Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak dasar (asasi) manusia dan salah satu faktor yang

sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan
bagi masyarakat pekerja terbukti memiliki korelasi langsung dan nyata terhadap
kesejahteraan tenaga kerja. Tenaga Kerja yang sehat memungkinkan tercapainya
hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu
kesehatannya. Kesehatan kerja merupakan spesialisasi dalam ilmu kesehatan
beserta praktiknya yang bertujuan agar masyarakat atau pekerja memperoleh
derajat kesehatan setinggi tingginya, baik fisik maupun mental, sosial dengan
usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan

faktor

pekerjaan


dan

lingkungan

serta

terhadap

penyakit

umum(Budiono, dkk., 2003).
Menurut Tarwaka, (2004) industrialisasi akan selalu diikuti oleh
penerapan teknologi tinggi, namun penggunaan bahan peralatan yang beraneka
ragam dan kompleks tersebut sering tidak diikuti oleh kesiapan Sumber Daya
Manusia (SDM). Keterbatasan manusia sering menjadi faktor penentu terjadinya
musibah seperti kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan
timbulnya penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan, alat, bahan, dan proses yang terjadi di tempat kerja.
Di tempat kerja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan
kerja seperti faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis dan faktor psikologis.


1

2

Semua faktor tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap suasana kerja dan
pengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Menurut Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per. 13/MEN/2011
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja,
tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam
maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang guna
memenuhi kebutuhan masyarakat. Bertitik tolak dari hal tersebut, lingkungan
kerja merupakan salah satu sumber utama bahaya potensial kesehatan kerja.
Salah satu dari faktor yang terdapat dalam lingkungan kerja adalah
kebisingan. Kebisingan di tempat kerja seringkali merupakan problem tersendiri
bagi tenaga kerja, umumnya berasal dari mesin kerja. Banyak tenaga kerja yang
telah terbiasa dengan kebisingan tersebut, meskipun tidak mengeluh gangguan
kesehatan tetap terjadi, sedangkan efek kebisingan terhadap kesehatan tergantung
pada intensitasnya. Pekerjaan yang menimbulkan bising dengan intensitas tinggi
umumnya terdapat di pabrik tekstil, genarator pabrik yang digunakan sebagai

pembangkit tenaga listrik, pekerjaan pemotongan plat baja, pekerjaan bubut,
gurinda, pengamplasan bahan logam dan sebagainya (Budiono, dkk, 2003).
Pada umumnya, kebisingan yang bernada tinggi sangat mengganggu,
terlebih jika kebisingan tersebut berjenis terputus-putus atau yang datang
hilangnya secara tiba-tiba dan tidak terduga dapat menimbulkan gangguan
berupatekanan darah, peningkatan denyut nadi, kontruksi pembuluh darah perifer
terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat, gangguan
sensoris dan stress (Suma’mur, 2014).

3

Pada manusia kebisingan dapat menimbulkan gangguan pada sistem
pendengaran dan pencernaan, stres, sakit kepala, peningkatan tekanan darah serta
dapat menurunkan prestasi kerja.Adapun gejala stres meliputi tanda seperti sakit
kepala, urat bahu dan leher terasa tegang, gangguan pencernaan, nyeri punggung
dan leher, keluar keringat berlebihan, merasa lelah, sulit tidur, cemasa dan tegang
saat menghadapi masalah, sulit berkonsentrasi, mudah marah dan tersinggung
(Rini, 2002).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mirza Hardiyatun
Nadhiroh (2011) di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta ada hubungan

antara kebisingan dengan stress kerja. Hasil uji statistik Korelasi Pearson Product
Moment diperoleh nilai signifikasi (2-sided) adalah 0,000 (p ≤ 0,01).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Aripta Pradana (2013)
didapatkan bahwa ada hubungan antara kebisingan dengan stres kerja dengan p
value (0,000) < α (0,05.

PT. Humbahas Bumi Energi adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang pembangkit listrik tenaga air ( PLTA). PT. Humbahas Bumi Energi
ini memiliki proses produksi yang terdiri dari beberapa tahap yaitu:

Tahap

Pembendungan, dalam tahap ini air dibendung di dam dengan tujuan menciptakan
tinggi jatuh air dalam menentukan besarnya tenaga listrik yang akan dihasilkan di
dalam tahap Power House. Tahap Power House, dalam tahap iniproses
produksidilakukan dengan menggunakan mesin turbin dan mesin generator untuk
mengubah energi kinetik air menjadi energi listrik. Pada bagian Power House,
mesin turbin dan mesin generator digerakkan oleh air yang jatuh pesat dari


4

bendungan atau dam air dimana perputaran turbin yang langsung berhubungan
dengan genarator akan menghasilkan energi listrik.Terakhir adalah tahap transmisi
dimana pada proses ini listrik yang dihasilkan di Power House akan dialirkan ke
bagian ini untuk selanjutnya dijual ataupun disimpan.
Proses kerja di PT. Humbahas Bumi Energi di bagian Power House
memiliki tingkat kebisingan yang paling tinggi dibandingkan dengan bagian
lainnya, karena di bagian power house menggunakan mesin-mesin yaitu turbin
dan generator sebagai mesin utama untuk mengubah energi air menajadi energi
listrik. Kebisingan di bagian Power House ini menyebabkan terjadinya gangguan
komunikasi antar tenaga kerja, ditambah dengantenaga kerjayang tidak memakai
alat pelindung diri.Tenaga kerja di bagian Power House memiliki 3 shift kerja,
dimana setiap shift kerja tenaga kerja bekerja selama 8 jam perhari.Para tenaga
kerja di bagian Power House memeriksa angka jatuh air dari dam di monitor
turbin dan generator untuk mengetahui baik tidaknya jatuh air dalam menentukan
besarnya listrik yang akan dihasilkan.
PT. Humbahas Bumi Energi belum pernah melakukan pengukuran
kebisingan di tempat kerja.Pada survei awal yang telah dilakukan oleh peneliti
dengan melakukan wawancara terhadap tenaga kerja di bagian Power House

ditemukan adanya keluhan gejala stres pada tenaga kerja seperti tenaga kerja
merasa lelah, sakit kepala, tegang pada otot leher, cemas, sulit berkonsentrasi dan
sulit tidur. Pada wawancara tersebut tenaga kerjaserta mengalami gangguan
komunikasi pada saat bekerja.

5

Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
Hubungan Kebisingan dengan Stres Kerja di Bagian Power House PT. Humbahas
Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015.
1.2 Perumusan Masalah
Belum diketahui adakah hubungan antara kebisingan dengan gejala stres
kerja tenaga kerja pada bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi
Tahun 2015.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebisingan dengan tingkat


gejala stres kerja pada tenaga kerjadi bagian Power House di PT. Humbahas Bumi
Energi di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015.
1.3.2

Tujuan Khusus

1.Untuk mengetahui intensitas kebisingan di bagian Power House di PT.
Humbahas Bumi Energi Tahun 2015.
2.Untuk mengetahui tingkat gejala stres kerja akibat kebisingan pada tenaga kerja
di bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Tahun 2015.

6

1.4

Manfaat Penelitian

1. Sumber informasi bagi pihak manejemen mengenai kondisi umum tenaga kerja
dan masalah kesehatan yang dialami oleh tenaga kerja bagian Power House di
PT. Humbahas Bumi Energi di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun

2015.
2. Masukan kepada pihak manajemen mengenai alternatif yang dapat
dipergunakan untuk mengatasi dampak atau bahaya yang ditimbulkan oleh
kebisingan di bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi di
Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015.
3. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai kebisingan dan
pengaruhnya terhadap gejala stres kerja pada tenaga kerja bagian Power
House di PT.Humbahas Bumi Energi di Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2015.

Dokumen yang terkait

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014 Berdasarkan Data Tahun 2003-2010

0 32 53

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 56 82

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

1 5 82

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SPINNING Hubungan Intensitas Kebisingan Dan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Spinning Di PT. Kusumaputra Santosa Karangayar.

0 2 15

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SPINNING Hubungan Intensitas Kebisingan Dan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Spinning Di PT. Kusumaputra Santosa Karangayar.

0 5 15

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 19

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 21