Website Inspektorat Kabupaten Serang - Document | Pemerintah Kabupaten Serang

AUDITOR HARUS TAHU: Cara
Menghitung Progres Pekerjaan
Proyek dengan Mudah

Posted in AUDITOR, Teknik Audit
17 April 2016

Cara menghitung progres pekerjaan
proyek dengan mudah
Pada kesempatan ini kita coba share teknik audit untuk menghitung progres
pekerjaan pada proyek.
Bagi kebanyakan auditor yang berlatar belakang pendidikan non teknik sangat
kesulitan apabila dihadapkan pada perhitungan teknik (cara menghitung
progres), sementara perhitungan teknik harus dilakukan karena dalam tim audit
kadang kala tidak ada yang paham perhitungan teknik.
Sementara cara menghitung progres … sebenarnya mudah..
Cara menghitung progres pekerjaan proyek sangat mudah dilakukan bahkan
oleh seorang yang bukan berlatar pendidikan teknik sipil, apalagi oleh seorang
auditor bersertifikasi. Karena perhitungan progres proyek dapat dilakukan rumus
perhitungan yang sederhana.
Berbicara masalah pekerjaan proyek, yang dimaksud adalah pekerjaan yang terdiri

dari pekerjaan yang sudah dikerjakan dan pekerjaan yang belum dikerjakan.
Sementara progres pekerjaan adalah pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh
penyedia sesuai dengan gambar dan rencana kerja dan syarat. Artinya, jika masih
ada pekerjaan yang belum dikerjakan itu tidak termasuk progres pekerjaan.

Nah, tidak memperpanjang waktu langsung kita hitung progres pekerjaan dengan
mudah:

Rumus:
Progress = (volume pekerjaan sudah
dikerjakan / volume pekerjaan total) x
100%
Langkah-langkah:
1.

Identifikasi item pekerjaan yang sudah berjalan di lapangan misalkan
pekerjaan kolom, pekerjaan balok, dan pekerjaan pelat.

2.


Uraikan dalam sub item pekerjaan apa saja. Misalkan pekerjaan kolom
terdapat sub pekerjaan bekisting, beton, dan pembesian.

3.

Hitung volume sub pekerjaan misalkan pekerjaan bekisting yang sudah
terpasang pada volume sebesar 100 m2, beton yang sudah dikerjakan 2 m3 dan
sebagainya.

4.

Hasil volume yang sudah dikerjakan tersebut kemudian dibagi dengan
volume pekerjaan total dikali 100%.

5.

Volume yang sudah dihitung dikalikan dengan harga upah per satuan sesuai
dengan kesepakatan

6.


Lakukan hal yang sama dengan sub-sub pekerjaan lain.

Berikut kita contohkan menghitung progres pekerjaan proyek dengan mudah:
Pada sebuah proyek gedung SKPD Abc, struktur 2 lantai, volume total pekerjaan
kolom adalah bekisting 300 m2, beton 200 m3, pembesian 10000 kg.
Berapa % pekerjaan yang telah selesai?
Berapa jumlah upah yang harus dibayar jika upah untuk bekisting 25000 / m2,
beton 30000/m3, dan pembesian 1000/kg.?
Langkah-langkah perhitungan:
Identifikasi item pekerjaan
Pekerjaan yang sudah dikerjakan adalah bekisting kolom, beton kolom, pembesian
kolom pada lantai 1.
Menghitung volume sub pekerjaan
Luas bekisting kolom yang sudah dikerjakan pada lantai 1 adalah 20 m2. Volume
beton yang sudah dicor lantai 1 adalah 12 m3. Sedangkan pembesian yang sudah
dikerjakan adalah 1200 kg.

Baca juga: Cara Mudah Perhitungan Teknik Bagi Auditor
Persentase pekerjaan

Pekerjaan bekisting kolom

= 20/300 x 100% = 7%

Pekerjaan beton kolom

= 12/200×100 = 7%

Pekerjaan pembesian

= 1200/10000×100% = 12%

Perhitungan biaya
Bekisting kolom

= 20 m2 x Rp.25.000,00

Beton kolom

= 12 m3 x Rp.30.000,00


pembesian kolom = 1200 kg x Rp.1.000,00
Total

= Rp.2.300.000,00

Retensi

= 5% x Rp.2.300.000,00

= Rp.500.000,00
= Rp.600.000,00
= Rp.1.200.000,00

= Rp.115.000,00

Total biaya = total- retensi
= Rp.2.300.000,00 – Rp.115.000,00
= Rp.2.185.000,00
(catatan: harga satuan merupakan harga estimate)