Analisis dampak pengumuman right issue terhadap reaksi pasar pada perusahaan listing di bursa efek Indonesia periode 2006-2009

(1)

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMANRIGHT ISSUE TERHADAP REAKSI PASAR PADA PERUSAHAANLISTING DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2006–2009

Oleh : Yuli Yanti NIM : 107081000206

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMANRIGHT ISSUE TERHADAP REAKSI PASAR PADA PERUSAHAANLISTING DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2006 - 2009

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : Yuli Yanti NIM : 107081000206

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Pudji Astuty, MM Amalia, SE, MSM

NIDN. 0311065804 NIP. 19740821 200901 2 005

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 4 April 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswi:

1. Nama : Yuli Yanti

2. NIM : 107081000206

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemapuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 4 April 2011

1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS ( ___________________ ) NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua

2. Suhendra, S.Ag,.MM ( ___________________ ) NIP. 197711206 200312 1 001 Sekretaris

3. Amir Syarifuddin, SH., MM ( ___________________ ) NIP. 19460818 196603 1 001 Penguji Ahli


(4)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Senin 20 Juni 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi: 1. Nama : Yuli Yanti

2. NIM : 107081000206 3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemapuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Juni 2011

1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni ( ___________________ ) NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua

2. Suhendra, S.Ag, MM ( ___________________ ) NIP. 19711206 200312 1 001 Sekretaris

3. Indo Yama Nasaruddin, SE, MAB ( ___________________ ) NIP. 19741127 200112 1 002 Penguji Ahli I

4. Dr. Hj. Pudji Astuty, MM ( ___________________ ) NIDN. 0311065804 Pembimbing I

5. Amalia, SE,. MSM ( ___________________ )


(5)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yuli Yanti

No. Induk Mahasiswa : 107081000206

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggung-jawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 10 Juni 2011 Yang Menyatakan


(6)

CURRICULUM VITAE

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Yuli Yanti

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Juli 1989

Alamat : Jl.Masjid DarutTaqwa No.2 Rt.04/07 Kel. Krukut Kec. Limo Depok 16512

Agama : Islam

Telepon/Hp : 021-754 5423 / 0856 9333 0884

Email :yulie_cha@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

MI Sirajul Atfhal : 1994 - 1999 Pon-Pes Mts Al-Mukhlishin : 2000 MTs N 2 Ciganjur : 2001 - 2004 MAN 11 Jakarta Selatan : 2004 - 2007 UIN Syarif Hidayatullah : 2007–2011

PENDIDIKAN INFORMAL

Pengajar TPA Al– Fathonah : 2010 - 2011

PENGALAMAN ORGANISASI


(7)

ABSTRACT

Right Issue is once of corporate action in Stock Exahang. This announcement is very important for investor to make decision for in public companies. This study aims to analyze the differences in stock return, abnormal return, trading volume activity before and after the announcement of right issue. Investigation of market reaction to right issue announcement is done by testing average return during event periods to find that right issue announcement has information to market and next testing the difference between average abnormal return and average trading volume activity (five days) before and (five days) after right issue announcement.

The population of this research is that companies issuing rights issue in Indonesia Stock Exchange. The sample used is the company that issued the rights issue in the period 2006-2009. The method used is parametric statistical methods t-test paired two sample for means methods if data distribution is normal and tested by wilcoxon signed rank test methods if data distribution is not normal.

The result of this research based on statistics output shows that right issue announcement was responded by market in t -1, and t +5. The difference of stock return (average actual return, average abnormal return, averagetrading volume activity) before and after right issue is insignificant, except.Right issue announcement has negative effects to stock liquidity.


(8)

ABSTRAK

Right Issue merupakan salah satu corporate option di Bursa Efek Indonesia. Pengumuman ini sangat penting bagi investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di perusahaan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaanreturn saham, abnormal return, Trading Volume Activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Pengujian reaksi pasar yang timbul karena pengumuman right issue dilakukan dengan menguji average abnormal return selama periode peristiwa untuk mengetahui ada tidaknya kandungan informasi pada pengumuman right issue, kemudian selanjutnya menguji perbedaanaverage abnormal returndan average trading volume activity lima hari sebelum dan lima hari setelah pengumumanright issue.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang menerbitkan right issue di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang menerbitkan right issue dalam kurun waktu 2006-2009. Metode yang digunakan yaitu metode statistik parametrik UjiPaired Sampel t-test apabila data terdistribusi normal dan digunakan metode ujiWilcoxon signed rank testjika data tidak terdistribusi normal.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat reaksi pasar yang negatif atas pengumumanright issue pada t-1, dan t+5. Pengumumanright issue tidak menyebabkan perbedaan return saham (average actual return, average abnormal return, average trading volume activity) sebelum dan setelah right issue.

Kata kunci : right issue, return saham, abnormal return, akitivitas volume perdagangan.


(9)

MOTTO

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah

kami mohon pertolongan

(QS. Al Fatihah : 5)

Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan, maka

kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada

Allah kamu berharap

(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)

Rasulullah saw bersabda: Semua perkara yang baik yang tiada

diawali dengan bacaan

Bismillaahir rahmaanir rahiim, maka akan terputus (sia-sia belaka)

(HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah)

Rasulullah saw bersabda: Tiada suatu kebahagiaan bagi orang

yang keluar rumah untuk menuntut ilmu selain Allah SWT akan

memudahkan jalan ke syurga

(HR. Thabrani dari Aisyah)

Dari sekian banyak nikmat di dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat

bagimu. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai

kesibukan bagimu. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian


(10)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Teriring Do’a dan puji syukur aku persembahkan karya sederhana ini

untuk :

Bapak dan Mama Tercinta : Terima kasih atas do a yang

teriring selalu dalam langkahku, kasih sayang, pengorbanan

material dan tenaga yang dicurahkan untukku sehingga aku

dapat menyelesaikan semua nie.

Adik-adikku Melianah dan deni Dermawan yang telah

memberi semangat dan memotivasi aku untuk terus berjuang

dan bangkit saat terjatuh.

Semua nya yang telah menyayangiku dan mencintaiku

dengan sepenuh hati, ketulusan itu lah yang nantiny akan

Allah nilai.

Almamater ku kelas Manajaemen A angkatan 2007 dan

Manajemen Keuangan A seperjuanagan semuanya


(11)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa Shalawat dan Salam kita haturkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapat Syafaatnya di Yaumul Akhir kelak.

Penulisan berjudul “Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia”, ini merupakan tugas akhir penulis dalam menyelesaikan program strata satu pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan akhir ini masih jauh dari sempurna dan perlu perbaikan. Hanya dengan kesungguhan hati, bantuan, bimbingan serta pengarahan pihak-pihak yang terkait, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun dalam rangka penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis sampaikan kepada:

1. Kepada kedua Orang Tua ku yang terus selalu memberikan do’a nya disetiap langkahku berpijak serta mengajarkan kepadaku arti sebuah ketabahan,


(12)

ketegaran mengahadapi hidup ini dan dengan do’a, keceriaan berupa dukungan baik material maupun spiritual sehingga akhirnya ananda dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Suhendra, S.Ag,.MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Leis Suzanawati, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Ibu Dr. Pudji Astuti selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan

waktu nya untuk membimbing penulis disaat hari libur, terima kasih ibu untuk nasihat dan motivasinya kepada penulis yang menguatkan serta membangun mental sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Amalia, SE, MSM selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan pengarahan dan nasihat nya kepada penulis sehingga memotivator penulis untuk selalu memperbaiki kesalahan, terima kasih banget ya ibu untuk do’a nya selama proses sidang, bahagianya dibimbing dengan ibu, maafkan penulis apabila selama bimbingan membuat ibu lelah ya.

7. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Jurusan Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan tulus dan ikhlas telah berbagi ilmunya kepada penulis selama ini.

8. Bapak Sofyan, SE selaku pengurus Career Office yang telah memberikan motivasi dan dorongan untuk segera menyelesaikan kuliah ini.


(13)

9. Seseorang yang telah memberikan warna dalam hidupku, yang selalu mendukungku walaupun secara tidak langsung menunjukkanya, yang selalu bilang “Mudah2an Kuliahnya segera selesai ya“, makasih tuk do’a dan supportnya ya suamiku.

10. Terima ya untuk Mb’ Arin, Mas Iwan selaku kakak ku yang memberikan do’a nya untuk ku, sehingga semuanya lancar

11. Keluarga besarku yang telah memberikan support dan motivasinya dalam do’a untuk segera menyelesaikan kuliah ini, terima kasih untuk segala dukungan, kasih sayang serta perhatiaanya selama ini.

12. Teman – teman ku Jurusan Manajemen angkatan 2007 seperjuangan yang bersama-sama berjuang melakukan proses penyusunan skripsi serta menyelesaikan skripsi tersebut dengan segera terusss semangaaat yaa...

13. Untuk sahabat-sahabatku Manajemen A dan Keuangan A : Iik, Nesya, Get, Dian, Sela, Nisa, Niar, Gustin, semoga takkan pernah terlupa ya smua kenangan yang telah terukir diantara kita. Untuk Lia, Emil yang berjuang bersama ku hingga semua berhasil dengan hasil yang baik. Suksess terus untuk kita smua ya..

14. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu disini, yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Semoga semua bantuan dan amal kebaikan yang diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan pahala dan keridlaan dari Allah SWT. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna dan sangat banyak kekurangannya, oleh karena itu


(14)

kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya skripsi ini. Harapan dari penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, Juni 2010


(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBINING... ii

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF... iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP... vi

ABSTRACT... vii

ABSTRAK... viii

MOTTO ... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN... x

KATA PENGANTAR... xi

DAFTAR ISI... xv

DAFTAR TABEL...xviii

DAFTAR GAMBAR...xix

DAFTAR LAMPIRAN... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8


(16)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori... 11

1. Pasar Modal... 11

2. Investasi Pada Saham... 13

3. Right Issue... 15

4. CorporateAction ... 19

5. Signalling Theory dan Asimetri Informasi... 20

6. Efisiensi Pasar ... 22

7. Event Study... 25

8. Return saham... 25

9. AbnormalReturn... 27

10. Likuiditas Saham... 29

B. Kerangka Berfikir ... 31

C. Penelitian Terdahulu ... 33

D. Rumusan Hipotesis ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 36

B. Metode Penentuan Sampel ... 36

C. Metode Pengumpulan Data ... 39

D. Metode Analisis Data... 40

E. Definisi Operasional Variabel... 47

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian... 51


(17)

1. Profil Perusahaan yang melakukanright issue... 51

2. Struktur Organisasi Pasar Modal ... 67

3. Pelaku Pasar Modal Indonesia ... 68

B. Deskripstif Analisis... 69

C. Analisis deskriptif Data... 70

D. Hasil dan Pembahasan... 76

1. Hasil Uji BedaReturn saham, Abnormal return, Trading Volume Activity... 76

a. Uji Normalitas sebelum dan SesudahRightIssue... 76

b. Analisis Uji Statistik Mean ... 79

c. Pengujian Hipotesis... 80

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 92

B. Implikasi... 93

DAFTAR PUSTAKA... 94 LAMPIRAN


(18)

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 33

3.1 Distribusi Sampel Penelitian ... 38

3.2 Daftar Sampel Perusahaan yang MengumumkanRight Issue periode 2006-2009 ... 39

4.1 Issue HistoryPT. Bakrieland Development... 52

4.2 Deskriptifreturnsaham sebelum dan sesudah Pengumuman right issue... 70

4.3 Deskriptifabnormal returnsaham sebelum dan sesudah Pengumumanright issue... 72

4.4 DeskriptifTrading Volume activitysaham sebelum dan sesudah Pengumumanright issue... 74

4.5 Test Of NormalityReturn... 76

4.6 Test Of NormalityAbnormal Return... 77

4.7 Test Of NormalityTrading Volume Activity... 78

4.8 Paired Sampel Statistik... 80

4.9 Average returnsaham sebelum dan sesudah Pengumuman right issue... 81

4.10 Paired Sampel Testreturn... 83

4.11 Average abnormal returnsaham sebelum dan sesudah Pengumumanright issue... 85

4.12 Paired Sampel Test Abnormal return... 86

4.13 Average trading volume activitysaham sebelum dan sesudah Pengumumanright issue... 88


(19)

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat ... 25

2.2 Kerangka Berfikir... 32

4.1 Grafik Harga Saham PT. Laguna Cipta Griya Tbk... 63


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Perhitungan Return Saham... 98

2 PerhitunganAverage Abnormal Return... 99

3 PerhitunganAverage Trading Volume Activity (TVA)... 100

4 Hasil Output SPSS Uji NormalitasKolmogorov-Smirnov Average Abnormal Return Sebelum dan sesudahRight Issue... 101

5 Hasil Output SPSS Uji NormalitasKolmogorov-Smirnov Average Return Saham Sebelum dan sesudahRight Issue... 102

6 Hasil Output SPSS Uji NormalitasKolmogorov-Smirnov Average TVA Sebelum dan sesudahRight Issue... 103

7 T-Test Return Saham... 104

8 T-Test Abnormal Return... 105


(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melihat perkembangan pasar modal yang dikaitkan dengan pengaruh global, krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda pada pertengahan 1997, telah memberikan tantangan yang sangat berat bagi perusahaan-perusahaan go public. Meskipun pada tahun 1999 krisis ekonomi dan krisis moneter telah berangsur pulih, tetapi perkembangan pasar modal belumlah semaksimal mungkin seperti sebelum terjadi krisis. Kebijakan moneter yang ditetapkan akibat krisis moneter dan prospek perusahaan yang semakin tidak jelas (uncertainly), secara langsung akan mempengaruhi perilaku pemodal dengan kinerja emiten.

Sebagai tempat berinvestasi pasar modal mempertemukan unit surplus (investor) dengan unit defisit (perusahaan-perusahaan) untuk melakukan alokasi modal diantara mereka. Pasar modal adalah sumber dana segar jangka panjang, yang keberadaan institusi ini tidak hanya sebagai wahana sumber pembiayaan tetapi juga sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh potensi masyarakat. Di pasar modal para investor dapat secara efisien memantau perusahaan-perusahaan tempat dia telah atau akan berinvestasi, hal ini wajar mengingat otoritas pasar modal telah memberlakukan prinsip transparansi sebagai syarat utama perusahaan-perusahaan yang akan listing di pasar modal.


(22)

Keputusan investasi para investor ditentukan oleh pengharapan mereka atas kesuksesan suatu usaha dimasa yang akan datang. Para investor akan bersedia menanamkan uang, jika menganggap prospek suatu investasi menguntungkan. Pengambilan keputusan investasi oleh investor yang rasional akan dipengaruhi oleh resiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan suatu indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, yaitu investor dalam upaya menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi di pasar modal, yang akan tercermin dalam perusahaan harga saham.

Perusahaan yang sudah terdaftar di pasar modal ada kalanya membutuhkan dana segar lagi jika sumber internal maupun pinjaman dari bank dianggap kurang memadai atau menguntungkan. Perusahaan dapat melakukan penawaran saham lagi kepada investor baik melalui penawaran umum maupun penawaran terbatas. Pada penawaran umum saham ditawarkan kepada para investor secara keseluruhan, sedangkan pada penawaran umum terbatas saham ditawarkan kepada pemegang saham lama dengan harga yang umumnya lebih rendah dari harga pasar sehingga investor tertarik untuk membelinya, penawaran terbatas ini sering disebut pula right issue. Right


(23)

issue merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan yang telah terdaftar (listed) di bursa efek untuk memperoleh dana.

Berkaitan dengan hal itu penawaran terbatas atau disebut right issue merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk memperoleh sumber dana. Terdapat dua alasan bagi perusahaan untuk melakukan right issue: pertama, dapat mengurangi biaya karena right issue biasanya tidak menggunakan jasa penjamin (underwriter). Kedua, right issue menyebabkan jumlah saham perusahaan yang ada akan bertambah sehingga diharapkan akan meningkatkan frekuensi perdagangan atau yang berarti meningkatkan likuiditas saham.

Right issue dilakukan dengan menawarkan terlebih dahulu sekuritas baru kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru tersebut pada harga tertentu dan pada jangka waktu tertentu pula. Agar pemegang saham lama berminat untuk membelinya, maka perusahaan akan menawarkan saham baru itu dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar (Agus Solichin dan Imam Ghozali: 2003). Investor lama memiliki preemptive right atau hak untuk lebih dahulu membeli tambahan saham yang diterbitkan agar dapat mempertahankan proporsi kepemilikan mereka sehingga para pemegang saham bisa mempertahankan kekuasaan pengendalian mereka atas perusahaan. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk harus membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Apabila investor tidak mau menggunakan haknya, maka dia dapat menjualright yang dimilikinya.

Dalam perdagangan efek khususnya saham informasi memiliki peran yang dominan. Para investor yang melakukan aktivitas investasi di pasar


(24)

modal memerlukan berbagai macam informasi yang terdiri dari fundamental dan teknikal. Kedua informasi ini bisa digunakan sebagai dasar bagi investor untuk memprediksi return. Resiko dan ketidakpastian, jumlah, waktu dan faktor lain yang dapat dipergunakan untuk memprediksireturn saham.

Perusahaan akan melakukancorporate action dalam rangka memenuhi tujuan-tujuan tertentu misalnya pembayaran kewajiban jatuh tempo, perluasan usaha, meningkatkan likuiditas dan tujuan perusahaan lainnya. Umumnya corporate action mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepentingan pemegang saham, karena pada corporate action yang dilakukan umumnya berpengaruh pada jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yang akan dipegang pemilik saham serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Salah satu bentuk daricorporate action adalahright issue.

Penambahan jumlah saham baru dalam kebijakan right issue hanya ditawarkan kepada pemegang saham lama dengan jangka waktu tertentu, sehingga kebutuhan akan tambahan dana tetap terpenuhi dengan menambah modal sendiri, tetapi tidak menimbulkan dilusi kepemilikan bagi pemegang saham lama. Pemegang saham lama juga dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dan mencegah penurunan nilai. Disamping itu dengan melakukan right issue kebutuhan akan tambahan modal dapat terpenuhi dan pemegang saham lama dapat membeli saham yang ditawarkan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.


(25)

Perusahaan yang melakukan right issue, secara teoritis dan empiris telah menyebabkan harga saham bereaksi negatif, dan nilai ini adalah kejadian yang diakibatkan oleh adanya systematic risk. Systematic risk adalah bagian risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi atas portofolionya. Temuan empiris tersebut diantaranya Barclay dan Litzenberger (1988), Mikkelson dan Partch (1986) dan Kothare (1997) dalam agus Purwanto (2004)

Beberapa temuan empiris tersebut diatas konsisten dengan model signalling theory yang mengasumsikan adanya informasi asimetri diantara berbagai partisipan di pasar modal. Model tersebut menyatakan bahwa pasar akan bereaksi secara negatif karena adanya pengumuman penambahan saham baru yang mengindikasikan adanya informasi yang tidak menguntungkan (bad news) tentang kondisi laba di masa akan datang, khususnya jika dana dari right issue akan digunakan untuk tujuan perluasan investasi yang mempunyai NPV sama dengan 0 atau negatif. Harga saham setelah right issue secara teoritis akan mengalami penurunan. Hal tersebut wajar karena harga pelaksanaanright issue lebih rendah dari harga pasar. Tetapi penurunan harga saham dengan adanya pengumuman right issue berdasarkan bukti-bukti empiris tersebut diatas ditemukan tidak signifikan. Penurunan harga saham hanya berkisar antara 2-3% dan setelah itu terjadi koreksi kenaikan harga saham kembali pada posisi awal sebelum adanya pengumuman.

Perkembangan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal merupakan indikator penting untuk mengetahui tingkah laku pasar,


(26)

yaitu investor. Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menghemat biaya emisi serta menambah jumlah saham yang beredar. Jadi dengan adanya right issue, kapitalisasi pasar saham akan meningkat dalam persentase yang lebih kecil daripada persentase jumlah lembar saham yang beredar. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham dipasar akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut atau dengan kata lain dapat meningkatkan likuiditas saham.

Kothare (1997) menemukan bukti bahwa likuiditas saham meningkat secara signifikan setelah pengumuman saham baru. Peningkatan volume perdagangan saham tersebut ditemukan mempunyai korelasi dengan perubahan struktur kepemilikan saham, dimana right issue lebih diutamakan untuk tujuan konsentrasi kepemilikan dari pada perluasan kepemilikan. Tetapi Sheehan dkk.(1997) menemukan bukti yang berbeda dengan dengan temuan Kothare, yaitu bahwa likuiditas saham perusahaan yang diukur dengan jumlah volume perdagangan saham meningkat dari keadaan yang normal justru sebelum adanya pengumuman. Peningkatan volume perdagangan saham ini disebabkan adanya aktivitasshort selling yang dilakukan oleh paraspeculator (Agus Purwanto: 2004).

Perusahaan menerbitkan right issue dengan tujuan untuk tidak mengubah proporsi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru. Beberapa alasan perusahaan menerbitkan right issuedi Bursa Efek Jakarta antara lain adalah : (Agus Solichin dan Imam Ghozali: 2003)


(27)

1. Right issue merupakan solusi yang cepat untuk memperoleh dana yang murah dan dengan proses yang mudah dan hampir tanpa resiko.

2. Right issue jauh lebih aman dibandingkan dengan jalan lain, baik dengan pinjaman langsung atau dengan penerbitan surat hutang. Dengan right, dana masuk sebagai modal sehingga tidak membebani perusahaan sama sekali. Sedangkan jika dana diperoleh dari pinjaman, maka perusahaan harus menanggung beban bunga.

3. Minat emiten untuk melakukan right issuedidorong oleh keinginan untuk memanfaatkan situasi pasar modal yang dalam tahun-tahun ini berkembang pesat.

4. Dengan melakukanright issuemaka jumlah lembar saham akan bertambah dan diharapkan dengan bertambahnya jumlah lembar saham akan dapat meningkatkan likuiditas saham.

Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Dampak PengumumanRight Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009”.

B. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan return saham secara signifikan pada tanggal

sebelum pengumuman right issue dengan return saham pada tanggal setelah pengumumanright issue.


(28)

2. Apakah terdapat perbedaanabnormal return saham secara signifikan pada tanggal sebelum pengumuman right issue dengan abnormal return return saham pada tanggal setelah pengumumanright issue.

3. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham atau trading volume activity (TVA) secara signifikan sebelum tanggal pengumuman right issue dengan volume perdagangan saham atau trading volume activity(TVA) pada tanggal setelah pengumumanright issue.

C. Batasan Masalah

1. Penelitian ini hanya menganalisa sampel perusahaan yang melakukan kebijakanright issuedari tahun 2006-2009

2. Perusahaan yang di teliti merupakan perusahaan listing yang terdaftar di BEI.

3. Tahun yang diteliti adalah tahun 2006-2009 dengan pertimbangan data yang diperoleh lebihup to date.

D. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan :

1. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan return saham secara signifikan pada tanggal sebelum pengumuman right issue dengan return saham pada tanggal setelah pengumuman right issue.


(29)

2. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan abnormal return saham secara signifikan pada tanggal sebelum pengumuman right issue dengan abnormal return saham pada tanggal setelah pengumuman right issue. 3. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan volume perdagangan

saham atau trading volume activity (TVA) secara signifikan sebelum tanggal pengumuman right issue dengan volume perdagangan saham atau trading volume activity(TVA) setelah tanggal pengumuman right issue.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki kegunaan akademis maupun praktis. Dalam kegunaan praktis dapat dilihat dari sisi investor, pengelola pasar modal/perusahaan maupun pengelola kebijakan publik. Untuk kepentingan akademis maupun praktis dapat dijelaskan secara lebih rinci berikut ini:

1. Manfaat akademis

Bagi ilmu pengetahuan, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah, berupa penjelasan mengenai tingkat pengembalian saham untuk kasus di Indonesia.

2. Manfaat praktis

a) Kegunaan untuk Pengelola Pasar Modal

Besaran stock return perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat dijadikan bahan untuk membuat kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk menarik Investor, meningkatkan


(30)

likuiditas, meningkatkan minat perusahaan untuk masuk pasar modal, maupun bagaimana menciptakan pasar modal yang semakin efisien. b) Kegunaan untuk Investor

Penggunaan variabel karakteristik perusahaan yang signifikan digunakan sebagai informasi yang bermanfaat untuk dapat memperkirakan berapa return dan risk dari suatu saham atau portofolio asset bila ditanamkan di Pasar Modal Indonesia

c) Kegunaan untuk Pengelola Perusahaan

Dapat mengetahui karakteristik perusahaan yang akan dipertimbangkan oleh investor di dalam menentukan pilihan investasinya. Sehingga pengelola dapat menjaga kinerja dari faktor karakteristik perusahaan tersebut.


(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pasar Modal

Dihampir seluruh Negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market) kecuali bagi negara-negara yang masih berbenah dan belum mampu melepaskan diri dari persoalan ekonomi dan politik yang begitu parah. Maka keberadaan pasar modal di Negara tersebut dianggap belum begitu berjalan efektif. Ketidakefektifannya disebabkan oleh berbagai hal termasuk diantaranya kondisi politik dan keamanan yang belum mencapai tingkat kestabilan dan sampai saat ini terus terjadi atau berlangsung berlarut-larut tanpa ada dicapainya titik penyesaian, contohnya Negara Palestina, Myanmar, Rwanda dan beberapa Negara lainnya. (Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi:2009 : 40)

Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa menjadi acuan untuk ,melihat tentang bagaimana kegairahan atau dinamisnya bisnis negara yang bersangkutan dalam mengerakkan berbagai kebijakan ekonomisnya seperti kebijakan fiskal dan moneter. Selanjutnya dari kebijakan yang diterapkan tersebut kondisi stimulus dan bahkan suistainability bisa diperoleh dengan efek lebih jauh mampu memberikan konstribusi positif pada penambahan pendapatan negara terutama dari segi pendapatan pajak (tax income). (Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi:2009 : 41)


(32)

Definisi mengenai pengertian pasar modal yang dikutip dibawah ini pada dasarnya tidak berbeda jauh satu sama lainnya.

Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: (www.bapepam.go.id)

Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”

Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi).

Menurut Husnan (1996) Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.

Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah:

a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.

b. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi


(33)

memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan.

c. Menyediakan leading indikator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.

d. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.

e. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional.

2. Investasi Pada Saham

Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat. Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa(common stock). Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering pula disebut share merupakan instrument yang paling dominan diperdagangkan. Saham dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk. Selanjutnya saham dapat dibedakan antara saham biasa (common stock) sahampreferen (preferen stock). (Abdul Halim, 2005)

Saham sendiri dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan sahampreferen (preferen stock).

Saham biasa, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior atau akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak


(34)

memiliki hak-hak istimewa). Karakterisktik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba.

Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote). Pemegang saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain.

Sedangkan untuk saham preferen, merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Persamaan saham preferen dengan obligasi terletak pada 3 (tiga) hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari saham dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa.

Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. saham preferen sulit untuk diperjualbelikan seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit.

Daya tarik dari investasi saham adalah dua keuntungan yang dapat diperoleh pemodal dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu dividen dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekali. (Jogiyanto: 2009)


(35)

Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, dimana pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang saham mendapatkan jumlah saham tambahan.

Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi.

Saham memungkinkan pemodal mendapatkan keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham, saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.

3. Right Issue

Termonologi tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) adalah terjemahan dari ketentuan hukum yang mengatur adanya preventive right yang ada disetiap pemegang saham lama didalam pereseoan terbatas, dimana setiap pemegang saham yang terdaftar didalam daftar pemegang saham, ia berhak untuk mendapatkan hak untuk membeli setiap saham baru yang dikeluarkan didalam portopel perseroan. (Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi:2009: 92)


(36)

Hak inilah yang mekanismenya diatur didalam penawaran tentang right issue, jadi secara teknis emiten– emiten yang tercatat di Bursa Efek, dapat mengeluarkan saham baru dimana nantinya ada hak untuk membeli yang ditentukan dalam harga dan nominal tertentu. Penawaranright issue di pasar modal, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada perseroan, yang secara teoritis bila setiap pemegang saham membeli hak-haknya tersebut, maka perseroan akan kembali mendapatkan sejumlah dana yang akan masuk kedalam kas perseroan.(Irham Fahmi dan Yovi Lavianti: 2009 h.92)

Right Issue adalah pemberian hak pemegang saham lama untuk memesan terlebih dahulu saham emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu. Biasanya hal tersebut dimaksudkan emiten untuk penambahan keterbatasan modal perusahaan. Karena merupakan hak, maka investor tidak harus menggunakan hak tersebut, investor dapat menjual haknya kepada pihak lain. Dengan demikian terjadilah perdaganganright. (Irham Fahmi dan Yovianti: 2009: 93)

Dengan adanya right issue, jumlah lembar saham yang beredar akan bertambah. Apabila pemegang saham lama tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru, maka ia akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham, atau dikenal dengan istilah dilusi (dilution). ( Abdul Halim: 2005 h. 101)

Preemptive rightadalah hak pemegang saham lama untuk menjaga proporsi pemilikannya di suatu perusahaan sehubungan dengan


(37)

pengeluaran saham baru. Pemegang saham lama agar dapat melakukan penebusan saham baru perlu buktirights. Buktiright merupakan salah satu turunan (derivative) dari saham yang dikeluarkan oleh emiten yang berkaitan dengan pemberian hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru dengan proporsi dan harga tertentu. (Irham Fahmi dan Yovianti: 2009: 94).

Umumnya harga saham akan terkoreksi dengan adanyaright issue. Untuk mengukur berapa besar koreksi yang timbul, kita harus memperhatikan informasi waktu, harga, dan rasio penerbitan right bersangkutan, yang tergambar pada harga teoritis saham bersangkutan.

Dapat dimengerti bahwa jelaslahright issue atau penerbitan saham baru merupakan hak yang diberikan bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten, dengan harga tertentu. Dan tujuan perusahaan melakukan right issue adalah untuk menghemat biaya emisi, menambah modal perusahaan atau memperkuat modal perusahaan dan menambah jumlah saham yang beredar. Untuk menghitung harga teoritis digunakan rumus sebagai berikut : (Abdul Halim, 2005 h. 101)

) RSB RSL ( ) HPR x (RSB ) HPSSRI x RSL ( teoritis Harga + + = Keterangan:

RSL = Rasio saham lama


(38)

RSB = Rasio saham baru HPR = Harga pelaksanaanright

Satu keuntungan yang dapat diperoleh pemegang saham apabila right issue diikuti oleh dilusi harga saham adalah jika emiten yang bersangkutan membayar dividen per lembar dengan jumlah yang sama besarnya, sebelum dan setelah dilakukan right issue. Namun apabila jumlah dividen per lembar yang dibayarkan menurun, maka akan timbul dampak psikologis yang negative, yaitu kemungkinan turunnya minat investor untuk membeli saham tersebut. Turunnya permintaan akan menyebabkan turunnya harga saham.

Beberapa hal penting yang berkaitan denganright issueantara lain: (Jogiyanto: 2009)

1) Cum date: adalah tanggal terakhir seorang investor dapat meregistrasikan sahamnya untuk mendapatkan hak corporate action. Membeli saham pada saat periode cum-right maka akan diperoleh saham yang masih memiliki hak atas bukti right yang akan segera didistribusikan.

2) Ex-date: adalah tanggal dimana investor sudah tidak mempunyai hak lagi akan suatu corporate action. Saham yang diperoleh tidak lagi berhak atasright.

3) DPS date: adalah tanggal dimana daftar pemegang saham yang berhak atas suatucorporate action diumumkan.


(39)

4) Tanggal pelaksanaan dan akhir right : adalah tanggal periode right tersebut dicatatkan di bursa dan kapan berakhirnya.

5) Allotment date: adalah tanggal menentukan jatah investor yang mendapatkan right dan berapa besar tambahan saham baru akibat right issue.

6) Listing date: adalah tanggal dimana penambahan saham akibat right tersebut didaftarkan di Bursa Efek.

7) Harga pelaksanaan: adalah harga pelaksanaan yang harus dibayar investor untuk mengkonversikan haknya ke dalam bentuk saham. Umumnya harga pelaksanaan right di bawah harga saham yang berlaku. Hal ini dimungkinkan sebagai suatu tarikan agar investor mau membelinya.

4. Corporate Action

Corporate action merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar maupun berpengaruh terhadap harga saham di pasar. Corporate action merupakan berita yang umumnya menyedot perhatian pihak-pihak yang terkait di pasar modal khususnya para pemegang saham. (Taufan Adi Kurniawan: 2006).

Keputusan corporate action harus disetujui dalam suatu rapat umum pemegang saham baik RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) ataupun RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa). Persetujuan pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai dengan peraturan yang ada di pasar modal.


(40)

Pengertian corporate action biasanya mengarah pada right issue, stock split, saham bonus, selain itu terdapat jenis corporate action yang antara lain Initial Publik Offering (IPO) dan Additional Listing seperti Private Placement, konversi saham baik dari warrant, right ataupun obligasi. Umumnya corporate action memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepentingan pemegang saham, jumlah saham yang akan dipegang pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Dengan demikian pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat corporate action tersebut sehingga pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dengan melakukan keputusan atau antisipasi yang tepat.

Untuk mendapatkan haknya sebagai pemegang saham atas corporate action, maka saham tersebut harus terdaftar atas nama pemegang saham tersebut. Dengan kata lain, pemodal terlebih dahulu harus melakukan registrasi atas saham yang dipegangnya agar hak-haknya atas corporate action dapat terpenuhi. Hanya investor yang meregister sahamnya sampai batas cum date yang nanti berhak mendapatkan baik benefit, atau hak lainnya dari suatu corporate action. (Taufan Adi Kurniawan: 2006).

5. Signalling Theorydan Asimetri Informasi

Asumsi dari signaling theory, bahwa manajemen informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan manajemen selalu berusaha meningkatkan keuntungan. Hal ini berkaitan


(41)

dengan bid-ask spread saham pada pelepasan sejumlah saham dan harga saham, yaitu manajemen dapat mengetahui permintaan dan penawaran sahamnya yang dilakukan investor luar dengan volume dan harganya. Manajemen juga merupakan orang yang selalu berusaha memaksimalkan insentif yang diharapkan, artinya manajemen umumnya mempunyai informasi yang lebih lengkap dan akurat dibandingkan pihak luar perusahaan (investor) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Scoot (1977) signaling theory adalah aksi atau tindakan yang diambil oleh manajer tingkat tinggi, tidak akan rasional jika diambil oleh manajer tingkat rendah. (Agus Purwanto: 2004:69)

Asimetri informasi (information asymmetric) merupakan informasi privat yang hanya dimiliki oleh investor-investor yang hanya mendapat sebagian informasi saja. Hal tersebut akan terlihat jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperoleh tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan terhadap pasar, maka umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya kejadian tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga saham. (Jogiyanto: 2009:516)

Asimetri informasi akan terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperolehnya mengenai hal yang mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal. Apabila manajemen menyampaikan informasi ke pasar maka pasar akan merespon informasi


(42)

tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya peristiwa tertentu yang mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga adanya pengumumanright issue atau penambahan saham baru juga direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang akan berpengaruh terhadap nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham.

6. Efisiensi Pasar

Efisiensi pasar dapat dilihat dari bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut pasar efisien. (Fama:1970:383) membedakan efisiensi pasar menjadi tiga macam, yaitu : a. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form). Pasar dikatakan dalam

bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas mencerminkan informasi masa lalu yang merupakan informasi yang sudah terjadi. Jika pasar efisien dalam bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Hal ini berarti bahwa dalam pasar efisiensi dalam bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan dari informasi yang tidak normal (abnormal return). Pasar dikatakan efisiensi setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan seluruh informasi yang terdapat dalam laporan-laporan


(43)

keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa :

1) Informasi yang dipublikasikan hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi yang dipublikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman dari perushaan emiten.

2) Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi atau peraturan.

3) Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga sekuritas seluruh perusahaan yang terdaftar di pasar modal, informasi yang dipublikasikan dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan emiten.

b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semi strong form). Dalam bentuk ini, harga saham saat ini dikatakan tidak hanya menyerap semua informasi yang mengandung harga waktu lalu, tetapi juga mencerminkan semua informasi umum yang tersedia ada tentang saham tersebut. Perubahan harga hanya akan berlaku apabila terdapat informasi baru yang tidak dapat diperkirakan sebelum ini.


(44)

c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong from). Pasar dikatakan dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan seluruh informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Dalam pasar efisien bentuk kuat ini tidak ada investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena memiliki informasi privat.

Tujuan Fama (1970) membedakan dalam tiga macam bentuk pasar efisien ini adalah untuk mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap efisiensi pasar. Ketiga bentuk efisiensi pasar ini berhubungan satu dengan yang lain. Hubungan ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu: bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat.

Karena pengujian melibatkan kecepatan reaksi pasar dalam menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat jika tidak ada investor yang memperoleh abnormal return, dari informasi yang diumumkan atau jika ada abnormal return maka pasar bereaksi dengan cepat dalam menyerapabnormal return untuk menuju harga keseimbangan baru. Urutan-urutan dalam pengujian efisiensi pasar bentuk setengan kuat dapat dilihat dari bagan dibawah ini: (Jogiyanto: 2009:500).


(45)

Lama tidak efisien Adaabnormal return

Pengumuman peristiwa Cepat Efisien

Tidak adaabnormal return Efisien

Gambar 2.1. Efisiensi Pasar Bentuk setengah Kuat

7. Event Study ( Studi Peristiwa)

Menurut Peterson (1989) event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga saham, di pasar modal untuk mengetahui apakah terdapat abnormal return yang diperoleh pemegang saham, akibat dari peristiwa tertentu. Sedangkan menurut Krizmin (1994) event study bertujuan untuk mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang mempengaruhi surat berharga dan return dari surat berharga tersebut. (Asna Manullang: 2008:101)

8. Return Saham

Returnmerupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi.Return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis.Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasi merupakanreturn yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Dalam melakukan investasi investor dihadapkan pada


(46)

ketidakpastian (uncertainty) antara return yang akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya. Semakin besar return yang diharapkan akan diperoleh dari investasi, semakin besar pula risikonya, sehingga dikatakan bahwareturn ekspektasi memiliki hubungan positif dengan risiko. Risiko yang lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk mendapatkanreturn yang lebih tinggi pula (high risk high return, low risk low return). Tetapi return yang tinggi tidak selalu harus disertai dengan investasi yang berisiko. Hal ini bisa saja terjadi pada pasar yang tidak rasional. (Jogiyanto; 2009)

Return yang diterima oleh investor di pasar modal dibedakan menjadi dua jenis yaitu current income (pendapatan lancar) dan capital gain/capital loss (keuntungan selisih harga). Current income adalah keuntungan yang didapat melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti dividen. Keuntungan ini biasanya diterima dalam bentuk kas atau setara kas sehingga dapat diuangkan secara cepat. Misalnya dividen saham yaitu dibayarkan dalam bentuk saham yang bisa dikonversi menjadi uang kas dengan cara menjual saham yang diterimanya, sedangkanCapital gain (loss) merupakan selisih laba (rugi) yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham sekarang relatif lebih tinggi (rendah) dibandingkan harga saham sebelumnya. Jika harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga saham periode sebelumnya (Pt-1) maka pemegang saham mengalami capital gain. Jika yang terjadi sebaliknya maka pemegang saham akan mengalamicapital loss. (Jogiyanto : 2009)


(47)

Dalam penelitian ini return saham yang digunakan adalah capital gain (loss). Capital gain (loss) merupakan selisih laba (rugi) yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham sekarang relatif lebih tinggi (rendah) dibandingkan harga saham sebelumnya. Capital gain (loss) dihitung dengan rumus: (Jogiyanto: 2009)

9. Abnormal return ( Return tidak normal )

Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi denganreturn ekspektasi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur abnormal return, yaitu: (Jogiyanto: 2009:557)

a. Model Disesuaikan Rata-rata(Mean Adjusted Model)

Model ini beranggapan bahwareturn ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Menggunakan model ini, return ekspektasi suatu sekuritas pada periode tertentu diperoleh melalui pembagian return realisasi sekuritas tersebut dengan lamanya periode estimasi. Tidak ada patokan untuk lamanya periode estimasi, periode yang umum dipakai biasanya berkisar dari 100 sampai dengan 300 hari untuk


(48)

mendapatkan data harian dan dari 24 sampai dengan 60 bulan untuk data bulanan. (Jogiyanto: 2009:558)

b. Model Pasar(Market Model)

Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu : (Jogiyanto: 2009:563)

1) Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi return estimasi.

2) Menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi diperiode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan teknik regresi OLS ( Ordinary Least Square ) dengan persamaan:

Notasi :

Ri.j = returnrealisasian sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j αi = Intercept untuk sekuritas ke-i

βi = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat

dihitung dengan rumus RMj = (IHSGj – IHSGj-1)/IHSG j-1 dengan IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan

= kesalahan residu sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j c. Model Disesuaikan Pasar( Market-Adjusted Model )

Model ini beranggapan bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada


(49)

saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. (Jogiyanto: 2009:568)

10. Likuiditas Saham

Likuiditas saham berhubungan dengan kemampuan pemilik saham dalam mengkonversikan sahamnya menjai kas dalam waktu singkat, jadi dapat dikatakan bahwa likuiditas saham adalah kemampuan pemilik saham untuk menjual sahamnya dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang singkat di pasar sekunder tanpa mengalami penurunan harga yang berarti. (Supardi: 2004: 57)

Dalam penelitian ini likuiditas saham diartikan merupakan ukuran jumlah transaksi suatu saham tertentu dengan volume perdagangan saham di pasar modal dalam periode tertentu. Jadi semakin likuid saham berarti jumlah atau frekuensi transaksi semakin tinggi, hal tersebut menunjukkan minat investor untuk memiliki saham tersebut juga tinggi. Minat yang tinggi dimungkinkan karena saham yang likuiditasnya tinggi memberikan kemungkinan lebih tinggi untuk mendapatkanreturn dibandingkan saham yang likuiditasnya rendah, sehingga tingkat likuiditas saham biasanya akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan.

Suatu saham dikatakan likuid jika saham tersebut tidak mengalami kesulitan dalam membeli atau menjual kembali. Jika suatu saham likuid, bagi pihak investor akan menguntungkan karena mudah ditransaksikan


(50)

sehingga terbuka peluang untuk mendapatkan capital gain. Sedangkan bagi perusahaan akan menguntungkan karena bila perusahaan menerbitkan saham baru akan cepat terserap pasar, selain itu memungkinkan perusahaan terhindar dari ancaman terkena delisting ( dikeluarkan ) dari pasar modal. Begitu pentingnya likuiditas saham bagi perusahaan yang telah go public maupun bagi pemodal, di Bursa Efek Jakarta dibuat peringkat untuk 45 buah perusahaan yang memiliki likuiditas tertinggi yang dikenal dengan peringkat LQ 45.

Pengukuran likuiditas saham dilakukan dengan melihat Trading Volume Activity (TVA). Trading Volume Activity (TVA) merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan di pasar modal dikarenakan nilai TVA berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVAsebuah saham mempunyai makna bahwa suatu saham dapat dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonversikan menjadi uang kas. Perhitungan TVA dilakukan dengan membandingkan jumlah saham yang diperdagangkan dalam satu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar di perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama. (Taufan Adi Kurniawan: 2006).


(51)

B. Kerangka Berfikir

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Listing yang terdaftar di bursa efek yang memiliki laporan keuangan tahunan sepanjang tahun 2006 s/d tahun 2009. Data-data yang dikumpulkan diambil dari IDX (Bursa efek Indonesia).

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat reaksi dari peristiwa right issue. Dalam hal ini reaksi pasar berupa return, abnormal retun, trading volume activity. Jika peristiwa tersebut mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu peristiwa tersebut terjadi. Dimana right issue merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana yaitu dengan menawarkan kembali saham pada investor melalui pasar modal.

Pengumumanright issue tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadapreturnsaham yang ditandai dengan tidak adanya perbedaan rata-rata return, abnormal return dan trading volume activuty diseputar tanggal pengumuman yang berarti bahwa pengumuman right issue tidak terlalu berpengaruh terhadapreturnsaham perusahaan walaupun terdapat perbedaan namun secara statistik tidak signifikan.

Agar lebih mudah dipahami dibawah ini penulis gambarkan bagaimana kerangka berfikir dalam penelitian ini.


(52)

Gambar. 2.2 Kerangka Pemikiran

TVA

Uji Wilcoxon Uji Normalitas

Bursa Efek Indonesia

Dampak Pengumumanright issue

Sebelumright issue Sesudahright issue

Reaksi Pasar

Abnormal Return

Kesimpulan Return Saham

Uji Paired T-test

Statistik Parametrik Statistik Non Parametrik


(53)

C. Penelitian terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan diantaranya adalah: Tabel. 2.1

Nama

Peneliti Judul Penelitian Alat Statistik Hasil

Supardi (2004)

Pengaruh

pengumuman right issue terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham di bursa efek Jakarta periode 1997-2001

Paired Sample T-test

Dari ketiga analisis bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 34 sampel perusahaan yang mengumumkan right issue di BEJ selama tahun 1997-2001, secara keseluruhan pengaruh right issue terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham yang tercermin oleh perubahan return, abnormal return, dan TVA, tidak signifikan.

Mugianto dan Ana Miandani (2004)

Analisis Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap

Pelaksanaan right issue (Studi Kasus pada Perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta Tahun 1998-2002)

Paired Samples T-test

Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return saham, abnormal return, cumulative abnormal return, cumulative average abnormal return dan trading volume activity pada periode sebelum dan sesudah right issue memberikan gambaran bahwa pasar modal Indonesia kurang bereaksi dengan adanya right issue tahun 1998-2002

Sri

suryaningrum dan Nanang Prasetyo (2005)

Analisis dampak pengumuman right issue terhadap reaksi

pasar pada

perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Jakarta periode 1996-2003

Paired Sample T-test

Bahwa secara keseluruhan pengamatan tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return pada tanggal pengumuman dengan hari-hari diluar pengumuman right issue serta 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman right issue. dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak.


(54)

Nama

Peneliti Judul Penelitian Alat Statistik Hasil

Syamsul Hadi (2009)

Dampak Right Issue terhadap return saham

Dua model uji beda dua rata-rata

Penelitian ini tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return sebelum dan sesudah pengumuman sehingga bisa disimpulkan bahwa publikasi right issue tidak memiliki kandungan informasi.

Dada Suhada (2009)

Pengaruh Right Issue terhadap tingkat keuntungan saham dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya (studi empiris di BEI 2003-2008). Skripsi S1. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Paired Samples T-test dan Analisis Regresi Berganda

Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumumanright issue.

Shwan Jaza (2010)

The Effects of Right Issue Announcement on Shares Price

Methodology Event Study

Menemukan rata-rata abnormal return dan abnormal return kumulatif secara signifikan negatif

untuk jangka waktu

seputar hari pengumuman right issue

Humera Shahid (2010)

Announcement Effects of Seasoned Equity Offerings in China

Market Adjusted

Return dan Model Mean Adjusted

Return Model

Hasil penelitian menunjukkan bahwa isu-isu Hak berhubungan dengan reaksi pasar yang positif sementara pengumuman SEO menyampaikan sinyal negatif ke pasar

Sumber : Jurnal dan Skripsi Terdahulu

D. Rumusan Hipotesis


(55)

perumusan masalah baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan tujuan penelitian, masalah yang diajukan dan kajian teori yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan: 1. H0 : µ1 -µ2 = 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan return

saham pada tanggal sebelum dan setelah pengumumanright issue

Ha : µ1- µ2≠0 : Terdapat perbedaan yang signifikan return saham pada tanggal sebelum dan setelah pengumuman right issue

2. H0 : µ1 -µ2 = 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return pada tanggal sebelum dan setelah pengumumanright issue

Ha : µ1- µ2≠0 : Terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return pada tanggal sebelum dan setelah pengumumanright issue

3. H0 : µ1 -µ2 = 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity (TVA) pada tanggal sebelum dan setelah pengumumanright issue

Ha : µ1- µ2≠0 : Terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity (TVA) pada tanggal sebelum dan setelah pengumumanright issue


(56)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian mengenai “Analisis Dampak Pengumuman Right Issue terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009” ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data sekunder yang meliputi harga saham harian dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harian, dan informasi tanggal pengumuman saham perusahaan yang melakukanright issue pada periode 2006-2009

Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan data hasil publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan yang menjadi sampel, dan laporan berbagai institusi lain yang dianggap relevan beserta hasil penelitian resmi lainnya.

B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaanlisting yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan right issue pada perusahaan listing selama periode 2006–2009.


(57)

b. Sampel

Sampel penelitian ini secara Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Dari 87 perusahaan yang melakukan right issue yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009, kemudian dari jumlah tersebut hanya 14 perusahaan yang dijadikan sebagai ukuran sampel. Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang sahamnya cukup aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada saat periode pengamatan. Sampel yang di ambil disyaratkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Perusahaan tercatat sebagai emiten di BEI

2) Merupakan perusahaan listing yang melakukan right issue pada periode 2006-2009.

3) Saham-saham perusahaan tersebut aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada saat periode pengamatan yaitu tahun 2006 s/d 2009

4) Data laporan keuangan bulanan tersedia berturut-turut dari tahun 2006 sampai dengan 2009.

5) Perusahaan mempublikasikan harga saham bulanan perusahaan baik melalui media elektronik maupun media cetak selama penelitian yaitu tahun 2006 sampai dengan 2009.


(58)

6) Perusahaan tidak melakukan kebijakan corporate action yang lain seperti :stock split,dividen, waran, dan obligasi diluarright issue.

Berdasarkan pengambilan sampel secara Purposive Sampling maka dapat diperoleh sampel sebagai berikut: Kriteria sampel yang telah ditetapkan, terdapat 87 emiten yang melakukan right issue, yang akan menjadi sampel akhir dari penelitian ini sebanyak 14 emiten yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel akhir penelitian ini, sedangkan 73 emiten dikeluarkan dari sampel karena tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan. 14 emiten yang terpilih akan diuji secara keseluruhan. Distribusi sampel penelitian dapat diringkas dalam bentuk tabel berikut :

Tabel 3.1

Distribusi Sampel Penelitian Sampel Penelitian

Tahun Jumlah Sampel

Memenuhi Kriteria

Tidak Memenuhi

Kriteria

Keterangan

2006 17 1 16 14 sampel data tidak lengkap, 1 sampel stock dividend, 1 sampeldelisting.

2007 29 7 22 17 sampel data tidak lengkap, 4 sampel delisting, 1 ESOP Conversion

2008 27 4 23 3 sampel waran, 20 sampel data tidak lengkap.

2009 14 2 12 11 sampel data tidak lengkap, 1 sampel waran dan stock split.

Total 87 14 73

Sumber : Bursa Efek Indonesia 2006-2009

Berikut merupakan perusahaan yang melakukan right issue yang memenuhi kriteria :


(59)

Tabel. 3.2

Daftar Sampel Perusahaan yang MengumumkanRight Issue Periode 2006-2009

No Kode

Emiten Nama Perusahaan Ann. Date

1 ELTY Bakrieland Development Tbk 4-Jan-06

2 INPC Bank Artha Graha International Tbk 30-May-07 3 CTTH Citatah Industri Marmer Tbk 8-Jun-07

4 BHIT Bhakti Investama Tbk 24-Juli-07

5 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries Tbk 24-Jul-07

6 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 1-Agt-07

7 ATPK ATPK Resources Tbk 27-Agt-07

8 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk 26-Sep-07

9 CKRA Citra Kebun Raya Agri Tbk 1-Feb-08

10 TMPI Agis Tbk 4-Apr-08

11 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk 29-Juli-08

12 UNTR United Tractors Tbk 15-Sep-08

13 BDMN Bank Danamon Tbk 27-Apr-09

14 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 27-Agt-09

Sumber : Bursa Efek Indonesia 2006-2009

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat harian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder atau studi kepustakaan dengan cara:

1. Library Research

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh literature teori-teori yang berkaitan dengan pasae modal, right issue, dan sumber informasi lainnya. Sumber-sumber ini digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk


(60)

2. Internet Research

Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data dengan cara mengakses sumber data yang telah diolah oleh sumber data dan dipublikasikan oleh sumber data antara lain data harga saham harian yang diperoleh dari publikasi Bursa Efek Indonesia. Publikasi Bursa Efek Indonesia yang diperoleh melalui website (www.idx.co.id), (www.bi.go.id). Untuk mendapatkan data harga saham penutupan (close), pembukuan (open), data Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) serta volume perdagangan masing-masing perusahaan, penulis mengaksesnya melalui (www.yahoo-finance.com). Dan dengan mengakses melalui website (www.lib.ui.ac.id) dan publikasi lainnya.

D. Metode Analisis Data 1. Identifikasi variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Right issue. Tanggal pengumuman right issue digunakan sebagai pembedaabnormal return sebelum dan sesudahevent right issue. b. Reaksi pasar

2. Alat Analisis

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu dengan menggunakan analisis compare means, paires sample T-test. Model analisis ini dipilih karena penelitian dirancang untuk meneliti apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pengumuman right issue karena


(61)

data terdistribusi normal maka penggunaan analisis dengan paired sample T-test. Apabila data terdistribusi tidak normal maka penggunaan analisis denganWilcoxon sign rank test.

Adapun metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Uji Normalitas

Uji 2 sampel Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji apakah dua sampel independen berasal dari populasi yang mempunyai distribusi sama. Seperti pada uji satu sampelnya, uji dua sampel Kolmogorov-Smirnov ini memperhatikan kesesuaian antara dua distribusi kumulatif. Jika kedua sampel tersebut ditarik dari populasi yang mempunyai distribusi sama, maka distribusi kumulatif kedua sampel tadi diharapkan cukup berdekatan. (Eti Rochaety dkk, 2009 h.205) Uji normalitas data sebelum pelaksanaan pengujian hipotesis yang juga merupakan ukuran ketepatan (goodness of fit) suatu distribusi frekuensi teoritis (frekuensi harapan). Nilai kolmogorov-smirnov dihitung dalam pengujian statistik diberi simbol Dn yang dapat diperoleh dengan menggunakan formula sebagai berikut :

Dn = Max (Fe– Fo) , dalam hal ini:

Dn adalah deviasi absolute tertinggi berupa selisih antara frekuensi harapan (Fe) dan frekuensi observasi (Fo).

Untuk menguji normalitas data, ada ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu :


(62)

1. Nilai signifikan < 0.05, distribusi data adalah tidak normal. Nilai signifikan > 0.05 . distribusi data adalah normal. 2. Taraf nyata adalah 0,05

3. Wilayah kritis adalah Dn > 0,05

Maka untuk mendeteksi normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test(K-S) dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 = Data residual berdistribusi normal Ha = data residual tidal berdistribusi normal

a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka H0 ditolak, yang berarti data tersebut terdistribusi tidak normal. b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik

maka H0 diterima, yang berarti data tersebut terdistribusi normal. b. Uji Paired Sample T-test

Ujipaired sampel t-test adalah prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel untuk suatu grup sampel tunggal. Perbandingan itu untuk mencari atau menghitung nilai selisih antara nilai dua variabel untuk tiap kasus. Selain itu, uji ini juga menghitung apakah selisih rata-rata tersebut bernilai nol. Data untuk uji ini berasal dari dua ukuran dari subjek yang sama atau satu ukuran dari pasangan subjek yang sama atau satu ukuran dari pasangan subjek. (Teguh Wahyono: 2009). Pada uji ini prosedur pengolahan data dengan SPSS 17.0 for Windows dilakukan pada masing-masing variabel dan pasangannya. Untuk tiap variabel akan dihitung rata-rata,


(63)

ukuran sampel, standar deviasi, dan standar error rata-rata. Untuk tiap pasangan variabel akan dihitung korelasi, selisih rata-rata, uji t, dan selang kepercayaan untuk selisih rata-rata, standar deviasi, dan standar error rata-rata. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji beda paired samples t-test. Pada uji ini, variabel return dikelompokkan menjadi dua, return sebelum ex-right dan return setelah ex-right. abnormal return sebelum ex-right dan abnormal return setelah ex-right, dan TVA sebelum ex-rightdan TVA setelahex-right.

c. UjiWilcoxon Sign Rank Test

Uji nonparametrik ini digunakan untuk melakukan pembandingan distribusi dari dua variabel yang berhubungan. Sebenarnya dari definisi diatas, uji ini identik denganPaired Samples T-Test karena data hanya sedikit dan dianggap tidak diketahui distribusi datanya (berdistribusi bebas). Wilcoxon sign rank test digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data, apakah berbeda atau tidak. (Teguh Wahyono: 2009 h. 212)

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam pengujian wilcoxon sign rank test dengan membandingkan angka Z hitung dengan Z table. Dengan kinerja pengujian:

H0 diterima jika Zhitung < Ztabel H0 ditolak jika Zhitung > Ztabel


(64)

3. Analisis perbedaan abnormal return saham sebelum dan setelah pengumumanright issue

Untuk menguji hipotesis satu yaitu ada tidaknya perbedaan antara abnormal return saham sebelum dan setelah right issue digunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mendapatkan tanggal pengumuman right issue untuk masing-masing sampel dan menetapkan sebagi hari ke-0

b) Mendapatkan data harian harga saham Indeks Harga Saham Gabungan selama lima hari di seputar tanggal pengumuman right issue untuk masing-masing perusahaan yang ada dalam sampel.

c) Menghitung return saham harian individual masing-masing saham untuk periode lima hari di seputar tanggal pengumumanright issue.

Rumus untuk menghitung return saham harian sebagai berikut : (Jogiyanto:2009)

dalam hal ini : Rit =returnsaham i pada tanggal t

Pit = harga saham i pada tanggal t setelahclosing price Pit-1 = harga saham i pada tanggal sebelumnya

d) Menghitung return pasar harian dengan menggunakan ukuran IHSG masing-masing saham untuk periode lima hari di seputar tanggal pengumuman right issue. Rumus untuk menghitung return pasar harian sebagai berikut: (Jogiyanto:2009)


(65)

dalam hal ini : Rmt =returnsaham i pada tanggal t

IHSG = harga saham i pada tanggal t setelah penutupan IHSGt-1 = harga saham i pada tanggal sebelumnya

e) Menghitung abnormal return harian masing-masing saham untuk periode dengan menggunakan market adjusted model. Rumus untuk menghitungabnormal return: (Jogiyanto:2009)

dalam hal ini :

. Rit =Return saham perusahaan i pada tanggal t

Rmt =Return marketpada tanggal t

f) Menghitung rata-rata abnormal return harian untuk periode pengamatan lima hari di seputar tanggal pengumuman right issue. Rumus untuk menghitung rata-rataabnormal return sebagai berikut:

dalam hal ini ;

pada periode t ARit =abnormal return

n = jumlah perusahaan

g) Uji normalitas data yang bertujuan untuk menentukan alat uji yang tepat apakah data terdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik atau data tidak terdistribusi normal maka akan


(1)

101

Lampiran 4

Hasil Output SPSS Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov

Average Abnormal Return

Sebelum dan sesudah

Right Issue

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

AAR_Sebelum AAR_Sesudah

N 14 14

Mean .01 .02

Normal Parametersa,,b

Std. Deviation .023 .035

Absolute .239 .269

Positive .239 .269

Most Extreme Differences

Negative -.133 -.203

Kolmogorov-Smirnov Z .892 1.008

Asymp. Sig. (2-tailed) .403 .262

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(2)

102

Lampiran 5

Hasil Output SPSS Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov

Average Return Saham

Sebelum dan sesudah

Right Issue

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RETURN_Sebelum RETURN_Sesudah

N 14 14

Mean .01 .02

Normal Parametersa,,b

Std. Deviation .024 .034

Absolute .147 .278

Positive .147 .278

Most Extreme Differences

Negative -.125 -.189

Kolmogorov-Smirnov Z .551 1.040

Asymp. Sig. (2-tailed) .922 .230

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

103

Lampiran 6

Hasil Output SPSS Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov

Average Trading Volume Activity

Sebelum dan sesudah

Right

Issue

NEW FILE. NPAR TESTS/K-S(NORMAL)=TVA_Sebelum TVA_Sesudah

/MISSING

ANALYSIS.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TVA_Sebelum TVA_Sesudah

N 14 14

Mean .01 .03

Normal Parametersa,,b

Std. Deviation .014 .057

Absolute .355 .372

Positive .355 .372

Most Extreme Differences

Negative -.215 -.319

Kolmogorov-Smirnov Z 1.329 1.392

Asymp. Sig. (2-tailed) .059 .042

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

104

Lampiran 7

T-Test Return Saham

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

RI_Sebelum .01 14 .024 .006

Pair 1

RI_Sesudah .02 14 .034 .009

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 RI_Sebelum & RI_Sesudah 14 .404 .152

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 RI_Sebelum -RI_Sesudah


(5)

105

Lampiran 8

T-Test Abnormal Return

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

AARSebelum .01 14 .023 .006

Pair 1

AARSesudah .02 14 .035 .009

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 AARSebelum & AARSesudah 14 .638 .014

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std.

Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 AARSebelum

-AARSesudah


(6)

106

Lampiran 9

Wilcoxon Signed Ranks Test Trading Volume Activity

NPAR TESTS /WILCOXON=TVA_Sebelum WITH TVA_Sesudah (PAIRED)

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 8a 6.25 50.00

Positive Ranks 6b 9.17 55.00

Ties 0c

TVA_Sesudah -TVA_Sebelum

Total 14

a. TVA_Sesudah < TVA_Sebelum b. TVA_Sesudah > TVA_Sebelum c. TVA_Sesudah = TVA_Sebelum

Test Statisticsb

TVA_Sesudah -TVA_Sebelum

Z -.157a

Asymp. Sig. (2-tailed) .875

a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test


Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia

0 2 8

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013).

0 1 15

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013).

1 3 15

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

0 1 12

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

1 2 15

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2003-2006.

0 1 16

PENDAHULUAN ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2003-2006.

0 2 7

REAKSI PASAR TERHADAP PERISTIWA RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 27

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013.

0 0 266

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP REAKSI PASAR DI BURSA EFEK JAKARTA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 73