Jurnal Koas Miftah Recheck

Hasanah, M|Dengue dengan Tanda Bahaya

Dengue dengan Tanda Bahaya
Miftah Hasanah
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Abstrak
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan infeksi yang disebabkan virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
yang terinfeksi virus Dengue. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini terkait dengan
angka morbiditas dan mortalias jika tidak mendapatkan penanganan segera. Pada tahun 2014, tercatat penderita DBD di 34
provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orangdan 641 diantaranya meninggal dunia. Dalam kasus ini dilaporkan seorang
perempuan usia 27 tahun datang dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan lainnya adalah
mual, muntah, nyeri perut, ,muncul bintik merah pada tangan dan kaki serta perdarahan gusi. Kesadaran pasien compos
o
mentis dengan tanda-tanda vital: tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84x/menit, RR 20x/menit, suhu 38,4 C. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan hemoglobin 13,7 g/dL, Hematokrit39%, LED26 mm/jam, Leukosit4300/uL, dan trombosit
74.000/uL. Serologi dan Hasil serologi imunologi Dengue Fever didapatkan Ig M (+), Ig G (-). Pasien ini didiagnosa dengan
demam dengue dengan tanda bahaya dan diberikan manajemen B sesuai dengan tatalaksana Dengue WHO.
Kata kunci: Demam berdarah dengue, tanda bahaya, virus Dengue.

Dengue With Warning Sign
Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infection disease caused by Dengue virus and transmitted through the bite of
mosquitos infected Dengue virus. This disease is often found in tropical and subtropical regions.This disease is associated
with high morbidity and mortality if it does not get treatment immediately. In 2014has been recorded the amount of DHF
patients in 34 provinces in Indonesia as many as 71.668 peopleand 641 of them died. In this case reportedly a 27-year-old
female presents with fever for 4 days before came to the hospital. Other complaints were nausea, vomiting, abdominal
pain, rash in hands and footalso bleeding gums. Patient awareness was compos mentis and vital signs were blood pressure
o
100/70 mm Hg, pulse 84x / min, 20x RR / min, the temperature 38,4 C. Laboratory tests obtained hemoglobin 13.7 g / dL,
hematocrit 39%, LED 26 mm / h, 4300 leukocytes / uL, and 74,000 platelets / uL. Serology and Imulogi Dengue Fever: Ig M
(+), Ig G (-). This patient was diagnosed with dengue fever with danger signs and appropriate by management B according
to the WHO management and guideline of Dengue.
Keywords: Dengue hemorrhagic fever, Dengue virus, warning sign.
Korespondensi: Miftah Hasanah, alamat Jl. Raden Gunawan II Perum Griya Kencana No. 17E Bandarlampung – Lampung, HP
085658790620, e-mail miffhasanah@gmail.com

Pendahuluan
Penyakit DBD atau Demam Berdarah
Dengue adalah penyakit infeksi akut. DBD
ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk
Aedes yang terinfeksi virus Dengue. Virus

Dengue penyebab Demam Dengue (DD),
Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue
Shock Syndrome (DSS) termasuk dalam
kelompok B Arthropod Virus (Arbovirosis)
yang sekarang dikenal sebagai genus
Flavivirusdarifamili
Flaviviridae
dan
mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu: Den-1,
Den-2, Den-3, Den-4.1-5
Demam Berdarah Dengue banyak
ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.
Penyakit ini merupakan penyebab terbanyak
morbiditas dan mortalitas pada anak-anak di
beberapa negara Asia dan Amerika Latin.
Tidak ada terapi spesifik pada DBD namun

deteksi dini dan terapi segera dapat
menurunkan angka kematian hingga 1%.Data
dari WHO menunjukkan bahwa Asia

menempati urutan pertama dalam jumlah
penderita DBD setiap tahunnya. Diperkirakan
terdapat 390 juta infeksi dengue per tahun
dengan 96 juta yang bermanifestasi secara
klinis (dengan berbagai derajat penyakit).1,6-8
Pada tahun 2014tercatat penderita
DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak
71.668 orang dan 641orang diantaranya
meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun
2013 dengan jumlah penderita sebanyak
112.511 orang dan jumlah kasus meninggal
sebanyak 871 penderita.9
Kasus

1

Hasanah, M|Dengue dengan Tanda Bahaya

Pasien perempuan usia 25 tahun

datang dengan keluhan demam yang semakin
tinggi sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
Demam yang dirasakan tinggi sejak hari
pertama hingga hari ketiga demam. Pasien
mengatakan demam tidak turun dan terasa
semakin tinggi di malam hari. Panas tidak
disertai menggigil ataupun berkeringat
malam. Dua hari sebelum masuk rumah sakit,
pasien juga mengeluh mual serta perasaan
tidak nyaman dan nyeri pada ulu hati, terasa
pedih, tidak menjalar. Pasien mengalami
muntah berupa cairan dan sisa makanan, tidak
disertai lendir dan darah, banyaknya ±1/5
gelas sebanyak 5 kali. Pasien juga
mengeluhkan seluruh badan terasa tidak
nyaman dan terkadang timbul sesak saat
bernafas tetapi tidak dapat menyebutkan
keluhan tersebut secara spesifik. Sesak tidak
disertai nyeri dada dan perasaan berdebardebar. Pasien kemudian berobat ke klinik dan
diberi obat parasetamol, demam turun

kemudian demam kembali. Pasien berobat ke
puskesmas karena muncul bintik-bintik merah
dikedua tangan dan gusi berdarah yang
muncul ketika pasien menyikat gigi, serta
masih terdapat demam. Pasien mengatakan
tidak pernah mimisan. Di puskesmas pasien
diberi obat kembali dan dirujuk ke rumah
sakit.
Riwayat BAK tidak ada keluhan, warna
kencing kuning jernih dan tidak nyeri. Riwayat
BAB hitam tidak ada, BAB pasien masih seperti
biasanya dan tidak ada keluhan.Pasien masih
mau makan dan minum, namun hanya sedikit.
Pasien mengatakan mulutnya terasa pahit.
Pasien tidak pernah mengeluhkan adanya
keringat dingin ataupun bertambah pucat.
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang
mengalami hal serupa, namun adik pasien
juga mengalami demam sejak 2 hari lalu.
Riwayat alergi obat (-), riwayat penyakit lain

yang diderita (-), riwayat keluar kota/keluar
negeri (-).
Pasien datang dengan keadaan umum
tampak sakit sedang, kesadaran kompos
mentis, GCS E4V5M6 = 15. Tanda vital: tekanan
darah 100/70 mmHg, nadi 84x/menit, RR
20x/menit, suhu 38,4oC. Berat badan pasien
58 kg. Pada status generalis didapatkan
kepala, leher dan toraks dalam batas normal.
Pada abdomen didapatkan nyeri tekan
epigastrium saat dilakukan palpasi, hepar dan
lien tidak terdapat pembesaran, bising usus 3-

5 kali/menit. Pada keempat ekstremitas
tampak petekie. Rumple Leed (+).
Pemeriksaan laboratorium didapatkan
hemoglobin 13,7 g/dL, Hematokrit 39%, LED
26 mm/jam, Leukosit 4300/uL, Hitung Jenis
0/0/0/70/18/12, dan trombosit 74.000/uL.
Serologi dan Imulogi Dengue Fever: Ig M (+), Ig

G (-).
Pasien ini didiagnosis Dengue
Haemorhagic Fever Grade II. Pada pasien
diberikan terapi IVFD Ringer Lactate 500 cc
setiap 8 jam, Paracetamol 3x500 mg dan
Ceftriaxon IV 1g/ 12 jam. Terapi non
medikamentosa berupa tirah baring dan
pemantauan input dan ouput cairan dengan
edukasi pada pasien untuk banyak minum.
Prognosis pasien ini adalah ad bonam.
Setelah 1 hari dirawat, pasien
mengalami penurunan suhu tubuh menjadi
35oC. Keluhan lain juga sudah berkurang. Hasil
laboratorium
menunjukkan
peningkatan
hemoglobin menjadi 13,9g/dL, peningkatan
hematokrit menjadi 42% dan penurunan
Trombosit menjadi 66.000 uL.
Di hari

berikutnya, pasien meminta pulang paksa
karena alasan pribadi.
Pembahasan
Demam berdarah dengue memiliki 3
fase klinis, yaitu fase demam, fase kritis dan
fase konvalesen. Fase demam umumnya
berlangsung 2-7 hari yang ditandai dengan
kemerahan dan rasa panas di wajah (flushing),
eritema kulit, nyeri seluruh tubuh, mialgia,
artralgia dan nyeri kepala. Pada beberapa
pasien, dapat disertai nyeri tenggorokan,
faring hiperemi dan injeksi konjungtiva.
Anoreksi, mual dan muntah sering ditemukan.
Perdarahan ringan seperti petekie dan
perdarahan membran mukosa (seperti hidung
dan gusi) dapat ditemukan. Abnormalitas
seperti penurunan jumlah leukosit total
menunjukkan kemungkinan besar dengue.10
Fase kedua adalah fase kritis dimana
suhu tubuh turun hingga