282 mennegkop minta lembaga keuangan mikro dikembangkan 98

Mennegkop Minta Lembaga Keuangan Mikro Dikembangkan
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 14:25 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 19:32

JAKARTA - Menteri Negara Koperasi dan UKM (Mennegkop) Suryadharma AB meminta
lembaga keuangan mikro segera dikembangkan untuk memudahkan pelaku usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) mendapatkan pembiayaan.
"Selama saya menjadi menteri, titik tekan program kementerian adalah pengembangan
lembaga keuangan mikro. Itu menjadi problematika tertinggi, karena masyarakat koperasi dan
UKM sulit mendapatkan pembiayaan dari perbankan," kata Suryadharma seusai halal-bihalal
dengan karyawan dan pejabat eselon lingkup Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Senin
(28/9).
Menurut Suryadharma, pemerintah harus menyediakan solusi untuk memudahkan pelaku
UMKM mendapatkan bantuan permodalan. Solusi itu salah satunya adalah pengembangan
lembaga keuangan mikro baik yang menggunakan sistem konvensional maupun syariah.
Sejauh ini, kata dia. Kementerian Koperasi dan UKM telah mengembangkan berbagai program
untuk memudahkan UMKM memperoleh pembiayaan, seperti Program Perempuan Keluarga
Sehat dan Sejahtera (Per-kassa), Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro
(P3KUM), dan Program Sarjana Pencipta Kerja Mandiri (Prospek Mandiri).
Suryadharma menambahkan, di tengah gencarnya upaya pengembangan lembaga keuangan
mikro, program dana bergulir untuk koperasi dan UKM sempat dihentikan oleh Departemen

Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 99/PMK05/2008.
"Peraturan tersebut (PMK No 99) mengharuskan dana bergulir yang diperuntukkan bagi
koperasi dan UKM dikembalikan sepenuhnya. Ini menjadi halangan, karena program
kementerian adalah pemberdayaan," jelas dia.
Suryadharma juga mengungkapkan, keluarnya PMK No 99 mengakibatkan program Perkassa
dan P3KUM, tidak dimasukkan dalam agenda kerja Kementerian Koperasi dan UKM pada
2010.
"Dua program tersebut terpaksa dilebur ke dalam program Kredit Pemberdayaan Masyarakat
Koperasi (Kridamaskop)," tutur dia.
Namun demikian. Suryadharma mengakui, saat ini pihaknya telah memiliki pandangan yang
sama dengan Departemen Keuangan terkait dana bergulir untuk koperasi dan UKM.
"Ke depan, kami berharap aturan tersebut (fMKNo 99) dapat sedikit diperbaiki, terutama
mengenai definisi dana bergulir. Dengan begitu, lembaga keuangan mikro dapat dikembangkan
hingga ke tingkat kecamatan maupun perdesaan," papar dia. (ean)
Sumber : Investor Daily Indonesia

1/1