01 1 23 BOLAANG MONGONDO TIMUR
Buku 2 : Bidang Mineral
PENELITIAN POTENSI BAHAN GALIAN UNTUK PERTAMBANGAN
SEKALA KECIL DAERAH KOTABUNAN
KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR
PROVINSI SULAWESI UTARA
Ridwan Arief, Rohmana
Kelompok Program Penelitian Konservasi, Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
Daerah penelitian secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kotabunan, Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara. Hasil penyelidikan terdahulu di daerah ini
terdapat prospek bahan galian emas. Daerah prospek terdapat di Daerah Bukit Panang, Bukit
Tungau, Desa Kotabunan dan Daerah Molobog. Daerah tersebut terletak diantara wilayah KP
PT Avocet dan PT Aneka Tambang, pada saat ini di daerah tersebut terdapat penambangan
yang dilakukan oleh rakyat.
Geologi daerah Bukit Panang hingga Benteng terdiri dari batuan vulkanik bersifat andesitik,
dengan mineral hornblende yang cukup mencolok sehingga memperlihatkan bentuk plug dan di
Bukit Tungau ditempati oleh batuan sedimen lanauan gampingan. Sedangkan di Molobog
terdapat dua bukit ditempati batuan andesit vulkanik sedikit hornblende, bagian atas ditutupi
oleh batuan vulkanik muda sebagian masih segar bersifat andesitik dan sebagian mengalami
pelapukan. Demikian juga di Matabulu geologinya sama dengan di Molobog, akan tetapi
singkapannya tidak begitu luas, sehingga sulit untuk dilakukannya pengambilan conto batuan
terubah dan termineralisasi.
Hasil analisis laboratorium kadar emas di daerah Bukit Panang dan Bukit Tungau mempunyai
nilai rata-rata kandungan emas sekitar 16,5 gr/ton, sedangkan di Daerah Molobog dan
sekitarnya mengandung emas rata-rata sekitar 11,0 gr/ton.
Jumlah sumber daya hipotetik emas di Bukit Panang dan Bukit Tungau Desa Kotabunan,
sekitar 1,109 ton emas , sedangkan sumber daya emas aluvial sekitar 117 kg emas. Sumber
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
1
Buku 2 : Bidang Mineral
daya di daerah Molobog dan Bukit Auk, Kecamatan Nuangan sekitar 346,5 kg emas, selain
bahan galian emas di daerah penelitian terdapat pula bahan galian/endapan belerang
dijumpai di wilayah Kawah Gunung Ambang dengan cadangan 121.456 metrik ton. Kemudian
potensi panas bumi di daerah Lombongo (50º C), Binggele
(81º C), Hunggayono (40º C)
dan Tulabado (80º C) (Hadian dkk., 1974).
2
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
pendapatan
LATAR BELAKANG
daerah
dari
sektor
pertambangan.
Potensi
bahan
logam
yang
ada
yang
Penelitian sumber daya dan cadangan
bersekala
bahan galian untuk pertambangan sekala
kecil/marjinal. Potensi yang bersekala
kecil merupakan salah satu kegiatan
besar
yang
ditemukan
di
bersekala
galian
Indonesia,
besar
pada
dan
umumnya
dikelola
oleh
dilaksanakan
oleh
perusahaan pertambangan, sedangkan
Program
yang bersekala kecil ditinggalkan dan
Sumber Daya Geologi dalam rangka
tidak berlanjut ketahap penambangan.
pelaksanaan tugas dan fungsi penelitian
Beberapa
konservasi bahan galian di
Wilayah
tersebut umumnya kemudian dikelola
Kotabunan,
Bolaang
oleh
Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.
wilayah
para
yang
penambang
ditinggalkan
tradisional.
Penelitian
Kelompok
Koservasi,
Kabupaten
Pusat
Sebagian diantaranya sudah terbentuk
menjadi WPR (Wilayah Pertambangan
Penelitian
Rakyat),
galian untuk pertambangan sekala kecil
sebagian
masih
berupa
konservasi
potensi
bahan
dimaksudkan untuk memperoleh data
Penambangan Tanpa Izin (PETI).
dan
informasi
kegiatan
usaha
Menurut data dan informasi di wilayah
penambangan.Data dan informasi hasil
Kotabunan, terdapat beberapa lokasi
penelitiannya
penambangan rakyat secara tradisional,
sistematis dalam bentuk laporan, untuk
oleh karena itu perlu adanya suatu
bahan masukan
penelitian
penambangan sekala kecil. Tujuannya
potensi
untuk
mengetahui
tentang
galian
dan
bahan
berlangsungnya kegiatan penambangan.
untuk
akan
disajikan
secara
bagi pelaku usaha
mendorong
pengelolaan/
pemanfaatan bahan galian bersekala
kecil/marjinal
agar
kegiatan
optimal,
Kegiatan usaha pertambangan rakyat
diharapkan
tradisional/bersekala
pada
menjadi bahan masukan bagi penetapan
umumnya banyak yang tidak mengikuti
kebijakan dalam usaha pertambangan
kaidah penambangan secara benar dan
sekala kecil di daerah ini.
kecil,
hasil
lebih
ini
dapat
teratur, sehingga perlu adanya bimbingan
dan pengarahan dari intansi terkait, untuk
pengaruhi oleh kondisi hukum, ekonomi,
memperkecil dampak negative terhadap
sosial
lingkungan. Diharapkan kegiatan tersebut
teknologi.
budaya
dan
perkembangan
dapat memberikan kontribusi terhadap
daerahnya, sehingga pihak pemerintah
Lokasi Penelitian
daerah
Lokasi penelitian secara administratif
memperoleh
tambahan
bagi
termasuk ke dalam Desa Kotabunan,
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
3
Buku 2 : Bidang Mineral
Desa Molobog dan Desa Nuangan di
andesitik dan telah mengalami pelapukan
Kecamatan
Kabupaten
lanjut. Demikian juga yang ditemukan di
Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi
wilayah Matabulu keadaan geologinya
Utara. Kotabunan sejak tahun 2008
sama
menjadi
bagian
Molobog, akan tetapi di wilayah ini
Bolaang
Mongondow
Timur
dengan
singkapannya tidak begitu luas, sehingga
pemerintahan
di
Tutuyan.
sulit untuk dilakukannya pengambilan
berdasarkan
conto untuk batuan yang terubah dan
pusat
Kabupaten
Kotabunan,
ini
wilayah
dibentuk
Kabupaten
dengan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008,
termineralisasi
terdiri dari
(Gambar 2).
4 kecamatan, Mondayag
yang
ditemukan
di
Barat, Nuangan, Tutuyan dan Kotabunan
Mineralisasi di Bukit Panang-Tungau
(Gambar 1).
Para
GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN
penyelidik
melakukan
terdahulu
penyelidikan
telah
di
wilayah
Bolaang Mongondow dengan bendera
Geologi Daerah Penelitian
beberapa perusahaan asing dan swasta
Geologi daerah Bukit Panang hingga
nasional, terutama yang bergerak di
Benteng terdiri dari
dalam
bersifat
andesitik,
hornblende
yang
batuan
vulkanik
dengan
mineral
cukup
mencolok
pencarian
mineral
logam
diantaranya emas, perak dan tembaga.
Tropic
Endeavour
telah
melakukan
sehingga memperlihatkan bentuk plug,
penyelidikan di wilayah ini sejak tahun
yang sebagian tertutup oleh batuan muda
1971 hingga 1973, kemudian dilanjutkan
bersifat laharik. Sedangkan di bagian
oleh BHP Utah Pacific dan para peneliti
timur berbatasan dengan Bukit Tungau
lainnya (Lowder & Dow, 1978; Kavalieris,
dan dibatasi oleh Sungai Mati, dimana di
dkk 1992). Penelitian dilakukan untuk
wilayah Bukit Tungau ditempati oleh
mendapatkan
batuan sedimen lanauan gampingan,
Porfiri Emas-Tembaga,
berwarna abu-abu tua kehijauan, berbutir
banyak
halus terdapat urat-urat kalsit dan kuarsa,
mencari emas primer pada Formasi
terlihat adanya garnet dan khlorit kuat
Bilungala. Keadaan geologi di wilayah
sekali, sebagian kecil epidot.
Panang dan Tungau, di dominasi oleh
para
adanya
tipe
endapan
dan saat
penambang
ini
tradisional
andesit dan sedimen gampingan.
Di wilayah Molobog terdapat dua bukit
yang
ditempati
oleh
batuan
andesit
Lapisan
batuan
bagian
atas
dan
vulkanik, dengan tidak memperlihatkan
sebagian terubah telah dibongkar oleh
hornblende
bagian
penambang emas sejak zaman Belanda,
atas ditutupi oleh batuan vulkanik muda
sehingga tersingkap secara keseluruhan
sebagian terlihat masih segar bersifat
berupa
4
secara mencolok,
argillit,
berwarna
putih
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
kekuningan karena mengandung banyak
ketebalan urat antara 3 cm hingga 15 cm.
sulfat, alunit, sedikit ditemukan mineral
Di dalam urat kuarsa ditemukan galena,
logam berupa enargit, pirit, arsenopirit
sedikit sfalerit dan terlihat adanya emas
dan mineral sekunder malakhit.
spotted bersama pirit halus.
Urat-urat kuarsa sebagian membentuk
Hasil
stockwork diisi hematit, pirit dan emas
penambangan
berbutir sangat halus, sedangkan urat
khlorit, sedikit epidot, garnet, magnetit
kuarsa yang ditambang oleh masyarakat
maka disimpulkan bahwa mineralisasi di
setempat
Bukit
berarah
antara
N
143º-
pengamatan
disekitar
dengan
Tungau
kegiatan
ditemukannya
berupa
tipe
sedimen
150ºE/60º-65º dengan ketebalan antara
ekshalasi seperti yang ditemukan di
1,5 cm hingga 35 cm, dipotong oleh urat
Ratatotok dan Messel. Kedua lokasi
yang
tersebut hanya dipisahkan oleh sungai
berarah
N256º-275ºE/42º-51º
dengan ketebalan antara 1 cm hingga 13
kecil,
menurut
masyarakat
cm. Urat kuarsa yang berarah hampir
dinamakan Sungai Mati.
setempat
utara-selatan tersebut merupakan urat
generasi pertama dan menurut hasil
Pengaruh
pengamatan lapangan, memperlihatkan
prospek di Panang dan Tungau sangat
hasil
banyak,
kuat sekali, dengan dicirikan adanya
sedangkan yang berarah relatif timur
lokasi-lokasi batuan termilonitkan dengan
barat kurang menghasilkan emas yang
ubahan
signifikan.
mengandung pirit yang sangat banyak
emas
yang
paling
struktur
terhadap
illit-smektit
wilayah
berwarna
biru
ditemukan pada batas antara Panang pengamatan
Benteng dan Panang - Tungau. Selain itu
lapangan dengan ditemukannya mineral
batuan yang dilewati struktur tersebut
alunit, sulfat yang jenuh, tembaga jenis
terlihat
enargit,
dengan ubahan argilik-argilik
mendatar dengan ditemukannya cermin
lanjut, maka disimpulkan bahwa tipe
sesar yang tersingkap di aliran sungai
mineralisasi
kecil, yang dianggap daerah lemah.
Setelah
dilakukannya
di
Panang
adalah
tipe
Kontrol
Epitermal sulfida tinggi.
adanya
struktur
gambaran
adanya
pergerakan
ini
telah
suatu
secara
memberi
perubahan
Di Bukit Tungau secara keseluruhan
topografi antara Bukit Benteng, Bukit
pada bagian atas batuan tersebut, telah
Panang dan Bukit Tungau.
terkloritisasi
dan
urat-urat
kalsit
stockwork, sedangkan pada kedalaman
Sebaran bahan galian emas di wilayah ini
10
telah
berupa urat-urat kuarsa berarah hampir
mengalami silisifikasi, mengandung urat-
utara-selatan, dipotong oleh urat-urat
urat
kuarsa berarah hampir timur-barat dan
m
dari
kuarsa
lubang
tambang
berarah
N153ºE/48º
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
5
Buku 2 : Bidang Mineral
pada saat ini para penambang sekala
silisifikasi
kecil melakukan penambangan secara
mengandung pirit dan urat-urat kuarsa
tambang
mengandung pirit, sedikit sfalerit dan
dalam
dengan
membuat
lobang-lobang tambang mengikuti arah
dengan
kalsedonit
galena.
urat yang potensial yaitu berarah utaraselatan. Pengolahan bahan galian emas
Kalsedonik
memperlihatkan
struktur
tersebut dilakukan secara amalgamasi
koloform dan indikasi bentuk krustifikasi
dan
bekas
kegiatan
dari kuarsa berbutir kasar ke arah yang
dilakukan
secara
halus, dengan indikasi adularia, lempung
sianidasi hal tersebut dilakukan juga
dan bentuk lembaran/bladded karbonat.
terhadap endapan emas aluvial disekitar
Menurut Leach T. et al, 1997, lingkungan
bukit tersebut.
ubahan seperti di atas berkaitan erat
sebagian
tambang
dari
lama,
dengan
adanya
pencampuran
air
bahwa
meteorik dengan fluida hidrotermal yang
kedua lokasi penambangan sekala kecil
kaya akan mineral-mineral vanadium dan
tersebut terletak disebelah timur Doup
kaya
Prospek, yang sekarang menjadi wilayah
menggantikan mineral potasium serta
KP PT Avocet, kemungkinannya wilayah
kaya akan ilit-smektit
Sebagai
bahan
pertimbangan
akan
illit,
roscoclite
yang
penambangan rakyat ini terdapat di
bagian tengah antara konsesi PT Avocet
Munculnya markasit berwarna kehijauan,
dan PT Aneka Tambang (Gambar 2).
berbutir
sangat
halus
mencerminkan
adanya indikasi oksida menengah yang
Mineralisasi di Wilayah Molobog
miskin
Daerah
regional
pembentukan mineralisasi di permukaan
ditempati oleh batuan vulkanik berupa
dimana akan terbentuk asosiasi perak
breksi vulkanik, tufa andesitik dan jenis
dengan emas teluride atau emas sebagai
laharik yang menempati dibagian puncak-
elektrum,
puncak bukit sebagai batuan berumur
beberapa conto batuan di dalam lobang
muda.
tambang dengan kedalaman 12 m.
Di wilayah penambangan yang dilakukan
Ditemukannya cebakan emas bonanza di
oleh masyarakat setempat ditemukan
atas
adanya batuan vulkanik jenis andesitik
penambang
termineralisasi, dibagian atas singkapan
secara maksimal, disini telah terjadi
batuan tersebut berupa ubahan lempung-
pembentukan formasi bijih ketika terjadi
kuarsa±khlorit,
up welling cairan fluida yang membawa
Molobog
secara
sedangkan
pada
kedalaman 10 meter berubah ke arah
kuarsa±adularia-serisit-pirit,
6
akan
50
di
pirit,
sebagai
lapangan
gr/ton
telah
melakukan
indikasi
terlihat
memicu
dari
para
kegiatannya
mineralisasi terutama emas dan perak.
sebagian
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Dua
buah
bukit
yang
dianggap
urat kuarsa halus beberapa puluhan
masyarakat setempat sebagai wilayah
sentimeter,
prospek untuk logam emas dan sedikit
dan timurlaut-baratdaya. Singkapan di
perak, dimana sebelumnya mereka telah
permukaan
melakukan penambangan dengan posisi
ditemukan adanya batuan terubah kuat,
urat
berarah
sehingga temuan ini hanya terdapat di
timurlaut-
dalam lobang yang dibuat oleh penduduk
kuarsa
yang
diambil
baratlaut-tenggara
dan
berarah
sangat
baratlaut-tenggara
jarang
sekali
baratdaya.
setempat.
Hasil pengamatan lapangan di wilayah ini
Mineralisasi emas-perak diperoleh dari
setelah melakukan pengecekan terhadap
urat-urat
singkapan batuan dan beberapa fragmen
batuannya
batuan sisa para penambang, bahwa di
mengambilnya,
daerah ini telah terjadi adanya proses
mereka
kurang
mineralisasi tipe epitermal sulfida rendah,
Galena
dan
seperti yang ditemukannya indikasi akan
lobang-lobang bersama kristal kuarsa
pembentukan tipe mineralisasi tersebut.
yang
Breksi hidrotermal dengan dicirikan oleh
mengandung emas. Mangan berwarna
adanya urat-urat kuarsa mengandung
hitam
pirit halus, bersama kalsedon, adularia
mengisi retakan-retakan, kemungkinan
terlihat
mangan tersebut yaitu jenis pirolusit.
jarang
dan
serisit
yang
kuarsa,
sedangkan
mereka
tidak
pernah
dikarenakan
menurut
mengandung
sfalerit
dianggap
dan
dari
terlihat
mengisi
mereka
hematit
emas.
banyak
berwarna
merah
memperlihatkan adanya over printing
mineralisasi
di
wilayah
memberikan
suatu
ini
gambaran
telah
Keadaan struktur pada sistim epitermal
bahwa
sulfida rendah untuk kuarsa-emas-perak,
mineralisasi logam di Molobog dapat
pada
umumnya
terbentuk
di
busur
dianggap signifikan.
magmatik, biasanya mencirikan zonasi
penekukan secara oblique dan jelas
Ubahan
khlorit-lempung-pirit-kuarsa
bagian
atas
di
mencerminkan
tipe
keadaan
back
telah
arc/busur luar dari tipe adularia-serisit
aktifitas
epitermal emas-perak, bentuk struktur
hidrotermal berulang, sehingga kearah
tersebut berupa jogs, dilihat dari struktur
kedalaman ditemukan adanya ubahan
yang saling berpotongan dengan ciri-ciri
serisit-adularia, dengan kandungan pirit
adanya rekahan dilasi dan fissure veins,
yang sangat halus sekali, kemudian
splitting/pemisahan dari pada hanging
kristal kuarsa halus terdapat di dalam
wall. Kejadian di atas akan berlanjut
lobang/vughy. Kearah makin dalam dari
secara luas berupa strike slip fault/sesar
lobang vertikal sedalam 15 m ditemukan
mendatar sejajar arah/jurus batuannya
ubahan kuarsa/kalsedon-pirit dan urat-
(Sibson, 1987). Keadaan tersebut terlihat
memberikan
lokasi
indikasi
prospek
adanya
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
7
Buku 2 : Bidang Mineral
pada lokasi tambang Molobog pada
pengolahannya
masih
kedalaman 8 m, dimana ciri mineralnya
metoda amalgamasi dan pembuangan
telah memperlihatkan serisit dan sedikit
tailing
adularia.
didekatnya,
sebagian
menggunakan
ke
sungai
apabila
penghujan
kecil
pada
musim
semua
sisa-sisa
Tahap ahir dari pengendapan beberapa
penambangan ini terbawa banjir hingga
mineral
dengan
terbentuknya
ke laut.
bersifat
opalin
berbentuk
koloform
dengan
emas
terbentuk
dan
silika
pita-pita
murni
berasosiasi
yang
dengan
Mineralisasi di wilayah Matabulu
Wilayah Mata Bulu terletak di bagian
hematit specular dan bentuk pirit yang
selatan
framboidal. Kejadian tersebut di lapangan
dilakukan karena adanya informasi pada
terlihat banyak mengisi rekahan dan urat-
waktu lampau banyak masyarakat yang
urat
melakukan
kuarsa
tercuci
secara
kimiawi.
daerah
peninjauan,
hal
penambangan
ini
disana,
Pembentukan mineral-mineral tersebut
dikarenakan adanya situasi yang tidak
pada umumnya pada temperatur rendah
memungkinkan
(100º-150ºC). Dengan demikian kontrol
meninggalkan
struktur
pindah ke Lanut.
di
wilayah
memungkinkan
dengan
ini
lebih
maka
daerah
mereka
tersebut
dan
ditemukannya
banyak float batuan tergeruskan/cermin
Seperti halnya di Molobog pada daerah
sesar, di dalam aliran sungai yang
ini
membagi dua antara bukit termineralisasi
andesitik,
tersebut. Sebaran urat-urat kuarsa ke
konglomeratan/aglomeratan dari produk
arah timur-barat dan jurus/kemiringan
gunung
secara
utara-selatan,
berarah utara-selatan tebalnya antara 10
sedangkan urat-urat yang berarah timur-
cm hingga 1,5 m, tersingkap pada tebing
barat memotong arah urat pertama, tetapi
bagian
kadar emasnya kecil sehingga mereka
terkersikan dengan sedikit lempung dan
tidak melakukan penambangan emas
jejak
kearah timur-barat.
ketebalan lebih dari 1 m yang tersingkap
umum
berarah
ditempati
oleh
batuan
tufa
api.
dan
Urat
selatan
dipermukaan,
sedikit
kuarsa
di
galena.
vulkanik
ditemukan
dalam
Urat
kuarsa
terlihat
masif,
ubahan
dengan
tidak
Proses penambangan bahan galian emas
mencirikan adanya pirit yang signifikan
di
dan kalsedon tidak begitu jelas, warna
wilayah
ini
sama
seperti
yang
dilakukan di wilayah Panang dan Tungau,
dalam
yaitu
dalam
sehingga kesimpulan hasil pengamatan
lobang-lobang
lapangan jenis urat kuarsa seperti ini
dengan
dengan
cara
membuat
tambang
keadaan
tambang mengikuti arah urat-urat emas
kemungkinannya
yang berarah utara-selatan. Sedangkan
emas.
8
segar
sedikit
Sedangkan
yang
putih
susu,
mengandung
mempunyai
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
ketebalan antara 10 cm hingga 30 cm
sedang menunggu para investor tambang
dipermukaan terlihat mengadung pirit
yang bergerak pada komoditi tersebut.
halus
dan
mineral
hitam,
berwarna
jenis
Sirtu terdapat pada aliran sungai yang
mangan/pirolusit. Di wilayah ini apabila
besar mereka ambil pasir dan batuan
menghasilkan emas seperti dulu, maka
andesit
menurut
akan
Punggungan Doup prospek ditempati
kembali,
oleh breksi vulkanik dengan fragmen
kusam
kemungkinan
masyarakat
melakukan
setempat
penambangan
yang
cukup
dengan menggunakan sianida secara
andesit
heap-leach sehingga tidak mengganggu
kerakal, yang diperlukan untuk bahan
lingkungan di sekitarnya.
bangunan dan perbaikan jalan yang
masih
Mineralisasi
pirit
kurang
begitu
berkembang terkecuali pada lokasi yang
dilalui
oleh
patahan
lokal,
memperlihatkan
adanya
memotong
urat
antara
kuarsa
berukuran
prospek.
dalam
pembangunan
bongkah
hingga
keadaan
persiapan
pemukiman
kabupaten
baru.
dan
saling
Kotabunan dengan perbatasan wilayah
satu
Buyat banyak tersingkap batugamping
yang lokasinya tidak jauh dari jalan raya,
dengan lainnya.
menurut camat setempat telah dilakukan
Bahan Galian Lain
inventarisasi batugamping oleh salah
Endapan belerang dijumpai di wilayah
satu perusahaan swasta nasional, untuk
Kawah
kepentingan pabrik semen. Akan tetapi di
Gunung
Ambang
dengan
cadangan 121.456 metrik ton (Hadian
wilayah
pantai
tenggara
dkk., 1974). Kemudian potensi panas
batugamping
bumi di daerah Lombongo (50º C),
terbentuknya mineralisasi logam seperti
Binggele (81º C), Hunggayono (40º C)
yang ditemukan di Ratatotok.
ada
untuk
kemungkinan
dan Tulabado (80º C). Pada saat ini
Pertamina
sedang
melakukan
tahap
Pertambangan
penyelidikan awal untuk panas bumi di
Kegiatan penambangan yang dilakukan
wilayah
oleh masyarakat setempat pada lokasi
Kecamatan
Mondayag
dan
emas primer, yaitu dengan melakukan
Kotabunan.
pembuatan lubang tambang mengikuti
pada
arah urat-urat kuarsa yang mengandung
sebagian pantai yang terbentang dari
emas berkadar tinggi (10 gr/ton hingga
arah timurlaut-baratdaya, untuk wilayah
>15 gr/ton). Lokasi daerah kegiatan
ini
merupakan
Endapan
pasir
belum
besi
begitu
terdapat
serius
untuk
daerah
sedimen
tipe
penyelidikannya, sehingga sampai saat
epitermal
ini Pemkab Bolaang Mongondow Timur
Mineralisasi emas di daerah ini sebagian
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
dan
mineralisasi
ekshalasi.
9
Buku 2 : Bidang Mineral
berasosiasi dengan mineral logam dan
membuat
pirit. Emas terbentuk di dalam batuan
untuk mengendapkan air limbah, hal itu
vulkanik
dan
sebagai antisipasi dampak lingkungan
sebagian tuf lapilli serta di dalam batuan
secara langsung terhadap ekosistem di
sedimen gampingan.
sekitarnya. Penanganan tailing belum
andesitik
terbreksikan
dilakukan
kolam
secara
penampung
optimal,
limbah
sehingga
Metoda penambangan dilakukan secara
masih terlihat kemungkinan adanya emas
tambang dalam, dimana batuan yang
tertinggal,
mengandung emas diambil di dalam
pemrosesan yang tidak sempurna seperti
lubang tambang, kemudian ditumbuk
yang dilakukan di Daerah Kotabunan dan
secara manual dan dimasukan ke dalam
Molobog.
hal
itu
dikarenakan
cara
tromol untuk dihaluskan.
Di Kotabunan selain penambangan emas
secara
dilakukan terhadap batuan primer, juga
amalgamasi dari hasil tromol, kemudian
dilakukan terhadap endapan koluvial dan
dicampur
selanjutnya
aluvial sungai, material berupa kerikil,
didulang dan diproses untuk memisahkan
kerakal dan pasir kemudian dimasukkan
emas dari mineral ikutannya. Setelah
ke dalam gold room, setelah itu dicampur
membentuk bullion kemudian dibakar dan
dengan sianida, arang batok kelapa dan
dimurnikan
tepung
Pengolahan
emas
air
dilakukan
raksa
untuk
dan
memisahkan
emas
batugamping.
Pada
saat
ini
dengan air raksa, emas dapat diolah dan
sebagian penambang telah menyediakan
diproduksi langsung di tempat tambang
alat pemrosesan emas primer dengan
tersebut.
pencampur asam sianida.
Pengaruh
pengolahan
tersebut
akan
Pengangkutan material yang akan diolah
mengakibatkan dampak lingkungan di
terbatas
sekitarnya,
dilakukan
tersebut, sehingga tidak menggunakan
pembuatan kolam pemurnian dari limbah
alat angkut yang besar mereka hanya
tambang. Pencemaran lingkungan yang
melakukan pengangutan dengan dipikul
dilakukan oleh para penambang emas
ketempat
pada
dilakukannya
utama disini terbatas hanya untuk logam
penampungan limbah tambang secara
emas, sedangkan bahan galian lain
sistematis, secara tidak langsung limbah
seperti halnya tembaga, seng dan timah
tambang masuk ke dalam aliran sungai
hitam dibuang sebagai tailing.
sehingga
umumnya
perlu
tidak
di
wilayah
pengolahan.
penambangan
Bahan
galian
yang ada di wilayah tersebut.
Tempat pengolahan dibuat dari kayu,
Aktifitas penambangan emas yang perlu
atap seng dan sebagian tembok dari batu
diperhatikan
dengan campuran pasir dan semen untuk
10
yaitu
diwajibkannya
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
landasan tromol, infrastruktur tersebut
Pertambangan Sekala Kecil
tidak memperlihatkan suatu bangunan
Pertambangan sekala kecil sampai saat
permanen dan besar. Keadaan lahan
ini belum didefinisikan secara resmi oleh
yang
Pemerintah. Dalam UU Pertambangan
digunakan
penduduk
sebagian
dan
Mineral dan Batubara No 4 Tahun 2009,
mereka bekerja dengan sistim bagi hasil,
terdapat pengertian yang menyatakan
sehingga
tentang
kepunyaan
penduduk
setempat
masyarakat
yang
bukan
pertambangan
rakyat
yang
penambang apabila mereka punya lahan
terdapat pada pasal 20 dan 26, yakni
dapat
kegiatan
menerima
hasil
sebagai
pertambangan
peningkatan sosial ekonomi di wilayah
dilaksanakan
tambang.
Keadaan
Pertambangan Rakyat (WPR).
penambang
dan
perekonomian
masyarakat
dalam
rakyat
suatu
Wilayah
sekitar
terlihat cukup maju dengan dibangunnya
Sedangkan
perumahan
wilayah
berdasarkan UU No. 4 Tahun 2009
sehingga
tertera dalam pasal 20, yakni bahwa
Kotabunan
permanen
dan
di
Molobog,
pertambangan
rakyat
terlihat mencolok apabila dibandingkan
pertambangan
dengan masyarakat yang jauh dari lokasi
memberikan kesempatan kepada rakyat
kegiatan tersebut. Penjualan emas hasil
setempat dalam mengusahakan bahan
tambang cukup di lokasi kegiatan, hasil
galian untuk turut serta membangun
pemurnian emas diperoleh kadar rata-
negara di bidang pertambangan dengan
rata 90% hingga 93%, dijual langsung
bimbingan pemerintah dan dilakukan oleh
kepada
pembeli
230.000,-
per
rakyat
bertujuan
gramnya
Rp.
rakyat setempat yang memegang IPR
dari
para
(Izin Pertambangan Rakyat). Selanjutnya
(informasi
izin pertambangan rakyat diatur dalam
penambang).
pasal 21, WPR sebagaimana dalam
Lingkungan
di
sekitar
Kotabunan
pasal 20 ditetapkan oleh bupati/walikota
walaupun kegiatan penambangan sudah
setelah
berlangsung
Perwakilan
terlihat
tidak
sejak
zaman
begitu
Belanda,
mengganggu
konsultasi
dengan
Rakyat
Dewan
Daerah
kabupaten/kota.
keadaan lingkungan di sekitarnya, seperti
halnya terhadap kesehatan penduduk
Dalam pasal 26 ketentuan mengenai
setempat, biota dan kehidupan flora serta
kriteria dan mekanisme diatur dengan
fauna disana. Sedikit yang terlihat ada
peraturan
perubahan rona bumi dengan terjadinya
Adanya perkembangan teknologi dalam
penumpukan material di sekitar dam,
bidang
apabila terjadi hujan lebat sering terjadi
kewenangan di sektor pertambangan,
banjir.
peningkatan
daerah
kabupaten/kota.
pertambangan,
lingkungan
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
sektor
dan
perubahan
ekonomi,
kondisi
sosial
isu
yang
11
Buku 2 : Bidang Mineral
berkembang di masyarakat, diharapkan
bahan galian tersebut harus memiliki
dapat
kadar atau kualitas yang tinggi. Kadar
lebih
meningkatkan.
pertambangan
rakyat.
kajian
membahas
yang
kegiatan
Berdasarkan
tentang
atau
kualitas
karena
yang
sistem
tinggi
diperlukan
tambang
dalam,
telah
memerlukan investasi dan teknologi yang
dilakukan, pada tahun 1996 Lembaga
tinggi, selain itu bahan galian yang
Demografi Universitas Indonesia (LD-UI)
diusahakan harus memiliki nilai ekonomis
melakukan
yang tinggi atau bersifat strategis.
pertambangan
sekala
kajian
pembahasan
kecil
dengan
fokus
pengaruh
pertambangan
sekala
kegiatan
kecil
terhadap
Di
wilayah
Kotabunan
banyak
perkembangan makro ekonomi regional.
memperlihatkan adanya tipe mineralisasi
Dalam
epitermal,
kajian
tersebut
kegiatan
tetapi
tidak
semua
lokasi
pertambangan tanpa izin (PETI) juga
mineralisasi tersebut dapat dikatakan
dikategorikan ke dalam pertambangan
prospek.
rakyat/ sekala kecil
Kotabunan umumnya berasosiasi dengan
Daerah
peristiwa
hidrotermal
berasosiasi
adalah
dengan
batuan
andesit
tujuannya
mineralisasi bertemperatur rendah, urat-
mengoptimalkan
urat halus termineralisasi emas-enargit-
galian
untuk
pemanfaatan
terbentuk
vulkanik yang mengalami ubahan dan
Sistim Penambangan
bahan
yang
di
bersamaan dengan pirit. Emas dijumpai
PEMBAHASAN
Konservasi
mineralisasi
sumber
daya
mineral,
kuarsa-pirit,
sedangkan
sehingga seluruh potensi yang ada dapat
emas
diusahakan secara efektif dan efisien.
umumnya berasosiasi dengan zonasi
Dan
kuarsa-serisit-klorit-pirit dan dikontrol oleh
untuk
mencegah
terjadinya
di
Molobog
mineralisasi
dan
Matabulu
yang
patahan. Mineralisasi terbentuk secara
disebabkan oleh ketidak optimalan dalam
tidak beraturan dan bersifat setempat
penambangan
tidak menerus yang terbentuk di dalam
pemborosan
bahan
galian,
dan
pemrosesan.
Pemilihan suatu sistem penambangan
sangat
dipengaruhi
endapan,
keselamatan
oleh
keadaan
kerja
karakteristik
lingkungan,
dan
batuan andesit vulkanik.
kesiapan
Apabila kedua daerah tersebut akan
diusahakan,
endapan
pendanaan.
serta
dengan
kadar
karakteristik
emas
yang
dimilikinya, maka penambangan yang
Penambangan dengan cara tambang
layak untuk daerah prospek tersebut
dalam, pada umumnya digunakan untuk
adalah sistem tambang dalam dengan
bahan
batas kedalaman tertentu.
galian
yang
keberadaannya
terletak jauh di bawah permukaan dan
12
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Sistim Pengolahan
Tahapan penting yang sering diabaikan
Pengolahan emas primer di wilayah
oleh hampir seluruh pertambangan skala
Kotabunan
kecil
(Panang
dilakukan
dengan
dan
cara
Tungau)
tromol
dan
adalah
gravitasi.
metode
konsentrasi
Pada umumnya, pengolahan
sianida, semua bahan sebelum diolah
emas
untuk
sianidasi melakukan ekstraksi langsung
pemrosesan
terlebih
dahulu
secara
amalgamasi
ditumbuk hingga halus, dengan harapan
terhadap
tidak begitu banyak emas yang terbuang.
sehingga reagen kimia yang dibutuhkan
Sedangkan pengolahan emas koluvial
cukup
dan aluvial sebagian ditumbuk untuk jenis
menyulitkan. Oleh karena itu, setelah
kerikil dan kerakal sisa penambangan
tahap kominusi seharusnya dilakukan
sejak
proses
Zaman
Belanda,
sedangkan
keseluruhan
maupun
besar
dan
umpan
bijih,
pembuangannya
konsentrasi
gravitasi
untuk
langsung
diproses
mendapatkan konsentrat dan langsung
diolah
dengan
dilakukan proses peleburan atau jika
menggunakan gold room yang dicampur
kadarnya terlalu kecil dilanjutkan dengan
dengan sianida, arang batok kelapa dan
proses sianidasi (Imelda, 2004).
endapan
aluvial
dimana
keduanya
gamping.
Proses
sianidasi
maupun
Sedangkan pengolahan yang dilakukan
amalgamasi
penambang
proses yang menggunakan bahan kimia
di
Molobog,
semuanya
terdapat
tambang
dalam
6
lokasi
yang
merupakan
air
berbahaya dan beracun. Dibandingkan
kegiatan
dengan limbah merkuri, limbah sianida
masih menggunakan tromol dan
raksa,
keduanya
proses
melanjutkan
penambangan lama yang ditinggalkan.
masih
dapat
dikelola
secara
alami
maupun dengan penambahan zat aditif
sehingga tidak menimbulkan dampak
Pengolahan emas dari sejak Zaman
yang
Belanda di Indonesia, untuk emas primer
merupakan
yaitu
beracun
dengan
menggunakan
tromol
serius,
bahan
yang
kemudian dibakar ditempat pengolahan
secara
hingga
penambahan
menjadi
emas
murni
yang
sementara
berbahaya
tidak
alami
merkuri
dapat
diuraikan
maupun
zat
dan
aditif.
dengan
Dalam
terpisah dari unsur logam lainnya. Untuk
pengoperasiannya, diperlukan peralatan
bijih emas primer, proses pengolahan
keselamatan kerja terutama yang bersifat
pada umumnya memerlukan peremukan
manual (kontak langsung dengan tangan)
dan penggerusan terlebih dahulu, dan
serta
biasanya ukuran emas sangat kecil dan
mencegah terhirupnya uap sianida yang
bukan merupakan emas bebas.
mematikan (Imelda, 2004).
alat
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
bantu
pernafasan
untuk
13
Buku 2 : Bidang Mineral
Sumber Daya/Cadangan Bahan Galian
infrastruktur untuk pengolahan secara
Perhitungan
sianidasi.
sumber
daya/cadangan
dilakukan di dua lokasi penambangan
yaitu
di
Tungau
wilayah
dan
Kotabunan/Panang,
Molobog,
kedua
lokasi
Potensi emas yang terbentuk di Panang
secara keseluruhan diambil dari urat-urat
tersebut terdapat beberapa penambang
kuarsa
yang
aktif sehingga dapat memudahkan untuk
selatan dan dapat dikatakan urat yang
mengecek beberapa singkapan berupa
paling
urat kuarsa dan urat-urat kuarsa yang
ketebalan bervariasi seperti layaknya
tidak beraturan.
urat-urat kuarsa tipe epitermal dan di
tua
berarah
secara
hampir
genesa
utara-
dengan
dalam lobang tambang yang masih aktif
/
diperoleh data ketebalan antara 10 cm
dilakukan
hingga 150 cm, sedangkan menurut para
penambangan, akan tetapi terdapat ciri-
penambang semakin ke dalam ketebalan
ciri adanya urat kuarsa setebal 10 cm
urat kuarsa semakin lebar, di lapangan
hingga 50 cm yang tersingkap. Kearah
urat-urat
selatan mereka tidak begitu banyak yang
kerapatan antara 3 hingga 5/m sampai
melakukan penambangan, dikarenakan
dengan stockwork, dipotong oleh urat-
dekat wilayah Lanut yang lebih potensial.
urat yang ber arah hampir timur-barat.
Sedangkan
di
Matabulu
wilayah
Belum
Nuangan
tersebut
Sedangkan
pada
memperlihatkan
kedalaman
40m
Penambangan Sekala Kecil di Bukit
keadaan urat lebih tidak beraturan hingga
Panang dan Tungau
stockwork, dan kadar emasnya lebih
Penambangan emas di wilayah ini telah
tinggi
lama dilakukan sehingga Bukit Panang,
dipermukaan.
telah
keseluruhan,
hanya dilakukan sampai kedalaman 20
terkecuali daerah Benteng yang terletak
m, karena ke arah bawah semua lobang
di sebelah utaranya. Beberapa tahun
bekas Belanda telah terendam air.
terbuka
secara
dibandingkan
Saat
ini
dengan
penambangan
yang lalu masih banyak yang melakukan
penambangan di lokasi Benteng, akan
Hasil
tetapi
masyarakat
keberadaan urat-urat kuarsa di wilayah
penambang terkonsentrasi di wilayah
Bukit Panang, dengan ditandai adanya
Panang dan sebagian di Tungau.
lobang-lobang tambang hampir ber arah
pada
saat
ini
penelitian
utara-selatan,
lapangan
dengan
terhadap
ketebalan
Hasil tambang di wilayah ini diolah
bervariasi, dimana pada tipe epitermal
secara amalgamasi dan sebagian kecil
urat kuarsa secara keseluruhan dapat
secara sianidasi, sedangkan di wilayah
disimpulkan berdasarkan kerapatan dan
Benteng mulai dibangun gold room dan
total ketebalannya.
14
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Secara
hipotetik
dapat
disimpulkan
menggunakan
aparat
kepolisian.
bahwa sumber daya emas di Bukit
Sejumlah bekas lobang tambang lama
Panang
Tungau,
dengan
terdapat diseputar bukit, dengan masing-
hasil
analisis
masing kedalaman mencapai 20m dan
laboratorium rata-rata kandungan emas
urat kuarsa banyak ditemukan serta
16,5 gr/ton, panjang arah urat utara-
mengandung emas berkadar tinggi.
dan
ketebalan
Bukit
16
m,
selatan 200 m, kedalaman maksimum
yang dapat ditambang hingga 30 m,
Pada saat ini telah mulai ada beberapa
dasar penghitungan sumber daya emas
penambang yang melakukan kegiatan di
hipotetik sekitar 70 % maka hasilnya
wilayah
adalah; 16m x 200m x 30 m x 16,5gr/t =
menggunakan metoda amalgamasi dan
1.584.000 gr/1,584 ton x 70% = 1,109
ada beberapa orang yang meninjau
ton.
kesana untuk dilakukannya pengolahan
ini,
sebagian
besar
masih
secara sianidasi.
Lokasi
penambangan
emas
koluvial
(sisa-sisa penambangan lama berupa
Potensi emas di wilayah ini sebetulnya
kerikil dan kerakal dari Zaman Belanda)
terdapat di dalam batuan itu sendiri
dan aluvial sungai berupa endapan pasir
berupa
dan kerikil di wilayah sekitar Panang dan
mengandung emas dan di dalam urat
Tungau, volumenya = 300 m x 150 m x
kuarsa. Sedangkan perhitungan sumber
1,3
daya
m
=
58.500
m³.
Sedangkan
diseminasi
hipotetiknya
pirit
yang
hanya
dihitung
perhitungan 1 m³ = 2 gr, hasil yang sering
terhadap emas yang terdapat di dalam
diperoleh penduduk dalam 1 karung rata-
urat kuarsa yang berarah hampir utara-
rata menghasilkan emas sebanyak 3 gr,
selatan, dengan ketebalan antara 15 cm
sehingga sumber daya emas secara
hingga 30 cm di bagian atas dari hasil
hipotetik diperoleh angka 58.500 m³ x 2
penambangan
dan
gr = 117.000 gr = 117 kg.
dibawah
m
20
pada
kedalaman
hingga
mencapai
ketebalan 100 cm dengan kerapatan urat
Penambangan Sekala Kecil di Molobog
antara 2 hingga 4/m, maka sumber daya
Pada
cadangan di wilayah ini dapat dihitung
waktu
yang
lalu
di
Molobog
merupakan lokasi tambang sekala kecil
secara
yang cukup banyak, terdiri dari beberapa
ketebalan 10 m, panjang sebaran 150 m,
puluh grup tambang yang datang dari
maksimum
Menado, Kalimantan dan Tasikmalaya.
ditambang 30 m, rata-rata kadar emas
Ketika
melakukan
11,0 gr/ton, secara hipotetik kandungan
eksplorasi di wilayah ini, telah terjadi
emas disini sebanyak 10 m x 150 m x 30
bentrokan dengan para penambang, dan
m x 11,0 gr/ton x 70% = 346,5 kg,
sebagian besar mereka diusir dengan
terdapat di Bukit Molobog dan Bukit Auk,
perusahaan
asing
hipotetik
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
yaitu
kedalaman
dengan
yang
total
dapat
15
Buku 2 : Bidang Mineral
jumlahnya
lokasi tambang tradisional yang ada di
sebanyak 2 x 346,5 kg = 693,00 kg.
Indonesia. Di Kotabunan lokasi tambang
Perhitungan tersebut ditunjang oleh hasil
Bukit Panang diapit oleh dua anak sungai
analisis untuk emas di Laboratorium
kecil yang keduanya memperlihatkan
Pusat Sumber Daya Geologi Bandung.
warna
maka
secara
keseluruhan
keruh
terutama
pada
musim
penghujan. Ada juga beberapa lokasi
Lokasi Rencana Penambangan Rakyat
pengolahan
di Matabulu
kolam untuk limbah tetapi kalau musim
Matabulu termasuk ke dalam wilayah
penghujan airnya melimpah ke sekitar
Nuangan lokasinya sekitar di bagian
lokasi tambang hingga ke sungai kecil
selatan
tersebut.
Kotabunan,
Nuangan
akan
kemungkinan
menjadi
hasil
tambang
membuat
wilayah
pemekaran menjadi kecamatan menurut
Pemerintah
sekda Kabupaten Bolaang Mongondow
dermaga
Timur.
vulkanik
mencapai ke laut, akan tetapi kurang
mengandung urat kuarsa setebal 20 cm
berfungsi dikarenakan luapan lumpur
hingga 50 cm, ber arah hampir utara-
lebih banyak
selatan dengan kerapatan urat 2/m, telah
penghujan
diambil contonya untuk dilakukan analisis
menjadikan
kimia batuan. Lokasi ini diminta oleh
Kotabunan. Sehingga pemerintah daerah
pemerintah daerah untuk ditinjau karena
menghimbau
pada waktu yang lalu pernah masyarakat
penambang
untuk
mengubah
di sekitarnya, melakukan penambangan
pengolahan
dari
amalgamasi
emas dan mereka sekarang lari ke Lanut.
sianidasi.
Sebaran batuan termineralisasi cukup
Rencana
luas sehingga memungkinkan adanya
terwujud pada tahun 2010 mendatang,
potensi emas, apabila hasil analisis kimia
pemerintah daerah telah memberikan
batuan memperlihatkan kadar emas yang
bimbingan
signifikan.
masalah
Singkapan
batuan
daerah
telah
penahan
lumpur
sehingga
pada
pada musim
telah
banjir
kepada
dan
untuk
puncaknya
wilayah
tersebut
membuat
masyarakat
diharapkan
pengawasan
lingkungan
bagi
di
pola
ke
dapat
untuk
Kotabunan,
terutama untuk tambang di Panang dan
Molobog.
Aspek Lingkungan
Penambangan
umumnya
penanganan
benar,
sekala
tidak
pencemaran
pada
melaksanakan
limbah
sehingga
kecil
secara
telah dilakukan untuk pemanfaatan sisa
menjadikan
pengolahan dan diolah kembali secara
tambang
sering
terhadap
lingkungan
di
sekitarnya, hal tersebut terjadi di seluruh
16
Penanganan limbah tambang sebagian
sianidasi,
pengolahan
sianidasi
di
Kotabunan ada 2 tempat dan 1 tempat
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
langsung untuk mengolah hasil tambang
mengandung emas digali di dalam lubang
dan masih dalam penyelesaian.
tambang, kemudian ditumbuk secara
manual dan dimasukkan ke dalam tromol
untuk dihaluskan.
KESIMPULAN
Tipe mineralisasi sulfida tinggi di Panang,
Pengolahan
dicirikan dengan adanya alunit, argillik-
amalgamasi dari hasil tromol tersebut,
argillik lanjut dengan kandungan sulfat
kemudian
tinggi,
selanjutnya didulang dan diproses untuk
sedangkan
di
Molobog
dan
emas
dilakukan
dicampur
air
raksa
memisahkan
kalsedon, adularia, serisit dan illit sebagai
ikutannya. Setelah membentuk bullion
indikasi sulfida rendah dan di Tungau
kemudian dibakar dan dimurnikan untuk
ditemukannya mineralisasi tipe sedimen
memisahkan emas dengan air raksa,
ekshalasi
emas
dalam
batuan
lanauan
gampingan.
ditemukan
berupa
sedimen
Mineralisasi
emas,
tembaga,
dapat
Pada
saat
setempat
kasar,
pemrosesan
kecil
markasit
dan
diolah
dan
mineral
diproduksi
langsung ditempat tambang tersebut.
galena dan sfalerit serta pirit halus hingga
sebagian
dari
dan
Matabulu, ditemukannya, kuarsa jenis
di
emas
secara
penelitian,
sudah
masyarakat
mulai
emas
melakukan
secara
sianidasi,
untuk emas primer dan emas alluvial
arsenopirit.
tujuannya untuk memproses ulang emas
Kegiatan penambangan yang dilakukan
yang tertinggal, bekas pengolahan emas
oleh masyarakat setempat pada lokasi
secara amalgamasi.
emas primer, yaitu dengan melakukan
pembuatan lubang tambang mengikuti
Sumber daya hipotetik di wilayah Bukit
arah urat-urat kuarsa yang mengandung
Panang dan Tungau jumlahnya, 1,109
emas berkadar tinggi (10 gr/ton hingga
ton
>15 gr/ton). Lokasi daerah kegiatan
jumlahnya sekitar 693,00 kg, sumber
merupakan
daya tersebut dikategorikan relatif kecil.
epitermal
daerah
dan
mineralisasi
sedimen
tipe
ekshalasi.
emas,
Disamping
sedangkan
itu
luas
di
wilayah
Molobog
daerah
Dimana mineralisasi emas di daerah ini
mineralisasi terbatas dan tumpang tindih
sebagian berasosiasi dengan mineral
dengan lahan pemukiman, maka kedua
logam dan pirit. Emas terbentuk didalam
wilayah
batuan vulkanik andesitik terbreksikan
penambangan sekala kecil.
ini
lebih
cocok
untuk
dan sebagian tuf lapilli serta di dalam
batuan sedimen gampingan.
Lokasi
penambangan
emas
koluvial
(sisa-sisa penambangan lama berupa
Metoda penambangan dilakukan secara
kerikil dan kerakal dari Zaman Belanda)
tambang dalam, dimana batuan yang
dan aluvial sungai berupa endapan pasir
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
17
Buku 2 : Bidang Mineral
DAFTAR PUSTAKA
dan kerikil di wilayah sekitar Panang dan
Tungau, volumenya = 300m x 150m
x1,3m = 58.500 m³. Sedangkan untuk
Andrew J. E., 1996, Laporan Kemajuan
perhitungan kadar rata-rata 2 gr/m³,
Triwulan
Periode
Akhir
sehingga sumber daya emas secara
Desember
hipotetik diperoleh angka 58.500 m³ x 2
Newmont Minahasa Raya.
1995
PT
gr = 117.000 gr = 117 kg.
Apandi T. dan Bachri S., 1997, Peta
Geologi
SARAN
Lembar
Kotamobagu, Sulawesi skala
Bukit
Panang
penambangan
merupakan
rakyat
secara
1 : 250.000, P3G Bandung.
wilayah
turun
temurun sejak Zaman Belanda, lokasi
Effendi A.C. dan S. S. Bawono, 1997,
tersebut sudah tidak memperlihatkan lagi
Peta
morfologi seutuhnya, sehingga puncak
Manado, Sulawesi, Sekala 1
bukit tersebut merupakan lapisan batuan
: 250.000 P3G. Bandung.
teralterasi
kuat
dan
mudah
Geologi
Lembar
runtuh.
Keadaan tersebut akan mempercepat
Hadian R., 1974, Pemetaan Gunung Api
proses pelongsoran, dengan demikian
dan
Bahan
Galian
di
diharapkan pemerintah setempat untuk
Bolaang
memberikan pengarahan, supaya lobang-
Sulawesi Utara Skala 1 :
lobang tambang di Bukit Panang diberi
50.000, Direktorat Geologi
dinding kayu yang kuat untuk penahan
Bandung.
Mongondow,
runtuhan batuan.
Imelda
Di
Molobog
pengaturan
perlu
lokasi
dilakukannya
tambang,
karena
Hutabarat.,
2006,
Laporan
Kegiatan Proses Pengolahan
Emas
Bersekala
Utara
Kecil
di
Office
of
sering terjadi perselisihan diantara grup
Sulawesi
penambang. Posisi dan jarak lobang
Surface Mining, Departemen
tambang yang saling berdekatan, pada
Energi dan Sumber Daya
jarak tertentu akan saling berpotongan.
Mineral, Bandung.
Apabila pada lokasi perpotongan tersebut
terjadi pengayaan emas, maka mereka
Kavalieris I., Van Leeuwen T.M. and
saling berebut untuk masuk lobang dan
Wilson M., 1992, Geologic
hal tersebut sangat membahayakan para
Setting
penambang itu sendiri.
Mineralization
and
Styles
North
of
Arm
Sulawesi, Indonesia, J.S.E.
Asian Earth Sci. 7; 113-129.
18
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Leach T.M. and Corbett G.J., 1997,
Southwest Pacific Rim Gold-
Sukamto,
R.,
1973,
Reconnaissance
Copper Systems; Structure,
Geological
Map
Alteration and Mineralization,
Area,
Jakarta, Indonesia.
Scale 1 : 250.000, Geol.
Central
of
Palu
Sulawesi.
Survey of Indonesia.
Lowder G.G. and Dow J.A., 1978,
Geology and Exploration of
Trail D.S., John T.V., Bird M.C., Obial
Porphyry Copper Deposits in
R.C., Petzel B.A., Abiong
North Sulawesi, Indonesia,
D.B., Parwoto and Subagio,
Econ. Geol. 73; 628-644.
1974,
The
General
Geological Survey of Blok 2,
PT. Newmont Mongondow Mining, 1999,
Sulawesi Utara, Indonesia.
Laporan Kemajuan Kwartal
Unpubh. Internal. Rept. PT
Ke XI, Untuk Kuartal IV
Tropic Endeavour Indonesia,
Periode 1 Oktober s/d 31
Jakarta
Desember 1999.
PT. Newmont Minahasa Raya, 2002,
Rencana
Penutupan
Tambang Minahasa Raya,
Lorax Environmental, Maret
2002.
Sibson B.H., 1987, Earthquake Rupturing
as a Mineralizing Agent in
Hydrothermal
Systems;
Geology, v. 15, p. 701-704.
Sofyan
A.,
2006,
Inventarisasi
dan
Evaluasi Mineral Logam di
Kabupaten
Bolaang
Mongondow dan Kabupaten
Minahasa Selatan, Provinsi
Sulawesi
Utara,
SubDit
Mineral
Logam,
Direktorat
Sumber
Daya
Mineral,
Bandung.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
19
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
20
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 2. Peta Geologi Daerah Penelitian
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
21
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 3. Sketsa Penampang Geologi Bukit Panang dan Bukit Tungau, Kotabunan.
22
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 4. Sketsa Penampang Geologi Daerah Prospek Molobog, Kotabunan, Bolaang
Mongondow Timur, Sulawesi Utara
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
23
PENELITIAN POTENSI BAHAN GALIAN UNTUK PERTAMBANGAN
SEKALA KECIL DAERAH KOTABUNAN
KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR
PROVINSI SULAWESI UTARA
Ridwan Arief, Rohmana
Kelompok Program Penelitian Konservasi, Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
Daerah penelitian secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kotabunan, Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara. Hasil penyelidikan terdahulu di daerah ini
terdapat prospek bahan galian emas. Daerah prospek terdapat di Daerah Bukit Panang, Bukit
Tungau, Desa Kotabunan dan Daerah Molobog. Daerah tersebut terletak diantara wilayah KP
PT Avocet dan PT Aneka Tambang, pada saat ini di daerah tersebut terdapat penambangan
yang dilakukan oleh rakyat.
Geologi daerah Bukit Panang hingga Benteng terdiri dari batuan vulkanik bersifat andesitik,
dengan mineral hornblende yang cukup mencolok sehingga memperlihatkan bentuk plug dan di
Bukit Tungau ditempati oleh batuan sedimen lanauan gampingan. Sedangkan di Molobog
terdapat dua bukit ditempati batuan andesit vulkanik sedikit hornblende, bagian atas ditutupi
oleh batuan vulkanik muda sebagian masih segar bersifat andesitik dan sebagian mengalami
pelapukan. Demikian juga di Matabulu geologinya sama dengan di Molobog, akan tetapi
singkapannya tidak begitu luas, sehingga sulit untuk dilakukannya pengambilan conto batuan
terubah dan termineralisasi.
Hasil analisis laboratorium kadar emas di daerah Bukit Panang dan Bukit Tungau mempunyai
nilai rata-rata kandungan emas sekitar 16,5 gr/ton, sedangkan di Daerah Molobog dan
sekitarnya mengandung emas rata-rata sekitar 11,0 gr/ton.
Jumlah sumber daya hipotetik emas di Bukit Panang dan Bukit Tungau Desa Kotabunan,
sekitar 1,109 ton emas , sedangkan sumber daya emas aluvial sekitar 117 kg emas. Sumber
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
1
Buku 2 : Bidang Mineral
daya di daerah Molobog dan Bukit Auk, Kecamatan Nuangan sekitar 346,5 kg emas, selain
bahan galian emas di daerah penelitian terdapat pula bahan galian/endapan belerang
dijumpai di wilayah Kawah Gunung Ambang dengan cadangan 121.456 metrik ton. Kemudian
potensi panas bumi di daerah Lombongo (50º C), Binggele
(81º C), Hunggayono (40º C)
dan Tulabado (80º C) (Hadian dkk., 1974).
2
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
pendapatan
LATAR BELAKANG
daerah
dari
sektor
pertambangan.
Potensi
bahan
logam
yang
ada
yang
Penelitian sumber daya dan cadangan
bersekala
bahan galian untuk pertambangan sekala
kecil/marjinal. Potensi yang bersekala
kecil merupakan salah satu kegiatan
besar
yang
ditemukan
di
bersekala
galian
Indonesia,
besar
pada
dan
umumnya
dikelola
oleh
dilaksanakan
oleh
perusahaan pertambangan, sedangkan
Program
yang bersekala kecil ditinggalkan dan
Sumber Daya Geologi dalam rangka
tidak berlanjut ketahap penambangan.
pelaksanaan tugas dan fungsi penelitian
Beberapa
konservasi bahan galian di
Wilayah
tersebut umumnya kemudian dikelola
Kotabunan,
Bolaang
oleh
Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.
wilayah
para
yang
penambang
ditinggalkan
tradisional.
Penelitian
Kelompok
Koservasi,
Kabupaten
Pusat
Sebagian diantaranya sudah terbentuk
menjadi WPR (Wilayah Pertambangan
Penelitian
Rakyat),
galian untuk pertambangan sekala kecil
sebagian
masih
berupa
konservasi
potensi
bahan
dimaksudkan untuk memperoleh data
Penambangan Tanpa Izin (PETI).
dan
informasi
kegiatan
usaha
Menurut data dan informasi di wilayah
penambangan.Data dan informasi hasil
Kotabunan, terdapat beberapa lokasi
penelitiannya
penambangan rakyat secara tradisional,
sistematis dalam bentuk laporan, untuk
oleh karena itu perlu adanya suatu
bahan masukan
penelitian
penambangan sekala kecil. Tujuannya
potensi
untuk
mengetahui
tentang
galian
dan
bahan
berlangsungnya kegiatan penambangan.
untuk
akan
disajikan
secara
bagi pelaku usaha
mendorong
pengelolaan/
pemanfaatan bahan galian bersekala
kecil/marjinal
agar
kegiatan
optimal,
Kegiatan usaha pertambangan rakyat
diharapkan
tradisional/bersekala
pada
menjadi bahan masukan bagi penetapan
umumnya banyak yang tidak mengikuti
kebijakan dalam usaha pertambangan
kaidah penambangan secara benar dan
sekala kecil di daerah ini.
kecil,
hasil
lebih
ini
dapat
teratur, sehingga perlu adanya bimbingan
dan pengarahan dari intansi terkait, untuk
pengaruhi oleh kondisi hukum, ekonomi,
memperkecil dampak negative terhadap
sosial
lingkungan. Diharapkan kegiatan tersebut
teknologi.
budaya
dan
perkembangan
dapat memberikan kontribusi terhadap
daerahnya, sehingga pihak pemerintah
Lokasi Penelitian
daerah
Lokasi penelitian secara administratif
memperoleh
tambahan
bagi
termasuk ke dalam Desa Kotabunan,
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
3
Buku 2 : Bidang Mineral
Desa Molobog dan Desa Nuangan di
andesitik dan telah mengalami pelapukan
Kecamatan
Kabupaten
lanjut. Demikian juga yang ditemukan di
Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi
wilayah Matabulu keadaan geologinya
Utara. Kotabunan sejak tahun 2008
sama
menjadi
bagian
Molobog, akan tetapi di wilayah ini
Bolaang
Mongondow
Timur
dengan
singkapannya tidak begitu luas, sehingga
pemerintahan
di
Tutuyan.
sulit untuk dilakukannya pengambilan
berdasarkan
conto untuk batuan yang terubah dan
pusat
Kabupaten
Kotabunan,
ini
wilayah
dibentuk
Kabupaten
dengan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008,
termineralisasi
terdiri dari
(Gambar 2).
4 kecamatan, Mondayag
yang
ditemukan
di
Barat, Nuangan, Tutuyan dan Kotabunan
Mineralisasi di Bukit Panang-Tungau
(Gambar 1).
Para
GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN
penyelidik
melakukan
terdahulu
penyelidikan
telah
di
wilayah
Bolaang Mongondow dengan bendera
Geologi Daerah Penelitian
beberapa perusahaan asing dan swasta
Geologi daerah Bukit Panang hingga
nasional, terutama yang bergerak di
Benteng terdiri dari
dalam
bersifat
andesitik,
hornblende
yang
batuan
vulkanik
dengan
mineral
cukup
mencolok
pencarian
mineral
logam
diantaranya emas, perak dan tembaga.
Tropic
Endeavour
telah
melakukan
sehingga memperlihatkan bentuk plug,
penyelidikan di wilayah ini sejak tahun
yang sebagian tertutup oleh batuan muda
1971 hingga 1973, kemudian dilanjutkan
bersifat laharik. Sedangkan di bagian
oleh BHP Utah Pacific dan para peneliti
timur berbatasan dengan Bukit Tungau
lainnya (Lowder & Dow, 1978; Kavalieris,
dan dibatasi oleh Sungai Mati, dimana di
dkk 1992). Penelitian dilakukan untuk
wilayah Bukit Tungau ditempati oleh
mendapatkan
batuan sedimen lanauan gampingan,
Porfiri Emas-Tembaga,
berwarna abu-abu tua kehijauan, berbutir
banyak
halus terdapat urat-urat kalsit dan kuarsa,
mencari emas primer pada Formasi
terlihat adanya garnet dan khlorit kuat
Bilungala. Keadaan geologi di wilayah
sekali, sebagian kecil epidot.
Panang dan Tungau, di dominasi oleh
para
adanya
tipe
endapan
dan saat
penambang
ini
tradisional
andesit dan sedimen gampingan.
Di wilayah Molobog terdapat dua bukit
yang
ditempati
oleh
batuan
andesit
Lapisan
batuan
bagian
atas
dan
vulkanik, dengan tidak memperlihatkan
sebagian terubah telah dibongkar oleh
hornblende
bagian
penambang emas sejak zaman Belanda,
atas ditutupi oleh batuan vulkanik muda
sehingga tersingkap secara keseluruhan
sebagian terlihat masih segar bersifat
berupa
4
secara mencolok,
argillit,
berwarna
putih
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
kekuningan karena mengandung banyak
ketebalan urat antara 3 cm hingga 15 cm.
sulfat, alunit, sedikit ditemukan mineral
Di dalam urat kuarsa ditemukan galena,
logam berupa enargit, pirit, arsenopirit
sedikit sfalerit dan terlihat adanya emas
dan mineral sekunder malakhit.
spotted bersama pirit halus.
Urat-urat kuarsa sebagian membentuk
Hasil
stockwork diisi hematit, pirit dan emas
penambangan
berbutir sangat halus, sedangkan urat
khlorit, sedikit epidot, garnet, magnetit
kuarsa yang ditambang oleh masyarakat
maka disimpulkan bahwa mineralisasi di
setempat
Bukit
berarah
antara
N
143º-
pengamatan
disekitar
dengan
Tungau
kegiatan
ditemukannya
berupa
tipe
sedimen
150ºE/60º-65º dengan ketebalan antara
ekshalasi seperti yang ditemukan di
1,5 cm hingga 35 cm, dipotong oleh urat
Ratatotok dan Messel. Kedua lokasi
yang
tersebut hanya dipisahkan oleh sungai
berarah
N256º-275ºE/42º-51º
dengan ketebalan antara 1 cm hingga 13
kecil,
menurut
masyarakat
cm. Urat kuarsa yang berarah hampir
dinamakan Sungai Mati.
setempat
utara-selatan tersebut merupakan urat
generasi pertama dan menurut hasil
Pengaruh
pengamatan lapangan, memperlihatkan
prospek di Panang dan Tungau sangat
hasil
banyak,
kuat sekali, dengan dicirikan adanya
sedangkan yang berarah relatif timur
lokasi-lokasi batuan termilonitkan dengan
barat kurang menghasilkan emas yang
ubahan
signifikan.
mengandung pirit yang sangat banyak
emas
yang
paling
struktur
terhadap
illit-smektit
wilayah
berwarna
biru
ditemukan pada batas antara Panang pengamatan
Benteng dan Panang - Tungau. Selain itu
lapangan dengan ditemukannya mineral
batuan yang dilewati struktur tersebut
alunit, sulfat yang jenuh, tembaga jenis
terlihat
enargit,
dengan ubahan argilik-argilik
mendatar dengan ditemukannya cermin
lanjut, maka disimpulkan bahwa tipe
sesar yang tersingkap di aliran sungai
mineralisasi
kecil, yang dianggap daerah lemah.
Setelah
dilakukannya
di
Panang
adalah
tipe
Kontrol
Epitermal sulfida tinggi.
adanya
struktur
gambaran
adanya
pergerakan
ini
telah
suatu
secara
memberi
perubahan
Di Bukit Tungau secara keseluruhan
topografi antara Bukit Benteng, Bukit
pada bagian atas batuan tersebut, telah
Panang dan Bukit Tungau.
terkloritisasi
dan
urat-urat
kalsit
stockwork, sedangkan pada kedalaman
Sebaran bahan galian emas di wilayah ini
10
telah
berupa urat-urat kuarsa berarah hampir
mengalami silisifikasi, mengandung urat-
utara-selatan, dipotong oleh urat-urat
urat
kuarsa berarah hampir timur-barat dan
m
dari
kuarsa
lubang
tambang
berarah
N153ºE/48º
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
5
Buku 2 : Bidang Mineral
pada saat ini para penambang sekala
silisifikasi
kecil melakukan penambangan secara
mengandung pirit dan urat-urat kuarsa
tambang
mengandung pirit, sedikit sfalerit dan
dalam
dengan
membuat
lobang-lobang tambang mengikuti arah
dengan
kalsedonit
galena.
urat yang potensial yaitu berarah utaraselatan. Pengolahan bahan galian emas
Kalsedonik
memperlihatkan
struktur
tersebut dilakukan secara amalgamasi
koloform dan indikasi bentuk krustifikasi
dan
bekas
kegiatan
dari kuarsa berbutir kasar ke arah yang
dilakukan
secara
halus, dengan indikasi adularia, lempung
sianidasi hal tersebut dilakukan juga
dan bentuk lembaran/bladded karbonat.
terhadap endapan emas aluvial disekitar
Menurut Leach T. et al, 1997, lingkungan
bukit tersebut.
ubahan seperti di atas berkaitan erat
sebagian
tambang
dari
lama,
dengan
adanya
pencampuran
air
bahwa
meteorik dengan fluida hidrotermal yang
kedua lokasi penambangan sekala kecil
kaya akan mineral-mineral vanadium dan
tersebut terletak disebelah timur Doup
kaya
Prospek, yang sekarang menjadi wilayah
menggantikan mineral potasium serta
KP PT Avocet, kemungkinannya wilayah
kaya akan ilit-smektit
Sebagai
bahan
pertimbangan
akan
illit,
roscoclite
yang
penambangan rakyat ini terdapat di
bagian tengah antara konsesi PT Avocet
Munculnya markasit berwarna kehijauan,
dan PT Aneka Tambang (Gambar 2).
berbutir
sangat
halus
mencerminkan
adanya indikasi oksida menengah yang
Mineralisasi di Wilayah Molobog
miskin
Daerah
regional
pembentukan mineralisasi di permukaan
ditempati oleh batuan vulkanik berupa
dimana akan terbentuk asosiasi perak
breksi vulkanik, tufa andesitik dan jenis
dengan emas teluride atau emas sebagai
laharik yang menempati dibagian puncak-
elektrum,
puncak bukit sebagai batuan berumur
beberapa conto batuan di dalam lobang
muda.
tambang dengan kedalaman 12 m.
Di wilayah penambangan yang dilakukan
Ditemukannya cebakan emas bonanza di
oleh masyarakat setempat ditemukan
atas
adanya batuan vulkanik jenis andesitik
penambang
termineralisasi, dibagian atas singkapan
secara maksimal, disini telah terjadi
batuan tersebut berupa ubahan lempung-
pembentukan formasi bijih ketika terjadi
kuarsa±khlorit,
up welling cairan fluida yang membawa
Molobog
secara
sedangkan
pada
kedalaman 10 meter berubah ke arah
kuarsa±adularia-serisit-pirit,
6
akan
50
di
pirit,
sebagai
lapangan
gr/ton
telah
melakukan
indikasi
terlihat
memicu
dari
para
kegiatannya
mineralisasi terutama emas dan perak.
sebagian
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Dua
buah
bukit
yang
dianggap
urat kuarsa halus beberapa puluhan
masyarakat setempat sebagai wilayah
sentimeter,
prospek untuk logam emas dan sedikit
dan timurlaut-baratdaya. Singkapan di
perak, dimana sebelumnya mereka telah
permukaan
melakukan penambangan dengan posisi
ditemukan adanya batuan terubah kuat,
urat
berarah
sehingga temuan ini hanya terdapat di
timurlaut-
dalam lobang yang dibuat oleh penduduk
kuarsa
yang
diambil
baratlaut-tenggara
dan
berarah
sangat
baratlaut-tenggara
jarang
sekali
baratdaya.
setempat.
Hasil pengamatan lapangan di wilayah ini
Mineralisasi emas-perak diperoleh dari
setelah melakukan pengecekan terhadap
urat-urat
singkapan batuan dan beberapa fragmen
batuannya
batuan sisa para penambang, bahwa di
mengambilnya,
daerah ini telah terjadi adanya proses
mereka
kurang
mineralisasi tipe epitermal sulfida rendah,
Galena
dan
seperti yang ditemukannya indikasi akan
lobang-lobang bersama kristal kuarsa
pembentukan tipe mineralisasi tersebut.
yang
Breksi hidrotermal dengan dicirikan oleh
mengandung emas. Mangan berwarna
adanya urat-urat kuarsa mengandung
hitam
pirit halus, bersama kalsedon, adularia
mengisi retakan-retakan, kemungkinan
terlihat
mangan tersebut yaitu jenis pirolusit.
jarang
dan
serisit
yang
kuarsa,
sedangkan
mereka
tidak
pernah
dikarenakan
menurut
mengandung
sfalerit
dianggap
dan
dari
terlihat
mengisi
mereka
hematit
emas.
banyak
berwarna
merah
memperlihatkan adanya over printing
mineralisasi
di
wilayah
memberikan
suatu
ini
gambaran
telah
Keadaan struktur pada sistim epitermal
bahwa
sulfida rendah untuk kuarsa-emas-perak,
mineralisasi logam di Molobog dapat
pada
umumnya
terbentuk
di
busur
dianggap signifikan.
magmatik, biasanya mencirikan zonasi
penekukan secara oblique dan jelas
Ubahan
khlorit-lempung-pirit-kuarsa
bagian
atas
di
mencerminkan
tipe
keadaan
back
telah
arc/busur luar dari tipe adularia-serisit
aktifitas
epitermal emas-perak, bentuk struktur
hidrotermal berulang, sehingga kearah
tersebut berupa jogs, dilihat dari struktur
kedalaman ditemukan adanya ubahan
yang saling berpotongan dengan ciri-ciri
serisit-adularia, dengan kandungan pirit
adanya rekahan dilasi dan fissure veins,
yang sangat halus sekali, kemudian
splitting/pemisahan dari pada hanging
kristal kuarsa halus terdapat di dalam
wall. Kejadian di atas akan berlanjut
lobang/vughy. Kearah makin dalam dari
secara luas berupa strike slip fault/sesar
lobang vertikal sedalam 15 m ditemukan
mendatar sejajar arah/jurus batuannya
ubahan kuarsa/kalsedon-pirit dan urat-
(Sibson, 1987). Keadaan tersebut terlihat
memberikan
lokasi
indikasi
prospek
adanya
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
7
Buku 2 : Bidang Mineral
pada lokasi tambang Molobog pada
pengolahannya
masih
kedalaman 8 m, dimana ciri mineralnya
metoda amalgamasi dan pembuangan
telah memperlihatkan serisit dan sedikit
tailing
adularia.
didekatnya,
sebagian
menggunakan
ke
sungai
apabila
penghujan
kecil
pada
musim
semua
sisa-sisa
Tahap ahir dari pengendapan beberapa
penambangan ini terbawa banjir hingga
mineral
dengan
terbentuknya
ke laut.
bersifat
opalin
berbentuk
koloform
dengan
emas
terbentuk
dan
silika
pita-pita
murni
berasosiasi
yang
dengan
Mineralisasi di wilayah Matabulu
Wilayah Mata Bulu terletak di bagian
hematit specular dan bentuk pirit yang
selatan
framboidal. Kejadian tersebut di lapangan
dilakukan karena adanya informasi pada
terlihat banyak mengisi rekahan dan urat-
waktu lampau banyak masyarakat yang
urat
melakukan
kuarsa
tercuci
secara
kimiawi.
daerah
peninjauan,
hal
penambangan
ini
disana,
Pembentukan mineral-mineral tersebut
dikarenakan adanya situasi yang tidak
pada umumnya pada temperatur rendah
memungkinkan
(100º-150ºC). Dengan demikian kontrol
meninggalkan
struktur
pindah ke Lanut.
di
wilayah
memungkinkan
dengan
ini
lebih
maka
daerah
mereka
tersebut
dan
ditemukannya
banyak float batuan tergeruskan/cermin
Seperti halnya di Molobog pada daerah
sesar, di dalam aliran sungai yang
ini
membagi dua antara bukit termineralisasi
andesitik,
tersebut. Sebaran urat-urat kuarsa ke
konglomeratan/aglomeratan dari produk
arah timur-barat dan jurus/kemiringan
gunung
secara
utara-selatan,
berarah utara-selatan tebalnya antara 10
sedangkan urat-urat yang berarah timur-
cm hingga 1,5 m, tersingkap pada tebing
barat memotong arah urat pertama, tetapi
bagian
kadar emasnya kecil sehingga mereka
terkersikan dengan sedikit lempung dan
tidak melakukan penambangan emas
jejak
kearah timur-barat.
ketebalan lebih dari 1 m yang tersingkap
umum
berarah
ditempati
oleh
batuan
tufa
api.
dan
Urat
selatan
dipermukaan,
sedikit
kuarsa
di
galena.
vulkanik
ditemukan
dalam
Urat
kuarsa
terlihat
masif,
ubahan
dengan
tidak
Proses penambangan bahan galian emas
mencirikan adanya pirit yang signifikan
di
dan kalsedon tidak begitu jelas, warna
wilayah
ini
sama
seperti
yang
dilakukan di wilayah Panang dan Tungau,
dalam
yaitu
dalam
sehingga kesimpulan hasil pengamatan
lobang-lobang
lapangan jenis urat kuarsa seperti ini
dengan
dengan
cara
membuat
tambang
keadaan
tambang mengikuti arah urat-urat emas
kemungkinannya
yang berarah utara-selatan. Sedangkan
emas.
8
segar
sedikit
Sedangkan
yang
putih
susu,
mengandung
mempunyai
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
ketebalan antara 10 cm hingga 30 cm
sedang menunggu para investor tambang
dipermukaan terlihat mengadung pirit
yang bergerak pada komoditi tersebut.
halus
dan
mineral
hitam,
berwarna
jenis
Sirtu terdapat pada aliran sungai yang
mangan/pirolusit. Di wilayah ini apabila
besar mereka ambil pasir dan batuan
menghasilkan emas seperti dulu, maka
andesit
menurut
akan
Punggungan Doup prospek ditempati
kembali,
oleh breksi vulkanik dengan fragmen
kusam
kemungkinan
masyarakat
melakukan
setempat
penambangan
yang
cukup
dengan menggunakan sianida secara
andesit
heap-leach sehingga tidak mengganggu
kerakal, yang diperlukan untuk bahan
lingkungan di sekitarnya.
bangunan dan perbaikan jalan yang
masih
Mineralisasi
pirit
kurang
begitu
berkembang terkecuali pada lokasi yang
dilalui
oleh
patahan
lokal,
memperlihatkan
adanya
memotong
urat
antara
kuarsa
berukuran
prospek.
dalam
pembangunan
bongkah
hingga
keadaan
persiapan
pemukiman
kabupaten
baru.
dan
saling
Kotabunan dengan perbatasan wilayah
satu
Buyat banyak tersingkap batugamping
yang lokasinya tidak jauh dari jalan raya,
dengan lainnya.
menurut camat setempat telah dilakukan
Bahan Galian Lain
inventarisasi batugamping oleh salah
Endapan belerang dijumpai di wilayah
satu perusahaan swasta nasional, untuk
Kawah
kepentingan pabrik semen. Akan tetapi di
Gunung
Ambang
dengan
cadangan 121.456 metrik ton (Hadian
wilayah
pantai
tenggara
dkk., 1974). Kemudian potensi panas
batugamping
bumi di daerah Lombongo (50º C),
terbentuknya mineralisasi logam seperti
Binggele (81º C), Hunggayono (40º C)
yang ditemukan di Ratatotok.
ada
untuk
kemungkinan
dan Tulabado (80º C). Pada saat ini
Pertamina
sedang
melakukan
tahap
Pertambangan
penyelidikan awal untuk panas bumi di
Kegiatan penambangan yang dilakukan
wilayah
oleh masyarakat setempat pada lokasi
Kecamatan
Mondayag
dan
emas primer, yaitu dengan melakukan
Kotabunan.
pembuatan lubang tambang mengikuti
pada
arah urat-urat kuarsa yang mengandung
sebagian pantai yang terbentang dari
emas berkadar tinggi (10 gr/ton hingga
arah timurlaut-baratdaya, untuk wilayah
>15 gr/ton). Lokasi daerah kegiatan
ini
merupakan
Endapan
pasir
belum
besi
begitu
terdapat
serius
untuk
daerah
sedimen
tipe
penyelidikannya, sehingga sampai saat
epitermal
ini Pemkab Bolaang Mongondow Timur
Mineralisasi emas di daerah ini sebagian
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
dan
mineralisasi
ekshalasi.
9
Buku 2 : Bidang Mineral
berasosiasi dengan mineral logam dan
membuat
pirit. Emas terbentuk di dalam batuan
untuk mengendapkan air limbah, hal itu
vulkanik
dan
sebagai antisipasi dampak lingkungan
sebagian tuf lapilli serta di dalam batuan
secara langsung terhadap ekosistem di
sedimen gampingan.
sekitarnya. Penanganan tailing belum
andesitik
terbreksikan
dilakukan
kolam
secara
penampung
optimal,
limbah
sehingga
Metoda penambangan dilakukan secara
masih terlihat kemungkinan adanya emas
tambang dalam, dimana batuan yang
tertinggal,
mengandung emas diambil di dalam
pemrosesan yang tidak sempurna seperti
lubang tambang, kemudian ditumbuk
yang dilakukan di Daerah Kotabunan dan
secara manual dan dimasukan ke dalam
Molobog.
hal
itu
dikarenakan
cara
tromol untuk dihaluskan.
Di Kotabunan selain penambangan emas
secara
dilakukan terhadap batuan primer, juga
amalgamasi dari hasil tromol, kemudian
dilakukan terhadap endapan koluvial dan
dicampur
selanjutnya
aluvial sungai, material berupa kerikil,
didulang dan diproses untuk memisahkan
kerakal dan pasir kemudian dimasukkan
emas dari mineral ikutannya. Setelah
ke dalam gold room, setelah itu dicampur
membentuk bullion kemudian dibakar dan
dengan sianida, arang batok kelapa dan
dimurnikan
tepung
Pengolahan
emas
air
dilakukan
raksa
untuk
dan
memisahkan
emas
batugamping.
Pada
saat
ini
dengan air raksa, emas dapat diolah dan
sebagian penambang telah menyediakan
diproduksi langsung di tempat tambang
alat pemrosesan emas primer dengan
tersebut.
pencampur asam sianida.
Pengaruh
pengolahan
tersebut
akan
Pengangkutan material yang akan diolah
mengakibatkan dampak lingkungan di
terbatas
sekitarnya,
dilakukan
tersebut, sehingga tidak menggunakan
pembuatan kolam pemurnian dari limbah
alat angkut yang besar mereka hanya
tambang. Pencemaran lingkungan yang
melakukan pengangutan dengan dipikul
dilakukan oleh para penambang emas
ketempat
pada
dilakukannya
utama disini terbatas hanya untuk logam
penampungan limbah tambang secara
emas, sedangkan bahan galian lain
sistematis, secara tidak langsung limbah
seperti halnya tembaga, seng dan timah
tambang masuk ke dalam aliran sungai
hitam dibuang sebagai tailing.
sehingga
umumnya
perlu
tidak
di
wilayah
pengolahan.
penambangan
Bahan
galian
yang ada di wilayah tersebut.
Tempat pengolahan dibuat dari kayu,
Aktifitas penambangan emas yang perlu
atap seng dan sebagian tembok dari batu
diperhatikan
dengan campuran pasir dan semen untuk
10
yaitu
diwajibkannya
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
landasan tromol, infrastruktur tersebut
Pertambangan Sekala Kecil
tidak memperlihatkan suatu bangunan
Pertambangan sekala kecil sampai saat
permanen dan besar. Keadaan lahan
ini belum didefinisikan secara resmi oleh
yang
Pemerintah. Dalam UU Pertambangan
digunakan
penduduk
sebagian
dan
Mineral dan Batubara No 4 Tahun 2009,
mereka bekerja dengan sistim bagi hasil,
terdapat pengertian yang menyatakan
sehingga
tentang
kepunyaan
penduduk
setempat
masyarakat
yang
bukan
pertambangan
rakyat
yang
penambang apabila mereka punya lahan
terdapat pada pasal 20 dan 26, yakni
dapat
kegiatan
menerima
hasil
sebagai
pertambangan
peningkatan sosial ekonomi di wilayah
dilaksanakan
tambang.
Keadaan
Pertambangan Rakyat (WPR).
penambang
dan
perekonomian
masyarakat
dalam
rakyat
suatu
Wilayah
sekitar
terlihat cukup maju dengan dibangunnya
Sedangkan
perumahan
wilayah
berdasarkan UU No. 4 Tahun 2009
sehingga
tertera dalam pasal 20, yakni bahwa
Kotabunan
permanen
dan
di
Molobog,
pertambangan
rakyat
terlihat mencolok apabila dibandingkan
pertambangan
dengan masyarakat yang jauh dari lokasi
memberikan kesempatan kepada rakyat
kegiatan tersebut. Penjualan emas hasil
setempat dalam mengusahakan bahan
tambang cukup di lokasi kegiatan, hasil
galian untuk turut serta membangun
pemurnian emas diperoleh kadar rata-
negara di bidang pertambangan dengan
rata 90% hingga 93%, dijual langsung
bimbingan pemerintah dan dilakukan oleh
kepada
pembeli
230.000,-
per
rakyat
bertujuan
gramnya
Rp.
rakyat setempat yang memegang IPR
dari
para
(Izin Pertambangan Rakyat). Selanjutnya
(informasi
izin pertambangan rakyat diatur dalam
penambang).
pasal 21, WPR sebagaimana dalam
Lingkungan
di
sekitar
Kotabunan
pasal 20 ditetapkan oleh bupati/walikota
walaupun kegiatan penambangan sudah
setelah
berlangsung
Perwakilan
terlihat
tidak
sejak
zaman
begitu
Belanda,
mengganggu
konsultasi
dengan
Rakyat
Dewan
Daerah
kabupaten/kota.
keadaan lingkungan di sekitarnya, seperti
halnya terhadap kesehatan penduduk
Dalam pasal 26 ketentuan mengenai
setempat, biota dan kehidupan flora serta
kriteria dan mekanisme diatur dengan
fauna disana. Sedikit yang terlihat ada
peraturan
perubahan rona bumi dengan terjadinya
Adanya perkembangan teknologi dalam
penumpukan material di sekitar dam,
bidang
apabila terjadi hujan lebat sering terjadi
kewenangan di sektor pertambangan,
banjir.
peningkatan
daerah
kabupaten/kota.
pertambangan,
lingkungan
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
sektor
dan
perubahan
ekonomi,
kondisi
sosial
isu
yang
11
Buku 2 : Bidang Mineral
berkembang di masyarakat, diharapkan
bahan galian tersebut harus memiliki
dapat
kadar atau kualitas yang tinggi. Kadar
lebih
meningkatkan.
pertambangan
rakyat.
kajian
membahas
yang
kegiatan
Berdasarkan
tentang
atau
kualitas
karena
yang
sistem
tinggi
diperlukan
tambang
dalam,
telah
memerlukan investasi dan teknologi yang
dilakukan, pada tahun 1996 Lembaga
tinggi, selain itu bahan galian yang
Demografi Universitas Indonesia (LD-UI)
diusahakan harus memiliki nilai ekonomis
melakukan
yang tinggi atau bersifat strategis.
pertambangan
sekala
kajian
pembahasan
kecil
dengan
fokus
pengaruh
pertambangan
sekala
kegiatan
kecil
terhadap
Di
wilayah
Kotabunan
banyak
perkembangan makro ekonomi regional.
memperlihatkan adanya tipe mineralisasi
Dalam
epitermal,
kajian
tersebut
kegiatan
tetapi
tidak
semua
lokasi
pertambangan tanpa izin (PETI) juga
mineralisasi tersebut dapat dikatakan
dikategorikan ke dalam pertambangan
prospek.
rakyat/ sekala kecil
Kotabunan umumnya berasosiasi dengan
Daerah
peristiwa
hidrotermal
berasosiasi
adalah
dengan
batuan
andesit
tujuannya
mineralisasi bertemperatur rendah, urat-
mengoptimalkan
urat halus termineralisasi emas-enargit-
galian
untuk
pemanfaatan
terbentuk
vulkanik yang mengalami ubahan dan
Sistim Penambangan
bahan
yang
di
bersamaan dengan pirit. Emas dijumpai
PEMBAHASAN
Konservasi
mineralisasi
sumber
daya
mineral,
kuarsa-pirit,
sedangkan
sehingga seluruh potensi yang ada dapat
emas
diusahakan secara efektif dan efisien.
umumnya berasosiasi dengan zonasi
Dan
kuarsa-serisit-klorit-pirit dan dikontrol oleh
untuk
mencegah
terjadinya
di
Molobog
mineralisasi
dan
Matabulu
yang
patahan. Mineralisasi terbentuk secara
disebabkan oleh ketidak optimalan dalam
tidak beraturan dan bersifat setempat
penambangan
tidak menerus yang terbentuk di dalam
pemborosan
bahan
galian,
dan
pemrosesan.
Pemilihan suatu sistem penambangan
sangat
dipengaruhi
endapan,
keselamatan
oleh
keadaan
kerja
karakteristik
lingkungan,
dan
batuan andesit vulkanik.
kesiapan
Apabila kedua daerah tersebut akan
diusahakan,
endapan
pendanaan.
serta
dengan
kadar
karakteristik
emas
yang
dimilikinya, maka penambangan yang
Penambangan dengan cara tambang
layak untuk daerah prospek tersebut
dalam, pada umumnya digunakan untuk
adalah sistem tambang dalam dengan
bahan
batas kedalaman tertentu.
galian
yang
keberadaannya
terletak jauh di bawah permukaan dan
12
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Sistim Pengolahan
Tahapan penting yang sering diabaikan
Pengolahan emas primer di wilayah
oleh hampir seluruh pertambangan skala
Kotabunan
kecil
(Panang
dilakukan
dengan
dan
cara
Tungau)
tromol
dan
adalah
gravitasi.
metode
konsentrasi
Pada umumnya, pengolahan
sianida, semua bahan sebelum diolah
emas
untuk
sianidasi melakukan ekstraksi langsung
pemrosesan
terlebih
dahulu
secara
amalgamasi
ditumbuk hingga halus, dengan harapan
terhadap
tidak begitu banyak emas yang terbuang.
sehingga reagen kimia yang dibutuhkan
Sedangkan pengolahan emas koluvial
cukup
dan aluvial sebagian ditumbuk untuk jenis
menyulitkan. Oleh karena itu, setelah
kerikil dan kerakal sisa penambangan
tahap kominusi seharusnya dilakukan
sejak
proses
Zaman
Belanda,
sedangkan
keseluruhan
maupun
besar
dan
umpan
bijih,
pembuangannya
konsentrasi
gravitasi
untuk
langsung
diproses
mendapatkan konsentrat dan langsung
diolah
dengan
dilakukan proses peleburan atau jika
menggunakan gold room yang dicampur
kadarnya terlalu kecil dilanjutkan dengan
dengan sianida, arang batok kelapa dan
proses sianidasi (Imelda, 2004).
endapan
aluvial
dimana
keduanya
gamping.
Proses
sianidasi
maupun
Sedangkan pengolahan yang dilakukan
amalgamasi
penambang
proses yang menggunakan bahan kimia
di
Molobog,
semuanya
terdapat
tambang
dalam
6
lokasi
yang
merupakan
air
berbahaya dan beracun. Dibandingkan
kegiatan
dengan limbah merkuri, limbah sianida
masih menggunakan tromol dan
raksa,
keduanya
proses
melanjutkan
penambangan lama yang ditinggalkan.
masih
dapat
dikelola
secara
alami
maupun dengan penambahan zat aditif
sehingga tidak menimbulkan dampak
Pengolahan emas dari sejak Zaman
yang
Belanda di Indonesia, untuk emas primer
merupakan
yaitu
beracun
dengan
menggunakan
tromol
serius,
bahan
yang
kemudian dibakar ditempat pengolahan
secara
hingga
penambahan
menjadi
emas
murni
yang
sementara
berbahaya
tidak
alami
merkuri
dapat
diuraikan
maupun
zat
dan
aditif.
dengan
Dalam
terpisah dari unsur logam lainnya. Untuk
pengoperasiannya, diperlukan peralatan
bijih emas primer, proses pengolahan
keselamatan kerja terutama yang bersifat
pada umumnya memerlukan peremukan
manual (kontak langsung dengan tangan)
dan penggerusan terlebih dahulu, dan
serta
biasanya ukuran emas sangat kecil dan
mencegah terhirupnya uap sianida yang
bukan merupakan emas bebas.
mematikan (Imelda, 2004).
alat
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
bantu
pernafasan
untuk
13
Buku 2 : Bidang Mineral
Sumber Daya/Cadangan Bahan Galian
infrastruktur untuk pengolahan secara
Perhitungan
sianidasi.
sumber
daya/cadangan
dilakukan di dua lokasi penambangan
yaitu
di
Tungau
wilayah
dan
Kotabunan/Panang,
Molobog,
kedua
lokasi
Potensi emas yang terbentuk di Panang
secara keseluruhan diambil dari urat-urat
tersebut terdapat beberapa penambang
kuarsa
yang
aktif sehingga dapat memudahkan untuk
selatan dan dapat dikatakan urat yang
mengecek beberapa singkapan berupa
paling
urat kuarsa dan urat-urat kuarsa yang
ketebalan bervariasi seperti layaknya
tidak beraturan.
urat-urat kuarsa tipe epitermal dan di
tua
berarah
secara
hampir
genesa
utara-
dengan
dalam lobang tambang yang masih aktif
/
diperoleh data ketebalan antara 10 cm
dilakukan
hingga 150 cm, sedangkan menurut para
penambangan, akan tetapi terdapat ciri-
penambang semakin ke dalam ketebalan
ciri adanya urat kuarsa setebal 10 cm
urat kuarsa semakin lebar, di lapangan
hingga 50 cm yang tersingkap. Kearah
urat-urat
selatan mereka tidak begitu banyak yang
kerapatan antara 3 hingga 5/m sampai
melakukan penambangan, dikarenakan
dengan stockwork, dipotong oleh urat-
dekat wilayah Lanut yang lebih potensial.
urat yang ber arah hampir timur-barat.
Sedangkan
di
Matabulu
wilayah
Belum
Nuangan
tersebut
Sedangkan
pada
memperlihatkan
kedalaman
40m
Penambangan Sekala Kecil di Bukit
keadaan urat lebih tidak beraturan hingga
Panang dan Tungau
stockwork, dan kadar emasnya lebih
Penambangan emas di wilayah ini telah
tinggi
lama dilakukan sehingga Bukit Panang,
dipermukaan.
telah
keseluruhan,
hanya dilakukan sampai kedalaman 20
terkecuali daerah Benteng yang terletak
m, karena ke arah bawah semua lobang
di sebelah utaranya. Beberapa tahun
bekas Belanda telah terendam air.
terbuka
secara
dibandingkan
Saat
ini
dengan
penambangan
yang lalu masih banyak yang melakukan
penambangan di lokasi Benteng, akan
Hasil
tetapi
masyarakat
keberadaan urat-urat kuarsa di wilayah
penambang terkonsentrasi di wilayah
Bukit Panang, dengan ditandai adanya
Panang dan sebagian di Tungau.
lobang-lobang tambang hampir ber arah
pada
saat
ini
penelitian
utara-selatan,
lapangan
dengan
terhadap
ketebalan
Hasil tambang di wilayah ini diolah
bervariasi, dimana pada tipe epitermal
secara amalgamasi dan sebagian kecil
urat kuarsa secara keseluruhan dapat
secara sianidasi, sedangkan di wilayah
disimpulkan berdasarkan kerapatan dan
Benteng mulai dibangun gold room dan
total ketebalannya.
14
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Secara
hipotetik
dapat
disimpulkan
menggunakan
aparat
kepolisian.
bahwa sumber daya emas di Bukit
Sejumlah bekas lobang tambang lama
Panang
Tungau,
dengan
terdapat diseputar bukit, dengan masing-
hasil
analisis
masing kedalaman mencapai 20m dan
laboratorium rata-rata kandungan emas
urat kuarsa banyak ditemukan serta
16,5 gr/ton, panjang arah urat utara-
mengandung emas berkadar tinggi.
dan
ketebalan
Bukit
16
m,
selatan 200 m, kedalaman maksimum
yang dapat ditambang hingga 30 m,
Pada saat ini telah mulai ada beberapa
dasar penghitungan sumber daya emas
penambang yang melakukan kegiatan di
hipotetik sekitar 70 % maka hasilnya
wilayah
adalah; 16m x 200m x 30 m x 16,5gr/t =
menggunakan metoda amalgamasi dan
1.584.000 gr/1,584 ton x 70% = 1,109
ada beberapa orang yang meninjau
ton.
kesana untuk dilakukannya pengolahan
ini,
sebagian
besar
masih
secara sianidasi.
Lokasi
penambangan
emas
koluvial
(sisa-sisa penambangan lama berupa
Potensi emas di wilayah ini sebetulnya
kerikil dan kerakal dari Zaman Belanda)
terdapat di dalam batuan itu sendiri
dan aluvial sungai berupa endapan pasir
berupa
dan kerikil di wilayah sekitar Panang dan
mengandung emas dan di dalam urat
Tungau, volumenya = 300 m x 150 m x
kuarsa. Sedangkan perhitungan sumber
1,3
daya
m
=
58.500
m³.
Sedangkan
diseminasi
hipotetiknya
pirit
yang
hanya
dihitung
perhitungan 1 m³ = 2 gr, hasil yang sering
terhadap emas yang terdapat di dalam
diperoleh penduduk dalam 1 karung rata-
urat kuarsa yang berarah hampir utara-
rata menghasilkan emas sebanyak 3 gr,
selatan, dengan ketebalan antara 15 cm
sehingga sumber daya emas secara
hingga 30 cm di bagian atas dari hasil
hipotetik diperoleh angka 58.500 m³ x 2
penambangan
dan
gr = 117.000 gr = 117 kg.
dibawah
m
20
pada
kedalaman
hingga
mencapai
ketebalan 100 cm dengan kerapatan urat
Penambangan Sekala Kecil di Molobog
antara 2 hingga 4/m, maka sumber daya
Pada
cadangan di wilayah ini dapat dihitung
waktu
yang
lalu
di
Molobog
merupakan lokasi tambang sekala kecil
secara
yang cukup banyak, terdiri dari beberapa
ketebalan 10 m, panjang sebaran 150 m,
puluh grup tambang yang datang dari
maksimum
Menado, Kalimantan dan Tasikmalaya.
ditambang 30 m, rata-rata kadar emas
Ketika
melakukan
11,0 gr/ton, secara hipotetik kandungan
eksplorasi di wilayah ini, telah terjadi
emas disini sebanyak 10 m x 150 m x 30
bentrokan dengan para penambang, dan
m x 11,0 gr/ton x 70% = 346,5 kg,
sebagian besar mereka diusir dengan
terdapat di Bukit Molobog dan Bukit Auk,
perusahaan
asing
hipotetik
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
yaitu
kedalaman
dengan
yang
total
dapat
15
Buku 2 : Bidang Mineral
jumlahnya
lokasi tambang tradisional yang ada di
sebanyak 2 x 346,5 kg = 693,00 kg.
Indonesia. Di Kotabunan lokasi tambang
Perhitungan tersebut ditunjang oleh hasil
Bukit Panang diapit oleh dua anak sungai
analisis untuk emas di Laboratorium
kecil yang keduanya memperlihatkan
Pusat Sumber Daya Geologi Bandung.
warna
maka
secara
keseluruhan
keruh
terutama
pada
musim
penghujan. Ada juga beberapa lokasi
Lokasi Rencana Penambangan Rakyat
pengolahan
di Matabulu
kolam untuk limbah tetapi kalau musim
Matabulu termasuk ke dalam wilayah
penghujan airnya melimpah ke sekitar
Nuangan lokasinya sekitar di bagian
lokasi tambang hingga ke sungai kecil
selatan
tersebut.
Kotabunan,
Nuangan
akan
kemungkinan
menjadi
hasil
tambang
membuat
wilayah
pemekaran menjadi kecamatan menurut
Pemerintah
sekda Kabupaten Bolaang Mongondow
dermaga
Timur.
vulkanik
mencapai ke laut, akan tetapi kurang
mengandung urat kuarsa setebal 20 cm
berfungsi dikarenakan luapan lumpur
hingga 50 cm, ber arah hampir utara-
lebih banyak
selatan dengan kerapatan urat 2/m, telah
penghujan
diambil contonya untuk dilakukan analisis
menjadikan
kimia batuan. Lokasi ini diminta oleh
Kotabunan. Sehingga pemerintah daerah
pemerintah daerah untuk ditinjau karena
menghimbau
pada waktu yang lalu pernah masyarakat
penambang
untuk
mengubah
di sekitarnya, melakukan penambangan
pengolahan
dari
amalgamasi
emas dan mereka sekarang lari ke Lanut.
sianidasi.
Sebaran batuan termineralisasi cukup
Rencana
luas sehingga memungkinkan adanya
terwujud pada tahun 2010 mendatang,
potensi emas, apabila hasil analisis kimia
pemerintah daerah telah memberikan
batuan memperlihatkan kadar emas yang
bimbingan
signifikan.
masalah
Singkapan
batuan
daerah
telah
penahan
lumpur
sehingga
pada
pada musim
telah
banjir
kepada
dan
untuk
puncaknya
wilayah
tersebut
membuat
masyarakat
diharapkan
pengawasan
lingkungan
bagi
di
pola
ke
dapat
untuk
Kotabunan,
terutama untuk tambang di Panang dan
Molobog.
Aspek Lingkungan
Penambangan
umumnya
penanganan
benar,
sekala
tidak
pencemaran
pada
melaksanakan
limbah
sehingga
kecil
secara
telah dilakukan untuk pemanfaatan sisa
menjadikan
pengolahan dan diolah kembali secara
tambang
sering
terhadap
lingkungan
di
sekitarnya, hal tersebut terjadi di seluruh
16
Penanganan limbah tambang sebagian
sianidasi,
pengolahan
sianidasi
di
Kotabunan ada 2 tempat dan 1 tempat
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
langsung untuk mengolah hasil tambang
mengandung emas digali di dalam lubang
dan masih dalam penyelesaian.
tambang, kemudian ditumbuk secara
manual dan dimasukkan ke dalam tromol
untuk dihaluskan.
KESIMPULAN
Tipe mineralisasi sulfida tinggi di Panang,
Pengolahan
dicirikan dengan adanya alunit, argillik-
amalgamasi dari hasil tromol tersebut,
argillik lanjut dengan kandungan sulfat
kemudian
tinggi,
selanjutnya didulang dan diproses untuk
sedangkan
di
Molobog
dan
emas
dilakukan
dicampur
air
raksa
memisahkan
kalsedon, adularia, serisit dan illit sebagai
ikutannya. Setelah membentuk bullion
indikasi sulfida rendah dan di Tungau
kemudian dibakar dan dimurnikan untuk
ditemukannya mineralisasi tipe sedimen
memisahkan emas dengan air raksa,
ekshalasi
emas
dalam
batuan
lanauan
gampingan.
ditemukan
berupa
sedimen
Mineralisasi
emas,
tembaga,
dapat
Pada
saat
setempat
kasar,
pemrosesan
kecil
markasit
dan
diolah
dan
mineral
diproduksi
langsung ditempat tambang tersebut.
galena dan sfalerit serta pirit halus hingga
sebagian
dari
dan
Matabulu, ditemukannya, kuarsa jenis
di
emas
secara
penelitian,
sudah
masyarakat
mulai
emas
melakukan
secara
sianidasi,
untuk emas primer dan emas alluvial
arsenopirit.
tujuannya untuk memproses ulang emas
Kegiatan penambangan yang dilakukan
yang tertinggal, bekas pengolahan emas
oleh masyarakat setempat pada lokasi
secara amalgamasi.
emas primer, yaitu dengan melakukan
pembuatan lubang tambang mengikuti
Sumber daya hipotetik di wilayah Bukit
arah urat-urat kuarsa yang mengandung
Panang dan Tungau jumlahnya, 1,109
emas berkadar tinggi (10 gr/ton hingga
ton
>15 gr/ton). Lokasi daerah kegiatan
jumlahnya sekitar 693,00 kg, sumber
merupakan
daya tersebut dikategorikan relatif kecil.
epitermal
daerah
dan
mineralisasi
sedimen
tipe
ekshalasi.
emas,
Disamping
sedangkan
itu
luas
di
wilayah
Molobog
daerah
Dimana mineralisasi emas di daerah ini
mineralisasi terbatas dan tumpang tindih
sebagian berasosiasi dengan mineral
dengan lahan pemukiman, maka kedua
logam dan pirit. Emas terbentuk didalam
wilayah
batuan vulkanik andesitik terbreksikan
penambangan sekala kecil.
ini
lebih
cocok
untuk
dan sebagian tuf lapilli serta di dalam
batuan sedimen gampingan.
Lokasi
penambangan
emas
koluvial
(sisa-sisa penambangan lama berupa
Metoda penambangan dilakukan secara
kerikil dan kerakal dari Zaman Belanda)
tambang dalam, dimana batuan yang
dan aluvial sungai berupa endapan pasir
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
17
Buku 2 : Bidang Mineral
DAFTAR PUSTAKA
dan kerikil di wilayah sekitar Panang dan
Tungau, volumenya = 300m x 150m
x1,3m = 58.500 m³. Sedangkan untuk
Andrew J. E., 1996, Laporan Kemajuan
perhitungan kadar rata-rata 2 gr/m³,
Triwulan
Periode
Akhir
sehingga sumber daya emas secara
Desember
hipotetik diperoleh angka 58.500 m³ x 2
Newmont Minahasa Raya.
1995
PT
gr = 117.000 gr = 117 kg.
Apandi T. dan Bachri S., 1997, Peta
Geologi
SARAN
Lembar
Kotamobagu, Sulawesi skala
Bukit
Panang
penambangan
merupakan
rakyat
secara
1 : 250.000, P3G Bandung.
wilayah
turun
temurun sejak Zaman Belanda, lokasi
Effendi A.C. dan S. S. Bawono, 1997,
tersebut sudah tidak memperlihatkan lagi
Peta
morfologi seutuhnya, sehingga puncak
Manado, Sulawesi, Sekala 1
bukit tersebut merupakan lapisan batuan
: 250.000 P3G. Bandung.
teralterasi
kuat
dan
mudah
Geologi
Lembar
runtuh.
Keadaan tersebut akan mempercepat
Hadian R., 1974, Pemetaan Gunung Api
proses pelongsoran, dengan demikian
dan
Bahan
Galian
di
diharapkan pemerintah setempat untuk
Bolaang
memberikan pengarahan, supaya lobang-
Sulawesi Utara Skala 1 :
lobang tambang di Bukit Panang diberi
50.000, Direktorat Geologi
dinding kayu yang kuat untuk penahan
Bandung.
Mongondow,
runtuhan batuan.
Imelda
Di
Molobog
pengaturan
perlu
lokasi
dilakukannya
tambang,
karena
Hutabarat.,
2006,
Laporan
Kegiatan Proses Pengolahan
Emas
Bersekala
Utara
Kecil
di
Office
of
sering terjadi perselisihan diantara grup
Sulawesi
penambang. Posisi dan jarak lobang
Surface Mining, Departemen
tambang yang saling berdekatan, pada
Energi dan Sumber Daya
jarak tertentu akan saling berpotongan.
Mineral, Bandung.
Apabila pada lokasi perpotongan tersebut
terjadi pengayaan emas, maka mereka
Kavalieris I., Van Leeuwen T.M. and
saling berebut untuk masuk lobang dan
Wilson M., 1992, Geologic
hal tersebut sangat membahayakan para
Setting
penambang itu sendiri.
Mineralization
and
Styles
North
of
Arm
Sulawesi, Indonesia, J.S.E.
Asian Earth Sci. 7; 113-129.
18
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Leach T.M. and Corbett G.J., 1997,
Southwest Pacific Rim Gold-
Sukamto,
R.,
1973,
Reconnaissance
Copper Systems; Structure,
Geological
Map
Alteration and Mineralization,
Area,
Jakarta, Indonesia.
Scale 1 : 250.000, Geol.
Central
of
Palu
Sulawesi.
Survey of Indonesia.
Lowder G.G. and Dow J.A., 1978,
Geology and Exploration of
Trail D.S., John T.V., Bird M.C., Obial
Porphyry Copper Deposits in
R.C., Petzel B.A., Abiong
North Sulawesi, Indonesia,
D.B., Parwoto and Subagio,
Econ. Geol. 73; 628-644.
1974,
The
General
Geological Survey of Blok 2,
PT. Newmont Mongondow Mining, 1999,
Sulawesi Utara, Indonesia.
Laporan Kemajuan Kwartal
Unpubh. Internal. Rept. PT
Ke XI, Untuk Kuartal IV
Tropic Endeavour Indonesia,
Periode 1 Oktober s/d 31
Jakarta
Desember 1999.
PT. Newmont Minahasa Raya, 2002,
Rencana
Penutupan
Tambang Minahasa Raya,
Lorax Environmental, Maret
2002.
Sibson B.H., 1987, Earthquake Rupturing
as a Mineralizing Agent in
Hydrothermal
Systems;
Geology, v. 15, p. 701-704.
Sofyan
A.,
2006,
Inventarisasi
dan
Evaluasi Mineral Logam di
Kabupaten
Bolaang
Mongondow dan Kabupaten
Minahasa Selatan, Provinsi
Sulawesi
Utara,
SubDit
Mineral
Logam,
Direktorat
Sumber
Daya
Mineral,
Bandung.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
19
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
20
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 2. Peta Geologi Daerah Penelitian
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
21
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 3. Sketsa Penampang Geologi Bukit Panang dan Bukit Tungau, Kotabunan.
22
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 4. Sketsa Penampang Geologi Daerah Prospek Molobog, Kotabunan, Bolaang
Mongondow Timur, Sulawesi Utara
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
23