Gr)
:
zrL . cp," . AT
4r,7A,7
21s1
= 0,05
Q, = 3,61I I kg/s.(1.736,s6- 1.s79,01) kJAg
= 568,910 w
diasumsikan bahwa kalor yang dilepaskan fluida
panas gas ammonia seluruhnya diserap oleh air
sehingga kita bisa mengetahui besamya laju aliran
massa air.
rir^
dL
N,;
:
O=ah=O"
Q":
oC
Luas Permukaan Perpindahan Kalor Tolal
(a')
Besamya perpidahan kalor dari fluida panas ke
berikut
oC
Perhitungan Sisi frrrs
-
Leju Perpindahan Kalor
fluida dingin dapat dihitung dengan
r 39,94
13
No. I Maret 2013
kg/m2.s
73
-
nA
Bilangan Reynold (R",.)
2
d.. 6"
I
di mana
z, e,e:,4, csz,ozff x
Pr---sr)
=
-
Tdor
,
h.r+rrg,osz
_ 1((i2S,1 r 0,86r2S.1)-.-- .-)
*-
k
| ,497 ,94
14,71 kPa
t.
f,i-rt , o,os
4
((12.7, ?1!!:t)- 142,11)
= 19,05 mm
*
-
_
l.
=
1996)
"
>2300 (Inffopera
Ch=mh.Cp.h
Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi
Koefisien perpindahan kalor konveksi (ho)
dapat dicari dari persamaan Nusselt (Nu)
sebagai berikut :
_;:
h.d-
= 3,61 kels . 2228,3 | /kgo(
= 8.046,6tW
-
280) P,
9.
roa
= 0,012(12.243,400.87 -280)
4,47 30.4
Nu = 72,55
Sehingga
:
h" =
Laju Perpindahan Kalor Makimum
( q-.*, )
=
62.,64m"c
=
= 2.526,59 W hn2.oC
Koelisien Perpindshan Kalor Menyeluruh
Bersih (U.)
10.
1-__1-_L
hL 2nlk ho
,-,!l?!.
"'6
--L'z8s'
360.10 2 z91a x a,a17
x tb,2 ---L
2526.59
.
Ua
ww- 2o7.7 6
;iTi
oc
. m"l^/
= 0.00141
P€trurunan Tekansn (AP)
- Sisi Tube:
a?'t.n
6p. = f
' z-9-diL p-O
74
Q"ktuat
Qmaks
x \OO
o/o
s6326ow
x 7oo o/n
= 708,101,68
W
=;;ffi;;7ffi
;t-6E
x 88 ) Watt
708.101,58 Watt
E:
tN /m? .oC
u(- ud
2e3,87
oC
Efektifitas Alat Petrukar Kalor ( e )
Fsktor Peogotoran (Rr)
Ue
( 120 - 32 )
laju
laju
perpindahan kalor maksimum yang mungkin
terjadi.
_1
=
oC
dangan membandingkan antam
perpindahan kalor aktual dengan
lhrsr
R''
)
Efektifitas suatu alat penukar kalor didapat
1
= 289,72
T",r
= ( 8.046,61
1a,05 10-3 m
,.
C." ( Tri -
= 8.046,61W /
.k
-+-'
^/.,
72ss
, xo
oC
C" dan C.1n = C1
Q.*,
:
.
/
Dari laju kapasitas kalor yang didapat, C">Ch maka
C."6
= 0,012 (&..0.87
oC
43.328,94 W /
2. Untuk perhitungan fluida panas di sisi ,.rre
:
(lr")
7.
:
0'63710-3lJ'
Jadi,jenis aliran yang tedadi di dalam rube adalah
=
m'1
C^=m-.C-^
= 10,37 ke/s . 4L78,7 l/kgoc
rO-". r +rz.O+z#
aliran turbulen karena R .
-.Nu
1
Untuk perhitungan fluida dingin di slrel/
= 12.243,40
-
/t38,15. ro_3
1o,os. 1o-3 x
Laju Kapasitas lftlor ( C )
Jadi,
rg,O+S
l
-
f. 6s'? . dir. (xp+ 1)
Aps =
zgPdeQs
_ O,2O t (432,Oa kg /rn2 s)2 , (22+ t) x
:
0.85
o.o27x(72,Zkg /m7 s) 2 x4,A77
9.a7 ml s2r76,36. 7o-3 m xo.5a39 kg lmz x
= 2.804,55 kg/m'] = 27,46 kPa
Sisi Shell :
d. = diameter hidrolik
_ 1(;Pr.
t
lt.
= 0.79 x 100 o/o
= 79 o/o
Number ofTransfer Unit ( NTU )
NTU
ul
= Cmtn
_20s,?aw flnz
ocz 68,s6 mz
a.046,61W/oC
= 7,75
Studi Perhitungan Alat Penukar Kalor Tipe Shell And Tube dengan Program
Heat Transfer Research Inc.( HTRI )
1.2
PerhitunganKomputerisasi
Dalam perhitungan menggunakan program I{TRI,
kita hanya memasukan data
-
data yang telah
diketahui seperti suhu, laju aliran masa salah satu
fluida, tekanan. serta asumsi asumsi perancangan
berdasarkan standar - standar dari TEMA , Perrys
hand book dar, ptstaka Kern,
1.
Proses memasukan data
Pada proses ini, kita hanya memasukan data
yang dibutuhkan oleh program trerdasarkan
asumsi perancangan. Beda halnya dengan
menggunakan perhitungan manual, tidak
semua data yang kita ketahui harus dimasukan
dalam proses perhitungan HTRI. Program
hanya memberikan tanda untuk data yang
harus dimasukan dan selebihnya program akan
memproses data secara otomatis. Seperti yang
terlihat pada gambar.
-jl l!lll-lr
Gambar 9: Hasil performansi desain APK
I
i.4.gi;;.{--rl
kf,
b*,
x,&a
Hr6 li:ii-' .d* f-+
/1-,r-/i-!drtr.ry
i,
;tr
Fi , ]i
- / in-.
ra-:-, rT:r:-rrf.
rf,
Cambar 8: Proses Nlcmasukkan data di sisi
"shcll dan tube"
2.
Hasil Proses Pengolahsn Data
Jika proses memasukan data sudah
selesai,
maka data akan diolah secara otomatis oleh
progr:rm
dan akan diketahui apakah
perencanaan berhasil
atau tidak.
Jika
perencanaan gagal, progmm akan memberikan
pesan eror dan perbaikan yang harus
Gambar l0: Konstruksi hasil desain APK
dilakukan dalam memasukan data. Jika
berhasil, program akan memberikan hasil
berupa tabel seperti yang terlihat pada gambar.
JURNAL REKAYASA MESN Vol.
13
No. I Maret 2013
75
43
4.3.1
Analisis Data Hasil Perhitungan
;
Tabel 1: Perba[dingan hasil perencanaan
manual
Laju
Temperatur VS Panjang Tube
Perhitngsn
Perhitungan
Manurl
HTRI
568.910 W
564.453 W
,
i
..5.=+E-j
a
I('i
perpindahan
kalor (q)
LMTD
Koefisien
39,94'C
205,71
Wm"C
tg
?o 0a
206w/m"C
Koefisien
Gambar
1
l:
Grafik aliran temperatur panjang
tube
perpindahan
kalor disain (U6)
4.3.2
293,87 W
krf'C
295,59 W/m'
NTU VS Efektivitas Terhadap
Cmin/Cmax
oc
perpindahan
kalor bersih (U")
Jumlah baffle
Penurunan
Tekanan
Faktor
t8
22
Shell
Tube
Shell
Tube
14,71
21,46
8,02
t7,05
kPa
kPa
kPa
kPa
0,00146 'C m'lW
pengotoran
0,00144
f
F
{
:ffiil;ffi;
'c
m'lvy'
,\-Iu
Dari perhitungan perencanaan dimensi APK dengan
HTRI ini, didapat faktor
pengotoran yang bemilai O.0Ol44 oc.m'?lw.
Sedangkan standar faktor pengotoran yang
menggunakan program
diizinkan dari TEMA untuk fluida ammonia vapor
adalah 0.00176 0C.m2,1Ir. Ha1 ini menunjukan
dimensi APK yang dirancang sudah memenuhi
Gambar 12: Grafik NTU efektivitas terhadap
nilai Cmin/Cmax
4.3.3
Diameter Luar Tube ( d". t ) VS Fakror
Pengotorar ( Rr)
syarat dari standar yang telah ditetapkan.
Perbandingan anlara perhitungan manual dan
komputerisasi dapat dilihat dari perbedaan laju
perpindahan kalor, LMTD, koefisien perpindahan
kalor menyeluruh disain dan bersih, jumlah baffle
dan faktor pergotoran. Perbedaan nilai perhitungan
ini diakibatkan perhitungan dengan menggunakan
program lebih akurat daripada menggunakan
perhitungan manual. Dalam melakukan
perhitungan, penulis menggunakan 2 angka
desimal.
.\
c ,*,
\
\
al
\-
!
i "*.
,!\
\
\
".,
-
\
\
*,.,,."
\
o'{E'.:or'r':b.
Gambar 13; Crafik diamater luar tube - fflktor
pengotoran
76
Studi Perhitungan Alat Penukar Kalor Tipe Shell And Tube dengan Program
Heat Transfer Research Inc.( HTRI )
5
5.1
KESI }I PI II,,\N DAN
SAR.\\
Diharapkan adanya penelitian
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan sebelumnya, dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut
l.
2.
minimal pada industri kimia dibutuhkan
diameter siel/ sebesar 438,15 mm dan diameter
tube sebesar 19.05 mm
Kualitas APK yang dibuat dapat dilihat da
nilai efelctivitas dan faktor pengotoran dari
APK yang direncanakan. Nilai efektivitas
perencatxlan ini bemilai 79 o/o dan faktor
pengotoran bemilai 0.00l4l oC m'?,{
gasket,flange, tie rod, dan bolt and nut.
6
[]
perbedaan perhitungan antara komputerisasi
A, "Heat
:
l. Sebelum melakukan
petencanaan
menggunakan program, sebaiknya perencilna
melakukan perhitungan manual terlebih dahulu
sebagai acuan dasar perencanaan
-
Transfer",
[4]
Terjemahan Ir. E Jasjfi, Msc, Jakarta,
Erlangga, l9E4
Incroper4 Frank P., dan Dewitt, David P.,
"Fundamental of Heat and Mass Transfer",
4'h Edition, John Wiley and Sons, United
States of America, 1996
Kem, Donald Q. "Process Heat Transfer",
McGraw-Hill Intemational, New York,
1965
Berikut beberapa saran untuk disampaikan
memakai persamaan
S'[,\KA
[5] Lienhard, John H, "Heat
Saran
adalah
Chengel, Yunus
PL
[2] Holman, J P. "Perpindahan Kalor"
[3]
perhitungan secara manual,
D.\FI'AII
McGraw-Hill, New York, 2007
sam4 terdapat
dan manual dalam melakukan perencaruuln
APK. Perbedaan ini dikarenakan ketelitian
perhitungan program lebih akuat daripada
5.2
lanjut
perencanaan peralatan pendukung seperti
:
Untuk memenuhi syarat faktor pengotoran (Rf)
3. Untuk kondisi fluida yang
lebih
dalam merencanakan APK dari segi pemilihan
material, dimensi nosel, cara pengelasan dan
dengan
persamaan dan kondisi
batas yang dipilih sesuai rancanagan.
JURNAL REKAYASA MESIN Vol.
13
No. I Maret 2013
Traansfef'.
Prentice-Hall Inc., New Jersey, 1987
[6] Perry, Robert H., dan Green, Don W,
"Perry's Chemical Engineers' Hand Book,
7'h Edition, McGraw-Hill, United states of
Amerika, 1997
[7] "Standards of The Tubular
Exchanger
Manufakturers Association", 9'h edition,
Tarr).town, New York 10591, 2007
77