Comparison Of Taxis And Logical Semantic Systems In Indonesian And Malaysian Newspapers About Airasia Qz8501 Accident

ABSTRACT

This study seeks to describe the comparative portion of taxis and logical
semantic systems between Malaysian and Indonesian newspapers’ articles about
AirAsia QZ8501 accident. The data are clause complexes in Indonesia naval
captain says may have located missing plane tail’s section’s New Straits Times
(Text A) and AirAsia tail section located, blackbox still missing’s The Jakarta
Post (Text B) articles. This study uses qualitative-descriptive method. As the
result, both parataxis and hypotaxis are obtained. The dominant taxis relation
in both newspapers’ articles is hypotactic relation by 68.89% and 70.59%. In
this respect, it is found that both articles contain more complex structures of
sentences rather than the compound ones. The logical semantic relations
obtained are all relations except paratactic idea relation. The dominant logical
semantic relation in text A is hypotactic locution relation by 28.89%, whereas
text B acquires 8.82%. It indicates that text A contains more projected verbal
information or argumentations compared to text B. The argumentations are
mostly in reported speeches. On the other hand, the dominant logical semantic
relation in text B is hypotactic elaboration relation by 26.47%, whereas text A
acquires 13.33%. It shows that text B presents more information by specifying it
into dependent secondary clauses which are in a greater detail, restatement,
exemplification, or comment compared to text A.

Keyword: logical semantic relation, taxis, parataxis, hypotaxis, qualitativedescriptive, New Straits Times, The Jakarta Post.

vii

ABSTRAK

Skripsi ini fokus mencari dan menggambarkan porsi perbandingan sistem
taksis dan hubungan semantik logis antara artikel dalam surat kabar Malaysia
dan Indonesia tentang kecelakaan AirAsia QZ8501. Data yang digunakan
adalah klausa kompleks dalam artikel Indonesia naval captain says may have
located missing plane tail’s section surat kabar New Straits Times (Teks A) dan
artikel AirAsia tail section located, blackbox still missing surat kabar The
Jakarta Post (Teks B). Desain penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif-kualitatif. Sebagai hasilnya, kedua hubungan parataksis dan
hipotaksis didapat. Hubungan taksis yang dominan dalam artikel kedua surat
kabar adalah hipotaksis dengan persentase 68.89% dan 70.59%. Hal ini
diketahui bahwa dalam kedua artikel terdapat lebih banyak struktur kalimat
kompleks daripada kalimat majemuk. Hubungan semantik logis yang didapat
adalah semua hubungan kecuali hubungan ide parataksis. Hubungan semantik
logis yang dominan dalam teks A adalah hubungan lokusi hipotaksis dengan

persentase 28.89%, sedangkan teks B mendapatkan persentase 8.82%. Hal ini
menunjukkan bahwa teks A berisi lebih banyak informasi verbal yang
diproyeksikan atau argumentasi. Argumentasi-argumentasi ini paling banyak
dalam kalimat tidak langsung. Di sisi lain, hubungan semantik logis yang
dominan dalam teks B adalah hubungan elaborasi hipotaksis dengan persentase
26.47%, sedangkan teks A mendapatkan persentase 13.33%. Hal ini
menunjukkan bahwa teks B menyajikan lebih banyak informasi dengan menspesifikasikannya kedalam klausa sekunder terikat dalam detil yang lebih luas,
pengulangan, eksemplifikasi, atau pendapat daripada teks A.

Kata Kunci: hubungan semantic logis, taksis, parataksis, hipotaksis, deskriptifkualitatif, New Straits Times, The Jakarta Post
.

viii