PENINGKATAN KUALITAS APARAT PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN DI DISTRIK DIMBA KABUPATEN LANNY JAYA | YIKWA | JURNAL EKSEKUTIF 2979 5542 1 SM

PENINGKATAN KUALITAS APARAT PEMERINTAH DESA
DALAM PEMBANGUNAN DI DISTRIK DIMBA
KABUPATEN LANNY JAYA
Oleh :
ARIBEN YIKWA
Abstrak
Dengan keluarnya Undang-Undang tercapainya pelaksanaan pembangunan
Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi yang optimal.
kuhsus bagi propinsi Papua mengandung
Penelitian ini dilaksanakan di
konsekuensi yang cukup menantang
Distrik Dimba Kabupaten Lanny Jaya.
bagi daerah. Di satu sisi, kebebasan Metode yang digunakan dalam penelitian
berkreasi membangun daerah benar- ini lebih menekankan pada metode
benar terbuka lebar bagi daerah. Namun penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
demikian, di sisi yang lain telah data adalah observasi dan wawancara.
menghadung setumpuk masalah yang
Aparat pemerintah Desa sebagai
harus diselesaikan. Masalah yang sangat ujung tombak dalam pelaksanaan
mendasar adalah perubahan pola pembangunan Desa memiliki arti dan
pengelolaan daerah dari sentralistik peranan yang sangat strategis. Hasil

menjadi desentralisasi, misalnya sumber penelitian
membuktikan
bahwa
dana untuk membiayai pembangunan, peningkatan kualitas aparat pemerintah
sumber daya manusia sebagai aparat Desa
dapat
ditentukan
melalui
pemerintah pelaksana seluruh aktivitas peningkatan
sumberdaya
manusia,
pembangunan nasional dan daerah melalui tingkat pendidikan, pelaksanaan
merupakan bagian yang tidak dapat administrasi pemerintahan kampung,
dipisahkan dari kegiatan pembangunan serta peningkatan kualitas melalui tugas
Desa.
pelayanan publik.
Banyak
program-program
pembangunan dilaksanakan dan dibangun
secara fisik dan non fisik yang dilakukan

secara nyata di beberapa daerah
perdesaan di Indonesia pada umumnya
dan di papua pada khususnya. Dalam
pelaksanakan pembangunan Desa tersebut
tentunya pemerintah menyelenggarahkan
usaha-usaha untuk meletakan landasan
yang kuat guna memberikan yang terbaik
untuk pemerintah dan masyarakat
Indonesia diseluruh wilayah tanah air.
Dengan demikian pembangunan
Keyword:
Aparat
Desa, Pembangunan
Desa
Desa makaKualitas
akan sangat
ditentukan
oleh
pembangunan kualitas dari aparat
pemerintah Desa terutama dalam

pelaksanaan
tugasnya.
Dalam
optimalisasi pelaksanaan tugas aparat
pemerintah Desa, maka akan mendukung

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemikiran
Dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
kuhsus bagi propinsi Papua mengandung konsekuensi yang cukup menantang
bagi daerah. Di satu sisi, kebebasan berkreasi membangun daerah benar-benar
terbuka lebar bagi daerah. Namun demikian, di sisi yang lain telah menghadung
setumpuk masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang sangat mendasar adalah
perubahan pola pengelolaan daerah dari sentralistik menjadi desentralisasi,
misalnya sumber dana untuk membiayai pembangunan, sumber daya manusia
sebagai aparat pemerintah pelaksana seluruh aktivitas pembangunan nasional dan
daerah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembangunan
Desa. Desa merupakan basis kekuatan sosial ekonomi dan politik yang perlu
mendapat perhatian serius dari pemerintah. Perencanaan pembangunan selama ini
menjadikan masyarakat Desa sebagai objek pembangunan bukan sebagai subjek

pembangunan.
Dengan demikian pembangunan Desa maka akan sangat ditentukan oleh
pembangunan kualitas dari aparat pemerintah Desa terutama dalam pelaksanaan
tugasnya. Dalam optimalisasi pelaksanaan tugas aparat pemerintah Desa, maka
akan mendukung tercapainya pelaksanaan pembangunan yang optimal.
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan diuraikan dalam penelitian ini adalah:
Apakah dengan peningkatan kualitas bagi aparat pemerintah Desa akan mampu
meningkatankan pelaksanaan pembangunan di Distrik Dimba Kabupaten Lanni
Jaya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian
Adapun Yang Menjadi Tujuan Dalam Penelitian Ini Adalah:
a. Untuk Mengetahui Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Aparat Pemerintah
Di Desa Dimba
b. Untuk Mengetahui Upaya Peningkatan Kualitas Aparat Pemerintah Desa
Terhadap Pembangunan Di Dimba Kabupaten Lanni Jaya
Manfaat penelitian
a. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi bagi pelaksanaan

pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah Desa Didistrik Dimba. Selain itu
hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dijadikan bahan acuan dan perbandingan
dalam perumusan kebijakan pembangunan di Distrik Dimba serta akan mampu
meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Kampung.
b. Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini secara ilmiah akan memberikan kontribusi bagi pembangunan
ilmu pengetahuan khususnya sumbangan nyata ilmu pemerintahan dalam

menghadapi berbagai problema dalam pemerintahan Desa dan pembangunan Desa.
Selain itu hasil penelitian ini di harapkan menjadi bahan acuan dan referensi bagi
pihak-pihak yang melaksanakan berbagai kajian dibidang pemerintahan desa dan
pembangunan Desa.
D. Kerangka Konseptual
1. Konsep Kualitas
Menurut poerwadarminta W.J.S dalam kamus umum bahasa Indonesia di
terangkan: kualitas atau kwalitas atau kwelitet adalah baik buruknya sesuatu .
Secara umum kualitas adalah tingkat baik buruknya sessuatu. Menurut Goesth
dan Davis (dalam Tjiptono 1996:56) kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang
berhubungan produk jasa manusia proses dan lingkungan yang memenuhi
/lebih harapan

Menurut Feigenbaun (1993:10) kualitas sesuatu yang diputuskan oleh pelangan,
sedangkan menurut tunggal (1993;12) kualitas adalah totalitas dari bentuk dan
karakteristik suatu produk atau jasa yang tergantung kepada kemampuannya
untuk memuskan kebutuhan yang nyatakannya.
2. Konsep Desa
P.J. Bouman (1971:12) memberi pengertian tentang desa adalah suatu bentuk
kuno dari kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang, hampir semuanya
saling mengenal, kebanyak yang termasuk didalamnya hidup dari pertanian,
perikanan dan sebagainya usaha-usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum
alam dan kehendak alam.Dan dalam tempat tinggal itu terdapat banyak ikatanikatan keluarga yang rapat, ketaatan pada tradisi dan kaidah-kaidah sosial.
J.B.A.F Mayor Polak (1976:67) mengemukakan bahwa desa mempunyai tiga
ciri khas yaitu sifat kekeluargaan diantara penduduk, sifat kolektif dalam
pembagian tanah, sifat kesatuan ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan
sendiri
3. Pemerintah Desa Dan Aparat Pemerintah Desa
Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan sub system dan system
penyelenggaraan pemerintahan desa, sehingga desa memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat. (HAW Widjaya
2008:46). Dan salah satu kewenangan sangat penting adalah kewenagan yang
dilakukan pemerintah desa dan perangkat desa.

Amandemen UU NO 32 tahun 2004 bab XI pasal tentang pemerintahan daerah
di sebutkan bahwa pemerintah desa terdiri kepala desa dalam
perangkat.perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa lainya.
Dalam penjelasan pasal 202 ayat (2) UU NO 32 TAHUN 2004 disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan perangkat desa lainnya dalam kesatuan ini
adalanh perangkat pembantu kepala desa yang terdiri dari sekretaris
desa,pelaksana teknis lapangan seperti kepala unsure-unsur kewilayahan seperti
kepala disusun atau dengan sebuatan lain.

4. Konsep Pembangunan
Ada pendapat yang mengatakan bahwa era pembangunan adalah pertumbuhan;
pembangunan adalah ketergantungan antara manusia; pembangunan adalah
konsep berpikir, pembangunan usah untuk mengurangi/meniadakan orang
miskin; pembangunan adalah pemenuhan kebutuhan pokok dan bukan
pemenuhan keinginan; pembangunan adalah proses penetuan tujuan alokasi
dana, dan penggunaan dana tersbut dengan efektif; pembangunan adalah usaha
masyarakat unntuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya;
pembangunan adalah proses untuk mencapai kehidupan manusia yang adil dan
m,akmur; pembangunan adalah cara untuk mencapai manusia seutuhnya;
bahkan pembangunan yang diartikan sebagai wadah untuk melakukan korupsi

bagi orang yang tamak dan mentingkan diri sendiri (Development Studis
Program, Daloam Firman Aji Dan Sirait 1982:12).

E. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini lebih menekankan pada metode
penelitian kualitatif. Dimana metode ini tidak bermaksud untuk mencari hubungan
sebab akibat dan sesuatu melainkan berusaha memahami situasi dan latar tertentu
sebagaimana adanya. Semiawan (Dalam Moleong, 1996) mengemukakan bahwa
Dilthy dan Spranger mengintroduksi istilah Verstehen (Understanding). Verstehen
bermaksud menangkap makna dan sudut pandang pelaku yang menghayati kejadian
tersebut melalui pengamatan si peneliti yang bersifat partisipatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara.
Observasi diadakan secara partisipatif, dimana peneliti langsung membaur dengan
masyarakat yang menjadi sasaran penelitian.
F. Pembahasan Pemerintahan Desa merupakan sub sistem dalam sistem
penylenggaraan pemerintahan daerah sehingga desa memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat dalam kerangka Otonomi Desa.
Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintahan Desa, maka perlu adanya
peningkatan kualitas bagi aparat pemerintah Desa melalui berbagai upaya antara
lain Administrasi pemerintahan desa dalam pelaksanaan teknisnya bertumpuan

pada pengelolaan tata usaha atau pengelolaan pekerjaan kantor seperti pembuatan
surat menyurat, pengiriman, penyimpanan surat sampai pada penyusunan secara
sistematis menurut sistem yang berlaku, pengisian register, formulir dan bukubuku desa serta dokumentasi. Dalam pelaksanaan kegiatan administrasi
pemerintahan desa yang dilakukan aparat pemerintah desa biasanya dalam bentuk
administrasi umum, administrasi penduduk, dan administrasi keuangan desa.
Partisipasi masyarakat dan peningkatan kualitas pemerintah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam pelaksanaan pembangunan Desa. Dimana ada peran
pemerintah maka disitu pula dibutuhkan tingkat partisipasi masyarakat. Partisipasi
masyarakat menjadi bahan masukan bagi pemerintah Desa dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan Desa Terjadinya kondisi disiplin seperti ini disebabkan oleh
adanya aparat pemerintah desa yang malas, kurang profesional, bermental kurang

baik, menyalahgunakan berbagai kewenangan serta tidak tegas dalam mengambil
keputusan Rendahnya disiplin juga akan sangat mempengaruhi proses
penyelenggaraan pemerintahan desa. Efektifitas kegiatan pelayanan dapat
dicerminkan melalui hasil guna dan dayaguna dan kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan desa dalam usaha meningkatkan kinerja yang maksimal. Rendahnya
disiplin akan sangat berdampak pada kualitas sumberdaya manusia khususnya bagi
aparat pemerintah Desa. Setiap anggota masyarakat akan membutuhkan pelayanan
publik baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemberian pelayanan publik

ini dilakukan oleh pemenintah Desa lewat aparat pemerintah Desa yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Aparat
pemerintah Desa sebagai pelaksana administrasi dalam semua aspek pembangunan
desa juga menjadi faktor yang menentukan keberhasilan pembangunan Desa. Agar
pembangunan Desa dapat tercapai dengan baik maka aparat pemerintah desa
sebagai pelaksana pembangunan harus mempunyai kemampuan dan kapasitas,
sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat dan
mampu untuk tanggap terhadap kepentingan umum. Untuk dapat memberikan
pelayanan publik yang berkualitas, aparat pemerintah desa harus menempatkan diri
sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat. Dengan kata lain ketetapan
metode pelayanan publik yang sesuai dengan kondisi dan tahapan perkembangan
masyarakat. Biasanya rekruitmen perangkat desa dapat dijaring dari berbagai tokoh
masyarakat yang dianggap memiliki kemampuan dalam mengadaptasikan dirinya
untuk kepentingan pemerintahan desa, maka tugas kepala desa merekrut berbagai
tokoh masyarakat, namun secara dominan rekruitmen perangkat desa khususnya di
Distrik Dimba dipilih dari kepala suku, tokoh agama, tokoh pendidikan, dan unsur
yang disampaikan dan masyarakat seperti tokoh-tokoh pemuda. Maka disinilah
letaknya salah satu kelemahan dalam menentukan rekruitmen yang dibuat oleh
kepala desa karena dilihat dan unsur pendidikan maka secara umum keadaan
pendidikan masyanakat masih sangat rendah bahkan masih ada yang buta huruf

seperti yang sudah penulis uraikan sebelumnya. Dengan demikian kondisi
pelayanan bagi perangkat/aparat pemerintah desa akan sangat menentukan
kelancaran kegiatan administrasi desa, dimana kegiatan unsur staf ini akan menjadi
barometer dalam pelaksanaan tugas-tugas lainnya dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa. Suatu desa akan menjadi maju dan mandiri kalau terdapat
perangkat desa yang memiliki kemampuan yang optimal dalam kegiatan pelayanan.
Seorang perangkat desa yang memiliki kemampuan yang optimal dia akan mampu
dan cepat beradaptasi dengan berbagai kondisi serta perubahan ditengah suasana
kemajuan pembangunan dan kemajuan teknologi yang semakin berkembang.
Peranan aparat pemerintah desa/perangkat desa dalam kegiatan pelayanan bagi
masyarakat harus didukung dengan sarana dan prasarana penunjang seperti
peralatan mesin ketik, meja, kursi, komputer dan berbagai fasilitas lainnya. Dari
hasil penelitian membuktikan bahwa penyediaan sarana untuk kegiatan pelayanan
hanya dilakukan dengan cara manual seperti mesin ketik. Padahal yang diperlukan
untuk menunjang kegiatan pelayanan adalah perlunya perangkat desa terhadap
penguasaan komputer. Penguasaan komputerisasi sebagai upaya dari sarana
pendukung yang sangat penting dalam melaksanakan pelayanan. Penyediaan sarana

seperti pengadaan komputer dengan peralatan lainnya akan sangat diperlukan bagi
perangkat desa dalam melaksanakan tugasnya. Perangkat kerja juga akan menjadi
salah satu pendorong bagi perangkat desa dalam pelaksanaan tugas sebagai seorang
staf. Seorang perangkat desa tidak dapat melakukan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya tanpa disertai alat kerja, maka pekerjaan yang dilakukannya tidak ada
hasilnya, baik terhadap perangkat desanya sendiri maupun terhadap orang lain yang
membutuhkan hasil pekenjaan itu, sebagai bagian dan pelayanan yang diterima.
Faktor peluang dan ancaman. Disebutkan sebagai peluang karena dengan majunya
teknologi dalam berbagai sektor kehidupan ,maka masyarakat menuntut
peningkatan dalam pelayanan yang diberikan oleh setiap perangkatlaparat
pemerintah desa khususnya di Distrik Dimba. Manajer harus memiliki kemampuan
untuk melimpahkan atau mendelegasikan wewenang (the ability to delegate
authority), artinya tidak semua pekerjaan dapat dilakukan oleh seorang manajer
mengingat beban kerja yang berat, terlebth bagi manajer yang berada pada level
puncak. Kemudian seorang manajer harus memiliki kemampuan untuk
menanamkan kesetiaan (the ability to command loyality) artinya harus mampu
memelihara loyalitas bawahan, baik terhadap atasannya maupun terhadap
organisasi. Aparat pemerintah desa yang memiliki kemampuan manajerial adalah
aparat pemerintah desa yang mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen
pemerintahan, sehingga dapat melayani, mengayomi serta menumbuhkan prakarsa
dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan memiliki kepekaan, baik
terhadap pandangan maupun aspirasi yang hidup dalam masyarakat. Berdasarkan
hasil penelitian melalui beberapa informan ditemukan bahwa kepala desa dan
perangkatnya dalam melaksanakan tugas-tugas dengan penuh rasa tanggung jawab.
Sikap bertanggungjawab dalam pelaksanaan tugas, umumnya beberapa informan
menjawab cukup tinggi dimana terdapat 77,77 % informan memberikan jawaban
cukup tinggi. Hal ini tentu akan sangat berkaitan dengan sikap aparat pemerintah
desa (kepala desa dan perangkatnya) dalam menekuni pekerjaan. Dimana beberapa
informan menjawab bahwa mereka cukup senang dengan pekerjaannya. (76,67 %)
walaupun dengan insentif gaji yang kurang memadai. Kalau diaplikasikan dengan
kemampuan manajerial aparat pemerintah desa adalah proses kemampuan yang
dimiliki oleh seorang pimpinan organisasi dalam hal ini adalah kepala desa. Kepala
desa sebagai top manajer tentu harus memiliki kemampuan manajerial artinya dia
harus mampu mengelola struktur organisasi pemerintahan desa yang baik. Tanpa
adanya bekal pemahaman terhadap struktur orgadisasi seorang kepala desa
tentunya tidak akan mampu mengemban tugas-tugas yang dimilikinya. Berdasarkan
hasil penelitian dengan beberapa informan bahwa kepala desa khususnya di Distrik
Dimba sebagian besar (883,33 %) memperoleh dukungan penuh dari lingkungan
masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dari sikap keterbukaan kepala desa dalam
menumbuhkan sikap keterbukaan terutama saling percaya antar sesama aparat
pemenintah desa. Sikap seperti ini tentu akan dapat memudahkan aparat pemerintah
desa untuk melakukan kegiatan dengan penuh keikhlasan dan percaya diri. Selain
itu suasana kerja yang tenang dan nyaman akan dapat tercipta untuk menunjang
kelancaran lingkungan pemerintahan desa. Pada beberapa penelitian partisipasi
masyarakat dapat dianggap menentukan tingkat keberhasilan pembangunan. bahwa

diperlukan tiga syarat utama agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam program
pembangunan, yaitu: (1) adanya kesempatan untuk membangun atau kescmpatan
untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan, (2) kemampuan untuk memanfaatkan
kesempatan itu dan (3) adanya kemauan untuk berpartisipasi.
Sebagai langkah awal dalam pembangunan Desa yang berkaitan dengan pentingnya
partisipasi masyarakat maka diperlukan motivasi kerja perangkat Desa dalam
memanfaatkan dan menggali partisipasi sehingga diharapkan partisipasi masyarakat
akan dianggap sebagai salah satu pemberi kontribusi dalam pembangunan Desa dan
penyelenggaraan pemerintahan Desa.
Motivasi perangkat Desa dalam mengembangkan dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan adalah mengorganisir dan menggugah masyarakat
agar mereka memiliki kesadaran terhadap pembangunan Kampungnya.. Partisipasi
masyarakat merupakan suatu respon terhadap aksi yang diberikan dalam kaitan
dengan kesinambungan pembangunan Kampung. Respon terhadap partisipasi aktif
masyarakat yaitu ikut mendukung program pembangunan Desa secara
berkelanjutan. Salah satu faktor yang turut mendorong pembangkitan partisipasi
dalam kaitan dengan pembangunan Desa adalah diperlukan dukungan yang kuat
dan perangkat Desa sebagai salah satu ujung tombak dalam membangkitkan
semangat dan kegairahan masyarakat. Hasil penelitian membuktikan bahwa peran
aparat pemerintah Desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan Desa sebagian besar informan menjawab (78%) adalah cukup aktif.
Peningkatan kualitas SDM pertumbuhan dan perkembangan masyarakat sangat
didukung oleh kualitas aparat pemerintah Desa dan masyarakat yang turut pelaku
pembangunan karena itu perlu disusun sebuah rencana program peningkatan
kualitas kemampuan masyarakat yang berupa pendidikan pelatihan umum pelatihan
tenaga kerja penyuluhan kegiatan stimolasi dan demonstrasi disisi lain transfer
teknologi kepada aparat pemerintah dan fungsionalris pembangunan perlu untuk
lakukan. Bantuan teknis merupakan pendukung prose pembangunan masyarakat
Desa hal ini dibutuhkan dalam hal masyarakat memiliki sedemikian rupa rendanya
kualitas sumberdaya potensi alam kesempatan ekonomi sehingga perlu
mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat.
Peningkatan kualitas aparat pemerintah Desa sebagai pelaksana pemerintah Desa
memiliki tujuan yang hakiki dan strategis terutama dalam meningkatkan
pertumbuhan Desa menjadi Desa maju dan mandiri. Pembangunan Desa tidak akan
dapat berhasil dengan baik apabila pemerintah Desa tidak berperan secara aktif.
Keberhasilan pembangunan Desa tentu akan membutuhkan peran dan kemauan dan
aparat pemerintah Desa bersama-sama masyarakat Desa dan saling mendukung.
Tanpa adanya kerjasama yang baik antara aparat pemerintah Desa dengan
masyarakat maka pelaksanaan pembangunan Desa akan mengalaini hambatan.
G. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang sudah dikemukakan pada bagian sebelumnya maka
penulis dapat menguraikan kesimpulannya sebagai berikut:

a. Aparat pemerintah Desa sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan
pembangunan Desa memiliki arti dan peranan yang sangat strategis.
Peranan yang strategis dari aparat pemerintah Desa akan dapat ditentukan
oleh peningkatan kualitas.
b. Aparat pemerintah Desa sebagai pelaksana pembangunan memiliki tujuan
yang hakikat dalam meningkatkan pertumbuhan Desa menjadi Desa maju
dan mandiri.
c. Peranan aparat pemerintah Desa dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat dapat dilakukan dalam pemberian motivasi melalui bentukbentuk partisipasi yang actual seperti partisipasi tenaga, harta benda dan
material.

2. Saran
a. Disarankan hendaknya aparat pemerintah Desa khususnya perangkat Desa
dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan pendidikan
formal dan informal serta perlu mengikuti berbagai kegiatan pendidikan dan
latihan dalam membuka wawasan bagi aparat pemerintah Desa dalam kaitan
dengan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.
b. Perlunya diintensifkan pelaksanaan kegiatan pelayanan yang lebih
maksimal bagi perangkat Kampung, sebab bidang pelayanan akan menjadi
kunci dalam meningkatkan kinerja bagi perangkat Desa

DAFTAR PUSTAKA
Adi Suryasubrata, 1983, Penelitian Sosial, Penerbit Pradnya Paramita.
Bintarto 1985, Interakasi Desa Dan Kota Sertapermasalahannya, Pt Gramedia Jakarta.
Bambang Trisantono Soemantri, 2010, Pemberdayaan Aparatur Pemerintah Desa Cv
Rajawali Press.
Bryant Dan White 1985 Managing Development In The Wold. Westview Boulder,
Colorado.
Bintoro Tjokromidjoyo, 1980, Pengatar Administrasi Pembangunan Lp3es Jakarta
Djayandiningrat, 1996, Pokok-Pokok Pembangunan Masyarat Desa, Pt Mas Agung Jakarta
Feigenbaun, 1993, Kendali Mutu Trepudu. PT. Erlangga Jakarta.
Firman Aji Dan Sirait, 1982, Sumber Manusia Dalam Pembangunan Prabnya Paramita
Jakarta
Haw Widjaya 2008, Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat Dan Utuh, PT.
Raja Grafmdo Persa
-------------2003 pemberdayakan pemerintahan desa untuk kesejahteraan rakrat semiloka, di
palembang
Hessel Nogi. S. Tangkilisan 2005, Kebijakan Dan Manajemen Otonomi Daerah, Penerbit
Lukman Ofset.
Hasibun, S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakata.
J.B.A.F Mayor Polak 1976 Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas, Bumi Aksara Jakarta,
Joko Siswanto 1985 Administrasi Pemerintahan Desa, Cv Rajawali Jakarta.
Koentjaraningrat 1985, Kebudayaan Dan Mentalitas Pembangunan, Pt Gramedia Jakarta.
Mariun 1969, Limit Pemerintahan, Yayasan Dian Desa
Masri Singarimbun Dan Sofian Efendy, 1985, Metode Penelitian Sosial, Penerbit Cv
Rajawali Jakarta.
Mathis Dan Jackson, 2001 Kebijakan Publik, Dian Prajudi Jakarta.
Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rosdakarya Bandung.
Ndraha Taliziduhu 1987, Menggerakan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa,
Pt Gramedia Jakarta.
P.J. Bouman 1971, Sosiologi Suatu Pengantar, Pt Rajawali Jakarta.
Siagian 1987 , Pengantar Ilmu Administrasi, Pt Gramedia Jakarta.
Simanjuntak L.B, 1985, Sosiologi Pembangunan, Pt Gramedia Jakarta.
Sulistiyani Dan Rosidah 2003, Manajemen Aparatur Pemerintah, Penerbit Intan Setia
Jakarta
Suryasubrata, 1983, Metode Penelitian Sosial, Penerbit Pradnya Paramita.
Suprayogo 2001. Metode Penelitian Kualitatif, Pradnya Paramita Jakarta.
Slamet Ryadi 1993, Pembangunan Desa, Yayasan Obor Mas,
Sutardjo Kartohadikusumo 1975, Desa Dan Pembangunan Desa, Pt Sinar Mas Jakarta.
Tjiptono Heriyanto Prijono, 1996, Sumberdaya Manusia Dalam Pembangunan Nasional,
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Tjokrowinoto, 1987, Teori Dan Strategi Pembangunan Pt Rajawali Press.
Tunggal Bagus, 1993, Sumberdaya Manusia Dan Sumberdaya Alam Abdi Ofset Jakarta
Umar 1999, Administrasi Pemerintahan Desa, Cv Rajawali Jakarta.

Sumber-Sumber Lain:
- PP No. 72 Tahun 2005 Tentang Desa
- Desa UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
- Perda Kabupaten Lanny Jaya No. 5 Tahun 2010 Tentang Desa.
- UU No 21 Taahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua
- PP No 19 Tahun 2008 tentang kecamatan

Dokumen yang terkait

PERILAKU APARATUR PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA (Studi Kantor Distrik Aimas Kabupaten Sorong ) | kalaibin | JURNAL EKSEKUTIF 3375 6335 1 SM

0 0 8

Evaluasi Kinerja Pemerintah Dalam Pembangunan di Desa Tewasen Kecamatan Amurang Barat | Rempowatu | JURNAL EKSEKUTIF 2675 4935 1 SM

0 0 9

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA | Benjamin | JURNAL EKSEKUTIF 16790 33727 1 SM

0 1 10

PERANAN CAMAT SEBAGAI KOORDINATOR DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DI DISTRIK MASYETA | Ogoney | JURNAL EKSEKUTIF 16774 33696 1 SM

1 5 12

PERAN KEPALA DISTRIK DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN YAHUKIMO (Studi Kasus di Distrik Hilipuk) | Sobolim | JURNAL EKSEKUTIF 16186 32452 1 SM

0 0 13

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DISTRIK DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI (Studi Di Distrik Klamono Kabupaten Sorong) | Karsau | JURNAL EKSEKUTIF 16040 32164 1 SM

0 0 11

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN FISIK DI KAMPUNG DUKOM DISTRIK DUGUME KABUPATEN LANNY JAYA | Kogoya | JURNAL EKSEKUTIF 15565 31227 1 SM

0 0 14

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGGUNAAN DANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA DARUNU KECAMATAN WORI | Alokendek | JURNAL EKSEKUTIF 15505 31119 1 SM

0 0 12

PERAN KEPALA DISTRIK DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN DESA JIGGA-LOGGA DI DISTRIK KUARI KABUPATEN TOLIKARA PROVINSI PAPUA | Wanimbo | JURNAL EKSEKUTIF 15436 30979 1 SM

0 0 16

KINERJA APARAT DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA TINOMPO KECAMATAN LEMBO KABUPATEN MOROWALI UTARA | Christhna | JURNAL EKSEKUTIF 15187 30475 1 SM

0 0 10