Produk dan Penentuan Harga | Suhardi.Universitas Mulawarman.Kalimantan Timur.Indonesia produk dan harga

PRODUK DAN HARGA

Suhardi, S.Pt.,MP
Shrd_hardi@yahoo.com
Mulawarman University

PRODUK: Barang atau jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan konsumen
Consumer-goods classification:
 Convenience goods: Goods that the customer usually
purchases frequently, immediately, and with a
minimum effort.
 Shopping goods: Goods that the customer, in the
process of selection and purchase, characteristically
compares on such basis as suitability, quality, price,
and style.
 Specialty goods: Goods with unique characteristics
and/or brand identification for which the customer is
willing to make a special purchasing effort.
 Unsought goods: Goods that the customer does not
normally think of buying.


Langkah-langkah penting dalam menciptakan
produk baru atau memperbaiki produk:
1.
2.

3.
4.

5.

Mengembangkan ide produk: Menentukan apa
yang konsumen butuhkan.
Menilai kelayakan ide produk: Membandingkan
antara keuntungan dan biaya yang dikeluarkan.
Merancang dan menguji produk: Melihat reaksi
konsumen terhadap produk.
Mendistribusikan dan mempromosikan produk:
Membuat target market mengetahui keberadaan
produk.

Pengawasan pasca produksi: Menghitung
keuntungan atau kerugian aktual.

Diferensiasi produk


Upaya sebuah perusahaan untuk
membedakan produknya dari produk
pesaing agar produknya tersebut lebih
menarik bagi konsumen:
 Rancangan yang unik
 Kemasan yang unik
 Merk yang unik

Product Life Cycle
Sales

I

II


III

IV
Time

Strategi Penentuan Harga




Pertama, dengan pendekatan biaya
yaitu penetapan harga biaya plus,
penetapan harga mark-plus dan
penetapan harga break even.
Kedua dengan pendekatan pasar atau
persaingan.

Strategi Pertama



1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus

Pricing Method)




Kalau anda menggunakan metode ini, anda
menentukan harga jual per unit produk anda dengan
menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah
jumlah tertentu untuk menutup laba yang anda
kehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin.
Harga jual produk dapat anda hitung dengan rumus :
Biaya Total + Marjin = Harga Jual

Contoh









Contohnya seperti ini. Misalkan anda punya usaha jus buah dan
mendapatkan order sebanyak 100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan.
Biaya yang anda keluarkan untuk memproduksi jus buah tersebut
diperkirakan sebanyak 400.000,00 dengan perincian :
Biaya bahan baku : Rp. 250.000,00
Biaya tenaga kerja : Rp. 100.000,00
Biaya lain-lain seperti penyusutan alat, sewa tempat, dsb : Rp.
50.000,00
Jika anda menginginkan laba sebesar 15% dari biaya total, maka :

Harga total = Biaya Total + Laba = Rp. 400.000,00 + (15% x Rp
400.000,00) = Rp. 460.000,00. Dengan demikian untuk setiap jus yang
anda jual, harganya sebesar Rp. 4.600,00.




2. Penetapan Harga Mark-Up

(Mark-Up Pricing Method)






Pada intinya, penetapan harga mark-up ini
hampir sama dengan penetapan harga
biaya plus. Para pedagang atau
perusahaan perdagangan lebih banyak
menggunakan penetapan harga mark-up ini.
Caranya lebih sederhana. Anda membeli
barang-barang dagangan kemudian harga
jualnya anda tentukan setelah menambah
harga beli dengan sejumlah mark-up,
seperti rumus di bawah ini:

Harga Beli + Mark Up = Harga Jual



Jadi mark-up ini merupakan kelebihan
harga jual di atas harga belinya.
Contohnya seperti ini:



Anda punya toko sepatu adventure. Anda beli
sepatu adventure merk “X” seharga 300 ribu.
Kemudian anda ingin keuntungan 50 ribu, jadinya
anda jual 300 ribu + 50 ribu = 350 ribu. Simpel
kan?
Jadi keuntungannya dapat anda peroleh dari
sebagian mark-up tersebut. Mengapa hanya
sebagian? Karena anda juga harus mengeluarkan
sejumlah biaya “lain-lain” seperti transport untuk
beli sepatu yang anda ambilkan dari sebagian

mark-up.





3. Penetapan Harga Break-even (Break-Even

Pricing)













Adalah cara penetapan harga yang didasarkan pada
permintaan pasar dan masih mempertimbangkan biaya. Usaha
anda dapat dikatakan dalam keadaan break-even apabila
penghasilan yang anda terima sama dengan ongkosnya,
dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah anda tentukan.
Menurut cara ini, usaha anda akan mendapatkan laba apabila
penjualan yang anda capai berada di atas titik break-even dan
rugi penjualan anda berada di bawah titik break-even.
Cara penetapan harga break-even ini dapat anda terapkan
dengan menggunakan beberapa “syarat” tertentu, yaitu:
Seluruh biaya usaha anda dapat digolongkan ke dalam biaya
variabel dan biaya tetap.
Seluruh barang yang anda produksi akan terjual.
Biaya variabel per unitnya tetap.

Strategi Kedua
(pendekatan pasar atau persaingan).



Penentuan harga defensif: Strategi menurunkan
harga produk untuk mempertahankan pangsa
pasar.



Penentuan harga penetrasi: Strategi menentukan
harga yang lebih rendah dibanding produk pesaing
agar dapat menembus pasar



Penentuan harga predatori: Strategi menurunkan
harga untuk menyerang pesaing baru yang masuk
ke dalam pasar.



Penentuan harga prestise: Strategi menggunakan
harga yang lebih tinggi untuk meraih kesan sebagai

yang terbaik.

Pengertian dari Kalkulasi
Biaya variabel


Dalam kalkulasi biaya variabel, produk yang dihaslikan hanya
dibebankan dengan biaya-baiaya variabel saja, yaitu biayabiaya yang secara total berubah-ubah sesuai dengan
perubahan volume, terdiri dari bahan langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik variabel. Biaya seperti sewa
dan asuransi yang berkaitan dengan waktu, bukan dengan
produk, tidak diperhitungkan sebagai biaya produk dan
dibebankan sebagai biaya-biaya yang diperlukan untuk
memelihara fasilitas dalam kondisi siap untuk memproduksi
sedangkan biaya produk dimaksudkan sebagai tambahan
biaya-biaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk
utama.

Manfaat Metode kalkulasi Biaya
Variabel


– Perencanaan Operasi
Dengan metode kalkulasi biaya variabel dapat diperoleh data-data atas biaya
variabel dan margin kontribusi yang dapat membantu manajer dari suatu
departemen dengan mudah mengambil banyak keputusan mengenai biaya
yang akan mempengruhi departemennya.







– Analisa Break Even.
Titil break even adalam volume penjualan dalam rupiah atau unit yang tidak
menghasilkan laba maupun kerugian. Analisa break even digunakan untuk
menentukan apakah suatu volume penjualan tertentu berada di atad atau
dibawah titik breakeven. Dan juga untuk menghitung titik break even itu
sendiri.
Titik break even adalah titik dimana margin kontribusi sama dengan biaya
tetap. Pada titik ini laba bersih akan menjadi nol.



Manfaat lainnya.



Dengan mengklasifikasikan biaya menjadi unsure variabel dan
tetap dapat membantu manajemen dalam meramal biaya penuh
pada berbagai tingkat produksi. Banyak hubungan tertentu yang
dpat dipelajari seperti hubungan antara biaya dan volume.
Pemakaian metode kalkulasi biaya variabel dapat membantu
pengsuaha dalam menentukan harga. Margin kontribusi
( penjualan – biaya variabel ) seharusnya cukup besar untuk
menutup biaya tetap ditambah suatu laba yang diinginkan.
Manfaat yang lain adalah sfektifitas dari laporan kalkulasi biaya
variabel untuk pengendalian manajemen ( management control) .
Juga membantu dalam menilai prestasi para manajer sesuai
dengan garis organisasi yang ada. Biaya tetap yang mana yang
berada dalam pengendalian para manajer dapat dipisahkan agar
pararel dengan cara penilaian prestasi.





Cara Strategi Menentukan
Harga Produk Barang Dan Jasa


A. Stretegi Penentuan Harga Pada Produk Baru



1. Skimming Price
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi
ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus
turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer,
dan lain sebagainya.





2. Penetration Price / Harga Penetrasi
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang
rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk
penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas
merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator
baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-lain.

B. Stretegi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi
Psikologis Konsumen


1. Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang
tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi
yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty.
Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu,
dan lain sebagainya.



2. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil
atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan
tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang
akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya
dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana
konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah
daripada Rp. 100.000,-.







3. Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan
harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah
yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie
goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup
membayar Rp. 1.ooo,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40
bungkus indomie.
4. Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga
yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : bioskop grup
21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis
standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada
konsumen bioskop 21 jenis premier, htm stadon, tiet kereta.
5. Leader Pricing / Pemimpin Harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih
rendah daripada harga pasar / harga normal untuk
meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya
ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih
murah daripada harga normal.

C. Stretegi Penentuan Harga Diskon / Potongan
Harga





Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan
memberikan potongan harga dari harga yang duah ditetapkan
demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa.
Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon
kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount.
Contoh : Bila membeli fashion, fresh food, electronik dan lainlain.

D. Stretegi Penentuan Harga Kompetitif



1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di
atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di
mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.



2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga
produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan
pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.

Jenis BEP









BEP Unit : titik pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah
penjualan produk di nilai tertentu.
BEP Rupiah : BEP atau titik pulang pokok yang dinyatakan dalam
jumlah penjualan atau harga penjualan (P) tertentu.

Rumus/Cara Menghitung BEP

1. BEP Unit
= (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
2. BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)














Keterangan
a) BEP Unit / Rupiah = BEP dalam unit (Q) dan BEP dalam
Rupiah (P)
b) Biaya Tetap = biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha
anda tidak sedang berproduksi.
c) Biaya Variable = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan
peningkatan jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku
pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lain
d) Harga per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang
dihasilkan.
e) Biaya Variable per unit = total biaya variable perunit
(TVC/Q)
f) Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit -biaya
variable per unit (selisih)

Untuk lebih memahami bagaimana cara menghitung BEP, mari kita
pakai contoh berikut:
Farm ayam petelur makmur pada tahun 2012 memiliki data-data biaya
dan rencana produksi seperti berikut ini :

1) Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.150juta yaitu terdiri dari :

Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya

Gaji Pegawai
Gaji Pemilik
Penyusutan Mobil Kijang
Asuransi Kesehatan
Sewa Gedung Kantor
Sewa Kandan

= Rp.75,000,000
= Rp.10.000.000
= Rp. 1,500,000
= Rp.15,000,000
= Rp.18,500,000
= Rp.30,000,000

2) Biaya Variable per Unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :

Biaya
Biaya
Biaya
Biaya

Pakan obat
Tenaga Kerja Langsung
Listrik dan Air
Lain

= Rp.35,000
= Rp.15,000
= Rp.10,000
= Rp.15,000

Harga Jual per unit tray Tp. 100.000








Cara Menghitung BEP dalam Rupiahnya
= Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)
= Rp.150 juta / (Rp.25,000* : Rp. 100,000)
*100,000-75,000
= Rp.150juta / 0.25
= Rp.600,000,000









Cara Menghitung BEP dalam Unit
= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)
= Rp.150juta / (Rp.100,000 – Rp.75,000)
= Rp.150juta / Rp.25,000
= 6,000 unit



Jadi, BEP tercapai ketika Penjualan Mencapai 6.000 unit atau
penjualan mencapai nilai 600 juta. Itulah tadi cara
menghitung BEP Usaha secara sederhana. Titik BEP ini bisa
bergeser karena terjadi









1.
2.
3.
4.

Perubahan harga jual per unit
Perubahan biaya variabel
Perubahan biaya tetap
Perubahan komposisi sales mix

Terima kasih sangat