40d19 materi 7 geopolitik dan otonomi daerah

GEOPOLITIK &
OTONOMI DAERAH
BY

EVY SOPHIA

GEOPOLITIK INDONESIA
Latar Belakang
Ciri Khas Indonesia : diapit 2 samudera
(India & Pasifik) dan 2 benua (Asia &
Australia), dibawah orbit Geostationary
Satelite Orbit
 Negara Nusantara (kepulauan)  nusa
diantara air
 Benua Maritim Indonesia
 Geopolitik Indonesia = Wawasan Nusantara


WAWASAN NUSANTARA



Pengertian :

Kata wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi, ditambahkan akhiran (an)
bermakna cara pandang, cara tincau atau cara melihat.
kata Nusantara terdiri dari kata nusa dan antara. Kata nusa artinya pulau
atau kesatuan kepulauan. Antara menunjukkan letak antara dua unsur.
Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yakni
Asia dan Australia dan dua samudera yakni; samudera Hindia dan samudera
Pasifik.
Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan
dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

HAKEKAT WAWASAN NUSANTARA

HAKEKAT


KEDUDUKAN

FUNGSI

TUJUAN

bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam
lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk
produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara
Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar
tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam
rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
Sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta ramburambu dalam menentukan segala kebijaksanaan,
keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah
maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan
bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.
Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala

bidang dari rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasional dari pada
kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan,
suku bangsa/daerah.

KEDUDUKAN WAWASAN
NUSANTARA
PANCASILA

Landasan Idil
(Dasar Negara)

UUD 1945

Landasan Konstitusional
(Konstitusi Negara)

Wawasan
Nusantara


Landasan Visional
(Visi Bangsa)

Ketahanan
Nasional
GBHN

Landasan Konsepsional
(Konsepsi Bangsa)
Landasan Operasional
(Kebijakan dasar bangsa)

Kedudukan wawasan nusantara
sebagai salah satu konsepsi
ketatanegaraan RI
Kesatua
n
Psikolo
gi


Kesatua
n
Budaya

Kesatua
n Sosial

Kesatua
n
Wilayah

WAWASAN
NUSANTARA
Satu kesatuan

Kesatua
n
Ekonom
i


Kesatua
n
Bangsa

Kesatua
n
Ideologi

Kesatua
n
Hukum

IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA


Diperlukan kesadaran WNI untuk :

1.    Mengerti, Memahami, Menghayati tentang hak dan kewajiban
warganegara serta hubungan warga negara dengan negara, sehingga sadar
sebagai bangsa Indonesia.

2.    Mengerti, Memahami, Menghayati tentang bangsa yang telah
menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi
wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara
pandang.
 Agar ke-2 hal dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang
teratur, terjadwal dan terarah.

12 PULAU TERLUAR
RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA
NO

NAMA PULAU

SPESIFIKASI

NEGARA TETANGGA

RAWAN

7


P. MARAMPIT
Kab. Talaud
Sulawesi Utara

Penduduk + 1436
jiwa
Luas : + 12 km²

Filipina
Belum ada sarana

Illegal Fishing
Effective
Occupation

8

P. FANI
Kab. Raja Ampat

Papua

Ada penduduk
Luas : + 9km²

Palau
220 km² dari Sorong
35 jam pelayaran

Illegal Fishing
Effective
Occupation

9

P. FANILDO
Kab. Biak Numfar
Papua

Tak ada penduduk

Luas : + 9 km²

Palau
280 km dari Kabupaten

Illegal Fishing
Effective
Occupation

10

P. BRAS
Kab. Biak Numfor
Papua

Penduduk + 50 jiwa
Luas : + 3.375 km

Republik Palau
Jarak dari Kab 280 km

dari P. Supriori 240 km

Illegal Fishing
Effective
Occupation

11

P. DANA
Kab. Kupang
Nusa Tenggara
Timur

Tak Ada Penduduk
Dari P. Rote 4 km
Dari Kupang 120 km

Australia
Pintu masuk ALKI III

Illegal Fishing
Effective
Occupation

12

P. BATEK
Kab. Kupang
Nusa Tenggara
Timur

Tak ada Penduduk
Luas : + 25 ha
Tempat Penyu
bertelur
Migrasi Lumbalumba

Timor Leste
Sebelah Utara ALKI III

Illegal Fishing
Effective
Occupation

Latar Belakang Otonomi Daerah


Kondisi Geografis Indonesia yang berupa kepulauan berpotensi /
rawan ancaman – ancaman dari dalam dan luar dalam
mempertahankan keutuhan NKRI

Kaitan wawasan nusantara
dengan otonomi daerah
Kesatu
an
Psikolo
gi

Kesatu
an
Budaya

Kesatu
an
Sosial

Kesatu
an
Wilaya
h

WAWASAN
NUSANTAR
A

Kesatu
an
Ekono
mi

Kesatu
an
Bangsa

Kesatu
an
Ideolog
i

Kesatu
an
Hukum

Kaitan wawasan nusantara dengan
otonomi daerah


Wawasan Nusantara menghendaki adanya persatuan bangsa dan keutuhan
wilayah nasional. Pandangan untuk tahap perlunya persatuan bangsa dan
keutuhan wilayah ini merupakan modal berharga dalam melaksanakan
pembangunan. Wawasan nusantara juga mengajarkan perlunya kesatuan
sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem budaya, dan sistem
pertahanan keamanan dalam lingkup negara nasionalIndonesia. Cerminan
dari semangat persatuan itu diwujudkan dalam bentuk negara
kesatuan. Namun demikian semangat perlunya kesatuan dalam berbagai
aspek kehidupan itu jangan sampai menimbulkan negara kekuasaan.
Negaramenguasai segala aspek kehidupan bermasyarakat termasuk
menguasaihak dan kewenagan yang ada didaerah-daerah di Indonesia. Tiaptiapdaerah sebagai wilayah (ruang hidup) hendaknya diberi
kewenanganmengatur dan mengelola sendiri urusannya dalam rangaka
mendapatkankeadilan dan kemakmuran.Oleh karena itulah, dalam
menyelenggarakan pemerintahannya NegaraKesatuan Republik Indonesia
menganut asas desentralisasi, bukansentralisasi. Desentralisasi artinya,
penyerahan urusan pemerintah dari ataskepada pemerintah di bawahnya
untuk menjadi urusan rumah tangganya. Negara Kesatuan dengan sistem
desentralisasi dalam penyelenggaran pemerintahan memberikan kesempatan
dan keeluasaan kepada daerahuntuk menyelenggarakan kekuasaan.
Kekuasaan terbagi antara pemerintah pusat dan daerah. Daerah memiliki hak
otonomi untuk menyelenggarakankekuasan. Desentralisasi inilah yang
menghasilkan otonomi daerah diIndonesia.

Otonomi Daerah
daerah otonom
Otonomi Daerah :
Adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Daerah Otonom :
Kesatuan hukum yang mempunyai batas – batas wilayah yang berwenang
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarasa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
sistem NKRI.

ASAS Otonomi daerah
Desentralisasi

• Penyerahan wewenang pemerintah
pusat kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam system NKRI

Dekonsentras
i

• Pelimpahan wewenang pemerintah
oleh pemerintah pusat kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat dan atau kepada instansi vertical
wilayah tertentu.

Tugas
Perbantuan

• Penugasan dari pemerintah pusat
kepada daerah dan atau desa, dari
pemerintah provinsi kepada
kabupaten/kota desa untuk
melaksanakan tugas perbantuan

Dasar Hukum Otonomi Daerah

Otonomi Daerah berpijak pada dasar Perundang-undangan yang kuat, yakni :

1. UUD 1945 (Amandemen Kedua tahun 2000)
UUD 1945 Bab VI Pasal 18.jpg
UUD 1945 Bab VI Pasal 18 A, 18 B.jpg

2. Ketetapan MPR RI
Ketetapan MPR RI No. XV-MPR-1998.pdf

3. Undang-Undang
UU_32_2004_Pemerintahan Daerah.pdf
UU 12 Tahun 2008. Pemerintah Daerah.pdf

Prinsip, Hakekat, dan Tujuan
otonomi daerah


Prinsip Otonomi Daerah
Menurut penjelasan Undang-Undang No. 32 tahun 2004, prinsip
penyelenggaraan otonomi daerah adalah :
penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan aspek demokrasi,
keadilan, pemerataan serta potensi dan keaneka ragaman daerah.



Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan
bertanggung jawab.
pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah
dan daerah kota, sedangkan otonomi provinsi adalah otonomi yang
terbatas pada daerah lingkup provinsi.
Pelaksanaan otonomi harus sesuai dengan konstitusi negara sehingga
tetap terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.

Prinsip Otonomi

Seluas-luasnya

Nyata

Bertanggung
Jawab

Prinsip, Hakekat, dan Tujuan
otonomi daerah


Hakekat Otonomi Daerah

Pelaksanaan otonomi daerah pada hakekatnya adalah upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan
kegiatan-kegiatan pembangunan sesuai dengan kehendak dan
kepentingan masyarakat.


Tujuan Otonomi Daerah

Menurut Mardiasmo (Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah)
Adalah: Untuk meningkatkan pelayanan publik (public service) dan
memajukan perekonomian daerah. Pada dasarnya terkandung tiga misi
utama pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, yaitu:
A. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan
kesejahteraan masyarakat.
B. Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah.
C. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat (publik) untuk
berpartisipasi dalam proses pembangunan.

Otonomi Daerah bidang politik


Reformasi UU tentang Pemerintahan
Daerah



Sejak reformasi, kita telah dua kali membentuk UU yang berkaitan dengan
Pemerintahan Daerah, yaitu UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 32 Tahun
2004 yang telah beberapa kali diubah terakhir melalui lahirnya UU No. 12
Tahun 2008 tentang Perubahan atas UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Dengan diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004, maka dilakukan penataan
pembagian urusan pemerintahan yang makin jelas antara Pemerintah Pusat
dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Seperti
diketahui, UU No. 32 Tahun 2004 menerapkan konsep urusan secara
konkuren (concurrent functions) antara Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
Setiap urusan dibagi berdasarkan kriteria tersebut, melahirkan urusan yang
ditangani oleh pihak pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.



UU tentang otonomi daerah

UU tentang otonomi daerah

UU122008.pdf

Pembagian kewenangan antara
pusat dan daerah
Kewenangan Pemerintah Pusat
1. Merumuskan kebijakan perencanaan nasional
2. Mengendalikan dan mengawasi pembangunan nasional
3. Mengalokasikan dan mendistribusikan sumber daya strategis yang
meliputi pendanaan, SDM, dan Teknologi
4. Hal yang diatur pemerintah pusat meliputi politik luar negeri, hankam,
peradilan dan moneter


Kewenangan Pemerintah Daerah Otonom (Propinsi)
1. Mengatur dan Mengurus kewenangan lintas kabupaten / kota
2. Menyelenggarakan kewenangan pemerintah pusat yang dilimpahkan
dalam rangka dekonsentrasi




1.
2.
3.
4.
5.

Kewenangan Pemerintah Daerah Otonom (Kota/Kab)
Mengurus Rumah Tangga
Merencanakan dan melaksanakan pembangunan daerah
Memberikan pelayanan kepada masyarakat
Mengembangkan sumber daya daerah
Menumbuhkan dan memperkuat kemampuan ekonomi daerah

Otonomi Daerah Indonesia
(Kondisi saat ini)


Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia masih banyak kekurangan yang
mewarnai pelaksanaan otonomi daerah seperti kurangnya koordinasi pusat
dan daerah serta masalah – masalah lain yang kemudian berdampak
terhadap masyarakat itu sendiri. Keinginan untuk mewujudkan suatu
pemerintahan yang baik melalui otonomi daerah memang bukanlah hal
yang mudah, masih banyak hal yang perlu diperhatikan untuk dapat
menciptakan otonomi daerah yang maksimal demi menciptakan
pemerintahan khususnya pemerintahan daerah yang lebih baik.



Dikutip dari (REPUBLIKA.CO.ID, oleh:Rudy Siregar (Wakil Komite Tetap
Advokasi Hukum Kadin)
Pelaksanaan otonomi daerah di era reformasi ini seperti pedang bermata
dua. Di satu sisi,otonomi daerah diterapkan dengan harapan bahwa
pemerintah daerah di seluruh indonesia memiliki kewenangan atau otonomi
untuk mengembangkan ekonomi dan potensi daerahnya masing – masing
yang berdampak pada  peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, tetapi
di sisi lain, pemberian otonomi daerah ternyata berkembang menjadi pundipundi uang bagi koruptor. Kekuasaan atau otonomi yang diberikan kepada
para kepala daerah merangsang para pengusaha, birokrasi dan politisi
untuk berlomba-lomba meraih posisi strategis ini, Akibatnya,terdapat
fenomena banyaknya kepala daerah yang dipenuhi oleh orang-orang yang
tidak kompeten dan tidak memiliki rasa tanggung jawab kepada publik.



Otonomi Daerah Indonesia
(Kondisi saat ini)


Permasalahan tersebut sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh
Kementerian Dalam Negeri yang dipublikasikan pada bulan  Mei
2012, terdapat sekitar 173 kepala daerah yang tersangkut kasus
korupsi. Dan pada bulan November 2012,data dari Mahkamah
konstitusi menyebutkan bahwa ada sekitar 240 kepala daerah yang
memiliki permasalahan hukum.
Meningkatkatnya jumlah kepala daerah yang tersangkut kasus hukum
perlu dijadikan warning bagi pemerintah dan para penegak hukum
bahwa praktik korupsi di tanah air sudah mencapai eskalasi yang
mengkuatirkan. Perkembangan pelaksanaan otonomi daerah
membuat pola korupsi baru,yakni desentralisasi korupsi yang
diwarnai dengan maraknya fenomena raja-raja kecil di daerah yaitu
kepala daerah yang kekuasaanya sering tidak bisa dikontrol oleh
pemerintah pusat. Fenomena ini tidak boleh disepelekan, karena
memberikan dampak negatif bagi perkembangan ekonomi di daerah.

Dampak Positif dan negatif

X

Otonomi Daerah bidang politik
DAMPAK POSITIF dan DAMPAK NEGATIF
Dampak positif dalam bidang politik adalah sebagian besar
keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan
di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di
pusat. Hal ini menyebabkan pemerintah daerah lebih aktif dalam
mengelola daerahnya.
Tetapi, dampak negatif yang terlihat dari sistem ini adalah
euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya
mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta
digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal
tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di
tingkat pusat.